Tes Hari 2 OSN-K Kimia SMAN 2 Depok

1. Diketahui atmosfer planet Mars tersusun atas 95%(v/v) gas karbondioksida (𝐶𝐶𝑂𝑂2 ),
3%(v/v) gas nitrogen (𝑁𝑁2 ), dan 2%(v/v) gas argon (𝐴𝐴𝐴𝐴) dengan suhu 215 K dan tekanan
0,006 atm. Tentukan densitas atmosfer planet Mars!
(𝑀𝑀𝑀𝑀𝑁𝑁 : 14 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶 : 12 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑂𝑂 : 16 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐴𝐴𝐴𝐴 : 40 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; R: 0,082 L.atm/mol.K)

𝑚𝑚
𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 = �
� 𝑅𝑅𝑅𝑅
𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑚𝑚 𝑃𝑃
= 𝜌𝜌 = � � 𝑀𝑀𝑀𝑀
𝑉𝑉 𝑅𝑅𝑅𝑅
Karena tersusun dari beberapa gas :
𝑃𝑃
𝜌𝜌 = � � (𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶𝑂𝑂2 × %(𝑣𝑣/𝑣𝑣)𝐶𝐶𝑂𝑂2 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑁𝑁2 × %(𝑣𝑣/𝑣𝑣)𝑁𝑁2 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐴𝐴𝐴𝐴 × %(𝑣𝑣/𝑣𝑣)𝐴𝐴𝐴𝐴 )
𝑅𝑅𝑅𝑅
0,006
𝜌𝜌 = � � (44 × 95% + 28 × 3% + 40 × 2%)
(0,082)(215)
𝜌𝜌 = 0,01478 𝑔𝑔/𝐿𝐿 = 1,478 × 10−5 𝑔𝑔/𝑐𝑐𝑚𝑚3

2. Diketahui pada suatu kondisi tekanan dari 14 gram gas nitrogen (𝑁𝑁2 ) sebesar 1 atm.
Tentukanlah tekanan dari 88 gram gas karbondioksida (𝐶𝐶𝑂𝑂2 ) pada kondisi tersebut!
(𝑀𝑀𝑀𝑀𝑁𝑁 ∶ 14 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶 ∶ 12 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑂𝑂 ∶ 16 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚)

𝑃𝑃 𝑃𝑃 × 𝑀𝑀𝑀𝑀
= = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑛𝑛 𝑚𝑚
𝑃𝑃𝐶𝐶𝑂𝑂2 × 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶𝑂𝑂2 𝑃𝑃𝑁𝑁2 × 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑁𝑁2
=
𝑚𝑚𝐶𝐶𝑂𝑂2 𝑚𝑚𝑁𝑁2
𝑃𝑃𝑁𝑁 × 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑁𝑁2 𝑚𝑚𝐶𝐶𝑂𝑂2 (1)(28) 88
𝑃𝑃𝐶𝐶𝑂𝑂2 = 2 � �= � � = 4 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑚𝑚𝑁𝑁2 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶𝑂𝑂2 14 44
3. Diketahui suatu tabung bervolume 1 L yang mengandung gas argon (Ar) dengan tekanan
1 atm pada 200K memiliki massa total sebesar 105,44 gram. Pada tabung lain yang
identik, tetapi mengandung gas misterius X dengan tekanan 1 atm diukur pada suhu 200K
memiliki massa total 104,95 gram. Tentukan massa molar dari gas X!
(𝑀𝑀𝑀𝑀𝐴𝐴𝐴𝐴 ∶ 40 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; R : 0,082 L.atm/mol.K)

𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑀𝑀𝑀𝑀 × 𝑛𝑛

Gas Ideal (n = PV/RT)
𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑀𝑀𝑀𝑀 ×
𝑅𝑅𝑅𝑅
Tabung berisi Ar :
(1)(1)
105,44 = 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + (40)
(0,082)(200)
𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 103,000976 𝑔𝑔 ≈ 103 𝑔𝑔
Maka massa molar gas X dapat dihitung dengan data dari tabung berisi gas X:
�𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 − 𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 �𝑅𝑅𝑅𝑅 (104,95 − 103)(0,082)(200)
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑋𝑋 = = = 31,98 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑃𝑃𝑃𝑃 (1)(1)

4. Tentukan Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 dari reaksi : 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑂𝑂(𝑠𝑠) + 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) → 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑂𝑂𝑂𝑂)2 (𝑔𝑔) jika diketahui entalpi
sublimasi standar dari 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑂𝑂𝑂𝑂)2 (𝑠𝑠) sebesar 375 kJ/mol!
(Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑂𝑂(𝑠𝑠) : −635 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) : −285 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑂𝑂𝑂𝑂)2 (𝑠𝑠) : −985 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚)

Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 = Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑂𝑂𝑂𝑂)2 (𝑠𝑠) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝐶𝐶𝑂𝑂(𝑠𝑠) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) + Δ𝐻𝐻𝑠𝑠0 𝐶𝐶𝐶𝐶(𝑂𝑂𝑂𝑂)2 (𝑠𝑠)
Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 = (−985) − (−635) − (−285) + (375) = 310 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
5. Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut :
Reaksi Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 (kJ/mol)
𝐶𝐶7 𝐻𝐻8 (𝑙𝑙) + 9𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 7𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) -3910
1
𝑁𝑁𝑁𝑁(𝑠𝑠) + 𝐶𝐶𝑙𝑙2 (𝑔𝑔) → 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑙𝑙(𝑠𝑠) -411
2
1 1
𝑁𝑁𝑁𝑁(𝑠𝑠) + 𝐶𝐶𝑙𝑙2 (𝑔𝑔) + 𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑠𝑠) -347
2 2
𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) → 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑔𝑔) 41
Tentukan entalpi dari reaksi :
𝐶𝐶7 𝐻𝐻8 (𝑙𝑙) + 18𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁(𝑠𝑠) → 7𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑔𝑔) + 18𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑙𝑙(𝑠𝑠)

Reaksi dapat dipecah menjadi :

𝐶𝐶7 𝐻𝐻8 (𝑙𝑙) + 9𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 7𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) -3910
18𝑁𝑁𝑁𝑁(𝑠𝑠) + 9𝐶𝐶𝑙𝑙2 (𝑔𝑔) → 18𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑙𝑙(𝑠𝑠) 18 x (-411)
18𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑠𝑠) → 18𝑁𝑁𝑁𝑁(𝑠𝑠) + 9𝐶𝐶𝑙𝑙2 (𝑔𝑔) + 9𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) -18 x (-347)
4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) → 4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑔𝑔) 4 x (41)
Sehingga didapatkan :
Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 = (−3910) + 18(−411) − 18(−347) + 4(41) = −4898 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚

6. Diketahui pada keadaan standar energi ikatan C-H sebesar 413 kJ/mol, energi ikatan O=O
sebesar 495 kJ/mol, energi ikatan O-H sebesar 463 kJ/mol, energi ikatan C=O sebesar
799 kJ/mol, dan entalpi penguapan 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) sebesar 40 kJ/mol. Tentukan Δ𝐻𝐻𝐶𝐶0 dari 𝐶𝐶𝐻𝐻4 (𝑔𝑔) !

Reaksi pembakaran standar 𝐶𝐶𝐻𝐻4 (𝑔𝑔) sebagai berikut :

𝐶𝐶𝐻𝐻4 (𝑔𝑔) + 2𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 2𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙)
Perhitungan dengan energi ikatan hanya bisa digunakan untuk fasa gas!
Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 = 4𝐸𝐸𝑏𝑏 𝐶𝐶−𝐻𝐻 + 2𝐸𝐸𝑏𝑏 𝑂𝑂=𝑂𝑂 − 2𝐸𝐸𝑏𝑏 𝐶𝐶=𝑂𝑂 − 4𝐸𝐸𝑏𝑏 𝑂𝑂−𝐻𝐻 − 2Δ𝐻𝐻𝑣𝑣0 𝐻𝐻
2 𝑂𝑂(𝑙𝑙)

Δ𝐻𝐻𝑟𝑟0 = 4(413) + 2(495) − 2(799) − 4(463) − 2(40) = −888 kJ/mol

7. Suatu reaksi pembakaran sebagai berikut :
𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔) + 6𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 4𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 4𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙)
Jika diketahui pada keadaan standar, reaksi tersebut melepaskan kalor sebesar 2720 kJ
tiap mol 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 pada kondisi isobarik maka tentukanlah nilai Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔) !
(Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) ∶ −393,5 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) ∶ −285,8 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚)

Δ𝐻𝐻𝑐𝑐0 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔) = 4Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 4Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) − 6Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔)
−2720 = 4(−393,5) + 4(−285,8) − 6(0) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔)
Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶4 𝐻𝐻8 (𝑔𝑔) = 2,8 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚

8. Diketahui 13 mg gas 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 dibakar sempurna dengan gas oksigen berlebih pada kondisi
standar dan isobarik melepaskan kalor sebesar 650 J. Tentukanlah entalpi pembentukan
standar gas 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 !
(Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 : −393,5 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 : −285,8 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐶𝐶 ∶ 12 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚; 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐻𝐻 ∶ 1 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚)
𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙)

Reaksi pembakaran sebagai berikut :

5
𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 (𝑔𝑔) + 𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 2𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙)
2
𝑞𝑞𝑃𝑃 5
Δ𝐻𝐻𝑐𝑐0 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 (𝑔𝑔) = − = 2Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) + Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 (𝑔𝑔)
𝑚𝑚/𝑀𝑀𝑀𝑀 2
−3
650 × 10 5
− −3
= 2(−393,5) + (−285,8) − (0) − Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 (𝑔𝑔)
13 × 10 /26 2
0
Δ𝐻𝐻𝑓𝑓 𝐶𝐶2 𝐻𝐻2 (𝑔𝑔) = 227,2 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
9. Energi kisi dinyatakan sebagai perubahan energi pada pembentukan 1 mol kristal padatan
dari ion-ionnya pada fasa gas. Diketahui perubahan energi dari beberapa reaksi sebagai
berikut :
Reaksi Simbol Energi (kJ/mol)
1 0
2𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑠𝑠) + 𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 𝑁𝑁𝑎𝑎2 𝑂𝑂(𝑠𝑠) Δ𝐻𝐻𝑓𝑓 𝑁𝑁𝑎𝑎2 𝑂𝑂(𝑠𝑠) -410
2
𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑠𝑠) → 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑔𝑔) Δ𝐻𝐻𝑠𝑠0 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑠𝑠) 110
𝑂𝑂2 (𝑔𝑔) → 2𝑂𝑂(𝑔𝑔) 𝐸𝐸𝑏𝑏 (𝑂𝑂 = 𝑂𝑂) 499
+
𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑔𝑔) → 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑔𝑔) + 𝑒𝑒 − 𝐸𝐸𝐼𝐼1 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑔𝑔) 495
− −
𝑂𝑂(𝑔𝑔) + 𝑒𝑒 → 𝑂𝑂(𝑔𝑔) 𝐴𝐴𝐴𝐴1 𝑂𝑂(𝑔𝑔) -142
− − 2−
𝑂𝑂(𝑔𝑔) + 𝑒𝑒 → 𝑂𝑂(𝑔𝑔) 𝐴𝐴𝐴𝐴2 𝑂𝑂(𝑔𝑔) 844
Tentukan energi kisi dari 𝑁𝑁𝑎𝑎2 𝑂𝑂(𝑠𝑠) !

1
Δ𝐻𝐻𝑓𝑓0 𝑁𝑁𝑎𝑎2 𝑂𝑂(𝑠𝑠) = 2Δ𝐻𝐻𝑠𝑠0 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑠𝑠) + 𝐸𝐸𝑏𝑏 (𝑂𝑂 = 𝑂𝑂) + 2𝐸𝐸𝐼𝐼1 𝑁𝑁𝑎𝑎(𝑔𝑔) + 𝐴𝐴𝐴𝐴1 𝑂𝑂(𝑔𝑔) + 𝐴𝐴𝐴𝐴2 𝑂𝑂(𝑔𝑔) + 𝐸𝐸𝐿𝐿
2
1
−410 = 2(110) + (499) + 2(495) + (−142) + (844) + 𝐸𝐸𝐿𝐿
2
𝐸𝐸𝐿𝐿 = −2571,5 𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚

10. a. Tentukan derajat kebebasan total, translasi, rotasi, dan vibrasi dari :
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
Total : 3(3) = 9; Translasi : 3; Rotasi : 2 (Linear); Vibrasi : 9-5 = 4
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑙𝑙3
Total : 3(4) = 12; Translasi : 3; Rotasi : 3; Vibrasi : 12-6 = 6
b. Tentukan perubahan entropi sistem (+ atau -) dari reaksi berikut :
𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑙𝑙) → 𝐻𝐻2 𝑂𝑂(𝑠𝑠)
𝑆𝑆 (𝑠𝑠) < 𝑆𝑆 (𝑙𝑙) maka Δ𝑆𝑆 (−)
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑂𝑂3 (𝑠𝑠) → 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑂𝑂(𝑠𝑠) + 𝐶𝐶𝑂𝑂2 (𝑔𝑔)
Jumlah gas produk lebih besar maka Δ𝑆𝑆 (+)
𝑁𝑁2 (𝑔𝑔) + 3𝐻𝐻2 (𝑔𝑔) → 2𝑁𝑁𝐻𝐻3 (𝑔𝑔)
Jumlah gas reaktan lebih besar maka Δ𝑆𝑆 (−)