Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Final Report ini dibuat untuk memenuhi Artikel dari kerangka Acuan Kontrak tentang
Pengadaan Jasa Konsultan Supervisi, antara Pemimpin Proyek Perbaikan Kantor Kelurahan
Gambut Barat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Banjar.
Dalam Final Report ini berisi informasi, data serta uraian singkat tentang pelaksanaan
pekerjaan. Selain dari pada itu Final Report ini disusun untuk melengkapi semua laporan
pengendalian dari tahap penyerahan lahan terhadap kontraktor sampai dengan tahap akhir
pelaksanaan konstruksi yang telah dibuat sebelumnya, serta lampiran-lampiran yang merupakan
syarat administrasi.
Dengan tersusunnya Final Report ini diharapkan dapat menambah informasi, tentang proyek
yang dilaksanakan dan bermanfaat untuk lebih efektifnya pekerjaan.

Martapura, … 2023
Konsultan Supervisi
PT. PILETEKA PLAN TATA

Nurkhalis, ST

DAFTAR ISI

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


I. HALAMAN JUDUL
II. SURAT PENGANTAR
III. DAFTAR ISI
IV. KATA PENGANTAR
A. BAB I
Gambaran Proyek Konsultan Supervisi
B. BAB II
Data – Data Proyek Konsultan Supervisi
C. BAB III
Metode Pelaksanaan Konsultan Supervisi
D. BAB IV
Kesimpulan
V. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1
Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA
GAMBARAN PROYEK
KONSULTAN SUPERVISI

1.1. LATAR BELAKANG


Pada era globalisasi, tantangan di bidang industri Konstruksi menjadi sangat ketat dan
kompleks. Peranan Konsultan Supervisi menjadi sangat penting dalam mendukung industri
Konstruksi tersebut. Pada perkembangan di bidang Pengawasan, khususnya di Indonesia, belum
menunjukkan kemajuan yang berarti apabila di bandingkan dengan tantangan yang bakal di hadapi.
Munculnya Profesional – professional dengan basic pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di
dunia konstruksi sangat di harapkan untuk menyemarakkan dan menggairahkan timbulnya
profesionalisme di bidang ini. Keadaan ini harus disadari dan di pahami oleh semua pihak yang
berkecimpung di bidang ini.
Industri Konstruksi merupakan contributor yang esensial terhadap proses pembangunan,
perkembangan paling menonjol adalah semakin membengkaknya ukuran dari kebanyakan proyek
serta organisasinya. Waktu, dana, Peralatan, Teknologi manusia dan bahan – bahan merupakan
sumber dana, dan jika semua itu diatur dalam kegiatan menurut logis, maka kita akan mendapatkan
suatu proyek. Telah menjadi satu kelaziman dalam praktek bahwa seluruh pertanggungan proyek
atas semua faktor diserahkan pada satu orang, yaitu Manajer Proyek, suatu keberhasilan dari
manajer proyek memerlukan pemahaman sepenuhnya dari segi industri konstruksi.
Dari uraian diatas dapat di lihat permasalahannya, betapa sangat pentingya peranan
Pengawasan dalam suatu proyek namun sementara ini perkembangan di bidang industri Konstruksi
belum dapat di imbangi dengan perkembangan dalam bidang Pengawasan.
Pada pengadaan bangunan gedung negara, setiap prosesnya akan memerlukan tindakan
Pengawasan/ Manajemen Konstruksi, sehingga proses dapat berlangsung akibat penyimpangan
yang mungkin terjadi.
Dalam pelaksanaannya, pengelolaan pembangunan perlu mempersiapkan program kerja
dalam rangka pengendalian seluruh proses pembangunan, dengan memperhatikan tahapan-
tahapan pembangunan yang sedang diselenggarakan pada Bagian Proyek Perbaikan Kantor
Kelurahan Gambut Barat Kabupaten Banjar. Sebagaimana telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


Pemukiman Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, tentang :
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara perlu menunjuk Pengawas/ Konsultan
Manajemen Konstruksi yang akan melaksanakan pengendalian terhadap pekerjaan yang dilakukan
Konstruktor Pelaksana/Pemborong yang diikutsertakan dalam proyek bersangkutan yang
menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya serta kontrak.
Secara kontraktual Konsultan Pengawas/ Manajemen Konstruksi bertanggung jawab kepada
Pemimpin Bagian Proyek dalam kegiatan operasionalnya. Konsultan Pengawas/ Manajemen
Konstruksi mendapat bantuan bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan
pengendalian dari Pengelola Proyek, yang terdiri dari pengelola teknis yang ditunjuk dan
bertanggung jawab kepada Pemimpin Bagian Proyek.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pada hakekatnya Konsultan Pengawas merupakan kegiatan kontrol dan evaluasi setiap
tahapan bagian pekerjaan. Konsultan Pengawas mulai bekerja sejak, perencanaan, hingga
pelaksanaan dan bekerjasama dengan unsur pengelola teknis, pengelola administrasi dan
keuangan, membantu Pemimpin Proyek dalam menterjemahkan dan merealisasikan maksud pihak
proyek.
Sistem Konsultan Supervisi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu proyek, baik itu
perusahaan besar ataupun kecil. Dalam penanganan suatu proyek khususnya di Indonesia,
Kontraktor maupun pemilik telah memakai sistem Manajemen Konstruksi dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Konsultan Supervisi akan menjadi Tulang punggung dalam satu proyek yang serba
kompleks. Keberadaan Konsultan Supervisi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam suatu
pekerjaan konstruksi dan dalam perkembangannya Manajemen konstruksi tidak hanya kecanggihan
dan kehandalannya yang di butuhkan, tetapi kemandirian dan pengakuan dari masyarakat pada
profesi ini.
Manajemen konstruksi merupakan suatu metode yang efektif untuk memenuhi pekerjaan
konstruksi, dan bisanya bekerja sejak proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan pekerjaan
dan masa pemeliharaan setelah pekerjaan fisik telah selesai dilakukan, dengan tujua utama yaitu
melayani sebaik – baiknya. Untuk mewujudkan hasil pekerjaan yang medekati sempurna seorang
manajer Konstruksi harus mempunyai pengalaman dan kompetensi dalam bidang perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengontrolan Konstruksi, memahami dan mengerti teknologi
terbaru, memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam manajemen material ternmasuk biaya dan
penggunaan, memiliki pengalaman dalam metode kwalitas, pengalaman dalam produktivitas,

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


penggunaan dan ketersediaan tenaga kerja, pengalaman dalam rekayasa biaya, termasuk estimasi
dan penjadwaalan, pengalaman stategis kontrak, serta dalam manajemen resiko.

1.3. LOKASI PROYEK


Lokasi Pekerjaan berada di Jalan A. Yani Kecamatan Gambut Barat, Kelurahan

Gambut Barat Kabupaten Banjar - Kalimantan Selatan.

2
Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA
DATA – DATA PROYEK
KONSULTAN PENGAWAS

2.1. PEMBERI TUGAS


Pemerintah Kabupaten Banjar Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan
Dengan kantor di Jalan P. Hidayatullah No.2 Martapura Kab. Banjar.

2.2. NAMA PEKERJAAN


Pekerjaan Perbaikan Kantor Kelurahan Gambut Barat

2.3. LOKASI PEKERJAAN


Berada di Jalan A. Yani Kecamatan Gambut Barat Kab. Banjar.

2.4. BIAYA PEKERJAAN


Berdasarkan Kontrak Nomor: 03/A12/PPK-CK/PBL-L/DPUPRP/2023 tanggal 10 April 2023
dengan nilai kontrak : Rp. 336.000.000,-( Tiga Ratus Tiga Puluh Enam Juta Rupiah)

2.5. SUMBER DANA


APBD

2.6. JANGKA WAKTU


Pekerjaan Perbaikan Kantor Kelurahan Gambut Barat dilaksanakan terhitung sejak tanggal 10
April 2023 sampai dengan 7 Agustus 2023, selama Seratus Dua Puluh Hari ( 120 ) hari
kalender.

2.7. KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan Pengawas adalah PT. PILETEKA PLAN TATA Jl. Intan Raya Komplek Rismor
Madani Blok B, No. 40 Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Kalimantan Selatan

2.8. KONSULTAN PERENCANA


Konsultan Perencana adalah PT. PILETEKA PLAN TATA

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


2.9. KONTRAKTOR
Kontraktor Pelaksana adalah Pekerjaan Perbaikan Kantor Kelurahan Gambut Barat CV.
MITRA KARYA ABADI

2.10. DATA TEKNIS PROYEK


Pekerjaan Perbaikan Kantor Kelurahan Gambut Barat Kabupaten Banjar meliputi:
Pekerjaan Utama :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Atap
4. Pekerjaan Tanah
5. Pekerjaan Arsitektur
6. Pekerjaan Huruf Timbul Akrilik
7. Pekerjaan Finishing & Aksesoris
8. Pekerjaan Elektrikal Bangunan Baru
9. Pekerjaan Pagar
10. Pekerjaan Kantor Kelurahan Lama

2.11. KONDISI PROYEK


A. LOYALITAS

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


Loyalitas untuk keperluan Proyek Perbaikan Kantor Kelurahan Gambut Barat Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Banjar yang telah
berijinkan melakukan pembangunan sudah selesai di proses dengan ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) tanggal 02 Agustus 2023 antara pihak
pertama dengan pihak kedua (antara Owner dan Kontraktor Pelaksana).

Untuk selanjutnya setelah serah terima pertama dilaksanakan kontraktor mempunyai


kewajiban untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan atas kerusakan yang terjadi
dilapangan pada masa pemeliharaan sampai dengan serah terima kedua dilaksanakan.

B. KONDISI FISIK
Kondisi fisik dilapangan pada tanggal 11 April sampai dengan 24 Juli 2023 adalah
sebagai berikut :
Waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 08 Agustus 2023 atau minggu ke

17

adalah sebagai berikut :

Jangka waktu pelaksanaan = 120 Hari

Waktu yang telah digunakan = 105 Hari

Sisa waktu pelaksanaan = 15 Hari

Prestasi Pekerjaan
Prestasi kerja yang telah dicapai kontraktor sampai dengan tanggal 24 Juli

2023 atau minggu ke- 15 adalah sebagai berikut :

Prestasi Pekerjaan = 100,00 %

Rencana Time Schedule = 90,37 %

Deviasi (+/-) = + 9,63 %

METODE PELAKSANAAN
3
KONSULTAN SUPERVISI
Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA
3.1. Tata Laksana Proyek
Untuk memperlancar kegiatan proyek, PT. PILETEKA PLAN TATA berusaha membuat tata laksana
proyek yang menggambarkan alur persetujuan dan pengambilan keputusan dari suatu
kegiatan/proses penyelesaian proyek. Di dalam bagan alir tata laksana proyek terdapat beberapa
notasi maupun singkatan huruf sebagai berikut :

PJ : Pengguna Jasa
USER : Pemakai
PTK : Pengelola Teknis Kegiatan
KP : Konsultan Perencana
KS : Konsultan Pengawas/ Manajemen Konstruksi
SE : Site Engineer
SP/ IS : Supervisor ( tenaga ahli pengawas lapangan )/Inspector
K : Kontraktor
PL : Pelaksana Lapangan
DEP : Dokumen Evaluasi dan Pelaporan

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


1. PROSEDUR PENETAPAN TATA LAKSANA PENGAWASAN LAPANGAN

STAR
T

PJ = Pengguna Jasa

Menjelaskan gagasan -gagasan


sesuai dengan kebutuhan PJ
kepada KS, KP & K

KS

Membuat rancangan tata


laksana pengelolaan dan
mengajukan pada PJ

PJ
KP
Memeriksa rancangan
tata laksana pengelolaan Review rancangan tata
laksana pengelolaan
khususnya dari segi
kepentingan proses
PJ , KP, KS design

Pembahas rancangan
tata laksana pengelolaan

KS
Ada perubahan
dan pengarahan Revisi rancangan tata
Ya
dari PJ laksana pengelolaan

Tidak
PJ

Menetapkan / menyetujui tata


laksana pengelolaan

STO P

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


2. PROSEDUR LAPORAN HARIAN

START

PL
Membuat laporan hasil
pekerjaan dan
menyerahkannya kepada
SP/IS

SP
Memeriksa laporan dari PL
dan menyerahkannya
kepada SE

SE
Menerima laporan dan
mendokumentasikannya di
DEP

STO P

Keterangan :

PL : Pelaksanan Lapangan ( K )
S P / I S : Supervisor / Inspector
SE : Site Engineer
DEP : Dokumen Evaluasi Laporan

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


3. PROSEDUR LAPORAN MINGGUAN

STAR
T

PL
Membuat laporan mingguan
dan menyerahkannya kepada
SP/IS

SP /IS
Memeriksa laporan mingguan
dari PL terhadap Lapangan

Ada P L dan S P / IS
perbedaan ?
Ya Memperbaiki laporan mingguan

Tidak
kk
SP/IS

Memeriksa laporan mingguan


dan menyerahkannya kepada
SE

SE

Menerima laporan dari semua


bidang meneruskannya Keterangan :
kepada PJ PL : Pelaksana Lapangan ( K )
SP / I S : Supervisor / Inspector
SE : Site Engineer
DEP : Dokumen Evaluasi Laporan
STO P

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


4. PROSEDUR PERHITUNGAN PRESTASI BULANAN

STAR
T

K
Membuat laporan prestasi
bulanan dan
menyerahkannya kepada
SP/IS

SP /IS

Memeriksa hasil perhitungan


prestasi bulanan K dengan
catatan di DEP

SP/IS&K
Ada
perbedaan Menerima perhitungan
? Ya prestasi pekerjaan dan K
memperbaiki prestasi bulanan
Tidak

SP/IS

Menyerahkannya kepada SE

SE

Menerima laporan dan


meneruskannya kepada PJ

Keterangan :
K : Kontraktor
STO P SP / I S : Supervisor / Inspector
SE : Site Engineer
DEP : Dokumen Evaluasi Laporan
PJ : Pengguna Jasa

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


5. PROSEDUR SURAT PERINGATAN KEPADA KONTRAKTOR

START

SP/ IS melihat PTK melihat adanya


adanya
penyimpangan
penyimpangan
terhadap gambar dan
terhadap gambar dan RKS dan perintah -
RKS dan perintah perintah PTK
SP/IS

SP /IS

Melaporkannya ke SE

SE
Memberikan surat perintah
supaya K melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

SE
Dituruti
( 1 minggu )
Memeberikan Surat Peringatan
Tidak dengan sanksi denda

Ya
Pekerjaan diselesaikan
sesuai dengan spec.
Teknis Perintah AP/ IS dan
PTK

STO P
Keterangan :
K : Kontraktor
SP / I S : Supervisor / Inspector
PTK : Pengelola Teknis Kegiatan
SE : Site Engineer

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


6. PROSEDUR PEKERJAAN TAMBAH KURANG

START

KS melihat KS melihat
PJ melihat KS melihat
perlunya perlunya
perlunya perlunya
pekerjaan pekerjaan
pekerjaan pekerjaan
tambah kurang tambah
tambah kurang tambah kurang
kurang

PJ
Memerintahkan KS dan KP
melihat perlunya pek.
Tambah kurang

SE SE

Pengecekan segi biaya dan Pengecekan segi biaya dan


pelaksanaan pelaksanaan

PJ, KS, KP

Memerintahkan KS dan KP
melihat perlunya pek.
Tambah kurang

Setuju
Tidak
Ya
PJ PJ

B A kerja Surat Penolakan

STO P

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


7. PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN

START

K meihat bahwa hasil prestasi pekerjaan sudah memenuhi syarat


untuk pengajuan angsuran

Membuat suart permohonan Angsuran ( Termijn ) kepada PJ


( cc KS )

KS

Memeriksa rekapitulasi hasil perhitungan prestasi bulanan K di DEP

K S & PTK
Memenuhi Menolak permohonan angsuran
syarat ? Tidak

Ya

K S dan K

Membuat BA kemajuan pekerjaan

P J dan K

Membuat B A Angsuran

STO P

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


8. PROSEDUR PENYERAHAN PEKERJAAN KESATU

START

K melihat bahwa pekerjaan telah memenuhi segala persyaratan


untuk penyerahan kesatu

Mengajukan permintaan kepada ( KS & PTK ) untuk


pemeriksaan pekerjaan

K S & PTK

Memeriksa hasil pekerjaan ( kwantitas dan kwalitas )

Setuju atas hasil K


pekerjaan
Menambah/ memperbaiki pekerjaan
Tidak

Ya
K S dan K

Membantu K dalam membuat BA selesainya pekerjaan fisik

K S , K dan PTK

Membuat B A selesainya pekerjaan , diajukan ke PJ

P J dan K
Keterangan :
Membuat BA penyerahan pekerjaan
K : Kontraktor
P : Owner ( Pengguna Jasa )
STO P KS : Konsultan Pengawas
PTK : Pengelola Teknis Kegiatan
BA : Berita Acara

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


9. PROSEDUR PENYERAHAN PEKERJAAN KEDUA

START

K melihat bahwa pekerjaan telah


memenuhi segala persyaratan
untuk serah terima kedua

Mengajukan permohonan untuk serah terima pekerjaan


kedua

K S & PTK

Memeriksa hasil pekerjaan

Tidak
K
Setuju atas hasil
pekerjaan Menambah/memperbaiki
pekerjaan
Ya
K
K S dan K Memperbaiki kerusakan
Membantu K dalam membuat BA selesainya pekerjaan fisik

KS, K & PTK


K S , K dan PTK Memeriksa Pekerjaan

Membuat B A selesainya pekerjaan , diajukan ke PJ

P J dan K Hasil
pekerjaan
Membuat BA penyerahan pekerjaan baik
Ya Tidak

STOP Keterangan :
K : Kontraktor
PJ : Owner ( Pengguna Jasa )
KS : Konsultan Pengawas
PTK : Pengelola Teknis Kegiatan
BA : Berita Acara

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


3.2. Rencana Strategi Penanganan
Kegiatan proyek yang dimulai dari proses pelaksana pekerjaan sampai pada penyelesaian
pekerjaan pelaksanaan fisiknya merupakan rangkaian kegiatan yang sangat kompleks, antara
kegiatan satu dengan kegiatan lain akan saling berkaitan dan berkesinambungan, oleh
karenanya diperlukan pengelolaan proyek yang baik yaitu :
3.2.1. Pemantapan intern
Melakukan pemantapan terhadap sistem manajemen intern Konsultan
Pengawas. Pemantapan dilakukan terhadap sistem pengelolaan strategis dan teknis
operasional secara terpadu antara personil yang dilibatkan dalam menangani pekerjaan
ini dan tergabung dalam "Tim Pelaksana Teknis Kegiatan" Konsultan Pengawas/
Manajemen Konstruksi. Dapat dikatakan bahwa "integrated project management "
merupakan fungsi dari beberapa kegiatan manajemen.
Keberhasilan dari penerapan metode "integrated project management"
ditentukan oleh adanya kegiatan maupun usaha-usaha manajerial yang secara garis
besar meliputi :

a. Pengorganisasian.
Struktur organisasi " Tim Pelaksana Teknis Kegiatan " perlu disusun sesuai dengan
strategi yang akan diterapkan dengan melakukan pemilihan dan penggunaan
personil yang berpengalaman dan profesional dan diikuti oleh pembagian tugas
kerja ( Job Discription ) yang jelas dari masing-masing personil yang terlibat dalam
pekerjaan pengawasan, sehingga dapat mencerminkan keterpaduan dari peranan
semua personil pengawas.

b.Pembuatan Program Kerja.


Pembuatan rencana kerja " Tim Pelaksana Teknis Kegiatan " dan jadwal kegiatan
personil pengawas yang mencerminkan adanya kegiatan pengarahan, koordinasi
dan monitoring.

c. Mobilisasi.
Pengerahan tenaga dari seluruh personil yang terlibat dalam proyek akan dilakukan
dengan suatu perintah kerja maupun pendelegasian terarah yang tepat dan jelas.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


d.Koordinasi.
Koordinasi dilakukan secara kontinu terhadap seluruh personil untuk tujuan
keterpaduan dari kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing personil.
e.Pengarahan.
Pengarahan dilakukan kepada setiap personil yang dalam pelaksanaan kerjanya
belum sesuai target dan menyimpang dari tujuan semula.

f. Pengelolaan.
Dilakukan secara ketat terhadap kualitas kerja personil terhadap target kerja yang
telah ditetapkan dalam program kerja.

3.2.2. Pemantapan Sistem Operasional


Melakukan pemantapan terhadap sistem operasional dari Konsultan merupakan
langkah strategi penanganan pekerjaan Pengawasan, sehingga dapat dihasilkan
keterpaduan opersional antara unsur-unsur proyek, yaitu Pengguna Jasa, Konsultan
perencana, Kontraktor dan Konsultan Pengawas/ Manajemen Konstruksi.
Usaha pemantapan sistem operasional dilakukan secara bertahap :
a. Inventarisasi Awal.
Merupakan langkah awal dalam upaya mencari sebanyak mungkin masukan-
masukan yang akan digunakan dalam menyusun perencanaan dan programming,
upaya tersebut meliputi :
 Mempelajari Kerangka Acuan Kerja secara teliti dan seksama sehingga
pemahaman/interpretasi terhadap proyek dapat maksimal.
 Melakukan pengenalan dan pendekatan kepada unsur-unsur proyek yang
akan terlibat.
 Melakukan inventarisasi data primer maupun sekunder yang akan berguna
pada saat pelaksanaan fisiknya ( konstruksi ).
 Melakukan pengamatan secara cermat dan seksama terhadap kondisi
lingkungan dimana proyek akan dibangun.
 Membuat prediksi/asumsi terhadap kemungkinan masalah yang akan timbul
selama kegiatan proyek.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


b. Perencanaan dan Programming.
Menentukan rencana strategi dan program yang akan diterapkan dalam
menangani proyek, berupa :
 Membuat proses Tata Laksana Proyek yang memperlihatkan kegiatan proyek
mulai dari pengajuan usulan, memulai pekerjaan, proses evaluasi pekerjaan,
alur pengambilan keputusan dan persetujuan, sampai pada penyelesaian dan
penyerahan pekerjaan.
 Pembuatan rencana kerja proyek secara keseluruhan dengan terlebih dahulu
melakukan koordinasi dengan rencana kerja Kontraktor.
 Pembuatan jadwal kegiatan proyek yang disesuaikan dengan kegiatan fisik
kontraktor.

c. Pelaksanaan Program.
Pelaksanaan program dapat dilakukan setelah tata laksana proyek disepakati
bersama dan semua item pekerjaan ( yang diprogram Pengawasan ) telah
diserahkan kepada masing-masing unit kerja dengan pendelegasian penuh.

3.3. Strategi Pelaksanaan


Secara garis besar, strategi yang diusulkan di titik beratkan pada penataan sistem
pengelolaan proyek secara terpadu dan sistem pengelolaan proyek secara terpadu dan sistem
pengawasan/pengendalian proyek secara menyeluruh dan terpadu untuk seluruh kegiatan
proyek.

3.3.1 Pengelolaan Kegiatan .


Dalam pendekatan sistem ini pengelolaan strategi berada di tangan Pengguna
Jasa sedang pengelolaan teknis operasional merupakan tugas Konsultan Pengawas/
Manajemen Konstruksi. Mekanisme dalam sistem ini diwujudkan dengan adanya
organisasi proyek dengan prosedur serta koordinasi yang jelas antara masing-masing
unsur proyek.
Langkah - langkah yang akan dilakukan adalah :
a. Penataan sistem mekanisme organisasi proyek yang terdiri dari penataan internal,
yang lebih ditekankan pada hubungan formal secara organisasi, prosedural,
koordinatif antara unsur-unsur proyek yang terlibat langsung yaitu Pengguna Jasa,
Konsultan Pengawas/ Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


Kontraktor, penataan eksternal, terutama ditekankan pada hubungan informasi
dengan unsur yang tidak terlibat langsung dengan proyek seperti : hubungan
dengan pemerintah daerah atau instansi yang terlibat, hubungan dengan
pihak/instansi lain yang berwenang terhadap perijinan dan pemberi keputusan
teknis maupun administrasi.
b. Penataan ekosistem pengelolaan proyek, yang mencakup penataan site dan
lingkungan proyek terhadap kelancaran arus material, peralatan berat dan personal
proyek serta dapat mendukung kegiatan konstruksi.

3.3.2 Pengawasan dan Pengendalian Proyek.


Dalam sistem Pengawasan, proses pengawasan dan pengendalian proyek
dilakukan sedini mungkin dalam tahapan kegiatan untuk menjamin kontinuitas dan
konsistensi kegiatan proyek (berkesinambungan), dengan demikian diharapkan kendala
yang timbul pada tahap konstruksi dan berkaitan dengan perencanaan, dapat diberikan
jalan keluarnya. Pengawasan dan pengendalian yang akan dilakukan meliputi :
a. Pengendalian Waktu,
b. Pengendalian Biaya, dan
c. Pengendalian Kualitas.
Supervisi pada hakekatnya adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Dengan demikian fungsi supervisi akan
mengenai sasaran apabila dilaksanakan sebelum dan pada saat pelaksanaan suatu
pekerjaan. Di dalam pelaksanaannya, prosedur-prosedur tata laksana dalam
pengendalian kualitas, dapat diuraikan dalam aktivitas-aktivitas antara lain sebagai
berikut :
a. penyusunan laporan - laporan ; mingguan, bulanan.
b. penggunaan check list dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
c. penggunaan approval list, baik untuk penggunaan material maupun tahap memulai
suatu bagian pekerjaan.
d. pengetesan dan inspeksi secara acak ( random ) dengan uji laboratorium dan
metode standar kualitas terhadap material ataupun hasil suatu bagian pekerjaan.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


3.4. Metode Pelaksanaan Pengawasan
Kegiatan maupun usaha-usaha yang bersifat manajerial seperti yang telah disebut dalam
rencana strategi penanganan di atas tidak akan berhasil apabila tidak dimiliki perangkat
penunjang yang digunakan dalam menjalankan proyek (operasional). Perangkat penunjang
tersebut adalah :

a. Pengambilan Keputusan.
Sistem pengambilan keputusan yang tepat, dengan menggunakan metoda yang
sistematis dan terarah dengan didukung oleh data informasi yang lengkap, mengenai
kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul ( dengan cara biasa sulit diformulasikan ),
sehingga keputusan-keputusan yang diambil akan tepat, terarah dan lebih rasional.

b.Sistem Manajemen Informasi.


Sistem informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan terutama dalam
menunjang kegiatan manajemen proyek, yaitu perencanaan program dan pengawasan.
Data informasi dianalisis berdasar ukuran-ukuran penilaian informasi.
 untuk kegiatan perencanaan, ukuran yang dipakai adalah standar kriteria.
 untuk kegiatan pengawasan ukuran yang dipakai adalah indikator/ tolok ukur.
Penerapan dari manajemen proyek terpadu yang disertai dengan perangkat
penunjangnya dimaksudkan agar proyek dapat direalisasikan sesuai jadwal waktu dan
anggaran yang telah ditentukan serta kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam ruang lingkup yang lebih terarah penerapan manajemen proyek secara terpadu
akan dititik-beratkan kepada faktor pengendalian terhadap waktu, dan kualitas produk
yang dapat diuraikan sebagai berikut:

3.4.1. Pengendalian Waktu


Langkah awal terpenting yang perlu dilakukan dalam pengendalian waktu adalah
penyusunan suatu Master Schedule sebagai patokan dasar rencana kerja seluruh proyek,
yang di dalamnya dicantumkan Pengawasan aktifitas utama yang berada pada lintasan
kritis dalam suatu kerangka target waktu.
Perlu juga diingat, bahwa langkah awal terpenting yang perlu dilakukan Konsultan
Pengawas dalam fungsi pengendalian waktu, adalah penyusunan suatu " master
schedule" sebagai patokan dasar schedule seluruh proyek. Dalam "master schedule" ini
dicantumkan Pengawasan aktifitas-aktifitas utama yang akan berada pada lintasan kritis,

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


dalam suatu kerangka target waktu, yang biasanya telah ditentukan terlebih dulu dalam
fase planning suatu proyek.

3.4.2. Pengendalian Biaya


Pengendalian dilakukan dengan cara :
 Melakukan evaluasi secara perodik terhadap prestasi yang telah dicapai.
 Mengadakan evaluasi terhadap kemungkinan pekerjaan tambah-kurang dengan
terlebih dahulu melakukan usaha minimalisasi pekerjaan tambah kurang.
 Melakukan usaha minimalisasi terhadap timbulnya pekerjaan tambah kurang yang
diakibatkan oleh kesalahan Kontraktor serta melakukan monitoring dan evaluasi
secara cermat, terhadap setiap prestasi pekerjaan yang dicapai.

3.4.3. Pengendalian Teknis


Pengendalian ini dilakukan terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaan, yang tidak sesuai dengan bentuk-bentuk arsitektural dan teknis yang
tercantum dalam gambar rencana maupun RKS.
Evaluasi akan dilakukan oleh tenaga ahli lapangan ( supervisor ) dari Konsultan
Pengawas/ Manajemen Konstruksi, terhadap adanya kesalahan-kesalahan maupun
kekurangan yang ada, baik secara arsitektural, sipil, maupun mekanikal dan elektrikal.

3.4.4. Pengendalian Kualitas


Pada tahap pelaksanaan, pengendalian kualitas dilakukan dengan melaksanakan
program kontrol inspeksi dan supervisi. Program-program ini disusun dalam suatu
prosedur-prosedur tata laksana, yang memadai pedoman bagi semua unsur yang terlibat
dalam proyek. Dengan menjalankan prosedur-prosedur ini, maka secara otomatis telah
tercakup fungsi kontrol, baik masing-masing unsur sendiri ( built in control ) maupun
kontrol antar unsur.
Inspeksi sebagai salah satu alat dalam pengendalian kualitas, juga dilaksanakan
dalam aturan-aturan yang terprogram dalam prosedur-prosedur tata laksana yang
tentunya tidak terlepas dari standar-standar serta peraturan-peraturan teknis yang
berlaku.
Di dalam pelaksanaannya, prosedur-prosedur tata laksana dalam pengendalian
kualitas, dapat diuraikan dalam aktifitas-aktifitas antara lain sebagai berikut :
 penyusunan laporan-laporan : mingguan, bulanan,

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


 penggunaan check list dalam Pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
 penggunaan approval list, baik untuk penggunaan material maupun tahap memulai
suatu bagian pekerjaan,
 pengetesan dan inspeksi secara acak ( random ) terhadap material ataupun hasil
suatu bagian pekerjaan.

3.5. Rincian Metoda Pelaksanaan


Pada pelaksanaan pekerjaan ini maka Konsultan Pengawas/ Manajemen Konstruksi akan
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dan menjadi tugas utamanya. Secara umum
akan dibagi menjadi tiga tahap pekerjaan yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan pelaksanaan,
dan pekerjaan pemeliharaan.

3.5.1. Tahap Persiapan


Pada tahap persiapan maka kegiatan yang akan dikoordinasikan adalah kegiatan
antara lain :
a. Memperlajari dokumen-dokumen yang menjadi dasar pelaksanaan yaitu dokumen
kontrak secara umum serta gambar kerja dan RKS khususnya.
b. Menyusun program pengendalian pelaksanaan pembangunan meliputi program
pencapaian sasaran fisik, program pengendalian waktu dan pengendalian biaya.
c. Mempelajari kondisi lingkungan dan mempersiapkan letak bangunan dan letak
bangunan-bangunan kerja ( direksi keet, gudang dan lain–lain ) dan sistem serta
pengaturannya di lapangan.
d. Berhubungan dengan pihak-pihak yang berada di sekelilingnya (tetangga ) untuk
mendapat respon sekaligus merencanakan sistem pelaksanaan yang tidak
mengganggu.
e. Mengkoordinasi pihak-pihak yang terkait yaitu pelaksana, perencana, serta
pengguna jasa untuk memulai pekerjaan.
f. Mempersiapkan segala keperluan administratif yang diperlukan misalnya blangko-
blangko/ form yang diperlukan.
g. Mempersiapkan personil-personil pengawas lapangan dan memberi pengarahan
secara umum.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


3.5.2. Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan meliputi :
a. Mengevaluasi program kegiatan konstruksi fisik yang disusun oleh Pelaksana yang
meliputi Program Pencapaian Sasaran Konstruksi, program penyediaan dan
penggunaan tenaga kerja, program penyediaan dan penggunaan peralatan dan
perlengkapan, program penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan
dan penggunaan informasi, program penyediaan dan penggunaan dana serta
program keselamatan kerja.
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi: program
pengendalian sumber daya dan biaya, program pengendalian waktu, program
pengendalian sasaran fisik ( kualitas dan kuantitas ) hasil konstruksi, program
pengendalian tertib administrasi, program pengendalian keselamatan kerja.
c. Mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan baik teknis maupun manajerial yang
timbul dan memberikan usulan dan koreksi teknis terhadap penyimpangan yang
terjadi dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
d. Melakukan tugas pengawasan terhadap pekerja dan produknya, peralatan dan
metodenya, ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi dan meneliti
pemakaian bahan dan material.
e. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dari segi kualitas produk,
kuantitas produk serta laju pencapaian volume.
f. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
g. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan, bulanan atas pelaksanaan pengawasan dengan memasukkan hasil rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan konstruksi yang
dibuat oleh Pelaksana.
h. Menyusun Berita Acara untuk persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serah terima I dan II pekerjaan konstruksi.

3.5.3. Tahap Pemeliharaan


Tahap Pemeliharaa meliputi :

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


a. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan ( as built
drawing ) yang dibuat kontraktor pelaksana,
b. Menyusun daftar kerusakan beserta foto dokumentasi dan cacat pekerjaan dalam
masa pemeliharaan serta mengawasi pelaksanaan perbaikannya, dan
c. Membuat laporan akhir pelaksanaan proyek dengan melampirkan petunjuk
penggunaan dan pemeliharaan bangunan/manual operasi peralatan dan
perlengkapan gedung dengan perubahannya selama konstruksi sesuai dengan as
built drawings.

3.5.4. Pelaporan
a. Laporan Bulanan
Laporan rencana dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total
kemajuan sejak masa awal proyek dan melaporkan keterlambatan-keterlambatan
yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya permasalahan yang terjadi
berkaitan dengan pelaksanaan fisik pekerjaan, selanjutnya saran-saran untuk
mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan serta perubahan lingkup
dan jadwal bila ada.
Laporan ini dibuat sedemikian rupa sehingga Kantor/Satuan Kerja/Proyek
senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya. Apabila ada pertemuan pada
tahap-tahap tertentu yang diusulkan untuk pemberian keputusan yang bertalian
dengan adanya tahapan yang mendatang, maka hal itu akan dirinci dalam laporan.
Apabila perlu, laporan ini memuat juga laporan teknis yang menyebutkan cara kerja
yang dipilih oleh konsultan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya dalam
memberikan jasa.
Laporan bulanan pertama memuat semua data yang didapat tentang rencana
pelaksanaan pekerjaan serta metode pelaksanaannya dan saran-saran apabila
terjadi perubahan penanganan pelaksanaan pekerjaan berikut perhitungan kembali
volume pekerjaan yang tertuang dalam Rekayasa Lapangan/ Field Engineering.

b. Laporan Akhir
Laporan akhir ini akan dibuat sebelum Konsultan mengakhiri tugasnya.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


Laporan akhir ini akan merangkum tanggapan dan perubahan yang disepakati,
meliputi :
1. Kesimpulan dan saran ( executive summary )
2. Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
3. Laporan ini juga mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh Konsultan dalam memberikan
jasa.

KESIMPULAN
Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA
4
Dari hasil evaluasi dan koordinasi mengenai kondisi serta beberapa persoalan yang timbul
dilapangan selama periode pelaksanaan dari tahap perencanaan, pelelangan dan fisik didapat
kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

1. Kesepakatan-kesepakatan antara pihak yang terkait pada masa pelaksanaan fisik


bangunan, antara lain :
 Untuk agenda rapat koordinasi dan evaluasi lapangan akan diadakan setiap 1
minggu sekali dengan bertempat di Dinas Pekerjaan umum, Penataan Ruang dan
Pertanahan Kab. Banjar
 Permasalahan :
1. Adanya perubahan volume antara gambar rencana dan lapangan
2. Adanya bahan / material yang tidak sesuai spekteknis seperti diameter besi
penulangan.
3. Adanya ketidak rapian terhadap pemasangan plafond dan pengecatan dinding/
tembok bangunan kantor kelurahan lama.
Tindaklanjut :
1. Pekerjaan dilakukan CCO namun tidak ada penambahan biaya atau tidak
ada perubahan nilai kontrak hanya tambah kurang pada beberapa volume
pekerjaan.
2. Reject material dan mengganti mengganti sesuai dengan spekteknis.
3. memperbaiki pekerjaan plafond dan mengerjakan pengecatan ulang pada
dinding/ tembok kantor kelurahan lama.
 Tukang yang digunakan untuk finishing harus yang berpengalaman, jika dirasa
tukang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka Konsultan Pengawas maupun
owner bisa mengajukan penggantian tukang.
2. Koordinasi antara Proyek, Konsultan Pengawas, PTP dan Kontraktor Pelaksana berjalan
baik, sehingga setiap ada permasalahan yang ada maupun perbedaan persepsi langsung
diadakan pemecahan masalah untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
3. Dengan tidak memungkiri adanya kekurangan dan kelebihannya pelaksanaan pekerjaan
telah diupayakan untuk memenuhi spesifikasi.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA


4. Dengan adanya kerja sama yang baik antara kontraktor dengan pengawas sehingga
permasalahan yang ada di lapangan cepat teratasi.

Final Report – PT. PILETEKA PLAN TATA

Anda mungkin juga menyukai