Anda di halaman 1dari 2

MSDS SEE TOP HERBISIDA

Bahan Aktif Iso Propil Amine Glifosat: 525 g/l.

(Setara dengan Glifosat: 389 g/l).

Jenis Pestisida Herbisida.

Cara Kerja Herbisida sistemik purna tumbuh.

Formulasi Solouble Concentrate (SL).

Warna Kuning.

Ukuran Kemasan 250 ml, 400 ml, 1 liter, 5 liter dan 20 liter.

Jenis Kemasan Plastik HDPE

No. Pendaftaran RI. 01030120042321

Kelas bahaya WHO Kelas III (cukup berbahaya)

KEUNGGULAN

 Rajanya IPA Glifosat


 Berbentuk larutan dalam air (Solouble Concentrate/SL).
 Herbisida nonselektif berspektrum luas.
 Efektif mengendalikan gulma berdaun lebar dan sempit pada pertanaman karet, kelapa sawit, teh,
persiapan lahan budidaya padi sawah (TOT) dan persiapan lahan perkebunan.
 Dapat mengendalikan gulma hingga 3-4 bulan.
 Mudah larut dalam air dan tidak menyumbat alat semprot.

DESKRIPSI

SEETOP 525 SL adalah herbisida sistemik purna tumbuh berbahan aktif Iso Propil Amine Glifosat: 525
g/l (setara dengan glifosat: 389 g/l). Dengan kadarnya yang tinggi SEETOP 525 SL merupakan rajanya
IPA Glifosat. SEETOP 525 SL berbentuk larutan dalam air (Solouble concentrate/SL berwarna kuning
yang efektif untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan sempit pada pertanaman karet, kelapa
sawit, teh, persiapan lahan budidaya padi sawah (TOT) dan persiapan lahan perkebunan hingga 3-4
bulan.
Herbisida SEETOP 525 SL (IPA glifosat) juga disebut sebagai herbisida non selektif berspektrum luas,
ditemukan pada tahun 1971 dan tergolong dalam organofosfor yang merupakan turunan dari asam
amino glisin, diformulasikan dalam garam isopropilamin yang banyak digunakan untuk pengendalian
gulma semusim ataupun tahunan. Herbisida ini ditranslokasikan secara cepat melalui simplas,
translokasi ke seluruh jaringan tanaman tidak terkecuali yang berakar dalam dan rizoma, yang membuat
herbisida ini terkenal dengan pengendalian gulma berspektrum luas (broad-spectrum weed control).

Glifosat yang diaplikasikan pada gulma akan terjadi penghambatan dalam biosintesa asam amino
aromatik yaitu menghambat enzim EPSPS (5-enolpyruvilshikimate-3-phosphate syntase). Pengaruhnya
akan terlihat setelah 2-4 hari pada gulma semusim dan 7-10 hari pada gulma menahun. Pada spesies
gulma tertentu terutama yang menahun, translokasinya sangat lambat dan gejala belum akan tampak
dalam 10 hari setelah aplikasi. Gejala awal gulma yang disemprot dengan herbisida SEETOP 525 SL
terlihat menguning dan akhirnya mengering dan mati. Herbisida ini tidak menimbulkan fitotoksik pada
tanaman jika digunakan sesuai petunjuk. SEETOP 525 SL mudah larut dalam air dan tidak mengganggu
peralatan semperot. Perhatian: untuk melarutkan gunakan air lapang biasa yang tidak mengandung
lumpur dan kotoran lainnya. Bila perlu siapkan air satu malam sebelum penyemperotan agar lumpur dan
kotoran lainnya mengendap. IPA glifosat akan bereaksi netral bila berikatan dengan air yang
mengandung lumpur, sehingga akan mengurangi daya kefektifan produk ini.

Kelas bahaya (WHO) termasuk dalam kelas III (cukup berbahaya) dengan keterangan pernyataan
bahaya yaitu “PERHATIAN” dan warna pita piktogram pada label berwarna biru tua.

PETUNJUK PENGGUNAAN

 Gunakan air lapang biasa yang tidak mengandung lumpur dan kotoran lainnya. Bila perlu siapkan
air satu malam sebelum penyemperotan agar lumpur dan kotoran lainnya mengendap.
 Waktu aplikasi pagi hari sebelum jam 9 atau sore hari setelah jam 4.
 Lakukan penyemperotan pada waktu cuaca cerah dan diperkirakan hujan tidak turun dalam waktu
4-6 jam setelah penyemperotan.
 Gunakan dosis dan volume semperot yang dianjurkan.
 Volume semperot: 500 l/ha.

Anda mungkin juga menyukai