Anda di halaman 1dari 3

NAMA :MUTIARA PUTRI

NIM :40019024

PRODI : DIII KEBIDANAN

MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Soal

1. Sebutkan wewenang dan tanggung jawab bidan pada masa kehamilan!


2. Buatlah contoh issue etik pada masa kehamilan!

1. Wewenang dan Tanggung Jawab Bidan

a. Wewenang Bidan Berdasarkan peraturan menteri kesehatan (permenkes) nomor


1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan, kewenangan yang
dimiliki bidan meliputi :

1) Kewenangan normal :

- Pelayanan kesehatan ibu

- Pelayanan kesehatan anak

- Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

2) Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah

3) Kewenangan bidan yang menjalankan praktik didaerah yang tidak memiliki dokter

kewenangan bidan diatur dalam kemenkes No.900/Menkes/SK/VII/2002 tentang


registrasi dan praktik bidan, disini bidan berwenang untuk melakukan atau memutuskan sesuatu
hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. Jadi merupakan dasar yang digunakan oleh bidan
dalam melakukan tugasnya secara otonomi dan mandiri.
Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus :

1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi

2. Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukan

3. Mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya

Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan
mengutamakan keselamatan ibu atau janin. Menurut pasal 1 ayat 3 undang-undang No.23/1992
tentang kesehatan, tenaga kesehatan yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sesuai keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/Menkes/SK/VII/2002. Bidan dalam
menjalankan praktik profesinya berwenang untuk memberikan pelayanan yang salah satunya
adalah pelayanan kebidanan kepada ibu pada masa kehamilan.

Wewenang bidan dalam pelayanan kebidanan masa kehamilan antara lain adalah
penyuluhan dan konseling antara lain konseling pada ibu hamil dengan TB, ibu hamil dengan
anemia, ibu hamil dengan IMS/ISK, ibu hamil dengan HIV/AIDS, ibu hamil dengan malaria, ibu
hamil dengan KEK, konseling tanda bahaya/komplikasi kehamilan, konseling pemenuhan
Fe/Asam Folat/ Kalsium/ Yodium/ Imunisasi TT, pelayanan antenatal pada kehamilan abnormal,
pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup abortus imminens, hiperemsis gravidarum
tingkat 1, pre eklampsia ringan dan anemia ringan.

Selain itu juga bidan berwenang pula untuk : memberikan imunisasi, memberikan
suntikan pada penyulit kehamilan, memberikan bimbingan senam hamil, pengeluaran sisa
jaringan konsepsi, memberikan infus, memberikan suntikan intra muscular uterotonika,
antibiotika, dan sedative, pengendalian anemia, pemberian minum dengan sonde/pipet.

b. Tanggung Jawab Bidan

Peran dan tanggung jawab bidan dalam memberikan asuhan kebidanan adalah : 1) Membantu ibu
dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi 2)
Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul selama kehamilan, baik yang
bersifat medis, bedah maupun tindakan obstetric 3) Meningkatkan dan memelihara kesehatan
fisik, mental dan social ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen dan imunisasi
4) Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standart profesi dengan
menghormati hak-hak pasien.

2.contoh issue etik yang terjadi antara bidan dan tenaga medis lainnya

Suatu hari ada seorang ibu bersama suaminya ke bidan “F” ibu datang kebidan bertujuan
untuk suntik KB. Ibu awalnya memakai suntik 1 bulan sekali, tapi ibu meminta kebidan “F”
untuk mengganti KB suntik 3 bulan sekali, setelah itu bidan F menjelaskan kemungkinan yang
akan terjadi apabila berganti KB suntik 1 bulan ke suntik KB 3 bulann sekali. Apabila tidak
cocok akan mengalami perdarahan ibu dan suaminya menyetujui. Bidanpun memberikan
suntikan KB 3 bulan itu ke ibu tersebut. Dua bulan kemudian ibu datang bersama suaminya
dengan keluhan keluar darah lumayan banyak dari vaginanya. Ibu terlihat pucat dan lemas, bidan
“F” menjelaskan kepada bapak dan ibu tersebut bahwa KB suntik 3 bulan sekali itu tidak cocok
untuk ibu, dan ibu tersebut dibaringkan ke tempat tidur. Suami tersebut meminta bidan
memberikan obat agar darah yang keluar sedikit berkurang, tapi bidan “F” tidak memberikan
dengan alasan agar tidak terjadi penyakit. Setela beberapa menit darah keluar dari vagina ibu
semakin banyak, sehingga bidan merujuk ke dokter. Sesampainyya kedokter ibu tersebut syok
sehingga dokter memberikan vitamin K peroral dengan kejadian itu bidan ditegur oleh dokter.

Issue etik: kesalahan seorang bidan sehingga menimbulkannpelanggaran komplikasi

Dilema : bidan dapat dilaporkan ke puskesmas

Anda mungkin juga menyukai