Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Mata Kuliah:
Administrasi Perpajakan (ADBI4330)
Dosen:
Dwi Prasetiyo Hadi 02001533

Disusun Oleh:
Nama : Amartya Ilham Al-Basyari
Nim : 045084309
Prodi : Adminitrasi Negara
UPBJJ : Bandung

Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik


Universitas Terbuka
2023
Soal Pertanyaan :

1.Sistem pemungutan pajak yang dicanangkan pemerintah mulai mununjukkan hasil yang
cukup baik, walupun target belum tercapai, pihak pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pajak terus-menerus menggalakan pemungutan pajak yang luar biasa hebat. Sebutkan
perbedaan dari Official assessment system dengan Self assesment sistem yang saudara/i
ketahui!

2. Sapto memiliki rumah di Tangerang Selatan dengan luas 600 m2, NJOPnya
Rp2.400.000.000 dengan luas bangunan 400 m2 dan NJOPnya Rp1.200.000.000. Hitunglah
PBB tahun 2022 untuk tanah dan bangunannya, apabila NJOPTKP nya adalah Rp80.000.000.

3. Alve bekerja di PT XYZ sebagai pegawai tetap, sejak tahun 2020 dan memiliki NPWP,
menikah dan mempunyai 1 orang anak, gaji perbulannya adalah Rp12.300.000, premi asuransi
dibayar pemberi kerja sebesar Rp40.000, iuran pensiun dibayar sendiri Rp80.000. diminta
berapa pajak yang harus dibayar oleh Zian perbulannya?

Soal Jawaban :

1. Perbedaan antara Official Assessment System dan Self Assessment System


Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak di mana pemerintah menentukan
jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak berdasarkan penilaian resmi yang dilakukan
oleh otoritas pajak. Dalam sistem ini, otoritas pajak memiliki wewenang penuh untuk
menentukan jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak, tanpa melibatkan wajib pajak
dalam proses penilaian.

Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak di mana wajib pajak memiliki
tanggung jawab untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar berdasarkan perhitungan
dan penilaian yang dilakukan sendiri. Dalam sistem ini, wajib pajak harus mengajukan laporan
pajak yang lengkap dan benar, serta membayar jumlah pajak yang telah dihitung sendiri.

Perbedaan utama antara kedua sistem ini adalah pada proses penilaian dan penentuan jumlah
pajak. Pada Official Assessment System, otoritas pajak yang menentukan jumlah pajak yang
harus dibayar, sedangkan pada Self Assessment System, wajib pajak yang menentukan jumlah
pajak yang harus dibayar berdasarkan perhitungan dan penilaian sendiri.
2. Perhitungan PBB untuk Tanah dan Bangunan
Untuk menghitung PBB tahun 2022 untuk tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Sapto, kita
perlu mengetahui beberapa informasi tambahan, yaitu:

NJOP tanah: Rp2.400.000.000


Luas tanah: 600 m2
NJOP bangunan: Rp1.200.000.000
Luas bangunan: 400 m2
NJOPTKP: Rp80.000.000
PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dihitung berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dan
tarif PBB yang berlaku di daerah tersebut. Tarif PBB dapat berbeda-beda di setiap daerah.

Untuk menghitung PBB tahun 2022, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

Hitung NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) untuk tanah dan bangunan:
NJKP tanah = NJOP tanah - NJOPTKP = Rp2.400.000.000 - Rp80.000.000 = Rp2.320.000.000
NJKP bangunan = NJOP bangunan - NJOPTKP = Rp1.200.000.000 - Rp80.000.000 =
Rp1.120.000.000
Hitung NJKP gabungan (NJKP tanah + NJKP bangunan):
NJKP gabungan = NJKP tanah + NJKP bangunan = Rp2.320.000.000 + Rp1.120.000.000 =
Rp3.440.000.000
Hitung PBB berdasarkan tarif PBB yang berlaku di daerah tersebut. Tarif PBB biasanya
dinyatakan dalam persentase dari NJKP gabungan. Misalnya, jika tarif PBB adalah 0,5%,
maka:
PBB = NJKP gabungan * Tarif PBB = Rp3.440.000.000 * 0,5% = Rp17.200.000
Jadi, PBB tahun 2022 untuk tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Sapto adalah
Rp17.200.000.
3. Untuk menghitung pajak yang harus dibayar oleh Alve per bulan, kita perlu menggunakan
rumus penghitungan PPh 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21). Berikut adalah langkah-langkahnya
Hitung Penghasilan Bruto (Penghasilan sebelum potongan pajak):
Gaji per bulan: Rp12.300.000
Premi asuransi yang dibayar oleh pemberi kerja: Rp40.000
Iuran pensiun yang dibayar sendiri: Rp80.000
Penghasilan Bruto = Gaji per bulan + Premi asuransi - Iuran pensiun
Penghasilan Bruto = Rp12.300.000 + Rp40.000 - Rp80.000
Hitung Penghasilan Neto (Penghasilan setelah potongan pajak):
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto - PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
PTKP untuk pegawai yang sudah menikah dan memiliki 1 anak adalah Rp54.000.000 per tahun
PTKP per bulan = PTKP / 12
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto - PTKP per bulan
Hitung PPh 21 (Pajak Penghasilan Pasal 21):
PPh 21 dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Tarif pajak PPh 21 dapat dilihat dalam
tabel tarif pajak yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Misalnya, jika tarif pajak untuk penghasilan di bawah Rp50.000.000 adalah 5%, maka PPh 21
= Penghasilan Neto * Tarif Pajak
Jadi, untuk menghitung pajak yang harus dibayar oleh Alve per bulan, Anda perlu mengikuti
langkah-langkah di atas dengan menggunakan angka yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai