B. DASAR TEORI
Begitu penting arti sebuah bumbu pada masakan, sampai-sampai ada ungkapan “jika ingin di sayang
suami manjakan lidahnya” atau “bagaikan sayur tanpa garam”. Ungkapan ini menggambarkan kalau
bumbu sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan
sejarah-pun mencatat, kolonialisme Belanda selama tiga setengah abad juga dipicu keinginannya
memonopoli bumbu dan rempah-rempah. Sebelumnya, pada awal abad –16, Indonesia bagian Timur
khususnya daerah Maluku dan Ambon sudah lebih dulu di kuasai Portugis, ini pun dikarenakan
kekayaan rempah-rempah yang melimpah.
Bumbu dan rempah-rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan. Bahan ini
berfungsi untuk memberikan warna, rasa dan aroma yang sedap pada masakan. Walaupun bahanya
sama dengan formulasi bumbu yang berbeda maka akan di hasilkan cita rasa masakan berbeda pula.
Dalam dunia kuliner, bumbu dan rempah-rempah digolongkan menjadi beberapa macam.
Kategori pertama adalah golongan bumbu basah, di dalamnya termasuk kunyit, kencur, temu kunci,
jahe, serai, bawang-bawangan, cabai, daun bawang dll. Golongan kedua adalah bumbu kering,
diantaranya kayu manis, lada, pala, jinten, kapulaga, ketumbar, cengkeh dll. Terakhir adalah bumbu
buatan, seperti garam, cuka, MSG, terasi, aneka kecap, aneka saus dan essens.
Bumbu Dasar
Selain kategori di atas, masih ada tiga bumbu dasar yaitu bumbu dasar merah, kuning dan putih.
Bumbu dasar ini sangat memudahkan kita di dalam memasak karena dari ke tiga bumbu ini dapat di
kembangan menjadi beragam jenis bumbu masakan.
Ragam Bumbu Basah Aneka Asam
Banyak sekali jenis asam yang digunakan pada masakan nusantara. Seperti di dapur Sumatra sering
dipakai Asam Gelugur. Asam ini di peroleh dari sejenis jeruk keprok yang di iris tipis kemudian di jemur
sampai kering. Kegunaan bumbu ini memberikan rasa dan aroma asam pada masakan tanpa membuat
masakan menjadi keruh. Dapur Jawa lain lagi, masyarakat Jawa lebih familier dengan asam Jawa baik
kondisi segar maupun sudah diperam. Cara penggunaanya dengan mencairkan terlebih dahulu, dari air
seduhan ini kemudian ditambahkan pada masakan untuk mendapatkan rasa asam segar. Jika anda
kesulitan mencari asam jawa, asam Kandis dan asam Sunti bisa menjadi gantinya. Keduanya sama
fungsinya yaitu memberikan citarasa asam namun beda asal. Asam sunti diperoleh dari belimbing
wuluh sedangkan asam kandis dari kulit buah jeruk yang dikeringkan.
Bumbu Daun. Banyak sekali daun-daunan yang digunakan sebagai bumbu. Orang Manado
menggunakan daun jintan segar pada masakan dari ikan. Daun ini dapat mengurangi aroma amis.
Penggunaanya bisa di iris halus maupun dibiarkan utuh. Dapur Sumatra lain lagi, kuliner Sumatra
banyak menggunakan daun salam koja/daun kari dan daun kunyit. Daun ini biasanya di tambahkan
pada hidangan gulai, kari maupun hidangan-hidangan berkuah santan. Sedangkan yang satu ini kita
sudah tidak asing lagi, hidangan pepes dan bakar terasa kurang pas tanpa kehadiran daun kemangi
sebagai salah satu bumbu khasnya. Sedangkan untuk hidangan seafood, oriental soup dan tumis-
tumisan lebih cocok jika memakai taburan daun ketumbar, aroma harum khas dari daun ketumbar
dapat mengurangi bau amis dari ikan dan daging. Daun jeruk purut juga salah satu jenis bumbu yang
sering digunakan pada dapur Indonesia.
Bumbu dari Umbi Semu/Rimpang. Jahe, kunyit, kencur, temu kunci, temu mangga, dan lengkuas
adalah bumbu yang termasuk kategori ini. Jahe banyak sekali di gunakan di dalam masakan,
aromanya khas dan rasanya sedikit pedas dapat menggugah napsu makan. Untuk hidangan berkuah
seperti gulai, kari, dan pindang akan semakin lezat dan menarik warnanya jika ditambahkan dengan
kunyit. Selain itu kunyit juga dapat mengurangi aroma tajam dan amis dari bahan makanan hewani.
Sayur bening seperti sayur bayam terasa lebih segar dan pas rasanya jika di tambahkan beberapa
potong temu kunci. Sedangkan hidangan Sunda seperti karedok, terancam, gudangan dan urapan
taste-nya lebih terasa segar jika di dalam bumbunya di tambahkan beberapa ruas kencur. Fungsi laos
lain lagi pada masakan, bumbu ini memiliki Aroma segar dan sangat cocok jika di tambahkan pada
hidangan dari ayam, pindang dan masakan berkuah santan. Sedangkan masakan laksa akan terasa
ada sesuatu yang kurang rasanya jika tanpa menambahkan temu mangga, salah satu ciri khas
bumbunya.
Keluarga Bawang. Keluarga bawang banyak sekali ragamnya, namun yang lazim digunakan sebagai
bumbu adalah bawang putih. bawang merah, bawang bombay, bawang lanang/laki, dan bawang batak
atau lokio. Anda tentu sudah sangat akrab dengan bawang putih dan bawang merah yang berfungsi
memberikan kombinasi rasa dan aroma harum sekaligus gurih pada masakan. Untuk memberikan cita
rasa lebih ringan pada hidangan, sebaiknya menggunakan bawang bombay. Di dapur Sumatra banyak
digunakan bawang Batak atau Lokio. Bawang ini memberikan cita rasa lembut namun aromanya tajam,
sangat cocok untuk masakan seafood dan chinesefood. Untuk pelengkap acar atau pickle, bawang laki
paling cocok. Bentuknya butiran kecil dan rasanya tidak terlalu tajam, terasa pas sebagai pelengkap
hidangan. Aneka Jeruk. Aroma dan rasa harum segar pada hidangan dapat diperoleh dengan
menambahkan beberapa sendok teh air jeruk. Jeruk lemon, lemon cui/lemon cina, jeruk limau, dan
jeruk nipis termasuk beberapa varietas jeruk yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Saus
salad dan kuah soto terasa lebih pas dengan menambahkan air jeruk nipis. Untuk kue-kue seperti bika
ambon dan beberapa jenis cake, akan lebih harum aromanya jika ditambahkan parutan kulit jeruk
purut. Bagian jeruk yang digunakan adalah kulit bagian luar karena daging buahnya sedikit
mengandung air.
Bumbu Kering. Bumbu kering kebanyakan digunakan dalam bentuk halus, namun demikian ada juga
yang digunakan dalam bentuk utuh atau butiran. Adas, jinten, ketumbar, pala, lada dan klabet lebih
banyak digunakan dalam bentuk bubuk. Sedangkan kayu manis, kayu secang, cengkeh dan pekak
lebih sering dipakai dalam bentuk utuh. Seperti halnya bumbu basah, bumbu kering juga berfungsi
sama pada masakan yaitu memberikan rasa dan aroma tertentu sesuai kebutuhan resep, selain dapat
mengurangi aroma amis dari bahan makanan hewani. Seperti adas, jinten, klabet, kemiri dan ketumbar
lebih banyak digunakan pada hidangan daging, ikan atau lauk pauk berkuah santan atau kaldu,
contohnya gulai, kari, opor, soto dll. Pala, cengkeh, dan kayu manis, biasanya lebih pas ditambahkan
pada hidangan manis seperti aneka kue, cake, pudding dan minuman. Sedangkan kapulaga, jinten,
dan adas lebih banyak digunakan pada masakan Timur Tengah, seperti pada masakan kari, pacri,
kebab dan nasi briani.
Thyme (Thymus spp). Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh belahan bumi. Segala
jenis daging, ungas dan seafood terasa lebih sedap jika dimarinade (direndam) dengan menambahkan
thyme. Jika Anda membuat kaldu untuk soup, jangan lupa tambahkan beberapa lembar thyme agar
citarasanya lebih harum. Bumbu ini biasanya dijual kering dalam kemasan botol. Budi Sutomo
Daun Suji & Daun Pandan. Kedua daun ini biasanya digunakan secara bersamaan. Pandan untuk
mengharumkan aneka kue, puding, es dan masakan sedangkan daun suji memberikan warna hijau
alami pada kue dan minuman. Penggunaan daun suji biasanya ditumbuk halus dan diperas airnya
sedangkan daun pandan dengan cara dipotong atau disobek-sobek.
Daun Bangun-Bangun. Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, terutama daerah Batak.
Sepintas kenampakanya mirip daun jintan namun lebih tipis dan berbulu. Bagian yang digunakan
adalah pucuk daun mudanya. Manfaatnya dapat dapat menghilangkan aroma amis pada olahan
ayam/ikan.
Daun Gedi. Orang Manado menggunakan daun gedi untuk mengentalkan, mengharumkan dan
memberi rasa gurih pada masakan. Bubur Manado salah satu hidangan yang ciri kasnya memakai
daun gedi. Gunakan 2-4 lembar daun gedi muda pada masakan untuk cita rasa maksimal.
Daun Miana. Warnanya merah tua, karena keindahan daunya maka orang menanamnya sebagai
tanaman hias. Miana banyak digunakan di dapur Toraja. Pilih pucuk daun mudanya dan tambahkan
pada olahan daging kerbau atau babi agar bau tajam daging berkurang.
Daun Mangkokan. Daun ini juga populer dengan sebutan Tapak Liman. Untuk bumbu, gunakan daun
yang muda dan buang tulang daunnya sebelum ditambahkan pada masakan. Jika Anda mengolah otak
sapi atau gulai kepala ikan tambahkan daun ini untuk cita rasa lebih lezat dan aroma amis berkurang.
Daun Jeruk Purut. Termasuk bumbu daun yang banyak digunakan. Soto, soup, gulai, kari dan kalio
akan lebih harum dan segar citarasanya dengan menambahkan bumbu ini. Aromanya harum, segar
dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis dari daging, ayam maupun seafood.
Daun Kunyit. Aromanya mirip kunyit, wangi dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis pada
masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, biasanya ditambahkan
pada masakan bersantan seperti gulai, kari dan kalio. Pilih daun yang tidak terlalu tua atau muda agar
aroma maksimal.
Daun Werot. Salah satu varietas dari tanaman puring. Orang menanamnya sebagai tanaman hias,
namun kuliner Menado menggunakanya sebagai bumbu masakan. Hidangan daging babi, sapi, kerbau
dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan menambahkan daun ini. Gunakan daun yang muda,
buang tulang daunya dan iris halus sebelum ditambahkan pada masakan.
D. PROSEDUR KERJA
1. Lakukan pengamatan terhadap sampel-sampel bumbu dan rempah yang disiapkan saat praktikum
terhadap indikator berikut : bentuk, warna, intensitas rasa dan aroma.
2. Lakukan kajian terhadap sifat/karakteristik beserta fungsi masing-masing sampel yang diamati
berdasarkan studi referensi.