Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tuberculosis adalah sebuah kondisi infeksi serius yang bisa menyerang berbagai

organ tubuh, namun biasanya paru-paru adalah organ yang paling sering terinfeksi.

Bakteri penyebab tuberkulosis ditransfer dari orang ke orang melalui droplet udara

kecil yang dilepaskan saat batuk atau bersin. Orang dengan tuberkulosis aktif atau

sensitif obat biasanya disarankan untuk mengambil berbagai jenis antibiotik dalam

jangka waktu beberapa bulan. Obat yang diberikan bertujuan untuk membunuh infeksi

penyebab TBC dan mencegah resistensi terhadap antibiotik. Jika obat yang diberikan

tidak bekerja dengan baik atau tubuh resisten terhadap obat yang digunakan, penyakit

ini berubah menjadi tuberkulosis resistensi obat (MDR-TB atau XDR-TB).(Kemenkes

RI, 2023).

Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis) yang

paling umum menyerang paru-paru. Tuberkulosis dapat disembuhkan dan dapat

dicegah. Sekitar seperempat populasi dunia mengalami infeksi TB. Ini berarti orang-

orang pernah terinfeksi bakteri TB tetapi tidak (belum) menjadi sakit akibat penyakit

ini dan tidak dapat menularkannya.

Hingga 1,5 juta orang meninggal akibat tuberkulosis (TB) pada tahun 2020

(termasuk 214 000 orang dengan HIV). TB adalah penyebab kematian terbesar ke-13 di

dunia dan penyakit menular penyebab kematian terbesar kedua setelah COVID-19 (di

atas HIV/AIDS). TB terjadi di setiap bagian dunia. Pada tahun 2020, jumlah terbesar

kasus baru TB, yaitu 43%, terjadi di Kawasan WHO Asia Tenggara, diikuti oleh

Kawasan WHO Afrika, dengan 25% kasus baru, dan Kawasan WHO Pasifik Barat,

dengan 18%. Pada tahun 2020, 86% kasus TB baru terjadi di 30 negara dengan beban
TB yang tinggi. Delapan negara menyumbangkan dua pertiga kasus TB baru: India,

Tiongkok, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

(WHO, 2023).

Pencapaian rencana pembangunan kesehatan harus berawal dari upaya kesehatan,

yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan

oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan atau swadaya masyarakat.

Upaya untuk mewujudkan kesehatan dilihat dari empat aspek yaitu upaya pemeliharaan

kesehatan yang meliputi pengobatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan yang setelah

sembuh dari sakit (rehabilitatif) dan upaya peningkatan kesehatan berupa pencegahan

penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan itu sendiri (promotif).

Pengobatan untuk tuberkulosis biasanya memerlukan konsumsi antibiotik dalam

jangka waktu yang lama, biasanya selama enam bulan atau lebih. ika pengobatan tidak

diikuti dengan benar, bakteri tuberkulosis bisa menjadi resisten terhadap obat, sehingga

pengobatan menjadi lebih sulit. (Kemenkes RI, 2023).

Tuberkulosis resistan obat ganda (TB-RO) adalah suatu bentuk TB yang

diakibatkan oleh bakteri yang tidak merespons isoniazid dan rifampisin, dua obat TB

lini pertama yang paling efektif. TB-RO dapat diobati dan disembuhkan dengan obat-

obat lini kedua. Namun, opsi-opsi pengobatan lini kedua terbatas dan memerlukan

kemoterapi yang ekstensif (hingga dua tahun) dengan obat-obatan yang mahal dan

bersifat toksik. TB-RO masih menjadi krisis kesehatan masyarakat dan ancaman

keamanan kesehatan. Pada tahun 2020, hanya sekitar satu dari tiga orang dengan TB-

RO yang mengakses pengobatan. Di seluruh dunia pada tahun 2018, angka

keberhasilan pengobatan pasien TB-RO atau TB resistan rifampisin (TB-RR) adalah

59%.

1.2. Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai