Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular melalui udara yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, yang secara dominan memengaruhi paru-paru ketika individu batuk, bersin, atau meludah.
Pada tahun 2018, sekitar 10 juta orang terkena TB, menyebabkan sekitar 1,5 juta kematian setiap
tahunnya, menjadikannya penyakit menular paling mematikan menurut World Health Organization
(WHO). Beban TB yang tinggi terdapat di banyak negara, terutama India, China, dan Indonesia.
Tuberkulosis resisten terhadap beberapa obat (Multi-Drug Resistant Tuberculosis/MDR-TB) merupakan
masalah besar yang muncul karena faktor-faktor seperti obat yang berkualitas buruk, penggunaan yang
tidak tepat, dan pengobatan yang tidak memadai. Resistensi ini berkembang menjadi tuberkulosis yang
sangat resisten terhadap obat (Extensively Drug-Resistant Tuberculosis/XDR-TB), yang tidak responsif
terhadap obat lini pertama dan kedua, meninggalkan sedikit opsi pengobatan, dan menjadi ancaman
global. Upaya sedang dilakukan untuk memerangi TB pada tahun 2030 sebagai target pembangunan
berkelanjutan.1

Munculnya kejadian resistensi membuat tolak ukur kontrol pengobatan penyakit ini menjadi sulit,
khususnya ketika pasien mengalami ko-infeksi dengan virus HIV. Ko-infeksi ini akan berpotensi
melemahkan imunitas, dan memerlukan Tindakan multidisiplin dalam koordinasi tantangan pemberian
regimen pengobatan akibat interaksi obat, kerumitan regimen, dan tumpang tindih dari efek samping.2
Kejadian MDR-TB diantara kasus HIV cukup tinggi, berdasarkan beberapa studi memiliki resiko 1.42 kali
lipat lebih tinggi.3

Anda mungkin juga menyukai