Anda di halaman 1dari 3

Rasti Mutiara Audia

200106154
Farmasi D

PRODUK NUTRASETIKAL BERBASIS KEDELAI


1. Isovlafon
Isoflavon merupakan polifenol yang berasal dari kacang-kacangan dan memiliki manfaat yang
potensial terhadap kesehatan, seperti menurunkan insiden penyakit jantung, diabetes, dan
kanker payudara. Isoflavon dalam kedelai yang terdiri dari genistein dan daidzein digunakan
sebagai anti-kanker payudara melalui jalur pesinyalan ER-dependen. Genistein menginduksi
terhentinya siklus sel dan meningkatan fungsional mitokondria dalam sel dengan rasio
ERα/ERβ rendah. Genistein menghambat metilasi DNA dan meningkatkan ekspresi dari
beberapa gen suppressor tumor pada sel kanker payudara
2. Contoh lain
Selain isoflavon kedelai juga mengandung asam alfa-linolenat, asam lemak dan omega-6
sedangkan dalam kedelai kering mengandung 34% protein, 19% minyak, 34% karbohidrat (17%
serat makanan), 5% mineral dan beberapa komponen lainnya termasuk vitamin, isoflavon.

METABOLIT PRIMER
1. Pengertian metabolit primer?
Metabolit primer adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang bersifat esensial
pada proses metabolisme sel dan keseluruhan proses sintesis dan perombakan zat-zat ini yang
dilakukan oleh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
2. Yang termasuk metabolit primer apa saja?
Yang termasuk kedalam metabolit primer yaitu karbohidrat, protein dan lemak

METABOLIT SEKUNDER
1. Bagaimana proses memperoleh metebolit sekunder?
Produksi metabolit sekunder terjadi melalui jalur di luar biosintesis karbohidrat dan protein.
Terdapat tiga jalur utama dalam proses pembentukan metabolit sekunder, yaitu jalur asam
malonat, asam mevalonat, dan jalur asam shikimat. Berikut senyawa metabolit yang dihasilkan :
• Jalur Asam Malonat : Asam lemak (laurat, miristat, palmilat, Stearat, oleat, linoleat,
linolenic), Gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan Glikolipida
• Jalur Asam Mevalonat : Essential oil, squalent, monoterpenoid, menthol, korosinoid,
streoid, terpenoid, sapogenin, geraniol, ABA, dan GA3
• Jalur Asam Sikhimat : Asam sinamat, fenol asam benzoic, lignin, koumarin, tanin,
asam amino, benzoic dan quinon
Metabolit sekunder dari gugus fenolik diperoleh dari fenilalanin dengan menghilangkan
molekul amonia dari asam sinamat. Reaksi ini dikatalisis oleh fenilalanin amonia lyase (PAL),
enzim yang paling banyak dipelajari dalam metabolit sekunder tanaman. Fenilalanin berada
pada titik percabangan antara metabolisme primer dan sekunder, sehingga reaksi ini merupakan
langkah penting dalam pembentukan banyak senyawa fenolik .Biosintesis terpene dapat terjadi
dengan dua cara, yaitu jalur asam mevalonat dan jalur metileritritol fosfa.

EKSTRAKSI
Teknik ekatraksi yang ideal
Teknik ekstraksi yang ideal adalah teknik ekstraksi yang mampu mengekstraksi bahan aktif yang
diinginkan sebanyak mungkin, cepat, mudah dilakukan, murah, ramah lingkungan dan hasil yang
diperoleh selalu konsisten jika dilakukan berulang-ulang. Adapun teknik ekstraksi konvensional antara
lain, adalah:
1) Maserasi
Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang dilakukan melalui perendaman serbuk
bahan dalam larutan pengekstrak. Metode ini digunakan untuk mengekstrak zat aktif yang
mudah larut dalam cairan pengekstrak, tidak mengembang dalam pengekstrak, serta tidak
mengandung benzoin. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya mudah ditemukan dan
pengerjaannya sederhana

2) Infusi
Infusi merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia nabati dengan air
pada suhu 90°C selama 15 menit. Kecuali dinyatakan lain, infusa dilakukan dengan cara
sebagai berikut : “Simplisia dengan derajat kehalusan tertentu dimasukkan ke dalam panci
infusa, kemudian ditambahkan air secukupnya. Panaskan campuran di atas penangas air selama
15 menit, dihitung mulai suhu 90°C sambil sekali-sekali diaduk. Serkai selagi panas
menggunakan kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh
volume infus yang dikehendaki”.

3) Dekoksi
Dekoksi adalah adalah teknik ekstraksi yang mirip dengan infusa tetapi waktu yang digunakan
lebih lama (30 menit) dan suhunya mencapai 90 - 100 °C.

4) Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai
secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat
tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan
pemanasan. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari
akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak kebawah
disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya
kapiler yang cenderung untuk menahan.

DHA
1. Pengertian DHA ?
Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan suatu asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang
(Long-chain polyunsaturated fatty acid = LC-PUFA). Struktur DHA adalah C22:6n-3, dengan
22 atom karbon dan memiliki 6 ikatan rangkap pada rantai asam lemak tersebut. Letak ikatan
rangkap mulai pada atom karbon nomor 3 dari gugusan metil sehingga disebut sebagai omega
3 (n-3). Manfaat DHA berperan dalam bagian yang sangat besar pada materi abu-abu di otak
(kecerdasan) dan di retina (penglihatan total mata).
2. Yang termasuk DHA apa saja?
contoh makanan yang termasuk tinggi DHA adalah ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan
sarden; rumput laut; kacang kenari; minyak ikan dan minyak canola; dan biji chia (chia seeds).
3. Sumber DHA?
Terdapat beberapa sumber DHA yang bisa di dapatkan, susu, telor, salmon, kacang- kacangan,
sayuran,
4. Fungsi DHA?
DHA berfungsi sebagai jaringan pembungkus saraf, zat ini mampu melancarkan perintah ke
saraf dan mengantarkan rangsangan saraf ke otak.

TEKNIK ANALISIS KEAMANAN PANGAN.


1. GMP
Good Manufacturing Practices merupakan pengolahan makanan dasar untuk mendapatkan
kualitas yang konsisten dan keamanan pangan. sebagai pedoman cara kerja produksi yang
higienis mulai dari penanaman, pemanenan, pengolahan hingga pendistribusian sehingga
produk aman dikonsumsi dan 5P merupakan program Pemilahan, Penataan, Pembersihan,
Penstandardisasian dan Pembiasaan. GMP merupakan sistem yang melakukan penanganan
dalam pengolahan makanan mulai dari pengadaan bahan mentah hingga makanan yang siap
dikonsumsi. Dalam rangka mendapatkan keamanan pangan maka harus melaksanakan
penerapan GMP dengan baik Pencapaian GMP merupakan tanggung jawab pemasok bahan
makanan dan seluruh pekerja .
2. Hazard Ananlisis kritikal kontrol point
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem jaminan yang
mendasarkan kepada kesadaran atau penghayatan bahwa bahaya dapat timbul pada berbagai
titik atau tahap produksi tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian untuk mengendalikan
bahaya-bahaya tersebut. Karena HACCP dikenal sebagai sistem keamanan pangan yang, maka
dengan menerapkan HACCP secara konsekuen maka perusahaan jaminan pangan akan
memberikan kepercayaan pada pelanggan terhadap jaminan keamanan yang telah dilakukan,
dan akan memberikan kesan yang baik bahwa industri pangan yang memenuhi komitmen yang
kuat dan profesional dalam menjamin keamanan pangan. Bahkan suatu industri pangan penerap
HACCP dapat mendemonstrasikan bahwa sistem keamanan pangan telah memenuhi
persyaratan persyaratan pemerintah dalam menjamin masyarakat terhadap kemungkinan
timbulnya bahaya keamanan pangan.
3. Rapid Test Kit
Rapid test kit adalah alat menguji cepat atas bahan pangan
apakah mengandung bahan-bahan berbahaya, misal formalin, pestisida, bouraq, timbal, khlorin
(pemutih), mercury dan lain-lain.
Berikut ada beberapa prosedur rapid test kit, yaitu :
1) Uji Boraks
Siapkan sample pangan olahan (padat dan cair) aneka mie, tahu, ikan asin, ikan pindang dan
bakso.
1. Ambil sample potong kecil-kecil sebanyak 2 gr.
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi tambahkan air 2-3 ml. Jika
sampel berupa cairan, ambil 1 ml masukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 10-20 tetes pereaksi I Boraks.
4. Lalu dikocok-kocok selama 5 menit.
5. Celupkan ujung pereaksi II Boraks (kertas) ke dalam tabung reaksi. 6. Ambil kertas pereaksi
II Boraks lalu angin-anginkan terkena
sinar matahari selama 10 menit
2) Uji Formalin
Siapkan sample pangan olahan (padat dan cair) aneka mie, tahu, ikan asin, dan bakso.
1. Ambil sample olahan pangan 5 gr.
2. Tambahkan air bersih, lalu haluskan.
3. Ambil 1 ml larutan sampel lalu masukkan ke dalam tabung reaksi. 4. Teteskan perekasi I
Formalin 3-5 tetes.
5. Teteskan 1 ml pereaksi II Formalin.
6. Kocok dan diamkan selama 5 menit
3) Uji Rhodamin B
Siapkan sample pangan olahan (padat dan cair) aneka snack, cincau, cenil, dawet, kolang kaling
berwarna merah.
1. Ambil sample potong kecil-kecil sebanyak 2 gr.
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi tambahkan air 2-3 ml. Jika sampel berupa cairan, ambil 1
ml masukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 10-20 tetes pereaksi I Rhodamin B.
4. Tambahkan 5 tetes pereaksi II Rhodamin B.
5. Tambahkan 10-20 tetes pereaksi III Rhodamin B.
6. Lalu dikocok-kocok selama 5 menit.
4) Uji Metanil Kuning
Siapkan sample pangan olahan (padat dan cair) aneka snack, cincau, cenil, dawet, kolang kaling
berwarna kuning.
1. Ambil sample potong kecil-kecil sebanyak 2 gr.
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi tambahkan air 2-3 ml. Jika sampel berupa cairan, ambil 1
ml masukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 3-5 tetes pereaksi Metanil Yellow lalu dikocok-
kocok selama 5 menit.

Anda mungkin juga menyukai