Alur Cerita Geophor
Alur Cerita Geophor
Cewe B
Cowo C
Cowo D
Genk Julid
Si Cupu
Guru
1. Cerita jaman-jaman Kaderisasi, si C menjadi ketua dari kaderisasi. Si D menjadi divisi acara
kaderisasi. Si A dan si B menjadi Bendahara dan Sekre. Nanti genk julid masuk ke sini juga dengan
divisi yang random. Ini diskusi untuk tempat pelaksanaan.
Tama: Oke, mengingat puncak kaderisasi tinggal menghitung minggu, teman-teman ada yang punya
saran untuk tempat pelaksanaan dan tanggalnya?
Wigar: Setelah tak diskusiin dengan divisiku, kami sepakat untuk melaksanakan di tanggal 30
November 2002. Untuk tempatnya, kemarin ada 3 saran tempat yaitu di Gunung Kidul, Kulonprogo,
dan Kaliurang. Dari teman-teman di sini gimana?
Nazwa: Menurutku sih enak di Kaliurang Gar. Udaranya dingin, banyak pilihan wisata, tempatnya
estetik, cocok buat berduaan sama kamu.
Shafna: Kalo gue si milih Kaliurang karena aksesnya gampang si, trus juga di sana banyak opsi
basecamp juga dan harganya affordable.
Wigar: Oke, karena temen-temen setuju di Kaliurang, kita nanti bakal ngadain acaranya di Wisma.
Nanti temen-temen bakal iuran 10 ribu per anaknya dan nanti bayarnya ke ke Nazwa. Oke?
[Bisik-bisik ke genk Julid]
Okta: heshh lek tak delok-delok, ketok e wigar ki rumongso karo Nazwa yo ra she?
Tama: Itu kenapa ya ribut sendiri? Ada yang mau disampaikan dari kalian?
Okta: Hmm ora kok tam, iki hmm anu enek cicak salto ning duwur kui.
Wigar: Heleh, yowes itu yang mau tak sampein. Terima kasih atas perhatiannya, tak kembaliin ke
Tama.
Tama: Oke, makasih Wigar. Sebelum tak tutup, aku mau fiksasi kalau puncak kaderisasi tanggal 30
November 2002 di Wisma Kaliurang. Ada yang mau dibahas lagi?
*semua mengangguk*
Tama: Oke baik, aku harap jangan ada yang membocorkan ini ke adik tingkat kalian, ya. Makasih
banyak dan silakan boleh pulang.
*makasih ya*
*bye*
2. Genk julid yang ngebocorin kegiatan acaranya ke adik kelasnya dan kepergok sama si B.
Okta: Hee iya lho ntar tempatnya bakal banyak nyamuk ga sii
Arun: Aduuuhh aku gabisa banget nii kalo di tempat kotor kek gitu, ihh gak suka gelayyyy rawrrr.
Atul: Hee jarene arek geopis, Cuma kotorr segitu tok, kecil lahh. Jangan lebay dehh wkwkwk
[Dari belakang, muncul Shafna masuk ke panggung dan nguping obrolan mereka]
Okta: Ssstt, ini rahasia yaa, tapi nanti tanggal 30 November bakal ada puncak kaderisasi, trus
tempatnya di wisma Kaliurang gitu deh]
Milia: Nah iya, tapi info ini jangan disebarin ke siapa-siapa, ytta dehhh pokonya.
Arun: Eh … itu kan si Shafna, keknya dia denger obrolan kita ga si?
Atul: Lah iya woi, mana suara kita gede banget lagii.
Milia: Wess angel iki bakal enek masalah baruu. Yowes, intinya kalo ada info lainnya ntar kita kabarin
lagi.
Okta: Iyo, yuk mending ngobrol di tempat lain ae sambil ngerencanain jawaban kalo ditanyain sama
golongan mereka.
*Yuk*
Shafna: Tam, sumpah ini ga bisa ditoleransi lagi. Acara kita bocor tam, ada oknum yang ngebocorin
kegiatan kita.
Shafna: Yaaa, siapa lagi kalo bukan golongan itu. Mulut mereka apakah tidak bisa dikunci barang satu
hari saja.
Shafna: Itu loh, mereka kan deket sama *adting* terus aku nguping kalo mereka ngebocorin tanggal
sama tempat. Aku gatau si apa lagi yang mereka bocorin, bisa jadi isi acaranya juga dibocorin …
Mending segera tindak tegas deh Tam
Tama: Hadehh ember banget dah mulutnyaa. Yaudah deh, aku bakal ngadain rapat malam ini. Kamu
mau pulang bareng aku?
Tama: Byee [jeda sampai Shafna Keluar] Gagal deh berduaan sama Shafna
4. Si C mengadakan rapat. Di sini, tense-nya tinggi karena si C marah dan salah satu genk julid
mengelak. Genk julid lainnya membantu temannya untuk ngomporin.
5. Si Culun berusaha menjadi penengah. Semua orang yang awalnya menganggap dia orang yang
cupu langsung terdiam karena berbeda 180˚.
6. Genk Julid keluar dengan rasa amarah dan 4 orang utama bersama teman culunnya masih stay.
7. Langsung ke acara evaluasi Kaderisasi bersama kating. Suasana tegang menyelimuti dan si genk
julid ini paling banyak berargumentasi, tapi argumennya tidak berbobot.
8. Tense tinggi terus menyelimuti hingga salah satu orang bijaksana mengakui segala kesalahan. Lalu,
simbolis penyerahan PDL.
9. Beberapa hari setelahnya, genk julid melihat cowo C dan D bersaing untuk menjadi pemilihan
ketua HMGF
10. Genk julid ran of a pamphlet yang isinya “hadirilah debat visi misi pemilihan ketua HMGF”.
11. Terbagi menjadi dua kubu, kubu C dan D. Namun, genk julid tidak memihak siapapun dan
bertindak seolah-olah mereka yang cocok.
12. Pemilihan ketua HMGF dengan menggunakan kotak suara > transisi > pengumuman hasil.
13. Seiring berjalannya waktu, hambatan mulai ditemukan. Salah satu pengurus hilang, program
kerja berantakan yang menyebabkan pertengkaran internal pun tak dapat terelakkan.
14. Momen pertengkaran ini dijadikan sebagai salah satu cara agar si A bisa mendekati si C, namun
sayangnya si C lebih menyukai si B.