EKSTRAK KUNYIT
KUNYIT
Tanaman Kunyit
Kunyit (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.). Kunyit adalah salah
satu jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis
masakan. Kunyit memiliki nama latin Curcuma domestica Val. Kunyit termasuk salah satu
suku tanaman temu-temuan (Zingiberaceae).
Rimpang kunyit dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti menyembuhkan luka,
antibakteri, mengurangi motilitas usus, menghilangkan bau badan, menurunkan demam,
meredakan diare dan beberapa pengobatan lainnya, hal ini karena adanya kandungan
senyawa fitokimia pada kunyit tersebut.
02
• MA adalah zat berbau yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman, karena
menguap bila dibiarkan di udara pada suhu kamar, maka disebut minyak
menguap, minyak eteris, atau minyak esensial. MA banyak digunakan dalam
MINYAK ATSIRI industri sebagai bahan pewangi atau penyedap (flavoring). Selain itu, MA
juga banyak digunakan dalam bidang kesehatan. Beberapa jenis MA dapat
digunakan sebagai bahan antiseptik, analgesik, haemolitik, sedatif, stimulan
untuk obat sakit perut, dan bakterisida
03
METODE
EKSTRAKSI
Ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan suatu zat
yang didasarkan pada perbedaan kelarutan terhadap dua cairan
tidak saling larut yang berbeda, biasanya yaitu air dan yang
lainnya berupa pelarut organik. Ada beberapa metode yang
dapat dilakukan dalam ekstraksi, salah satu yang paling umum
dilakukan adalah metode maserasi
• Maserasi adalah proses pengekstrakkan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. Remaserasi berarti
dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama,
dan seterusnya
• Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus dipilih berdasarkan kemampuannya dalam
melarutkan kandungan zat aktif yang maksimal dan seminimal mungkin bagi unsur yang tidak
diinginkan
• Etanol digunakan sebagai pelarut karena etanol merupakan pelarut yang universal yang
dapat menarik hampir sebagian besar senyawa kimia yang terkandung di dalam herba. Etanol
95% sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal, di mana bahan
pengganggu hanya skala kecil yang turut ke dalam cairan pengekstraksi, selain itu ekstrak
etanol sulit ditumbuhi kapang dan kuman, dan tidak beracun
04
TAHAPAN
PEMBUATAN
SIMPLISIA
Pengumpulan Sortasi Pembuatan
bahan kering serbuk
Pengeringan
Sortasi
rimpang
basah kunyit
Pencucian Perajangan
rimpang rimpang
kunyit kunyit
05
TAHAPAN PEMBUATAN
EKSTRAK
• Maserasi ekstrak RK digunakan serbuk simplisia RK dengan cairan penyari etanol
95%.Digunakan etanol sebagai pelarut karena etanol merupakan pelarut yang universal
yang dapat menarik hampir sebagian besar senyawa kimia yang terkandung di dalam
herba. Pada penyarian sering dilakukan pengadukan tujuannya untuk meratakan
distribusi cairan penyari sehingga konsentrasi akan tetap terjaga karena adanya derajat
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan larutan di luar sel.
• Dilakukan maserasi dengan alat penggojogan selama 3 x 24 jam. Dilakukan 5 kali
replikasi dengan masing – masing replikasi sebanyak 100 gram serbuk menggunakan
etanol 95% sebanyak 1000 ml untuk 24 jam, karena maserasi membutuhkan waktu 3 x
24 jam, maka total pelarut yang diperlukan adalah 3000 ml untuk satu kali replikasi.
• Penggantian pelarut dilakukan karena larutan telah menjadi jenuh ditandai dengan
pekatnya warna cairan ekstrak 24 jam pertama yaitu jingga tua sehingga dilakukan
penggantian pelarut yang baru untuk 24 jam kedua, dan 24 jam ketiga untuk
mengoptimalkan penyarian
• penetapan kadar kurkuminoid dan MA adalah ekstraknya bukan serbuknya maka
dilakukan penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain katun dan
hasil saringan ditampung dalam satu wadah untuk per replikasi.
• Ekstrak cair yang telah didapatkan dari maserasi dan diuapkan agar
didapatkan EK dengan menggunakan VRE. Tujuan ekstrak dikentalkan adalah
mempermudah dalam pengukuran dan penimbangan.
• Prinsip kerja dari VRE adalah memindahkan pelarut dari sampel dengan
menggunakan sistem evaporasi. Penggunaan VRE bertujuan untuk
mempercepat proses pengentalan, menurunkan tekanan dan menurunkan titik
didih komponen cairan yang dipindahkan sehingga proses pemindahan
komponen cairan dapat terjadi tanpa suhu yang terlalu tinggi
06
UJI AKTIVITAS
FARMAKOLOGIS
• Dalam beberapa kasus studi in vitro pada hewan telah menunjukkan
kemungkinan mekanisme antiinflamasi dari kurkumin.Kurkumin telah ditampilkan
dapat menghambat sejumlah molekul yang terlibat dalam peradangan termasuk
ANTI INFLAMASI fosfolipase,lipooxigenase, COX-2, leukotrien, tromboksan, prostaglandin, oksida
nitrat, kolagenase, elastase,hyaluronidase, MCP-1,interferon-inducible protein,
faktor nekrosis tumor, dan interleukin-12.
Antiinflamasi
• Kurkumin mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan yang telah dibukti dan
mempunyai beberapa efek terapi.Kurkumin menghambat peroksidasi lipid pada
berbagai studi model hewan
• Penelitian ekstrak heksana dan etanol kunyit dan kurkuminoid terhadap 24 tenis
Antibakteri patogen bakteri yang diisolasi dari daging ayam dan udang menunjukkan ekstrak
etanol mempunyai aktivitas antimikroba yang tertinggi, yaitu dengan rentang MIC
dari 3,91 hingga 125 ppt
Antivirus
secara tidak kompetitif atau kompetitif disarankan sebagai senyawa antiviral yang
kuat. Kecepatan aktivitas enzim inosin monofosfat dehidrogenase (IMPDH) dalam
proses sintesis nukleotida guanin mempunyai pembatasan, jadi enzim ini
disarankan sebagai target terapi untuk antivirus.
• Studi terhadap penambahan bubuk kunyit ke dalam kultur
jaringan tanaman telah menunjukkan bahwa konsentrasi
kunyit pada 0,8 dan 1,0 g / L memiliki aktivitas
penghambatan yang cukup besar terhadap kontaminasi
Antifungi jamur. Ekstrak methanol kunyit menunjukkan aktivitas
antijamur terhadap Cryptococcus neoformans dan Candida
albicans dengan nilai MIC 128 dan 256 μg / mL masing-
masing.
a
kurkumin kepada tikus yang diinfeksi oleh P.berghei secara
oral menunjukkanpenurunan parasitemia sebesar 80–90%
dan meningkatkan kelangsungan hidup mereka secara
signifikan
THANK YOU