Anda di halaman 1dari 6

Volume xx Nomor xx (2023)

Penerapan Metode Human Centric Design Dalam Perancangan Produk Casing


Handphone

Application of the Human Centric Design Method in Designing Cellphone Casing


Products

Rafa Shafira Alika 1, Roza Ainun Tasya 2, Kurnia Khiyaril Fata’ 3 , Raden Fahreza Maulana4 , Mira Rahayu, S.T., M.T. 5
1
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

ARTICLE INFO ABSTRAK

Human-Centric Design merupakan pendekatan yang memprioritaskan kebutuhan, preferensi, dan


pengalaman pengguna dalam proses perancangan produk. Dalam konteks casing handphone, penerapan
prinsip-prinsip Human-Centric Design dapat menghasilkan produk yang lebih ergonomis, fungsional, dan
mengakomodasi beragam kebutuhan pengguna. Pertama, pengumpulan data mengenai preferensi pengguna
terhadap casing handphone menjadi kunci dalam tahap awal perancangan. Melalui wawancara, survei, dan
observasi, desainer dapat memahami kebutuhan yang spesifik, mulai dari faktor ergonomis hingga gaya
personal pengguna. Kemudian, tahap perancangan melibatkan integrasi informasi yang terkumpul ke dalam
desain casing handphone. Aspek-aspek seperti material yang nyaman digenggam, perlindungan optimal
terhadap perangkat, dan aksesibilitas yang memudahkan penggunaan sehari-hari menjadi fokus utama.
Selain itu, iterasi desain berulang juga menjadi bagian penting dari pendekatan ini. Pengujian prototipe
dengan melibatkan pengguna potensial memungkinkan perbaikan berkelanjutan dan penyesuaian desain
untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan kenyamanan pengguna. Hasil akhir dari penerapan
Kata Kunci: Human-Centric Design adalah casing handphone yang tidak hanya estetis, tetapi juga nyaman digunakan,
Human Centric Design, memenuhi kebutuhan fungsional, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Casing Handphone. Product Keselarasan antara keinginan pengguna dengan inovasi desain menjadikan produk yang lebih baik dan lebih
Development. responsif terhadap kebutuhan pasar.

ABSTRACT

Human-Centric Design is an approach that prioritizes user needs, preferences and experiences in the product
design process. In the context of cellphone casings, applying Human-Centric Design principles can produce
products that are more ergonomic, functional and accommodate various user needs. First, collecting data
regarding user preferences for cellphone casings is key in the early design stages. Through interviews,
surveys, and observations, designers can understand specific needs, from ergonomic factors to users'
personal styles. Then, the design stage involves integrating the collected information into the design of the
Keywords: cellphone casing. Aspects such as material that is comfortable to hold, optimal protection for the device, and
Human Centric Design, accessibility that makes everyday use easier are the main focus. Additionally, iterative design iterations are
Handphone Case. Product also an important part of this approach. Prototype testing with potential users involved allows continuous
Development. improvement and design adjustments to ensure suitability to user needs and comfort. The end result of
implementing Human-Centric Design is a cellphone casing that is not only aesthetic, but also comfortable

DOI: https://doi.org/10.25124/jrsi.vxxx.xxx

Email: rafashafira.ra@gmail.com (Penulis 1),rosaainuntasya@gmail.com(Penulis 2),


kurniakhiyaril18@gmail.com (penulis 3)

*Penulis korespondensi
Penulis 1., dkk. Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri Volume xx No xx (20xx)

to use, meets functional needs, and improves the overall user experience. Alignment between user desires
and design innovation makes products better and more responsive to market needs.

(Simatupang, 2014), User-Centered Design adalah sebuah


1. Pendahuluan konsep dimana pengguna menjadi pusat suatu proses
Menurut (Bornberg-Bauer, E., & Chan, H. S. 1999) Industry pengembangan sistem, konteks, tujuan, serta lingkungan sistem
5.0 menandai perubahan paradigma dari teknokratisme murni yang semuanya berdasarkan pengalaman pengguna. User-
Industry 4.0 dengan menekankan integrasi nilai-nilai manusia Centered Design memosisikan target pengguna menjadi pusat
dalam desain teknologi. Dengan perkembangan industri dalam melakukan pengembangan. Pengguna harus ikut serta
teknologi , casing handphone telah berkembang dari sekadar dalam hal-hal penting untuk memastikan bahwa sistem dapat
pelindung perangkat menjadi bagian penting dari pengalaman memenuhi atau mencapai kebutuhan pengguna (Albani &
pengguna. Untuk memastikan bahwa produk tersebut Lombardi, 2010). Metode ini menjawab berbagai pertanyaan
memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna selain mengenai tugas dan pengguna, serta tujuannya.
memenuhi fungsinya, perancangan yang berfokus pada
manusia menjadi penting. penelitian, kajian teoritis mengenai 2.1 Human Centric Design (HCD)
permasalahan yang dikaji dalam penelitian, gambaran singkat
mengenai metode yang diusulkan untuk menyelesaikan Human-Centered Design (HCD) merupakan metode yang
masalah, harapan akan hasil serta manfaat penelitian, dan nilai memiliki fokus pada manusia, berisi cara menghasilkan produk
keterbaruan penelitian mengenai kajian literatur dari penelitian berpatokan pada sifat umum yang berpusat pada persepsi dan
sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya psikologi manusia. Ketika produk yang dirancang berpusat dari
dan penjelasan mengenai konsep yang digunakan. manusia, akan menghasilkan fungsi dan fitur yang cocok
"Penerapan human-centric design dalam perancangan karena selaras dengan pengguna secara umum (Idris et al.,
casing handphone memerlukan pemahaman mendalam 2021).Human Centered Design (HCD) dapat diartikan sebagai
terhadap kebutuhan ergonomis, preferensi visual, dan interaksi sebuah pendekatan yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang
pengguna dengan perangkat," kata Zhang dan koleganya dalam dapat dilakukan oleh pengguna (user) dan pemegang
sebuah artikel yang diterbitkan dalam International Journal of kepentingan (stakeholder) (ISO9241-210, 2010). Human
Design pada tahun 2019. Selama proses perancangan ini, Centered Design (HCD) merupakan sebuah cara untuk
menempatkan pengguna sebagai pusat perhatian menuntut mengembangkan sebuah sistem menjadi lebih bermanfaat dan
desainer untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik interaktif. (Yulius Firantoko, 2019). Perancangan
tentang cara orang secara keseluruhan berinteraksi dengan menggunakan pola pikir (desin thinking) dengan pendekatan
produk. human-centered design digunakan karena metode tersebut
memiliki banyak kelebihan yaitu Meningkatkan produktivitas
Metode ini tidak hanya berfokus pada estetika visual; itu pengguna dan efisiensi operasional organisasi, Lebih mudah
juga membahas bagaimana desain casing handphone dapat dipahami dan digunakan sehingga mengurangi biaya pelatihan
meningkatkan kenyamanan, kemudahan penggunaan, dan dan dukungan, Meningkatkan kegunaan bagi orang-orang
keamanan perangkat. Dalam jurnal tersebut, Zhang et al. dengan jangkauan kemampuan yang lebih luas dan dengan
menekankan bahwa untuk memastikan bahwa desain casing demikian meningkatkan aksesbilitas, meningkatkan
handphone memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna, pengalaman pengguna, Mengurangi ketidaknyamanan,
penelitian menyeluruh dan pengujian iteratif diperlukan. Memberikan keunggulan kompetitif, misalnya dengan
meningkatkan citra merek. Berkontribusi terhadap tujuan
2. Metode Penelitian keberlanjutan. (ISO, 2010).
Salah satu metode yang sering digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian adalah wawancara.
Metode wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan
berbagai informasi dari peserta dalam berbagai konteks.
Wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan
wawancara tidak terstruktur adalah beberapa jenis wawancara
yang umum dilakukan. Jenis wawancara yang digunakan dapat
disesuaikan dengan tujuan wawancara atau kebutuhan
penelitian. Wawancara juga dapat dibagi berdasarkan
bagaimana mereka dilakukan. Wawancara panel terdiri dari
sekelompok orang dan wawancara individual terdiri dari satu
orang. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai tujuan,
seperti mengumpulkan informasi untuk penelitian, melakukan
seleksi calon karyawan, atau mengetahui lebih dalam tentang Figure 1 Diagram Alir Alur Penelitian
minat dan kemampuan seseorang. User-Centered Design
merupakan metode dalam sebuah perancangan desain yang
lebih berfokus kepada kebutuhan pengguna. Menurut

2
Penulis 1., dkk. Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri Volume xx No xx (20xx)

Berdasarkan gambar di atas adalah diagram alir penelitian 2.4 User Journey
untuk perancangan user experience untuk aplikasi User journey terdiri dari rangkaian langkah atau tahapan
pemesanan menu makanan pada Jograng Cafe. Penelitian yang dilalui oleh seorang pengguna saat berinteraksi dengan
ini difokuskan untuk perancangan user experience produk atau layanan tertentu. Perjalanan ini mencakup
dengan pendekatan metode Human Centered Design pemahaman tentang pengalaman pengguna dari awal hingga
(HCD). Menurut ISO (2010) pada metode HCD akhir, termasuk interaksi, emosi, dan persepsi yang dialami
melakukan pendekatan interaktif dengan tujuan untuk selama proses. (Virpi Roto, et al.2016)
menghasilkan rancangan sistem yang berfokus pada
kebutuhan pengguna yang menerapkan faktor 2.5 Prototype
ergonomika manusia.
Versi awal dari sebuah sistem perangkat lunak disebut
prototipe. Prototype dapat digunakan untuk menunjukkan suatu
2.1.1 Inspiration ide, mencoba desain lain, dan mempelajari masalah dan
kemungkinan (Sommerville, 2016).
Tahapan pertama metode HCD adalah inspirasi.
Dalam fase ini, desainer akan berperan sebagai pengguna untuk 3. Hasil dan Pembahasan
memahami apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Proses
inspirasi sangat penting karena memerlukan data tentang
kebutuhan pengguna untuk menghasilkan solusi terbaik 3.3 The importance of empathy and user-centered thinking
(Setiadi & Setiaji, 2020). Tahap inspirasi dapat digunakan
untuk berbagai hal. HCD telah berkembang dari fokus pada pengguna sebagai
Mengamati secara langsung, wawancara, kuesioner, dan objek desain menjadi fokus pada pengguna sebagai subjek
lainnya adalah beberapa contoh tindakan yang digunakan di desain. Dalam pendekatan ini, pengguna dilibatkan dalam
tahap inspirasi. setiap tahap desain dan dianggap sebagai mitra dalam proses
2.1.2 Ideation desain. Ini telah menjadi pendekatan desain yang populer di
berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, dan lingkungan.
Ideation adalah tahap kedua dari metode HCD. Ideation adalah Ini menunjukkan betapa pentingnya mengetahui apa yang
proses penting dalam kreativitas dan inovasi, dan melibatkan dibutuhkan pengguna dan membuat produk yang disesuaikan
pemikiran kreatif dan pemecahan masalah. Ide-ide ini dapat dengan kebutuhan mereka.
berupa solusi masalah, produk baru, atau cara baru untuk
melakukan sesuatu (Maher, 2009). Pada tahap ini, masalah
yang telah ditemukan pada tahap inspirasi dievaluasi untuk
menentukan solusi yang mungkin. Fase ini membutuhkan
penulis yang kreatif untuk memenuhi persyaratan pengguna.
2.2 Casing Handphone
Casing Handphone merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk melindungi handphone. Para ahli setuju
bahwa casing handphone berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang mengurangi risiko kerusakan atau kerusakan fisik pada
perangkat. Mereka menekankan bahwa material yang kokoh
dan desain yang tepat sangat penting untuk melindungi
Figure 2 Emphaty Map
perangkat dari benturan, goresan, dan jatuh.
2.3 User Persona
Alan Cooper, yang dikenal sebagai pendiri konsep user
persona, mendefinisikan user persona sebagai "alat desain yang
digunakan untuk merepresentasikan user yang akan
menggunakan produk, fokus pada tujuan, kebutuhan, dan
preferensi mereka."
User persona adalah karakter dan perilaku pengguna yang
mungkin menggunakan produk atau layanan tertentu. Ini
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang audiens
target, yang memungkinkan tim desain dan pengembangan
untuk berkonsentrasi pada kebutuhan, keinginan, dan tujuan
pengguna. (Zaidel & Koschmann, 2004)

3
Penulis 1., dkk. Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri Volume xx No xx (20xx)

3.4 Conducting interviews and observations 3.7 Techniques for identifying user needs and pain points

Melalui interaksi wawancara, peneliti memiliki kesempatan Wawancara adalah teknik interaktif di mana desainer
untuk merinci pandangan, preferensi, dan pengalaman berkomunikasi langsung dengan pengguna untuk memahami
pengguna terhadap merk-merk casing hp yang disebutkan. pengalaman, kebutuhan, dan pandangan mereka terkait suatu
Pengklarifikasian jenis wawancara yang digunakan produk atau layanan. Dengan melakukan wawancara dengan
memastikan pengumpulan data yang terarah dan mendalam, pengguna dalam hal ini adalah pengguna case HP, maka itu
sementara mempertahankan sikap netral sepanjang proses. dapat menjadi dasar dan acuan untuk proses perancangan
produk nantinya. Dengan mendengarkan perspektif dari setiap
Dengan demikian, hasil wawancara dapat memberikan narasumber sebagai pengguna produk sehingga memungkinkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pengguna desainer untuk menggali informasi yang mungkin tidak terlihat
menilai, memilih, dan mengartikan pengalaman mereka pada dalam pengamatan sekunder.
casing hp dari Casetify, Lolypoly, dan Switcheasy. Pemahaman
ini dapat membantu peneliti dalam menganalisis preferensi
pelanggan dan merumuskan implikasi praktis yang relevan 3.8 Creating user journey maps and task analyses
dalam konteks industri casing hp.
User journey biasanya digambarkan dalam bentuk
3.5 Developing personas and user profiles diagram atau visualisasi lain dan digunakan untuk memetakan
langkah-langkah yang diambil pengguna untuk mencapai
Personas harus mencakup informasi tentang pengguna, seperti tujuan tertentu. Task analysis biasanya dibuat dalam bentuk
usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan minat. Selain tabel atau daftar dan digunakan untuk memecah tugas yang
itu, personas harus mencakup informasi tentang kebutuhan dan kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana untuk
keinginan pengguna, serta bagaimana mereka berinteraksi dikelola. Berikut merupakan user journey maps yang telah kami
dengan produk atau layanan yang dibuat oleh tim desain. rancang :
Berikut merupakan user profile yang telah kami buat :

Figure 4 User Journey

3.10 Generate ideas through brainstorming and ideation


technique

Kelompok kami menggunakan teknik brainstorming. Dari


hasil brainstorming dapat disimpulkan bahwa pengguna
menginginkan casing ponsel yang dapat melindungi ponselnya.
Namun jika menggunakan hard case, bagian samping ponsel
bisa tergores jika sering dilepas. Namun jika menggunakan soft
case, casing tersebut tidak melindungi ponsel di bagian
belakang. Solusinya, pengguna menginginkan kombinasi
casing hardcase dan softcase yang biasa disebut fuzecase.
Figure 3 User Profile
Fuzecase memiliki bagian samping softcase agar tidak lecet jika
sering dilepas dan bagian belakang hardcase yang dapat
melindungi hp dari benturan.
3.6 Analyzing and synthesizing research findings
3.11 Concept sketching and storyboarding
Metode untuk menganalisis dan menggabungkan hasil
penelitian pengguna melalui pengumpulan data, data Dalam konteks casing hp, Concept Sketching dapat
dikumpulkan dari berbagai sumber penelitian pengguna. digunakan untuk menghasilkan sketsa kasar dari desain casing
Rekaman observasi, catatan wawancara, atau tanggapan survei hp. Sketsa ini dapat membantu dalam memvisualisasikan
dapat menjadi sumber data ini. Dalam studi kasus kelompok bentuk, ukuran, dan fitur casing hp. Storyboarding dapat
kami, kami mengumpulkan data dengan teknik wawancara ke digunakan untuk menghasilkan gambar rangkaian atau sketsa
beberapa pengguna casing handphone. yang menggambarkan bagaimana casing hp akan digunakan
dan bagaimana casing hp tersebut akan berinteraksi dengan

4
Penulis 1., dkk. Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri Volume xx No xx (20xx)

pengguna. Storyboard dapat membantu dalam 7. Pada bagian samping case, disarankan menggunakan
memvisualisasikan bagaimana casing hp akan terlihat dan silikon untuk mempertahankan warna agar tidak cepat
berfungsi dalam situasi penggunaan yang berbeda-beda. menguning.
Dengan menggunakan teknik Concept Sketching dan Berdasarkan rangkuman feedback dari kelompok lain,
Storyboarding, pengembang produk dapat memvisualisasikan kami melakukan revisi terhadap rancangan akhir dari produk
ide-ide mereka dengan lebih jelas dan memastikan bahwa kami dengan rancangan seperti gambar di bawah ini :
produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pengguna. Berikut merupakan sketsa yang kami buat :

Figure 5 Iterasi 1

Casing yang terdiri dari bagian luar hard case dan bagian
Figure 6 Prototype
dalam soft case memiliki beberapa keunggulan. Bagian luar
hard case memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap Referensi
benturan dan goresan, sementara bagian dalam soft case
memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap getaran dan [1] Ahsyari, Agus., Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi,
guncangan. Selain itu, casing dengan kombinasi hard case dan Edisi 4, BPFE, Yogyakarta, 1987.
soft case juga memberikan kenyamanan yang lebih baik dalam [2] Daellenbach, Hans G., McNickle, Donald C., Management
penggunaan sehari-hari, karena bagian dalam yang lembut science, Decision making through systems thinking, Palgrave
Macmilan, 2005.
dapat membantu mengurangi terjadinya dan goresan pada
[3] Davis, Fred D., User acceptance of information tehcnology:
permukaan perangkat.
Toward a unified view, Management Information System
Quarterly, Volume 27, 2003, pp. 425 – 478.
4. Kesimpulan [4] Baki, B., Dereli, T., dan Baykasoglu, A., An Investigation on the
Setelah melakukan forum focus group discussion Readiness of Turkish Companies for Enterprise Resource
Management, Journal of Manufacturing Technology
dengan kelompok lain, kami mendapatkan beberapa feedback
Management, Volume 15, Number 1, 2004, pp. 50 – 56.
atau masukan dari kelompok kami terkait dengan perancangan
[5] Wiratmadja, Iwan, Govindaraju, R., Athari, N. The Development
produk akhir dari casing hp yang akan kami produksi. Berikut of Mobile Internet Technology Acceptance Model, 2012 IEEE 6th
merupakan hasil feedback yang diberikan kelompok lain : International Conference on Management of Innovation &
Technology, Bali, Indonesia, Juni, 2012, pp. 384 – 388.
1.Menambahkan variasi di bagian pegangan case seperti [6] Kusumaningrum, Endang W., Pengembangan Model Penerimaan
popsocket. Mobile Internet pada Telepon Seluler Bagi Pengguna Remaja
Akhir. Tesis, Program Magister Teknik dan Manajemen Industri,
2. Menambahkan variasi warna yang lebih banyak lagi. Institut Teknologi Bandung, 2003.
[7] http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/, diakses Oktober 2010.
3.Menambahkan variasi berupa standing pada bagian [8] Zhu, Q., & Luo, J. (2023). Toward Artificial Empathy for Human-
Centered Design: A Framework. arXiv - CS - Computation and
belakang case.
Language. DOI: arxiv-2303.10583.
[9] Martínez-Pérez, B., de la Torre-Díez, I., Candelas-Plasencia, S.,
4.Menambahkan ketebalan bahan case agar melindungi & López-Coronado, M. (2013). Development and evaluation of
kamera apabila terjadi benturan. tools for measuring the quality of experience (QoE) in mHealth
applications. Journal of medical systems.
5.Menambahkan tali badge pada bagian bawah case. https://doi.org/10.1007/s10916-015-0303-6
[10] Harte, R., Glynn, L., Rodríguez-Molinero, A., Baker, P. M.
6. Pada bagian samping case menambah ketebalan bahan A., Scharf, T., Quinlan, L. R., & ÓLaighin, G. (2017). A Human-
case. Centered Design Methodology to Enhance the Usability, Human
Factors, and User Experience of Connected Health Systems: A
Three-Phase Methodology. Journal of Medical Internet Research,
Human Factors, 4(1), e8.
https://doi.org/10.2196/humanfactors.6984

5
Penulis 1., dkk. Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri Volume xx No xx (20xx)

[11] Bornberg-Bauer, E., & Chan, H. S. (1999). Modeling evolutionary [16] Idris, M. A., Mahardhika, G. P., & Suranto, B. (2021).
landscapes: Mutational stability, topology, and superfunnels in Perancangan UI/UX Aplikasi Perangkat Bergerak Ivent
sequence space. Biophysics, 96, 10689–10694. Menggunakan Pendekatan HCD (Human Centered Design).
[12] Doody, O., & Noonan, M. (2013). Preparing and conducting Automata, 2(1), 287–293.
interviews to collect data. Nurse Researcher, 20(5), 28-32. [17] Sommerville, I. (2016). Software engineering (10th edition). In
[13] Maher, Mary Lou., Gero, John S., Gu, Ning. (2009). A Review of Pearson Education Limited.
Creative Ideation Methods for Concept Generation in Engineering [18] ISO9241-210, 2010. Human-centred design for interactive
Design. Jurnal Artificial Intelligence for Engineering Design, systems. International Organization for Standardization.
Analysis and Manufacturing. Switzerland.
[14] Virpi Roto, et al.(2016).Understanding User Experience in the [19] ISO, “ISO 9241-210 Ergonomics of human-system interaction -
Journey from Novice to Expert in Human–Computer Interaction. Human-centred design for interactive systems.” Switzerland, 2010
Jurnal Interacting with Computers [20] Simatupang, R. M. (2014). Penerapan Metode User Centered
[15] Zaidel, Mark., Koschmann, Timothy. (2004). Persona Design Untuk Perancangan Aplikasi Radio Streaming Berbasis
Development and Educational Software Design: The Case of the Web. Riko Mangsi Simatupang, 3(1), 1±5
Population Problem Investigator. Journal of the Learning [21] Albani, L., & Lombardi, G. (2010). User Centred Design for
Sciences. EASYREACH. User Study & Architectural.

Anda mungkin juga menyukai