Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK 6

UJI KORELASI DAN REGRESI LINIER

OLEH :
dr. SHINTA WULANDHARI, S.Ked
NIM 2380711031

MAGISTER ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2023-2024

1
1. Latihan I dan II
ANOVA dan KRUSKALL-WALLIS

1.1 Pertanyaan
Melihat asosiasi/hubungan antara kadar Hb dan intake kalori ibu hamil dengan berat
badan lahir menggunakan data Latian_regresi.sav

1.2 Review Data, Tujuan Analisis, dan Asumsi:


1.2.1 Review data dan tujuan analisis
Variabel dependen dalam skala numerik (berat badan). Variabel independen dalam
skala numerik, yaitu kadar Hb dan intake kalori. Tujuan analisis adalah untuk
menentukan asosiasi antara kadar Hb dan intake kalori terhadap berat badan.

1.2.2 Review asumsi


Review asumsi menggunakan uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi
normal atau tidak. Dengan langkah: analyze➔descriptive statistics➔explore➔
dependent list : hb, intake_kal, bb➔statistics : descriptive CI 95%➔plots :
boxplots ➔dependent together➔normality plots with test.

1.3 Langkah Analisis Data


A. Buka data pada program SPSS versi 27
B. Lakukan Uji Normalitas data
 Klik Analyze  Descriptive Statistic  Explore
 Dependent list Hb, intake_kal, BB
 Statistics: descriptive di centang CI 95% ➔ plots: boxplots ➔
dependent together ➔ normality plots with test ➔ Continue ➔ Ok

2
C. Hasil Output Uji Normalitas Data

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hb 10 100.0% 0 0.0% 10 100.0%
intake_kal 10 100.0% 0 0.0% 10 100.0%
Bb 10 100.0% 0 0.0% 10 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Hb Mean 12.00 .577
95% Confidence Interval for Lower Bound 10.69
Mean Upper Bound 13.31
5% Trimmed Mean 12.00
Median 12.00
Variance 3.333
Std. Deviation 1.826
Minimum 9
Maximum 15
Range 6
Interquartile Range 3
Skewness .000 .687
Kurtosis -.450 1.334
intake_kal Mean 5.00 .596

3
95% Confidence Interval for Lower Bound 3.65
Mean Upper Bound 6.35
5% Trimmed Mean 4.94
Median 4.50
Variance 3.556
Std. Deviation 1.886
Minimum 3
Maximum 8
Range 5
Interquartile Range 4
Skewness .373 .687
Kurtosis -1.508 1.334
Bb Mean 50.00 2.211
95% Confidence Interval for Lower Bound 45.00
Mean Upper Bound 55.00
5% Trimmed Mean 50.00
Median 50.00
Variance 48.889
Std. Deviation 6.992
Minimum 40
Maximum 60
Range 20
Interquartile Range 13
Skewness .000 .687
Kurtosis -1.479 1.334

D. Interpretasi Hasil
Di dapatkan nilai p ketiga variabel pada uji Shapiro-Wilk adalah > 0.05 ➔
asumsi data berdistribusi normal terpenuhi.
E. Uji Korelasi berdasarkan Grafik Scatter Plot

4
Melakukan penilaian korelasi antar variabel berdasarkan grafik scatter plot
dengan langkah:
1. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
hb, X : intake_kal
2. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
bb, X : intake_kal
3. graph ➔ legacy dialogs ➔ scatter plot ➔ simple scatter ➔ define ➔ Y :
bb, X : hb

F. Hasil Output Scatter Plots

5
1. Scatter Plot antara variable Hb dengan intake kalori menggambarkan
hubungan Positif Kuat

2. Scatter Plot antara variable BB dengan intake kalori menggambarkan


hubungan Positif Kuat

6
3. Scatter Plot antara variable BB dengan HB menggambarkan hubungan
Positif Kuat

Namun hasil grafik ini hanya secara visual, untuk mendapatkan hasil yang pasti
sebaiknya dilakukan analisi korelasi.

G. Uji Korelasi Pearson


1. Langkah uji statistik: Analyze➔correlate➔bivariate➔variabels: hb,
intake_kal, dan bb ➔ correlation coefficients : pearson➔test of
significance : two tailed➔flag significant correlations➔OK

7
8
Interpretasi tabel Pearson correlation:
1. Nilai R (koefisien korelasi) variabel Hb – Intake Kalori adalah 0.839 dengan nilai p
0.002, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan intake kalori yang
signifikan secara statistik.
2. Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.923 dengan nilai p< 0.001, menunjukkan adanya
hubungan positif kuat antara Hb dan BB yang signifikan secara statistik.
3. Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.927 dengan nilai p<0.001, menunjukkan
adanya hubungan positif kuat antara variabel intake kalori dan BB yang signifikan
secara statistik.
Apabila dari uji normalitas didapatkan hasil tidak berdistribusi normal, uji yang dilakukan
adalah uji Spearman.

H. Uji Korelasi Spearman dan Kendall


1. Langkah statistik:
Analyze➔ correlate➔ bivariate➔ variabels: hb, intake_kal, dan bb➔
correlation coefficients : spearman dan kendall➔test of significance : two
tailed ➔flag significant correlations

9
10
2. Interpretasi tabel korelasi Spearman :
 Nilai R (koefisien korelasi ) variabel Hb – Intake Kalori adalah
0.816 dengan nilai p 0.004, menunjukkan adanya hubungan positif
kuat antara Hb dan intake kalori yang signifikan secara statistik.
 Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.93 dengan nilai p<0.001,
menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan BB
yang signifikan secara statistik.
 Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.889 dengan nilai
p<0.001, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara
variabel intake kalori dan BB yang signifikan secara statistik.
2. Interpretasi tabel korelasi Kendall :
 Nilai R (koefisien korelasi ) variabel Hb – Intake Kalori adalah
0.708 dengan nilai p 0.007, menunjukkan adanya hubungan positif
kuat antara Hb dan intake kalori yang signifikan secara statistik.
 Nilai R variabel Hb-BB adalah 0.828 dengan nilai p 0.001,
menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara Hb dan BB
yang signifikan secara statistik.
 Nilai R variabel intake kalori – BB adalah 0.801 dengan nilai p
0.002, menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara variabel
intake kalori dan BB yang signifikan secara statistik.

11
12

Anda mungkin juga menyukai