Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SIGRA TAN MAGITA

NIM/KELAS : 52020005 / DI-1


MATA KULIAH : DESAIN BERKELANJUTAN

Tugas 2. BIAYA MAKAN RATA-RATA


Melakukan pencatatan biaya makan sehari hari di tempat tinggal pribadi masing-
masing, meliputi:
a) Menuliskan tempat tinggal pribadi saat ini (Bukan alamat lokasi, melainkan status:
rumah keluarga , indekos, asrama atau lainnya), serta jumlah anggota penghuni tetap di
tempat tinggal.
Alamat : Wisma kos Cirebon Putri
Jumlah Anggota Penghuni : 1 Orang
b) Melakukan pencatatan biaya yang dikeluarkan untuk makan (rutin) sehari hari
sebanyak minimal empat kali pada empat hari yang berlainan.

Hari ke-1

No. Jenis pengeluaran Jumlah pengeluaran

1 Lauk Pauk & Nasi 30.000

2 Camilan 10.000

Total pengeluaran 40.000

Hari ke-2

No. Jenis pengeluaran Jumlah pengeluaran

1 Lauk Pauk 20.000

2 Camilan 10.000

3 Susu 8.000

Total pengeluaran 38.000

Hari ke-3

No. Jenis pengeluaran Jumlah pengeluaran

1 Lauk Pauk 17.000


2 Camilan 7.000

3 Susu 8.000

Total pengeluaran 32.000

Hari ke-4

No. Jenis pengeluaran Jumlah pengeluaran

1 Lauk Pauk 20.000

2 Camilan dan Roti 12.000

Total pengeluaran 32.000

Hari ke-5

No. Jenis pengeluaran Jumlah pengeluaran

1 Lauk Pauk 17.000

2 Camilan dan Roti 15.000

Total pengeluaran 32.000

a) Berdasar hasil pencatatan pada butir b), menetapkan biaya makan rata-rata per
orang per hari di tempat tinggal saat ini.

No Hari Jumlah

1 Hari ke – 1 40.000

2 Hari ke – 2 38.000

3 Hari ke – 3 32.000

4 Hari ke – 4 32.000

5 Hari ke – 5 32.000

Total 206.000

RATA RATA PERHARI Rp 41.200

Kesimpulan : Rata-rata jumlah pengeluaran Konsumsi Makanan per harinya


adalah sebesar Rp. 41.200
NAMA : SIGRA TAN MAGITA
NIM/KELAS : 52020005 / DI-1
MATA KULIAH : DESAIN BERKELANJUTAN

1) Tuliskan secara singkat ciri kota berkelanjutan (sustainable urban) mengacu pada
laporan badan PBB berjudul 'Our Common Future'
Menurut laporan Badan PBB berjudul ‘Our Common Future’, kota berkelanjutan
memiliki beberapa ciri yang dapat diidentifikasi:

• Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan: Pertumbuhan ekonomi yang


berkelanjutan adalah pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memperhatikan aspek
lingkungan, sosial, dan ekonomi.

• Pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan: Pengelolaan sumber daya yang


berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pengelolaan sumber daya yang
berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan
mereka.

• Pengendalian populasi: Pengendalian populasi adalah upaya untuk


mengendalikan pertumbuhan populasi agar sesuai dengan kemampuan
lingkungan. Pengendalian populasi dapat dilakukan melalui program keluarga
berencana, pendidikan, dan kesehatan.

• Peningkatan kualitas hidup: Peningkatan kualitas hidup adalah upaya untuk


meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan perumahan yang layak.

• Pengurangan ketimpangan: Pengurangan ketimpangan adalah upaya untuk


mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi antara masyarakat. Pengurangan
ketimpangan dapat dilakukan melalui program-program pemerintah yang
memperhatikan aspek sosial dan ekonomi.
• Pengurangan polusi: Pengurangan polusi adalah upaya untuk mengurangi
pencemaran lingkungan. Pengurangan polusi dapat dilakukan melalui
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan pengaturan kebijakan yang
memperhatikan aspek lingkungan.

• Pengurangan konsumsi: Pengurangan konsumsi adalah upaya untuk mengurangi


konsumsi sumber daya alam. Pengurangan konsumsi dapat dilakukan melalui
penggunaan teknologi yang efisien dan pengaturan kebijakan yang
memperhatikan aspek lingkungan.

2) Laporan 1

• Segi negatif (merupakan polusi visual atau kecatatan / defect design) dari
permasalahan pengelolaan sampah di kota Bandung:
Pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
dan kesehatan masyarakat. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, menarik hewan pengganggu seperti tikus
dan lalat, serta memicu penyebaran penyakit. Selain itu, sampah yang
berserakan di jalan dan sungai dapat mengganggu estetika visual ruang publik
dan merusak citra kota Bandung. Oleh karena itu, pemerintah Kota Bandung
perlu memperhatikan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. seharusnya
karena kota bandung merukapan kota besar yang banyak di kunjungi maka
pengelolaan sampah harus lebih baik karena itu berdampak sangat besar bagi
pengunjung apalgii terhadap penduduk setempat.

Menurut Pemkot Bandung, pengelolaan sampah yang terkendali dapat


mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Beberapa daerah di Kota Bandung masih mengalami masalah
pengelolaan sampah yang buruk, seperti Kecamatan Andir, Kecamatan
Cicendo, dan Kecamatan Cibeunying Kaler.
Laporan 2

Kecamatan Andir Kecamatan Cicendo

Kecamatan Cibeunying Kaler

Anda mungkin juga menyukai