Disusun Oleh :
Nur Komariyah P27824421072
Nyustin Elsera Wahyuningtias P27824421073
Puji Nurjanah P27824421074
Putri Maharani P27824421075
Renanda Ayu Dara Yasa P27824421076
Rini Eka Lestari P27824421077
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Pembuatan Makalah Pemantauan dan Pengkajian
Kesejahteraan Janin Pada Perubahan-Perubahan Periodik. Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Pemantauan dan Pengkajian Kesejahteraan Janin
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk dan
saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Evi Yunita, SST, M.Keb, selaku dosen mata kuliah
Pemantauan dan Pengkajian Kesejahteraan Janin.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan
pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1. Akselerasi................................................................................................3
2.2. Deselerasi Dini........................................................................................3
2.3. Deselerasi Lambat...................................................................................5
2.4. Deselerasi Berubah-ubah.........................................................................8
2.5 Deselerasi Memanjang.............................................................................8
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................9
3.2. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana deselerasi dini terhadap pemantauan dan pengkajian kesejahteraan
janin ?
3. Bagaimana deselerasi lambat terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?
4. Bagaimana deselerasi berubah-ubah terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?
5. Bagaimana deselerasi memanjang terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui akselerasi terhadap pemantauan dan pengkajian kesejahteraan
janin
2. Mengetahui deselerasi dini terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
3. Mengetahui deselerasi lambat terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
4. Mengetahui deselerasi berubah-ubah terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
5. Mengetahui deselerasi memanjang terhadap pemantauan dan pengkajian
kesejahteraan janin
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Akselerasi
Akselerasi adalah peningkatan DJJ ≥ 15 dpm dari frekuensi dasar DJJ.
Adanya akselerasi DJJ dapat dipakai sebagai petanda bahwa janin tidak sedang
dalam kondisi depresi atau asidosis (Freeman dkk, 2012).
Perubahan Periodik Perubahan periodik adalah akselerasi atau deselrasi DJJ
yang bersifat transien yang kembali ke frekuensi dasar semula atau frekuensi
dasarnya menjadi berubah. Pada umumnya, perubahan periodik ini terjadi sebagai
respon terhadap kontraksi uterus atau gerakan janin. Takhikardia, bradikardia, dan
variabilitas memengaruhi perubahan frekuensi dasar DJJ (Freeman dkk, 2012).
3
Menurut Marmi, dkk (2010) tamda fetal distress dalam persalinan terdapat
deselerasi dini ketika denyut jantung lebih dari 15 kali permenit pada saat
kontraksi, kontraksi deselerasi menggambarkan kontraksi dan biasa dianggap
masalah serius.
4
2.3 Deselerasi Lambat (late decelerations)
Deselerasi lambat adalah penurunan frekuensi DJJ ≥ 15 dpm, deselarasi
terjadi setelah tercapainya puncak kontraksi uterus. Deselerasi lambat terjadi
akibat terganggunya sirkulasi uteroplasenta di daerah rongga intervilus. Secara
ringkas mekanisme terjadinya deselarsi lambat dapat dilihat pada gambdapat
dilihat pada gambar 2.2
5
saat kontraksi dipantau dengan baik, deselerasi lambat mulai 20 detik atau
lebih setelah onset kontraksi, nadir setelah puncak, dan kembali ke frekuensi
dasar setelah akhir kontraksi (Campos et al., 2015). Deselerasi lambat
merupakan refleks janin terhadap hipoksemia sementara saat kontraksi uterus.
Kontraksi miometrium dapat menekan pembuluh darah maternal yang
melewati dinding uterus dan mengurangi perfusi maternal pada ruang
intervilli plasenta. Hal ini akan mengurangi difusi oksigen ke kapiler janin
dalam villi korionik, sehingga PO2 janin akan menurun. Jika PO2 janin turun
di bawah nilai normal (sekitar 15-25 mmHg di arteri umbilikalis),
kemoreseptor akan mendeteksi perubahan ini dan akan memberikan sinyal ke
pusat vasomotor medulla di batas otak untuk menghasilkan respon refleks
otonom.
Respon simpatis menyebabkan vasokonstriksi perifer dan mengalihkan
darah yang mengandung banyak oksigen ke organ vital seperti otak, jantung,
dan kelenjar adrenal. Peningkatan tekanan darah janin dideteksi oleh
baroreseptor dan mencetuskan respon parasimpatis yang memperlambat
denyut jantung untuk menurunkan curah jantung dan mengembalikan tekanan
darah kembali normal. Setelah kontraksi, oksigenasi janin kembali, refleks
otonom menurun, dan denyut jantung janin perlahan kembali ke normal. Jika
gangguan oksigenasi janin menyebabkan asidemia metabolik, 18 deselerasi
lambat dapat terjadi akibat depresi miokardium hipoksia saat kontraksi
(Miller, 2017)
6
Gambar 2.4 Deselerasi Lambat (Miller, 2017)
7
kadang,deselerasi ini diikuti periode deselerasi lambat. Respons ini biasanya
menghilang dengan sendirinya.Akan tetapi,jika suatu deselerasi memanjang
terlihat di akhir perjalanan deselerasi variasi berat atau selama deselerasi lambat
yang memanjang,deselerasi variasi berat atau selama deselerasi lambat yang
memanjang,deselerasi memanjang dapat terjadi sesaat sebelum terjadi kematian
janin.
Menurut dr. Salim (2013) Deselerasi Memanjang (Prolonged Deceleration) :
deselerasi selama 60 – 90 detik atau lebih di bawah denyut jantung janin rata-rata.
Paling sering diasosiasikan dengan prolaps tali pusat erat dan deselerasi variabel
berat yang progresif.
Menurut Kenneth J. Leveno, (2016) Deselerasi memanjang adalah deselerasi
terisolasi yang berlangsung 2 menit atau lebih, tetapi kurang dari 10 merit Dari
awitan hingga pemulihan ke garis basal. Sebagian dari penyebab yang Umum
adalah pemeriksaan serviks, hiperaktivitas uterus, belitan tali Pusat, Dan hipotensi
ibu dalam keadaan terlentang.
yang menjadi penyebab adanya Deselerasi Memanjang adalah Analgesia
epidural, spinal, atau paraserviks. Denyut jantung janin dan dapat terjadi pada
hingga 4 persen kelahiran normal yang mendapat analgesia epidural atau
interaktal pada persalinan. Kausa lain deselerasi memanjang adalah hipoperfusi
atau hipoksia ibu, apa pun sebabnya, solusio plasenta, simpul atau prolaps tali
pusat, kejang ibu, termasuk eklamsia dan epilepsi, pemasangan elektroda di kulit
kepala janin, janin akan lahir, atau bahkan perasat Valsava.
Sumber : (dr. Nur Lailatul Fadhilah, 2020)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Akselerasi adalah peningkatan DJJ ≥ 15 dpm dari frekuensi dasar DJJ.
Adanya akselerasi DJJ dapat dipakai sebagai petanda bahwa janin tidak sedang
dalam kondisi depresi atau asidosis (Freeman dkk, 2012). Deselerasi dini
diartikan sebagai penurunan denyut jantung janin secara bertahap (onset ke nadir
< 30 detik) dari frekuensi dasar dan berhubungan dengan kontraksi uterus.
Deselerasi dini terjadi sebagai respon otonom janin terhadap perubahan tekanan
intrakranial dan/atau aliran darah otak yang disebabkan oleh kompresi
intrapartum pada kepala janin saat kontraksi uterus.
Deselerasi lambat adalah penurunan frekuensi DJJ ≥ 15 dpm, deselarasi
terjadi setelah tercapainya puncak kontraksi uterus. Deselerasi lambat terjadi
akibat terganggunya sirkulasi uteroplasenta di daerah rongga intervilus.
Deselerasi yang berubah-ubah hal ini sangat sulit dijelaskan ini dapat terjadi pada
awal atau akhir penurunan denyut jantung dan bentuknya tidak sama. Deselerasi
memanjang penyebabnya ialah pemeriksaan panggul, pemasangan elektroda
spiral, peneurunan janin yang cepat,dan penggunaan manuver valsava.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat memabantu profesi bidan dalam proses
pemberian asuhan pemantauan dan pengkajian kesejahteraan janin untuk klien
karena bidang ilmu kesehatan bergerak dinamis seiring cara pandang masyarakat,
serta perkembangan teknologi medis yang terus berkembang pesat seiring
perkembangan zaman, dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
9
dari pembaca sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan makalah yang lebih baik
kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Bachrach, Steven J., and Freeman Miller. Cerebral Palsy A Complete Guide for
Cargiving. 3, illustr ed., JHU Press, 2017.
Septiana, V., Komalasari, L., Antini, A., & Mamat, M. (2020). GAMBARAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN GAWAT JANIN DI BPM
CILAMAYA KULON KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2020 (Doctoral
dissertation, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung).
iv