SOP Installation of Linear ESP (LESP)

STANDARD OPERATING NOMOR : 001-VII-APN-LESPT-2022
PROCEDURE
REVISI :0
Installation of LESP TGL. BERLAKU : 01 July 2022
PT ALSINDO PRATAMA NUSANTARA Triol EP01 HALAMAN : 1 of 29
HISTORICAL DOCUMENT
REVISION
DATE PAGE DESCRIPTION OF REVISION
NO.
SOP Installation of LESP

0 04 Apr 2021 1
Double Acting Pump – Triol EP01
APPROVAL
NAME DATE SIGNATURE
Wagridiansyah D.U / Engineer

01 Juli 2022
Hartomo / Direktur 01 Juli 2022
THIS DOCUMENT AND CONFIDENTIAL INFORMATION CONTAINED WITHIN IS EXLUSIVE PROPERTY OF PT. ALSINDO PRATAMA NUSANTARA
AND NOT ALLOWED TO USE, DUPLICATE OR COPY WITHOUT WRITTEN LICENSE FROM PT. ALSINDO PRATAMA NUSANTARA
PROCEDURE
REVISI :0
LESP Serial Number : EP01-ES-08-114-2-32 - Double Acting Pumps

Description Brand : LESP Triol Corporation
1. Definisi LESP
LESP (Linear Electric Submersible Pump) adalah penggabungan sistem kerja antara Special Sub Surface
Sucker Rod Pump dengan Submersible Linear Motor yang diaplikasikan untuk marginal well yang lebih
dalam dan tidak dapat dijangkau Konvensional Sucker Rod Pump.
LESP Triol EP01 dengan system kerja Double Acting Pumps melakukan sistem kerja 2x Langkah Hisap
saat Up-Stroke dan Down-Stroke yang dapat menghisap fluida dari dasar sumur mengalirkan kedalam
system pipa produksi mengalirkan fluida kepermukaan.
2. Tujuan Instalasi LESP

Tujuan Pemasangan dari LESP adalah sebagai Artificial Lift khusus dimana kondisi sumur produksi
mempunyai keterbatasan dan sekaligus merupakan “KEUNTUNGAN” dari LESP sebagai berikut :
1. Kondisi Sumur Produksi Low Influx dan Low Rate

2. Kondisi Sumur Produksi dengan Deviasi yang sangat tinggi
3. Kondisi Sumur Produksi yang telah gagal dengan Artificial Lift lainnya
3. Informasi umum tentang produk (LESP) EP01

Linear Electric Submersible Pump (LESP) seri EP01 adalah solusi inovatif untuk produksi minyak di mana
motor linier digunakan sebagai penggerak daya untuk pompa pendorong minyak. Ini adalah solusi ideal
untuk sumur non-konvensional (0,8–20 m3/hari (5–125 bph)). LESP menggabungkan keunggulan motor
silinder linier dan pompa pendorong seperti kekompakan, kemudahan pemasangan dan perawatan.
EP01 terdiri dari 3 komponen:
1. Penggerak Kecepatan Variabel / Variabel Speed Drive (VSD),
2. Pompa pendorong / Plunger Pump (PP),
3. Motor linier dengan sensor lubang bawah / Linear Permanent Magnetic Motor (LPMM).
4. Downhole Sensor as sebagai bagian dari Sistem LPMM EP01
3.1 Variable Speed Drive & Transformer
VSD dirancang untuk mengendalikan dan melindungi unit pompa submersible listrik dan motor
magnet permanen linier (LPMM). VSD memastikan peningkatan kinerja motor, keandalan, dan opsi
integrasi sistem tambahan untuk Pompa Submersible Listrik Linear (EP01).
Variable Speed Drive dirancang untuk mengontrol dan melindungi unit pompa submersible listrik
dan motor magnet permanen linier (LPMM). VSD memastikan peningkatan kinerja motor,
keandalan, dan opsi integrasi sistem tambahan untuk pompa submersible listrik linier (LESP).
Desain VSD memberikan kemungkinan penggantian: semua modul dasar, unit fungsional, dan papan
sirkuit di lapangan. Semua sambungan dan sambungan antara unit dan papan sirkuit dapat dilepas
dan dilepas; tidak perlu melakukan penyolderan saat mengganti unit yang gagal di dalam VSD.
PROCEDURE
REVISI :0
Triol VSD AK06 dapat dilengkapi dengan beragam opsi input dan output, serta dengan berbagai jenis
enklosur untuk pemasangan di dalam dan luar ruangan.
Secara fisik, Variable Speed Drive dibuat sebagai kabinet logam dengan akses empat sisi; dengan
kandang NEMA 4.
Table 1 : VSC parameters
Parameters V V
VSD Type a
АК06-250-LM a
АК06-400-LM
Rated full power, kVA l8 l1
u5 u5
Rated output current, A 2 4
e e0
Rated output voltage, V 5…2405 ±2% 5…240 ±2%
Output frequency, Hz 1,50 1,50
Rated supply voltage, V 3x480 …3
+10%..-15% 3x480 …
+10%..-15%
Overload capacity: 0 30
1 1
for 300 sec, %
2 2
Rated supply frequency, Hz 45 45
5 5
Inv …
PWM controlled IGBT …
PWM controlled IGBT
% %
ert section
Output 60
Output filter 60
Output filter
Modulation er frequency, kHz 6 6
Insulation, kV 2 2
Inverter efficiency, not
9 9
less then,%
6 6
Power factor, % 9 9
Contr UMKA07 0Controller UMKA07 0Controller
oller 8 analog outputs: 4…20 8 analog outputs: 4…20
mA, mA,
0…10inputs:
4 digital V, 0…5 V
240 0…10inputs:
4 digital V, 0…5 V
240
(option)
VDC (option) (option)
VDC (option)
4 analog outputs (±10
4 analog outputs (±10 VDC;
VDC;
0…20 mA; 4~20 mA)
0…20 mA; 4~20
2 х RS458;mA) 1 x RS232; 1 (option)
2 х RS458; 1 x RS232; 1
Serial ports
x
(op x
Exchange protocol ModbusU RTU
tio Modbus
U RTU
n)S S
B B
PROCEDURE
REVISI :0
3.2 Plunger Pump
Submersible Plunger Pump (PP) adalah perangkat hidrolik volumetrik untuk memompa cairan minyak
dari dasar sumur ke permukaan dengan reciprocating plunger di dalam silinder.
Pompa adalah pompa API standar yang digunakan untuk pompa dengan fitur desain tambahan:
• termasuk pemisah gas gravitasi built-in;
• termasuk perakitan redaman;
• termasuk pendorong tambahan untuk menghilangkan gaya aksial dari penggeser motor.
Plunger dilengkapi dengan katup balik gravitasi (bola), yang terbuka pada langkah ke bawah untuk
mengumpulkan cairan di dalam pendorong dan menutup pada langkah ke atas untuk menaikkannya. Di
atas pompa adalah katup bola kedua, yang mengalirkan cairan ke dalam tabung pada langkah kerja dan
membatasi gerakannya ke bawah. Plunger dan silinder pompa terbuat dari baja tahan karat tahan aus.
Pompa pendorong terpasang ke motor dengan sambungan flensa. Plunger pompa terhubung secara
kaku ke batang, di bagian bawahnya terdapat lubang berulir untuk memasang penggeser ke sana saat
pemasangan dipasang.
Filter tipe kawat terletak di bagian atas pompa untuk melindungi bagian yang bergerak dari kotoran
mekanis.
3.3 Linear Permanent Magnetic Motor dengan Downhole Sensor
Tujuan fungsional motor linier adalah untuk menggerakkan pompa pendorong, yang mengangkat cairan
oli ke permukaan. Ada elemen sekunder dengan magnet permanen di dalam motor, yang bergerak di
dalam casing karena gaya magnet yang dihasilkan oleh kumparan stator.
Motor linier terhubung ke pompa pendorong dan dimasukkan ke dalam sumur minyak.
Linier motor menyediakan pompa dengan gerakan reciprocating periodik, dan pompa mengangkat cairan
formasi ke permukaan.
Motor magnet permanen linier (LPMM) secara konstruktif adalah motor magnet permanen yang
ditempatkan panjangnya, dibuat dalam ukuran 114 mm untuk memungkinkan operasinya di dalam sumur.
Tujuan fungsional motor linier adalah untuk menggerakkan pompa pendorong, yang mengangkat cairan
oli ke permukaan. Di dalam motor terdapat elemen sekunder dengan magnet permanen, yang bergerak
di dalam casing karena gaya magnet yang dihasilkan oleh kumparan stator.
PROCEDURE
REVISI :0
LPMM terhubung dengan pompa pendorong dan memberikan gerakan bolak-balik dari pompa, yang
memompa cairan ke permukaan.
LPMM terdiri dari:
❖ stator kedap udara yang diisi dengan oli dielektrik, yang merupakan motor magnet permanen yang
tahan lama;
❖ hidrokompensator dirancang untuk menyamakan tekanan antara tekanan fluida reservoir dan tekanan
di stator oli;
❖ penggeser, terdiri dari:
➢ gigi (hub medan magnet) dari baja listrik khusus dengan sifat tahan aus yang tinggi;
➢ magnet permanen dilindungi oleh busing perunggu;
❖ peredam atas dan bawah, untuk mengecualikan kerusakan mekanis pada penggeser mesin.
Tabel-2 : Submersible part EP01 parameters
EP01- ES/EK EP01- EP01- EP01-

Parameter
- ES/EK - ES/EK - ES/EK -
Pump type PP -S/SK-89- PP
15-114-1-27 - S/SK-89- PP
15-114-1- - S/SK-89- PP
15-114-2- - S/SK-89-
15-114-2-
1-27-6/12-Fit2- 1-32-6/12-Fit2-
32 38/27-6/12-
2- 27 44/32-6/12-
2- 32
1200-ST-1 1200-ST-1 Fit2-1200-ST-2 Fit2-1200-ST-2
Linear PMM type LPMM -15-1-Р1-114-Т-11 LPMM -15-2-Р1-114-Т-11
VSD type AK06-
Transformer type LM-XXX-
250/3 (1500-3564) 25 steps
Downhole sensor XXX
type Т
М
Plunger diameter, 44/
mm (in) 27 (1.06) 32 (1.25) 038/27 (1.73/1.25)
1(1.5/1.06) 32
Input current, A - 2
Input voltage, V 60
Х
Rated flow, m³/d 9…
Х
(bbl/day)
8,4 (53) 11,7 (74) 0 4 16 (100) 22 (139)
… 5
Нead, m(ft) Н₂О 2500 (8200) 2000 (6500) 2500 (8200) 2500 (8200)
9
Max operating 0
temperature, °C 10
(°F) 5
Weight, kg (lb) 90
0(
03
(0
12
9)
8
4
)
PROCEDURE
REVISI :0
3.4 Downhole Sensor as sebagai bagian dari Sistem LPMM EP01
Sensor memberikan perlindungan overheating dan mengukur resistansi isolasi.
Motor linier dalam kombinasi dengan Pompa Plunger dan kontrol digital memiliki berbagai penyesuaian
gaya aksial dan langkah langkah per menit untuk menawarkan aplikasi ekstensif untuk sumur minyak
yang menyimpang dan tidak konvensional hingga kedalaman 2500 m (8200 kaki).
Untuk pengoperasian sistem EP01, diperlukan transformator step-up. Perhitungan daya yang dibutuhkan
transformator dan penyolderan diberikan dalam Lampiran D.
4. Aksesoris LESP seperti : Surface Cable, MLE, Oil Drain & Variable Buckle Joint, Cable Clamp dan Junction
Box.
5. Cable Connection Material
FEP PVDF PFA PTFE pressure sensitive adhesive tape, glass cloth pressure sensitive adhensive tape,
PTFE pressure-sensitive adhesive tape, copper sleeve (urutan dari Kiri ke Kanan).
Gambar-1 : Cable Connection Material
6. Other Component and Tools
Gambar-2 : Other Component and Tools
PROCEDURE
REVISI :0
4. Personil dan Crew

Pekerja LESP adalah Crew dari Team LESP melakukan Instalasi Ketika RIH LESP berlangsung dan
dibantu oleh Crew Rig Well Service Company.
Jumlah Crew PT. Alsindo Pratama Nusantara yang terlibat sebagai berikut :
1. Crew Specialist LESP 2 Orang

2. Crew Electric 2 Orang
3. Supervisor LESP 1 orang
5. Drawing & Schematic LESP
Gambar-3 : Drawing dan Schematic LESP
PROCEDURE
REVISI :0
6. Prinsip Pengoperasian Pompa Dua Langkah (Double Acting Pump)

6.1 Moved Up (Langkah Naik/ Up-Stroke)
Ketika plunger bergerak ke atas (Gambar 4), katup No. 2 menutup, dan katup No. 3 terbuka dan fluida
mengalir ke rongga antara silinder dan rumah pompa, kemudian melalui lubang di mur pemisah ulir,
melalui No. 3 katup, cairan mengalir ke dalam tabung.
6.2 Moved down (Langkah Turun / Down-Stroke)
Saat plunger bergerak ke bawah (Gambar 5), katup No. 2 terbuka untuk mengisi pompa, dan katup No.
3 menutup, sehingga mendorong volume cairan di celah antara silinder dan plunger penyegel, mirip
dengan langkah ke atas.
Plunger penyegel tidak memungkinkan cairan mengalir lebih jauh "ke bawah" pompa, tetapi
menyebabkan cairan berputar 180 derajat dan naik ke atas di celah antara tabung tubuh dan silinder
pendorong.
Gambar-4 : Move Up / Up-Stroke Gambar-5 : Move Down / Down-Stroke
PROCEDURE
REVISI :0
7. Linear Electric Submersible Pump EP01 symbol structure

Table-3 : Identification code of EP01 system
ЕР01-ХХ1-XХ2- XХХ3-Х4-ХХ5
Number Value Description Com

E Wear-resistant ment
ХХ1 S
Line name
s
E Corrosion-resistant
K
0 8 kN
8
ХХ2 Motor nominal force
1 15 kN
5
2 23 kN
3
114 114 mm / 4.48 inch

ХХХ3 117 117 mm / 4.6 inch Outside diameter
130 130 mm / 5.12 inch
1 1 working stroke by
Х Number of strokes per cycle
2 cycle
2 working stroke by
4
2 cycle
27 mm / 1.06 inch.
7
ХХ5 32 mm / 1.26 inch
The plunger diameter
3
2
3 38 mm / 1.5 inch
8
4 44 mm / 1.73 inch
4
PROCEDURE
REVISI :0
Table-4 : Identification code of Linear permanent magnet motor
LPMMX1-XX2-X3-XX4-XXХ5-Х6-ХX7-X8
Numbe Value Descrip Comments

r - Normal tion Motor design
X
1 К Corrosion-resistant
8 8 kN Motor nominal force
1 15 kN
ХX2 5
2 23 kN
31 Connector API 37,348-14 Connection type of
X 2 Connector M18x2 moved part motor and
3 3 Collet connection (auto coupling node) pump
Р Compound at installation Cable Line Connection
1
Р Block of current lead at the end of Type
2 the extension cord
XХ4
Р Block of current lead (Position of Current IN)
3 in the HEAD of motor
114 114 mm / 4.48 inch Outside diameter
XXХ 117 117 mm / 4.6 inch
5
130 130 mm / 5.12 inch
Т Fluid up to 150 °C / 302 °F Heat resistant version
XХ6 Т Fluid up to 175 °С / 347 °F
1
1 Downhole sensor ТМ01-11 Type of downhole sensor
XХ7 1
1 Downhole sensor TM01-18
8
- Motor consist from single section Design, sectional
XX8 С Motor consist from two section
1
PROCEDURE
REVISI :0
8. PENANGANAN PENEMPATAN PERALATAN

1. Linear Motor dan Special Oil Pumps ditempatkan di sisi kepala sumur itu simetris dengan rig
workover pada sumur, atau ditempatkan di atas pipe bridge. The lifting end component menghadap
kepala sumur dan berjarak 1,5-2m kepala sumur.
Gambar-6 : Penempatan Linear Motor
2. The Cable Reel ditempatkan di atas cable reel support 20-30m dari kepala sumur. Garis tengah
gulungan kabel, yaitu bidang roda pemandu kabel dan kepala sumur harus dalam garis lurus, dan
penopang gulungan kabel harus dipasang tempat pengemudi workover rig bisa langsung lihat.
Gambar-7 : Penempatan Cable Reel
PROCEDURE
REVISI :0
3. Cable pully harus digantung diatas Derrick, dan tali kawat baja harus diperbaiki dengan kuat.
Suspensi ketinggian Cable Pully umumnya 8-10m dari tanah. Setelah kabel melewati Pully,
seharusnya rata terhadap Oil Pipe. Kabel antara Cable Reel dan Cable Catrol tidak boleh menyentuh
tanah. Kabel harus diawasi oleh Pengawas Berpengalaman saat melewati Guide Wheel.
Gambar-8 : Penempatan Cable Pully
9. SOP dan PELAKSANAAN KERJA LESP
9.1 Instalasi Unit : Motor & Special Pump LESP

1. Lakukan pengukuran Isolasi Motor dengan nilai lebih besar dari 1000MΩ sebelum pompa dilepas,
dan ketidakseimbangan tiga fase motor kurang dari 2%.
2. Koneksikan special pump, 2 7/8 coupling, oil drain, dan kopling yang dapat diganti secara berurutan
3. Perlahan menghaluskan dan menghaluskan the motor lead wire dari bentuk lilitan. Dalam waktu
normal, root the motor lead wire harus diperbaiki sebanyak mungkin, dan kemudian dibungkus
dengan kain kaca untuk mencegah akar the motor lead wire meregang dan rusak.
4. Gunakan 73 tubing elevators untuk mengangkat motor. Untuk menghindari kerusakan kabel timah
motor, sejajarkan takik elevator dengan lead cables. Selama proses pengangkatan, motor tidak
diizinkan untuk berputar, dan kabel timah tidak diizinkan untuk menerapkan gaya eksternal.
5. Tempatkan the motor lead wire di celah elevator di kepala sumur, lepaskan the protective cap dan
simpan, bersihkan utas, periksa utas apakah ada kerusakan atau gerinda, seperti kerusakan atau
gerinda, memperbaiki atau menghilangkan gerinda, dan menarik penggerak motor dengan perkakas
selama kira-kira. 200mm, ditutup dengan benang katun untuk mencegah benda asing memasuki
benang.
6. The two milling planes penggerak dapat dijepit berlawanan arah jarum jam dan diseret oleh orang
yang berdedikasi dengan pipa kunci inggris untuk mencegah penggerak jatuh ke motor. Bersihkan
benang penggerak dan periksa apakah benang memiliki kerusakan atau gerinda. Seperti kerusakan
atau gerinda, harus diperbaiki atau dibersihkan. Duri, dan tidak jelas.
PROCEDURE
REVISI :0
7. Saat mengangkat pompa, untuk mencegah thread damage, the protective cap tidak dapat dilepas.
Saat pompa menyala diangkat dan berdiri di kepala sumur, kaki harus meninggalkan tempat di mana
batang yang dipoles jatuh untuk mencegah yang dipoles batang dari jatuh dan terluka. Saat melepas
tutup pelindung, pegang tutup pelindung dengan tangan Anda Mencegah batang yang dipoles keluar,
seperti Jika tidak keluar, gunakan perkakas untuk menarik batang yang dipoles keluar sekitar 200mm.
8. The Pump polished rod dihubungkan ke penggerak motor, dan the pump polished rod thread
disejajarkan dengan motor benang penggerak. Untuk mencegah thread rusak karena jatuh, jatuh
perlahan, putar the polished rod dengan tangan. Setelah berputar secara fleksibel menjadi 2 gesper,
gunakan sealant sampai the polished rod adalah Setelah kedua ujung sub terpasang erat terpasang,
gunakan a pipe wrench to apply pre-tension.
9. Saat pompa oli dan motor linier dihubungkan dengan ulir besar, apply butter sebelum sambungan
A 24 inci kunci pipa kecil harus digunakan sendiri untuk menyambung. Saat torsi tiba-tiba meningkat,
segera hentikan dan periksa keselarasan benang dan kekuatan lift pompa oli. Dalam keadaan
tersebut, lift pompa sumur minyak harus memiliki ketegangan yang tepat. Saat ini, pompa sumur
minyak dapat sedikit terguncang, dan pada saat yang sama, satu orang menggunakan pipa kunci pas
untuk menerapkan torsi secara perlahan. Jika bisa terus dibuka, sampai utasnya benar-benar
kencang, sebaliknya lepas dan ganti. Pompa sumur minyak disambungkan kembali, dan
pembongkaran masih perlu dilakukan sesuai dengan persyaratan diatas.
10. Selama seluruh proses koneksi, letakkan the back pliers, dan motor tidak dapat diputar untuk
mencegah the small flat root from being sprained.
9.2 Penyambungan Kabel (Cable Connection)

1. Bagian super panjang dari motor lead wire dikurangi dengan tiga kabel dengan perbedaan panjang
60mm. Setelah melepas lapisan insulasi luar 90mm dan lapisan insulasi dalam 25mm, masukkan
the copper sleeve and clamp dengan caliper khusus. Perawatan ujung kabel sama dengan
perawatan motor lead wire.
2. Sambungan dipoles dengan amplas dan dibersihkan. The treated joints Sebagian dibungkus dengan
PTFE pressure-sensitive adhesive tape untuk 8 lapisan, lalu pressure-sensitive adhesive tape
PTFE dilapisi Sebagian sebanyak 5 lapisan, lalu ditekan dengan glass cloth. Pita perekat sensitif
setengah dibungkus dengan 1 lapisan, dan seluruhnya digabungkan dengan glass cloth adhesive
tape dan setengah dilapisi dengan 2 lapisan, dan akhirnya dilapisi armored with armor.
Gambar-9 : Step No. 1
PROCEDURE
REVISI :0
Gambar-10 : Half-stacked 8 layers, The Upper layer covers the lower layer,
The Final layer covers the shield layer 1-2 cm.
Gambar-11 : Half-stacked 5 layers, The Upper covers the lower layer.
The Final Layer covers the shield layer 7cm
Gambar-12 : 1 Layer of Semi-stack, covering the entire shield layer
Gambar-13 : Wrap Kept to cover the entire joint, length +/- 50mm, width +/- 48 mm , thickness +/- 26
mm
PROCEDURE
REVISI :0
9.3 PERSYARATAN TEKNIS OPERATIONAL

1. Sebelum menjalankan pompa, a pass gauge diperlukan untuk melewati sumur untuk memastikan
unit berjalan turun dengan mulus. Kedalaman lintasan diperlukan untuk melebihi kedalaman desain
unit lebih dari 50m.
Umumnya, diameter luar dari pengukur celah harus lebih kecil dari diameter dalam selubung sumur
minyak 4mm (sesuaikan dengan kondisi lubang sumur)), jika selubung memiliki deformasi, gerinda
atau kerusakan sebagian, itu harus dihilangkan sebelum memasuki unit.
2. Untuk sumur minyak dengan sejumlah tekanan sisa di kepala sumur, bersihkan hidrolik sumur tanpa
pembunuhan fase padat harus digunakan sebelumnya.
3. Sebelum memasang unit, pastikan tidak ada pasir atau sedikit pasir di dalamnya dasar sumur.
4. Dilarang keras menggunakan klem hidrolik saat motor dan pompa disekrup. Pengebor harus
mematuhi instruksi dari personel servis di tempat dan benar-benar mengikutinya langkah-langkah
instalasi.
5. Saat mengangkat unit, the derrick harus ditarik dengan tali atau diletakkan di atas tubing block untuk
melindungi unit thread.
6. Saat memasang unit dan menurunkan production string, the derrick harus disesuaikan sesuai
dengan beban setiap saat untuk memastikan bahwa garis tengah kait bertepatan dengan garis
tengah kepala sumur.
7. Single Cable protector dipasang di tengah setiap pipa oli, dan cable protector ganda dipasang di
the Coupling;
8. Untuk melindungi kabel, kecepatan pipa bawah harus dikontrol dengan ketat, umumnya dalam
20/jam, tanpa percepatan atau perlambatan mendadak.
9. Dalam proses RIH Tubing, the DC resistance and insulation resistance cable harus diukur setiap
20 joint Tubing, lalu dibandingkan dengan nilai pengukuran terakhir. Jika ditemukan bahwa nilai
berubah secara tidak normal. Itu penyebab harus diidentifikasi dan dihilangkan.
10. Cable dan Tubing harus disekrup dengan back pliers. Dilarang keras memutar downhole Tubing,
sehingga downhole cable akan terpelintir sehingga akan mepengaruhi pembacaan Isolasi Kabel.
11. Kabel antara cable reel and the cable guide harus kendur, dan sebenarnya tidak dibiarkan
mengandalkan tubing untuk menyeret kabel. Pada saat yang sama, harus dipastikan bahwa pekerja
bertanggung jawab atas penyelarasan kabel dengan ketinggian Tubing elevator.
12. Dilarang keras menyilangkan atau memelintir kabel power dan kabel sensor.
10. FUNGSI – KEGUNAAN

1. Menghidupkan/mematikan motor;
2. Pengoperasian motor listrik dalam mode berikut: manual (tanpa kemampuan restart otomatis
LPMM setelah tindakan perlindungan); otomatis dengan kemampuan restart otomatis (AR) LPMM,
dan restart otomatis dengan program waktu yang telah ditentukan;
3. Mode optimasi saat ini ketika rpm preset tercapai;
4. Kontrol manual kecepatan motor menggunakan pengontrol UMKA07 dan kontrol jarak jauh
menggunakan konsol kontrol pengawasan;
5. Perubahan otomatis frekuensi output dengan program waktu yang telah ditentukan;
6. Akselerasi dan pengereman halus LPMM dengan kecepatan yang ditetapkan;
7. Pembalikan motor;
PROCEDURE
REVISI :0
8. Otomatis menjaga setpoint untuk beberapa parameter proses (tekanan, arus, atau lainnya);
9. Mode start motor listrik: swinging, impact start (dapat digunakan untuk unit submersible
unjamming), soft start dengan sinkronisasi. Fitur Unjamming torsi motor maksimum pada
kecepatan rendah;
10. Pemantauan resistansi isolasi sistem “kabel—LPMM” dengan penonaktifan LPMM jika
11. resistensi berkurang di bawah level yang dapat diterima;
12. Pengoperasian saat resistansi isolasi sistem “kabel—LPMM” berkurang dengan cepat
13. shutdown jika terjadi kelebihan beban;
14. Pengukuran parameter aktual unit pompa submersible dan VSD dan representasinya pada layar
UMKA07;
15. Remote control motor, pemantauan parameter motor, membaca dan mengubah perlindungan
setpoint melalui sistem telemetering menggunakan antarmuka RS-485; kontrol melalui SCADA
sistem menggunakan modem atau koneksi langsung (kompartemen koneksi eksternal);
16. Merekam penyebab LPMM hidup/mati dan merekam parameter aktual ke dalam memori non-
volatil terintegrasi selama operasi;
11. INSTALASI LESP

Linear PMM dan pompa diturunkan dari kotak transportasi ke lokasi, dengan menempatkannya
dengan kepala menghadap ke kepala sumur dan mengaturnya di atas penyangga (misalnya, balok
kayu) sehingga jarak dari ujung ESM Linear atau pompa Linear ke penyangga terdekat sama
dengan seperempat panjang pompa/Linear PMM.
Diperlukan untuk membongkar komponen LESP ke landai berbentuk V yang dibersihkan dari
produk minyak dan pasir.
Tools and material for installation EP01
• Wrench, size 14(9/16”) – 2 pcs

• Wrench, size 17(11/16”) – 2 pcs
• Wrench, size 22(27/32”) – 1 pcs
• Wrench, size 36(1-7/16") – 2 pcs
• Hex wrench, size 3(7/67”)
• Hex wrench, size 5(7/32”)
• Torque wrench (50-400Nm) – 1pcs
• Single joint elevator for diameter 80 mm (3.14”) – 1 pcs
• Single joint elevator for diameter 114 mm (4 1/2”) – 1 pcs
• Loctite 620(thread lock) – 1 pcs
PROCEDURE
REVISI :0
Legend
• - apply thread lock
• - move in the indicated direction
• - rotate in the indicated direction
Gambar-14 : Legend Instalasi
11.1 Instalasi Motor

Buka kemasannya. Lepaskan motor dari kemasannya menggunakan kunci inggris 19. Angkat
sesuai dengan petunjuk untuk slinging.
Pasang elevator sambungan tunggal serbaguna ke kepala motor.
11.1.1 For motor with cable extension.

Lepaskan tutup pelindung dengan kunci inggris, ukuran 14. Lepaskan kabel keluaran dari alat
pengangkut dengan menggunakan kunci inggris 19 dan pisau. Perluas kabel output, hindari
radius tikungan minimum kurang dari 200 mm. Pasang elevator sambungan tunggal serbaguna
ke kepala motor:
Pasang sambungan tunggal serbaguna ke kepala motor, motor lift ke kepala sumur.
1 2 3
Gambar-15 : Motor wellhesd installation
Lepaskan kabel output dari perangkat transportasi menggunakan pisau. Lepas alat pengangkut
menggunakan kunci inggris 19. Lepas tutup pelindung dengan kunci pas ukuran 14.
PROCEDURE
REVISI :0
1 2
Gambar-16 : Persiapan Instalasi Motor
11.1.2 For motor with cable plug

Remove protective cap and flange using a wrench, size 14.
Gambar-17 : Persiapan Motor with Plug-in Cable Connection
Tidak diperbolehkan memulai penggeser setelah melepas flensa. Start hanya dapat
dilakukan dengan flens terpasang atau setelah pompa tersambung.
PROCEDURE
REVISI :0
Ekstensi prospek plug-in. Isi konektor di oli silikon motor Wacker AK 20, ekstensi kabel plug-in
dan perbaiki menggunakan kunci ukuran 5.
Gambar-18 : Plug-in lead extension to motor
Make sure that the O-rings on the terminals of the socket are replaced
before installation and lubricated with Wacker AK 20 Silicone oil or similar
Pasang dudukan dan kencangkan dengan sekrup.
Gambar-19 : Fixing plug-in lead extension
Tempatkan penutup dan kencangkan dengan sekrup.
PROCEDURE
REVISI :0
Gambar-20 : Installation protection of plug-in lead
11.2 Instalasi LESP

Kami memiliki dua modifikasi pompa dengan memasang filter intake. Pompa dengan filter
instalasi di dalam atau di luar.
Gambar 21 : Jenis filter pemasukan pompa
a). Pompa dengan filter instalasi di dalam
b). Pompa dengan filter instalasi di luar
Untuk pompa dengan filter intake luar, lepaskan rumah transportasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar 22.
Gunakan kunci pas segi enam, ukuran 5(7/32”)
PROCEDURE
REVISI :0
Gambar 22. Siapkan pompa dengan filter intake luar
Pompa dengan filter intake dalam siap dipasang tanpa persiapan.
Setelah menyiapkan pompa untuk dipasang, jika diperlukan untuk jenis pompa Anda, pasang elevator
sambungan tunggal serbaguna pada kepala pompa, lalu angkat di atas mesin:
Gambar-23 : Pump Wellhead Installation
Lepaskan tutup pelindung dari flens bawah pompa submersible dengan kunci pas, ukuran-14 :
Figure 24. Pump preparation
PROCEDURE
REVISI :0
Secara visual, desain tutup pelindung dan kabel ekstensi mungkin berbeda
11.3 Motor dan LESP connection
11.3.1 The procedure for the system single action.

Turunkan pompa secara perlahan ke arah motor.
Menghubungkan kepala ke ekstensi pendorong, kencangkan dengan kunci pas. Torsi

pengencangan harus antara 360 dan 380 Nm. Torsi pengencangan harus dilakukan
dengan torsi kunci.
Gambar 25. Sambungan bagian penggerak motor dan pompa
Amankan sambungan kepala penggeser dan ekstensi ke sekrup M6x10 DIN 913, kencangkan
dengan kunci pas segi enam, ukuran 3 (disarankan menggunakan kunci ulir).
Gambar 26. Kunci sambungan bagian penggerak motor dan pompa
PROCEDURE
REVISI :0
Kencangkan 6 mur pada stud yang menghubungkan pompa ke motor. Torsi pengencangan yang
direkomendasikan untuk mur dari 65 hingga 75 Nm.
Gambar 26. Sambungan flensa motor dan pompa
11.3.2 The procedure for the double action system

Perlahan turunkan pompa ke bawah, sambungkan kepala ke ekstensi pendorong,
kencangkan dengan kunci pas. Torsi pengencangan harus antara 160 dan 180 Nm.
Torsi pengencangan harus dilakukan dengan kunci momen.
PROCEDURE
REVISI :0
Pastikan permukaan kerucut kabel ekstensi bersentuhan
dengan tepi kepala penggeser tanpa celah
Gambar 27. Sambungan bagian penggerak motor dan pompa
Amankan sambungan kepala penggeser dan ekstensi ke sekrup M6x10 DIN 913, kencangkan
dengan kunci pas segi enam, ukuran 3 (disarankan menggunakan kunci ulir).
Kencangkan sambungan kepala penggeser

dan ekstensi ke sekrup M6x10 DIN 913,
kencangkan dengan kunci hex, ukuran 3
(disarankan menggunakan kunci ulir).
Gambar 28. Kunci sambungan bagian penggerak motor dan pompa
PROCEDURE
REVISI :0
Kencangkan 6 mur pada stud yang menghubungkan pompa ke motor. Torsi pengencangan yang
direkomendasikan untuk mur dari 65 hingga 75 Nm.
Gambar 29. Sambungan flensa motor dan pompa
11.4 Instalasi Submersible Pump

Pemasangan angkat dengan elevator sambungan tunggal atas pada kepala pompa, lepaskan elevator
sambungan tunggal dari motor. Turunkan unit elevator sambungan tunggal yang ditempatkan pada
flensa selubung sumur
A. Untuk pompa dengan Outside Intake Filter
Pasang pelindung pada bagian bawah filter masuk, dan pasang kabel pada pelindung.
Pelindung bawah dipasang pada filter

saluran masuk flensa penghubung ke pompa
Tempat pemasangan pelindung
Gambar 30. Tempat pemasangan proteksi
PROCEDURE
REVISI :0
Instal pelindung seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Posisi pelindung dipilih sedemikian rupa
sehingga alur pada pelindung dekat dengan garis kabel. Setelah pemasangan, pelindung tetap dengan sekrup
menggunakan kunci hex, ukuran 5.
Torsi pengencangan yang direkomendasikan untuk sekrup adalah dari 10 hingga 12 Nm.
Gambar 31. Pemasangan pelindung
If protectolizer pre-installed only fixed cable

Jika pelindung sudah terpasang sebelumnya, hanya kabel tetap.
Memperbaiki kabel di alur pelindung. Gunakan kunci hex, ukuran 5. Torsi pengencangan yang disarankan untuk
sekrup adalah dari 10 hingga 12 Nm
Gambar 32. Fixed Power Cable terpasang pada pelindung
Pasang pompa ke kepala sumur, tarik tutup transportasi dari kepala pompa
PROCEDURE
REVISI :0
Gambar 33. Melepas Tutup Transportasi
Menyambung ST Tube ke Pompa
Gambar 34. Hubungkan tabung OWT/ST ke pompa
PROCEDURE
REVISI :0
Angkat pompa dan lepaskan Single Joint Elevator
Gambar 35. Lepaskan Single Joint Elevator
Pasang pelindung seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Posisi untuk pelindung dipilih
sedemikian rupa sehingga alur pada pelindung sejajar dengan kepala pompa. Setelah pemasangan,
pelindung tetap dengan sekrup menggunakan kunci hex, ukuran 5. Torsi pengencangan yang
direkomendasikan untuk sekrup adalah dari 10 hingga 12 Nm.
Gambar 36. Instalasi Protector
PROCEDURE
REVISI :0
Memperbaiki kabel di alur pelindung. Gunakan kunci hex, ukuran 5. Torsi pengencangan yang
disarankan untuk sekrup adalah dari 10 hingga 12 Nm.
Gambar 37. Fixed Power Cable didilndungi Protector
Lanjutkan proses Instalasi dengan proses yang sama seperti ESP
B. Untuk pompa dengan Inside Intake Filter
Angkat pompa turunkan unit, Single Joint Elevator ditempatkan pada flensa casing sumur.
Pastikan Power Cable disambungkan dengan sabuk di bagian atas dan bawah pompa pada jarak
300-350 mm dari flensa.
Kuatkan Belt Lock (Kunci sabuk pengikat) harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menambah ukuran LESP. Kemudian sambungkan tabung OWT/ST ke saluran pompa ke tabung
OWT/ST.
Gambar 38. Sambungkan OWT / ST Tube ke Pompa

SOP Installation of Linear ESP (LESP)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

SOP Installation of Linear ESP (LESP)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

STANDARD OPERATING NOMOR : 001-VII-APN-LESPT-2022

SOP Installation of LESP

Wagridiansyah D.U / Engineer

Hartomo / Direktur 01 Juli 2022

LESP Serial Number : EP01-ES-08-114-2-32 - Double Acting Pumps

2. Tujuan Instalasi LESP

1. Kondisi Sumur Produksi Low Influx dan Low Rate

3. Informasi umum tentang produk (LESP) EP01

3.1 Variable Speed Drive & Transformer

Table 1 : VSC parameters

3.2 Plunger Pump

• termasuk pemisah gas gravitasi built-in;

• termasuk perakitan redaman;

3.3 Linear Permanent Magnetic Motor dengan Downhole Sensor

LPMM terdiri dari:

Tabel-2 : Submersible part EP01 parameters

EP01- ES/EK EP01- EP01- EP01-

3.4 Downhole Sensor as sebagai bagian dari Sistem LPMM EP01

Sensor memberikan perlindungan overheating dan mengukur resistansi isolasi.

Gambar-1 : Cable Connection Material

6. Other Component and Tools

Gambar-2 : Other Component and Tools

4. Personil dan Crew

1. Crew Specialist LESP 2 Orang

5. Drawing & Schematic LESP

Gambar-3 : Drawing dan Schematic LESP

6. Prinsip Pengoperasian Pompa Dua Langkah (Double Acting Pump)

6.2 Moved down (Langkah Turun / Down-Stroke)

Gambar-4 : Move Up / Up-Stroke Gambar-5 : Move Down / Down-Stroke

7. Linear Electric Submersible Pump EP01 symbol structure

Number Value Description Com

114 114 mm / 4.48 inch

130 130 mm / 5.12 inch

Table-4 : Identification code of Linear permanent magnet motor

Numbe Value Descrip Comments

8. PENANGANAN PENEMPATAN PERALATAN

Gambar-6 : Penempatan Linear Motor

Gambar-7 : Penempatan Cable Reel

Gambar-8 : Penempatan Cable Pully

9. SOP dan PELAKSANAAN KERJA LESP

9.1 Instalasi Unit : Motor & Special Pump LESP

9.2 Penyambungan Kabel (Cable Connection)

Gambar-9 : Step No. 1

The Final layer covers the shield layer 1-2 cm.

Gambar-11 : Half-stacked 5 layers, The Upper covers the lower layer.

The Final Layer covers the shield layer 7cm

Gambar-12 : 1 Layer of Semi-stack, covering the entire shield layer

9.3 PERSYARATAN TEKNIS OPERATIONAL

10. FUNGSI – KEGUNAAN

11. INSTALASI LESP

Tools and material for installation EP01

• Wrench, size 14(9/16”) – 2 pcs

• - apply thread lock

• - move in the indicated direction

• - rotate in the indicated direction

Gambar-14 : Legend Instalasi

11.1 Instalasi Motor

Pasang elevator sambungan tunggal serbaguna ke kepala motor.

11.1.1 For motor with cable extension.

Gambar-15 : Motor wellhesd installation

Gambar-16 : Persiapan Instalasi Motor

11.1.2 For motor with cable plug

Gambar-17 : Persiapan Motor with Plug-in Cable Connection

Gambar-18 : Plug-in lead extension to motor