Anda di halaman 1dari 3

Mereda untuk selamanya

Lesung pipi di wajah memerah ini tak bisa di sembunyikan, Ira tau mungkin wajahnya kini berubah
tampak seperti kepiting rebus, susah payah hatinya menahan untuk tak bermain dengan hati,
harusnya Ira mengatakan “kamu teman yang baik” bukan “kamu pacar yang baik”. Setelah 2 bulan
lamanya mereka bercanda gurau di roomchat WhatsApp.

Ingatan Ira terputar kembali pada 3 minggu yang lalu, di mana perempuan itu pertama kali
mengenal luka yang paling menyakitkan untuk pertama kalinya.

Reygan adalah sosok lelaki yang berbeda 3 kabupaten dengannya, selama ini keberadaannya hanya
menyerupai setrika baju, maju ke depan untuk memberi perasaan, mundur ke belakang untuk
memberi kenyataan, terus menerus mengulang yang hasilnya tetap membuat sakit yang
terpampang sempurna.

Ira mengenal Reygan karna ke tidak sengajaan, pertemuan mereka di awali hanya berbincang kecil di
suatu aplikasi dan berpindah ke sebuah aplikasi (game) hingga akhirnya berpindah ke hati. Apapun
yang Reygan lakukan benar-benar membuat petunjuk bagi Ira untuk segera mengerti bahwa Reygan
mulai tertarik dengannya, laki-laki itu terlihat hampir sempurna, postur tubuh yang tinggi dan gagah
walaupun belum sempat Ira lihat dengan mata kepala sendiri, kulit putih bersih, tampang yang
selaras dengan paras Ira yang cantik di mata semua orang.

Hari demi hari, Bulan demi Bulan, mereka lalui bersama, tak terasa 2 bulan terlewati... hingga
kegigihan Reygan yang ingin mengungkapkan rasa yang selama ini ia pendam kepada Ira.

Reygan: “Ira, Aku mau ngomong sama kamu, mungkin ini bagi kamu terlalu cepat tapi jujur Aku udah
pendam ini dari lama, kamu mau jadi pacar Aku?”

Ira: “Rey?? Maaf banget tapi Aku belum bisa terima kamu, Aku belum siap buat pacaran, maaf..”

Reygan: “... Oke gapapa”

Merasa canggung satu sama lain akibat rasa yang tak terbalaskan, Reygan membenahi diri, mungkin
ada yang salah dengan sikapnya pada Ira selama ini, hingga hal yang tak terduga terjadi.

Ira: “Hai Rey, gimana kabar kamu? Oiya kamu masuk jurusan apa?”

Namun ternyata, pesan tersebut tidak dibalas dengan jawaban yang tepat tapi di jawab seperti
sebuah penjelasan...

Reygan: “Aku mau jelasin ke kamu, sebenernya kemarin bukan aku mulai menjauhi kamu, tapi aku
mau membenah diri, aku sibuk merenung tentang sikap aku sama kamu, itu juga yang buat kita jadi
lost contac, tapi ada kejadian sesuatu ka, selama aku menjauh dari kamu, aku bener bener sedih,
dan aku gatau tiba tiba orang yang dulu deket sama aku SMP, dia balik lagi, dia yang selama ini
nemenin aku semasa kita lost contact, tapi ternyata cewek itu ga baik, Aku kira dia cewek baik-baik
makanya Aku welcome ke dia, dan ternyata Aku salah, kamu jauh lebih baik dari cewek itu Ra,
maafin Aku karna udah ninggalin kamu gitu aja. Harusnya kalai

Ira: “Gapapa Rey, Aku ngerti kok”

Beberapa bulan terlewati....

Suatu pagi, notif ponsel Ira berbunyi


Reygan: “IRAAAA, Aku mau ke Jakarta”

Ira:”HAH? SERIUSAN? BOHONG?

Reygan: “Enggak aku ga bohong, Aku mau ajak kamu ketemuan nanti kamu sharelock ya, aku telfon
kalau udah sampai sana”

Ira: “Oke, kabarin Aku kalo udah sampai sini ya”

Dan mereka akhirnya saling bertemu satu lain, lagi-lagi Reygan membuat kaget Ira dengan
ucapannya.

Reygan: “Ira, kamu mau jadi pacar Aku?”

Ira: “Rey? Aku... ‘Aku minder Rey kamu perfect banget sedangkan Aku?’ ucapnya dalam hati”

Reygan: “Kenapa Ra? Aku terima kamu apa adanya Ra”

Ira: “Aku terima kamu Rey”

Munculnya senyuman dari kedua belah pihak yang dicampuri rasa malu serta membuat wajah
mereka memerah..

Reygan kembali ke kediamannya lagi dan membuat mereka berdua berakhir LDR, hingga akhirnya
bulan Desember pun tiba dan Reygan kembali ke Jakarta, namun kali ini berbeda dari pertemuan
sebelumnya mereka berdua mengalami sebuah problem yang lumayan besar dan memutuskan
untuk mengakhiri hubungan ini, tidak disangka setelah 1 minggu terlewati mereka kembali lagi
dengan alasan masih “saling sayang”.

Tibanya bulan Maret, yang di mana Reygan kembali ke kota ini lagi “JAKARTA”.

Mereka pun menghabisi waktu bersama dengan berkeliling ke Sudirman yang dicampuri obrolan.
Sering-seringnya mereka bersama karna waktu Reygan di sini cukup lama.

Tepat di hari ulang tahun Ira, Reygan memberi kado pada sang gadis pujaan hati dan begitupun
sebaliknya karna ulang tahun mereka yang tidak jauh beda. Ira yang menyadari sesuatu segera
mempertanyakan itu ke Rey.

Ira: “Reygan, kamu bawa motor kesini? Ke Jakarta?

Reygan: “Iya, Aku bawa motor kesayangan Aku demi kamu biar sekalian kejutan di hari ulang tahun
kamu, ini first time Aku ke Jakarta naik motor tau Ra”

Ira yang mendengar jawaban sekilas dari Reygan merasa senang karna seperti “siapapun ceweknya
kalo diperlakukan kaya gini siapa si yang ga happy?”

Tak terasa 1 bulan terlewati, saatnya Ira kembali sekolah dengan jadwal yang ada dan sudah tertera
di meja piket. Reygan selalu siap sedia mengantar jemput Ira meski rumah ia jauh dari rumah dan
sekolah Ira dalam seminggu ini.

Seminggu terlewati.... Reygan kembali ke kota asalnya dan ia memulai sekolah kembali. Setelah
beberapa hari Reygan mendapati sebuah tugas kelompok, semenjak per kelompokan itu Reygan
mulai dekat dengan salah satu teman kelompoknya atau salah satu teman kelasnya. Yang membuat
sifat Reygan berubah, Ira yang merasakan perbedaan sifatnya Reygan memutuskan untuk
mengakhiri hubungan ini. Dan mereka berakhir mengurusi hidup masing-masing seperti sebelum
sedia kala.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai