KREASI KARYA
SENI RUPA
BERDASARKAN
MEDIUM
Penyusun:
Novia Ariawan, S.Pd
(SMAN 2 Sungaiselan)
MELUKIS PADA MEDIA BOTOL
MODUL AJAR
SENI BUDAYA (SENI RUPA)
Kegiatan Inti
Penutup
Kegiatan Inti
● Guru memberikan umpan balik dan tindak lanjut (Lampiran) dari hasil
temuan LKPD I.
● Peserta didik mencermati demonstrasi guru dalam mencipta karya seni rupa
yang menggunakan medium yang berasal dari lingkungan sekitar.
● Peserta didik diminta mengeksplorasi lingkungan sekitar dan membawa
medium yang akan digunakan untuk bereksperimen mencipta karya
sederhana.
● Guru memberikan LKPD II (terlampir).
● Guru memberikan asistensi saat peserta didik mengerjakan LKPD II.
● Peserta didik berdiskusi mengenai medium yang digunakan dengan
membahas efisiensi dan konteks yang diangkat dalam mencipta karya seni
rupa.
Indikator Ketercapaian : 4. Mencipta karya lukis seni rupa dua dimensi pada
Tujuan Pembelajaran media pot.
Alokasi Waktu : 4 x 45menit
Sumber Gambar
https://artspace.id/2018/02/02/pameran-sekolah-wahana-belajar-berkreasi/
I. Pertemuan 1
Menentukan Alat, Bahan dan Teknik untuk Membuat Karya Dua Dimensi
Peserta didik diajak untuk memilih bahan dan material yang terdapat di lingkungan
sekitar rumah dan sekolah untuk membuat karya dua dimensi. Pemilihan bahan dan
material dapat dilakukan oleh masing-masing siswa maupun dengan cara diskusi
berkelompok.
Merealisasikan Konsep Karya Dua Dimensi dengan Alat, Bahan dan Teknik
yang Dipilih
Esensi Mandala sebagai salah satu bentuk seni yaitu untuk melatih kesabaran dan
keterampilan dalam menyusun bentuk dari bidang geometri yang simetris, melatih
kepekaan siswa dalam memanfaatkan elemen dari benda-benda di sekitar dan
memanfaatkan kerja kelompok sehingga dapat menjadi sarana melatih
eksperimentasi proses berkarya.
Sumber : Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.
Hal. 79 - 84
KARYA SENI RUPA BERDASARKAN DIMENSI DAN KEGUNAANNYA
A. DIMENSI KARYA SENI RUPA
Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa
yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut sebagai karya seni rupa dua
dimensional atau dwimatra. Sedangkan karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran
disebut karya tiga dimensional atau trimatra.
Karya seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan,
atas, samping, maupun bawah. Tetapi karya seni rupa tiga dimensi yang dinikmati
dari bawah tidak terlalu banyak, yaitu karya seni yang diletakkan dengan cara
digantung atau melayang. Jika dirinci berdasarkan dimensinya, karya seni dapat
berupa:
a) Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra)
contoh: lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, kaligrafi, hiasan pada piring, dll.
b) Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra)
contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.
B. PEMBAGIAN BERDASARKAN KEGUNAAN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari karya seni, seperti
untuk duduk maka diperlukan sebuah kursi, untuk makan diperlukan alas berupa
piring atau mangkuk. Berdasarkan kegunaan ini, karya seni rupa dapat dibedakan
antara karya seni rupa terapan dan karya seni rupa murni.
a) Karya seni rupa terapan/pakai (applied art/useful art)
karya seni yang mengalami fungsi ganda. Pertama, sebagai alat bantu
kehidupan sehari-hari, dan kedua segi keindahan untuk pemenuhan rasa
kepuasan batin. Karya seni yang mempunyai fungsi ganda contohnya
pakaian, rumah, pisau, sepatu, kendaraan, tas, jam tangan, sabuk,
kacamata, dll.
b) Karya seni murni (fine art)
karya yang terlepas dari segi kegunaan lain, kecuali nilai pemenuhan
kebutuhan emosional sebagai alat ekspresi. Contoh:lukisan, patung, relief,
dll.
Sumber : Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Pusat Kurikulum Dan Perbukuan. Tahun 2021.
Hal. 6 - 57
II. Pertemuan 2
Beberapa hal mendasar di atas dapat dijadikan bahan pemantik diskusi oleh
guru untuk membuka pola pikir siswa sehingga mereka dapat memahami
perihal kesetaraan yang ada dan dapat melihat berbagai keunggulan yang
mereka miliki untuk dijadikan sebagai potensi dan kekuatan. Berbagai
penjelasan tentang bahan, teknik dan keterampilan lain yang terdapat di unit
sebelumnya dapat dimanfaatkan oleh siswa di unit pembelajaran ini.
B. Wacana Setara atau Konteks
Untuk menghargai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, siswa perlu diajak
untuk mengalami perbedaan itu sendiri, sehingga akhirnya dapat menjadi lebih
paham bahwa penilaian itu tidak selalu objektif dan dapat menjadi subjektif jika
penilai mampu melihat dari kondisi masing-masing. Demikian juga siswa diajak
untuk tidak selalu melihat hambatan, karena sesuatu yang tidak dimiliki dapat
menjadi kesempatan untuk menghargai dan memberi arti lebih kepada apa yang
dimiliki.
Sumber : Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.
Hal. 113 - 115
I. Refleksi Guru
REFLEKSI GURU
1. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah efektif?
2. Apakah peserta didik menunjukan ketertarikan terhadap materi
pembelajaran hari ini?
3. Bagaimana pembelajaran hari ini berlangsung secara keseluruhan?
Dari hasil refleksi yang telah saya lakukan, maka saya akan . . .
Catatan :
Refleksi dapat dilakukan baik tertulis maupun lisan. Jika dilakukan secara tertulis pastikan waktu
cukup tersedia bagi peserta didik menuliskan jawabannya. Secara sederhana, refleksi juga dapat
dilakukan dengan meminta peserta didik melakukan refleksi berpasangan dimana peserta didik saling
berbagi hasil refleksi secara bergantian.
Lampiran Asesmen
No Kriteria 1 2 3 4 NILAI
. PERLU KURANG CUKUP SIAP
PENDAMPINGAN SIAP SIAP
1 Partisipasi Aktif: berbagi pendapat
serta ide-ide dalam mengidentifikasi
medium dalam rencana mencipta
karya seni rupa
Total Skor
Catatan :
● Total Poin 13 - 16 : melanjutkan ke LKPD II
● Total poin 9 - 12 : Peserta didik dan guru berdiskusi tentang apa yang dirasa kurang dari
konsep dan pemilihan medium.
● Total poin 5 - 8 : Peserta didik dan guru berdiskusi tentang apa yang dirasa perlu dibenahi
atau dipelajari kembali dalam pembuatan konsep dan pemilihan medium.
● Total poin 1 - 4 : Peserta didik diberi pengayaan dan dibantu tutor sebaya dalam menentukan
medium.
Asesmen Pertemuan ke-3
ASESMEN FORMATIF
(Diskusi dan Presentasi)
Total Poin
Catatan :
● Total Poin 12 - 16 : melanjutkan pada proses pembuatan karya.
● Total poin 6 - 11 : Peserta didik dan guru berdiskusi tentang apa yang dirasa kurang dari
konsep dan kekaryaan.
● Total poin 0 - 5 Peserta didik dan guru berdiskusi tentang apa yang dirasa perlu dibenahi
atau dipelajari kembalii dalam pembuatan konsep dan kekaryaan.
ASESMEN SUMATIF
Kreasikan sebuah medium yang sudah ditentukan menjadi sebuah karya dua dimensi
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tentukan konteks atau topik yang diangkat dengan memiliki tujuan pembuatan
berdasarkan medium yang sudah dipilih. (LKPD I)
2. Kreasi karya bersifat individu, dengan medium, konteks serta memiliki tujuan
dalam pembuatannya. kegiatan tersebut menunjukan eksplorasi dan
eksperimentasi dalam penggunaan medium dalam kekaryaan seni rupa. (LKPD II)
3. LKPD I, LKPD II dan Asesmen Sumatif disatukan menjadi portofolio.
4. Presentasikan hasil mencipta karya seni rupa.
Catatan :
● Total Poin 10 - 12 : Mahir
● Total poin 5 - 9: Cakap
● Total poin 0 - 4: Butuh Intervensi Khusus
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4 Alat : …………………………………………………………………
5 Bahan : …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
TINDAK LANJUT
Bagi peserta didik yang belum memahami secara konseptual dan faktual dilayani
secara individual oleh guru atau tutor sebaya.
Asesmen Formatif (observasi)
● Pembahasan materi dasar seni rupa terkait pemilihan medium dalam
pengembangan konteks beserta tujuan pembuatan karya.
Asesmen Formatif (Diskusi dan Presentasi)
● Pendampingan mengenai pematangan konteks dan eksperimentasi
teknik berkarya seni rupa.
Asesmen Sumatif
● Pendampingan dalam proses berkarya seni rupa.
1. Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan .
2. Buku Panduan Guru Seni Rupa SMA/SMK Kelas 10, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan
Perbukuan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan. Tahun 2021.
3. Rangkuman Materi dari berbagai sumber sebagai penunjang pembelajaran
SUMBER MEDIA PEMBELAJARAN TAMBAHAN
https://www.youtube.com/watch?v=cGJdhgCA9JE
Source : Lista Tsurayya (youtube Channel)
https://www.youtube.com/watch?v=1T-ecsmngBQ
Source : MR TUTOR (youtube Channel)
https://www.youtube.com/watch?v=ogE3n_KdYfg
Source : Idetrik (youtube Channel)
GLOSARIUM
Seni Rupa, cabang seni yang bentuk perwujudannya dapat dilihat dan
diraba. Di mana perwujudannya terdiri dari unsur rupa berupa titik, garis,
bidang atau ruang, bentuk atau wujud, gelap terang, dan tekstur.
Seni Rupa Dua dimensi, karya seni rupa yang memiliki batas dua sisi,
yaitu sisi panjang dan sisi lebar. Seni rupa 2 dimensi tidak memiliki ruang
karena tidak memiliki ketebalan atau ketinggian.
Seni Rupa tiga dimensi, karya seni rupa yang memiliki ruang, ketebalan
atau ketinggian, dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
Medium, .Media dalam seni rupa merupakan alat maupun bahan yang
digunakan dalam pembuatan sebuah karya.
Seni Rupa Murni, karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih
mengutamakan keindahan dari pada fungsi.
Seni Rupa Terapan/Pakai, karya seni rupa yang diterapkan pada bentuk-
bentuk fungsional. Karya seni rupa ini memiliki nilai seni, keindahan, dan
dapat dipakai sehari-hari. Ciri khas seni rupa terapan yakni mengutamakan
kerapihan, kenyamanan, efektivitas, keindahan, dan efisiensi.
Berpikir Kritis, kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional
tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Berpikir
kritis merupakan sebuah proses di mana Anda harus membuat penilaian yang
masuk akal, logis, dan dipikirkan secara matang.
Eksperimen, percobaan yang bersistem dan berencana suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan
untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
Eksplorasi, proses pencarian atau penjelajahan yang bertujuan untuk
menemukan sesuatu. Eksplorasi menjadi sebuah kegiatan dalam berkesenian,
pemikiran tersebut selalu menjadi alasan untuk mendapatkan kepuasan batin
seorang seniman dalam menuangkan ide ke dalam bentuk karya seni.
Apresiasi, merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara
mengindera atau melihat, mengamati, menghayati, memahami serta
menangkap nilai-nilai keindahan dan kaidah artistik dari eksistensi seni
rupa itu sendiri.
Kritik Seni, kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan
dan kekurangan suatu karya seni, salah satu keterangan kelebihan dan
kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya.
DAFTAR PUSTAKA
Irayati, Monika. (2021). Buku Panduan Guru Seni Rupa. Jakarta Pusat: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Soetedja, Zakaria, Dkk. (2017). Seni Budaya. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
PerbukuanBadan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Chinta, Vina. “Karya Seni Rupa Berdasarkan Dimensi Dan Kegunaannya”.
Dokumen.tips,
https://dokumen.tips/documents/karya-seni-rupa-berdasarkan-dimensi-da
n-kegunaan. Di akses pada 10 Juli 2023.
Lista Tsurayya. (2022, 25 Juni). DIY Plastic Bottle Enchanted Rose | Best Out
of Waste | Dekorasi cantik dari Barang Bekas.
https://www.youtube.com/watch?v=cGJdhgCA9JE
MR TUTOR. (2020, 18 Januari). KERAJINAN DARI KARDUS BEKAS, HIASAN
DINDING BENTUK BUNGA 3D.
https://www.youtube.com/watch?v=1T-ecsmngBQ