Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga 2023 Perjalanan perusahaan ini berawal dari dibangunnya pabrik cat seluas 800 meter persegi oleh Soetikno Tanoko pada 1 November 1978 di Sidoarjo, Jawa Timur. Awalnya, pabrik ini hanya memproduksi cat kayu dan besi. Pada 1981 pabrik mulai memproduksi cat tembok dengan merk Avitex. Selama perjalananya, Avian terus beronovasi dan mengembangkan bisnisnya. Pada 1985, perusahaan mulai memproduksi cat otomotif, yang terdiri dari cat top coat, cat primer, dan cat semprot. Upaya tersebut menjadi bagian dari visi Avian untuk menjadi perusahaan yang terintegrasi secara vertikal. Pada 1986, Avian mulai memproduksi resin dan membeli tiga reaktor dari Korea. Penjualan pun meningkat hingga perusahaan memutuskan untuk membeli lahan seluas 60 ribu meter persegi pada 1987. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk ekspansi pabrik dan gudang. Tidak hanya itu, Avian berinvestasi untuk pabrik kaleng metal pada 1992 dan pabrik cat kedua di Serang pada 1996. Pada 2005, Avian menambah varian produk baru bernama No Drop, brand yang dikenal sebagai cat pelapis anti bocor. Lima tahun berselang, Avian muncul dengan produk cat tembok lini premium serta mesin tinting. Mesin ini memungkinkan konsumen untuk memilih warna sendiri. Kemudian, pada 2011 perusahaan meluncurkan semen instan bermerk “Giant Mortar”. Jika, di telaah lebih dalam bagaimana Avian Brands dapat memimpin pasar cat & pelapis dekoratif di Indonesia. Avian brands memimpin pasar cat dan pelapis dekoratif dengan memiliki 5% lebih pangsa pasar dibandinngkan dengan pesaing terdekatnya. Terdapat peluang yang lebih tinggi untuk lebih mengkonsolidasi pasar Indonesia yang tersegmentasi. Pangsa pasar Avian terus meningkat didukung oleh jaringan distribusi yang luas dan tersebar di seluruh wilayah indonesia. Selain itu, beragam produk dalam segmen solusi arsitektur untuk kebutuhan konsumen yang bervariasi dengan protofolio produk dari kelas premium hingga ekonomis. Mempunyai fasilitas RDI yang didukung sistem manajemen informasi laboratorium (LIMS) yang dapat diakses melalui komputer dan tablet sehingga meminimalkan penggunaan kertas, didukung lebih dari 70 ahli kimia yang berkualitas menjadikan Avian brand dapat terus berkembang dengan produk-produknya yang inisiatif sesuai dengan pangsa pasar. Untuk mempertimbangkan ESG, Avian Brands khususnya pada sosial dibuktikan dengan tidak adanya kasus kecelakaan kerja yang fatal sejak tahun 2009 dan peningkatan kompetensi melalui pelatihan terhadapt semua karyawan (488.613 jam pelatihan H1 2023), Pada tata kelola, perusahaan menerapkan 5 prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik (GCG) , yakni; transparasi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan. Dalam hal memenuhi persyaratan ISO 26001 untuk implementasi GCG, menghindari pelecehan sosial dan kesetaraan gender. Technical skills atau keterampilan teknis adalah kemampuan yang mengarah kepada keahlian dan pengetahuan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Keterampilan teknis ini juga digunakan untuk memberi solusi atau tindakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Dalam technical skills ada 4 poin yang menjadi dasar agar teknik ini dapat bekerja, yaitu; important, examples, value, development. 4 poin tersebut dapat menjadi acuan juga saat IPO procces, pada dasarnya, dalam proses pelaksanaan tahapan IPO dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahapan pre-marketing dan tahapan pra-penawaran, kemudian barulah tahapan pelaksanaan IPO itu sendiri. Namun pada kesempatan ini akan dibahas lebih mendalam tahapan IPO yang dapat diterbikan dan dijual-belikan di bursa efek, serta diakui legalitasnya. Secara gambaran besar perusahaan yang akan melakukan IPO harus bisa mencari pihak Underwriter untuk dapat menjalin kerja sama. Pihak underwriter yang kemudian akan membuat sebuah proposal valuasi serta memilih sekuritas yang paling tepat untuk digunakan. Sehingga, gambaran mengenai 4 poin technical skill dapat sangat menjadi acuan. Di sisi lain, keterampilan sosial lebih subjektif dan sulit diukur. Keterampilan ini dikembangkan melalui pengalaman dan latihan dan sangat penting untuk membangun hubungan, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja secara kolaboratif dengan orang lain. Singkatnya, keterampilan teknis dan sosial penting untuk kesuksesan di sebagian besar profesi. Meskipun keterampilan teknis diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu, keterampilan sosial sangat penting untuk membangun hubungan dan bekerja secara efektif dengan orang lain.