Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI ANALITIK

PENENTUAN KADAR MINYAK ATSIRI

Disusun oleh:
Nama : Rasti Mutiara Audia
NIM : 200106154
Hari, tanggal praktikum : 7 Juni 2022
Asisten : Yunita Suleman

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2022
PRAKTIKUM 8
PENENTUAN KADAR MINYAK ATSIRI

I. TUJUAN
I.1 Mengetahui prinsip penentuan kadar minyak atsiri dengan alat destilasi Stah
I.2 Dapat melaksanakan penentuan kadar minyak atsiri dan menganalisis
hasilnya.

II. TEORI DASAR


Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah istilah yang
digunakan untuk minyak mudah menguap yang diperoleh dari bagian tanaman
seperti daun, bunga, buah, kulit batang dan akar (Arswendiyumna, dkk., 2010).
Minyak atsiri dalam keadaan segar dan murni umumnya tidak berwarna namun
pada penyimpanan lama, minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap). Pencegahannya, minyak atsiri
harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap dan disimpan di tempat
yang kering dan sejuk (Gunawan dan Mulyani, 2010).

Minyak atsiri dari setiap tanaman memiliki aroma yang berbeda dengan minyak
atsiri dari tanaman lain bahkan kebanyakan minyak atsiri memiliki aroma yang
spesifik, hal ini tidak lain karena setiap minyak atsiri mempunyai komponen kimia
yang berbeda. Komposisi atau kandungan masing-masing komponen kimia
tersebut adalah hal yang paling mendasar dalam menentukan aroma maupun
kegunaan (sebagai bahan pengharum, kosmetik, obat, dll) jadi penentuan
komponen penyusun dan komposisi masing-masing komponen tersebut di dalam
minyak atsiri merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kegunaan,
kualitas, ataupun mutu dari suatu minyak atsiri (Harborne, 1984).
Sifat minyak atsiri yang menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar,
mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan aroma tanaman yang
menghasilkannya, umumnya larut dalam pelarut organik (Lutony dan Rahmayanti,
2000).

III. ALAT DAN BAHAN


I.1 ALAT
Alat
Seperangkat alat destilasi
Kompor listrik dan penanggas udara
Sirkulasi air kondensor
Botol semprot
Pipet

I.2 BAHAN
Bahan
Air
Simplisia
xilen

IV. PROSEDUR

SIMPLISIA
- disiapkan alat dan bahan
- Dimasukkan air kedalam labu bundar
- ditambahkan 3-5 butir batu didih
- disambungkan alat
- diambil titip K`, panaskan cairan sampai mendidih dan atur kecepatan destilasi
2-3 mL permenit
- dipenentuan laju destilasi turunkan permukaan air dengan kran sampai dasar
tabung berbentuk pear kemudian tutup keran dan nyalakan stopwatch.
- Dihentikan stopwatch setelah mencapai ujung atas tabung pear
- Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengisi 5 mL labu pear.
- Dibuka Kembali dan lanjutkan destilasi
- Dihentikan pemanasan setelah 30 menit dan 10 menit kemudian, catat volume
xilen
- Dimasukkan simplisia dan dilanjutkan destilasi sampai tidak terjadi
penambhan volume minyak atsiri
- Dicatat volume minyak atsiri dan kurangi dengan volume xilen
- Dihitung kadar dalam % V/b.

HASIL
DAFTAR PUSTAKA
Arswendiyumna, R., Perry Burhan, R.Y., dan Zetra, Y. (2011). Minyak Atsiri dari Daun
dan Batang Tanaman Dua Spesies Genus Cymbopogon Famili Gramineae
Sebagai Insektisida Alami dan Antibakteri. Skripsi. Jurusan Kimia Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Gunawan, D. dan Mulyani, S. (2010). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid I. Jakarta:
Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 107-122.
Harborne, J.B. (1984). Phytochemical Methods. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan
Iwang Sudiro. (1987). Metode Fitokimia. Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit
ITB. Hal.127-128.
Lutony, T.L, dan Rahmayanti, Y. (2000). Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 1-3, 32-51, 113.

Anda mungkin juga menyukai