Anda di halaman 1dari 6

Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Media Google Meet

Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Media Google


Meet Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Kudus di
Masa Pandemi Covid-19
Risalatulfala (191060015)
Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah, Institus Agama Islam Negeri
Kudus, Kudus, Indonesia
risa.fala@gmail.com

Laela Nadhiroh Zumzumi (1910610016)


Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri
Kudus, Kudus, Indonesia
laelazum@gmail.com

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran menggunakan google meet
terhadap penalaran matematika siswa. Penelitian ini adalah penelitian pre-experimental dengan jenis one-
shot case yang melibatkan satu kelas siswa kelas XI yang terdiri dari 20 siswa di salah satu SMA di Kota
Kudus. Intrumen penelitian berupa tes, observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik cluster
simple random sampling.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan google meet
terhadap kemampuan penalaran matematika siswa efektif. Sikap disiplin siswa dapat dilatih pada LMS google
meet ini. Data hasil pembelajaran diperoleh dengan adanya ulangan harian setelah pembelajaran. Kemudian
hasil diolah dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan uji Independent Samples t-test pada software SPSS.

Kata kunci: Kemampuan Penalaran Matematika, Google Meet, Pembelajaran Daring, LMS, Covid-19.

abstract These studies are aimed at knowing the effectiveness of learning using Google meet on student
mathematical reasoning. This study is a precautionary study with a one-shot case involving a sophomores
class of 20 at a high school in the holy city. It's an experimental study of tests, observation and interviews.
Data analysis using simple cluster sampling techniques.. Research indicates that learning to use Google meet
for student mathematical ability is effective. Student discipline can be trained on the Google meet's LMS. The
data of learning is obtained through daily recs after study. It was worked out with an average difference test
using independent test-tests on SPSS software.

Key words: mathematical reasoning ability, Google meet, online learning, covid-19.

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika merupakan salah satu pembelajaran yang penting untuk


dipelajari oleh siswa di Indonesia. Pembelajaran matematika tidak akan terlepas dari
pemecahan masalah matematika. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa di
Indonesia yang merasa tidak mampu dalam memecahkan persoalan matematika dengan
tepat. Permasalahan tersebut dikarenakan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru
(Teacher Center), kurangnya alat peraga penunjang pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran yang tidak variatif. Hal-hal tersebut yang mengakibatkan siswa pasif,

Jurnal pendidikan matematika (Kudus)Page 1


Risalatulfala, Laela Nadhiroh Zum Zumi

kurangnya motivasi dalam belajar dan kurangnya pemahaman dalam konsep-konsep


matematika. Sedangkan pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang bersifat
abstrak yang menuntut siswa untuk terus berpikir kritis, kreatif dan aktif sehingga mampu
dalam memecahkan masalah matematika. Berdasarkan permasalah tersebut, peran
seorang guru matematika sangatlah penting.1
Penalaran matematis merupakan satu kemampuan matematis yang perlu dan
penting dimiliki oleh siswa Sekolah Menengah. Pentingnya pemilikan kemampuan
penalaran matematis pada siswa pada dasarnya sejalan dengan visi matematika khususnya
untuk memenuhi kebutuhan masa datang.2 Sehubungan dengan itu, Pentingnya pemilikan
kemampuan penalaran bahwa penalaran matematis sangat penting dalam membantu
individu tidak sekedar mengingat fakta, aturan, dan langkah-langkah penyelesaian
masalah, tetapi menggunakan keterampilan bernalarnya dalam melakukan pendugaan atas
dasar pengalamannya sehingga yang bersangkutan akan memperoleh pemahaman konsep
matematika yang saling berkaitan dan belajar secara bermakna atau meaningfull learning.
Rasional lain pentingnya pemilikan kemampuan penalaran matematis pada siswa
SMA adalah karena kemampuan tersebut merupakan sebagian dari tujuan pembelajaran
matematika,3 antara lain : mampu menggunakan penalaran terhadap pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam menarik generalisasi, menyusun bukti serta
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Penalaran matematis dapat
dikonseptualisasikan sebagai kemampuan untuk memahami dan memahami konsep
matematika dengan cara yang logis untuk membentuk kesimpulan atau penilaian. 4 Melihat
fakta tersebut, kemampuan penalaran matematis harus menjadi perhatian dalam proses
pembelajaran matematika termasuk Pembelajaran dalam jaringan atau yang dikenal
dengan Daring menjadi salah satu trend pembelajaran saat ini. Perkembangan teknologi
pada era industru 4.0 menjadi ajang makin berkembangnya platform yang mendukung
dalam pembelajaran Daring.5 Hal ini juga sesuai dengan pernyataan ”Students and
educators today must have ICT (Information and Communications Technology) literacy
and use technology in the context of teaching and learning”(Kurniawan, 2016). Google Meet
adalah layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google. Siswa bisa diajak
berinteraksi dengan bertatap muka melalui layanan video call. 6 Adanya wabah covid-19,
serta berkembangnya teknologi menjadi ajang pemanfaatan LMS dalam pembelajaran
matematika. Tantangan didaktik teknologi berupa Technology for developing conceptual
1
Fina Tri Wahyuni, “Hubungan antara Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan
Technology Integration Self Efficacy (TISE) Guru Matematika di Madrasah Ibtidaiyah”, jurnal pendidikan
matemaatika, Vol 2, Nomor 2, Desember (2019), hal. 109-122
2
Bozkus, F., & Ayvaz., U, “Middle School Mathematics Teachers’
Knowledge of Mathematical Reasoning. European Journal of Education
Studies”, (2018): 16–34
3
Depdiknas, Kurikulum 2006: “Standar Isi Mata Pelajaran Matematika
untuk SMA/MA”, 2006, Jakarta: Ditjen Dikdasmen

4
Santosa, F. H., Negara, H. R. P., Indrawati, Bahri, S., & Samsuriadi, “Komparasi kemampuan penalaran
matematis mahasiswa ditinjau dari gaya kognitif” , (2019): 142–153
5
Najamuddin, Negara, H. R. P., Ramdhani, D., & Nurman, M, “Studi
Hubungan Penggunaan Facebook Terhadap”. (2019), 17(1), 70–86.
6
Wikipedia. (n.d.). Google Meet. Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Google_meet

Jurnal pendidikan Matematika (Kudus)Page 2


Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Media Google Meet

understanding, menjadi tantangan yang diharapkan dari integrasi teknologi digital dalam
pembelajaran matematika.7
Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas google
meet terhadap kemampuan penalaran matematis. Selain itu, untuk melihat bagaimana
penerapan LMS google meet pada pembelajaran matematika. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjawab bagaiman bentuk integrasi teknologi dengan pembelajaran
matematika dalam membangun pemahaman konseptual.

LANDASAN TEORI
Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dasar yang memiliki peranan
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan
suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena itu, pembelajaran matematika
sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sehingga matematika perlu dibekalkan kepada
setiap peserta didik sejak SD (Sekolah Dasar), bahkan sejak TK (Taman Kanak-Kanak).
Perlunya mata pelajaran matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah TK
yang tujuannya adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. 8 Namun, dengan situasi kini
yang tidak memungkinkannya pembelajaran tatap muka secara langsung, mengharuskan
para pengajar menguasai pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh menjadi salah
satu solusi untuk tetap memberlangsungkan pembelajaran.
Pandemic yang kini menyerang bahkan di seluruh dunia menjadi hambatan bagi
berlangsungnya pembelajaran. Dimana pembelajaran dilakukan seperti biasanya. Para
guru dan siswa harus tetap melaksanakan pembelajaran yang mana berbasis online dengan
bantuan berbagai aplikasi yang dapat menunjang berlangsungnya pembelajaran. Seperti :
zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, Watsapp dan aplikasi lain yang mendukung.
Hasil belajar matematika merupakan salah satu indikator keefektifan pembelajaran
matematika. Hasil belajar matematika yang tinggi menunjukkan bahwa proses belajar
matematika tersebut efektif. Sebaliknya, hasil belajar matematika rendah menunjukkan
indikasi ketidak efektifan proses belajar matematika. 9 Ada berbagai faktor yang
mempengaruhi hasil belajar matematika seperti : kurikulum yang padat, media belajar
yang kurang mendukung, strategi dan metode pembelajaran yang kurang tepat, sistem
evaluasi yang buruk, kemampuan guru yang kurang dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa, atau juga karena pendekatan pembelajran yang masih bersifat konvensional
sehingga siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini salah satu media pembelajaran jarak jauh yang di gunakan
yaitu Google Meet. Pengunaan Google Meet merupakan salah satu fitur dari Google yang
bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran daring saat social distancing untuk mencegah

7
Putrawangsa, S., & Hasanah, U, “Integrasi Teknologi Digital Dalam
Pembelajaran Di Era Industri 4.0”, Jurnal Tatsqif, 2018, 16(1), 42–54.
https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.203
8
Siti Hilyatul Muniroh,Siti Rojanah,Sigit Raharjo, ”efektivitas pembelajaran matematika melalui media google
meet ditinjau dari hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19”, Jurnal edukasi dan sains, Vol. 2,No 2(2020);
410-419
9
Supardi U.S.,“pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari
motivasi belajar”, Cakrawala Pendidikan, 2012, Th. XXXI, No. 2

Jurnal pendidikan matematika (Kudus)Page 3


Risalatulfala, Laela Nadhiroh Zum Zumi

penyebaran virus COVID-19. Semakin banyak orang yang mulai memanfaatkan aplikasi
video conference untuk pembelajaran dari rumah saat pandemi Covid-19. Dengan
merebaknya wabah Covid-19, Google Meet kini menjadi salah satu layanan Google yang
mengalami pertumbuhan tercepat. Angka penggunanan hariannya meningkat 25 kali lipat
dalam periode antara bulan Januari hingga Maret 2020. Google Meet menjadi versi yang
lebih kuat dibanding Hangouts pendahulunya karena Google Meet mampu ditampilkan
pada aplikasi web, aplikasi Android dan iOS. Maka dari itu banyak yang mencari alternatif
dengan menggunakan berbagai macam aplikasi agar mereka tetap dapat menyampaikan
pembelajaran tanpa terputus-putus, salah satunya adalah mengunakan media aplikasi
Google Meet. Google Meet memiliki Interface atau antarmuka yang unik dan fungsional
dengan ukuran ringan serta cepat, mengedepankan pengelolaan yang efisien, mudah guna
(user friendly) yang dapat diikuti semua siswa dan pendidik. Selain itu media Google Meet
dapat mudah diakses melalui web dan tampilan video pada Google Meet dapat diatur
sesuai dengan keinginan, sehingga bisa menyesuaikan tata letak dan pilihan posisi yang
tepat dan baik.10
Dalam sebuah pembelajaran, Hasil Belajar menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya
suatu pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh bukanlah sekedar pembagian materi secara
online, melaainkan juga terdapat proses belajar di dalamnya. Maka dalam pembelajaran
tersebut haruslah ada interaksi pembelajaran antara pngajar (guru) dan pelajar (siswa)
yang mana nantinya akan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian pre-experimental dengan jenis one shot case yang
melibatkan satu kelas siswa kelas XI yang terdiri dari 20 siswa di salah satu SMA di Kota Kudus.
Siswa memperoleh pembelajaran dengan google meet. Siswa diminta untuk mengakses google meet
baik melalui laptop maupun smartphone mereka masing-masing. Google meet memberikan
kemudahan dalam proses interaksi dengan menggunakan HP. Proses pembelajaran berlangung
sebanyak 4 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan evaluasi. Guru berinteraksi langsung dengan
siswa melalui fitur video-conference yang disediakan google meet, guru maupun siswa juga dapat
mempresentasikan materi belajar menggunakan fitur share screen. Efektifitas dalam penelitian ini
diukur, apabila rerata skor kemampuan penalaran matematis siswa lebih dari 70.
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan uji one sample t-test. Uji prasyarat
berupa uji normalitas data. Selain dengan menggunakan one sample t-test, peneliti mengumpulkan
data dengan observasi. Observasi dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan
dan dilakukan sebanyak 1 kali pada masing-masing subjek penelitian saat pelaksanaan proses
pembelajaran. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk mendukung data yang telah diperoleh dari
uji one sample t-test. Selanjutnya dilakukan penggalian data dengan wawancara. Penelitian ini
menggunakan wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur menurut Sugiyono dalam
pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini
adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana subjek dimintai pendapat
ataupun ide dalam wawancara. (Sugiono, 2011). Wawancara dilakukan setelah proses observasi
selesai dilaksanakan. Wawancara bertujuan untuk mendukung data one step t-test.

Siti Hilyatul Muniroh,Siti Rojanah,Sigit Raharjo, ”efektivitas pembelajaran matematika melalui media google
10

meet ditinjau dari hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19”, Jurnal edukasi dan sains, Vol. 2,No 2(2020);
410-419

Jurnal pendidikan Matematika (Kudus)Page 4


Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Media Google Meet

Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan the Statistical
Package for the Social Science software (SPSS) 16.0. Analisis dilakukan dengan menggunakan
analisis data dengan pendekatan kuantitatif dengan rumus Azwar.

Jurnal pendidikan matematika (Kudus)Page 5


Risalatulfala, Laela Nadhiroh Zum Zumi

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Fina Tri (2019). Hubungan antara Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) dengan Technology Integration Self Efficacy (TISE) Guru Matematika di
Madrasah Ibtidaiyah”, jurnal pendidikan matemaatika, Vol 2, Nomor 2, 109-122

F, Bozkus., & U, Ayvaz.(2018). “Middle School Mathematics Teachers’ Knowledge of


Mathematical Reasoning. European Journal of Education Studies”: 16–34

Depdiknas,(20016). Kurikulum 2006: “Standar Isi Mata Pelajaran Matematika untuk


SMA/MA”, Jakarta: Ditjen Dikdasmen

H., Santosa, F., Negara, H. R. P., Indrawati,S, Bahri, & Samsuriadi,(2019), “Komparasi
kemampuan penalaran matematis mahasiswa ditinjau dari gaya kognitif” : 142–153

Najamuddin, Negara, H. R. P.,D., Ramdhani, & M.,Nurman,(2019) “Studi Hubungan


Penggunaan Facebook Terhadap”. 17(1), 70–86.

Wikipedia. (n.d.). Google Meet. Retrieved fromhttps://id.wikipedia.org/wiki/Google_meet

S., Putrawangsa, & U., Hasanah,(2018), Integrasi Teknologi Digital Dalam Pembelajaran Di
Era Industri 4.0, Jurnal Tatsqif, 16(1), 42–54.
https://doi.org/10.20414/jtq.v16i1.203

Hilyatul Muniroh, S., Rojanah, S., Raharjo,Sigit,(2020), efektivitas pembelajaran matematika


melalui media google meet ditinjau dari hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19,
Jurnal edukasi dan sains, Vol. 2,No 2; 410-419

U.S., Suapardi, (2012), pengaruh pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar
matematika ditinjau dari motivasi belajar, Cakrawala Pendidikan, Th. XXXI, No. 2

Jurnal pendidikan Matematika (Kudus)Page 6

Anda mungkin juga menyukai