}",*lojoron'
'= -=.
r* ,i[lu, t ansaL<si untrlt p.ruroloon
'=-rtr,)ingLon
)uo .oro p"rol.l)n )oto
'u-..)oLon anLan"a )uo pun)"Lolon )olo^ lronrolri pem-rosesrn
'*'n*-J
;=ntifi[osi ..loJ" )olo^ mengol.ganisasi, menq tnlpan, -"-.1,1.rr o )on Tnen lr,
t. PENDAHUL AN
Dua aspek penting dari sistem informasi yakni organisasi data dan pemrosesan d
Pertanyaan tentang proses data tergantung pada cara data diorganisasi' Tugas
dari sistem lnformasi Akuntansi adalah memproses transaksi yang mempenga
perusahaan. Pemrosesan transaksi mencakup tiga tahap: pemrosesan '
pemrosesan data untuk memelihara data yang ada, dan pemrosesan output.
Seorang akuntan harus memahami sistem pemrosesan transaksi' Tanggungl
mereka untuk terlibat secara langsung pada transaksi akuntansi, yang menunju{
pula, seor
banyak aktivitas penting yang mempengaruhi perusahaan. seringkali
yang
akuntan diminta untuk menyiapkan laporan dan analisis atas informasi
pemrosesan trans
dari pemrosesan transaksi. Pemahaman tentang cara alternatif
dan penyimpanan data akan bermanfaat untuk setidaknya dua aspek berikut:
1) kita
mengetahui kekuatan dan kelemahan dari sistem pemrosesan transaksi yang ada saa:
Data dapat dimasukkan dalam suatu sistem informasi akuntansi dengan beber
cara, baik dengan formulir kertas (hard copy) ataupun dengan layar computer (soft cop
Data juga secara langsung dapat di-rnp ut dari sistem alau input komputer lain dad
seperti tetephone keypad atau a magnetic card ieader.
cambar 5 . 1.
Pembahasan Input, Proses, Output
Model
Pemrosesan Data
I\PL T PROSES
PERIODIK REALTIME
(SEGERA)
BISA BATCH
PROCESSINC
IiVIMEDIATE SEQLIENTIAL
tJPDATIn'G
PROCESSING
SEQUENTIAL SEQUENTIAL
UPDATING UPDATING
SETELAH DARI INPUT
ENTRY ON LINE BATCH
(OFFLINE)
DOKUMEN INPUT
sumber dari data yang dikumpu
Dokumen inputadalahformulir-formulir atau dokumen
dandimasukkandalamsebuahSistemlnformasiAkuntansi.Contohdokumeninputad
hal-hal berikut ini:
faktur penjualan' Dokum en inputini dapat melakukan
3. Menunjukkan pertangggungjawaban
Lepasdarisumberdatanya,entridatadapatsangattelitidankesalahanbisater
karena faktor manusia.
proses entri dapat didesain dengan meminimalkan proses mar
sehingga kesalahan dapat diminimalkan'
dan formulir yang didesain dengan
Dokumen dan Formulir Hard-copy. Dokumen
secara khusus
seperti catatan akuntansi dan dokumen sumber :",t:":l1i:::
yang dilakukan dalam
memperoleh data yang diinginkan' Beberapa langkah
penggunanya' dan penyedianya
formulir adalah; 1) mengidentifikasi tujuan formulir'
memperhatikan masalah pengawa
mengidentifikasi elemen data dan sumbernya' 3)
pembuat faktur'
seperti nomor formulir yang berurut atau tandatangan
preformatted Data-entryscreens. Transaksi yang meningkat dapat dimasukkan
sistem komputerisasi via termin al display video
on line dan monitor komputer'
banyakhaltransaksidimasukkanlangsungkelayarentridatadikomputer
data-entryscreens),biasanyadenganreferensikedokumensumbernya.Contohnya
dilihat pada Gambar 5.2.
seharusnya:
Data entry screen komputer yang drrancang secara baik
dari sistemnya'
1. Memungkink an entry item data standard langsung
total)
2. Melakukan perhitungan yang dibutuhkan (menghitung
3. Merespondenganmengklarifikastdata
4.MemindahkursorSecaraotomatisketempate]emendatayangakandimasukkm
5. Menyorot tempat yang spesial, pesan error' dan sebagainya
6. Menyediaka n field pertanyaan untuk pengguna
Gambar 5.2.
Contoh Preformatted Data Entry screen d'i DEA
tmrunmrrc :':mpts. Pertanyaan atau saran yang ditunjukkan dengan aplikasi sofr-
,ffim {:r:-:er membantu pengguna mencari informasi yang diperlukan tanpa
mfiilnNr'e :*" - m en gi n gat-ingat pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
rdr"J Screens adalah format tampilan atau formulir softcopy yang diisi oleh
E ,,"^g relevan
pelanggan, PlN, dan jumlah penarikan. Data transaksi ini dimasukkan ke sistem
menggunakan kartu dan tombol keypad di mesin ATM-nya.
1. /npuf terdiri dari data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi tipe transaksi i
spesifik,
Z. /nput dikomunikasikan dalam beberapa formulir yang bisa jadi bersumber dari
copy dan bisa juga dalam bentuk pesan lisan.
Pemrosesan tnput off-line. Dalam pendekatan off-line untuk pemrosesan
data transaksi pertama-tama diambil dari dokumen sumber. Data tersebut di catat
kode-kode. Umumnya dokumen untuk sekelompok transaksi ini disatukan dalam
Lalu batch transaksi ini diuraikan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer,
peralatan off-line. Bagian entridata menggunakan key-to-disk sysfem yang memin
data dari order penjualan ke cakram magnetic. Sebelum record pada cakram
dimasukkan ke sistem komputer, record tersebut harus dicek agar tidak tefjadi kesal
Dalam hal sysfem inputyang off-line, pengecekan atau pengujian dapat terjadi pada
titik. Setelah data dimasukkan, lalu diujidengan tahap verifikasi. Selanjutnya, begitu
dimasukkan, maka diverifikasi lagi oleh program edit.
2. Data bisa dimasukkan dengan alat selain dari entri melalui keyboard.
rabel 5.1.
Pilihan Pemrosesan
Pilihan
Lokasi komputer utama larak jauh
Periodik (ditunda)
ilng Disimpan sebagai Input atau Output. Walaupun data yang dimasukkan
eksternal dimasukkan ke Sistem lnformasi Akuntansi perusahaan digunakan
i transaksiakuntansi, data yang tersimpan dalam SIA juga sering digunakan
SIsTEM INFORMASI AKUNTANSI
Karena data dan pemrosesan yang bervariasi, maka kita perlu memahami ten:
pemrosesan. Hal yang Sama, referensi terhadap data juga muncul dalam pend:**r'
mentasian proses. Diagram alir adalah tampilan gambar dari sistem pemrosesan tra
dan alur kerjanya. Karena pemrosesan melibatkan arus data dalam suatu sistem. r
flowchart menyediakan media yang dapat dilihat untuk mendokumentasikan sistem :mn
prosesnya. Ftowchaft sistem membuat diagrafm aliran fisik data dengan bebe
prosedur yang berurutan. Diagram ini menggambarkan sistem pemrosesan tr
atau subsistem utama, menyorot hubungan antara elemen dalam Transaction proc:e:ffi-
ing system. Ftowchaft ini menyediakan jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1. lnput apa yang diterima, dari siapa?
2. Output apa yang dihasilkan, dan dalam bentuk apa?
Konversi dari Logical Data Flow Diagram pada Flowchart Sistem Komputer. DFt
yang logis dapat membantu menyiapkan flowchaft system. Juga, DFD yang logis s
tahap desain sistem menggambarkan SIA perusahaan.
F"
BAB 5. PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER
eeJrap tugas perolehan data, pemrosesan data yang tersimpan dapat dilakukan
$e]era (on-line) atau periodik (batch processing).
8a'-angkali masalah yang serius dad pemrosesan sekuensial adalah record dalam
filllim *aster menjadi ketinggalan (out of date), kecuali jika dilakukan updating.
lfuitse{uensinya, kebanyakan laporan dari aplikasi pemrosesan periodik dilekatkan
Imllla $klus pemrosesan. Kerugian kedua, jika transaksi ditumpuk sebelum jurnal,
ffi6n kesalahan yang terdeteksi dalam data transaksitidak mudah diperbaiki pada
m : lakukan jurnal. Data tersebut harus diperbaiki dan dimasukkan kembali baik
mmaurjalan terpisah ataupun selama siklus pemrosesan berikutnya. Masalah ketiga
n@an tahap pemrosesan penyortiran harus dilaksanakan sebelum meng-updafe
1lffillh -aster. Keempat, semua record dalam file master harus dibaca selama tahap
rlry@6n9, sehingga meningkatkan waktu pemrosesan jika hanya sedikit records yang
dlipm,garuhi.
SISTEM I NFORMASI AKUNTANSI
r
I
cambar 5.3.
t.
contoh Pemrosesan Data
I
*
x
i
Formulir Kartu
Rencana Studi
I (KRS)
BAB 5. PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPT'TER
fideting langsung. Selain dari pemrosesan dengan dua cara diatas, setiap
,mnc€(si dalam batch dapat diposting langsung ke record yang dipengaruhi. Jika
p,r16trl3an menggunakan pendekatan updating langsung sehubungan dengan order
1Er -aka setiap hari pegawai yang terlibat dalam menjalankan aktivitas jasa
mngrabiskan waktunya utnuk berbagai order jasa. Mereka memasukkan waktu
iiltulng(a melalui terminal on-line pada sore harinya. Lalu, malamnya tumpukan
lnmuars;waktu diposting langsung ke record orderjasa yang disimpan on-line. Begitu
m&r€sa selesai, waktu akumulasiyang digunakan dalam penyiapan faktur penjualan
q'q. pada bagian terdahulu; jumlah faktur didasarkan pada bagian atas waktu
flmq J{gunakan dan dibebani atas dasar tarif jasa per jam.
,h.a direct updating digunakan, transaksi tidak perlu disortir secara berurutan
lhmra .ecord file master yang akan mengurutkannya. Dengan kata lain, updating
h{prlg dengan transaksibatch memungkinkan tahap penyortiran dikurangi. Juga
ffira :apat diakses secara langsung, record individual dapat dtambil setiap saat
urou -r€nentukan status data (seperli orderjasa). Bagaimanapun, updating langsung
l[fg -anya jika records dalam file master dapat diakses secara langsung dan
master. sehingga, data disimpan di dalam file master, yang terus on-line, disimpar
::
status yang up to date. Pemrosesan yang segera (seketika) ini interaklil Nz'
menggunakan interaksi langsung antara manusia dan sistem berbasis komputer
pemrosesan segera, karena berbeda dari aplikasi pemrosesan periodik yang sekue-
selalu menggunakan pemrosesan langsung. sementara aplikasi pemrosesan seku
tidak terintegrasi, kebanyakan aplikasi pemrosesan yang segera sangat terint
menggunakan program aplikasi yang mengarahkan semua tahap-tahap pemroses3-
transaksi individual.
rabel 5.2
perbedaan pemrosesan periodik dan Seger
aerrdekatsn Pemrosesan Periodik Pendekatan Pemrosesan Segera
Keuntungan
tinnur,gn;:<an efisiensi pemrosesan, khususnya Menyediakan informasi up-to-dote yang tersedia
bm,* 'i-: oesar diproses secara berurutan setiap saat
l[$fir1u.1'g,. - i1n penggunaan batch total untuk Mengeliminasi kebutuhan penyortiran dan tahap-
;ililmllti!.::: yang lebih baik dalam hal akurasi tahap penjabaran yang tidak perlu
h,W*'-,,.- perangkat keras dan lunak Memungkinkan transaksi diedit segera setelah
lmllrrffiruir- : ecara efisien diperoleh dan setiap kesalahan dikoreksi tanpa
ditunda terlebih dahulu
Kelemahan
hmru,lr'.fl .<an record dalam file master menjadi Memerlukan perangkat keras dan lunak yang relatif
hurrntrryl :,- zaman, kecuali setelah dilakukan mahal
;itlllrr*: i:-.-
hnrrurn-,n: :erbaikan kesalahan transaksi dan Tidak memungkinkan data transaksi didukung oleh
hmmrlu* ' - tahap penyortiran yang tidak Memerlukan system yang lebih kompleks
lf' -,::r akses data dalam perusahaan maupun diluar sistem ERP. Standarisasi
r: = ,.ang mudah diakses dan konsisten, dan pemrosesan data on line
ir * .^
berbagai data. Manfaat dari ERP ini juga termasuk penghematan biaya
i.; :- pengumpulan data dan pembuatan keputusan. Namun seperti yang
a- : eh spotlight, ERP membutuhkan biaya dan hambatan dalam implementasi
SIsTEM I NFORMASI AKUNTANSI
PEMELIHARAAN FILE
meng-up-date' u
Fungsiyang dikenal sebagai pemeliharaan file termasuk kegiatan
perubahan yang relatif serrt
rng atau posfing terdiri dari pembuatan kegiatan rutin dan
terjadi pada recon
terhadap nilai data yang disimp an di record' lJpdating umumnya
kegiatan berikut 'i
berada di file master. pemeliharaan file juga termasuk tiga
(3) memba
menambah record baru ke file, (2) mengubah nilaitetap dalam record,
record dari suatu file. Kegiatan yang berhubungan' walaupun
normalnya dip
dua atau tiga files m
sebagai pemeliharaan file, terdiridaripenggabungan record
satu fite tunggal. Misalnya, file master pelanggan dan
piutang dagang digabung m
file master piutang dagang pelanggan.
per unit, sambil komputer memproses data. lstilah akses data (dafa access)
mt
file. Dua metode akses data
pada metode dimana data diambil dari record suatu
adalah sequential access dan direct access
SEQUENTIAL ACCESS
Metode akses sekuensial mengharuskan setiap record dalam suatu file di-scan'
dengan record yang pertama dalam suatu file. Misalkan file master memiliki
dengan nilai kunci utama dimulai dari 102,126,127,138, dan lain-lain, dimana
recordsegera mengikuti record sebelumnya. Jika diperlukan record tertentu, lok
dalam file menentukan seberapa cepat record tersebut dapat diakses' Sehingga
126 dapat diakses dengan cepat. Namun record terakhir dalam file (misalnya
memerlukan waktu pencarian yang lebih lama. Secara rata-rata, setengah record
file harus di-scan berurutan untuk menentukan record yang diinginkan.
BAB 5. PEMRoSESAN TRANSAKSI BERBAsIs KoMPUTER
tr-n. cara ini dapat efektif ketika banyak record dalam suatu file, seperti dua
-i inl
fum*; arditor ingin me-reviewfile faktur penjualan yang disusun minggu ini untuk
mlilhfitr s€'nua faktur penjualan dihitung. Faktur penjualan diatur oleh nomor faktur
Mllulioafl dengan urut nomor, karena faktur ini diberi nomor sebelumnya oleh pro-
c,:rl;uter. Auditor mengakses file transaksi faktur penjualan berkomputerisasi
lFr -scan semua faktur penjualan, dimulai dengan record faktur penjualan.
ffimme" q'edit meminta sistem komputer untuk menyediakan jadwaltagihan piutang
.@rurq 3engan semua kredit pelanggan dan saldonya dengan berurutan nomor
aya
DIRECT ACCESS
i se=ra cepat. Sehingga secara berurutan file master piutang dagang dengan
s dapat memproses batches transaksi penjualan dan pembayaran, antara
se:ara fisik mengorganisir dan mengakses record telah dibagi dalam tiga
.rrlEr3 sequential file, indexed sequentialfles, dan random fr7e. Untuk memilih
sail-': ayak untuk situasi perusahaan tertentu harus mempertimbangkan
,ut-tran yang berkaitan dengan file. Ukuran ini termasuk ukuran file, rasio
rranan file, waktu respon, dan keterbaruan (up-fo-dafeness).
rabel 5. 3.
Pe rbedaan
cePat
1. Ukuran file ditentukan oleh perkalian jumlah record dalam file dengan panjang dari setia:
record
2. Rasio aktivitas mengukur kesibukan dari suatu file, karena ia dihitung dengan memba3
jumlah record yang dipengaruhi selama dilakukan pemeliharaan file dengan jumlah recc':
total dalam suatu file. Jika 1000 record dipengaruhi dalam suatu file yang berisi '10.0:-
record, rasio aktivitasnya adalah 10%. Umumnya makin tinggi ratio aktivitas, makin besa-
efisiensi yang diperoleh batch pemrosesan data yang berurutan.
3. File volatility mengacu pada keseringan record ditambah atau dihapus dalam suatu perio:n
waktu.
4. Waktu respon adalah waktu yang elapses antara kebutuhan informasi dan diteriman,:
informasi tersebut.
5. Keterbaruan, atau kekinian, dari data yang disimpan tergantung pada prompfness denga-
transaksi diproses terhadap file yang dipengaruhi. Data dalam file sequential paling sedir
diperbarui, karena perbedaan antara jalannya pemrosesan file.
ATRIBUT KODE
uaskan kebutuhan informasi pemakai, sistem pengkodean yang mendukung
qlp*"'kasi dari perusahaan seharusnya:
SISTEM PENGKODEAN
contoh pengkodean adalah (1 ) kode batang (barcodes), kodewarna, dan (3) kode
(cipher). Kode yang dapat digunakan di perusahaan dapat berbentuk pada a:
angka, dan alpanumerik. Empat sistem pengkodean yang menggunakan karakter
ini adalah mnemonic, sequence, block, dan group.
sistem lain. Sistem pengkodean blok menetapkan rangkaian angka dalam suatu -.r*
terhadap entitas atau peristiwa yang memiliki tampilan bisa. Konsekuensinya, kode
merancang klasifikasi entitas atau peristiwa tunggal. Nomor pelanggan, misaln,r:
diblok berdasarkan wilayah penjualan.
Sistem Pengkodean Kelompok. Kode kelompok adalah perbaikan dari koc:
yang menyediakan arti tambahan bagi pemakai. Yakni sistem pengkodean k
menyajikan dua atau lebih dimensiyang berhubungan dengan suatu obyek. Setiap C -
ditetapkan untuk lokasi khusus, disebut field, dalam format kode.