Anda di halaman 1dari 3

NATAL

Jemaat mula mula tidak merayakan hari kelahiran Yesus (Natal),


karena tidak ada informasi yang pasti tentang tanggal kelahiran
Yesus. Baru pada Abad ke 4 M gereja menetapkan perayaan
Natal pada tanggal 25 Desember, karena pada tanggal itu setiap
tahun dilakukan perayaan “Kafir sol infictus” ya itu perayaan
munculnya matahari tak terkalahkan dari kegelapan musim
dingin menuju terang atau siang semakin panjang. Maleakhi
4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit
surya kebenaran…

Walapun tidak ada tanggal yang pasti Kelahiran Yesus, namun


tentang kelahiran Nya telah dinubuatkan nabi Yesaya kira kira
8 ratus tahun SM. Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai.
Salah satu nama Yesus yang dinubuatkan Yesaya adalah Raja
Damai. Yesus Raja Damai datang untuk mendamaikan Allah
dengan manusia, mendamaikan manusia dengan sesama.

Lewat kelahiran Yesus maka terbukalah


Pada bulan Desember setiap gereja akan sibuk mepersiapkan
natal. Panitia pun dibentuk, gereja didekorasi dengan hiasan
hiasan natal terbaru, bagian dana akan sibuk membagikan
proposal untuk mendapatkan dana perayaan natal, bagian
konsumsi sibuk menyiapkan makanan atau snak natal, pengisi
acara sibuk berlatih. Walau demikian, sejauh manakah
dampak perayaan natal bagi kecintaan umat meneladani
kesederhanaan Kristus ?

Natal sering dimaknai hanya sebuah perayaan atau celebrasi


dan kehilangan makna yang sesungguhnya. Keliharan Yesus
dikandang domba bukanlah perkara karena di Betlehem tidak
ada penginapan, tetapi rancangan Allah Bapa, yang ingin
menujukan bahwa kesederhaan Yesus adalah ciri hidup orang
Kristen.

. di kandang domba

perilaku umat setelah selesai

Anda mungkin juga menyukai