Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMANTAUAN DAN PENGKAJIAN KESEJAHTERAAN

JANIN PADA PERUBAHAN – PERUBAHAN PERIODIK


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemantauan dan Pengkajian Kesejahteraan
Janin Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kampus Sutomo Kelas Alih Jenjang

Disusun Oleh :
Nur Komariyah P27824421072
Nyustin Elsera Wahyuningtias P27824421073
Puji Nurjanah P27824421074
Putri Maharani P27824421075
Renanda Ayu Dara Yasa P27824421076
Rini Eka Lestari P27824421077

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Pembuatan Makalah Pemantauan dan Pengkajian
Kesejahteraan Janin Pada Perubahan-Perubahan Periodik. Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Pemantauan dan Pengkajian Kesejahteraan Janin
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk dan
saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Evi Yunita, SST, M.Keb, selaku dosen mata kuliah
Pemantauan dan Pengkajian Kesejahteraan Janin.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan
pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Surabaya, Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1. Akselerasi................................................................................................3
2.2. Deselerasi Dini........................................................................................3
2.3. Deselerasi Lambat...................................................................................5
2.4. Deselerasi Berubah-ubah.........................................................................8
2.5 Deselerasi Memanjang.............................................................................8
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................9
3.2. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


KIA adalah singkatan dari Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kebijakan
nasional. Dalam KIA disebutkan salah satu rencana strategis nasional adalah
tentang membuat kehamilan lebih aman di Indonesia dimana visinya adalah
memastikan bahwa semua ibu mengalami kehamilan dan persalinan yang aman
dan melahirkan bayi yang sehat. Misinya adalah mengurangi morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi yang baru lahir. Untuk mewujudkan misi tersebut
dilakukan dengan melalui perbaikan sistem kesehatan untuk menjamin akses
kepada intervensi dengan biaya-efektif dan berkualitas, memberdayakan ibu- ibu,
keluarga dan masyarakat dan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
sebagai prioritas nasional. Salah satu strategi utama yang diimplementasikan
adalah meningkatkan akses dan jangkauan layanan kesehatan ibu dan neonatal
yang berkualitas. Dengan layanan kesehatan ibu dan neonatal yang berkualitas
diharapkan angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan. Angka kematian bayi
mencapai 18/1000 kelahiran hidup. Kondisi ini termasuk tinggi di ASEAN.
Faktor utama yang menyebabkan tingginya angka mortalitas perinatal di
negara berkembang adalah trauma persalinan dan penyakit infeksi. Adapun salah
satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian perinatal yang
disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim antara lain dengan melakukan
pemantauan kesejateraan janin dalam rahim. Ada beberapa variabel yang
dijadikan parameter untuk mengetahui kesejahteraan janin yaitu, gerakan napas,
gerakan janin, tonus janin, denyut jantung janin, volume air ketuban.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana akselerasi terhadap pemantauan dan pengkajian kesejahteraan
janin ?

1
2. Bagaimana deselerasi dini terhadap pemantauan dan pengkajian kesejahteraan
janin ?
3. Bagaimana deselerasi lambat terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?
4. Bagaimana deselerasi berubah-ubah terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?
5. Bagaimana deselerasi memanjang terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui akselerasi terhadap pemantauan dan pengkajian kesejahteraan
janin
2. Mengetahui deselerasi dini terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
3. Mengetahui deselerasi lambat terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
4. Mengetahui deselerasi berubah-ubah terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
5. Mengetahui deselerasi memanjang terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Akselerasi
Akselerasi adalah peningkatan DJJ ≥ 15 dpm dari frekuensi dasar DJJ.
Adanya akselerasi DJJ dapat dipakai sebagai petanda bahwa janin tidak sedang
dalam kondisi depresi atau asidosis (Freeman dkk, 2012).
Perubahan Periodik Perubahan periodik adalah akselerasi atau deselrasi DJJ
yang bersifat transien yang kembali ke frekuensi dasar semula atau frekuensi
dasarnya menjadi berubah. Pada umumnya, perubahan periodik ini terjadi sebagai
respon terhadap kontraksi uterus atau gerakan janin. Takhikardia, bradikardia, dan
variabilitas memengaruhi perubahan frekuensi dasar DJJ (Freeman dkk, 2012).

2.2 Deselerasi Dini (early decelerations)


Deselerasi dini diartikan sebagai penurunan denyut jantung janin secara
bertahap (onset ke nadir < 30 detik) dari frekuensi dasar dan berhubungan dengan
kontraksi uterus. Deselerasi dini terjadi sebagai respon otonom janin terhadap
perubahan tekanan intrakranial dan/atau aliran darah otak yang disebabkan oleh
kompresi intrapartum pada kepala janin saat kontraksi uterus. Deselerasi dini
tidak berhubungan dengan gangguan oksigenasi janin. Mekanisme kompresi
kepala janin saat kontraksi uterus dan/atau saat usaha ibu mengedan dapat
menyebabkan iskemik serebri lokal dan kerusakan neurologi tanpa disertai
hipoksia global dan ensefalopati neonatus (Miller, 2017).
Menurut Endjun deselerasi terjadi karena penekanan pada kepala janin dapat
menyebabkan frekuensi DJJ, hal ini disebabkan oleh perubahan lokal aliran darah
serebral akibat stimulasi pusat vagal

3
Menurut Marmi, dkk (2010) tamda fetal distress dalam persalinan terdapat
deselerasi dini ketika denyut jantung lebih dari 15 kali permenit pada saat
kontraksi, kontraksi deselerasi menggambarkan kontraksi dan biasa dianggap
masalah serius.

Gambar 2.1 Deselerasi dini (Miller, 2017)

Gambar 2.2 Mekanisme terjadinya deselerasi dini (Miller, 2017)

4
2.3 Deselerasi Lambat (late decelerations)
Deselerasi lambat adalah penurunan frekuensi DJJ ≥ 15 dpm, deselarasi
terjadi setelah tercapainya puncak kontraksi uterus. Deselerasi lambat terjadi
akibat terganggunya sirkulasi uteroplasenta di daerah rongga intervilus. Secara
ringkas mekanisme terjadinya deselarsi lambat dapat dilihat pada gambdapat
dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.3 Mekanisme deselerasi lambat


(Sumber :Freeman RK dkk. Fetal Heart Monitoring, 4th Ed, 2012)
Deselerasi lambat (bentuk U) merupakan penurunan denyut jantung
janin secara bertahap (onset ke nadir ≥ 30 detik) dari frekuensi dasar. Pada

5
saat kontraksi dipantau dengan baik, deselerasi lambat mulai 20 detik atau
lebih setelah onset kontraksi, nadir setelah puncak, dan kembali ke frekuensi
dasar setelah akhir kontraksi (Campos et al., 2015). Deselerasi lambat
merupakan refleks janin terhadap hipoksemia sementara saat kontraksi uterus.
Kontraksi miometrium dapat menekan pembuluh darah maternal yang
melewati dinding uterus dan mengurangi perfusi maternal pada ruang
intervilli plasenta. Hal ini akan mengurangi difusi oksigen ke kapiler janin
dalam villi korionik, sehingga PO2 janin akan menurun. Jika PO2 janin turun
di bawah nilai normal (sekitar 15-25 mmHg di arteri umbilikalis),
kemoreseptor akan mendeteksi perubahan ini dan akan memberikan sinyal ke
pusat vasomotor medulla di batas otak untuk menghasilkan respon refleks
otonom.
Respon simpatis menyebabkan vasokonstriksi perifer dan mengalihkan
darah yang mengandung banyak oksigen ke organ vital seperti otak, jantung,
dan kelenjar adrenal. Peningkatan tekanan darah janin dideteksi oleh
baroreseptor dan mencetuskan respon parasimpatis yang memperlambat
denyut jantung untuk menurunkan curah jantung dan mengembalikan tekanan
darah kembali normal. Setelah kontraksi, oksigenasi janin kembali, refleks
otonom menurun, dan denyut jantung janin perlahan kembali ke normal. Jika
gangguan oksigenasi janin menyebabkan asidemia metabolik, 18 deselerasi
lambat dapat terjadi akibat depresi miokardium hipoksia saat kontraksi
(Miller, 2017)

6
Gambar 2.4 Deselerasi Lambat (Miller, 2017)

2.4 Deselerasi Berubah-ubah (variable decelerations)


Deselerasi yang berubah-ubah hal ini sangat sulit dijelaskan Ini dapat terjadi
pada awal atau akhir penurunan denyut jantung dan bentuknya tidak sama.
Hubungan antar peningkatan asidosis fetus dengan dalam dan lamanya deselerasi
adalah adanya abnormalitas denyut jantung janin.
Reaksi dari stress terhadap DJJ delesereasi berubah ubah (tanpa pola) adalah :
1. DJJ turun sampai 100 atau kurang yang terjadi secara tiba-tiba
1. Diperkirakan terjadi akibat penekanan tali pusat yang menyebabkan aktivitas
vasovagal.
2. Pemberian oksigen kepada ibu tidak ada pengaruh ya .
3. DJJ dapat dirubah dengan perubahan posisi ibu , gerakan anak secara spontan
atau dengan manipulasi dan pemberian atropine.
4. Apabila bradikaardia hanya sebentar janin dilahirkan dalam keadaan baik
dengan nilai apgar normal tanpa asidosis.
5. Oleh karena perubahan secara mendadak keadaan ini darurat dan seringkali
dilakukan section caesarea yang sebetulnya tidak perlu.

2.5 Deselerasi Memanjang


Deselerasi memanjang sukar diklasifikasi karena dapat timbul pada banyak
keadaan. Pada umumnya, penyebab ringan deselerasi memanjang ialah
pemeriksaan panggul, pemasangan elektroda spiral,peneurunan janin
yang cepat,dan penggunaan manuver valsava. Deselreasi variasi berat progresif,
prolaps tali pusat medadak, dan hipotensiakibat anestesi spinal atau anestesi
epidural menyebabkan deselersi memanjang yang lain.anestesi paraservikal,
kontraksi tetanik,dan hipoksia ibu yang terjadi saat ibu kejang seringkali
menimbulkan deselerasi lebih dari dua sampai tiga menit,biasanya terjadi
kehilangan variabilitas disertai takikardi balikan (rebound).kadang-

7
kadang,deselerasi ini diikuti periode deselerasi lambat. Respons ini biasanya
menghilang dengan sendirinya.Akan tetapi,jika suatu deselerasi memanjang
terlihat di akhir perjalanan deselerasi variasi berat atau selama deselerasi lambat
yang memanjang,deselerasi variasi berat atau selama deselerasi lambat yang
memanjang,deselerasi memanjang dapat terjadi sesaat sebelum terjadi kematian
janin.
Menurut dr. Salim (2013) Deselerasi Memanjang (Prolonged Deceleration) :
deselerasi selama 60 – 90 detik atau lebih di bawah denyut jantung janin rata-rata.
Paling sering diasosiasikan dengan prolaps tali pusat erat dan deselerasi variabel
berat yang progresif.
Menurut Kenneth J. Leveno, (2016) Deselerasi memanjang adalah deselerasi
terisolasi yang berlangsung 2 menit atau lebih, tetapi kurang dari 10 merit Dari
awitan hingga pemulihan ke garis basal. Sebagian dari penyebab yang Umum
adalah pemeriksaan serviks, hiperaktivitas uterus, belitan tali Pusat, Dan hipotensi
ibu dalam keadaan terlentang.
yang menjadi penyebab adanya Deselerasi Memanjang adalah Analgesia
epidural, spinal, atau paraserviks. Denyut jantung janin dan dapat terjadi pada
hingga 4 persen kelahiran normal yang mendapat analgesia epidural atau
interaktal pada persalinan. Kausa lain deselerasi memanjang adalah hipoperfusi
atau hipoksia ibu, apa pun sebabnya, solusio plasenta, simpul atau prolaps tali
pusat, kejang ibu, termasuk eklamsia dan epilepsi, pemasangan elektroda di kulit
kepala janin, janin akan lahir, atau bahkan perasat Valsava.
Sumber : (dr. Nur Lailatul Fadhilah, 2020)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Akselerasi adalah peningkatan DJJ ≥ 15 dpm dari frekuensi dasar DJJ.
Adanya akselerasi DJJ dapat dipakai sebagai petanda bahwa janin tidak sedang
dalam kondisi depresi atau asidosis (Freeman dkk, 2012). Deselerasi dini
diartikan sebagai penurunan denyut jantung janin secara bertahap (onset ke nadir
< 30 detik) dari frekuensi dasar dan berhubungan dengan kontraksi uterus.
Deselerasi dini terjadi sebagai respon otonom janin terhadap perubahan tekanan
intrakranial dan/atau aliran darah otak yang disebabkan oleh kompresi
intrapartum pada kepala janin saat kontraksi uterus.
Deselerasi lambat adalah penurunan frekuensi DJJ ≥ 15 dpm, deselarasi
terjadi setelah tercapainya puncak kontraksi uterus. Deselerasi lambat terjadi
akibat terganggunya sirkulasi uteroplasenta di daerah rongga intervilus.
Deselerasi yang berubah-ubah hal ini sangat sulit dijelaskan ini dapat terjadi pada
awal atau akhir penurunan denyut jantung dan bentuknya tidak sama. Deselerasi
memanjang penyebabnya ialah pemeriksaan panggul, pemasangan elektroda
spiral, peneurunan janin yang cepat,dan penggunaan manuver valsava.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat memabantu profesi bidan dalam proses
pemberian asuhan pemantauan dan pengkajian kesejahteraan janin untuk klien
karena bidang ilmu kesehatan bergerak dinamis seiring cara pandang masyarakat,
serta perkembangan teknologi medis yang terus berkembang pesat seiring
perkembangan zaman, dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

9
dari pembaca sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan makalah yang lebih baik
kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bachrach, Steven J., and Freeman Miller. Cerebral Palsy A Complete Guide for
Cargiving. 3, illustr ed., JHU Press, 2017.

Marmi. 2016. Intranatal Care. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Internasional Federation Of Ginekologi and Obgyn dan National Institude Of Child


Health and Human Developement Sebagai Prediktor Hasil Luaran Bayi Baru Lahir.
Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Hasanuddin

Septiana, V., Komalasari, L., Antini, A., & Mamat, M. (2020). GAMBARAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN GAWAT JANIN DI BPM
CILAMAYA KULON KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2020 (Doctoral
dissertation, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung).

dr. Nur Lailatul Fadhilah, S. M. (2020). Kardiotokografi. Jakarta: dokterpost.

dr. Salim. (2013, Agustus 23). Interpretation Kardiotokografi. Kuliah Kedokteran.

Kenneth J. Leveno. (2016). Williams Manual of Obstetrics. Jakarta: Baku Kedokteran


EGC.

iv

Anda mungkin juga menyukai