Anda di halaman 1dari 11

A.

Pendahuluan

Banten (aksara Sunda: ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪, Pegon: ‫ )بان ٓتن‬adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia.


Provinsi ini merupakan provinsi yang paling barat di Pulau Jawa. Provinsi ini pernah menjadi bagian
dari provinsi Jawa Barat, tetapi provinsi ini menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan
keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Ibukota dan pusat pemerintahannya berada di Kota
Serang. Suku aslinya adalah suku Sunda Banten yang berada di wilayah Kabupaten Serang bagian
selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, serta Kabupaten Tangerang bagian selatan dan
komunitas masyarakat adat yakni suku Badui yang mendiami wilayah Gunung
Kendeng dan Leuwidamar di Kabupaten Lebak.

B. Sejarah

Banten memang kaya peninggalan sejarah dari zaman megalitik sampai penjajah Jepang, meskipun
bila kita ke sana saat ini banyak prasarana umum yang tertinggal. Ragam peninggalan di sana
mencerminkan tingginya peradaban nenek moyang, luasnya pergaulan orang Banten sampai di tingkat
internasional dengan rasa toleransi begitu tinggi antaretnis dan agama saat itu.

Banten bukan hanya sosok Sultan Ageng Tirtayasa atau Jendral Daendels yang memaksa rakyat
mengerjakan pembangunan jalan 1.000 kilometer dari Anyer hingga ke Panarukan di Jawa Timur. Ia
lebih dari itu. Banten tua memiliki kekayaan ilmu pengetahuan yang mengagumkan, menjadi sumber
sejarah tak habis-habisnya untuk dikupas sebab wilayah itu berhubungan erat dengan wilayah Jawa
bagian tengah dan barat yang pada masa lalu dikenal lewat Kerajaan Demak (Jawa Tengah),
Pajajaran (Jawa Barat), atau Bogor dengan Kerajaan Pakuan.

Peninggalan Sejarah dan Purbakala (PSP) Banten yang berada di Kawasan Keraton Banten .
Diantaranya Keraton Surosowan. Kawasan seluas empat hektar yang dikelilingi benteng setinggi dua
meter itu menyisakan bekas bangunan, seperti pintu gerbang keraton berbentuk bulat, kolam
pemandian, hingga sistem saluran air dalam keraton. Keindahan istana akan nampak terlihat jika mata
kita alihkan kesuatau objek Tiga tangga istana yang berbentuk setengah lingkaran dari batu bata dan
pemandian Roro Denok yang sampai sekarang masih mengeluarkan air menjadi bukti keindahan
Keraton Surasowan.benten-surosowan. Kemajuan peradaban juga bisa disaksikan dari sisa bangunan
di sana.

Pada tahun 1552, ketika keraton itu mulai dibangun, nenek moyang kita ternyata sudah
mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Pada bagian belakang istana-jika bagian depan
istana diasumsikan bangunan yang ada tangganya-terdapat saluran air. Di depannya ada enam keran
(dulu terbuat dari besi berwarna kuning sehingga tempat itu disebut Pancuran Emas) untuk mengambil
air bersih yang sudah disaring. Air bersih bersumber dari mata air Tasik Ardi, berjarak sekitar 2,5
kilometer dari Keraton Surasowan. Sebelum digunakan untuk minum, air itu harus melalui tiga
penyaringan (peninggilan). Sumber air Tasik Ardi hingga kini masih tetap asri dan menjadi salah satu
tempat wisata dalam kawasan Banten Lama, walau debit air yang dikeluarkan jauh lebih kecil.
Sementara, pipa saluran air menuju keraton tetap terpelihara baik walau sebagian tertutup tanah dan
jalan.
Di dalam wilayah eks Karesidenan Banten (sejak tahun 2000 menjadi provinsi sendiri, pisah dari
Provinsi Jabar) itu ada beberapa kawasan situs dan peninggalan sejarah. Ada Banten Girang yang
menyimpan situs zaman megalitik, ada Banten Lama di mana terdapat bekas Keraton Surasowan,
Keraton Kaibon, Vihara Avalokitesvara, bekas benteng Speelwijk yang dibangun VOC Belanda, terletak
10 km arah utara Kota Serang. Di Kota Serang sendiri ada beberapa gedung yang masuk kategori
cagar budaya yangkresidenan.jpg perubahannya tak bisa dilakukan sembarangan. Setidaknya di sana
ada empat gedung bersejarah. Gedung negara (kini kantor Gubenur Banten), dulu kantor Residen
Banten yang dibangun pada tahun 1800-an, gedung Joang (kini tempat organisasi massa berkantor),
bekas sekolah Mulo (kini Polres Serang), dan bekas markas marsose Belanda dibangun pada tahun
1900-an (kini menjadi markas Korem 064 Maulana Yusuf Banten). Kondisi gedung-gedung itu relatif
masih bagus. Akan tetapi, penjara serta bangunan lain yang menjadi asrama polisi harus dirawat dan
dibersihkan.

Penjara empat pintu yang umurnya diperkirakan satu abad tersebut kini menjadi rumah tahanan Polres
Serang. Sekelumit pertanyaan tentang, bagaimana persisnya sejarah kerajaan di Banten sejak abad
ke-16 sampai abad ke-19, sampai sekarang belum terpecahkan. Sosok sejarah Banten hingga saat ini
belum terwujud utuh. Penggalan yang dikaji para ahli arkeologi baru mata rantai yang terputus-putus.
Walau demikian, hasil penelitian tersebut menjadi bukti Banten memiliki nilai sejarah. Bukti keberadaan
Kerajaan Banten antara lain terdapat pada naskah kuno Pangeran Wangsakerta Cirebon abad ke-17
Masehi. SEPERTI apakah kejayaan Banten masa silam? Silakan saudara sekalian menyaksikan
Museum Banten Lama, depan bekas Keraton Surasowan yang dikelola Kantor Peninggalan Sejarah
dan Purbakala Banten. Di sana terdapat lukisan dua duta besar Keraton Banten yang dikirim ke Inggris
pada tahun 1682. Dua utusan diplomatik itu adalah Kiai Ngabehi Wira Pradja dan Kiai Abi Yahya
Sendana. Archaeological Remains of Banten Lama yang dibuat Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
karanghantu tahun 1984 menyatakan, sejarah Banten terutama terjadi pada abad ke-16 ke atas.
Antara abad ke-12 sampai ke-15 Banten sudah dikenal sebagai pelabuhan untuk Pemerintah Inggris di
Sunda. Pertumbuhan wilayah itu maju pesat. Bandar yang berjarak hanya sekitar dua kilometer dari
pusat Pemerintahan Banten Lama disinggahi pedagang dari Gujarat (India), Tionghoa, Melayu,
Portugal, dan Belanda. Waktu itu, arus barang keluar-masuk pelabuhan sangat lancar sehingga
perekonomian Banten maju pesat.

Pada zaman pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten dikenal sebagai eksportir lada. Produk
rempah-rempah mengundang banyak pedagang dari berbagai negara datang lalu tinggal di sana. Tak
aneh bila di kawasan itu berdiri bangunan berusia di atas 100 tahun seperti vihara, mesjid Lama
Banten, serta bekas kampung Arab, India, dan Cina.

C. Budaya

1.Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi,
tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi, dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri yang berasal dari
budaya Sunda Banten yaitu Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari
Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur
antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan
lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Badui. Suku Badui Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang
masih menjaga tradisi antimodernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Badui-
Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di
daerah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Badui
umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung didalam kawasan Pegunungan Kendeng. Daerah ini
dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara, dan dijaga baik-baik,
tidak boleh dirusak.
BahasaSunting
Bahasa utama di Banten merupakan bahasa Sunda Banten yang merupakan bahasa asli penduduk
disana. Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten, terutama di Kabupaten Lebak, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Serang bagian selatan, dan Kabupaten Tangerang bagian selatan berbicara
menggunakan suatu dialek bahasa Sunda yang disebut sebagai bahasa Sunda Banten yang masih
mempertahankan banyak kosakata dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut tidak memiliki tingkatan
bahasa seperti halnya dialek bahasa Sunda yang dituturkan di wilayah Priangan (bagian timur Provinsi
Jawa Barat), yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar, yang
mengadopsi dari Kesultanan Mataram.
Sedangkan di wilayah Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang bagian utara, dan Kabupaten
Serang bagian utara selalu berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa Serang (atau masyarakat
setempat menyingkatnya dengan sebutan Jaseng) yang digunakan oleh suku Jawa Serang. Selain itu,
di kabupaten Tangerang, kota Tangerang serta kota Tangerang Selatan, Bahasa Betawi juga
digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa
Tionghoa, bahasa Betawi dan bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian
lain Indonesia.

2.Senjata tradisional

Golok adalah senjata tradisional asli Banten dan juga sama seperti senjata tradisional Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.

3.Rumah adat sunting


Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh
yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga
rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya
makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih
banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Badui.

D.Pariwisata

Masjid Agung BantenSunting


Artikel utama: Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten, 1926.
Taman Nasional Ujung KulonSunting
Artikel utama: Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 2014


Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional, dan lokasi konservasi alam yang
penting di Indonesia, dan dunia. Selain keindahan hutan tropis dataran rendah, badak bercula
satu merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau
kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi
adalah Gunung Honje. Ciri khas taman nasional ini adalah perannya sebagai habitat alami berbagai
jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng, berbagai jenis primata, babi
hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.
Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu
pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan berbagai sarana jaringan telekomunikasi, listrik,
dan air bersih.

Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga
telah tersedia. UNESCO telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan situs cagar alam
warisan dunia.

Gunung KarangSunting
Sejak tahun 2012, Gunung Karang telah menjadi daya tarik wisatawan yang khususnya mereka pecinta
alam, karena kondisi hutan Gunung Karang yang masih alami, dan juga suburnya tanaman anggrek di
kawasan hutan hujan gunung ini. Sebenarnya Gunung Karang merupakan lokasi wisata ziarah, tetapi
karena keindahan alamnya, gunung setinggi 1778 mdpl ini juga menarik bagi para pecinta alam untuk
menaklukan puncak yang sering disebut dengan puncak sumur tujuh.
Jalur pendakian Gunung Karang terbagi menjadi dua:

 Jalur Kaduengang yang sangat populer bagi para pendaki karena waktu tempuh menuju
puncak lebih pendek sekitar 4–5 jam dengan trek yang terus menanjak hingga kemiringan 75
derajat.
 Jalur Ciekek yang tidak terlalu populer bagi para pendaki, walaupun kondisi trek di jalur ini
terbilang cukup landai namun untuk menuju puncak membutuhkan waktu yang lama sekitar 7–
8 jam perjalanan.

Pulau Dua/Pulau BurungSunting


Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan
laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 hektare. Setiap tahun antara
bulan April, dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari
berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari Benua Australia, Asia,
dan Afrika.

Pulau Dua bisa dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor; atau dengan berjalan kaki dalam
waktu 15 s.d. 30 menit melalui daerah pertambakan di Desa Sawah Luhur, Kasemen. Memang, akibat
sedimentasi selama puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa.

Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata Pantai Pandeglang,
berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah
perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau
ini, terdapat resor yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan,
kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang, dan sebagainya. Selain itu, tersedia
fasilitas olahraga, dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dan
lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan penyewaan mobil dari Jakarta menuju pulau ini atau
dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.

Gunung Krakatau
Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah Provinsi Lampung ini terletak di perairan Selat
Sunda, merupakan salah satu gunung berapi yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang
dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan Benua Australia, bahkan awan
panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat Gunung
Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke
permukaan pada tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif. Meski berada di Selat Sunda serta
wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini lebih mudah dicapai dari Pantai Anyer-Carita, dan izin
mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga bisa diperoleh di kawasan ini, dibutuhkan waktu
sekitar satu jam menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan
wisata alam seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan pemandangan alam laut yang
indah.

Rawadano
Rawadano atau nama lain Cagar Alam Rawa Danau terletak di Kabupaten Serang, berjarak 101 km
dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah
danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 hektare yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini
menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari
250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu;
Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-
Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
Tanjung Lesung
Pantai Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten. Posisinya terletak di sebelah barat kabupaten Pandeglang dan
mempunyai luas sekitar 150 Hektare. Kawasan ini diajukan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) sejak tahun 2012 dan KEK Tanjung Lesung sudah resmi beroperasi sejak 23 Februari 2015.
Pengembangan KEK Tanjung Lesung difokuskan untuk kegiatan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Desa Wisata Sawarnal


Desa Wisata Sawarna adalah kawasan wisata yang mencakup beberapa destinasi lain seperti Pantai
Tanjung Layar, Pantai Ciantir, Pantai Legon Pari, Pantai Karang Taraje, Pantai Gua Langir, Gua Lalay
Sawarna, dan Pantai Pulo Manuk.

E.pemerintahan

 Kabupaten Tangerang sebelumnya beribukota di Kota Tangerang.


 Kabupaten Serang sebelumnya beribukota di Kota Serang.
 Badan Pengkajian, dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan Kecamatan Ciruas
sebagai lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang (Puspemkab Serang).
 Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah
Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.
 Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah
Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.
 Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari
wilayah Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota Cipasera

Kecamatan, Desa, dan Kelurahan


Provinsi Banten terdiri dari 4 kabupaten, 4 kotamadya, 155 kecamatan, 313 kelurahan dan 1.238 desa.
Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 10.382.590 jiwa dengan total luas
wilayah 9.662,92 km² dan kepadatan 1.074 jiwa/km².[7][8]

Daerah-daerah penting lain


Terdapat beberapa daerah penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
[butuh rujukan]
 Anyer, Kabupaten Serang
 Balaraja, Kabupaten Tangerang
 Bojonegara, Kabupaten Serang
 Cikande, Kabupaten Serang
 Cikupa Kabupaten Tangerang
 Ciledug, Kota Tangerang
 Karawaci, Kota Tangerang
 Labuan, Kabupaten Pandeglang
 Maja, Kabupaten Lebak
 Malingping, Kabupaten Lebak
 Merak, Kota Cilegon
 Pamulang, Kota Tangerang Selatan
 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak
 Serpong, Kota Tangerang Selatan
 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang
 Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang
 Ciputat, Kota Tangerang Selatan

F.keamanan

Wilayah Provinsi Banten termasuk wilayah sebagian Kodam Jayakarta (khususnya Kodim
0506/Tangerang) dan sebagian Kodam III/Siliwangi (khususnya Komando Resort Militer 064 Maulana
Yusuf) dan termasuk wilayah hukum Kepolisian Daerah Banten dan sebagian Kepolisian Daerah
Metropolitan Jakarta Raya (khususnya Polres Metro Tangerang Kota, Polres Bandara Soekarno-Hatta,
Polres Tangerang SeKeamana

Di Provinsi Banten juga terdapat Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten dibawah BNN, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Banten dibawah Pemerintah Provinsi Banten, Kantor Imigrasi
(Kantor Imigrasi Tangerang, Kantor Imigrasi Serang, Kantor Imigrasi Cilegon) di bawah Kantor Wilayah
Kemenkumham Banten, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Banten (meliputi KPPBC
Tipe Madya Pabean Merak, KPPBC Tipe Madya Pabean A Tangerang).

Di Provinsi Banten juga terdapat Pangkalan TNI AL Banten (Lanal Banten), Pangkalan Utama III
Jakarta yang memiliki wilayah Selat Sunda. Pangkalan Maritim Bakamla / Pangkalan Penjagaan Laut
dan Pantai terdekat berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pangkalan Udara Militer (Lanud) TNI
AU terdekat berada di Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Akan tetapi terdapat Pangkalan
Udara Pondok Cabe yang terletak di Pamulang, Kota Tangerang Selatan yang dimiliki PT Pertamina
yang difungsikan menjadi Bandar Udara Sipil sekaligus Pangkalan Udara Militer yang difungsikan oleh
Skadron 21/Sena Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) yang sekaligus menjadi Markas
Komando Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri. Selain itu terdapat Lanud Gorda, Kabupaten Serang
yang saat ini sudah difungsikan menjadi kawasan Militer TNI AU. Satuan Radar 211 milik Komando
Sektor Pertahanan Udara Nasional I bertempat di Tanjungkait, Kabupaten Tangerang. Selain itu
terdapat Markas Komando Pasukan Khusus Grup 1/Para Komando yang bermarkas di Kota Serang.

G.olahraga

Stadion Internasional Banten

Stadion Internasional Banten atau lebih dikenal dengan Banten International Stadium (BIS) merupakan
sebuah stadion multi-fungsi pertama yang berstandar Internasional di Provinsi Banten. Stadion ini
berdiri di atas lahan seluas 60 hektare di Kawasan Banten Sport Center, Desa Sindangsari, Kecamatan
Pabuaran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pembangunan BIS di targetkan akan rampung pada
pertengahan Maret 2022.

Lippo Village International Circuit


Sirkuit jalan raya pertama berstandar internasional di Indonesia yang terletak di Karawaci Tangerang
ini akan menjadi persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan. Sirkuit sepanjang 3,2
kilometer ini akan menjadi arena balap A1 Grand Prix dan Formula 1, serta merupakan sirkuit kedua di
Indonesia setelah Sirkuit Sentul yang pernah dipakai pada event. Tetapi pada kenyataannya sirkuit ini
tidak pernah sama sekali digunakan untuk balapan sampai akhirnya dibongkar kembali dan ada
beberapa bagian yang digunakan untuk kegiatan Universitas Pelita Harapan.

H.sumber daya alam

Banten – Provinsi Banten adalah provinsi yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat sejak
tanggal 4 Oktober 2000. Usaha pembentukan Provinsi Banten sebenarnya sudah dilakukan sejak
lama, salah satu buktinya adalah adanya semacam pakta berjudul “Kebupalatan Tekad Panitia Propinsi
Banten” yang dirumuskan oleh Panitia Propinsi Banten pada tanggal 21 April 1967. Isinya diawali
dengan muqaddimah yang mengemukakan dua syarat untuk menjadi sebuah provinsi yaitu syarat
subjektif yakni hasrat atau kemauan rakyat Banten untuk menjadikan daerahnya sebagai provinsi dan
syarat objektif yaitu adanya Suber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup
untuk mempertahankan kelangsungan hidup sebuah Propinsi.

Menyangkut SDA, dijelaskan bahwa hasil pertanian berupa padi dan palawija memadai dan bisa
menjadi surplus apabila diterapkan teknologi tepat guna. Di Banten juga ada perkebunan karet, kelapa,
cengkeh, lada, panilli, melinjo (Banten daerah penghasil emping yang penting), dan buah-buahan.
Perikanan laut juga sangat signifikan karena 75% daerah Banten dikelilingi laut. SDA yang juga
menjanjikan ialah pertambangan, berupa tambang emas di Cikotok, bijih besi di Cikurut, bahan semen
di Anyer, belerang di Walantaka dan Padarincang, bahan Mika di Bojong, intan di Cibaliung, batubara
di Gunung Kencana, Gunung Madur dan lain-lain. Selain itu, Banten juga memiliki aset pariwisata,
pantai Anyer dan Carita yang indah, cagar alam Ujung Kulon dan peninggalan sejarah dan kebudayaan
yang pernah mengalami kejayaan pada masa lalu.

Dengan luas wilayah 9.662,92 km2, Banten terhitung kecil sebagai sebuah provinsi dibandingkan
dengan provinsi lain di Indonesia. Karakteristik wilayah Banten yang strategis terletak di pintu masuk
Jawa dari arah Sumatera dan dekat dengan ibukota merupakan faktor yang mendukung
perkembangan pengelolaan SDA. Hal ini terkait dengan distribusi hasil SDA yang bisa lebih cepat.
Dengan demikian, Sumber Daya Alam yang tersedia wajib dijaga keberadaan dan kelestariannya
selain untuk dioptimalkan pemanfaatanya. Hal ini tidak lain demi mendukung pembangunan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945
Pasal 33 Ayat 3.

Kementerian Keuangan selaku salah satu penentu kebijakan pengelolaan kekayaan yang dikuasai
negara berupa sumber daya alam memiliki peranan strategis melalui Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) c.q. Kanwil DJKN Banten dalam mendukung optimalisasi sumber daya alam di Provinsi
Banten. Salah satu bagian dalam lingkup kegiatan pengelolaan tersebut adalah penilaian, dengan
berpedoman pada PMK 98/PMK.06/2010 sejak tahun 2010 Kanwil DJKN Banten telah beberapa kali
melakukan uji petik penilaian SDA. Penilaian SDA yang pernah dilakukan diantaranya adalah penilaian
hutan lindung di Serang dan Gunung Bongkok, hutan produksi dan tambang emas di Cibaliung,
tambang pasir di Cilegon, dan cagar alam di Pulau Peucang. Uji petik dimaksudkan sebagai bentuk
pengaplikasian teknik penilaian SDA secara nyata di lapangan sekaligus upaya untuk peningkatan
kapasitas bagi penilai DJKN.
Kegiatan uji petik penilaian SDA melibatkan anggota tim penilai yang berkomposisikan pegawai dari
Kanwil DJKN Banten, KPKNL Serang, KPKNL Tangerang, dan KPKNL Serpong dengan beberapa kali
mendapat pendampingan penilai dari Direktorat Penilaian. Penilaian yang dilakukan bertujuan untuk
menentukan perkiraan potensi dan perkiraan ekonomi atas SDA objek penilaian. Adapun teknis
penilaian diawali dari kegiatan pra survei lapangan, survei lapangan, melakukan penilaian dan
pembuatan laporan. Seluruh rangkaian kegiatan penilaian tersebut berpedoman pada Perdirjen
Kekayaan Negara Nomor PER-02/KN/2011.

Wilayah Banten yang mempunyai potensi SDA cukup besar berada di Kab. Lebak dan Kab.
Pandeglang. Di kedua kabupaten ini masih menyimpan potensi sumber daya air, pertanian, kehutanan,
pertambangan, dan pariwisata yang belum dikelola secara optimal. Karena alasan itulah tim penilai
Kanwil DJKN Banten memilih kedua wilayah tersebut sebagai lokasi uji petik. Setelah berkoordinasi
dengan pihak-pihak terkait di Provinsi Banten yang berhubungan dengan SDA maka Kanwil DJKN
menyusun jadwal uji petik.

Uji petik pertama kali dilakukan pada tahun 2011 langsung di dua lokasi berbeda yaitu hutan kota di
Kab. Serang dan hutan produksi di Cibaliung. Pada hari pertama, proses survei penilaian pada hutan
kota di Serang sebagai kategori hutan lindung dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk
menentukan nilai manfaat wisata alam, manfaat flora, manfaat karbon, dan manfaat hidrologis. Survei
diawali dengan pengarahan survei dari pihak Dinas Kehutanan Kab. Serang. Materi pengarahan
terkait teknis survei dan pembagian tugas personil. Selain itu sisi non-teknis juga perlu diperhatikan
terutama mengenai peralatan, logistik, keamanan, dan pantangan yang perlu diperhatikan. Maklum
saja tim nanti akan memasuki hutan di mana kepercayaan setempat harus dikuti. Dalam proses survei
Tim penilai mengalami kesulitan dalam membuat plot karena hutan kota Serang mempunyai tingkat
kelerengan 30% dan dikategorikan sebagai curam. Walaupun terdapat jalan setapak yang biasa dilalui
penduduk, namun karena karakteristik vegetasi yang cukup rapat juga menjadikan proses survei lebih
menantang. Dibantu oleh petugas dari Dinas Kehutanan Provinsi Banten akhirnya plot pengamatan
berhasil dibuat dengan memilih lokasi yang dianggap mewakili biofisik kawasan. Tidak lupa tim
menandai koordinat GPS lokasi tersebut. Setelah plot dibentuk, tim penilai mengamati vegetasi yang
ada mulai dari semai, pancang, tiang, dan pohon. Tim penilai meneliti jenis-jenis vegetasi yang ada,
menghitung jumlah, mengukur diameter dan tinggi batang, kemudian mencatatnya pada kertas kerja
yang telah disediakan. Kegiatan survei diakhiri setelah tim selesai mengamati sebanyak 5 plot.
Selanjutnya tim langsung menuju lokasi kedua yang berjarak ± 4 jam perjalanan. Yaitu di hutan
produksi Cibaliung di mana komoditas utama dari hutan ini adalah pohon jati.

Kedatangan tim di sore hari di penginapan langsung dilanjutkan dengan pengarahan survei dari pihak
Dinas Kehutanan Kab. Pandeglang. Materi pengarahan tidak jauh berbeda dengan materi di lokasi
pertama, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan lagi karena di lokasi kedua tim akan melakukan
pengamatan fauna pada malam hari. Seusai pengarahan dan makan malam, seluruh anggota tim
beristirahat untuk mempersiapkan diri keesokan harinya.

Pukul 7 pagi setelah sarapan tim langsung menuju lokasi hutan produksi dengan menumpang truk bak
terbuka mengingat medan yang cukup berat untuk dilalui dengan kendaraan dinas. Sesuai pembagian
tugas yang telah dilakukan masing-masing anggota tim langsung mempersiapkan diri untuk melakukan
pengamatan. Ada yang membuat plot, mengukur tinggi pohon dengan haga meter, mengamati jenis
tanaman, mendokumentasikan, dan melakukan pencatatan ke formulir survei. Sore hari tim telah
selesai melaksanakan pekerjaan dan kembali ke penginapan.
Seusai makan malam tim mempersiapkan diri untuk melakukan survei malam hari untuk mengamati
fauna yang ada di sekitar lokasi plot yang telah dibuat siang harinya. Dipilih malam hari karena pada
saat malam rata-rata hewan-hewan yang berada di hutan akan muncul untuk mencari makanan.
Setibanya di lokasi, tim mematikan lampu senter yang dibawa dan berdiam diri tanpa suara untuk
mendengarkan suara fauna. Beberapa burung hantu, babi hutan, dan fauna lain mulai terdengar
suaranya. Tim mencatat spesies fauna yang terdengar dan perkiraan jumlahnya. Karena medan yang
menantang dan terbatasnya penglihatan di malam hari, tidak sedikit anggota tim yang terperosok ke
parit dan semak-semak. Raut puas terlihat dari muka anggota tim saat keluar ke sisi hutan untuk
mengakhiri survei. Keluar masuk hutan pada malam hari yang mereka rasakan sungguh menegangkan
dan tak terlupakan.

Hari berikutnya, tim kembali ke kota Serang untuk melakukan evaluasi dan mengkompilasi data-data
yang telah dikumpulkan untuk selanjutnya diolah dan dilakukan perhitungan serta disusun laporan
penilaiannya dengan arahan tim dari Direktorat Penilaian, Kantor Pusat DJKN.

Di tahun yang sama, Kanwil DJKN Banten kembali melakukan uji petik penilaian SDA. Pada
kesempatan kedua ini ditentukan bahwa tim penilai akan melakukan uji petik penilaian sumberdaya
mineral emas di Cibaliung dan tambang pasir di Cilegon. Tim melakukan survei ke masing-masing
lokasi pertambangan dengan didampingi petugas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Di
uji petik kedua ini tim banyak belajar mengenai usah pertambangan. Adapun proses penilaian
dilakukan dengan pendekatan pendapatan, untuk itu tim mengolah data-data laporan keuangan yang
diberikan perusahan terkait kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan, biaya-biaya yang
dikleuarkan, jangka waktu produksi, harga komoditas, laba rugi perusahaan, dan lain-lain. Dengan
data-data yang diperoleh, tim melakukan analisis penilaian pendekatan pendapatan dengan metode
Discounted Cash Flow (DCF) untuk menghasilkan nilai wajar.

Kesempatan berikutnya, Kanwil DJKN kembali melakukan uji petik penilaian SDA atas hutan
konservasi di cagar alam Pulau Peucang. Pulau Peucang berlokasi di Selat Sunda tepatnya di sebelah
barat Taman Nasional Ujung Kulon. Penilaian dititikberatkan pada penilaian manfaat wisata alam,
penilaian flora dan fauna. Adapun pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Biaya Perjalanan
(Travel Cost Method). Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai jasa rekreasi dengan
menghitung kesediaan membayar konsumen dalam menikmati rekreasi alam.

Setelah uji petik yang dilakukan tersebut, dapat diketahui bahwa Provinsi Banten memiliki potensi
sumber daya alam yang begitu besar. Potensi ini belum sepenuhnya dikelola secara optimal. Dinas-
dinas terkait yang turut mendukung kegiatan uji petik yang dilakukan Kanwil DJKN Banten
mengapresiasi kegiatan ini. Mereka merasa terbantu dengan hasil penilaian yang dapat mereka
gunakan sebagai bahan evaluasi pengelolaan sumber daya alam di wilayah Banten. Dinas-dinas
tersebut berharap agar kerjasama dapat terus terjalin sehingga terbentuk sinergi antara DJKN dalam
hal ini Kanwil DJKN Banten dan pemerintah Provinsi Banten dalam mewujudkan tata kelola sumber
daya alam yang lebih baik di masa mendatang.

Bagi internal DJKN sendiri, dengan uji petik yang telah dilakukan diharapkan wawasan, kemampuan,
dan kapasitas penilai khususnya di lingkungan Kanwil DJKN Banten dapat bertambah. Dengan
meningkatnya kapasitas penilai maka akan dapat mendukung DJKN sebagai pengelola kekayaan
negara yang profesional dan bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (Andi
Saputra)
Daftar pustaka

https://www.bpkp.go.id/dki2/konten/1084/SEJARAH-BANTEN

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/3959/Sumber-Daya-Alam-Provinsi-Banten-dari-
Kacamata-Penilaian.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Banten

https://primagama.co.id/blog/sejarah-singkat-banten-daftar-kota-dan-kabupaten-hingga-keseniannya/
#:~:text=Banten%20merupakan%20bagian%20dari%20wilayah,rempah%20di%20kawasan%20Asia
%20Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai