Anda di halaman 1dari 2

A.

Standar Pelayanan Kebidanan


Telah disadari bahwa pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan obstetric
neonatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari
pelayanan kebidanan di setiap tingkat pelayanan. Bila hal tersebut dapat diwujudkan,
maka angka kematian ibu dapat diturunkan. Berdasarkan itu, standar pelayanan kebidanan
ini mencakup standar untuk penanganan keadaan tersebut, disamping standar untuk
pelayanan kebidanan dasar (Karwati, et al. 2010).
Dengan demikian ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar
yang di kelompokkan sebagai berikut :

1. Standar Pelayanan Umum (2 standar)

2. Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)

3. Standar Pertolongna Persalinan (4 standar)

4. Standar Pelayanan Nifas (3 standar)

5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-neonatal (9 standar) (Karwati, et al.


2010).

B. Standar Pelayanan Nifas


Terdapat 3 standar dalam standar pelayanan nifas seperti berikut :
1. Standar 14 : Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
Pernyataan Standar :
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi
dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perluka.
Disamping itu, bidan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat
pulihnya kesehatan ibu dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI (Karwati,
et al. 2010).
Tujuannya adalah mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan
aman selama persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan bayi.
Meningkatan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam
waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung terjadinya ikatan batin antara
ibu dan bayinya.
Ibu dan bayi di jaga oleh bidan selama 2 jam setelah persalinan. Bidan terlatih
dalam merawat ibu dan bayi segera setelah persalinan, termasuk pertolongan pertama
pada keadaan gawat darurat:
1. Ibu termotifasi untuk menyusui ASI dan memberikan kolostrum.
2. Tersedia alat / bahan.
3. Tersedianya oksitosin dan obat lain yang di butuhkan.
4. Adanya sarana pencatanan.

Proses:

1. Segera setelah bayi lahir keringkan sambil perhatikan apakah bayi bisa bernafas
atau apakah ada kelainan lainnya.
2. Jika keadaan umum bayi baik, letakkan bayi di dada ibunya agar terjadi kontak
kulit antara ibu dan bayi.
3. Secepatnya bantu ibu agar dapat menyusui.
4. Cuci tangan bila bayi tidak memperhatikan tanda-tanda kehidupan dan lakukan
resusitasi.
5. Mintalah ibu untuk buang air kecil dalam 2 jam pertama sesudah melahirkan.
6. Bantu ibu untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian.
7. Catat semua yang ditemukanan lagi dan lakukan pemeriksaan pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai