Anda di halaman 1dari 4

Nim: Reki Paat

Nim : 202341285

Dosen : Pdt. Clement Wuysang, M.Th

Mk : Filsafat Barat dan Filsafat Timur

Jam :17:00-18:45

Amsal 1 : 7

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan.”

Rasa kekaguman yang penuh hormat pada kuasa, keagungan, dan kekudusan Allah
telah menghasilkan di dalam diri kita suatu ketakutan kudus untuk melanggar
kehendak-Nya yang ternyatakan; kehormatan semacam ini perlu sekali untuk
memperoleh hati berhikmat.

Hal ini secara langsung menunjukkan bahwa umat Kristen yang sungguh-sungguh
takut akan Tuhan di dalam hati akan selalu mendapatkan penyertaan dan
penghiburan Roh Kudus.

Takut dalam hal ini bukan berarti merasakan sesuatu yang mengerikan atau
menyeramkan, melainkan menunjukkan sikap hormat, menjunjung tinggi,
menundukkan diri kepada kedaulatan Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya.

Tuhan adalah sumber hikmat tertinggi. Setiap umat perlu datang kepada sumber
hikmat supaya menjadi orang yang berhikmat, hidup bijaksana, bermoral tinggi dan
selaras dengan kehendak Tuhan.

Di zaman sekarang, pendidikan dianggap sebagai jalan penting untuk menuju sukses
sehingga banyak orang tua memasukkan anaknya ke sekolah yang berlabel sekolah
unggulan bahkan yang punya uang lebih memasukkan anaknya ke sekolah
internasional untuk mempersiapkan anaknya supaya punya masa depan yang lebih
baik.

Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun sebaiknya diiringi dengan kesadaran bahwa
kesuksesan bukan hanya tentang materi. Sebagai ayat Alkitab, Amsal 1 ayat 7
membantu kita untuk selalu mengingat bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan, memiliki hikmat sehingga bukan hanya pandai dalam melakukan
sesuatu tetapi melakukannya dengan benar, adil dan jujur.

Umat yang takut akan Tuhan tahu bagaimana caranya menjalankan hidup,
bagaimana harus mengatasi masalah dengan bijak, bagaimana harus mengambil
keputusan dengan baik dan bagimana harus berdiri tegak di tengah badai kehidupan
yang setiap hari harus kita hadapi.

Mazmur 139:6

“Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku
mencapainya. “

Dalam Kitab Mazmur 139, Daud merenungkan kehadiran dan pengetahuan Allah
yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. Daud menyadari bahwa Allah
adalah Tuhan yang melihat dan mengetahui segala sesuatu tentang dirinya. Ia
mengakui bahwa pengetahuan Allah begitu ajaib dan tinggi, melebihi pemahaman
manusia.

Dalam konteks ayat ini, "pengetahuan" yang dimaksud mencakup pemahaman Allah
tentang setiap detail kehidupan Daud, baik yang tersembunyi maupun yang tampak.
Daud menyadari bahwa Allah memiliki pengetahuan yang sempurna dan tak
terbatas mengenai dirinya, termasuk pikiran, perasaan, dan tindakan-tindakannya.

Dalam keajaiban dan kedalaman pengetahuan-Nya, Allah mengetahui segala


sesuatu tentang manusia dengan sempurna. Dia mengetahui masa lalu, masa kini,
dan masa depan. Tidak ada hal yang tersembunyi dari-Nya. Daud menyadari bahwa
sebagai manusia, dia tidak mampu mencapai atau memahami sepenuhnya
pengetahuan Allah yang tinggi dan luar biasa.

Ungkapan "terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu" menunjukkan kekaguman Daud


yang mendalam terhadap kebesaran Allah. Dia menyadari bahwa Allah adalah sang
Pencipta yang maha bijaksana dan memiliki pengetahuan yang tak terbandingkan.
Daud merasa rendah diri di hadapan-Nya dan menyadari bahwa sebagai manusia,
dia memiliki keterbatasan dalam memahami kedalaman pengetahuan Allah.
Dalam kesadaran akan keterbatasannya, Daud tidak berusaha untuk menyamai atau
mencapai pengetahuan Allah. Ia mengakui bahwa dalam segala hal, manusia
bergantung pada Allah sebagai Sumber pengetahuan yang sempurna. Ayat ini
menunjukkan kerendahan hati Daud yang mengakui kebesaran Allah dan
keterbatasan manusia dalam memahami-Nya.

Dalam aplikasi yang lebih luas, ayat ini juga mengajarkan kita untuk menghormati
dan mengakui bahwa Allah adalah Pencipta yang memiliki pengetahuan yang
melampaui pemahaman kita sebagai manusia. Kita harus merendahkan hati,
menghormati-Nya, dan bergantung pada-Nya dalam segala hal. Ayat ini
mengajarkan pentingnya kerendahan hati, pengakuan akan keterbatasan kita, dan
kekaguman yang tulus terhadap kebesaran Allah yang tak terbatas.

Kolose 2:3

“sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.”

Ayat ini merupakan bagian dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, di mana
ia berbicara tentang keunggulan dan kepenuhan yang kita miliki melalui hubungan
kita dengan Kristus.

Ketika kita memeriksa ayat ini dengan cermat, ada beberapa aspek penting yang bisa
kita pahami.

1. Sumber hikmat dan pengetahuan: Ayat ini menegaskan bahwa Kristus adalah
sumber segala harta hikmat dan pengetahuan yang sejati. Dalam diri-Nya, ada
kekayaan pengetahuan yang tak terbatas dan hikmat yang sempurna. Kristus adalah
sumber yang kita harus cari untuk mendapatkan pemahaman yang benar dan hikmat
yang diperlukan dalam hidup kita.

2. Tersembunyi dalam Kristus: Ayat ini melukiskan bahwa harta hikmat dan
pengetahuan ini tersembunyi dalam Kristus. Ini menunjukkan bahwa pemahaman
dan pengetahuan yang sejati tentang Allah dan kehendak-Nya tidak dapat
ditemukan di luar hubungan kita dengan Kristus. Kita harus mencari-Nya dan
memperdalam hubungan kita dengan-Nya untuk menggali hikmat dan pengetahuan
yang tersembunyi ini.

3. Kepenuhan dalam Kristus: Surat ini menekankan bahwa kita memiliki


kesempurnaan dan kepenuhan dalam Kristus. Ayat sebelumnya (Kolose 2:2)
menyatakan bahwa semua harta hikmat dan pengetahuan ini terkait dengan
"pengetahuan rahasia Allah, yaitu Kristus." Dalam Kristus, kita menemukan
pemenuhan yang tidak bisa didapatkan melalui pengetahuan manusia atau filosofi
dunia. Kepenuhan hidup kita ada dalam hubungan kita dengan Kristus dan
pemahaman akan rencana-Nya bagi kita.

4. Implikasi praktis: Ayat ini juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan kita.
Jika segala harta hikmat dan pengetahuan tersembunyi dalam Kristus, maka kita
harus mengarahkan perhatian kita kepada-Nya. Kita perlu mencari-Nya melalui doa,
pembacaan Firman-Nya, dan persekutuan dengan orang percaya lainnya. Dalam
hubungan kita dengan Kristus, kita akan menemukan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan hidup, hikmat untuk mengambil keputusan yang benar, dan
pengetahuan untuk hidup yang sesuai dengan kehendak Allah.

Dalam rangka memahami sepenuhnya ayat ini, penting untuk melihat konteksnya
dalam surat Paulus kepada jemaat di Kolose. Seluruh surat ini memberikan
pengajaran yang dalam tentang keunggulan Kristus, pentingnya iman dalam Kristus,
dan peran Kristus dalam hidup kita sebagai orang percaya.

Dalam kesimpulannya, ayat Kolose 2:3 mengajarkan bahwa segala harta hikmat dan
pengetahuan yang sejati tersembunyi dalam Kristus. Melalui hubungan kita dengan
Dia, kita dapat memperoleh hikmat dan pengetahuan yang diperlukan dalam hidup
kita. Oleh karena itu, kita harus mencari-Nya, memperdalam hubungan kita
dengan-Nya, dan mengarahkan perhatian kita kepada-Nya untuk mendapatkan
pemenuhan dan kepenuhan hidup yang hanya bisa kita temukan dalam-Nya.

Anda mungkin juga menyukai