Anda di halaman 1dari 16

TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM

BERBAGAI TATANAN PELAYANAN


KESEHATAN, LINGKUP PRAKTIS DAN
LEGISLASI

Dr. Hj. Ella Nurlelawati, S.SiT., SKM., M.Kes


STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia
 Tanggung jawab dalam memberi pelayanan ANC
Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar
pelayanan antenatal dimulai dengan :
1. Ukur tinggi badan
2. Timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA)
3. Ukur Tekanan Darah
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
5. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
6. Pemberian Tablet besi (fe)
7. Tentukan presentasi janin
8. Test laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Tanya/Temu wicara
 Tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan pada ibu
bersalin
Standar pertolongan persalinan:
1. Asuhan persalinan Kala I
2. Asuhan persalinan Kala II
3. Penatalaksanaan aktif Kala III
4. Penanganan gawat janin melalui episiotomi
 Tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan pada bayi
baru lahir
Standar pelayanan bayi baru lahir:
1. Bidan memeriksa dan dan menilai BBL untuk memeriksa
pernafasan dan mencegah terjadinya hipotermi
2. Penanganan pada 2 jam setelah persalinan
3. Melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi akan
terjadinya komplikasi pada 2 jam pertama
4. Melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga minggu
kedua dan minggu keenam setelah persalinan, mencakup,
tali pusat, komplikasi yang terjadi pada masas nifas, gizi
dan kebersihan.
 Tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan pada ibu
nifas
Standar pelayanan ibu nifas
1. Memberikan pelayanan kepda ibu dan bayi selama 42
hari setelah persalihan dan memberikan penyuluhan
tentang ASI ekslusif.
2. Penanganan pada 2 jam setelah persalinan
3. Melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi akan
terjadinya komplikasi pada 2 jam pertama
4. Melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga minggu
kedua dan minggu keenam setelah persalinan, mencakup,
tali pusat, komplikasi yang terjadi pada masas nifas, gizi
dan kebersihan.
 Tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan KB

Pelayanan keluarga berencana yang merupakan salah satu


di dalam paket pelayanan kesehatan reproduksi esensi perlu
mendapatkan perhatian yang serius , karena dengan mutu
pelayanan keluarga berencana berkualitas
 Tanggung jawab bidan dalam mamberi pelayanan rujukan
kebidanan
Standar Pelayanan Rujukan Kebidanan:
1. Pengkajian
2. Perumusan diognosa atau masalah kebidanan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Pencatatan asuhan kebidanan
Tanggung Jawab Bidan Dalam Lingkup
Praktis dan Legislasi
 Kewenangan bidan menurut UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
2 Kesehatan dan Permenkes No. 1464/Menkes/X/2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Praktek Bidan dan Kewenangan Bidan

 Wewenang bidan dalam menjalankan praktik adalah memberikan


pelayanan yang meliputi (Pasal 9 Permenkes 1464/2010):
1. pelayanan kesehatan ibu
2. pelayanan kesehatan anak; dan
3. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.
Tanggung Jawab Bidan Dalam Lingkup Praktis dan
Legislasi
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu berwenang untuk (Pasal 10 ayat 3

2 Permenkes 1464/2010):
1. episiotomi;
2. penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
3. penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
4. pemberian tablet Fe pada ibu hamil;
5. pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;
6. fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif;
7. pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum;
8. penyuluhan dan konseling;
9. bimbingan pada kelompok ibu hamil;
10.pemberian surat keterangan kematian; dan
11. pemberian surat keterangan cuti bersalin.
Tanggung Jawab Bidan Dalam Lingkup Praktis
dan Legislasi
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak berwenang untuk (Pasal 11
ayat (2) Permenkes 1464/2010):
1. melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan
hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi Vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir
pada masa neonatal (0 - 28 hari), dan perawatan tali pusat;
2. penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk;
3. penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
4. pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah;
5. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah;
6. pemberian konseling dan penyuluhan;
7. pemberian surat keterangan kelahiran; dan
8. pemberian surat keterangan kematian.
Tanggung Jawab Bidan Dalam Lingkup Praktis
dan Legislasi

Selain itu, bidan yang menjalankan program pemerintah


berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi
pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah
kulit (Pasal 13 ayat (1) huruf a Permenkes 1464/2010).
Tanggung Jawab Bidan Dalam Lingkup Praktis dan
Legislasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomer 1464/Menkes/Per/X/2010 Bab 1 Pasal 6 yang berbunyi
“Standar adalah pedoman yang harus di gunakan sebagai
petunjuk dalam menjalankan profesi yang meliputi standar
pelayanan, standar profesi dan standar operasional prosedur”
dan pasal 18 ayat 1 (g) yang berbunyi “mematuhi standar”.

Dengan adanya ketentuan tentang standarisasi, dengan demikian


ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar.
Sanksi Terhadap Bidan yang Melanggar Undang-Undang Peraturan
Pemerintah dan Kode Etik Kebidanan

Sebagai salah satu tenaga kesehatan, bidan dalam


menjalankan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang
didasarkan pada kompetensi yang dimilikinya (lihat Pasal
62 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan).

Jika bidan tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 62


ayat (1) UU Tenaga Kesehatan, ia dikenai sanksi
administratif. Ketentuan sanksi ini diatur dalam Pasal 82
ayat (1) UU Tenaga Kesehatan.
Sanksi Terhadap Bidan yang Melanggar Undang-Undang Peraturan
Pemerintah dan Kode Etik Kebidanan

Pasal 63 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan:


“Dalam keadaan tertentu Tenaga Kesehatan dapat memberikan
pelayanan di luar kewenangannya.”
Sanksi Terhadap Bidan yang Melanggar Undang-Undang Peraturan
Pemerintah dan Kode Etik Kebidanan

Contoh pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh bidan adalah


penanganan kasus kelahiran sungsang, melakukan aborsi, menolong partus
patologis dan yang lainnya.
1. Undang-Undang Kesehatan Pasal 5 Ayat (2) yang menyatakan
bahwa “Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman”.
2. Permenkes RI tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Pada Pasal 10 point (d) disebutkan bahwa “Pelayanan
kebidanan kepada ibu meliputi pertolongan persalinan normal”.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai