Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN

DI SUSUN OLEH

NAMA : Widia Arianti

NIM : 22221179

DOSEN : Ghina Muthia S.Si.,T.,M.Keb

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


Prinsip Asuhan Kebidanan
1. Definisi Asuhan Kebidanan
Menurut Kemenkes RI (2016), asuhan kebidanan merupakan kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau
kebutuhan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.
Permenkes No. 28 tahun 2017 menyatakan bahwa, Bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
tahun 2017 juga menyatakan bahwa, Bidan adalah seseorang perempuan yang
lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik kebidanan.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2017 yang mengatur
kewenangan bidan dan dimuat dalam bab III pasal 18-21 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan. Bagian-bagian pasal tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pasal 18 memuat tentang kewenangan bidan yang meliputi : pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
b. Pasal 19, Bidan diberikan kewenangan untuk memberikan asuhan pada
ibu dari masa sebelum kehamilan, hamil, persalinan, nifas, dan menyusui
serta masa di antara dua kehamilan.
Pelayanan kesehatan ibu yang meliputi :
1. Konseling pada masa sebelum kehamilan
2. Antenatal pada kehamilan normal
3. Persalinan normal
4. Ibu nifas normal
5. Ibu menyusui
6. Konseling pada masa antara dua kehamilan.
c. Pasal 20, Bidan diberikan kewenangan untuk memberikan asuhan pada
bayi baru lahir, bayi, anak balita dan anak prasekolah. Pelayanan
kesehatan anak yang meliputi :
1. Pelayanan neonatal essensial
2. Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
d. Pasal 21, Bidan diberikan kewenangan untuk memberikan asuhan
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi :
1. Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana
2. Pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan.

2. Konsep dan Tujuan Asuhan Kebidanan

a. Konsep Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir/BBL, KB, kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Seorang bidan dalam memberikan pelayanan harus menerapkan standar
asuhan kebidanan yang telah diatur dalam KEPMENKES No.
938/MENKES/SK/VII/2007. Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam
proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan
sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu
dan kiat kebidanan. Standar asuhan kebidanan ini dibagi menjadi enam
standar yaitu :
1. Standar I (Pengkajian)
2. Standar II (Perumusan diagnose dan masalah kebidanan)
3. Standar III (Perencanaan)
4. Standar IV (Implementasi)
5. Standar V (Evaluasi)
b. Tujuan Asuhan Kebidanan
 Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya
kehormatan, martabat manusia
 Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan
 Kepuasan ibu, keluarga serta bidan
 Adanya kekuatan diri dari perempuan dalam menentukan dirinya
sendiri
 Adanya rasa percaya diri dari perempuan sebagai penerima asuhan
 Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas
3. Body of Knowladge

 Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan


spesifikasi baik objek forma maupun objek material. Objek forma
disiplin keilmuwan kebidanan adalah cara pandang yang berfokus
pada objekpenelaahan dalam batas ruang lingkup tertentu. Objek
forma dari disiplin keilmuawan kebidanan adalah mempertahankan
status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak
lahir sampai masa tuanya (late menopause) termasuk berbagai
implikasi dalam siklus kehidupannya.
 Objek materi disiplin keilmuwan kebidanan adalah substansi dari
objek penelaahan dalam lingkup tertentu. Objek material dalam
disiplin keilmuwan adalah janin,bayi baru lahir, bayi dan anak bawah
lima tahun (balita) dan wanita secara utuh/ holistic dalam siklus
kehidupannya (kanak-kanak, pra remaja, remaja, dewasa muda,
dewasa, lansia dini dan lansia lanjut) yang berfokus kepada
kesehatan reproduksi

Berdasarkan Pikiran dasar, objek forma dan objek material, disusunlah


tubuh pengetahuan kebidanan (body of knowlodge) yang dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:

a. Ilmu dasar : Anatomi, Psikologi, Mikrobiologi, dan Parasitologi,


Patofisiologi, Fisika, dan Biokimia.
b. Ilmu-ilmu social : Pancasila dan Wawasan nusantara, Bahasa Inggris,
Antopologi, Administrasi dan Kepemimpinan, Pendidikan (prinsip
belajar dan mengajar), Bahasa Indonesia, Sosiologi, Psikologi, Ilmu
Komunikasi, dan Humaniora.
c. Ilmu terapan : Kedokteran, Farmakologi, Epidemiologi, Statistik,
Teknik Kesehatan Dasar, Paradigma Sehat, Ilmu Gizi, Hukum
Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, dan Metode Riset.
d. Ilmu Kebidanan
 Dasar-dasar kebidanan (perkembangan kebidanan,registrasi
dan organisasi, organisasi profesi dan peran serta fungsi
bidan)
 Teori dan model konseptual kebidanan
 Siklus kehidupan wanita
 Etika Kebidanan
 Pengantar kebidanan profesionalisme (Konsep Kebidanan,
Definisi dan Lingkup Kebidanan, dan Manajemen
Kebidanan)
 Teknik dan prosedur kebidanan
 Asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi
(berdasarkan siklus kehidupan manusia dan wanita)
 Tingkat dan jenis pelayanan kebidanan
 Legislasi Kebidanan
 Praktik klinik kebidanan

4. Filosofi Kebidanan

Filosofi kebidanan merupakan Pandangan hidup atau penuntun bagi bidan


dalam memberi pelayanan kebidanan. Falsafah asuhan kebidanan menggambarkan
keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini
dalam memberi asuhan kebidanan.

5.Falsafah Asuhan Kebidanan

Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa arab yaitu“ falsafa ” (timbangan)
yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. (Harun Nasution, 1979).

Menurut bahasa Yunani “philosophy“berasal dari dua kata yaitu philos


(cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah,
kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat secara
keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau kebenaran.”

Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan


dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah :

1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun


peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan
kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh International
Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam
rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam
rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas
yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah
proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang
membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan
pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam
rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan
interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi
manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian
berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan
untuk berbagai strata masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai