DESKRIPSI PROSES
Pada proses pembentukan Maleic Anhydride dalam reaktor Fixed Bed Multi
Tube, reaksi berlangsung pada fase gas menggunakan suhu 400°C dan tekanan 2,7
atm. Perbandingan maksimum komposisi umpan masuk reaktor untuk reaktor
Fixed Bed Multitube adalah 1,7% mol butana dalam udara. Hal ini dilakukan untuk
mengindari oksidasi spontan antara oksigen dengan uap butana yang akan
menimbulkan ledakan pada reaktor (Kirk & Othmer, 1978).
Maleic Anhydride diproduksi oleh reaksi n-Butana dengan udara pada suhu
tinggi dengan katalis Vanadium Phosphorus Oxide. Produk utamanya adalah
Maleic Anhydride dan produk sampingnya adalah karbon monoksida dan karbon
dioksida. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
𝐶4 𝐻10 + 3.5 𝑂2 → 𝐶4 𝐻2 𝑂3 + 4𝐻2 𝑂
Untuk reaksi orde tertentu, semakin besarnya harga konstanta kecepatan reaksi
maka laju reaksi akan meningkat. Harga konstanta kecepatan reaksi sesuai dengan
persamaan Arhenius:
𝐾 = 𝐴𝑒 −𝐸𝑎/𝑅𝑇
Dimana :
𝐾 = Konstanta kecepatan reaksi
𝑅 = Konstanta gas ideal
𝐴 = Faktor tumbukan
𝐸𝑎 = Energi aktivasi (cal/mol)
𝑇 = Suhu (K)
Harga konstanta kecepatan reaksi pada pembuatan Maleic Anhydride dengan
proses oksidasi n-Butana sebagai berikut (Schneider et al., 1987):
Proses pembuatan Maleic Anhydride dari bahan baku n-Butana dan udara
berdasarkan pada reaksi oksidasi katalitik fase gas. Produk samping yang
dihasilkan dari pembuatan maleic anhydride adalah karbon monoksida, karbon
dioksida dan air. Stoikiometri reaksi pembuatan Maleic Anhydride sebagai
berikut:
Reaksi Utama:
𝐶4 𝐻10 + 3.5 𝑂2 → 𝐶4 𝐻2 𝑂3 + 4𝐻2 𝑂
Reaksi samping:
𝐶4 𝐻10 + 6.5 𝑂2 → 4𝐶𝑂2 + 5𝐻2 𝑂
∆𝐻𝑓 ° 𝐶𝑂 = −111,74𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
Jika ΔH bernilai negatif, maka reaksi eksotermis. Jika ΔH bernilai positif, maka
reaksi endotermis
Reaksi 1
∆𝐻 = ∆𝐻𝑓 ° 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻𝑓 ° 𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
Reaksi 2
∆𝐻 = ∆𝐻𝑓 ° 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻𝑓 ° 𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
𝑘𝐽
6,5 (0,00 ))
𝑚𝑜𝑙
𝑘𝐽
= −2650,35 𝑚𝑜𝑙
Reaksi 3
∆𝐻 = ∆𝐻𝑓 ° 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻𝑓 ° 𝑅𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
𝑘𝐽
4,5 (0,00 𝑚𝑜𝑙 ))
𝑘𝐽
= −1523,31 𝑚𝑜𝑙
3,5∆𝐺𝑓 ° 𝑂2 )
𝑘𝐽 𝑘𝐽
= (−355,00 + 4 × (−227,36 ))
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝐽 𝑘𝐽
− (−17,15 + 3,5 (0,00 ))
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝐽
= −1247,29 𝑚𝑜𝑙
ln 𝐾 = 4,0813
𝐾 = 59,2205
Harga K menunjukkan bahwa reaksi pembentukan Maleic Anhydride berjalan satu
arah (irreversible).
n-Butana dan udara direaksikan dalam Fixed Bed Multitube dengan katalis
Vanadium Phosphorus Oxide (VPO),reaksi berlangsung pada suhu 400oC dan
tekanan 2,7 atm. Reaksinya merupakan reaksi eksotermis, sehingga selama rekasi
berlangsung akan dilepas sejumlah panas dan dibutuhkan pendingin untuk
menjaga reaksi, adapun pendingin yang digunakan ialah Dowtherm A. Dalam
reaktor terbentuk gas Maleic Anhydride dan produk samping berupa CO2 dan CO.
Konversi butana yaitu 68% menjadi Maleic Anhydride, 16% menjadi CO, 12%
menjadi CO2 dan 4% tidak bereaksi, serta dengan yield 80% (Kirk Othmer, 2004).
Stoikiometris dan panas reaksi dari reaksi oksidasi butana yaitu:
𝐶4 𝐻10 + 3.5 𝑂2 → 𝐶4 𝐻2 𝑂3 + 4𝐻2 𝑂 ∆𝐻 = −1236 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
Proses pembutiran Maleic Anhydride untuk merubah dari fase cair menjadi
padatan yang berupa butiran kecil. Proses pembutiran menggunakan Prilling
Tower, Udara digunakan sebagai pengering yang dihembuskan dari bagian bawah
tower menggunakan Blower. Produk keluaran Prilling Tower berupa butiran
Maleic Anhydride. Butiran ini keluar dari bagian bawah prilling tower dan
diangkut dengan Bucket Elevator menuju silo untuk disimpan, kemudian
diumpankan ke gudang untuk pengepakkan sehingga siap dipasarkan.