Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKUNTANSI PERPAJAKAN

Soal Teori :

1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Perpajakan. Apa


hubungannya dengan Akuntansi Keuangan ? Jelaskan

2. Sistem Pemungutan pajak di Indonesia yaitu :


- Official Assessment System
- Self Assessment System
- Withholding System
Jelaskan apa yang dimaksud di atas.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pajak PPh pasal 21. 22. 23.
24. 25/29 dan PPN masukan dan PPn Keluaran?
kasus akuntansi perpajakan :

Kasus:
PT Bunga Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bunga dan
tanaman hias.

Pada tahun buku 2023, PT Bunga Sejahtera memiliki pendapatan total sebesar Rp 1.500.000.000,-.
Selama tahun tersebut, mereka juga mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 750.000.000,-
termasuk biaya produksi, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

Perusahaan ini memiliki aset tetap berupa berbagai perlengkapan dan kendaraan senilai Rp
400.000.000,-. Mereka telah melakukan penyusutan sebesar Rp 100.000.000,- selama tahun
tersebut.

PT Bunga Sejahtera juga melakukan pengeluaran untuk kegiatan sosial dan donasi senilai Rp
100.000.000,- selama tahun berjalan.

Ditanya:
1. Berapa Penghasilan Bruto dan biaya operasional PT. Bunga Sejahtera?
2. Hitung Penyusutan Aktiva Tetap?
3. Hitung Pendapatan Kena Pajak dan Berapa pajak Terhutang PT. Bungan Sejahtera. Jika tarif
PPh 25/29 sebesar 22%?
4. Hitung Laba Bersih Setelah Pajak
Penyelesaian:
1. Pendapatan Bruto dan Biaya Operasional:
• Pendapatan Bruto: Rp 1.500.000.000,-
• Biaya Operasional: Rp 750.000.000,-
Laba Kotor: Rp 1.500.000.000,- - Rp 750.000.000,- =
Rp.750.000.000,-

2. Penyusutan Aset Tetap:


• Penyusutan tahunan: Rp 100.000.000,-
• Nilai aset tetap setelah penyusutan: Rp 400.000.000,- (-)Rp
100.000.000,- = Rp 300.000.000,-

3. Pengeluaran untuk Kegiatan Sosial dan Donasi:


• Biaya ini merupakan pengeluaran yang dapat dikurangkan dari
pendapatan kena pajak. Jadi, pendapatan kena pajak adalah
Rp 750.000.000,- (laba kotor) - Rp 100.000.000,- (pengeluaran
untuk kegiatan sosial dan donasi) = Rp 650.000.000,-.
4. Penghitungan Pajak Penghasilan Badan (PPH Badan):
• PPH Badan di Indonesia adalah 22% dari pendapatan kena
pajak.
• PPH Badan = 22% x Rp 650.000.000,- = Rp 143.000.000,-.

5. Laba Bersih Setelah Pajak:


• Laba Bersih = Laba Kotor - PPH Badan
• Rp 750.000.000,- - Rp 143.000.000,- = Rp 607.000.000,-.

6. Catatan Akhir Tahun:


• Laba bersih setelah pajak sebesar Rp 607.000.000,- akan
dicatat di laporan keuangan sebagai laba bersih untuk
tahun buku 2023.
Studi Kasus: 02

Penghitungan Pajak Penghasilan Badan


Perusahaan ABC, PT adalah sebuah perusahaan manufaktur kecil
yang beroperasi di Indonesia.
Perusahaan ini memproduksi barang-barang elektronik. Dalam
tahun pajak 2022, perusahaan ini memiliki data keuangan berikut:

1. Pendapatan Usaha: Rp 1.500.000.000


2. Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp 900.000.000
3. Biaya Operasional Lainnya (termasuk gaji karyawan, listrik, air, dan
sebagainya): Rp 300.000.000
4. Penghasilan (Rugi) Sebelum Pajak: Rp 300.000.000
5. Beban Bunga: Rp 50.000.000
6. Pajak Penghasilan: Tarif pajak badan di Indonesia adalah 22%
dari penghasilan sebelum pajak.

Selesaikan Kasusnya?
1. Menghitung Penghasilan Bersih Sebelum Pajak
Penghasilan Bersih Sebelum Pajak = Pendapatan Usaha - HPP - Biaya
Operasional Lainnya - Beban Bunga = Rp 1.500.000.000 - Rp 900.000.000 -
Rp 300.000.000 - Rp 50.000.000 = Rp 250.000.000

2. Menghitung Pajak Penghasilan


Pajak Penghasilan = Penghasilan Bersih Sebelum Pajak x Tarif Pajak Badan
= Rp 250.000.000 x 22% = Rp 55.000.000

3. Menyesuaikan Catatan Keuangan


Pada neraca dan laporan laba rugi, perusahaan perlu mencatat:
• Beban Pajak Penghasilan: Rp 55.000.000
• Pendapatan (Rugi) Bersih Setelah Pajak: Rp 195.000.000 (Penghasilan
Sebelum Pajak - Pajak Penghasilan)

Jurnal Umum:
Beban Pajak Penghasilan Rp 55.000.000
Hutang Pajak Penghasilan Rp. 55.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai