Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

ADVANCED FINANCIAL
MANAGEMENT

ARUS KAS DAN PERENCANAAN KEUANGAN

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Sekolah Pasca Sarjana Magister 201411001 Dr. Dede Hertina. SE.,M.Si
Dr H Uce Karna Suganda. S.E.,M.M
Manajemen
Dr H Supardi . SE.,MM
Dr G.N.Sandhy Widyasthana. Pmp

Abstract Kompetensi

Laporan keuangan arus kas adalah laporan keuangan Mahasiswa memiliki kemampuan dalam membuat
yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan aliran kas masuk dan aliran kas keluar, aliran kas dari
pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu operasi, dari investasi dan dari hutang-modal, beban
periode. non kas, menghitung depresiasi, dan melakukan
perencanaan keuangan, perencanaan kas, membuat
laporan keuangan pro forma
Arus Kas dan Perencanaan Keuangan

3. ARUS KAS DAN PERENCANAAN KEUANGAN

3.1. Pengertian

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam
laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima,
seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan
perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan
pengambilan prive.

Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Para Ahli


1. Menurut PSAK No.2
Laporan Arus Kas yaitu suatu arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar ialah investasi
yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
suatu jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang sangat signifikan.

2. Menurut Machfoedz
Arus kas ialah kas adalah suatu alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
dapat membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas ini meliputi uang tunai (kertas dan
logam).

3. Menurut Harahap (2006)


Laporan Arus kas yakni sejumlah uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan
setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang dapat memenuhi syarat
sebagai berikut, setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat
dekat, kecil resiko perubahan nilai yang dapat disebabkan oleh perubahan tingkat bunga.

Menurut Sawir (2005)


Laporan Arus kas merupakan seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan
suatu dana yang disimpan di bank dalam bentuk seperti deposito dan rekening Koran.

5. Menurut Kuswadi (2007)

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

2 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut arus kas yaitu kas masuk dan arus kas
keluar atau setara kas. Kas ini terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) ialah suatu investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka
pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko suatu perubahan nilai yang signifikan. Laporan keuangan (Financial Statement)
perusahaan biasanya disusun secara sistematis dan kronologis (berdasarkan tanggal urut
terjadinya transaksi) karena fungsinya untuk memberikan informasi mengenai kondisi suatu
perusahaan. Selain kondisi perusahaan terkini yang dapat diketahui, dengan adanya
laporan keuangan juga dapat diketahui kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.
Berdasarkan pada standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1, laporan keuangan terdiri atas
neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, laporan keuangan arus kas/
laporan arus kas/ laporan kas (cash flow statement), dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan (financial statement) pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa
pada dasarnya sama, hanya sedikit perbedaan yang ada pada laporan keuangan
perusahaan dagang dan jasa. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kegiatan utama
pada perusahaan dagang dan jasa. Menerapkan laporan aliran kas dari laporan keuangan
yang diproyeksikan laporan laba rugi dan neraca Menurut Falikhatun dan Putri N. 2007: 41
memproyeksikan laporan keuangan terbagi dalam : A. Memproyeksikan Laporan laba rugi 1.
Memproyeksikan Penjualan Langkah pertama adalah dengan memproyeksikan penjualan,
hasil proyeksi penjualan ini kemudian dipakai untuk menurunkan angka- angka dalam
laporan keuangan proforma. Jika penjualan tumbuh dengan relative stabil, maka tingkat
pertumbuhan tersebut bisa dipakai untuk memproyeksikan penjualan pada masa-masa
mendatang. commit to user 27 2. Memproyeksikan Biaya Operasional Proyeksi biaya
operasional tergantung pada asumsi perilaku biaya. Jika analis bisa mengasumsikan biaya
operasional mempunyai perilaku sebagai biaya variable sepenuhnya, biaya operasional
diproyeksikan pada masa mendatang dengan menggunakan laporan keuangan common
size proporsional. Biaya-biaya operasional seperti harga pokok penjualan, biaya
administrasi, diperoleh dengan mengalikan proporsinya terhadap penjualan saat ini untuk
masing-masing komponen biaya dengan penjualan yang diproyeksikan. B. Memproyeksikan
Neraca Sesudah proyeksi penjualan dan laporan laba rugi dibuat, langkah berikutnya adalah
membuat proyeksi neraca. Cara yang paling mudah membuat proyeksi ini dilakukan dengan
memproyeksikan sisi kiri neraca sisi aktiva terlebih dahulu, langkah selanjutnya menyusun
komposisi yang diinginkan untuk sisi kanan pasiva atau pendanaan neraca untuk tingkat
total asset yang diproyeksikan. Ada dua pendekatan yang bisa dipakai untuk
memproyeksikan aset : 1. Memproyeksikan total aset, kemudian memproyeksikan neraca

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

3 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
common-size untuk mengalokasikan total aset ke komponen- komponennya. 2.
Memproyeksikan asset secara individual, kemudian menjumlahkan aset-aset individual
tersebut untuk memperoleh total aset. commit to user 28 Untuk memproyeksikan aset baik
total maupun individual, ada dua cara yang dilakukan, yaitu : 1. Memproyeksikan aset
dengan menggunakan tingkat pertumbuhan. 2. Memproyeksikan aset dengan menganggap
perputaran aktiva konstan untuk masa mendatang. C. Memproyeksikan Total Aset Total
aset bisa diproyeksikan dengan menggunakn pendekatan tingkat pertumbuhan aset pada
masa lalu. Apabila pertumbuhan rata-rata aset untuk beberapa tahun diasumsikan sama,
maka tingkat pertumbuhan aset yang terjadi di masa mendatang diasumsikan sama. D.
Memproyeksikan Aset Individual Cara lain adalah dengan menggunakan metoda kedua
yaitu memproyeksi aset secara individual, kemudian menjumlahkan aset-aset tersebut
menjadi total aset. Untuk memproyeksi aset secara individual, sama halnya seperti ketika
memproyeksi total aset. E. Memproyeksikan Utang dan Modal Saham Setelah sisi kiri
neraca proforma selesai disusun, tahap berikutnya adalah menyusun sisi kanan neraca sisi
pasiva. Cara untuk menyusun komposisi pasiva adalah dengan menggunakan common-size
sisi kanan.

3.2. Klasifikasi Laporan Arus Kas


Arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu:

1. Kas Aktivitas Operasi


Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran
gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri
dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas
pada kas.

2. Kas Aktivitas Investasi


Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan
pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen.

3. Kas Aktivitas Pendanaan


Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana,
dan pengambilan uang oleh pemilik. Laporan keuangan arus kas membutuhkan data/
informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba
rugi pada periode yang kebersangkutan. Dari penyajian informasi yang ada pada laporan
akus kas maka laporan keuangan arus kas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan arus kas merupakan laporan
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

4 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
yang mengungkapkan seluruh penerimaan dan pengeluaran kas selama periode akuntasi.
Laporan keuangan arus kas dapat digunakan untuk mengevaluasi dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan
keadaan dan peluang.

3.3. Cara Menyusun Laporan Arus Kas


Laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan yang disusun atau dibuat setelah
pembuatan neraca. Laporan ini disusun berdasarkan pada dua sumber data, yaitu data
laporan laba rugi periode berjalan (current book) dan neraca periode berjalan dengan
neraca periode sebelumnya.

Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi
dua yaitu penyajian langsung (direct method) dan penyajian tidak langsung (indirect
method). Secara elemen, tidak ada yang berbeda antara dua cara penyajian laporan
keuangan arus kas tersebut, perbedaannya hanya terletak pada penyajian arus kas yang
berasal dari kegiatan operasi.

Jika pada penyajian langsung (direct method), arus kas yang berasal dari kegiatan
operasional diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan
kemudian diperinci lagi dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas maka
dalam penyajian tidak langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional
ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi).

Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang dapat
digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:

1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas

2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan
menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect method).

3. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi

4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan

5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai
pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir). Penyusunan laporan keuangan arus
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

5 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
kas yang benar berguna untuk masa depan perusahaan di masa depan (untuk
berkembang dan menanam investasi modal).

Laporan Arus Kas

Laporan keuangan arus kas merupakan laporan akhir dari laporan keuangan suatu
perusahaan. Dengan kata lain, setelah pembuatan laporan keuangan arus kas maka selesai
pula laporan keuangan dalam suatu perusahaan.

3.4. Tujuan Laporan Arus Kas

Dari pengertian laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan keuangan arus
kas memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Laporan ini
secara umum berguna (bagi manajer) untuk menilai operasi masa lalu guna merencanakan
aktivitas investasi serta pembiayaan di masa depan. Perusahaan besar dengan laba bersih
yang sangat besar tidak menjamin perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk
membayar gaji pegawai dan membeli perlengkapan perusahaan selanjutnya. Oleh sebab
itu, laporan keuangan arus kas disusun dengan tujuan secara khusus untuk:

1. Berdasarkan laporan keuangan arus kas sekarang, memperkirakan arus kas pada
masa depan.

2. Tanpa melihat laporan keuangan arus kas sekarang, menentukan kemampuan atau
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan.

3. Landasan dalam pengambil keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan.

4. Laporan tentang hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

Dari tujuan laporan keuangan arus kas, kemampuan dan perkembangan perusahaan dalam
suatu periode dapat dilihat dan tindak lanjut dalam investasi bagi perkembangan
perusahaan dapat ditentukan.

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) dibuat setelah pembuatan neraca.

Seperti yang telah disebutkan laporan keuangan arus kas ini berguna untuk
menggambarkan jumlah kas yang diterima. Dalam bentuk yang sederhana, laporan
keuangan arus kas (cash flow statement) dapat disajikan sebagai berikut.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

6 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Dari penjelasan diatas (cara menyusun), dapat diketahui bahwa ada dua cara penyajian
atau bentuk dalam menyajikan laporan keuangan arus kas, yaitu direct dan indirect.

1. Bila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pengeluaran maka perusahaan
akan menerima arus kas masuk bersih (net cash inflow).

2. Bila jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan, maka perusahaan
akan menerima arus kas luar bersih (net cash out flow).

3.5. Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang maupun
jasa. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi banyak pihak
yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut seperti para investor, kreditor, dan pihak-
pihak lain.

1. Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi mengenai
kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan

2. Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti
membayar gaji karyawan).

3. Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar
maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat
diukur dengan jelas.

Cara Membuat Laporan Cash Flow.

Statement of cash flow atau laporan arus kas merupakan laporang yang berisi mengenai
informasi yang berhubungan antara penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu
perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan dari laporan cash flow adalah agar dapat
mengetahui realisasi penerimaan serta pengeluaran kas suatu perusahaan, dengan harapan
dapat mengetahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang nanti. Selain dapat
mengetahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang, kegunaan lain dari statement of
cash flow atau laporan arus kas adalah untuk mengetahui potensi kemampuan dari suatu
perusahaan agar dapat membagikan dividen dalam bentuk kas.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

7 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
3.6. Elemen dalam laporan Cash Flow

Di dalam laporan cash flow terdapat tiga elemen, yaitu:

1. Operating Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Usaha

Operating Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Usaha merupakan arus kas yang berasal
dari kegiatan usaha suatu perusahaan baik dalam bentuk pemasukan ataupun pengeluaran.
Kegiatan yang telah diklasifikasikan ke dalam suatu kelompok ini akan tercermin atau
terlihat pada laporan laba rugi perusahaan. Contohnya: penerimaan uang dari customer,
pengeluaran uang untuk membayarkan hutang dan gaji karyawan, penerimaan dividen,
pelunasan pajak dan penerimaan bunga.

2. Investing Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Investasi

Investing Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Investasi merupakan arus kas yang berasal
dari kegiatan investasi suatu perusahaan baik dalam bentuk pemasukan ataupun
pengeluaran. Kegiatan yang telah diklasifikasikan ke dalam suatu kelompok ini merupakan
semua kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva
perusahaan serta kegiatan yang berhubungan dengan piutang perusahaan dengan entitas
lain. Misalnya: penjualan mesin lama dan pembelian mesin baru.

3. Financing Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan

Financing Activities atau Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan merupakan arus kas yang
berasal dari kegiatan pendanaan pada suatu perusahaan. Contohnya: emisi saham,
pelunasan kredit dari bank, penjualan obligasi, pembayaran dividen.

Dalam menyusun laporan cash flow (statement of cash flow) terdapat dua metode, yaitu:

1. Metode langsung atau cash flows statement direct method

2. Metode tidak langsung atau cash flows statement indirect method

Masing-masing metode penyusunan laporan cash flow adalah memiliki kelebihan dan
kekurangan.Ada keuntungan dan kerugian penggunaan metode tidak langsung dalam
menyusun laporan cash flow, demikian juga dengan metode langsung.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

8 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Di dalam metode tidak langsung, dalam membuat laporan cash flow disusun menjadi tiga
elemen, pada elemen kas dari suatu kegiatan usaha diletakan di paling atas, kemudian
diikuti oleh dua elemen berikutnya yaitu arus kas yang berasal dari kegiatan investasi dan
arus kas yang berasal dari kegiatan pendanaan.

Langkah-langkah Membuat Laporan Cash Flow:

Terdapat dua sumber data yang dibutuhkan dalam membuat laporan cash flow, yaitu:

1. Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung

2. Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca dari periode
sebelumnya

Agar lebih jelas, berikut akan diberikan contoh langkah-langkah dalam membuat Laporan
Cash Flow tahun 2016 dengan menggunakan metode tidak langsung.

Langkah 1. Data Laporan Laba Rugi Tahun 2016

Dari contoh laporan laba rugi pada PT MAJU JAYA, kita dapat melihat perusahaan dalam
keadaan merugi sebesar Rp 244.473.335,-

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

9 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Langkah 2. Mengumpulkan Data Neraca Tahun 2015 dan 2016

Neraca tahun 2015:

Neraca tahun 2016:

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

10 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Langkah 3. Membandingkan antara Neraca Periode Sebelumnya (2015) dengan Neraca
yang Sedang Berjalan (2016)

Tujuan dari membandingkan kedua neraca tersebut yaitu agar memperoleh data aktivitas

keuangan perusahaan pada periode tahun 2016, sehingga akan diperoleh data sebagai
berikut:

Kolom Net Change menunjukan kegiatan atau aktivitas yang terjadi sejak 01 Januari hingga
31 Desember dan merupakan selisih dari data pada neraca tahun 2016 dengan tahun 2015.

Kelompok Aktiva:

Apabila angka yang dihasilkan pada kolom Net Change positif maka terjadi pengeluaran kas
dan apabila negative maka terjadi penerimaan kas.

Kelompok Kewajiban dan Ekuitas (Passiva):

Apabila angka yang dihasilkan pada kolom Net Change positif maka terjadi realisasi kas
masuk sedangkan bila tanda negative maka telah terjadi penerimaan kas.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

11 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Langkah 4. Menyusun Laporan Cash Flow

Berdasarkan laporan Laba/Rugi serta perbandingan pada neraca tahun 2015 dengan 2016

maka kita sudah siap untuk menyusun laporan cash flow. Sebagaimana yang telah
disebutkan diatas bahwa cash flow memiliki tiga elemen.

Operating Activities (Arus Kas dari Kegiatan Operasi)

Dari sumber laporan Laba Rugi tahun 2015 didapati bahwa selama tahun 2015, perusahaan
mengalami kerugian sebesar Rp 244.472.335,-

[Laba atau Rugi – Cost atau Expense non cash (depreciation & amortization)] = Arus Kas

dari Aktivitas Operasi. Pada contoh diatas maka didapati nilai kas dari Operating Activities
sebesar (Rp 32.886.142.667,-)

Investing Activities (Arus Kas dari Kegiatan Investasi)

Investing Activities dapat kita peroleh dari kolom net change pada perbandingan neraca

periode yang sedang berlansung dengan neraca periode sebelumnya. Angka yang memiliki
tanda positif diganti dengan tanda negative dan berlaku sebaliknya. Kebetulan pada contoh

yang ada diatas, hanya terdapat satu rekening pada item ini yaitu aktiva tetap. Apabila

jumlah itemnya banyak maka jumlahkan lah semua angka sehingga akan didapatkan arus
kas dari aktifitas investasi. Pada contoh diatas didapatkan arus kas kegiatan investasi
sebesar Rp 16.843.930,-

Financing Activities (Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan)

Financing Activities dapat kita peroleh dengan cara memindahkan angka dari kolom net
change pada perbandingan neraca tahun 2015 dengan neraca tahun 2016 dari kelompok

Kewajiban dan Ekuitas. Untuk angka yang bertanda positif maka biarkanlah positif begitu

pula sebaliknya. Kemudia jumlahkan sehingga akan diperoleh financing activities atau arus

kas dari kegiatan pendanaan.. pada contoh diatas didapati financing activities sebesar Rp
30.709.925.565,-

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

12 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Total Cash Activities (Total Kegiatan Kas)

Total cash activities diperoleh dari nilai total pada:

[Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities]

Pada contoh diatas didapati total cash activities sebesar (Rp 2.193.061.032,-)

Cash Beginning Balance (Saldo Awal Kas)

Cash beginning balance diambil dari neraca pada tahun sebelumnya. Pada contoh tersebut
diddapati cash beginning balance dari neraca pada tahun 2015 sebesar Rp 2.510.230.120,-

Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas yang Seharusnya)

Expected cash ending balance diperoleh dari penjumlahan total aktivitas kas dengan saldo

awal kas. Dari contoh diatas, didapati nilai expected cash ending balance sebesar Rp
317.169.097,-

Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataannya)

Actual cash ending balance didapati dari neraca yang sedang berjalan. Pada contoh
tersebut didapati actual cash ending balance dari neraca pada tahun 2016 sebesar Rp
317.169.097

Variance (Selisih)

Di dalam melakukan pemeriksaan apakah laporan cash flow sudah selesai atau belum

dengan melakukan pengkajian terakhir dengan cara membandingkan antara saldo kas yang

seharusnya dengan saldo akhir kenyataannya. Apabila hasil dari perhitungan tersebut nilai
variance nya adalah nol maka laporan cash flow tersebut sudah sesuai.

Apabila semua langkah diatas telah selesai dijalankan maka akan diperoleh hasil akhir
seperti berikut:

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

13 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Apabila disusun ke dalam bentuk resmi dari laporan cash flow maka akan seperti berikut:

Ada 2 metode atau cara membuat laporan cash flow adalah sebagai berikut:
1. Metode langsung atau cash flows statement direct method. Metode langsung
memiliki keunggulan dalam hal melaporkan sumber dan penggunaan kas yang ada
pada laporan arus kas. Di mana, metode ini menggolongkan berbagai kategori
utama dari kegiatan operasional. Meski data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah
didapat, dan biaya pengumpulannya terbilang mahal, metode ini lebih mudah
dimengerti dan dapat memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat
memudahkan pengusaha dalam mengambil keputusan.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

14 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
2. Metode tidak langsung atau cash flows statement indirect method. Metode tidak
langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba bersih dan arus kas dari aktivitas
operasi, sehingga dapat menunjukkan hubungan antara laporan laba-rugi, neraca,
dan arus kas. Untuk membuat laporan arus kas dengan metode ini lebih mudah,
karena data yang diperlukan dapat tersedia dengan mudah, dan biaya yang
dikeluarkan lebih mudah dibanding metode langsung.
Masing-masing metode penyusunan laporan cash flow adalah memiliki kelebihan dan
kekurangan. Ada keuntungan dan kerugian penggunaan metode tidak langsung dalam
menyusun laporan cash flow, demikian juga dengan metode langsung.

Berikut merupakan contoh dari langkah penyusunan pada laporan cash flow dengan
menggunakan direct method atau metode langsung.

Elemen pada laporan cash flow dengan menggunakan direct method pada dasarnya hampir
sama dengan laporan cash flow dengan menggunakan indirect method, yang menjadi

perbedaan yaitu langkah-langkah dan sumber datanya. Langkah dalam pembuatan laporan
cash flow dengan direct method, sumber datanya yaitu:

1. Buku Kas Bank

2. Buku Kas Kecil (Petti Cash)

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

15 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Terdapat empat langkah dalam penyusunan laporan cash flow dengan direct method, yaitu
sebagai berikut:

Langkah 1. Melakukan Pemeriksaan Silang

Pemeriksaan silang dilakukan antara buku kas bank, rekening koran atau bank statement,

bonggol check dan buku kas kecil. Apabila rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi kas kecil sudah
dilaksanakan secara teratur maka langkah pertama ini bisa Anda lewati.

Langkah 2. Eliminasi Semua Transaksi Silang Antar Buku Kas

Langkah 3. Melakukan Pengklasifikasian Antar Semua Jenis Pengekuaran dan


Pemasukan Kas ke Dalam Elemen Laporan Cash Flow

Pada langkah ketiga tentunya akan memakan banyak waktu, tetapi apabila Anda

membuatnya pada saat semua catatan sudah selesai dan laporan cash flow harus selesai.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan melakukan pekerjaan pada langkah

ini sejak awal dan dilakukan secara rutin atau setiap hari maka dengan begitu langkah ini
akan terasa lebih ringan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa elemen laporan cash flow
termasuk kedalam kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan.

Dalam menentukan transaksi apa saja yang terklasifikasi ke dalam masing-masing kegiatan
tersebut, dapat menggunakan panduan berikut.

Kegiatan Operasi

Yang termasuk ke dalam kegiatan operasi yaitu semua transaksi yang berhubungan dengan

kegiatan utama suatu perusahaan. Kegiatan utama perusahaan merupakan semua

transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba/Rugi yaitu transaksi revenue atau
pendapatan, harga pokok penjualan dan biaya operasional.

Kegiatan Investasi

Yang termasuk kedalam kegiatan investasi yaitu semua transaksi yang berhubungan

dengan penjualan dan pembelian dari aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang,
pegembalian cash bon atau cash advance advance, pengeluaran kas yang dapat

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

16 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
menyebabkan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini yaitu pemberian cash
advance, biaya uang muka dan deposit.

Kegiatan Pendanaan

Yang termasuk kedalam kegiatan pendanaan yaitu semua transaksi yang berhubungan

dengan modal dan kewajiban perusahaan, misalnya pengeluaran kas untuk melunasi

hutang perusahaan, penerimaan kas dari hasil hutang baru atau credit loans dan bank
loans. Penerimaan atas penjualan surat berharga lainnya dan saham.

Langkah 4. Menyusun Laporan Cash Flow

Setelah melakukan langkah-langkah dari satu sampai tiga maka selanjutnya merupakan

penyusunan laporan cash flow. Untuk penyusunan laporan cash flow tersebut caranya

dengan menjumlahkan tiap jenis kegiatan yang telah diklasifikasikan sesuai dengan jenis
kegiatannya sehingga nantinya akan terbentuk laporan cash flow. Saat Anda mempraktikan

langkah-langkah diatas maka tidak perlu lagi memikirkan tentang eliminasi atas transaksi

accrual atau transaksi non cash basis. Karena pengelompokan yang telah dilakukan pada
buku kas. Hal tersebut mengakibatkan apapun jenis transaksinya maka sudah dapat

dipastikan menggunakan kas. Dalam mempermudah pemahaman Anda mengenai


penyusunan laporan cash flow dengan menggunakan direct method, berikut contohnya.

Kemungkinan bentuk buku kas bank:

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

17 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Kemungkinan bentuk buku petty cash:

Langkah selanjutnya yaitu:

1. Menambahkan dua kolom baru pada sebelah kiri kolom transaksi, yaitu kolom
Kegiatan dan Credit Acct

2. Pada Credit Acct, masukan lawan rekening dari tiap transaksi

3. Pada kolom Kegiatan, masukan salah satu jenis kegiatan yang sesuai dengan
elemen pada laporan cash flow.

Pada akhirnya tampilan dari buku laporan cash flow dengan direct method akan seperti
berikut:

Lakukan hal yang sama untuk menyusun laporan pada buku petty cash. Selanjutnya

gabungkan kedua buku kas tersebut yaitu buku kas bank dan buku petty cash. Apabila
sudah digabungkan, langkah selanjutnya yaitu menghitung sub total.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

18 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Penyusunan laporan cash flow dengan menggunakan direct method atau metode langsung

lebih kompleks dibanding peyusunan dengan menggunakan indirect method atau metode
tidak langsung.

Berikut template bentuk laporan cash flow standard yang dapat Anda gunakan:

Laporan Keuangan Proforma Lihat dokumen lengkap (67 Halaman)


1. Definisi Laporan Keuangan Proforma

Laporan Proforma adalah sebuah laporan proyeksi keuangan secara formal untuk
mencerminkan transaksi yang direncanakan dalam satu periode tertentu. Laporan proforma
merupakan salah satu komponen penting dari rencana bisnis karena dapat
memperkirakan profitabilitasdan kondisi keuangan suatu perusahaan di masa yang akan
datang. Laporan keuangan proforma, yaitu suatu teknik untuk memproyeksikan kondisi
keuangan untuk masa mendatang. Falikhatun dan Putri N., 2007: 40

2. Tujuan Laporan Keuangan Proforma


Pada umumnya, laporan keuangan mempunyai dua tujuan, yaitu : 1. Menganalisis kondisi
keuangan perusahaan di masa lalu dan masa sekarang. 2. Memproyeksikan kondisi
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

19 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
keuangan prestasi dan posisi keuangan perusahaan pada masa-masa mendatang.
Falikhatun dan Putri N., 2007: 40

3. Metode Laporan Keuangan Proforma


Menurut Falikhatun dan Putri N. 2007: 40 penyusunan laporan keuangan proforma
memerlukan banyak asumsi seperti tingkat pertumbuhan penjualan, perilaku biaya dari
sejumlah pos rekening, tingkat investasi pada modal kerja dan aktiva tetap, dan lain-lain.
Para stakeholder ingin melihat sensitivitas laporan keuangan proforma terhadap perubahan-
perubahan asumsi dan pengaruh asumsi-asumsi tersebut terhadap laporan keuangan
proforma.

Prosedur penyusunan laporan keuangan proforma meliputi beberapa langkah:

1. Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa mendatang.

2. Memproyeksikan biaya operasional harga pokok penjualan, biaya penjualan dan


administrasi, biaya pajak di luar bunga dan kemudian menerapkan proyeksi
pendapatan operasional.

3. Memproyeksikan total aset, utang, dan modal saham yang diperlukan untuk
mendukung tingkat operasi yang diproyeksikan pada 1 dan 2.

4. Menentukan biaya pendanaan financing cost dari utang pada 3 dan kemudian
menerapkan dari pendapatan operasional untuk memperoleh laba bersih proyeksi.

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

20 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
Daftar Pustaka

Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Falikhatun. 2007. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack dengan


Variabel Pemoderasi Ketidakpastian Lingkungan dan Kohesivitas Kelompok. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Hal.207-221. Vol. 6 No. 2. September 2007. Harahap,
Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.

Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: PT. Andi

‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran


Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

21 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp
‘20 Advanced Financial Management Biro Akademik dan Pembelajaran
Dr Dede Hertina.SE.,M.Si http://www.widyatama.ac.id

22 Dr Uce Karna Suganda. S.E.,M.M


Dr H Supardi.SE.,M.M
Dr G.N.Sandhy Widyasthana Pmp

Anda mungkin juga menyukai