“Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Pada Kasus
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok tepat
pada waktunya. Tugas ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks Dan Perempuan Pada Kondisi Rentan.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapatkan tantangan dan hambatan.
Akan tetapi tantangan dan hambatan tersebut dapat kami lewati berkat kerjasama
yang baik dengan anggota kelompok. Ucapan terima kasih khusus kami ucapkan
kepada dosen pembimbing mata kuliah yaitu ibu Lili Farlikhatun, M.Keb, yang telah
memberikan tugas kepada kami sehingga kami bisa lebih mendalami dalam
kekurangan baik dari segi bahasa, penyusunan, maupun isi. Oleh karena itu, kami
meminta maaf yang sebesar-besarnya dan kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnyadan bagi para pembaca.
Penyusun
ASUHAN KEHAMILAN KASUS KOMPLEKS
Ny. S.R Usia 20 tahun G1P0A0 diantar oleh keluarganya ke BPM dengan keluhan
mual muntah berlebihan sejak 1 minggu yang lalu, setiap makanan yang masuk
selalu keluar sehingga tidak nafsu makan dan Berat badan menurun. Pasien juga
mengeluh keluar flek-flek darah sedikit dari jalan lahir sejak 1 hari yang lalu dan
sedikit nyeri pada supra symphisis. Hasil pemeriksaan : ibu tampak lemah, mata
14 minggu, TFU : teraba ballottement, DJJ : 132 x/m. Hasil pemeriksaan inspekulo :
ada pengeluaran darah dari OUE tetapi tidak ada pembukaan serviks. Berdasarkan
abbortus imminens.
f. Berikan Anjuran Untuk Makan Dengan Porsi Kecil Namun Berulang Serta
dimaksud harus sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu
proses registrasi dan pemberian izin dari pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
dilakukan oleh bidan dibawah supervise atau dokter dan Bidan tidak
supervise)
ketentuan penyelenggaraan praktik dalam peraturan ini. Ayat (2) dari pasal
pada ayat (1) dilakukan melalui teguran lisan, teguran tertulis, pencabutan
bidan sangat tegas dan kuat karena telah diatur oleh Pasal 23 Undang-
boleh melakukan asuhan secara mandiri kepada pasien ibu hamil dengan
kasus
komplek HEG T.I dan Abortus iminens di BPM. Bidan yang melakukan
asuhan secara mandiri kepada pasien ibu hamil dengan kasus komplek HEG
T.I dan Abortus iminens di BPM merupakan hal yang melanggar etika dalam
Ny. E, usia 27 tahun G2P1AO hamil 39 minggu datang ke BPM pukul 14.00 WIB
diantar oleh keluarganya dengan keluhan perut kencang sejak pukul 02.30 WIB dan
keluar air-air sejak pukul 10.00 WIB serta lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan
k/u baik, TD 120/75 mmHg, nadi 92x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,8°C,
TFU 37 cm, bagian terendah kepala, penurunan 2/4 bagian, punctum maksimum 2
jari bawah pusat, his 4x10 menit 45 detik, pemeriksaan dalam pembukaan lengkap,
ketuban negative warna putih keruh, kepala hodge 3, ibu ingin mengedan spontan.
Pada proses persalinan setelah kepala bayi lahir, terjadi distosia bahu. Bidan berusaha
3900gr, PB 51 cm, Apgar score 7/8, laserasi jalan lahir grade IV dan bidan
melakukan rujukan untuk penjahitan laserasi grade IV. Berdasarkan kasus diatas
a. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai kondisi ibu saat ini, yaitu
ibu mengalami laserasi jalan lahir grade IV yaitu robekan jalan lahir
c. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga kalau laserasi ini tidak dilakukan
hari.
dengan kompetensinya.
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
(3) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
(4) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pasal (1) ditetapkan oleh
perundang-undangan.
By.Ny.E, lahir secara Normal di PMB pukul 15.30 WIB dari ibu G2P1A0 hamil
39 minggu dengan Ketuban Pecah dini, bayi tidak langsung menangis, warna kulit
kebiruan Sianosis, A/S = 6/7 di lakukan hisap lendir dan rangsang taktil sembari
di hangatkan tidak lama, bayi menagis merintih, retraksi dinding dada(+), Cuping
hidung (+), mulut : terdapat kelainan labiopalatoskiziz, anus (+) ekstremitas : cacat
(-), berat badan bayi 3900 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 34 cm,
lingkar dada , 33 cm, lingkar perut 31 cm, lingkar lengan 12 cm, bidan berusaha
meletakan bayi di inkubator sederhana, di berikan tetes mata dan di injeksi VIT K
pada paha kiri bayi secara IM, Serta mempersiapkan rujukan. ,Berdasarkan Kasus
1. Undang Undang yang mengatur kewengan bidan pada bayi baru lahir
pelayanan kesehatan anak , meliputi, pelayanan bayi baru lahir, pelayanan bayi,
inisiasi menyusu dini IMD, injeksi VIT K, perawatan bayi baru lahir pada masa
neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat, pengangan hipotermi pada bayi
dengan perujukan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN MASTITIS DAN
POSTPARTUM BLUES
Ny.E, usia 27 tahun P2A1 postpartum 10 hari datang ke bidan dengan keluhan
payudara sebelah kanan bengkak, terasa nyeri dan terasa panas, terasa berat, suhu
badan ibu panas dingin, ibu mengatakan takut untuk memberikan asi ke bayi nya, ibu
terlihat murung dan cemas dengan keadaannya saat ini, merasa lelah, nafsu makan
mulai menurun. Hasil pemeriksaan ku ibu; baik, keadaan ibu: composmentis, TD;
Kanan : Tidak simetris, payudara kanan terlihat membesar, memerah dan terdapat
luka atau lecet pada putting susu, Payudara: Kiri: Terada kencang, teraba padat dan
Berdasarkan Buku Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan Bayi Baru Lahir
emosional.
Untuk Mastitis:
1. Undang Undang yang mengatur kewengan Bidan Pada Pada Masa Nifas
(1) Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan pertama. Bidan
kompetensinya.
(2) Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
(3) Keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
(5) Penanganan keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud ayat (1) sampai
perundang-undangan.
persalinan normal;