BAB 1
1.1 UMUM
Proposal Teknis ini disusun dan diajukan Konsultan CV. MITRA UTAMA di Lelang yang di
keluarkan oleh Panitia Jasa Konsultasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota
Samarinda Tahun Anggaran 2020, untuk kegiatan Review Design dan Supervisi
Pembangunan dan Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020).
Sehubungan dengan itu, kami mengajukan suatu Dokumen Usulan Teknis yang disusun
sesuai dengan Pokok – pokok Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Dokumen ini memberikan seluruh informasi – informasi yang diisyaratkan oleh pihak
pemberi Tugas seperti yang tertuang dalam Pokok – pokok Kerangka Acuan Kerja (KAK).
1.2 TUJUAN
Fungsi dasar pengawasan pekerjaan konstruksi (Supervisi) yaitu mempunyai beberapa
wujud karakter antara lain :
Untuk itu diperlukan suatu pedoman pengawasan pekerjaan konstruksi sesuai ketentuan
teknis yang disyaratkan, sebagai acuan dalam implementasi kegiatan pengawasan di
lapangan.
1
1.3 RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam pengawasan pekerjaan konstruksi Drainase ini
meliputi :
1.4 ACUAN
1. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 349/KPTS/M/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.33/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Manajemen Jasa Pelaksanaan Konstruksi di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
6. Peraturan Menteri Nomor 03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 23/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar dan Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga dan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum;
8. Peraturan Menteri Nomor 20/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
10. Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2008 tentang Tata Cara Pengawasan Jalan
11. Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum
12. Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Untuk Konstruksi
Jalan dan Jembatan No.004/BM/2006.
13. Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 9001:2008;
14. Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan;
2
15. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP);
16. Rencana Mutu Kontrak (RMK);
17. Dokumen Standar (SNI, AASTHO, ASTM, dll yang terkait).
BAB I. PENDAHULUAN
Bab I menguraikan maksud dan tujuan penyampaian Dokumen Usulan Teknis sehubungan
dengan pekerjaan tersebut diatas.
Bab III berisi uraian mengenai tanggapan konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang
disajikan/diberikan.
Bab IV ini menguraikan garis besar deskripsi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Garis
besar deskripsi pekerjaan ini meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran jasa
konsultan dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Bab V Metodologi dan Program Kerja ini berupa uraian cara-cara dan strategi konsultan
dalam menangani pekerjaan tersebut diatas yang meliputi uraian metodelogi pelaksanaan
kerja dan program kerja untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
LAMPIRAN
3
PROPOSAL TEKNIS
BAB 2
Sebagai perusahaan konsultan, CV. MITRA UTAMA telah banyak mendapat kepercayaan
untuk menangani berbagai macam proyek/pekerjaan seperti dibidang Perencanaan
maupun Pengawasan Teknik.
CV. MITRA UTAMA sejak didirikan telah banyak melaksanakan dengan baik
pekerjaan yang dibiayai oleh berbagai sumber pendanaan antara lain : APBN, APBD
Provinsi dan APBD Kota/Kabupaten serta Swasta murni. Jasa layanan teknik tersebut
mencakup bidang-bidang pekerjaan arsitektur, sipil, interior, tata lingkungan, mekanikal
dan elektrikal
CV. MITRA UTAMA berkedudukan di Jalan Subulus Salam No. 56. Kota Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur dan pada saat ini memiliki lebih dari 10 (Sepuluh) tenaga ahli
profesional dan tenaga pendukung teknik yang berpengalaman. Peningkatan kemampuan
teknis tenaga ahli diselenggarakan dengan mengikuti program training, kursus singkat
serta alih teknologi dari tenaga profesional perusahaan besar.
CV. MITRA UTAMA dengan tenaga ahli, pengalaman, manajemen beserta fasilitas
pendukung yang ada yakni dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik.
1
2.2. DATA PERUSAHAAN
1. Nama dan Alamat
2. Akta Pendirian
Nomor Akta : 89
Tanggal : 24 Agustus 1994
Nama Notaris : Lia Cittawan Nanda Gunawan, SH.
3. Akta Perubahan
Nomor : 9120014082974
Tanggal : 27 Oktober 2019
Dikeluarkan Oleh : Pemkota Samarinda.
2
3) Pembuatan penyiapan desain rinci yaitu mencakup pembuatan desain rinci, gambar-
gambar untuk pelaksanaan proyek, lay-out, desain dasar, desain kriteria, laporan
perhitungan/desain yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek.
4) Rancangan Pendahuluan, rancangan terperinci, dan Dokumen tender.
Yaitu yang mencakup persiapan semua dokumen yang diperlukan untuk
melaksanakan proyek.
5) Pengawasan Konstruksi, Kualitas, Waktu dan Biaya. Tanggung jawab ini mencakup
semua layanan keahlian yang diperlukan untuk menjamin penyelesaian
pembangunan proyek.
CV. MITRA UTAMA, dapat menyediakan layanan keahlian lain yang mungkin dibutuhkan
dalam skala yang lebih luas, yang dalam pelaksanaannya bilamana perlu akan bekerjasama
dengan konsultan lain.
3
2.5. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Organisasi operasional relatif sederhana. Keuntungan utama dari organisasi yang
sederhana ini adalah jalur komunikasi yang pendek, sehingga staf konsultan dari masing-
masing divisi dapat secara langsung berkomunikasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen
sebagai pemberi tugas atau dengan calon users/pengguna. Dengan demikian semua
informasi dapat diolah dengan cepat dan dituangkan dalam idea perancangan.
Divisi-divisi yang akan terlibat langsung dalam proyek ini mencakup divisi
perancangan arsitektur, divisi rekayasa, divisi lingkungan, divisi mekanikal elektrikal
(termasuk medical equipment), divisi estimasi biaya dan divisi environmental design.
Sedang yang tidak tetap yang akan terlibat adalah staf yang sudah sering
bekerjasama dengan konsultan pada proyek-proyek serupa. Hal ini menjamin
kelangsungan perencanaan/perancangan sesuai dengan jadwal yang disusun dan dengan
kualitas yang diinginkan.
Seperti telah di uraikan di atas, dalam menerima tugas ini, Konsultan akan
menerapkan metode penyelesaian pekerjaan dalam suatu tahapan programming, designing
dan evaluating yang berkesinambungan. Keberhasilan dari penerapan metode tersebut
akan di pengaruhi oleh adanya manajemen yang baik khususnya untuk organisasi maupun
Tim yang dibentuk dalam menangani pekerjaan yang diberikan.
Secara garis besar sistem manajemen pra-konstruksi yang diterapkan akan melakukan/
melaksanakan :
1. Koordinasi yang kontinyu, terpadu dan terencana antara unsur yang terkait dalam
proyek.
2. Fungsi monitoring terhadap seluruh perkembangan kegiatan perencanaan mulai
dari pekerjaan persiapan pra-rencana, pengembangan rencana sampai pada
pembuatan gambar kerja dan dokumen lelang.
3. Analisis setiap saat terhadap target waktu penyelesaian pekerjaan dengan volume
beban pekerjaannya.
4. Pengendalian terhadap target waktu penyelesaian pekerjaan.
5. Penyusunan strategi secara cepat dan tepat, berupa re-alokasi tenaga dan re-
sceduling sebagai akibat dari adanya hambatan- hambatan yang terjadi.
Konsekuensi adanya pekerjaan yang relatif besar adalah adanya pengendalian mutu
yang jelas dan sistematis. Sistem pengendalian mutu dalam kasus proyek ini adalah
dengan menciptakan jenjang pengambilan keputusan dan sistem rujukan. Pengambilan
keputusan didalam pekerjaan ini terdiri dari 2 jenjang yaitu keputusan antara Konsultan
dengan pihak owner atau organisasi di luar konsultan ditangani langsung oleh Site
Engineer dan Inspector. Inspector ini akan bertugas pula sebagai mediator sekaligus
‘personal guarantee’. Pengambilan keputusan tingkat kedua dilakukan oleh Site Engineer
untuk tiap-tiap paket. Hal ini tetap mengikat baik keluar maupun ke dalam sehingga tetap
dijalin pola komunikasi yang erat dengan pengambil keputusan.
4
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN :
DIREKTUR
SITE SEKRETARIS
MANAGER
TEAM LEADER
/
SITE
ENGINEER
5
2.5. PENGALAMAN PERUSAHAAN
Untuk proyek yang penting ini diperlukan keahlian yang tinggi dalam segala aspek
rekayasa teknik pengembangan struktur bangunan. Maka konsultan akan mengorganisir
suatu tim yang terdiri dari personil yang berkualitas dan dengan pengalaman yang cukup
memadai dalam penanganan proyek – proyek sejenis.
Sejak berdirinya Perusahaan ini telah berkecimpung dalam dunia struktur.
Pengalaman kerja konsultan dalam bidang infrastruktur perkotaan, jalan, jembatan, dan
non – konstruksi, disajikan dalam tabel – tabel pengalaman perusahaan selama sepuluh
tahun terakhir yang dapat dilihat pada tabel daftar pengalaman perusahaan TERLAMPIR
bawah ini :
6
PROPOSAL TEKNIS
BAB 2
2 Pengawasan Pembangunan GOR Jasa Inspeksi Linggang Dinas Peker Jl. Senda war III 602.2/ 006/CK/PWS-B.03/ 44.345 29 Sept 2009 29 Sept 2009
Linggang Bigung Teknis Bigung Kab. jaan Umum Kab. Kab. Kubar DPU-KB/VI/ 2009, 1 Juni 2009
Kubar Kubar
3 Pengawasan Teknis Keg. Stimulus Jasa Inspeksi Kab. Kubar Dinas Pekerjaan Jl. Sendawar III 602.1/002/SELEKSI/B.03- 267.850 20 Des 2009 20 Des
Fiskal Teknis Umum Kab. Kab. Kubar BM/VII/ 2009 2009
Kubar 24 Juli 2009
1
4 Pengawasan Pembangunan Jasa Inspeksi Kal - Tim Dinas Jl. Basuki 027.a.1/Lab/V/2010 315.355 13 Des 2010 13 Des 2010
Laboratorium dan ruang praktikum Teknis Pendidikan Prov. Rahmat No. 5 14 Juli 2010
sekolah SDN 024 Tarakan, SDN Tanjung Kaltim smd
Redep, SDN 012 Bontang Selatan, SDN
001 Bontang Utara, SDN 033 Balikpapan
Utara, SDN 036 Balikpapan Selatan, SDN
010 Samarinda Ulu, SDN 016 Sei Kunjang
5 Pengawasan Pem. Islamic Center Jasa Inspeksi Kubar Dinas PekerJaan Jl. Sendawar III 760/004/PU-49/PWS 49.830 4 Nov. 4 Nov.
Teknis Umum Kab. Kab. Kubar /CK/DPU-KAB /VII / 2011, 4 2011 2011
31001 Kubar Juli 2011
6 Pengawasan Rumah Jabatan Wagub Jasa Inspeksi Smd Kaltim Sekretariat Smd Kaltim 640/087.a/KPA- 73.491 9 Des 9 Des
Provinsi Kaltim Teknis Daerah Prov. RPPFP/VII/2011 2011 2011
Kaltim 9 Agustus 2011
7 Pengawasan Pembangunan Pelabuhan Jasa Inspeksi Kutai Barat Dinas PekerJaan Jl. Senda war III 602.1/002/SELEKSI B.1 – CK / 352.522 9 Des 9 Des
Sendawar Teknis Umum Kab. Kab. Kubar VII / 2011, 2011 2011
Kubar 12 Juli 2011
8 Pengawasan Pemeliharaan Lamin Jasa Inspeksi Sama rinda Dinas Jl. Jendral 700/10/BPD/BUDPAR-IV/2011 14.500 16 agst 2011 16 agst 2011
Budaya Pampang Samarinda Teknis Kebudayaan dan Sudirman No. 22 29 April 2011
Pariwisata Prov. smd
Kaltim
9 Pengawasan Pembangunan Gedung Jasa Inspeksi Kukar Diknas Prov Jl. Basuki 027.G/PGS/DIKNAS/VII/2012 73.645 29 Des 29 Des
Sekolah Terpadu Tenggarong, Kukar Teknis Kaltim Rahmad Smd 1 Oktober 2012 2012 2012
2
10 Pengawasan Rehab MTS Samboja Kukar Jasa Inspeksi Kukar Diknas Prov Jl. Basuki 109/SPK/Rehab-RK/VII/2013 86.600 19 Des 19 Des
Teknis Kaltim Rahmad Smd 26 Juli 2013 2013 2013
11 Pengawasan Teknis Pembangunan Jasa Inspeksi Kec. Muara Dinas Cipta Jl. Wolter 640/3240/SPK-SET/VII/2013 17.000 4 Nov 2013 4 Nov 2013
Ruang Kelas Baru (RKB) SDN 011 Kec. Teknis Kaman Karya dan Tata Mongonsidi Tgr - 8 Juli 2013
Muara Kaman Kukar Ruang Kukar Kukar
12 Pengawasan Rehab Taman dan Median Jasa Inspeksi Kota Sama Dinas Jl. MT.Haryono 05/KPA-KPR 39.608 13 Des 13 Des
Jalan Kota Samarinda Teknis rinda Kebersihan dan Samarinda TMJ/Penga/DKP.KS/G.VII/X/20 2013 2013
Pertamanan 13
Kota Samarinda 30 Oktober 2013
13 Pengawasan Islamic Centre Jasa Inspeksi Kubar Dinas PU Kubar Jl. Sendawar III 760/002/PAN-B.01/SS- 198.110 19 Des 2013 19 Des
Teknis CK/DPU-KB/IV/2013 2013
24 April 2013
14 Pengawasan Pematangan Lahan dan Jasa Inspeksi Sendawar DKP Kubar AW. Suropati 700/260.6/DKP- 24.450 19 Sep 2013 19 Sep
pembuatan titian ulin Teknis kubar Kubar UMUM/XI/2013 2013
15 Penigkatan Teknis Peningkatan Jalan Jasa Inspeksi Samboja, Dinas Cipta Jalan Wolter 640.3.257/800.2- 19.800 23 Nov 2014 23 Nov 2014
Lingkungan Kel. AGRO ASRI Kecamatan Teknis Kukar Karya dan Tata mangonsidi DCKTR/VI/2014
Samboja Ruang Kukar Kukar 19 September 2014
Jasa Inspeksi Jl. Sungai Dinas Bina Jalan Kusuma 600/06.21/K.620/PGWS/XI/201 24.475 30 Des 2014 30 Des 2014
16 Pengawasan Teknis Pembangunan Teknis Siring Marga dan Bangsa 4
Jalan Giri Mukti Sei Siring Samarinda Pengairan Samarinda 21 November 2014
Samarinda
3
17 Pengawasan Semenisasi Jalan SDN 009 Jasa Inspeksi Jl. Desa Dinas Cipta Jalan Wolter 640.3.60/800.2- 13.035 18 Agst 2014 18 Agst 2014
Rimba Ayu Teknis Rimba Ayu Karya dan Tata mangonsidi DCKTR/VI/2014
Kukar Ruang Kukar Kukar 10 Juni 2014
18 Pengawasan Peningkatan Jalan Jasa Inspeksi Jl. Kemak- Jalan Wolter Jalan Wolter 640.3.212/800.2- 27.610 11 Okt 2014 11 okt 2014
Lingkungan Perumahan Desa Kota Teknis muran mangonsidi mangonsidi DCKTR/VI/2014
Bangun I - III Samarinda Kukar Kukar 11 Agustus 2014
4
19 Pengawasan Teknis Jalan Bengkuring Jasa Inspeksi Kota Smd Dinas Cipta Jl. Kesuma SPK/PWS/32.92.003/ 26.400 5 Sept 2015 5 Sept
Raya II Teknis Karya & Tata Bangsa No, 82 PRASKOT-DCKTK/2015 2015
Kota smd 8 Juni 2015
20 Pengawasan Pembuatan Anak Tangga dan Jasa Inspeksi Sendawar,K Dinas PU Jl.Sendawar 760/004PL-22/PWS- 39.661 11 Okt 11 Okt
Pendestrian Alun - Alun Teknis ubar Kubar Komp. APBD/CK/DPU-KB/IV/2015 2015 2015
Perkantoran 15 April 2015
Kab. Kubar
21 Pengawasan Pengadaan Furniture untuk Jasa Inspeksi Sendawar,K Dinas PU Jl.Sendawar 027/616/BOKAD/V/ 2015 49.899 10 10
2 kantor Teknis ubar Kubar Komp. 13 Mei 2015 Agst Agst
Perkantoran 2015 2015
Kab. Kubar
22 Pengawasan Pemeliharaan Gedung Jasa Inspeksi Samari nda Kemenham RI Jl. MT.Haryono, WIS.PL.02.04.5206 26.200 29 29
Kantor Teknis Kaltim Smd 07 September 2015 Nov Nov
2015 2015
23 Pengawasan Pengadaan Interior 8 kantor Jasa Inspeksi Sendawar,K Dinas PU Jl.Sendawar 027/512/BPKAD/IX/ 2015 49.899 20 20
Teknis ubar Kubar Komp. 22 April 2015 Juli Juli
Perkantoran 2015 2015
Kab. Kubar
24 Pengawasan Teknis dan Perbaikan Jalan Jasa Inspeksi Muara Dinas Cipta Samarinda, SPK/PWS/32.121.034/APBD/Pr 29.800 9 okt 9 okt
Lingkungan tersebar paket 34 Teknis Kaman, Karya Kaltim askot-2015 2015 2015
Kukar Samarinda 18 September 2015
5
25 Pengawasan Pemagaran SDN 003, SDN Jasa Inspeksi Teluk Bayur, Dinas Tanjung Redep 02/PPK.PTLUFP/PWS-SDN- 31.806 2 Des 2 Des
005 Dan SDN 008 Teluk Bayur Teknis Berau Pendidikan Kab. Berau TB/IX/2015 2015 2015
Pengawasan Semenisasi Halaman Berau 2 November 2015
Sekolah SDN 011 Teluk Bayur
26 Pengawasan Penataan Halaman dan Pos Jasa Inspeksi Teluk Bayur, Dinas Tanjung Redep 02/PPK.PTLUFP/PWS-SDN- 22.374 2 Des 2 Des
Jaga SDN 021 Tanjung Redep Teknis Berau Pendidikan Kab. Berau TR.TB/IX/2015 2015 2015
Pengawasan Penataan Halaman dan Pos Berau 2 November 2015
Satpam SDN 012 Tanjung Redep dan
Pengawasan Lanjutan Pagar 002 Teluk
Bayur di Rinding.
27 Pengawasan Pemasangan Jaringan Pipa Jasa Inspeksi Tgr Dinas Cipta Jalan Wolter 6402-118/800-2- 49.900 26 Des 2016 26 Des
Distribusi HDPE Teknis Kukar Karya Kukar mangonsidi DCKTR/IX/2016 2016
Kukar 26 September 2016
28 Pengawasan Penurapan di Pangkalan Jasa Inspeksi Smd Dinas Kelautan & Jl. Kesuma 050.05/P3T/561/V/ 2018 47.382 29 Agst 2018 29 Agst 2018
Pendaratan Ikan PPI Selili Teknis Perikanan Kaltim Bangsa Smd 2 Mei 2018
29 Pengawasan Pembangunan Pintu Gerbang Jasa Inspeksi Smd UPTD Sekolah Jln. Thoyib 52.8/102/SPP/III/2018 24.855 6 Juli 6 Juli
dan Pos Jaga, Penurapan Kolam, Rehab Teknis Pertanian Hadiwijaya, 6 Maret 2018 2018 2018
Bengkel Alsintan, Pengecoran / Pembangunan Sempaja
Penutupan Paret Outlet, Rehab Pagar, Smd
Pembangunan Pos Jaga dan Portal
Asrama
30 Konsultan Pengawas Pembangunan Tpi Jasa Inspeksi Smd Dinas Kelautan & Jl. Kesuma 050.05/P3T/701/VI/2019 Tgl 225.610 25 Desember
Ikan Air Tawar Di Ppi Selili Samarinda Teknis Perikanan Kaltim Bangsa Smd 14 Juni 2019 2019
6
31 Pengawasan (Supervisi) Rehab Gedung Jasa Inspeksi Smd Dinas Pekerjaan Jl. Tengkawang 602/558.b/CK-VIII/2019 Tgl 129.387 28 Desember
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Teknis Umum Penataan N0. 1 Smd 01 Agustus 2019 2019
Dan Perumahan Rakyat Dan Perumahan
Rakyat
32
33
7
PROPOSAL TEKNIS
BAB 2
1
1. Pengguna Jasa DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. KUBAR
2
1. Pengguna Jasa DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. KUBAR
3
1. Pengguna Jasa Dinas Pendidikan Prov. Kaltim
4
1. Pengguna Jasa Dinas Pendidikan Prov. Kaltim
5
1. Pengguna Jasa DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KUKAR
PENIGKATAN TEKNIS PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN KEL. AGRO ASRI KECAMATAN SAMBOJA
6
1. Pengguna Jasa DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN SAMARINDA
7
1. Pengguna Jasa DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KUKAR
8
1. Pengguna Jasa DINAS CIPTA KARYA & TATA KOTA
9
1. Pengguna Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kubar
10
1. Pengguna Jasa DINAS CIPTA KARYA SAMARINDA
11
1. Pengguna Jasa DINAS CIPTA KARYA KUTAI KARTANEGARA
12
1. Pengguna Jasa DINAS KELAUTAN & PERIKANAN KALTIM
13
1. Pengguna Jasa UPTD SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN
PENGAWASAN PEMBANGUNAN PINTU GERBANG DAN POS JAGA, PENURAPAN KOLAM, REHAB BENGKEL ALSINTAN, PENGECORAN /
PENUTUPAN PARET OUTLET, REHAB PAGAR, PEMBANGUNAN POS JAGA DAN PORTAL ASRAMA
14
1. Pengguna Jasa DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KONSULTAN PENGAWAS PEMBANGUNAN TPI IKAN AIR TAWAR DI PPI SELILI SAMARINDA
15
1. Pengguna Jasa DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENGAWASAN (SUPERVISI) REHAB GEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT
16
1. Pengguna Jasa DINAS PENDIDIKAN PROV. Kalimantan TIMUR
17
PROPOSAL TEKNIS
BAB 3
1.1. PEMAHAMAN
Umum DAN TANGGAPAN
TERHADAP KAK
3.1 UMUM
Setelah konsultan mempelajari secara mendalam materi Kerangka Acuan Kerja yang
diberikan oleh pemberi kerja, sudah cukup jelas menggambarkan lingkup tugas yang harus
dikerjakan oleh konsultan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan “Pengawasan (supervisi)
Pembangunan IKIP PGRI” .
Atas kesempatan yang diberikan kepada CV. MITRA UTAMA untuk mengikuti pelelangan
jasa konsultan pekerjaan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.
Beberapa tanggapan sehubungan dengan lingkup tugas dan jenis pekerjaan “Review Design
dan Supervisi Pembangunan dan Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW Syahrani
(Bankeu 2020).”
1
3.2.2. Pemahaman Terhadap Maksud dan Tujuan
Pemahaman konsultan terhadap tujuan utama pekerjaan ini adalah membuat
Pengawasan dan Review Design Drainase yang aman, efektif dan efisien serta tepat
guna dan yang paling penting adalah untuk mengetahui pelaksanaan konstruksi
darinase yang memenuhi spesifikasi teknik yang akan dilaksanakan pada tahun
anggaran 2020 ini.
3.2.3. Pemahaman Terhadap Dasar Hukum
Konsultan memahami dengan jelas Dasar Hukum yang melandasi terlaksananya
kegiatan tersebut di atas, dan sangat jelas telah di jabarkan di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK).
3.2.4. Pemahaman Terhadap Keluaran (Output)
Konsultan memahami bahwa lingkup pekerjaan konsultan untuk pekerjaan Review
Design dan Supervisi Pembangunan dan Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW
Syahrani (Bankeu 2020) secara garis besar mencakup kegiatan – kegiatan / tahapan
- tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pendahuluan (Informasi)
Meminta informasi Kepada Pemimpin Kegiatan tentang Data Kegiatan yang
akan dijadikan pedoman awal dalam proses pekerjaan Pengawasan .
Memberikan Data-data kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan Pengawasan,
baik data hasil survey pendahuluan ataupun data-data pendukung lainnya.
2. Tahap Survey
Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi lokasi yaitu survey
langsung ke lokasi, melakukan pengukuran secara detail untuk kebutuhan
Pengawasan.
Membuat dokumentasi kondisi lapngan secara visual.
3. Tahap monitoring
Menginventaris data di lokasi dan mengevaluasi data
Site Engineer menyusun rencana kegiatan dengan anggota team lainnya dan
selalu berkonsultasi dengan Pemimpin Kegiatan
4. Tahap Penyusunan Laporan
Membuat Laporan sesuai dengan realisasi/ kondisi llokasi, hasil
Pengawasan di lokasi.
Membuat catatan-catatan tentang pengaruh non teknis, seperti dampak
lingkungan dari perbaikan dan penataan ruang dinas dan faktor keindahan,
kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Membantu kontraktor dalam Menghitung / menganalisa Struktur Jalan yang
tepat dan sesuai dengan lingkungan yang terpenting agar didapat konstruksi
yang kuat.
Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam Memeriksa dan
menandatangani Sertifikat Bulanan (MC)
2
3.2.5. Pemahaman Terhadap Manfaat (Outcomes)
Konsultan memahami dengan jelas manfaat dari pekerjaan tersebut di atas sesuai
yang di jelaskan di Kerangka Acuan Kerja (KAK).
3.2.6. Pemahaman Terhadap Organisasi Pelaksanaan
Konsultan memahami dengan jelas Organisasi Pelaksanaan seperti yang di jelaskan
di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dalam hal ini Pemimpin Pekerjaan yaitu
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), bertindak sebagai penanggung jawab pekerjaan
dan akan mempunyai peran dalam hal koordinasi khususnya secara administratif
dan teknis.
3.2.7. Pemahaman Terhadap Sumber Dana
Konsultan memahami dengan jelas Sumber Dana dari Pekerjaan yaitu melalui
(BANKEU) Tahun Anggaran 2020 dengan Pagu Dana Rp. 750.000.000,- (Tujuh Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah).
3.2.8. Pemahaman Terhadap Lingkup Pekerjaan
Konsultan memahami dengan jelas Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai urain penjelasan di dalam point - point Kerangka Acuan Kerja (KAK).
3.2.9. Pemahaman Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sebagaimana ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah
270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).
3.2.10. Pemahaman Terhadap Tenaga Ahli
Konsultan memahami bahwa untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan
berbagai tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam menangani proyek – proyek
Pengawasan (Supervisi) Konstruksi. Sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), kebutuhan tenaga ahli ini kami uraikan secara garis besar untuk
pekerjaan ini meliputi :
a. Ketua Tim
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana (S1) dengan latar belakang
pendidikan di bidang Teknik Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi
Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi.
Ketua Tim adalah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan pembangunan prasarana keairan dan memiliki pengalaman
keahlian di rekayasa sungai/drainase, lebih diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman minimal 6 (enam) tahun, dan diutamakan yang telah
3
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang Pekerjaan Umum (PU)
dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Ketua tim
hendaknya memunyai kemampuan memimpin dan dapat bekerja sama
dengan pihak lain, serta mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Sumber
Daya Air Madya di Bidang SDA.
b. Ahli Konstruksi (Ahli SDA)
Ahli Konstruksi (Ahli SDA) adalah Ahli Teknik Sumber Daya Air adalah
seseorang yang diberikan kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi sumber daya air yang meliputi
pekerjaan Drainase, Irigasi, Sungai, Rawa, Pantai, Konservasi dan Air Baku
ditandai kepemilikan Sertifikat Kompetensi Ahli Sumber Daya Air.
c. Ahli K3 Konstruksi
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi Muda adalah
sebagai berikut :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
Merencanakan dan menyusun program K3
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat
d. Inspector
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim untuk mengawasi kualitas
konstruksi dan memastikan berdasarkan basis harian bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi,
gambar-gambar kerja yang sudah disyahkan oleh Site Engineer.
4
Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan
transportasi ke laboratorium untuk dites, setelah pengetesan
Inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil
pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer
dengan format laporan standard dan memberitahukan kontraktor
secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik
(chart) yang telah disetujui.
Membantu Ketua Tim dalam membuat laporan dan serah terima
sementara serta pemeriksaan kualitas dilapangan.
Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran,
dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada Ketua Tim.
e. Surveyor
Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Ketua Tim, serta
mengusahakan agar Ketua Tim dan Pejabat Pembuat Komitmen
selalu mendapat informasi yang diperlukan dengan pengendalian
volume pekerjaan.
Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan desain dan volume yang
ditentukan.
Melaksanakan dan mengawasi proses pengukuran dan pemetaan,
baik itu untuk alinyemen Horizontal dan Vertikal ataupun Cross
Section.
Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan pembayaran bulanan (Monthly Certificate).
Membantu Ketua Tim dalam membuat laporan dan serah terima
sementara serta pemeriksaan kualitas dilapangan.
f. Drafter
Mengkoordinir seluruh kegiatan penggambaran
5
Membantu editing data untuk penggambaran Topografi dan bathimetri
serta detail desain.
Membantu Ketua Tim dan memberi petunjuk tentang aturan
penggambaran yang telah ditentukan didalam KAK.
Memeriksa gambar-gambar dari perencanaan awal.
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan Penggambaran Shop
Drawing dan asBuilt Drawing.
g. Administrasi
Menangani masalah administrasi dan umum di lingkungan proyek.
Membuat laporan – laporan yang telah ditetapkan secara berkala.
Melakukan pencatatan berkas – berkas transaksi.
Bertanggung jawab kepada Ketua Tim atas tugas – tugas yang
diberikan.
3.2.11. Pemahaman Pelaporan Pekerjaan
Konsultan memahami setiap laporan yang disusun dan akan di serahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Jumlah Laporan yang akan di serahkan telah
sangat jelas diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Laporan yang akan disusun dan diserahkan antara lain :
Laporan Pendahuluan
Laporan Pertengahan
Laporan Bulanan
Laporan akhir
Dokumentasi Kegiatan Pekerjaan
Pembuaatan Gambar Shop Drawing dan AsBuilt Drawing
Leaflet
Eksternal hardisk
Banner Progress
3.2.12. Pemahaman Diskusi
Konsultan akan seslau melakukan diskusi secara intens dengan Pengguna Jasa
dalam hal ini Pejabat Pembuat komitmen (PPK). Dan semua hasil diskusi yang telah
di sepakti bersama akan di jadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dan akan di tuangkan dalan Berita Acara Hasil Rapat.
3.2.13. Pemahaman Lain – lain Kewajiban Penyedia Jasa
Konsultan memahami Kewajiban lain – lain seperti dengan jelas di uraikan di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6
3.3 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja
Dengan mempelajari point-point yang terkandung di dalam Kerangka Acuan Keja
dan Didukung Penjelasan di dalam Kerangka Acuan Kerja, CV. MITRA UTAMA dapat
menyimpulkan uraian pekerjaan yang ditawarkan, sehingga CV. MITRA UTAMA
merasa yakin mampu mengemban tanggung jawab pekerjaan serta mencapai
sasaran yang diinginkan oleh Pemberi Tugas. Meskipun demikian, ada beberapa hal
yang menjadi hambatan dalam pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja
tersebut. Tetapi hal itu tidak terlalu menjadi hambatan karena CV. MITRA UTAMA
telah berpengalaman menyelesaikan pekerjan – pekerjaan serupa.
Adapun Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai berikut :
Setelah Kami membaca dan mempelajari isi dari latar belakang pekerjaan yang
dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), kami memahami dengan jelas dan
perusahaan CV. MITRA UTAMA Konsultan yang saya pimpin, akan berusaha
melaksanakan pekerjaan Review Design dan Supervisi Pembangunan dan
Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020) dengan
semaksimal mungkin, untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh
Kuasa Penguna Anggaran.
Kami selaku penyedia jasa konsultan akan melaksanakan pekerjaaan Pengawasan
(supervisi) Pembangunan IKIP PGRI, dengan sebaik- baiknya dengan menggunakan
Metodologi yang akurat dengan prinsip-prinsip dan selalu memperhatikan program
kerja dan pengendalian seluruh proses pembangunan Fisik, serta kami akan
memperhatikan tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan.
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan kami konsultan, akan
melakukan, pengamatan-pengamatan serta penelitan yang cermat dan akurat dari
berbagai aspek, sehingga terjadinya efisiensi dari segi waktu pelaksanaan,
7
pembangunan tanpa mengurangi tujuan pembangunan fisik, yang sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (K.A.K) yang telah dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
Kami telah mengetahui dan memahami dengan jelas Maksud dan Tujuan dari
pekerjaan pengawasan ini, dan kami selaku konsultan akan mewujudkan hasil
Pembangunan yang baik berkwalitas dan menjadi yang komprehensip dan aplikabel
dengan dasar Dokumen Pelaksanaan, yang kami akan melaksanakan adalah :
1. Kami akan melaksanakan pekerjaan Pengawasan ini dengan dasar Hukum yang
tertera didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta sesuai dengan peraturan
Daerah dan standar yang berlaku;
2. Kami akan menghasilkan Review Design dan Supervisi Pembangunan dan
Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020) yang sesuai
dengan estetika bangunan yang ada dan sesuai yang dujelaskan dalam KAK.
3. Hasil pengawasan kami berupa Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan
Bulanan, Laporan Akhir dan Dokumentasi selama kegiatan Konstruksi
berlangsung dari awal hingga akhir, dan yang memenuhi persyaratan yang
tercantum didalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat
biaya dan tepat waktu.
Hal-hal yang pokok dalam penanganan hasil keluaran pekerjaan tersebut, dapat
kami simpulkan sebagai berikut :
Pengendalian Waktu
Pengendalian Mutu
Pengendalian Biaya
Pengendalian Keselamatan Kerja
Manfaat yang akan di dapat di dalam pekerjaan ini telah jelas di uraikan di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kami juga akan melaksanakan tugas dalam
pekerjaan ini antara lain :
8
o Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa
membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan kegiatan
untuk mendapatkan penghematan waktu.
o Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan kendali
mutu secara efektif.
o Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak kontraktor
dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan dan
pendaya-gunakan struktur organisasinya.
Hubungan Konsultan dengan Instansi terkait pada proyek ini adalah Konsultan akan
senantiasa membina kerjasama secara harmonis dengan instansi-instansi yang
terkait dengan proyek dan bertanggung jawab penuh kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Program Pengendalian Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Samarinda.
Jenis dan lingkup pekerjaan untuk Pekerjaan Review Design dan Supervisi
Pembangunan dan Peningkatan Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020)
yang dibiayai oleh Dana BANKEU Tahun Anggaran 2020 adalah melakukan
penanganan pekerjaan pengawasan secara Optimal sesuai yang di jelaskan dan
diuraikan secara rinci di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Jangka waktu Layanan Jasa Pengawasan diperkirakan adalah 270 (Dua Ratus
Sembilan) Hari Kalender atau 9 (Sembilan) Bulan. Kami akan memaksimalkan
waktu yang disediakan Penguna Jasa secara optimal agar supaya menghasilkan
produk pekerjaan yang sesuai yang di rincikan di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
Adapun lokasi pelaksanaan pekerjaan yang akan ditangani oleh Konsultan
pengawas ini terletak di Jalan AW Syahrani Kota samarinda.
Kami selaku konsultan pengawas setuju dan memahami dengan baik, sesuai
dengan yang dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) , bahwa, Konsultan
Pengawas akan menggunakan Tenaga ahli yang cukup berpengalaman di bidangnya
masing – masing untuk mensukseskan pekerjaan tersebut di atas.
Tenaga Ahli yang disyaratkan sebagai berikut :
9
4. Inspector
5. Surveyor
6. Drafter
7. Sekretaris
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan seperti yang di jelaskan di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan pengawasan teknis
yaitu :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Rencana Mutu Kontrak
3. Laporan Pertengahan
4. Laporan Bulanan
5. Laporan Akhir
6. Dokumentasi Kegiatan
7. Hard Disk Berisi Semua Laporan Kegiatan
Kami selaku konsultan pengawas setuju akan selalu mengadakan Diskusi dan
Penjelasan Teknis yang berkaitan dengan pekerjaan dan keadaan ataupun kondisi di
lapangan secara kontinyu. Dan akan berusaha semaksimal mungkin memberikan
solusi – solusi teknis yang berkaitan dengan kendala – kendala yang terjadi dengan
pekerjaandilapangan.
Konsultan pengawas setuju akan selalu mengikuti apa yang sudah di arahkan di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) di antaranya :
Demikian Pemahaman dan Tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan Pengawas
ini kami buat untuk dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan dan kami akan
selalu mematuhi semua ketentuan yan telah di tuangkan di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK). Terima Kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
10
PROPOSAL TEKNIS
BAB 4
1.1. GAMBARAN
Umum UMUM PEKERJAAN
Pengawasan kegiatan konstruksi drainase dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa Konsultansi
sebagai Konsultan Supervisi yang bertindak sebagai “Direksi Teknis” yang bertugas
membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PTPK)
selaku “Direksi Pekerjaan” dalam pengawasan pekerjaan di lapangan baik secara teknis
dan administrasi kegiatan dan Penyedia Jasa Pemborongan atau Kontraktor sebagai
“Pelaksana Pekerjaan”. Secara Umum lingkup pekerjaan pengawasan/supervisi antara lain
:
1
Kualifikasi Konsultan Pengawas yang diharapkan dalam pengawasan pekerjaan konstruksi
antara lain :
d. Komunikatif (courtesy)
Salah satu kewajiban utama pengawas adalah memberi tahu kontraktor
tentang kondisi yang tidak memuaskan atau apabila spesifikasi tidak dipenuhi.
Kontraktor mengharapkan agar pengawas dapat memberi masukan yang
obyektif.
Cara menyampaikan masukan oleh pengawas sering menimbulkan hubungan tidak
baik antara kontraktor dengan pengawas,
Dalam praktek sering terjadi bahwa cara menyampaikan adalah lebih penting
daripada isi yang disampaikan.
Penyampaian dengan cara yang kasar dan menyinggung perlu dihindarkan.
2
2. Pengetesan Material (Uji Mutu) yang meliputi :
Setiap aktifitas pekerjaan maupun kegiatan rapat koordinasi pekerjaan harus dibuat
bukti kerja baik itu hasil survey pekerjaan, hasil pengujian, hasil perhitungan dan
hasil rapat koordinasi yang dibuat dalam berita acara rapat. Semua kewajiban,
tanggung jawab dan wewenang setiap personil yang terlibat pada organisasi Direksi
Teknis telah ditetapkan sebagaimana dalam Kontrak Penyedia Jasa Konsultansi,
untuk itu tugas-tugas masing personil harus dirinci dengan jelas sesuai lingkup
pekerjaannya, sehingga tidak ada lagi bagian dari pekerjaan yang tersisa yang tidak
memiliki petugas untuk menanganinya.
Didalam rapat pra-pelaksanaan harus telah ditetapkan tatacara untuk
mengendalikan semua bukti kerja, dengan cara mencatat, memberi penomoran
berdasarkan katagori atau jenis pekerjaan.
Bukti kerja harus diagendakan berdasarkan masing masing jenis pekerjaan,
penyimpanan bukti kerja harus diurut sedemikian rupa berdasarkan tanggal
pelaksanaan atau penerbitan bukti kerja, agar memudahkan dalam penelusuran
data. Contoh bukti kerja antara lain :
3
PROPOSAL TEKNIS
BAB 5
1.1. METODOLOGI
Umum DAN PROGRAM
KERJA
5.1 PENDAHULUAN
Tugas pokok Konsultan, sesuai ketentuan yang digariskan Kerangka Acuan Kerja, adalah
jasa konsultan Pengawasan Review Design dan Supervisi Pembangunan dan Peningkatan
Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020).
Saat ini begitu banyak permasalahan lingkungan yang terjadi, diantaranya adalah
genangan. Kini genangan sudah umum terjadi di kawasan pedesaan dan perkotaan.
Persoalan ini diakibatkan karena berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya
perhatian dalam mengelola sistem drainase. Sistem drainase sendiri terdiri dari empat
macam, yaitu sistem drainase primer, sistem drainase sekunder, sistem drainase tersier
dan sistem drainase kuarter. Sistem drainase ini memiliki peran dan fungsinya masing-
masing. Alih fungsi ini tidak hanya menimbulkan satu permasalahan saja, tetapi nantinya
akan timbulnya kekacauan dalam penanganan sistem drainase pula.
Di dalam rangka mewujudkan pelaksanaan fisik yang baik dalam arti tepat waktu,
mutu, dan dimensi sangat tergantung dari kemampuan ahli dari Konsultan Perencana
dalam memberikan laporan profesionalismenya dimulai dari penyusunan progam dan
konsultasi pada fase pelaksanaan konstruksi fisiknya, disamping untuk mewujudkan
gagasan tersebut sangat tergantung pula pada bimbingan dan pembinaan unsur-unsur
teknis yang berwenang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota
Samarinda.
1
1. Pengguna Jasa / Pemimpin Kegiatan adalah Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kota Samarinda.
2. Jenis Kegiatan : Review Design dan Supervisi Pembangunan dan Peningkatan
Saluran Drainase Jalan AW Syahrani (Bankeu 2020).
Deteksi identifikasi masalah oleh Pengawas, usulan penanganan dengan dukungan tenaga
ahli dan teknisi yang profesional dalam jumlah yang memadai beserta pengalaman kerja
yang relevan, fasilitas peralatan yang diperlukan, serta referansi pekerjaan memberikan
gambaran metodologi dalam menyelesaikan pekerjaan ini untuk suatu sasaran yang dapat
dipastikan.
Sehingga integrasi dari keseluruhan pekerjaan yang akan diawasi yang seksama di dalam
pengawasannya, maka dalam hal ini konsultan harus bertindak sesuai dengan fungsinya.
Penyediaan lokasi untuk pekerjaan-pekerjaan yang akan diawasi yang secara fisik akan
menentukan sempurnanya hubungan fungsi atau dengan yang lain ke dalam ataupun ke
luar.
Tersedianya luasan lokasi perlu mendapatkan perhatian yang seksama dalam langkah awal
pengawasannya, bahwa pekerjaan pengawasan ini terletak dalam lingkungan pemukiman
sehingga evaluasi oleh konsultan akan berorientasi pada keseluruhan lingkungan.
b. Waktu
Waktu yang tersedia untuk pelaksanaan pengawasan sesuai dengan masa pelaksanaan
konstruksi fisik adalah 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kerja dengan masa pemeliharaan
180 (seratus delapan puluh) hari kerja bukanlah merupakan waktu yang panjang, meskipun
bukan pula masa yang terlalu singkat. Oleh karenanya pengendalian perlu dilakukan
dengan pengawasan yang tepat.
2
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume (progress).
b. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu dan
biaya konstruksi.
c. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan pekerjaan
konstruksi setiap hari.
d. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian di
lapangan kepada Pengguna Jasa untuk memecah persoalan-persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, terhadap perubahan
tersebut dibuat gambar perubahan (Shop Drawings).
e. Menandatangani berita acara bobot pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor/pelaksana
f. Menyelenggarakan rapat di lapangan/lokasi secara terbuka.
g. Membuat laporan Mingguan dan Bulanan kepada pengguna jasa mengenai
pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor atau pelaksana, masukan hasil-hasil
rapat di lapangan, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh
kontraktor atau pelaksana yang sudah diperbaiki maupun yang belum
diperbaikidan hal-hal lain yang terjadi di lapangan.
h. Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada point (g) diatas harus dicatat
oleh pengawas teknis dalam buku harian lapangan (BHL) yang disediakan
oleh kontraktor atau pelaksana dan selalu berada di lapangan.
i. Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama
,mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
j. Membuat jadwal pelaksanaan dan kurva S pengawasan
k. Membantu pengguna Jasa dalam menyusun dokumen-dokumen serah
terima pekerjaan.
4. Out Put Pekerjaan Pengawasan berupa :
1) Laporan Mingguan 5 (lima) rangkap berisi tentang :
a. Akumulasi Laporan Harian
b. Pestasi Mingguan
2) Laporan Bulanan 5 (lima) rangkap berisi tentang :
a. Akumulasi Laporan Mingguan
b. Prestasi Bulanan
3) Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan
4) Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan
3
5.4 FUNGSI KONSULTAN PENGAWAS
Secara skematis, lingkup pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2 (dua) fungsi, yaitu :
1) Fungsi administratif
o Membantu Pengguna Jasa dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama
sehubungan dengan penentuan kewajiban dan tugas Penyedia Jasa
Pemborongan.
o Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat memorandum atas
pekerjaan konstruksi saluran saluran dan koker untuk jenis penanganan
(peningkatan pemeliharaan/perbaikan, pembangunan baru).
o Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa, foto-
foto yang dibuat sebelum pekerjaan berlangsung (mulai), sedang berjalan
dan pekerjaan selesai, serta kejadian di lapangan lainnya.
o Menyiapkan dokumendasi sehubungan dengan Contract Change Order dan
Addendum sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada.
o Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.
2) Fungsi pengawasan (supervisi)
Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai desain, persyaratan dan ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara
terperinci untuk mendukung review design (bila ada), dan membantu
Pengguna Jasa agar perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
4
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran,
sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
Meninjau pengadaan personil dan peralatan Penyedia Jasa Pemborongan
sesuai dengan kebutuhan yang dipersyaratkan.
Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk
sertifikasi “Monthly Certificate (MC)”.
Melakukan pengecheckan dan persetujuan gambar terlaksana (as built
drawing).
Membantu Pengguna Jasa dalam menyiapkan pelaksanaan Provisional Hand
Over (PHO).
Membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan pekerjaan pada periode
pemeliharaan.
a. Pengendalian teknis;
b. Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
c. Pengendalian administrasi kegiatan;
d. Evaluasi rencana kegiatan;
e. Value engineering; dan
f. Pelaporan.
a. Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pengguna Jasa mengendalikan pelaksanaan fisik
pembangunan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pemborongan pada saat pre-
audit, monitoring dan post-audit, meliputi :
Aspek mutu hasil pekerjaan;
Aspek volume pekerjaan;
Aspek waktu penyelesaian pekerjaan;
Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.
5
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang
tercantum dalam kontrak pemborongan.
6
tambah, justru mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi
teknis dan biaya memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.
7
c. Pengendalian Administrasi Kegiatan
Dalam hal ini konsultan pengawas berkewajiban merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi kegiatan yang
diawasinya, yaitu mencakup antara lain : surat, memorandum, risalah, laporan,
contoh barang, foto, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak, addendum dan
lain-lain yang dianggap perlu. Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan
konsultan pengawas untuk maksud tersebut adalah :
d. Evaluasi Rencana
Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan/penyesuaian rencana
yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan
kegiatan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan di lapangan memiliki tiga tujuan, yaitu :
Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan, maka harus dikembangkan sasaran
jangka pendek dan program kerja untuk
8
Memastikan bahwa pekerjaaan pengawasan berjalan secara benar sehingga
peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh kegiatan tidak di-lampaui
bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan, yaitu :
Pencapaian target kemajuan fisik.
Pencapaian target keuangan
Pengadaaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan
efisiensi kerja lapangan.
Pemantapan kerja sama antar pekerja kegiatan dari seluruh bagian/divisi.
Hubungan dengan pihak pemilik.
Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai
atau menunjukan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui
keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil
untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.
9
5.10 SISTIM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN
Sistim informasi manajemen kegiatan pada hakekatnya adalah suatu sistim untuk
mendukung pihak Pimpinan Kegiatan dalam memantau dan mengendalikan
kegiatan. Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan
informasi kegiatan setiap saat atau secara berkala, cepat dan akurat. Sistim ini
dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi dan evaluasi situasi dan kondisi yang
dihadapi di lapangan serta mengintegrasikan keinginan-keinginan dari pihak
Pemimpin Kegiatan yang mewakili pihak Pengguna Jasa tentang apa-apa yang mau
dimonitor dan dikendalikan.
Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan
supaya perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana rencana tersebut
dijabarkan dalam besaran uang dan besaran waktu.
Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan fisik, peranan sistim informasi
manajemen kegiatan hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu
pekerjaan dilakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak
dapat dilaksanakan di kantor. Tolok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah
dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya
atau dimonitor dimana perkembangan suatu kegiatan selalu diikuti oleh
perkembangan data kegiatannya. Volume data kian hari kian membengkak sesuai
dengan perkembangan pekerjaan secara fisik.
Data kegiatan sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pengguna
Jasa, karena masih belum diolah, jadi masih mentah. Data kegiatan yang telah
dikumpulkan secara periodik kemudian diolah/diproses untuk dijadikan informasi
kegiatan (laporan kegiatan). Artinya, dari laporan kegiatan dapat diketahui
perkembangan pekerjaan yang nyata terjadi (prestasi aktual). Dari laporan kegiatan
ini Pemimpin Kegiatan baru dapat mengevaluasi perkembangan kegiatannya dengan
cara memperbandingkannya terhadap rencana.
Pemimpin kegiatan mengendalikan kegiatannya dengan keputusan-keputusan yang
dibuat dan diimplementasikan ke project site. Hasil dari implementasinya
menciptakan data kegiatan baru dan dengan demikian siklus project management
control system berulangkali. Siklus ini baru berhenti apabila kegiatan telah selesai.
10
e. Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
* Test lapangan
* Administrasi dan formulir-formulir
b. Penyimpanan Bahan/Material
Mekanisme penyimpanan bahan/material dilakukan sebagai berikut :
Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat
diperiksa oleh konsultan.
Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuhan, puing, dan mempunyai drainase
yang lancar.
Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak boleh digunakan dalam
pekerjaan, kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas
dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah
segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air.
Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
11
berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan
frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.
Test Lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu pengujian/tes
lapangan. Gambar C.5 memperjelas uraian di atas.
Administrasi Pekerjaan dan Formulir-Formulir
Menunjukkan kelengkapan administrasi pekerjaan yang umum digunakan.
Contoh form-form yang diperlukan pekerjaan antara lain sebagai berikut di
bawah ini dapat dilihat pada Lampiran. Form-form contoh ini dapat
dimodifikasi/ sesuai dengan keperluan pekerjaan. Form-form yang dimaksud
antara lain :
Buku direksi
Time schedule
Mco (Mutual Check Awal)
Request dan shop drawing
Laporan mingguan
Record cuaca
Photo dokumentasi
Change order
Addendum
Monthly certificate (MC)
PHO (Provisional Hand Over)
Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
12
2) Pengukuran meter panjang (m’)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, setelah
penampang suatu konstruksi sesuai dengan gambar (dimensinya).
Di dalam pekerjaan, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah
sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan. Berikut ini dijelaskan bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat
perhatian agar tidak terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan
memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
13
tersebut dihitung produksi nyata per jam, kemudian produksi terkecil yang
digunakan untuk evaluasi pengendalian waktu.
Untuk rencana sekian jam kerja per hari, apakah mampu alat tersebut
menghasilkan produk sesuai volume yang ditargetkan ? Bila tidak tercapai, perlu
diambil tindakan-tindakan, antara lain : menambah jumlah alat atau menambah jam
kerja/over time, sedemikian rupa sehingga volume pekerjaan yang direncanakan
bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
* Biaya pekerjaan
* Estimated Quantity/Volume Pekerjaan
* Harga satuan pekerjaan
14
Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-
benar sehingga kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana.
Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya
biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari
pengukuran/kwantitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar
untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
15
Pernyataan Perhitungan Akhir
Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat permohonan untuk
pembayaran perhitungan akhir, bersama-sama dengan semua rincian
pendukung sebagaimana diperlukan oleh engineer. Setelah peninjauan
kembali oleh engineer dan jika diperlukan amandemen oleh Penyedia Jasa
Pemborongan, engineer akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan
Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pengguna Jasa.
Addendum Penutup
Berdasarkan pada rincian Pernyataan Engineer mengenai Perhitungan Akhir.
Setelah memperoleh tanda tangan Penyedia Jasa Pemborongan, engineer
akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada Pemberi
Pekerjaan untuk ditandatangani bersama-sama dengan Pernyataan
Perhitungan Akhir yang disetujui.
16
Pelayanan umum
Mengurangi kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan
dengan perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan
dengan menyiagakan satuan penanggulangan gangguan.
Keselamatan kerja
Disiplin kerja :
o Pengendalian pelaksanaan di lapangan secara ketat dan terus
menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk
dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
o Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian
pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pengendalian
waktu ini disesuaikan dengan tuntutan lapangan yang
mencakup seluruh aspek terkait.
17
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang
ditangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja
dari pada semua eksponen terkait menjadi faktor utama dari kelancaran
progres yang hendak dicapai.
Perambuan darurat
Seperti pada tahap perencanaan, maka perambunan pada tahap pelaksanaanpun
mempunyai andil besar dalam keselamatan kerja yang memberikan rasa aman
dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja yang berada pada daerah
perambunan. Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan
misalnya rambu peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk,
juga rubber cone serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta
jaraknya, seperti ditunjukan pada keperluan “rambu darurat”.
Di samping itu, diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja dan lajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pembatas dicat
dengan warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda
“spot light” atau cat berpendar yang bisa terlihat bila kena sorot lampu pada
malam hari. Bisa juga dengan lampu-lampu sebagai pengganti spot light.
18
yang dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang beroperasi
sangat membahayakan dan mengurangi akurasi.
Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan
Penyedia Jasa Pemborongan mengikuti standard. Ini berarti bahwa semua
pengetesan harus dibayarkan oleh Pengguna Jasa (kecuali kontrak tersebut secara
spesifik menetapkan yang sebaiknya), dengan kata lain : cadangan anggaran untuk
pengetesan merupakan persyaratan untuk lebih memperkuat mutu.
Jaminan mutu mengarah pada kontrak lump sum (dengan harga borongan) dan
bentuk-bentuk kontrak lainnya yang tidak berdasarkan unit price, pada paket yang
lebih besar yang lebih mudah dilaksanakan dan pada pencantuman per-syaratan
testing serta kekerapan testing (yang harus dikeluarkan dari kontrak) di dalam
surat kontrak. Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti
pergeseran tanggung jawab, yaitu Penyedia Jasa Pemborongan harus membuktikan
bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut spesifikasinya, bukannya supervisor harus
membuktikan bahwa pekerjaan ada di bawah standard. Memulai dan membentuk
perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah dan cepat. Pola kerja
dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang; praktek dan prosedur baru
harus diambil tetapi input-input seperti pengauditan teknis, evaluasi yang dilakukan
Penyedia Jasa Pemborongan dan lain-lain cenderung mempunyai dampak pada
pendekatan masalah ini. Pertama-tama perlu untuk memberi jalan pada publik luas
dalam pemerintah untuk melihat hasil perhitungan teknis. Yang kedua, alternatif
untuk format kontrak dan prosedur supervisi saat ini perlu ditentukan, ditest dan
dibentuk.
19
Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan tersebut
melalui saran-saran yang sehubungan dengan perhitungan teknis, saran yang
berhubungan dengan evaluasi yang dilakukan Penyedia Jasa Pemborongan, saran
pengawasan konstruksi serta pelatihan.
a) Revisi desain, sedemikian hingga didapat desain yang lebih murah, lebih
mudah dan lebih cepat pelaksanaannya, namun tetap aman dari segi
konstruksi.
Dalam perioda pelaksanaan, tidak tertutup kemungkinan dapat dilakukan
review design untuk penyesuaian-penyesuaian lapangan atas dasar
pertimbangan teknis dan biaya serta kondisi lapangan.
20
Analisa fungsi dan biaya : Apa basic fungsinya ? Apa fungsi keduanya ?
Berapa biayanya ?
* Spekulasi
Spekulasi atas alternatif : Apa guna fungsi yang lainnya ? Dimana saja
yang ada ? Bagaimana fungsi akan tampil ?
* Evaluasi
Evaluasi alternatif : Apakah tiap ide dapat berjalan ? Berapa biayanya ?
Apakah tiap ide memenuhi fungsi dasar ? Alternatif mana yang terbaik ?
* Hari minggu dan hari libur resmi nasional tidak ada jam kerja, kecuali
mengejar target penyelesaian atau memindahkan alat ke lokasi lain atau
kondisi khusus.
* Setiap bulan tidak ada hari kerja selama 2 hari untuk maintenance
peralatan.
* Jam kerja normal per hari = 7 jam, dan dapat lebih bila diperlukan over
time.
21
5.20 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tahapan Studi;
Tahapan Perencanaan;
Tahapan Pelaksanaan;
Tahapan Operasi dan Pemeliharaan.
Di dalam keempat tahapan tersebut ada berbagai macam aktivitas yang dilaksanakan
untuk mendukung kegiatan masing-masing tahapan. Berdasarkan tahapan rekayasa
pembangunan secara makro seperti yang telah dijelaskan di atas, pekerjaan ini
termasuk dalam Tahapan Pelaksanaan Konstruksi.
Berdasarkan acuan yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan/TOR, maka dalam
menyiapkan rencana kegiatan akan dilakukan pendekatan teknis dan metodologi
pengawasan yang optimal, ekonomis, tepat guna dan solusinya dapat diandalkan. Oleh
karena itu dalam melaksanakan pekerjaan ini, pihak konsultan akan menyajikan
pendekatan teknis dan metodologi pengawasan dari masing-masing kegiatan yang
dimulai dari tahap awal hingga penyelesaian akhir pekerjaan.
1) Tahapan Persiapan.
2) Tahapan Koordinasi.
3) Tahapan Pengawasan Lapangan.
4) Tahapan Penyerahan Hasil.
1) Tahapan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini meliputi penyelesaian administrasi, mobilisasi personil
dan peralatan.
Penyelesaian Administrasi
Masalah administrasi yang harus diselesaikan terutama meliputi administrasi
kontrak dan legalitas personil yang akan ditugaskan untuk melaksanakan
pekerjaan ini, baik di lingkungan intern konsultan maupun untuk berhubungan
dengan pihak lain.
22
2) Tahapan Koordinasi
Tujuan
Merupakan tahapan yang mempertemukan berbagai pihak yang terkait
dengan pelaksanaan pembangunan/konstruksi, yaitu Pengguna Jasa,
Penyedia Jasa Pemborongan, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas
serta pihak-pihak lain yang dianggap berkaitan untuk bersama-sama
melakukan koordinasi sehubungan dengan pelaksanaan konstruksi di
lapangan.
Ruang Lingkup
Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Untuk kelancaran pelaksanaan konstuksi, pihak-pihak yang terkait, yaitu
Penyedia Jasa Pemborongan, Pengguna Jasa, Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana perlu mengadakan pertemuan guna mencari solusi
dari setiap permasalah yang ditemui di lapangan baik menyangkut bahan,
metode kerja maupun volume pekerjaan. Hasil keputusan dari pertemuan ini
yang akan diterapkan di lapangan guna mengatasi masalah-masalah
tersebut. Pertemuan-pertemuan atau koordinasi ini akan kontinu dilakukan
selama masa pelaksanaan konstruksi.
Output
Notulen rapat koordinasi;
Surat Perjanjian Perubahan Kontrak (adendum).
Ruang Lingkup
* Pengendalian Mutu Bahan;
* Pengendalian Metode Kerja;
* Pengendalian Volume dan Gambar.
Metodologi
Dalam pengendalian mutu pekerjaan konstruksi, beberapa hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
23
Penjelasan pengujian bahan selengkapnya telah dijelaskan di pembahasan
sebelumnya.
Output
* Laporan harian, mingguan dan bulanan hasil uji mutu bahan.
* Laporan harian, mingguan dan bulanan prestasi volume pekerjaan.
* Laporan harian, mingguan dan bulanan prestasi metode pekerjaan.
* Gambar pelaksanaan lapangan (as built drawing).
* Perjanjian perubahan kontrak (adendum).
Ruang Lingkup
Pembuatan diagram jaringan (network diagram) dan jadwal kerja
pelaksanaan.
24
Metodologi
Diagram jaringan (network diagram) adalah diagram yang memberikan
permulaan tanggal dini atau lambat dari masing-masing aktivitas agar
dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis (critical path). Juga dibuat sub
jadwal untuk menunjukkan jadwal pekerjaan kritis dari keseluruhan jadwal
konstruksi.
Output
* Diagram jaringan (network diagram).
* Laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan konstruksi aktual.
* Laporan harian, mingguan dan bulanan kedatangan bahan bangunan.
* Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan tenaga kerja.
* Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan peralatan.
25
Pengendalian Biaya Pelaksanaan
Tujuan
Pengawasan terhadap keadaan arus uang (cash flow) kegiatan agar dapat
memaksimalkan keuangan kegiatan yang ada untuk mencapai hasil seperti
yang diharapkan.
Ruang Lingkup
Pengontrolan biaya melalui kurva S yang dikembangkan dari Bar Chat/Giant
Chart.
Metodologi
Seperti diketahui, kurva S bertujuan memberikan gambaran kemajuan
pekerjaan dengan waktu yang direfleksikan terhadap bobot penyerapan
biaya.
Output
* Kurva S Aktual yang dibandingkan dengan Kurva S Rencana.
* Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran Penyedia Jasa
Pemborongan.
* Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang bila ada perubahan
pekerjaan.
4) Penyerahan Hasil
Tujuan
Tujuan adalah menyerahkan hasil-hasil pekerjaan pengawasan Konsultan
terhadap pelaksanaan konstruksi oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Ruang Lingkup
* Mengasistensi kepada Pemimpin Kegiatan atas kebenaran dan kelengkapan
hasil pengawasan.
* Evaluasi hasil pelaksanaan serta bukti-bukti pemenuhan kontrak oleh
Penyedia Jasa Pemborongan.
* Menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.
Output
* Surat Pernyataan selesainya pekerjaan.
* Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.
26
5.21 PEDOMAN PENGAWASAN PEKERJAAN
1. Evaluasi Gambar Kerja
Dalam evaluasi gambar kerja, beberapa hal yang dijadikan perhatian adalah :
27
Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan
pembangunan dan peralatan lainnya, sedemikian rupa sehingga lokasi kegiatan
bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh Pengawas.
Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat pelulusan,
Kontraktor harus memasukkan rencana kepada Konsultan Pengawas/ Pengawas
Lapangan mengenai prosedur mobilisasi.
Hal ini harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi di atas dalam waktu 10
(sepuluh) hari setelah Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan memberikan nota
dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi kegiatan sesuai
dengan jadwal dibutuhkannya alat-alat tersebut.
Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan
digunakannya untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh Pengawas Lapangan dalam hal fungsi
dalam pekerjaan, kapasitas, jumlah, tahun pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan
rencana waktu tiba di tempat pekerjaan. Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat
tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal pemakaian.
Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat
tersebut sebagian atau seluruhnya, selama pelaksanaan pekerjaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
Kontraktor diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan sebelum pekerjaan
tersebut dimulai. Penyediaannya di tempat pekerjaan dan persiapannya harus
terlebih dahulu mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas.
5. Material/Bahan Bangunan
Kontraktor harus mengajukan contoh material dan daftar tertulis kepada Pengawas
untuk mendapat persetujuan tentang tempat asal/sumber dan macam bahan
bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam pekerjaan, yaitu : koral, split, pasir,
besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan dipakai sebagai
standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.
Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang
telah disetujui Pengawas.
Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan kepada
Pengawas “certificate test” dari bahan-bahan besi dan portland cement dari
produsen/pabrik.
Persyaratan bahan bangunan yang digunakan antara lain adalah :
Portland cement :
Semen yang digunakan harus semen Portland jenis I atau II atau V yang
memenuhi Standard Semen Indonesia (NI-8-1964) dan ASTM C-150.
Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dan 2 bulan.
Semen yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.
Kadar alkali maksimum 0,40%.
Agregat :
Agregat beton dapat berupa agregat hasil desintegrasi alami atau buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi
test, standard laboratorium dan mempunyai gradasi yang memenuhi persyaratan
ASTM 0-33. Agregat kasar harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Selain itu, agregat beton yang
28
digunakan haruslah bersih, uncoated, keras dan terbebas dan lumpur, garam,
partikel pipih dan material-material merusak lainnya seperti alkali, organik dan
bahan-bahan lunak & ekspansif.
Sumber-sumber pengambilan agregat terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus menyediakan sample
agregat seberat 25 kg untuk setiap ukuran dari sumber pengambilan agregat
yang akan digunakan untuk disetujui pengawas. Jika pengawas memandang
perlu untuk mengadakan pemeriksaan di laboratorium, maka pemeriksaan
tersebut sudah harus diperhitungkan di dalam penawaran.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 20 mm dan sesuai dengan
ASTM Grade Size #67 (19,0 sampai 4,75 mm).
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dari bebas dan bahan-
bahan organik, tanah lempung dan sebagainya.
Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih, segar dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali, garam, dan bahan organik atau bahan lain yang dapat
menurunkan mutu pekerjaan dan sesuai dengan pasal 3.6 P81 1971 dan pasal 9
PUBI + 1982.
Apabila dipandang perlu, Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air
yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya Kontraktor.
Baja tulangan :
Besi beton harus bebas dari karat, sisik, oli, gemuk dan kotoran-kotoran lain
yang dapat mengurangi lekatannya pada beton dan harus memenuhi persyaratan
dalam PBI 1971.
Baja tulangan harus mempunyai tanda standard SII dengan ukuran sesuai
dengan dokumen lelang.
Kontraktor harus memberikan copy sertifikat dari pabrik mengenai kekuatan dan
ukuran baja tulangan.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya sertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari
laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik minimum
masing-masing 2 (dua) contoh percobaan (stress strain) dan pelengkung untuk
setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan pada laboratorium-laboratorium yang
disetujui oleh Pengawas.
Admixture :
Untuk setiap penggunaan admixture yang dianggap perlu, Kontraktor diminta
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Pengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama perdagangan admixture
tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama pabrik
produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
Admixture yang mengandung unsur clorida, flourida, ion sulfide, ion nitrat dan
unsur-unsur lainnya yang dapat merusak bahanbahan beton dan tulangan baja
tidak boleh digunakan pada pekerjaan ini.
High-range water-reducing, jika diijinkan untuk digunakan, harus sesuai dengan
persyaratan ASTM C494 type F atau G.
29
6. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang harus dilaksanakan kontraktor meliputi pekerjaan
mobilisasi peralatan dan material, pemasangan papan nama proyek, pekerjaan
pengukuran kembali (setting out).
Pekerjaan persiapan ini juga menyediakan kantor lapangan untuk Kontraktor dan
Direksi, barak untuk tempat tinggal karyawan Kontraktor, lapangan untuk persiapan
(work-yards), pengadukan beton (batch plant), bengkel, depot dan gudang. Kegiatan
ini juga termasuk pekerjaan asembling dan pemuatan untuk transportasi peralatan
di gudang pusat Kontraktor atau tempat dimana peralatan tersebut berada,
pengangkutan dan pengiriman peralatan maupun material dan suku cadang ke
lokasi pekerjaan, pembongkaran, pemasanga sehingga siap pakai semua peralatan,
material dan suku cadang ke lokasi pekerjaan, pembongkaran, pemasangan
sehingga siap pakai semua peralatan, material dan suku cadang termasuk segala
sesuatu yang diperlukan untuk melakasanakan pekerjaan.
Papan nama proyek berisi informasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan, meliputi :
Papan nama proyek dibuat dari kayu dengan mutu yang baik, terbuat dari papan
dengan ukuran tebal 3 cm, lurus dan diserut rata. Papan nama proyek dipasang
tegak (tidak miring), tinggi sisi atas papan nama proyek harus sama satu dengan
lainnya.
9. Pengukuran Kembali
Pengukuran kembali dimaksudkan untuk memastikan lokasi tapak pekerjaan serta
situasi lokasi pekerjaan, agar didapat gambaran yang jelas (dalam bentuk peta
situasi) untuk pelaksanan pekerjaan.
Persyaratan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diharuskan untuk mengadakan
pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
30
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-
batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kepresisiannya.
Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpas/theodolit yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
Pengukuran sudut prisma atau benang secara azas segi tiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
Kontraktor harus memasang tugu patokan dasar (bench mark) sebagai titik acuan.
Untuk patok pekerjaan, kontaktor juga harus memasang patok-patok penuntun dan
papan dasar pelaksanaan.
Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Direksi Pengawas, minimal
diperlukan 2 buah tugu patokan dasar.
Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi Pengawas untuk
membongkarnya.
Pada waktu pematokan (penetuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak (perpindahan),
Kontraktor wajib membuat shop drawing dahulu sesuai keadaan lapangan.
Papan dasar pelaksanaan/bouwplank dibuat dari kayu dengan mutu yang baik yang
disetujui Direksi Pengawas, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan
diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar lokasi pekerjaan.
31
10. Pekerjaan Beton
Persyaratan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan untuk membuat mix
design dari sebagian jumlah bahan untuk beton yang sudah memenuhi persyaratan
dengan pelaksanaannya mengikuti Standar Konstruksi Bangunan Indonesia
l.4.5.3.1989-UDC:693.5.
Kontraktor harus menyerahkan rencana konstruksi acuan dan perancah kepada
Pengawas untuk memperoleh persetujuannya. Pelaksanaan pembuatan bangunan
acuan dan perancah tidak diperkenankan sebelum gambar rencana bangunan
pembentuk disetujui Pengawas.
Pekerjaan pengecoran tidak dapat dimulai sebelum rencana tahap-tahap, cara+cara
dan persiapan pengecoran mendapat persetujuan Pengawas.
Perbandingan adukan harus sesuai hasil percobaan dan persyaratan yang diminta
dan angka perbandingan adukan tersebut harus menyatakan takaran dalam satuan
isi yang dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digetarkan. Alat penakar harus
dibuat dengan baik, kuat dan harus mendapatkan persetujuan Pengawas terlebih
dahulu.
Adukan beton tersebut sudah harus terpakai dalam waktu 1 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai. Bila digerakkan kontinyu secara mekanik, jangka waktu tersebut
bisa diperpanjang satu jam. Adukan beton tersebut harus dicorkan sedekat-
dekatnya ke tujuan secara kontinyu sampai mencapai syarat-syarat pelaksanaan
yang disetujui Pengawas.
Pengecoran harus dilakukan secara teliti dan harus selalu diperiksa sehingga bisa
menghasilkan bentuk permukaan serta ketinggian yang dibutuhkan sesuai dengan
gambar kerja.
Pelaksanaan pemadatan/penggetaran harus dilaksanakan oleh pekerja-pekerja
yang telah berpengalaman dan dilaksanakan sesuai dengan pengarahan dan
petunjuk Pengawas.
32
umur beton telah mencapai 28 hari. Kriteria penerimaan hasil pekerjaan beton
ditentukan berdasarkan PBI 1971.
Apabila hasil pemeriksaan benda-benda uji menunjukkan kekurangan kekuatan
beton hasil pekerjaan yang tidak melebihi 10% dari kekuatan beton yang disyaratkan,
maka hasil pekerjaan ini dapat diterima oleh Pengawas. Atau diambil tindakan-
tindakan sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971. Penyimpangan hasil pelaksanaan
terhadap spesifikasi teknis, gambar perencanaan atau petunjuk Pengawas dapat
menyebabkan hasil pekerjaan tersebut dibongkar dan diperbarui kembali sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan dalam persyaratan dokumen kontrak.
Agar tujuan dan sasaran pekerjaan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan,
maka program kerja akan disusun secara sistematis dan dilaksanakan berdasarkan
urutan pekerjaan efektif dan waktu pelaksanaannya. Untuk mendapatkan efektivitas
yang tinggi atas input konsultan, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
33
secara efisien, dibutuhkan suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan
konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini kualitas maupun kuantitas pekerjaan
dapat dikontrol, seraya menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar.
Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan
pengenalan terhadap pekerjaan. Aktivitas yang mengakibatkan berkurangnya
kualitas pekerjaan diupayakan untuk dihindari.
b) Studi terdahulu
Semua data yang akan dijadikan dasar/pegangan pelaksanaan pengawasan
konstruksi adalah berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi,
baik teknis maupun umum yang akan dikumpulkan/dicari konsultan pengawas
untuk dipelajari dan kemudian dilaksanakan. Data tersebut umumnya dapat
diperoleh dari Pengguna Jasa.
Pemimpin Pekerjaan
Koordinasi dengan Pemimpin Pekerjaan perlu dilakukan secara rutin dan
dengan frekwensi yang cukup.
34
3. Unsur Pekerjaan
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Project Meeting” antara
Konsultan, Penyedia Jasa Pemborongan dan Pemimpin Pekerjaan, di sini bisa
dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
4. Instansi Terkait
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu
melakukan koordinasi dengan instansi dan konsultan lain terkait yang
berhubungan dengan scope pekerjaan.
5. Intern Konsultan
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan
tugasnya sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara
Team Leader dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
35
5.23 TAHAP PENGAWASAN
Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
rekomendasi pemecahan permasalahan.
Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi Penyedia Jasa
Pemborongan di dalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen
kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan
masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan
pekerjaan.
36
Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak,
untuk material dan peralatan yang digunakan di pekerjaan. Semua material yang
digunakan di pekerjaan termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu.
Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pengguna Jasa, menghadiri dan
mencatat semua rapat/pertemuan dengan Penyedia Jasa Pemborongan, Pemimpin
Pekerjaan dan Instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan
kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan dan masalah-
masalah kontrak.
1. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim konsultan akan mengawasi dan mencek
aktivitas-aktivitas konstruksi seperti yang dijabarkan berikut ini :
37
- Pengecekan jadwal;
- Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan;
- Pengambilan contoh (sampling).
3. Pengawasan kuantitas
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan-bahan yang
ditempatkan oleh Penyedia Jasa Pemborongan. Konsultan akan memproses
bahan-bahan dan produk fisiknya berdasarkan atas :
38
o Metode konstruksi, pengoperasian alat berat, sehingga diharapkan
diperoleh penghematan biaya konstruksi.
5.24 PELAPORAN
39
a. Sasaran eksternal
Dalam arti tujuan koordinasi, pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan antara Tim Konsultan dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum
Tata Air Kota Adminstrasi Jakarta Selatan.
b. Sasaran internal
Dalam arti koordinasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan di dalam Tim
Konsultan sendiri, baik dalam tahap persiapan maupun tahap pengawasan.
Koordinasi dilakukan antara anggota tim dan angota tim dengan ketua tim sesuai
tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim.
Konsultan
Direktur Perusahaan, bertanggung jawab atas masalah kontrak, manajemen
personil dan pembiayaan pekerjaan secara keseluruhan.
Ahli Teknik, secara umum bertanggung jawab dalam hal-hal manajerial dan
koordinasi Tim maupun koordinasi terhadap seluruh pekerjaan seperti
menyiapkan program kerja, memberikan arahan dan petunjuk dalam
melaksanakan pekerjaan, memimpin tim dalam setiap diskusi dan koordinasi
dengan Pengguna Jasa, bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan tim,
serta secara khusus bertanggung jawab terhadap materi yang terkait bidang
keahliannya.
Inspektor, Surveyor, Drafter, akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
bidang ilmunya masing-masing sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing
item pekerjaan. Selain tenaga ahli, pekerjaan ini juga akan dibantu tenaga
pendukung lainnya, yaitu Administrasi./Sekretaris
Narasumber
Narasumber yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah, pihak-pihak yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung yang dapat memberikan
data/ informasi dan masukan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
a) Ketua Tim
- Ketua Tim mengkoordinir tim dalam melaksanakan supervise konstruksi
Pekerjaan Supervisi sesuai dengan maksud dan tujuan pekerjaan.
- Ketua Tim melakukan inspeksi secara teratur di lokasi pekerjaan dan
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-
perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang berlaku.
40
- Ketua Tim memberikan pengertian dan pemahaman yang benar kepada
Kontraktor tentang spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
- Ketua Tim merinci dan menjelaskan pekerjaan secara teknis
sehubungan dengan permintaan addendum/Contract Change Order.
- Ketua Tim melakukan pemantauan secara ketat atas prestasi Kontraktor
dan segera melaporkan kepada Pengguna Jasa apabila kemajuan
pekerjaan mengalami keterlambatan sesuai dengan kontrak kritis, serta
menawarkan solusi atas permasalahan yang ada.
- Melakukan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran
akhir pekerjaan.
- Menyusun laporan pendahuluan, laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan supervisi konstruksi, laporan akhir, laporan keuangan
dan menyerahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk hard copy dan
soft copy.
- Menandatangani semua dokumen yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya, seperti tagihan Kontraktor, gambar- gambar kerja dan
perhitungan-perhitungan konstruksi lainnya.
b) Ahli Konstruksi
- Ahli Konstruksi melakukan pemantauan secara ketat atas prestasi
Kontraktor dan segera melaporkan kepada Team Leader dan Pengguna
Jasa apabila kemajuan pekerjaan mengalami keterlambatan sesuai
dengan kontrak kritis, serta menawarkan solusi atas permasalahan
yang ada.
- Melakukan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran
akhir pekerjaan.
- Menyusun laporan pendahuluan, laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan supervisi konstruksi, laporan akhir, laporan keuangan
dan menyerahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk hard copy dan
soft copy.
- Menandatangani semua dokumen yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya, seperti tagihan Kontraktor, gambar- gambar kerja dan
perhitungan-perhitungan konstruksi lainnya.
- Membantu Team Leader dalam Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan.
c) Ahli K3
- Ahli K3 Konstruksi Menerapkan ketentuan peraturan + peraturan
perundang + undangan tentang dan terkait K3 Kontruksi.Dan mengkaji
dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan kontruksi dan
merencanakan dan menyusun program K-3.
- Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3,
serta melakukan sosialisasi penerapam dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi K3
- Melakukan Evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
Pedoman teknis K3 Konstruksi.
- Membantu Team Leader dalam Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan.
41
d) Inspector
- Inspector memeriksa dan menandatangani shop drawing dan as built
drawing yang benar yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
- Inspector memeriksa dan menanda tangani permintaan ijin kerja
(request) yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
- Inspector mengarahkan secara benar pelaksanaan pekerjaan di
lapangan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
- Inspector melaksanakan opname pekerjaan bersama dengan Kontraktor
Pelaksana atas hasil prestasi pekerjaan di lapangan.
- Inspector memeriksa, menyetujui dan menanda tangani backup yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
- Inspector melakukan pengawasan mutu pekerjaan di lapangan.
e) Surveyor
- Membantu Pelaksanaan Pengukuran Dalam Pelaksnaan Pekerjaan
f) Drafter
- Melaksanakan pekerjaan Gambar / Autocad pembangunan prasarana
keairan
g) Sekretaris
KETUA TIM
ADMINISTRASI
INSPECTOR DRAFTER
Garis Perintah
Garis Koordinasi
42
5.18 PERALATAN PENDUKUNG
Untuk menujang kelancaran dan efektifitas kerja, Konsultan juga sudah memiliki
fasilitas, peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai.
43
PROPOSAL TEKNIS
Jumlah
Posisi Uraian
No Nama Personil Perusahaan Tenaga Ahli Lingkup Keahlian Orang
Penugasan Pekerjaan
Bulan
A. TENAGA AHLI / PROFESIONAL
Mengkoordinir TIM,
AHLI SUMBER Bertanggung jawab
CV. MITRA
1 JOSZY ARIEF MUSTIKA, ST Tetap DAYA AIR - TEAM LEADER atas semua pekerjaan 1
UTAMA
MADYA Pengawasan
Melakukan kerja
sesuai bidang
CV. MITRA AHLI SUMBER AHLI KONSTRUKSI keahlian yang
2 AFRIZAL GOJALI, ST Tidak Tetap 1
UTAMA DAYA AIR - MUDA SDA diperlukan untuk
menyelesaikan
pekerjaan.
Menerapkan
CV. MITRA AHLI KONSTRUKSI ketentuan peraturan
3 FREDERIK SINGKI TANAN, ST Tidak Tetap AHLI K3 1
UTAMA K3- MUDA perundang-undangan
tentang K3 Konstruksi
Inspector mempunyai
tugas membantu
CV. MITRA
4 SAMINO, ST Tidak Tetap INSPECTOR INSPECTOR Team Leader dalam 1
UTAMA
pengawasan proyek di
lapangan
44
Membantu Kegiatan
survei pengukuran
lapangan dan
CV. MITRA
5 PURWOKO, ST Tetap SURVEYOR SURVEYOR melakukan 1
UTAMA
pengumpulan &
penggambaran data
lapangan.
Membantu Kegiatan
survei pengukuran
lapangan dan
CV. MITRA
6 AJI MUHAMAD HEIKAL, A.MD.T Tidak Tetap SURVEYOR SURVEYOR melakukan 1
UTAMA
pengumpulan &
penggambaran data
lapangan.
Mengembangkan
CV. MITRA
7 ACHMAD FARUG A.Md Tidak Tetap DRAFTER DRAFTER gambar dari konsultan 1
UTAMA
design (perencana)
Melaksanakan semua
CV. MITRA SEKRETARIS/ SEKRETARIS/
Tetap Pekerjaan
8 YUYUN ANDRIANI UTAMA ADMINITRASI ADMINISTRASI 1
Administrasi
45
5.20 JADWAL PENUGASAN PERSONIL
Posisi Jumlah
No. Nama Personil BULAN KE - Keterangan
Penugasan Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 JOSZY ARIEF MUSTIKA, ST TEAM LEADER 1
AHLI KONST.
2 AFRIZAL GOJALI, ST
SDA
1
46
5.21 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN KONSULTAN REVIEW DESIGN DAN SUPERVISI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN SALURAN DRAINASE JALAN AW. SYAHRANI (BANKEU 2020)
BULAN
No. URAIAN TUGAS PERSONIL KET
1 2 3 4 5 6 7 8
I TAHAP PERSIAPAN KONSTRUKSI
1 Menyusun Laporan Pendahuluan dan RMK TL & TA SDA
2 Memeriksa RMK Konstruksi TL & TA SDA
3 Studi Meja Kontrak Konstruksi TL & TA SDA
4 Survey Lapangan Awal - MC 0 TL,TA.SDA, Insp
5 Membuat Analisis Contoh Bahan TL,TA.SDA, Insp
6 Evaluasi Rencana Kerja Konstruksi TL,TA.SDA, Insp
II TAHAP PERENCANAAN KONSTRUKSI
1 Memeriksa Shop Drawing dan Pengajuan Izin Kerja TL,TA.SDA, Insp
Melakukan Pengawasan Kuantitas Terhadap bahan / material, tenaga kerja
2 ,peralatan,hasil kerja,ketepatan waktu dan metode pelaksanaan.
TL,TA.SDA, Insp
3 Mengawasi dan meneliti dan penyesuaian termasuk (Review Desain) TL & TA SDA
4 Memberikan masukan dari segi keteknikan TL & TA SDA
5 Membuat Instruksi / teguran / surat kepada Kontraktor Pelaksana TL & TA SDA
6 Melakukan pemeriksaan lapangan harian TL,TA.SDA, Insp
Memeriksa kemajuan pekerjaan konstruksi dan membuat berita acara sertifikat
7
pembayaran. TL,TA.SDA, Insp
8 Menyelenggarakan rapat - rapat lapangan TL,TA.SDA, Insp
Membuat Foto - Foto Dokumentasi Pekerjaan Lapangan 0% - 25% -50%-75% dan
9
100 % pada Posisi Engale Yang sama. TL,TA.SDA, Insp
10 Membuat laporan Bulanan (Harian,Mingguan dan Bulanan)
III TAHAP PERSIAPAN MASA PEMELIHARAAN
1 Pemeriksaan hasil pekerjaan pada proses serah terima pekerjaan pertama TL,TA.SDA, Insp
2 Membuat daftar kekurangan dan cacat pada pekerjaan (Defect Lish) TL,TA.SDA, Insp
3 Memeriksa As Built Drawing TL,TA.SDA, Insp
4 Mengkoordinasi Pengadaan " Operational Manual" TL,TA.SDA, Insp
5 Menyusun Laporan Akhir TL,TA.SDA, Insp
1.) Laporan Akhir TL,TA.SDA, Insp
2.) Laporan Quantity dan Quality Control TL,TA.SDA, Insp
3.) Album Dokumentasi Kegiatan Supervisi & Vidio Drone Pelaksanaan Pekerjaan TL,TA.SDA, Insp
47
PROPOSAL TEKNIS
BAB 6
Dokumen Usulan Teknis ini merupakan upaya optimal dan hasil maksimal yang mampu
dilakukan oleh Konsultan beserta jajaran Tim Tenaga Ahli yang dimiliki untuk menyatakan
kesiapan dan kesanggupan melaksanakan lingkup pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu
yang disediakan untuk menghasilkan hasil kajian yang sesuai dengan maksud, tujuan dan
sasaran yang diharapkan dalam KAK.
Anggota Tim Ahli yang dimiliki dan diusulkan sebagian besar telah memiliki pengalaman
dalam kegiatan pengawasan ataupun desain pekerjaan keairan, sehingga diharapkan
dengan kompetensi masing-masing dapat diperoleh hasil pelaksanaan pekerjaan yang
memuaskan.
Hormat Kami,
CV. MITRA UTAMA
KUNANTO
Direktur
1
LAMPIRAN