Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman materi bu ita

OBAT HERBAL SISTEM PERNAFASAN

➢ PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN


1. ASMA
Asma menurut Global initiative for asthma (GINA) adalah gangguan inflamasi kronik
pada saluran napas dengan berbagai sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinophil
dan limfosit T
Macam-macam tanaman untuk obat asma
(GINGKO, ARGY WORMWOOD, SUNDEW, PIL BEARING SPURGE)
1. GINGKO
• Dari daun gingko biloba
• Dalam ekstrak merupakan antagonis kompetitif dari platetlet activating factor
(mediator lipid peradangan dan anafilaksis)
• Telah banyak digunakan sebagai obat tradisioanl cina untu asma
• Mengurangi hiperresponsifita ssaluran nafas dan bronkosspasme sebagai
antiinflamasi
• Minuman yang mengandung gingko (15g tid) berguna sebagai obat asma

2. ARGY WORMWOOD
• Minyak yang di eksraksi dari daun artemia argyl menunjukan efek anti asma,
antitusif, dan ekspetoran
• Asetilkolin/histamin menginduksi penyempitan bronkus, dan si minyak argy ini
dapat melemaskan otot polos
• Memiliki efek relative lama
• Konstituen minyak (trans-carveo, a-terpineol,4-terpineol,camphene dan carvone
• Diberikan dalam bentuk kapsul mengandung 0,075 ml minyak. Sehari 2-3 kali.
• Untuk mengobati asma dan bronchitis kronis

3. SUNDEW
• Diperoleh dari bagian atas droseraro tundifolia untuk mencegah histamine/
asetilkolin yg menginduksi bronkospasme
• Konstituennya naphthoquinone
• Memiliki sifat antitusif dan antimikroba, bisa untuk asma, brokitis kronis, dan
tracheitis
• Diberikan dalam bentuk teh yang disiapkan dengan seduhan 1-2g dalam cangkir
ukuran 150-200ml yng didihkan ar selama 5 menit (satu cangkir tiga kali sehari)
• Sebagai tingtur (1:5 dalam alcohol 60% tiga kali sehari
• Ekstrak sebagai cairan (1:1 dalam alkohol sebanyak 0,5-2ml sehari 3 kali
4. PIL BEARING SPURGE
• Diperoleh dari bagian atas tanah Euphorbiahirta
• Herba mengandung flavonoid, terpenoid (amyrins), asam fenolat (asam
shikimate) dan kolin
• Merupakan anti spasmodic bronkial sehingga dapat digunakan untk gangguan
pernafasan, termasuk asma, bronchitis, salesma dan spasme laring
• Sifat antispasmodil dan antibakteri karena adanya kolin dan asam shikimate
• Obat ini diberikan dalam bentuk teh yang di siapkan dalam seduhan herba 300-
400 mg dalam senagkir air mendidih (150 mL) dikonsumsi sehari tiga kali
• Tidak mengandung senyawa yang beracun, hanya pada pengunaan jangka
panjang harus di hindari.

2. BRONKITIS
• Bronkitis adalah terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan
pada area bronkus di paru-paru
• Obat herbal untuk brochitis yaitu ekspetoran dan antitusif
• Ekpetoran terbagi jadi 2:
- Ekspetoran reflex
Adalah herbal yang mengandung saponin dan yang mengandung emetic,
bersifat asam/senyawa pahit. Dapat menimbulkan stimulasi reflex
pernafasan dengan mengaktifkan mekanisme aferen pada kontak dengan
mukosa lambung atau duodenum. Obat ini dapat menstimulasi pusat emetik
dan akan menimbulkan muntah kecuali bila diberikan dalam jumlah kecil
- Ekspetoran kerja secara langsung
Obat yang termasuk ekspektoran kerja langsung adalah minyak atsiri.
Minyak atsiri diserap dengan baik setelah pemberian oral dan sebagian
dikeluarkan melalui paru-paru yang dapat menstimulasi sel glandularserous
dan epitel bersilia
• Saponin di absorpsi lemah dari saluran gastrointestinal,sehingga bisa
menghasilkan efek non sistemik Ketika diberikan secara oral.
• Saponin dapat mengiritasi membrane mukosa pada lambung dan usus
• Iritasi kecil mengaktivasi alur reflex yang dapat menstimulasi kelenjar mukosa
dalam bronki melalui jalur parasimpatetik
• Dengan pemberian oral, minyak atsiri di absorpsi dari saluran gastrointestinal ke
dalam darah dan sebagian dieliminasi menembus paru-paru
• Sebagai molekul yang dikeluarkan melewati cabang paru-paru, hernal ini dapat
menstimulasi fungsi bronkial, menekan aktivitas mukosa, menurunkan tegangan
permukaan(berpengaruh terhadap surfaktan) dan memperbaiki aktivitas
mukosiliari
MACAM-MACAM TANANMAN YANG BERJHASIAT UNTUK BRONCHITIS:

(HOREHOUND, SNAKEROOT, ENGLISH IVY, LIQURICE, IPECAC)

1. HOREHOUND
• Harehound terdiri atas daun dikeringkan dan bunga marrubium vulgare.
• Mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid termasuk marrubiin, minyak atsiri
dan konstituen kecil lainnya.
• Marrubiin sebagai artefak yang terbentuk dari premarrubiin selama ekstraksi.
• Memiliki sifat ekspektoran dan antispasmodic
• Dapat digunakan untuk bronchitis akut dan kronis, batuk rejan, radang selaput
lender di hidung juga untuk pengobatan dyspepsia dan kehilangan nafsu makan
• Dikonsumsi ebagai the yang di siapkan dengan seduhan 1-2 g simplisia dalam air
mendidih(200mL) sebanyak 2-4 cangkir dikonsumsi setiap hari
• Tersedi juga dalam bentuk ekstrak cair(1:1 dalam alcohol 20%, sebanyak 2-4 mL
tiga kali sehari
• Dosis besar Horebound bersifat pencahar dan dapat mengubah siklus
menstruasi
• Tidak boleh digunakan dalam dosis berlebih selama kehamilan atau laktasi

2. SNAKEROOT
• Snakeroot adalah akar yang dikeringkan dari Polygala senega
• Snakeroot mengandung saponin, triterpenoid, termasuk senegin, asam-asam
misalnya cafeat, lemak, resin dan sterol.
• Snakeroot digunakan untuk bronchitis kronis, asma bronchitis dan radang
tenggorokan
• Senegin adalah konstituen utama dari snakeroot, yang di kenal dengan asam
poligalat, yang mengiritasi mukosa gastrointestinal dan menyebabkan sekresi
lender di bronkiolus, juga dapat secara langsung menurunkan viskositas dari
kekentalan sekresi bronkial.
• Snakeroot diberikan dalam bentuk jamu yang direbus yang dibuat dari 0,5 g
simplisia dalam segelas air (150 mL)
• Dosis harian tidak boleh melebihi 3 g karena snakeroot dapat menyebabkan
mual, muntah dan memperburuk peradangan pencernaan yang ada
• Pengunaan berlebihan harus di hindari karena adanya saponin bebas dalam
lumen usus yang dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam
permeabilitas mukosa usus dan akibatnya memfasilitasi masuknya antigen
dalam darah
• Paparan secara kronis saponin untuk mukosa usus, juga dapat menghambat
penyerapan nutrisi aktif.
3. ENGLISH IVY
• English ivy terdiri atas dari daun-daun Hadera helix yang telah dikeringkan.
• Daun mengandung sterol, saponin termasuk saponin hedera B dan C, ester-
ester kafeat pada asam quinat, flavonoid, alkaloid(emetin),polialkohol(falcarinol,
falcarinon, II-dehidrofalcarinol)
• Ekstrak ivy adalah spasmolitik in vitro dan α-hederin
• Digunakan secara oral untuk simptomatik batuk dan untuk mengobati penyakit
tumor bronkus akut
• Ivy dapat digunakan dalam bentuk infus teh hasil preparasi 6 g simplisia dalam
air mendidih(1000 mL) selama 10 menit, satu cangkir, 3-4 kali sehari
• Baik kayu maupun daun dapat digunakan dalam bentuk ekstrak (30% etanol),
dosis perharinya harus sama dengan 0,3-0,8 g simplisia
• Penggunaan terus menerus produk yang mengandung ivy dapat menyebabkan
alergi dan mual. Efek samping yang timbul terutama disebabkan karena adanya
kandungan falcarinol
4. LIQURICE
• Liquorice terdiri atas akar Glycyrrhiza glabra dan terdiri dari setidaknya 4%
glycyrrhizin yang merupakan campuran dari garam kalium dan kalsium pada
asam glycyrrhizin, senyawa terpenoid.
• Liquorice sebgai ekspektoran dan antitusif
• Glycyrrhizin dapat meningkatkan sekresi bronkus dan mengirimkan mucus
melewati alur reflex dalam lambung, dan efek ini kontras dengan efek
antiulcernya.
• Dosis terapeutiknya per hari adalah 5-15 g akar yang telah di keringkan.
• Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan retensi natrium dan hipertensi.
5. IPECAC
• Ipecac terdiri atas akar dan rimpang Cephaelis ipecacuanha
• Herbal ini terdiri atas alkaloid isoquinolin, emetin dan cepheline, selain itu
mengandung amilum, glikoprotein alergenik, dan glikosida
• Ipecac masih digunakan dalam bentuk sirup sebagai emetic dalam pengobatan
keadaan mabuk
• Ipeca dipreparasi dari bentuk ipeca serbuk yang dititrasi dan mengnadung
2+0,1% total alkaloid atau dari ekstrak cair ipeca(14 mL) ditambahkan ke dalam
gliserin (20mL) dan sirup 500 mL
• Dosis yang digunakan 15 mL dewasa dalam air hangat, dan diberi jeda dengan
penggunaan dosis kedua setalah 15 menit.
• Komponen lain pada ipeca adlah tannin dan antraquinon yang dapat
memodulasi efek emetic pada obat.
3. BATUK
• Merupakan reflex yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran
pernafasan
• Obat herbal yang dapat menyembuhkan batuk yaitu:
(MUCILAGO, MINYAK ATSIRI, OPIAT)
1. MUCILAGO
• Mucilago secara tradisional digunakan untuk menghilangkan batuk kering
• Efek tersebut disebabkan karena pembentukan lapisan protektif yang
melindungi permukaan mukosa dari iritan.
• Mucilago herbal yang dapat di gunakan adalah ekstrak marshmallow(akar
dari Althea officinalis L), Iceland moss (thallus dari Cetraria islandica),
mullein (Bunga dari Verbascum densiflorum), mallow (bunga dan daun dari
Malva sylvestris) dan plantain(daun dan bunga dari Plantago lanceolate)
• Karena mucilage larut dalam air, sering di berikan dalam bentuk teh.
2. MINYAK ATSIRI
• Minyak atsiri sangat kompleks, berbau aromatic, campuran mudah
menguap yang mengandung banyak senyawa yang berbeda.
• Minyak atsiri memiliki aktivitas farmakologi yang berbeda, yang
berhubungan dengan sistem pernafasan, memiliki aktivitas antiseptic dan
ekspektoran
• Antitusif dari minyak atsiri dapat menyebabkan reduksi sensitifitas
reseptor batuk
• Kandungan yang tinggi dari minyak atsiri terdapat pada family Apiaceae,
Laminaceae, Lauraceae, Mirtaceae, dan Rutaceae
3. OPIAT
• Opiat adalah konstituen opium poppy (Papaverum somniferum)
• Konstituen poppy dengan aktivitas antitusif termasuk morfin dan kodein
• Kedua senyawa memiliki kerja utama sebagai antitusif karena sifat aksi
agonisnya pada reseeptor opiate di pusat batuk
• Kodein biasanya digunakan secara terapeutik dalam campuran obat batuk

4. RHINITIS ALERGI

* Rinitis sebagai peradangan pada membran yang melapisi hidung, dengan cirI adanya sumbatan
hidung, rinore, bersin, gatal pada hidung dan/atau postnasal drainage.

• Rinitis alergi secara klinis merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah pajanan alergen
melalui inflamasi yang diperantarai oleh Imunoglobulin E yang spesifik terhadap alergen tersebut
pada mukosa hidung.

*Macam-macam tanaman yang berkhasiat:

(BUTTERBUR, NIOULI, )

1. BUTTERBUR (PETASITES)

• Akar dan daunnya digunakan sebagai obat

• Konstituen berada baik di daun dan di akar termasuk sesquiterpen, minyak atsiri dan alkaloid
pyrrolizidine

• Senyawa aktif utama petasin dan isopetasin

• Petasin bertanggung jawab atas sifat antispasmodic/vasokatif tanaman dengan mengurangi kejang
pada otot polos pembuluh darah dan dinding, juga memberikan efek antiinflamasi dengan
menghambat sintesis leukotriene.

• Butterbur dapat digunakan untuk gangguan pernafasan, terutama batuk, batuk rejan, dan asma
bronkial, juga rhinitis alergi.

• Tablet yang mengandung ekstrak petasit yang telah terstandar mengandung 8,0 mg petasin(satu
tablet, 4xsehari)

• Tanaman ini mengandung pyrrolizidine alkaloid menyebabkan kerusakan hati dan karsinogenik
pada hewan percobaan.
• Herba tidak boleh digunakan kecuali isi pyrrolizidine alkaloid di ketahui

• Dosis harian maksimum pyrrolizidine alkaloid adalah 0,1 g

2. NIAOULI

* Daun Melaleuca viridiflora menghasilkan minyak atsiri yang bernama Niaouli

• Minyak tersebut mengandung cineole=eucalyptol 50-69% sebagai senyawa

utama yang paling umum dan terpenol (15%), senyawa lain yaitu nerolidol dan linalool.

• Niaouli digunakan untuk rhinitis dan infeksi bronkus

• Minyak niaouli (2-3 tetes sehari tiga kali) merupakan campuran yang digunakan untuk rute
inhalasi.

• Minyak ini ditoleransi dengan baik, dalam kasus jarang pengunaan obat dapat menyebabkan mual,
muntah dan diare.

• Cineole dapat menyebabkan induksi enzim hati sehingga secara teoritis dapat mengurangi efek
obat yang digunakan secara bersamaan.

5.PILEK DAN FLU

* Pilek adalah infeksi virus akut pada saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang paling umum
adalah hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, batuk, radang tenggorokan, sakit kepala dan
kadang kala demam.

• Jika infeksi parah, dan timbul sakit sendi, otot dan gangguan pencernaan, maka kondisi ini disebut
flu

• Pilek dan flu bersifat self limiting (5-7 hari) tapi akan menjadi parah oleh infeksi bakteri.

*Macam-macam tanaman yang berkhasiat:

(ECHINACEA, ANDROGRAPHIDIS)

1. ECHINACEA

• Echinacea terdiri atas akar dan rimpang kering dari beberapa spesies Echinacea

• Tiga spesies yang digunakan untuk pengobatan adalah E.Angustifolia, E. Pallida dan E. Purpurea
• Herbal ini mengandung polisakarida BM tinggi (echinacin), senyawa fenolik yang berasal dari asam
kafein(sinarin, khusus untuk E. angustifolia), asam kikorat dan echinacoside(E. purpurea), lakton
sesquiterpen ester, alkaloid pyrrolizidine (isotussilagine dan tussilagine) dan alkilamida (echinacein)

• Konstituen lain adaah betain, asam lemak, fitosterol, resin dan minyak atsiri

• Efek farmakologis Echinacea merupakan hasil dari kombinasi bahan aktif bukan tunggal

• Sifat imunostimulannya karena kerja di cabang non spesifik kekebalan sel fagositosis, Echinacea
tidak di aktifkan, proliferasi T-cell meningkat, tapi tidak ada perubahan sitokin imunostimulan

• Echinacea dapat digunakan untuk pengobatan awal infeksi saluran pernapasan akut bagian atas

• Neutrofil dan fagosit mono nuclear masuk ke fase inflamasi dengan tujuan menelan dan
membuang bahan partikel yang tidak di inginkan seperti bakteri atau perusak sel. Proses ini disebut
fagositosis yang dapat ditingkatkan dengan Echinacea

• Efek samping timbul reaksi alergi atau anafilaksis serius, juga rasa tidak enak, mual atau muntah,
sakit perut

• Echinacea tidak boleh diberikan pada kondisi pasien TBC, AIDS, dan Multiple sclerosis

• Rekomendasi dosis ekstrak akar setara dengan 900 mg sehari

2. ANDROGRAPHIDIS

• Andrographis dikenal dengan nama kalmegh(berarti raja pahit) yang mengandung bagian atas

tanah dari andographis paniculata.

• Konstituen utamanya meliputi diterpenoid lakton, yang secara kolektif disebut sebagai
andrographolide, diterpen dan flavonoid

• Andrographis merupakan imunostimulan

• Ekstrak andrographis meningkatkan fagositosis dan merangsang antigen spesifik dan nonspesifik
merespon kekebalan tubuh

• Andrographis dinyatakan sebagai herba yang aman, tapi pemberian pada dosis tinggi dapat
menyebabkan keluhan lambung

• Dosis harian adalah 2-3 g herba kering andrographis jika digunakan sebagai ekstrak cair (4-6

ml per hari dari ekstrak cair 1:2) atau 5-6 g jika di konsumsi sebagai herba atau infus.
• Ekstrak Andrographis(standar untuk andrographolide 4%) dofiormulasikan sebagai tablet

(1020 mg per hari, sekitar 6 g herba) telah digunakan untuk percobaan klinis
MATERI BU ITA DIABETES MELITUS

DEFINISI DIABETES MELITUS:

➢ Diabetes Melitus merupakan kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth, 2001).
➢ Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, Slyvia
Anderson, 1995).
➢ Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2002).

• JAMU DIABETES MILITUS


• OHT DIABETES MELITUS

• FITOFARMAKA DIABETES MELITUS


MACAM-MACAM TANAMAN YANG BERKHASIAT:

(ANDROGRAPHIDIS PANICULATA (SAMBILOTO), MORINDA CITRIFOLIA (MENGKUDU),


CINNAMOMUM BURMANI (KAYU MANIS, MOMORDICA CHARANTIA (PARE), CURCUMA (KUNYIT))

1. ANDROGRAPHIDIS PANICULATA (SAMBILOTO)

2. MORINDA CITRIFOLIA (MENGKUDU)

3. CINNAMOMUM BURMANI (KAYU MANIS)


• Diduga kuat sejumlah senyawa bioaktif yang memiliki aktifitas antidiabetes pada
C.burmannii diantaranya Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP), sinamaldehid,
polimer procyanidin type-A polymers
• Sinamaldehid, mempunyai mekanisme
1. senyawa penghambat aktivitas enzim α-glucosidase
2. meningkatkan sensitifitas insulin pada jaringan adiposa dan jaringan otot
3. meningkatkan sintesis glikogen di hati,
4. memperbaiki morfologi islet serta fungsinya
5. memperlambat waktu pengosongan lambung,
6. memperbaiki gangguan ginjal karena diabetes dan kerusakan otak
• Senyawa Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP) adalah flavonoid yang memiliki efek
mirip insulin. MHCP pada kayu manis mempunyai kerja seperti insulin yaitu mengaktivasi
sintesis glikogen, meningkatkan pengambilan glukosa, mengaktivasi

4. MOMORDICA CHARANTIA (PARE)


• Ekstrak Buah pare mengandung senyawa kompleks antara lain insulin mimetik,
vitamin, mineral, dan antioksidan.
• Insulin mimetik antara lain karantin, polipeptida-p dan visin
• Vitamin yang terdapat pada buah pare antara lain vitamin C, E, B1, B2, B3 dan B9
(folat).
• Buah pare juga mengandung mineral, yaitu kalium, kalsium, zinc, magnesium, fosfor,
dan besi. Serta antioksidan pada buah pare, yaitu fenol, flavanoid, isoflavon, terpenes,
antrakuinon, dan glukosinolat

• Mekanisme penurunan glukosa oleh buah pare dengan cara


1. meningkatkan pemakaian glukosa di otot skelet dan jaringan perifer,
2. inhibisi absorbsi glukosa pada usus halus,
3. inhibisi differensiasi adiposa dengan cara menghambat faktor transkripsi yaitu
proliferator-activated receptor gamma (PPAR-gamma), sterol regulatory element
binding protein-1 (SREBP-1c) dan resistin. Selain itu buah pare juga menghambat
ekspresi mRNA perilipin, droplet selubung protein lipid sehingga meningkatkan
lipolisis
4. Mempengaruhi enzim utama pada gluconeogenesis. Enzim yang dihambat oleh buah
pare yaitu glukosa-6-fosfatase dan fruktosa-1,6- bifosfatase. Sedangkan enzim yang
meningkat yaitu glukosa-6-fosfatdehidrogenase
5. stimulasi enzim utama pada jalur HMP(heksosa monofosfat)
6. mempertahankan islet sel beta dengan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai