OLEH :
dr. SHINTA WULANDHARI, S.Ked
NIM 2380711031
1
1. Latihan I dan II
ANOVA dan KRUSKALL-WALLIS
1.1 Pertanyaan
Melihat asosiasi/hubungan antara kadar Hb dan intake kalori ibu hamil dengan berat
badan lahir menggunakan data Latian_regresi.sav
2
C. Hasil Output Uji Normalitas Data
Descriptives
Statistic Std. Error
Hb Mean 12.00 .577
95% Confidence Interval for Lower Bound 10.69
Mean Upper Bound 13.31
5% Trimmed Mean 12.00
Median 12.00
Variance 3.333
Std. Deviation 1.826
Minimum 9
Maximum 15
Range 6
Interquartile Range 3
Skewness .000 .687
Kurtosis -.450 1.334
intake_kal Mean 5.00 .596
3
95% Confidence Interval for Lower Bound 3.65
Mean Upper Bound 6.35
5% Trimmed Mean 4.94
Median 4.50
Variance 3.556
Std. Deviation 1.886
Minimum 3
Maximum 8
Range 5
Interquartile Range 4
Skewness .373 .687
Kurtosis -1.508 1.334
Bb Mean 50.00 2.211
95% Confidence Interval for Lower Bound 45.00
Mean Upper Bound 55.00
5% Trimmed Mean 50.00
Median 50.00
Variance 48.889
Std. Deviation 6.992
Minimum 40
Maximum 60
Range 20
Interquartile Range 13
Skewness .000 .687
Kurtosis -1.479 1.334
D. Interpretasi Hasil
Di dapatkan nilai p ketiga variabel pada uji Shapiro-Wilk adalah > 0.05 ➔
asumsi data berdistribusi normal terpenuhi.
E. Uji Korelasi berdasarkan Grafik Scatter Plot
4
Melakukan penilaian korelasi antar variabel berdasarkan grafik scatter plot
dengan langkah:
1. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
hb, X : intake_kal
2. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
bb, X : intake_kal
3. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
bb, X : hb
5
1. Scatter Plot antara variable Hb dengan intake kalori menggambarkan
hubungan Positif Kuat
6
3. Scatter Plot antara variable BB dengan HB menggambarkan hubungan
Positif Kuat
Namun hasil grafik ini hanya secara visual, untuk mendapatkan hasil yang pasti
sebaiknya dilakukan analisi korelasi.
7
8
Interpretasi tabel Pearson correlation:
1. Nilai R (koefisien korelasi) variabel Hb – Intake Kalori adalah 0.839 dengan nilai p
0.002, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan intake kalori yang
signifikan secara statistik.
2. Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.923 dengan nilai p< 0.001, menunjukkan adanya
hubungan positif kuat antara Hb dan BB yang signifikan secara statistik.
3. Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.927 dengan nilai p<0.001, menunjukkan
adanya hubungan positif kuat antara variabel intake kalori dan BB yang signifikan
secara statistik.
Apabila dari uji normalitas didapatkan hasil tidak berdistribusi normal, uji yang dilakukan
adalah uji Spearman.
9
10
2. Interpretasi tabel korelasi Spearman :
Nilai R (koefisien korelasi ) variabel Hb – Intake Kalori adalah
0.816 dengan nilai p 0.004, menunjukkan adanya hubungan positif
kuat antara Hb dan intake kalori yang signifikan secara statistik.
Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.93 dengan nilai p<0.001,
menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan BB
yang signifikan secara statistik.
Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.889 dengan nilai
p<0.001, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara
variabel intake kalori dan BB yang signifikan secara statistik.
2. Interpretasi tabel korelasi Kendall :
Nilai R (koefisien korelasi ) variabel Hb – Intake Kalori adalah
0.708 dengan nilai p 0.007, menunjukkan adanya hubungan positif
kuat antara Hb dan intake kalori yang signifikan secara statistik.
Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.828 dengan nilai p 0.001,
menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan BB
yang signifikan secara statistik.
Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.801 dengan nilai p
0.002, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara variabel
intake kalori dan BB yang signifikan secara statistik.
11
12