Anda di halaman 1dari 35

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil Dan Lingkungan


Institut Teknologi Bandung

Si–3141 Perancangan Geometrik Jalan


1. Lalu lintas dan Volume Jam Perancangan
2. Kendaraan Rencana.

1
1. Lalu lintas dan
Volume Jam Perancangan

2
VOLUME LALU LINTAS
q Jalan direncanakan untuk menampung lalu lintas yang lewat
selama umur rencana, maka lalu lintas merupakan beban yang
harus dipikul konstruksi jalan.

q Arus lalu lintas yang lewat pada suatu jalan tidak konstan tetapi
berfluktuasi sesuai dengan pola kegiatan pemakai jalan.

q Kesibukan lalu lintas umumnya terjadi di siang hari, di malam hari


arus mengecil.

3
Difinisi
• Pencacahan volume lalu lintas, merupakan perhitungan lalu lintas yang dilakukan dengan
cara mencacah/menghitung kendaraan yang lewat pada pos-pos survai yang telah
ditentukan
• Volume ruas, jumlah kendaraan yang melewati satu titik atau potongan jalan tertentu
dalam satu satuan waktu tertentu seperti jam, hari, dan sebagainya. Perhitungan dapat
dilakukan total dua arah atau per arah,
• Volume terklasifikasi, jumlah kendaraan menurut kelasnya dan/atau konfigurasi sumbu
yang lewat pada satu potongan jalan tertentu dalam satu satuan waktu tertentu, yang
umumnya diukur sebagai bagian dari survei volume ruas atau volume membelok,
• Lalu lintas harian rata-rata (LHR), merupakan jumlah lalu lintas rata-rata dalam satu hari,
dihitung dari volume lalu lintas dalam beberapa hari dibagi dengan jumlah hari,
• Lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT), merupakan jumlah lalu lintas rata-rata dalam
satu tahun, dihitung dari volume Lalu lintas dalam satu tahun dibagi dengan 365 hari.

4
Difinisi
• Mobil penumpang, yaitu kendaraan bermotor beroda empat untuk angkutan penumpang
dengan jumlah maksimum 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi. Jenisnya seperti sedan,
station wagon, jeep, combi, oplet, minibus dan suburban
• Bus, termasuk didalamnya adalah kendaraan yang digunakan untuk angkutan penumpang
dengan jumlah tempat duduk untuk empat puluh orang atau lebih termasuk supir
• Pick up dan mobil hantaran, yaitu kendaraan bermotor roda empat yang dipakai untuk
angkutan barang, dengan berat total £ 2,5 ton.
• Truk, termasuk dalam golongan ini adalah kendaraan angkutan barang roda empat atau
lebih dengan berat ³ 2,5 ton (truk 2 as, 3 as dan truk tangki)
• Motor, adalah kendaraan bermotor roda dua, seperti sepeda motor, scooter.
• Kendaraan tak bermotor, kendaraan yang tidak menggunakan motor sebagai
penggeraknya, seperti sepeda, kendaraan yang ditarik hewan (delman/dokar/bendi) dan
beca
5
Komposisi lalulintas :
Golongan & kelompok jenis kendaraan

6
Formulir lapangan untuk ruas jalan

7
Pengisian Menggunakan Garis-garis.

8
Volume Lalu Lintas Rencana
• Lintas Harian Rata-rata, LHR, (avarage Daily Traffic) bervariasi menurut minggu, bulan dan tahun.
• LHR tahunan (Annual Avarage Daily Traffic/AADT), yaitu rata-rata tahunan volume lalu lintas per
hari yaitu jumlah lalu-lintas dalam satu tahun dibagi jumlah hari dalam satu tahun atau 365 hari.
• Satuan LHR adalah kendaraan/hari untuk total dua arah
• Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR) adalah prakiraan volume lalu lintas harian pada akhir
tahun rencana lalu lintas dalam kendaraan/hari atau satuan mobil penumpang/hari (smp/hari)
• Volume Jam Perancangan, VJP, merupakan suatu volume lalu lintas per jam digunakan sebagai
dasar perencanaan è VJP berimplikasi pada karakteristik lalu lintas lainnya.
• VJP harus mencerminkan keadaan lalu lintas sebenarnya (biasanya tidak sama dengan volume
terbesar atau arus tersibuk yang terjadi).
• Penggunaan volume terbesar dalam perencanaan akan menghasilkan konstruksi yang tidak
ekonomis karena penggunaannya pada arus maksimum yang terjadi dalam waktu singkat dalam
sehari.

9
Volume Jam Perancangan (VJP)
• Volume lalu lintas untuk perencanaan geometrik umumnya ditetapkan dalam Satuan
Mobil Penumpang per Satuan Waktu (smp/waktu)
• Masing-masing jenis kendaraan harus dikonversikan kedalam smp dengan dikalikan
dengan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp).
• Volume Jam Perencanaan (VJP) merupakan suatu volume lalu lintas per jam yang
digunakan sebagai dasar perencanaan.
• VJP adalah prakiraan volume rencana lalu lintas pada jam sibuk tahun rencana, yang
dinyatakan dalam smp/jam,
• VJP digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasillitas lalu lintas lainnya
yang diperlukan.
• VJP = VLHR x K, dimana K adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk
10
Kapasitas Jalan Antar Kota
(MKJI)

11
Definisi Kapasitas

Keterangan:
1. C = Kapasitas
2. CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
3. FCW = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas
4. FCSP = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah
5. FCSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
12
C-1: Kapasitas Dasar (C0)
• Tentukan kapasitas dasar (Q) dari
Tabel C-1: 1 atau C1:2, (hal 6-65)
• Perhatikan bahwa ada pengaruh
tipe alinyemen pada kapasitas.
• Kapasitas dasar jalan dengan lajur
lebih dari empat lajur dapat
ditentukan dengan menggunakan
kapasitas per lajur yang diberikan
dalam Tabel C-1: 1, meskipun lajur
yang bersangkutan tidak dengan
lebar yang standar (ada koreksi
lebar)
13
C-2: Faktor Penyesuaian akibat Lebar Jalur Lalulintas (FCW)

• Tentukan faktor penyesuaian akibat


lebar jalur lalu-lintas dari Tabel C-
2:1 (hal 6-66) berdasar pada lebar
efektif jalur lalu-lintas (WC)
• Faktor penyesuaian kapasitas jalan
dengan lehih dari enam lajur dapat
ditentukan dengan menggunakan
angka per lajur yang diberikan
untuk jalan empat dan enam lajur
dalam Tabel C-2:1. (hal 6-66)

14
C-3: Faktor Penyesuaian Akibat Pemisahan Arah (FCSP)
• Hanya untuk jalan tak-terbaik,
• Tentukan faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah dari Tabel C-3:1 (hal
6-67)
• Tabel C-3: 1 memberikan faktor penyesuaian pemisahan arah untuk jalan dua-lajur
dua-arah (2/2) dan empat-lajur dua-arah (4/2) yang tak terbagi.
• Untuk jalan terbagi, faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah tidak dapat
diterapkan

15
C-4: Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping (FCSF)
• Tentukan faktor penyesuaian kapasitas
akibat hambatan samping dari Tabel C-
4: 1 (hal 6-68) berdasar pada lebar
efektif bahu WS dan kelas hambatan
samping (SFC)
• Faktor penyesuaian kapasitas untuk 6-
lajur dapat ditentukan dengan
menggunakan nilai FCSF untuk jalan
empat lajur yang diberikan pada Tabel
C-4: 1 (hal 6-68) disesuaikan seperti
digambarkan di samping:
Keterangan
FC6,SF = faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan enam-lajur
FC4,SF = faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan empat-lajur
16
C-5: Penentuan Kapasitas (C) Pada Kondisi Lapangan
• Kapasitas pada jalan umum
• Tentukan kapasitas segmen jalan pada kondisi lapangan
dengan isikan data ke formula:

• Keterangan
• C = Kapasitas
• Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
• FCW = Faktorpenyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas
• FCSP = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah
• FCSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping

17
7. Penentuan Jumlah Lajur
1. Tentukan lintas harian rata-rata (LHR)
2. Tentukan masa layan jalan.
3. Tentukan faktor pertumbuhan lalulintas dan faktor K
4. Tentukan Volume Jam Rencana (VJR atau VJP) sesuai dengan masa layan jalan.
a) VJR pada saat ketika jalan dibuka untuk lalulintas
b) VJR pada akhir masa layan
c) VJR pada pertengahan perioda masa layan (bisa 5 tahunan atau sesuai dengan
keperluannya)
5. Tentukan berapa batasan volume lalulintas per kapasitas pada akhir masa layan.
6. Tentukan kapasitas rencana per lajur jalan ( C ).
7. Tentukan kebutuhan lajurnya: N = (VJR)/C

18
MENENTUKAN JUMLAH LAJUR
Suatu jalan arteri primer mempunyai data sebagai berikut:
1. LHR 28000 kendaraan / hari
2. Komposisi lalu-lintas mobil penumpang (pc) 60%, kendaraan sedang (mhv)
30% dan kendaraan berat (hv) 10%.
3. Faktor k = 12%
4. Kapasitas jalan, C = 1400 smp/jam/lajur
5. Ekivalensi mobil penumpang untuk mhv adalah 1,5 dan untuk hv adalah 2,5
6. Pertumbuhan lalu-lintas untuk ipc = 6%, imhv = 4 % dan ihv = 3 %
7. Umur rencana jalan adalah 20 tahun
8. Tentukan jumlah lajur untuk 5 tahun ke 1, 2, 3 dan akhir masa layan.
19
Contoh perhitungan
1. Suatu jalan antar kota, direncanakan untuk tipe jalan 2 arah tanpa median
2. LHR = 24000 smp/hari pada saat jalan dibuka untuk lalulintas umum.
3. Masa layan jalan = 20 tahun
4. Faktor pertumbuhan lalulintas, i = 5% dan faktor K = 10%
5. Tentukan Volume Jam Rencana (VJR) sesuai dengan masa layan jalan.
a) VJR pada saat ketika jalan dibuka untuk lalulintas
b) VJR pada akhir masa layan
c) VJR pada 5, 10, 15 tahun dan akhir masa layan.
6. Bila diminta volume lalulintas per kapasitas pada tiap masa layan yang
ditentukan adalah maksimum 0,90. (V/C < 0,9)
7. Berapakah kapasitas rencana per lajur jalan ( C ).
8. Tentukan kebutuhan lajurnya: N = (VJR)/C untuk tiap masa layan yang
ditentukan.
20
Menentukan Jumlah Lajur
Penentuan Jumlah Lajur Suatu jalan arteri primer mempunyai data
1. Tentukan lintas harian rata-rata (LHR) sbb :
2. Tentukan masa layan jalan. 1. LHR 28000 kendaraan / hari
3. Tentukan faktor pertumbuhan lalulintas dan 2. Komposisi lalu-lintas mobil penumpang (pc)
faktor K
60%, kendaraan sedang (mhv) 30% dan
4. Tentukan Volume Jam Rencana (VJR atau VJP)
kendaraan berat (hv) 10%.
sesuai dengan masa layan jalan.
a) VJR pada saat ketika jalan dibuka untuk 3. Faktor k = 12%
lalulintas 4. Kapasitas jalan, C = 1400 smp/jam/lajur
b) VJR pada akhir masa layan 5. Ekivalensi mobil penumpang untuk mhv
c) VJR pada pertengahan perioda masa layan adalah 1,5 dan untuk hv adalah 2,5
(bisa 5 tahunan atau sesuai dengan 6. Pertumbuhan lalu-lintas untuk ipc = 6%, imhv =
keperluannya) 4 % dan ihv = 3 %
5. Tentukan berapa batasan volume lalulintas per 7. Umur rencana jalan adalah 20 tahun
kapasitas pada akhir masa layan. 8. Tentukan jumlah lajur untuk 5 tahun ke 1, 2, 3
6. Tentukan kapasitas rencana per lajur jalan ( C ).
dan akhir masa layan.
7. Tentukan kebutuhan lajurnya: N = (VJR)/C
21
2. Kendaraan Rencana

22
Kendaraan Rencana
• Kendaraan Rencana (Design Vehicle)
• Dimensi kendaraan (Vehicle dimensions)
• Karakteristik berbelok dan Area / luasan jalan yang diperlukan
untuk gerakan belok (Turning characteristics and roadway
area required)
• Percepatan/perlambatan dan kemampuan di tanjakan
(Vehicle acceleration and hill climbing ability)

23
Tabel 1
Klasifikasi jalan secara umum menurut kelas, fungsi, dimensi kendaraan maksimum
dan muatan sumbu terberat ( MST )

Dimensi kendaraan Muatan sumbu


Kelas maksimum
Fungsi jalan terberat
Jalan
Panjang (m) Lebar (m) (ton)

I 18 2,5 > 10

II Arteri 18 2,5 10

III A 18 2,5 8

III A 18 2,5 8
Kolektor
III B 12 2,5 8

III C Lokal 9 2,1 8

5.2 Penentuan jumlah lajur


Jumlah lajur ditentukan berdasarkan prakiraan volume lalu lintas harian (VLR) yang 24
dinyatakan dalam smp/hari dan menyatakan volume lalu lintas untuk kedua arah. Dalam
Kendaraan Rencana
• Dalam Standar Perancangan
Geometrik Jalan Perkotaan, 58
pengelompokkan kendaraan rencana: 90 3040 15
0
• Kendaraan penumpang Kendaraan Kecil 170 210
(ukuran dalam cm):
• Truk/bus tanpa gandengan
1210
• Kombinasi 210 760 240

• Dalam standar desain geometrik jalan Kendaraan Sedang 200 280


antar kota, kendaraan rencana (ukuran dalam cm):
dikelompokkan dalam tiga kategori:
• Kendaraan kecil (mobil penumpang)
• Kendaraan sedang (truk 3 as tandem Kendaraan Besar
atau bus besar 2 as) (ukuran dalam cm):
• Kendaraan besar (truk semi trailer)

25
Dimensi Kendaraan Rencana
Dimensi Kendaraan Rencana untuk Standar Desain Jalan Perkotaan (meter)
Jenis Kendaraan Panjang Lebar Tinggi Depan Jarak Belakang Radius
Total Total Tergantun Gandar Tergantun Putar Min.
g g
Kendaraan 1,2 6,0
4,7 1,7 2,0 0,8 2,7
Penumpang
Truk/bus tanpa 4,0 12,0
12,0 2,5 4,5 1,5 6,5
Gandengan
Kombinasi 16.5 2,5 4,0 1,3 4,0 (depan) 2,2 12,0
9,0 (belakang)

Sumber: Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1992

Dimensi Kendaraan Rencana untuk Standar Desain Jalan Antar Kota


Kategori Dimensi Kendaraan Tonjolan Radius Putar Radius
Kendaraan (cm) (cm) (cm) Tonjolan
Rencana Tinggi Lebar Panjang Depan Belakang Min. Maks. (cm)

Kend. Kecil 130 210 580 90 150 420 730 780

Kend. 410 260 1210 210 240 740 1280 1410


Sedang
Kend. Besar 410 260 2100 120 90 290 1400 1370

Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997 26
Kemampuan Manuver Kendaraan

Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997
27
Kemampuan Manuver Kendaraan

Sumber: Tata Perencanaan Geometrik


Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Sumber: AASTHO 2001
Bina Marga, 1997
28
Pelebaran Perkerasan (Jalur) di Tikungan

29
Lain – lain pertimbangan dimensi jalan
terhadap kendaraan rencana..
• Garasi/lot parkir
• Jalur pemadam kebakaran
• Jalur pesawat
• Jalur peralatan pengangkut industri
• Jalur militer

30
Tabel 3.1 : Konfigurasi Roda Pendaratan Utama

Dimensi
pesawat

31
Sumber: Basuki, 1985
Pemadam Kebakaran

32
Ankutan khusus

33
3
4

• Configuration : 4x4
• Crew : 3+8
• Length : 5.9 m
• Width : 2.3 m
• Height : 2.4 m
• Empty weight : 7.5 tons
• Fuel capacity : 200 L
• Speed : 80 km/h on highway 30 km/h on off road
• Range : 450 km
• Power plant : Diesel engine in line 4 cylinder 215 HP
• Transmission : Manual
• Communication : Intercom Set
35

Anda mungkin juga menyukai