1 http://2.bp.blogspot.com/XceTQevOK3g/TeBKBpvnjhl/AAAAAAAAAkM/pzX43K4e7Ng/s1600/
PUSPEM+-+glest+radio.png
Kota Tangerang | 15
Kota Tangerang | 17
6
7
http://neglasaritangerang.blogspot.com/2012/11/sejarah-tangerang.html
Halim, Wahidin. Ziarah Budaya Kota Tangerang Menuju Masyarakat Berperadaban
Akhlakul Karimah, Tangerang, 2005, h. 4
Kota Tangerang | 19
Halim, Wahidin. Ziarah Budaya Kota Tangeran Menuju Masyarakat Berperadaban Akhlakul
Karimah, h. 4
Harrys Yasin, lbid
Kota Tangerang | 21
11
Toponimi merupakan ilmu yang mempelajari nama tempat (toponim), mulai dari asal
usul, arti,
makna, penggunaan, dan tipologinya. Kajian toponimi sangat erat kaitannya dengan
bidang ilmu lain,
terutama pemetaan, kartografi, antrologi, geografi, sejarah, dan kebudayaan.
12 http://halamanbogor.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-dan-asal-usul-nama-nama-
tempat.html
ahad, 23 oktober 2016 pukul 20.10.
Kota Tangerang | 23
14 http://halamanbogor.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-dan-asal-usul-nama-nama-
tempat.html
Ahad, 23 Oktober 2016 pukul 20.10.
Kota Tangerang | 25
16 Jembatan pelengkung ini berkonstruksi rangka baja yang memiliki panjang 65 meter
dan lebar
3-5 meter dengan berat keseluruhan 32 ton. Kawat-kawat baja yang menahan bentang
jembatan dan
berpangkal pada busur lengkung menjadi pemandangan tersendiri. Pembuatan jembatan
ini relatif lebih
rumit dibandingkan jembatan beton biasa. Namun karena tekanan dan beban berbagi
merata pada
kedua sisinya, Jembatan Pelengkung bisa dibuat lebih panjang. Menurut sebuah
catatan, jembatan
seperti ini hanya ada di beberapa tempat, di antaranya Jembatan Pelengkung Kahayan
di Kalimantan
Tengah dengan panjang 150 meter dan Jembatan Pelengkung Rempang-Galang di Batam
sepanjang
245 meter. (www.abouttng.com/ jembatan-pelengkung-tangerang, diunduh Kamis, 14
Januari 2017, pukul
12.30)
17 s1600/Data%2BAlamat%2BPerusahaan%2Bdi%2BTangerang.png
http://2.bp.blogspot.com/-EbFSqRCZeEc/VbhdtpS3ITI/AAAAAAAACak/_hWT hm SVOMM/
Cikokol adalah salah satu kelurahan yang luas saat masih termasuk
dalam wilayah Kabupaten Tangerang. Namun setelah menjadi Kota
Tangerang, Cikokol dipecah menjadi Cikokol sendiri, Kelapa Indah,
dan Buaran Indah. Sebagaimana dijelaskan oleh Djunaedi, asal nama
Cikokol adalah sebagai berikut :
"Dulu zaman Belanda di daerah itu, sekarang SD 14 atau Tang City,
ada bagunan semacam gardu yang di dalamnya ada trontong (ken-
tongan). Oleh masyarakat, ketika itu trontong tersebut dijadikan
alat komunikasi warga, untuk pemberitahuan dari penguasa, untuk
pemberitahuan kejadian-kejadian tertentu. Dalam bahasa Sunda,
trontong itu disebutnya kohkol. Makanya daerah atau kampung di
situ disebutnya Cikokol".19
Contoh Kentongan
18
19
Kota Tangerang | 27
Pasar Cikokol
Tanggal 15 Oktober 2007 menjadi hari terakhir keberadaan Pasar
Cikokol yang sudah bertahan bertahun-tahun. Bahkan pasar Cikokol
seusia dengan trontong yang terdapat di dekat pasar. Hari itu, Peme-
rintah Kota (Pemkot) Tangerang resmi "menggusur" Pasar Cikokol.
Pasar ini rencananya dipindahkan ke lokasi baru di Jalan Mohammad
Yamin, Tangerang. Pasar modern Cikokol terdiri dari 190 kios, 166 los,
384 lapak, dan tambahan 150 kios. Di atas lahan lama akan dibangun
Tangerang Trade Center. Apa pun wujudnya, tidak seperti penggusur-
an pasar di daerah lain. Rupanya penggusuran Pasar Cikokol meru-
pakan win-win solution bagi pedagang dan Pemkot. Tidak ada pihak
yang merasa dirugikan.2 Kini pasar Cikokol telah berubah menjadi
salah satu mal terbesar di Tangerang, Tang City.
Megi Primagara, seorang blogger, menceritakan sekelumit kenang-
annya terhadap Pasar Cikokol,
"Dulu Pasar Cikokol tidak terlalu ramai. Hanya saja menjadi pu-
sat penjualan sayur-mayur dan buah-buahan. Pedagang pun tidak
sampai berdagang di pinggir-pinggir jalan. Jika sudah hari Minggu,
banyak warga Tangerang yang mampir belanja usai senam atau lari
pagi. Saat itu Pasar Cikokol masih berdampingan dengan Termi-
nal Cikokol. Kala itu terminal ini didatangi bus dari Bogor, Merak,
dan Jakarta. Jika musim lebaran, keramaian tampak di lokasi ini.
Pedagang ketupat dan bunga plus para pemudik yang ingin kelu-
ar kota. Tetapi zaman terus berubah. Tangerang yang semula kota
kecil terus berbenah sebagai penyangga ibu kota. Terminal Cikokol
20
21
Ibid
Megi Primagara https://iamhoogiez.wordpress.com/2007/11/02/sedikit-kenang-an-pasar-
cikokol/.
diunduh ahad, 23 Oktober 2016 pukul 21.12
Kebon Nanas
Kebon Nanas merupakan salah satu nama kampung di Kelurahan
Cikokol, Kecamatan Tangerang. Kebon Nanas mudah dikenali loka-
sinya karena sudah sejak lama dijadikan salah satu terminal bus "ba-
yangan" antarkota. Soal asal nama Kebon Nanas, Djunaedi (79) men-
jelaskan sebagai berikut:
"Yang setahu bapak memang di situ kebon kelapa. Jadi dari situ
sampai kebon nanas itu banyak banget pohon kelapa. Termasuk di
kebon nanas juga banyak nanas. Jadi kebon kelapa itu kebanyakan
pinggirnya kebon nanas, pagarnya nanas. Sebab setahu bapak yang
punya itu orang Cina. Sebab ada orang Cina yang bapak kenal pu-
nya kebon di sana dan suka panen kelapa.23
22
23
Kota Tangerang | 29
Kampung Sembung
Akses ke Kampung Sembung dapat ditempuh melalui Gang Irmas
di Jalan Mohammad Yamin, Cikokol. Kampung ini berada di antara
Buaran Betung dan Kampung Kelapa.
Adapun muasal disebut kampung sembung, menurut cerita orang
tua karena dahulunya di kampung ini banyak didapati pohon sem-
bung. Diberi nama Sembung juga untuk membedakan dengan Kam-
pung Kelapa dan Kebon Nanas.
Hal senada tentang asal nama Buaran PLN juga diungkapkan oleh
M. Yusuf (61),
"Kampung Buaran PLN ada sejak adanya gardu listik yang diba-
ngun antara tahun 1975-1986. Sumber listrik ini dibangun di atas
tanah masyarakat yang waktu itu harga jualnya cuma Rp 300. Se-
dangkan listriknya baru bisa dinikmati masyarakat tahun 1982-an.
Sebelum gardu ini ada, kampung ini disebut dengan Buaran."25
Dari dua keterangan di atas, jelas bahwa nama Buaran PLN ber-
muara pada pembangunan gardu PLN di daerah Buaran. Untuk mem-
bedakannya dengan buaran Kampung Kelapa, maka diubah menjadi
Buaran PLN. Saat ini, Buaran PLN adalah daerah yang padat pendu-
duknya, meski 20 tahun yang lalu hanyalah sawah dan bulakan.
25
26
Kota Tangerang | 31
Seiring waktu, Suka Asih berubah menjadi daerah yang maju da-
lam pembangunan, salah satunya dengan hadirnya Masjid Raya Al
A'zhom tepat di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
28
29
Kota Tangerang | 33
30 http://gondhoedys.blogspot.co.id/2014/01/masjid-raya-al-a'zhom-tangerang.html
31 http://cordova.co.id/bofislam/wpcontent/uploads/2013/05/Beautyoflslam52.jpg
Kota Tangerang | 35
32
33
Benteng Makassar
Sebelum ada kelurahan Sukarasa, kawasan ini lebih dikenal dengan
Benteng Makassar. Sebagai kota sejarah, Kota Tangerang juga memi-
liki benteng sebagai pertahanan kota di zamannya. Benteng dibangun
sebagai perlindungan kompeni Belanda dari serangan-serangan orang
asing. Benteng Makassar adalah salah satu bukti sejarah panjang Kota
Tangerang. Benteng ini berada di pesisir Kali Cisadane.
Kota Tangerang | 37
35
36
tingannya.37
Benteng Makassar merupakan saksi bisu perjuangan kaum inlan-
der dalam mempertahankan tanah lelulurnya. Benteng Makassar dulu
berdiri kokoh, tempat berkumpul para serdadu belanda dan prajurit
dari serangan prajurit Banten. Namun kini tinggal cerita karena arte-
faknya saja tidak ada. Ketika Walikota Wahidin Halim mencari, keber-
adaannya tidak terlacak karena sudah tergerus aliran Sungai Cisadane.
37 lbid
Kota Tangerang | 39
Kali Pasir
Dahulu daerah ini menjadi tempat penggalian pasir. Oleh karena
itu, daerahnya disebut Kali Pasir, artinya kali yang banyak menghasil-
kan pasir.
"Jadi Kali Pasir itu dulu orang kan, gak ada truk ngangkut pasir itu
dulu bukan dari galian tapi dari Serpong pakai sampan. Dan saya
mengalami itu mah. Satu sampan isinya sampai 5 truk. Sampan itu
pangkalannya di situ, di Kali Pasir. Dari situlah dibawa kemana-
-mana pakai gerobak pakai truk. Yang saya tahu mah saat itu sudah
pakai gerbong. Dulu jalan kereta itu dari stasiun langsung ke ping-
gir kali. Dahulu truk kurang jadi difasilitasi dengan gerbong. Pasir
dibawa ke Jakarta sudah dimulai sejak zaman Belanda, dan harus
pakai gerbong. Nanti di sana diturunkannya di Duri. Di Duri itu
ada pangkalan pasir dan saya tahu."39
Sejak dahulu Kali Pasir telah menjadi tempat penting bagi pemba-
ngunan kota Batavia. Pasir-pasir yang digali dari Serpong dikepul di
Kali Pasir untuk selanjutnya dengan gerbong-gerbong kereta api di-
angkut ke Batavia. Jalur kereta api di depan Masjid Agung Al Ijtihad
dahulu sampai ke pinggir Kali Cisadane hingga ke Babakan. Hal ini
untuk memudahkan bongkar muat pasir ke gerbong. Pada 1951-an
masih terlihat gerbong kereta menyusuri Jalan Kisamaun (sekarang)
untuk membawa pasir.
"Tapi makin lama, makin lama rupanya kebutuhan pasir itu makin
banyak, dibuat lagi jalan kereta ke Babakan. Jadi dulu ada jalan ke
kereta ke Al Husna terus ke Babakan, di samping Masjid Al Mua-
wanah (Jalan Kisamaun sekarang) itu sampai ke pinggir kali. Jadi
dulu tahun 1951 saya ngalami banyak gerbong juga karena di sini
(baca: Kali Pasir) sudah tidak dapat menampung. Jadi Kali Pasir
hubungannya dengan pasir."40
Pecinan Tangerang
Jejak Cina peranakan, hampir tersebar di seluruh Indonesia. Tak
terkecuali Pasar Lama Tangerang, menyimpan sejarah peradaban ko-
munitas Cina peranakan yang maju pesat kala itu. Menurut Silvano,
pesisir Kali Cisadane di Kali Pasir menjadi salah satu tempat berseja-
39
40
Kota Tangerang | 41
rah bagi warga Tionghoa. Sebab, beberapa abad lalu Pasar Lama men-
jadi pusat perdagangan di Tangerang. Berikut ini penuturannya:
"Belum banyak literatur yang saya baca tentang kapan pertama kali
warga Tionghoa mendaratkan kaki di Tangerang. Tapi boleh jadi
tahun 1400-an, ketika rombongan Halung, terdampar di Sungai
Cisadane, mengarah ke muara sungai (Teluk Naga) dengan tujuan
utama, Batavia. Lalu, tahun 1700-an, setelah pembantaian warga
Tionghoa besar-besaran di Batavia, sebagian warga eksodus hing-
ga Tangerang. Singkat cerita, kini Pasar Lama, menjadi salah satu
tempat bersejarah bagi warga Tionghoa karena beberapa abad lalu
Pasar Lama menjadi pusat perdagangan di Tangerang. Apalagi le-
taknya dekat dengan Sungai Cisadane, sebagai modal transportasi
niaga yang diandalkan kala itu.4
http://silvanohajid.com/go-see-pasar-lama-tangerang/
http://silvanohajid.com/wp-content/uploads/2013/08/20130815-155801.jpg
Kota Tangerang | 43
Oleh karena kontur tanah yang lebih tinggi, ketika itu pemerintah
Belanda menjadikan pinggiran Tanah Tinggi sebagai salah satu taman
dan hutan kota.
"Mookervaart adalah hutan kota yang dibangun oleh pemerintah
Hindia Belanda sebagai tempat pelesir di sore hari di sepanjang kali
Cisadane. Mookervaart itu panjangnya dari pintu air hingga ke Pe-
sing. Daerah pinggir sungai dibuat seperti hutan. Mookervaart ini
dihidupkan kembali pada era Zakaria Mahmud. Dari mulai Jem-
batan Batuceper sampai pintu air pinggir sebelah kanan (sekarang
Jalan Daan Mogot)."46
45
46
Kota Tangerang | 45
ISBN xXX-XXX-XX-XXXX-X
Sinopsis: