Disusun Oleh:
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan
salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta
sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama
Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam
yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan pada Program
Studi Teknik Sipil di Universitas Andi Djemma Palopo dengan ini penulis
mengangkat judul “Sejarah Kota Palembang”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Sejarah jalan dimulai dengan pengembangan jalan kuno oleh peradaban kuno
seperti Romawi, Mesir Kuno, dan Mesopotamia. Jalan ini menjadi tulang punggung
perdagangan dan mobilitas di masa lalu.Seiring berjalannya waktu, teknologi
konstruksi jalan terus berkembang. Dari jalan-jalan berbatu Romawi hingga jalan
modern yang dibangun dengan aspal dan beton, inovasi dalam teknik konstruksi jalan
telah membantu meningkatkan daya tahan, keamanan, dan keefisienan jalan. Sosial
dan budaya memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan sosial dan budaya.
Mereka memfasilitasi pertukaran budaya, ide, dan barang dagangan antar wilayah.
Selain itu, jalan juga memungkinkan mobilitas manusia, migrasi, dan penyebaran
pengetahuan.
Tentu, sebuah jalan historis bisa jadi adalah jejak perjalanan sejarah suatu daerah,
peradaban, atau budaya dari waktu ke waktu. Ini terdiri dari beberapa elemen penting:
2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang peran jalan
dalam sejarah peradaban manusia, menjelaskan bagaimana evolusi teknologi dan
kebutuhan manusia telah memengaruhi perkembangan jalan, serta menyoroti dampak
sosial, ekonomi, dan lingkungan dari perkembangan jalan.
BAB II
PEMBAHASAN
Historikal jalan (historical path) adalah konsep yang merujuk pada jalur atau
jejak sejarah dari suatu peristiwa, peradaban, atau daerah tertentu. Ini adalah
pendekatan untuk memahami sejarah dengan melihat perjalanan atau evolusi suatu
peristiwa atau tempat dari masa lampau hingga masa kini. Istilah ini sering digunakan
dalam penelitian sejarah untuk menjelaskan bagaimana suatu peristiwa atau
peradaban telah berkembang seiring waktu. Melalui analisis historikal jalan, peneliti
atau sejarawan berusaha untuk menggambarkan berbagai perubahan, perkembangan,
dan peristiwa penting yang membentuk jalan atau jejak tertentu dalam sejarah.
Konsep ini memungkinkan untuk melihat keterkaitan antara peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam rentang waktu tertentu dan memahami bagaimana mereka
mempengaruhi atau membentuk keadaan saat ini dari suatu daerah atau peristiwa
sejarah. Analoginya mirip dengan mengikuti jejak atau jalan yang menghubungkan
berbagai titik penting dalam sejarah untuk membentuk pemahaman yang lebih
lengkap tentang bagaimana suatu peristiwa atau peradaban berkembang dari masa
lalu ke masa sekarang.
Pada masa prasejarah, jalan adalah jejak alamiah yang digunakan oleh manusia
purba untuk pergerakan mereka. Jejak-jejak ini berkembang menjadi jalur-jalur yang
lebih terdefinisi seiring manusia mulai membentuk komunitas dan membutuhkan
sarana untuk perjalanan serta perdagangan. Jejak pertama ini terbuat dari tanah yang
dipadatkan oleh penggunaannya. Peradaban kuno seperti Mesir, Mesopotamia, dan
Tiongkok kuno memiliki jaringan jalan yang penting untuk mendukung perdagangan
dan pertahanan. Misalnya, Jalan Sutra di Tiongkok menjadi salah satu jaringan jalan
terpanjang yang memfasilitasi perdagangan antarnegara dan pertukaran budaya.
Mesir kuno memiliki jalan-jalan batu yang digunakan untuk mengangkut material
pembangunan seperti batu besar untuk piramida mereka.
Namun, revolusi dalam konstruksi jalan terjadi pada zaman Romawi Kuno.
Romawi terkenal dengan jaringan jalan raya yang luar biasa. Mereka menggunakan
teknik konstruksi yang maju, menciptakan jalan-jalan yang tahan lama dengan
menggunakan batu, kerikil, dan semen. Contohnya adalah Jalan Apian yang terkenal
di seluruh Kekaisaran Romawi. Selama Abad Pertengahan, perawatan terhadap jalan
menurun dan banyak jalan terlantar. Fokus transportasi beralih pada pembangunan
jaringan rel kereta api pada masa Revolusi Industri, membawa perubahan besar dalam
transportasi.
Dalam abad ke-20, perkembangan teknologi memperkenalkan jalan aspal. Jalan
aspal menjadi standar baru dalam pembangunan jalan raya di berbagai belahan dunia.
Ini membawa kemudahan, kecepatan, dan daya tahan yang lebih baik dibandingkan
dengan jalan sebelumnya. Jalan raya modern tidak hanya berfokus pada material
konstruksi, tetapi juga pada konsep jalan pintar. Jalan pintar dilengkapi dengan sensor
untuk mengatur lalu lintas, mengumpulkan data, dan bahkan memiliki teknologi
canggih seperti jalan yang dapat memperbaiki diri sendiri. Perkembangan jalan telah
membawa dampak yang luas. Secara sosial, jalan memberikan akses yang lebih
mudah ke layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan pekerjaan. Secara
ekonomi, jalan memfasilitasi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Namun,
dampak lingkungan seperti urbanisasi, degradasi lingkungan, dan kepadatan lalu
lintas menjadi tantangan yang harus diatasi.
Berikut beberapa sejarah jalan yang meliputi berbagai periode zaman:
Masa Prasejarah dan Jejak Awal Jalan
Masa prasejarah ditandai dengan jejak alamiah sebagai rute perjalanan manusia.
Penggunaan jejak alamiah dan aliran sungai sebagai jalur transportasi pertama
membuktikan bahwa jalan telah menjadi kebutuhan esensial bagi pergerakan
manusia. Pembentukan jalan prasejarah sangat terkait dengan kebutuhan mobilitas
dan akses ke sumber daya.
Peran Jalan dalam Peradaban Kuno
Peradaban kuno seperti Mesir Kuno, Mesopotamia, dan Tiongkok kuno telah
memberikan kontribusi penting dalam pembentukan jaringan jalan yang terstruktur.
Mesir Kuno menggunakan jalan-jalan batu untuk membangun piramida dan
mengangkut material pembangunan. Sementara itu, Tiongkok kuno memiliki Jalan
Sutra yang menjadi jaringan jalur perdagangan yang vital.
Zaman Klasik dan Konstruksi Jalan Romawi
Romawi Kuno dikenal dengan jaringan jalan raya yang luar biasa. Mereka
menggunakan teknik konstruksi yang canggih dengan penggunaan batu, kerikil, dan
semen. Jalan-jalan Romawi seperti Jalan Apian menunjukkan kecanggihan teknik
mereka dalam membangun jalan yang tahan lama.
Abad Pertengahan hingga Revolusi Industri
Selama Abad Pertengahan, perawatan terhadap jalan menurun dan banyak jalan
menjadi terlantar. Namun, pada era Revolusi Industri, fokus transportasi bergeser ke
pembangunan jaringan rel kereta api yang membawa perubahan signifikan dalam
sistem transportasi.
Braudel, Fernand. "The Mediterranean and the Mediterranean World in the Age of
Philip II" (La Méditerranée et le Monde Méditerranéen à l'Époque de Philippe
II. Harper & Row, 1972.
Brown, Sarah. (2008). "Roman Road Construction: Techniques and Influence."
Archaeological Review, 18(3), 201-215.
Davis, Robert. (2016). "The Impact of Industrial Revolution on Transportation."
Economic History Quarterly, 30(1), 55-72.
Huntington, Samuel P. "The Clash of Civilizations and the Remaking of World
Order."
Simon & Schuster, 1996.
Harari, Yuval Noah. "Sapiens: A Brief History of Humankind." Harper, 2015.
McNeill, William H. "The Rise of the West: A History of the Human Community."
University of Chicago Press, 1991.
Spengler, Oswald. "The Decline of the West" (Der Untergang des Abendlandes).
Alfred A. Knopf, 1918.
Toynbee, Arnold J. "A Study of History" (Seri multi-volume). Oxford University
Press,
1934-1961.