Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN MANUFAKTUR

INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah : SMK Muhammadiyah Aimas


Disusun Oleh : Nurfadilah, SE
Program Keahlian : Akuntansi
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 5 (JP) x 45 menit
Jumlah Pertemuan : 18
Fase Capaian Pembelajaran :F
Elemen Menjelaskan : Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa,
Dagang dan Manufaktur
Capaian Pembelajaran :

Pada akhir Fase F peserta didik mampu menganalisis dokumen sumber dan dokumen
pendukung pada perusahaan (entitas) Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan, baik PKP
maupun non-PKP. Peserta didik juga dapat menerapkan proses pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum atau khusus, menerapkan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu
kartu piutang, kartu utang, dan kartu persediaan barang dagang. Selain itu, peserta didik
mampu menerapkan posting jurnal umum atau khusus ke dalam buku besar, menyusun
neraca saldo, menganalisis transaksi penyesuaian, menerapkan posting jurnal penyesuaian
ke dalam buku besar, dan menyusun neraca lajur (worksheet).

Kompetensi Awal

Sebelum memulai pembelajaran akuntansi di tingkat SMK, khususnya dalam konteks


perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur, ada beberapa hal penting yang harus diketahui
oleh peserta didik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami sebelum belajar:
1. Konsep Dasar Akuntansi: Penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang konsep
akuntansi, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, dan laba. Ini adalah
dasar dalam memahami catatan keuangan perusahaan.
2. Jenis-Jenis Perusahaan: Perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur memiliki
karakteristik yang berbeda. Peserta didik perlu memahami perbedaan antara mereka,
termasuk jenis-jenis transaksi yang umum terjadi dalam masing-masing jenis
perusahaan.
3. Pencatatan Transaksi: Peserta didik perlu tahu bagaimana cara mencatat transaksi
bisnis dalam jurnal, menciptakan bukti transaksi, dan merinci informasi seperti
tanggal, akun yang terlibat, dan jumlahnya.
4. Pengukuran Pendapatan dan Biaya: Memahami bagaimana mengukur pendapatan
dari penjualan barang atau jasa, serta bagaimana mengukur biaya yang terkait dengan
operasi perusahaan.
5. Pengenalan Laporan Keuangan: Peserta didik perlu memahami komponen laporan
keuangan dasar seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
Mereka harus tahu apa yang termasuk dalam setiap laporan dan bagaimana laporan
tersebut saling terhubung.
6. Prinsip-Prinsip Akuntansi Berbasis Akrual: Memahami prinsip akuntansi berbasis
akrual adalah penting, karena ini membedakan transaksi yang dicatat berdasarkan
waktu terjadinya, bukan hanya saat uang berpindah.
7. Pengukuran dan Pengakuan Aset Tetap: Jika perusahaan memiliki aset tetap seperti
bangunan, kendaraan, atau peralatan, peserta didik harus tahu bagaimana menghitung
nilai awalnya, menghitung depresiasi, dan mengakui perubahan nilai.
8. Proses Perdagangan: Jika mempelajari perusahaan dagang, peserta didik perlu tahu
tentang siklus operasi perdagangan, termasuk pembelian, penjualan, dan persediaan
barang.
9. Proses Manufaktur: Jika mempelajari perusahaan manufaktur, peserta didik perlu
memahami langkah-langkah dalam produksi barang, perhitungan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
10. Penggunaan Perangkat Lunak Akuntansi: Keterampilan dalam menggunakan
perangkat lunak akuntansi modern juga sangat penting, karena teknologi informasi
telah menjadi bagian integral dari proses akuntansi.
11. Kesalahan dan Koreksi: Memahami bagaimana menemukan dan mengoreksi
kesalahan pencatatan, serta dampaknya terhadap laporan keuangan.
12. Etika dalam Akuntansi: Memahami pentingnya etika dalam mengelola informasi
keuangan perusahaan, termasuk kejujuran, integritas, dan tanggung jawab.

Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YMHE dan berakhlak
mulia, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Krtitis dan Kreatif
Target Peserta didik
Target Peserta didik Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
peserta didik regular/tipikal (umum), tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami
Jumlah peserta didik 10 x 1 rombel
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Berikut beberapa model pembelajaran yang akan digunakan:
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based
Learning): Peserta didik diberikan masalah nyata yang
terkait dengan akuntansi, dan mereka diminta untuk
mencari solusi dengan menerapkan konsep-konsep
akuntansi yang dipelajari.
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning):
Peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk
menyelesaikan tugas atau proyek akuntansi.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based
Learning): Peserta didik diberikan proyek akuntansi
yang melibatkan pengumpulan data, analisis, dan
penyusunan laporan keuangan atau analisis kinerja
perusahaan.
4. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-
Enhanced Learning): Menggunakan teknologi seperti
perangkat lunak akuntansi, spreadsheet, atau aplikasi
pembelajaran daring untuk mengajarkan konsep-konsep
akuntansi.
5. Pembelajaran Berbasis Game (Game-Based Learning):
Menggunakan permainan atau simulasi bisnis untuk
mengajarkan konsep-konsep akuntansi.
6. Pembelajaran Berbasis Diskusi (Discussion-Based
Learning): Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi
kelompok atau debat terkait topik akuntansi tertentu.
7. Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning): Peserta
didik diberikan materi pembelajaran dan sumber daya,
kemudian mereka mempelajari konsep-konsep akuntansi
secara mandiri.

Metode Pembelajaran 1. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction): Guru


memberikan penjelasan langsung tentang konsep-
konsep akuntansi, melalui ceramah atau presentasi.
2. Diskusi Kelompok (Group Discussion): Peserta didik
berpartisipasi dalam diskusi kelompok tentang topik
akuntansi tertentu.
3. Proyek Akuntansi (Accounting Project): Peserta didik
melakukan proyek yang melibatkan pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan keuangan berdasarkan situasi
bisnis yang diberikan.
Materi dan Sarana Belajar
Materi atau Sumber 1. Buku Akuntansi untuk SMK Kelas XI oleh Dwi Harti
Pembelajaran dan Nita Rahayu Puspita. Akuntansi SMK Kelas XI
oleh Hafied Cangara. Buku ini mengulas materi
akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur
dengan penjelasan yang sederhana dan contoh-contoh
yang relevan.
2. Akuntansi SMK Kelas XI oleh Rini Agustina dan Budi
Suharjo. Buku ini memberikan panduan praktis untuk
memahami akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan
manufaktur sesuai dengan kurikulum SMK.
3. Akuntansi SMK Kelas XI oleh Teguh Triyono dan
Murtiyanto. Buku ini mencakup materi tentang
akuntansi keuangan untuk berbagai jenis perusahaan,
termasuk jasa, dagang, dan manufaktur.
4. Akuntansi SMK Kelas XI oleh Sukirno. Buku ini
memberikan pengenalan yang komprehensif tentang
konsep-konsep akuntansi dasar dan aplikasinya dalam
perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur.
5. Akuntansi SMK Kelas XI oleh Rustam Efendi. Buku ini
mengajarkan konsep akuntansi dalam konteks
perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur dengan bahasa
yang mudah dipahami.
6. Materi dan modul ajar
7. https://youtu.be/6db7ehh5SEE
8. https://youtu.be/aDzzAvj-boY
9. https://youtu.be/9kOIDm8XmMs
10. Lembar kerja peserta didik
Alat dan Bahan yang di 1. Buku Teks Akuntansi
butuhkan 2. Buku Catatan atau Buku Harian
3. Alat Tulis: Pensil, pena, dan kertas untuk mencatat
transaksi dan membuat perhitungan.
4. Kalkulator: Dapat membantu dalam melakukan
perhitungan matematika dan akuntansi yang lebih
kompleks.
5. Perangkat Lunak Akuntansi: Jika memungkinkan,
perangkat lunak akuntansi seperti Microsoft Excel atau
perangkat lunak akuntansi yang lebih khusus dapat
membantu dalam mencatat dan mengelola data
keuangan.
Media Pembelajaran 1. Video Pembelajaran: Video dapat menjelaskan konsep-
konsep akuntansi dengan cara yang visual dan mudah
dipahami.
2. Animasi: Animasi dapat memvisualisasikan proses-
proses dalam akuntansi, seperti siklus akuntansi atau
proses produksi dalam perusahaan manufaktur.
3. Simulasi Bisnis: Simulasi online atau permainan yang
mensimulasikan operasi bisnis dapat membantu peserta
didik memahami bagaimana konsep-konsep akuntansi
diterapkan dalam situasi nyata.
4. Diagram dan Grafik: Diagram alir atau grafik bisa
digunakan untuk menjelaskan alur proses bisnis atau
hubungan antara berbagai konsep akuntansi.
5. Presentasi Multimedia
Tujuan Pembelajaran 1. Memahami Konsep Dasar Akuntansi: Peserta didik
diharapkan dapat memahami prinsip-prinsip dasar
akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pengukuran aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
2. Mengenal Jenis-jenis Perusahaan: Peserta didik harus
memahami perbedaan antara perusahaan jasa, dagang,
dan manufaktur, serta karakteristik unik dan transaksi
yang terjadi dalam masing-masing jenis perusahaan.
3. Menggunakan Alat-alat Akuntansi: Peserta didik
diharapkan mampu menggunakan alat-alat akuntansi,
seperti buku catatan, buku kas, laporan keuangan, dan
perangkat lunak akuntansi sederhana.
4. Menghitung dan Menganalisis Transaksi: Peserta didik
harus mampu menghitung dan menganalisis transaksi
keuangan dasar, termasuk perhitungan pendapatan,
biaya, dan laba/rugi.
5. Memahami Siklus Akuntansi: Peserta didik diharapkan
memahami tahapan siklus akuntansi, dari pencatatan
transaksi hingga penyusunan laporan keuangan.
6. Menerapkan Prinsip Pendapatan dan Biaya: Peserta
didik diharapkan dapat menerapkan prinsip pendapatan
dan biaya, serta memahami bagaimana keduanya
memengaruhi laporan keuangan.
7. Menghitung Pajak dan Laba Bersih: Peserta didik harus
mampu menghitung pajak penghasilan dan menghitung
laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan.
8. Memahami Peranan Laporan Keuangan: Peserta didik
diharapkan memahami peranan laporan neraca, laporan
laba rugi, dan laporan arus kas dalam menunjukkan
posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
9. Menerapkan Prinsip Akuntansi: Peserta didik
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip akuntansi
seperti prinsip matching, prinsip konservatisme, dan
prinsip entitas dalam situasi yang sesuai.
10. Mengembangkan Kemampuan Analitis: Peserta didik
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan analitis
dalam menganalisis informasi keuangan dan membuat
keputusan berdasarkan analisis tersebut.
11. Menyusun Laporan Keuangan Sederhana: Peserta didik
diharapkan mampu menyusun laporan keuangan
sederhana seperti neraca dan laporan laba rugi.
12. Memahami Pentingnya Etika dalam Akuntansi: Peserta
didik diharapkan memahami pentingnya etika dalam
praktik akuntansi, termasuk tanggung jawab dalam
pelaporan keuangan yang akurat dan jujur.
Pemahaman Bermakna Pemahaman bermakna yang diperoleh setelah belajar akuntansi
pada perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur mencakup
wawasan mendalam tentang berbagai aspek bisnis dan
bagaimana informasi keuangan tercermin dalam laporan-
laporan keuangan. Berikut adalah beberapa pemahaman
bermakna yang diperoleh:
1. Pengelolaan Keuangan: Peserta didik akan memahami
bagaimana perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur
mengelola keuangan mereka, termasuk pengelolaan kas,
aset, dan kewajiban.
2. Perbedaan Jenis Perusahaan: Peserta didik akan
memahami perbedaan antara perusahaan jasa, dagang,
dan manufaktur, serta bagaimana transaksi dan
akuntansi mereka berbeda.
3. Siklus Akuntansi: Peserta didik akan memahami siklus
akuntansi, yaitu rangkaian proses yang meliputi
pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi
keuangan.
4. Pengukuran Aset dan Kewajiban: Peserta didik akan
memahami bagaimana aset dan kewajiban dinilai dalam
laporan keuangan, serta prinsip-prinsip yang mendasari
penilaian ini.
5. Pemahaman tentang Laporan Keuangan: Peserta didik
akan memahami laporan keuangan seperti neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Peserta didik
akan tahu bagaimana menganalisis dan menginterpretasi
informasi dalam laporan ini.
6. Prinsip Pendapatan dan Biaya: Peserta didik akan
memahami prinsip pendapatan dan biaya, serta
bagaimana prinsip ini memengaruhi pencatatan
transaksi dan penyusunan laporan keuangan.
7. Keputusan Bisnis: Peserta didik akan memahami
bagaimana informasi keuangan dapat digunakan untuk
membuat keputusan bisnis yang lebih baik, seperti
menentukan harga produk, mengalokasikan sumber
daya, dan lain-lain.
8. Kepatuhan Pajak: Peserta didik akan memahami
bagaimana perusahaan harus mematuhi kewajiban pajak
penghasilan dan bagaimana pencatatan pajak dilakukan
dalam akuntansi.
9. Analisis Keuangan: Peserta didik akan memiliki
keterampilan untuk menganalisis kesehatan keuangan
perusahaan dengan melihat rasio-rasio keuangan dan
tren dalam laporan keuangan.
10. Etika dalam Akuntansi: Peserta didik akan memahami
pentingnya etika dalam praktik akuntansi, termasuk
mengutamakan kejujuran, akurasi, dan transparansi
dalam pelaporan keuangan.
11. Keterampilan Pribadi: Selain pengetahuan akuntansi,
Peserta didik juga akan mengembangkan keterampilan
analitis, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis yang
dapat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.

Pertanyaan Pemantik

1. Apa perbedaan utama antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang dan manufaktur?
2. Berikan masing-masing 2 contoh perusahaan jasa dengan perusahaan dagang dan
manufaktur?
3. Apa yang dimaksud dengan "harga pokok penjualan" pada perusahaan dagang dan
bagaimana cara menghitungnya?
4. Jelaskan perbedaan antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik dalam perusahaan manufaktur?

Persiapan Pembelajaran

1. Pertemuan 1
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan pentingnya dokumen transaksi dalam akuntansi.
c. Identifikasi dan pengelompokan jenis-jenis dokumen transaksi: intern dan
ekstern.
d. Contoh dokumen: kwitansi penerimaan, kwitansi pengeluaran, nota jasa, dan
lain-lain.
e. Diskusi tentang bagaimana setiap dokumen mempengaruhi pencatatan
akuntansi.
2. Pertemuan 2
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan tentang apa itu entri jurnal dan mengapa itu penting dalam
akuntansi.
c. Pengenalan konsep debet dan kredit dalam entri jurnal.
d. Identifikasi jenis-jenis transaksi yang akan diproses dalam entri jurnal.
e. Pengenalan transaksi yang berkaitan dengan pendapatan, biaya, pembelian,
penjualan, dan lain-lain.
3. Pertemuan 3
a. Penjelasan tentang akun-akun yang umumnya digunakan dalam entri jurnal.
b. Konsep akun aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
c. Panduan langkah demi langkah dalam mencatat entri jurnal.
d. Contoh entri jurnal untuk transaksi umum.
e. Latihan penerapan mencatat entri jurnal.
4. Pertemuan 4
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan mengapa buku besar penting dalam akuntansi.
c. Memahami bagaimana entri jurnal dipindahkan ke buku besar.
5. Pertemuan 5
a. Latihan penerapan penjurnalannya dalam buku besar.
b. Pemahaman tentang penyesuaian yang perlu dibuat dalam buku besar.
c. Pengenalan tentang bagaimana data dalam buku besar digunakan untuk
menyusun laporan keuangan.
6. Pertemuan 6
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan mengapa jurnal penyesuaian diperlukan dalam akuntansi.
c. Pengenalan jenis-jenis transaksi yang memerlukan penyesuaian.
7. Pertemuan 7
a. Panduan langkah demi langkah dalam mencatat jurnal penyesuaian.
b. Contoh pencatatan jurnal penyesuaian untuk berbagai jenis transaksi.
c. Latihan penerapan pencatatan jurnal penyesuaian.

8. Pertemuan 8
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan tentang apa itu neraca lajur dan mengapa itu penting dalam
akuntansi.
c. Pengenalan komponen-komponen neraca lajur: akun-akun, saldo awal,
transaksi, dan saldo akhir.
d. Penjelasan tentang jenis-jenis akun yang terdapat dalam neraca lajur: aktiva,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
e. Contoh transaksi yang terkait dengan masing-masing jenis akun.
9. Pertemuan 9
a. Latihan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan akun-akun.
b. Bagaimana menyusun saldo awal akun-akun dalam neraca lajur.
c. Penggunaan data dari buku besar atau jurnal penyesuaian.
d. Latihan praktik menyusun saldo awal.
e. Cara mencatat transaksi bisnis dalam neraca lajur.
f. Demonstrasi pencatatan transaksi ke dalam neraca lajur.
g. Latihan penerapan pencatatan transaksi dalam neraca lajur.
10. Pertemuan 10
a. Demonstrasi cara menggunakan perangkat lunak untuk menyusun neraca lajur.
b. Latihan praktik menggunakan perangkat lunak akuntansi.
c. Rekap materi yang telah dipelajari selama beberapa pertemuan.
d. Diskusi reflektif tentang proses menyusun neraca lajur dan pentingnya dalam
akuntansi.
e. Evaluasi pembelajaran melalui kuis atau studi kasus.
11. Pertemuan 11
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan tentang jenis-jenis laporan keuangan: laba rugi, perubahan ekuitas,
arus kas, dan neraca.
c. Pengenalan tentang tujuan dan kegunaan masing-masing laporan.
d. Pengenalan tentang komponen-komponen laporan laba rugi: pendapatan,
biaya, laba bersih, dan lain-lain.
e. Langkah-langkah dalam menyusun laporan laba rugi.
f. Latihan penerapan menyusun laporan laba rugi.
12. Pertemuan 12
a. Pemahaman tentang perubahan ekuitas pemilik dalam periode tertentu.
b. Komponen-komponen laporan perubahan ekuitas: modal awal, investasi
tambahan, laba bersih, dan lain-lain.
c. Langkah-langkah dalam menyusun laporan perubahan ekuitas.
13. Pertemuan 13
a. Pengenalan tentang jenis-jenis arus kas: operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Langkah-langkah dalam menyusun laporan arus kas.
c. Penggunaan data dari buku besar, laporan laba rugi, dan perubahan ekuitas.
14. Pertemuan 14
a. Pengenalan tentang komponen-komponen neraca: aktiva, kewajiban, dan
ekuitas.
b. Pemahaman tentang keseimbangan neraca dan konsep dasar dalam neraca.
c. Langkah-langkah dalam menyusun neraca.
15. Pertemuan 15
a. Pengenalan tentang bagaimana menganalisis laporan laba rugi, perubahan
ekuitas, arus kas, dan neraca.
b. Diskusi tentang interpretasi hasil analisis laporan keuangan.
16. Pertemuan 16
a. Evaluasi dan Diskusi
b. Rekap materi yang telah dipelajari selama beberapa pertemuan.
c. Diskusi reflektif tentang proses menyusun laporan keuangan dan pentingnya
dalam akuntansi.
d. Evaluasi pembelajaran melalui kuis atau studi kasus.
17. Pertemuan 17
a. Pengantar materi dan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan tentang apa itu neraca saldo setelah penutupan dan mengapa itu
penting dalam akuntansi.
c. Pengenalan komponen-komponen neraca saldo setelah penutupan.
d. Penjelasan tentang jenis-jenis akun yang terdapat dalam neraca saldo setelah
penutupan: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya.
e. Contoh transaksi yang terkait dengan masing-masing jenis akun.
f. Langkah-langkah dalam proses penutupan akun-akun pendapatan dan biaya.
g. Demonstrasi cara menutup akun-akun pendapatan dan biaya ke akun laba
bersih.
18. Pertemuan 18
a. Diskusi reflektif tentang proses penutupan dan penyusunan neraca saldo
setelah penutupan.
b. Evaluasi pembelajaran melalui kuis atau studi kasus.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1.
Kegiatan Awal 20 menit
1. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik memimpin
doa
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru memastikan kesiapan peserta didik dan lingkungan kelas
4. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang di ajarkan tentang
akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur kepada peserta didik
5. Guru menyampaikan topic atau materi yang akan dipelajari yaitu
pentingnya dokumen transaksi dalam akuntansi dan menjelaskan tentang
bagaimana setiap dokumen mempengaruhi pencatatan akuntansi.
Kegiatan inti. Menerapkan model pembelajaran Pembelajaran Kooperatif 25 menit

1. Membentuk kelompok 5 kelompok belajar beranggotakan 2 peserta didik


2. Guru menayangkan video akuntansi untuk perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur
3. Guru membimbing peserta didik langkah-langkah penerapan model
pembelajaran kooperatif
Peserta didik secara berkelompok
1. Mengamati video yang baru di tonton dan membaca buku referensi untuk
merumuskan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan materi
akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
2. Mengidentifikasi masalah dari berbagai pertanyaan yang berhubungan
dengan materi untuk dirumuskan menjadi hipotesis
3. Mengumpulkan data dari berbagai informasi berupa buku sumber lainnya,
uku atau e-book, jurnal, makalah, serta video lain yang relevan dengan
materi untuk menjawab
4. Menganalisis/mengolah data untuk mendapatkan informasi baru serta
menjawab berbagai pertanyaan, dengan cara membandingkan,
mencocokkan, mengklasifikasi, menghitung dan lain sebagainya
5. Memverifikasi jawban yang sudah di dapatkan untuk mebuktikan benar atau
tidaknya alternative jawaban, membandingkan dengan sumber yang relevan
serta mengaitkan pemahaman yang dieproleh dengan contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran berdasarkan hasil verifikasi. Serta dapat
diterapkan berlaku secara umum untuk kejadian atau masalah yang serupa
7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok secara tatap muka
8. Setiap kelompok yang tampil memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil kerja kelompok mereka.

Anda mungkin juga menyukai