Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOLOGI UMUM

GENETIKA KLASIK

Dosen Pengampu : ASHIF IRVAN YUSUF, S.Pt., M.Si.

Disusun Oleh :
Nama : GUSTI HARDIKA PUTRA
NIM : F1D120015

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
1. Apa yang dimaksud dengan genetika ?
Jawab :
Genetika adalah ilmu tentang hereditas dan dan variasi pada
organisme, termasuk ciri-ciri genetis dan penyusunan organisme
tunggal, spesies atau grup, dan dengan mekanisme yang
dipengaruhinya.

2. Jelaskan istilah berikut :


a. Sifat dominan
Sifat dominan adalah karakter yang mampu menutupi karakter
yang lain. Gen dominan ditulis dengan huruf kapital. Variasi atau
bentuk alternatif dari gen-gen disebut alel.

b. Sifat resesif
Sifat Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya,
yaitu dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi)
oleh sifat pasangannya. Gen Resesif adalah gen yang dikalahakan
atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelnya.

c. Homozygot
Homozigot merupakan salah sIni biasa disebut "homozigot resesif"
apabila keadaan homozigot terjadi karena alelnya bertindak resesif
dan "homozigot dominan" apabila alelnya bertindak dominan. Lihat
lebih jauh pada artikel alel.

d. Heterozygot
Heterozigot adalah satu dari bentuk genotipe yang mungkin terjadi
pada individu tersebut. Pada keadaan heterozigot, alel-alel yang
menempati suatu lokus berbeda-beda untuk setiap kromosom. Pada
individu diploid misalnya, keadaan ini dilambangkan sebagai Aa atau
B1B2 (pilihan huruf terserah, bisa juga singkatan baku untuk gen).
Kondisi heterozigot dalam pertanian dimanfaatkan dalam
pembentukan varietas hibrida karena berhubungan dengan gejala
heterosis.
e. Gen
Gen (dari bahasa Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang
melekat/berada di suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang
memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern
gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi
sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran
fungsional lainnya. Penggunaan "gen" dalam percakapan sehari-hari
(misalnya "gen cerdas" atau "gen warna rambut") sering kali
dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi yang tersedia oleh suatu gen.
Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih sering
menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik
berbeda.

f. Gamet
Gamet adalah sel haploid, dan setiap sel hanya membawa satu
salinan dari masing-masing kromosom. Sel-sel reproduksi ini
diproduksi melalui jenis pembelahan sel yang disebut meiosis. Selama
meiosis, sel induk diploid, yang memiliki dua salinan dari masing-
masing kromosom, mengalami satu putaran replikasi DNA diikuti oleh
dua siklus pembelahan nuklir yang terpisah untuk menghasilkan
empat sel haploid.

g. Genotip
gamet adalah sel haploid (tidak berpasangan) khusus untuk
fertilisasi. Gamet-gamet yang melebur dapat identik dalam bentuk
dan ukuran (isogami) ataupun berbeda dalam satu atau kedua sifat
tersebut (anisogami). Istilah 'jantan' dan 'betina' acap kali diterapkan
untuk gamet, tetapi hanya berfungsi untuk menunjukkan kelamin
asalnya, karena gamet tidak mempunyai kelamin. Bilamana berbeda
dalam ukuran, biasanya gamet yang lebih besar disebut makrogamet,
dan yang lebih kecil disebut mikrogamet. Kadang-kadang tidak ada
pada plasmogami dalam fertilisasi, dalam hal ini nukleus-nukleus
yang melebur dapat dianggap sebagai gamet.
h. Fenotip
Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi,
fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang
diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya.

i. Monohibrid
Monohibrid adalah persilangan antara dua individu dari spesies
yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat
berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum
segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen
yang berpasangan akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua
gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

j. Dihibrid
Dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang
melibatkan dua sifat yang berbeda misalnya persilangan antara
tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis
berbiji kisut dan berwarna coklat atau padi berumur pendek dan
berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak.

k. Alel
Dalam genetika, alel (dari bahasa Belanda, allel, "saling
berhadapan") merupakan bentuk-bentuk alternatif dari gen pada
suatu lokus. Alel terbentuk karena adanya variasi pada urutan basa
nitrogen akibat peristiwa mutasi.

l. Lokus
Dalam genetika, alel (dari bahasa Belanda, allel, dibentuk dari kata
bahasa Yunani, αλλήλων atau allélon, "saling berhadapan")
merupakan bentuk-bentuk alternatif dari gen pada suatu lokus. Alel
terbentuk karena adanya variasi pada urutan basa nitrogen akibat
peristiwa mutasi.
3. Sifat apa saja dari tanaman kacang ercis yang diamati oleh mendel
pada penelitian yang dilakukannya, bedakan sifat mana yang
dominan dan yang resefif ?
Jawab :
Sifat tanaman , Persilangan, Hasil f1

Sifat Persilangan Tanaman F1

Betuk Biji Bundar x Keriput 100% Bundar


Warna Albumen Kuning x Hijau 100 % Kuning
Bentuk Polong Gembung x Berkerut 100% Gembung
Warna Polong Hijau x kuning 100% HIjau
Posisi Bunga Aksial x Terminal 100% Aksial
Warna Bunga Merah x Putih 100% Merah
Tinggi Tanaman Tinggi x Pendek 100% Tinggi

4. Jelaskan hukum mendel 1 !


Jawab :
Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi
menyatakan: “pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan
pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak”. Hukum ini berlaku
untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).

Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:


a. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada
karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel;
alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf
kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan
(nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
b. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan
(misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina
(misalnya RR dalam gambar di bawah ini).
c. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel
dominan akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar).
Alel resesif yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan
pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
5. Jelaskan hukum mendel 2 !
Jawab :
Hukum Mendel 2 dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau
Hukum Berpasangan Secara Bebas. Menurut hukum ini, setiap
gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain.
Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen
untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.

Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida,


yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda.
Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan warna biji
(kuning+hijau).Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna
kuning dengan biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat
warna kuning. Karena setiap gen dapat berpasangan secara bebas
maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman bulat kuning,
keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.

Hukum Memdel 2 ini hanya berlaku untuk gen yang letaknya


berjauhan. Jika kedua gen itu letaknya berdekatan hukum ini tidak
berlaku. Hukum Mendel 2 ini juga tidak berlaku untuk persilangan
monohibrid.

6. Pada persilangan dihybrid, kacang dengan sifat tinggi dan bentuk


polong polos homozygote disilangkan dengan kacang dengan sifat
rendah dan bentuk polong keriput. Coba tentukan rasio perbandingan
sifat yang muncul pada persilangan di keturunan ke 2 (f2).
Jawab :
P1 = BBMM (Bulat - Merah) x BbMm (Keriput - Putih)
G1 = BM bm
F1 =BbMm (Bulat – Merah)
P2 =BbMm (Bulat – Merah) x BbMm (Bulat –merah)
G2 = BM BM
Bm Bm
bM Bm
bm bm
F2

X BM Bm bM bm

BM BBMM BBMm BbMM BbMm


(BulatMerah) (BulatMerah) (BulatMerah) (BulatMerah)
Bm BBMm BBmm BbMm Bbmm
(BulatMerah) (BulatKeriput) (BulatMerah) (BulatPutih)
bM BbMM BbMm bbMM bbMm
(BulatMerah) (BulatMerah) (KeriputMerah (KeriputMerah)
)
bm BbMm Bbmm bbMm Bbmm
(BulatMerah) (BulatKeriput) (KeriputMerah (KeriputPutih)
)

P2 = BbMm (Bulat-Merah) x BbMm (Bulat-Merah)


G2= BM BM
Bm Bm
bM bM
bm bm

F2=

x BM Bm bM bm
BM BBMM BBMm BbMM BbMm
(BulatMerah) (BulatMerah) (BulatMerah) (BulatMerah)
Bm BBMm BBmm BbMm BbMm
(BulatMerah) (BulatKeriput) (BulatMerah) (BulatMerah)
bM BbMM BbMm bbMM bbMm
(BulatMerah) (BulatMerah) (KeriputMerah (KeriputMerah)
)
bm BbMm Bbmm bbMm bbmm
(BulatMerah) (BulatKeriput) (KeriputMerah (KeriputMerah)
)

Anda mungkin juga menyukai