Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

ÿÿÿÿÿÿÿÿ

ÿ 57 ÿ ÿ 2 ÿ Jil. 57 No.2
JURNAL UNIVERSITAS JIAOTONG SELATAN
2022 bulan 4 bulan April 2022

ISSN: 0258-2724 DOIÿ10.35741/issn.0258-2724.57.2.2

Artikel Penelitian

Pendidikan

PENDIDIKAN KARAKTER tari GANDRUNG DALAM SEMANGAT


NUSANTARA

ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ

Ida Ayu Trisnawati


Institut Seni Indoensia Denpasara, Pogram Studi
Tari Denpasar, Indonesia, dayutrisnÿ@gmÿil.com

Diterima: 11 Januari 2022 ÿ Ulasan: 9 Februari 2022


ÿ Diterima: 10 Maret 2022 ÿ Diterbitkan: 30 April 2022

Artikel ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan berdasarkan syarat dan ketentuan Lisensi
Atribusi Creative Commons (http:// creativecommons.org/ licenses/ by/ 4.0)

Abstrak
Seni merupakan ekspresi jiwa yang sangat murni dan penuh nilai keindahan. Jiwa yang murni dan indah
ini dapat terwujud jika setiap orang dapat memaknai seni secara positif. Berbagai karakter positif dapat
dikembangkan melalui kegiatan berkesenian. Saling menghormati perbedaan merupakan cara ampuh untuk
menguatkan semangat nusantara. Tujuan nyata yang dapat dicapai dengan menggambarkan berbagai
jenis Gandrung antara lain pertunjukan Gandrung Banyuwangi, Gandrung Bali, dan Gandrung Lombok
yang serasi, estetis, dan sarat nilai karakter yang mencerminkan multikulturalisme. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang dipadukan dengan penciptaan karya seni. Pendekatan kualitatif
ini dilakukan pada tahap awal penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan kesenian Gandrung di Banyuwangi, Bali, dan Lo
Informasi mengenai informan dikumpulkan dengan menggunakan metode purposif, observasi dan studi dokumentasi.
Gandrung membuktikan bahwa seni mampu menciptakan keindahan, keharmonisan, dan keuntungan finansial bagi masyarakat.
Akhirnya rasa nasionalisme tumbuh dengan semangat nusantara sehingga memunculkan berbagai potensi
bangsa ini. Penelitian ini menemukan bahwa gandrung terhadap seni pertunjukan mempunyai nilai-nilai
karakter toleransi, kerjasama, kerja keras, disiplin, kreativitas, dan jiwa wirausaha yang diperoleh secara
formal dan juga diperoleh secara informal (dalam lingkungan masyarakat).

Kata Kunci: Seni, Karakter, Gandrung, Semangat, Nilai

,_
perusahaan asuransi kesehatanÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Machine Translated by Google
Trisnawati. Pendidikan Karakter Tari Gandrung dalam Semangat Nusantara, Vol. 57 Nomor 2 April 2022
15

perusahaan asuransi kesehatan di seluruh duniaÿ


ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿ ÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿ ÿÿ ÿ ÿÿ ÿÿÿ ÿÿ ÿ ÿ ÿ ÿÿÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿÿ ÿ
ÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,ÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ.

ÿÿÿ:ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ

I. PENDAHULUAN Tarian di banyuwangi saat ini lebih diidentikkan


Indonesia merupakan negara dengan kekayaan dengan tari pergaulan yang dianggap
budaya yang sangat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan berkonotasi negatif oleh sebagian masyarakat,
dengan adanya suku, agama, adat istiadat, dan kesenian. padahal tari gandrung merupakan pewaris nilai
Sebagai salah satu kekayaan budaya negeri pendidikan karakter masyarakat banyuwangi.
ini, kesenian terdiri dari berbagai jenis, yaitu Selanjutnya Gandrung merupakan media
seni rupa, seni tari/pertunjukan, dan seni musik. perjuangan kolonial karena gandrung berperan
Berbicara tentang seni pertunjukan, Indonesia sebagai mata-mata para gerilyawan pada masa
mempunyai ciri khas yaitu sebagai tokoh seni penjajahan Belanda, menyampaikan pesan
yang sangat fleksibel dan cair karena lingkungan secara simbolis untuk mengumpulkan logistik
masyarakat selalu berada dalam kondisi yang bagi pasukan di pedalaman yang tersingkir oleh
terus berubah dalam kurun waktu tertentu, Belanda dalam perang tersebut. .
mapan, dan tumbuh sebagai sebuah negara. “tradisi” [1].Begitu pula dengan tari gandrung yang
Keberadaan seni mempunyai arti penting dalam berkembang di Lombok juga mengalami
kehidupan masyarakat. Fungsi seni pertunjukan marginalisasi. Seni pertunjukan tradisional
dalam kehidupan masyarakat sangat beragam, gandrung lahir pada masa lampau sebagai
antara lain untuk ritual kesuburan, memperingati ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen padi di sa
tari mengajarkan bahwa apa yang diperoleh dari bumi
daur hidup manusia sejak lahir sampai mati,
menangkal wabah penyakit, melindungi masyarakat adalah jangan lupa bersyukur kepada sang pencipta.
dari berbagai ancaman bahaya, hiburan pribadi, Sedangkan di Bali, tari gandrung merupakan
sajian estetika (tontonan), media dakwah, penggerak tarian sakral yang hanya ditampilkan pada waktu
solidaritas sosial, pengikat solidaritas nasional, dan sebagainya.tempat tertentu dan hanya pada daerah
dan
[2]. Kompleksitas fungsi seni menjadikan seni tertentu saja. Keberadaannya yang langka juga
hidup dan dinamis. Dinamika ini terlihat pada menyebabkan tari gandrung di Bali belum
perkembangan seni pertunjukan itu sendiri. setenar tari gandrung di daerah lain seperti
banyuwangi dan lombok. Apabila kondisi tari
II. TINJAUAN LITERATUR Gandrung tidak ditangani dengan baik oleh
masyarakat maka dapat berdampak pada
Perkembangan seni rupa jika difahami lebih
hilangnya tari tersebut, seperti yang terjadi di
dalam bukanlah suatu hal yang aneh. Seni itu
banyuwangi dan lombok yang dipandang kurang baik maka ta
mengalami perubahan sejalan dengan pola pikir
Alternatifnya, tarian ini belum begitu dikenal luas
masyarakat [3]. Disadari atau tidak, pola pikir dan
seperti di Bali karena kesakralannya. Oleh
perkembangan zaman sangat mempengaruhi karena itu, diperlukan tindakan revitalisasi berupa
perkembangan seni rupa di masyarakat. Dampak
rekonstruksi dan modifikasi agar kesenian ini
dari perkembangan tersebut menimbulkan
berbagai penyesuaian dan terciptanya berbagai tetap dapat aktual di masyarakat saat ini namun
tidak meninggalkan identitas aslinya. Revitalisasi
macam kesenian. Perkembangan seperti ini
ini juga diperlukan untuk mengembangkan
terjadi pada seluruh komunitas seni, termasuk masyarakat Indonesia.
produk wisata alternatif yang mampu menarik
Perubahan tersebut salah satunya terlihat pada
wisatawan dalam dan luar negeri yang datang
berkembangnya tari gandrung di banyuwangi, bali,
terutama ke Banyuwangi, Bali dan Lombok, serta
dan lombok. Tarian Gandrung di Kabupaten Indonesia secara keseluruhan agar nilai-nilai
Banyuwangi, Bali, dan Lombok saat ini sedang
moral dan sakral pendidikan dalam pertunjukan
mengalami pergeseran dan marginalisasi sehingga
ini diketahui oleh semua kalangan. Melalui proses revitalisasi
diperlukan upaya untuk mempertahankannya. Gandrung
Machine Translated by Google
16

wisatawan dapat menikmati keindahan budaya Penelitian ini untuk menentukan informan yang akan
Indonesia dalam kemasan yang lebih lugas dan diwawancarai dengan menggunakan metode
menarik. purposive sesuai dengan pengetahuan informan.
Selain itu perlu dipahami juga bahwa seni selain Pengumpulan data juga dilakukan dengan metode
mempunyai nilai estetis juga memerlukan makna dan observasi dan studi dokumentasi.
pesan. Seni mempunyai kedudukan penting dalam Terakhir, data yang terkumpul akan dianalisis
pendidikan karakter bangsa karena seni sangat netral menggunakan analisis interaktif [7]. Pada tahap awal
dan mudah diterima di masyarakat. Apalagi di berupa pertunjukan tari Gandrung dihadirkan tiga
Indonesia, masyarakatnya multikultural dan kaya jenis Gandrung yaitu Banyuwangi, Bali dan Lombok.
akan berbagai seni dan budaya dengan nilai-nilai Langkah kedua adalah menentukan gerak tari yang
pendidikan karakter. Nilai pendidikan karakter tidak menjadi pokok-pokok dalam tari Gandrung . Kemudian
harus diperoleh secara formal tetapi juga dapat tarian pengiring yang ketiga. Langkah Iringan
diperoleh secara informal dalam interaksi masyarakat. berpengaruh nyata terhadap suatu karya seni tari
adalah

sehingga terjadi harmonisasi antara gerak tari dengan


Pesan pendidikan karakter dapat dikembangkan pengiringnya. Selanjutnya langkah keempat
melalui media seni. Nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, menyiapkan fasilitas pendukung seperti pakaian,
cinta kasih, dan toleransi begitu kental dalam aksesoris, panggung, dan lain-lain.
pertunjukan seni memukau ini. Berbagai gerakan dan
suara yang berbeda dapat dikemas dalam satu
pertunjukan yang harmonis. Begitu pula para seniman
masa kini harus lebih terbuka agar seni bisa IV. HASIL
menjembatani perbedaan yang ada di masyarakat.
Salah satunya melalui pementasan beberapa
kesenian daerah menjadi satu kesatuan yang utuh. A. Istilah Gandrung
Gandrung merupakan tarian yang identik dengan
Berdasarkan fakta di atas, maka perlu adanya
tari kesuburan. Di Indonesia terdapat 3 daerah yang
inovasi/baru yang tetap berpijak pada filosofi gandrung
mempunyai kesenian Gandrung yaitu Gandrung
tradisional yang ada di banyuwangi, bali dan lombok.
Banyuwangi, Gandrung Bali, dan Gandrung
Selain itu, pertunjukan ini juga bertujuan untuk
Sasak dari Lombok. Sejalan dengan makna dan
mengingatkan kembali potensi dan kekayaan bangsa
fungsi tari Gandrung sebagai tari kesuburan yang
Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk
juga bermakna kesejahteraan, kerukunan dan
meningkatkan kesejahteraan dan menjadi modal
perbedaan dapat menciptakan keindahan, artinya
dalam menghadapi persaingan global. Dengan
perbedaan jati diri jika difahami dapat dijadikan modal
demikian, generasi mendatang akan memahami nilai-
untuk menjadikan bangsa kita lebih baik lagi.
nilai yang terkandung dalam setiap kesenian di
Secara konseptual, kata Gandrung mengandung
daerahnya, terutama kesenian yang sudah ada
makna antara lain cinta dan daya tarik, serta secara
secara turun-temurun dan disakralkan oleh
substansial mengandung pengertian dicintai yang
masyarakat. Pertunjukan tari Gandrung ini pada
menawan. Rasa cinta yang terpikat oleh masyarakat
akhirnya diharapkan dapat menjadi sarana promosi
pendukungnya diwujudkan dalam bentuk tarian.
pariwisata yang dipentaskan secara berkelanjutan
Tarian tersebut kemudian oleh masyarakat disebut
sebagai daya tarik wisata dan media penyampaian
tari Gandrung .
nilai-nilai pendidikan karakter untuk saling menghargai
budaya daerah lain. Hal ini telah diterapkan di Kota
Tari Gandrung disetiap daerah mempunyai ciri
Mataram Nusa Tenggara Barat dengan judul Untaian
khas tersendiri disetiap daerahnya. Misalnya saja ada
Mutiara Gumi Sasak yang mereproduksi berbagai
sebuah kabupaten di Banyuwangi yang menjadikan
potensi seni yang ada di Kota Mataram menjadi produk wisata alternatif [6].
ikon daerah tersebut. Tari Gandrung dipentaskan
sebagai wujud rasa syukur dan kekaguman atas
AKU AKU AKU. METODE
kecantikan Dewi Sri yang telah memberikan
PENELITIAN Penelitian ini menggunakan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah ini. Tari
pendekatan kualitatif yang dipadukan dengan Gandrung di Banyuwangi saat ini menjadi ikon budaya
penciptaan karya seni. Pendekatan kualitatif ini kabupaten banyuwangi dan tetap hidup ditengah
dilakukan pada tahap awal penelitian untuk perkembangan globalisme.
mengidentifikasi keberadaan kesenian gandrung di banyuwangi, bali dandilombok.
Sedangkan Lombok, Gandrung merupakan tarian
Selanjutnya dilakukan tahap kedua dan ketiga untuk rakyat yang awalnya ada di kalangan masyarakat
menciptakan karya seni. Langkah pertama yang Islam wetu telu atau penduduk asli Sasak sebelum
dilakukan peneliti adalah menentukan lokasi penelitian menjalani Islamisasi. Asal usul tarian ini tidak diketahui
yang dalam hal ini adalah banyuwangi, bali dan secara pasti, namun informasi lisan menyebutkan
lombok. Langkah selanjutnya dari bahwa tarian ini sudah ada sejak zaman Erlangga
Machine Translated by Google
Trisnawati. Pendidikan Karakter Tari Gandrung dalam Semangat Nusantara, Vol. 57 Nomor 2 April 2022
17

di Jawa Timur. Kemudian ketika berkembang kerajaan pemikiran dan kebiasaan, baik dalam kehidupan,
Karangasem yang menguasai Bali, tarian ini juga bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Oleh
berkembang di daerah ini [5]. Tarian ini tidak mengikuti karena itu, tentu saja dimensi pendidikan harus dilihat
pola gerak dan iringan lagu sesuai standar yang lazim. tidak hanya dalam konteks sekolah, melainkan pendidikan
Diawali dengan upacara resmi, dimana prajurit keraton dalam arti luas yang mencakup pendidikan formal
melihat seperangkat Gambelan (ansambel musik (sekolah), informal (keluarga), dan nonformal (masyarakat).
tradisional) dan mendapat kesempatan menabuh serta Pendidikan dan seni erat kaitannya dengan muatan
bersenang-senang tanpa batas keraton agar gerakannya nilai pendidikan berupa nilai etika dan estetika. Bagi
tetap tradisional. Seiring berjalannya waktu, motif gerak manusia sebagai manusia seutuhnya, nilai etika berkaitan
berubah seiring dengan perkembangan gerak dan bentuk dengan moral dan
tangan. Tari Gandrung di Lombok kini banyak nilai-nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang
dikembangkan menjadi tarian profan yang digunakan dianut oleh kelompok atau masyarakat. Salah satu jalur
dalam kegiatan tradisional dan kesenian untuk promosi pendidikan nonformal adalah melalui seni tari Gandrung .
pariwisata. Dalam konteks tokoh, seni tari Gandrung mempunyai
muatan karakter. Beberapa nilai karakter utama yang
dimiliki oleh Gandrung, seperti:
Berbeda dengan kedua daerah tersebut, di Bali, tari
Gandrung merupakan tarian sakral yang berkembang di 1) Paradigma Multikultural
desa lama (Bali Aga) yang keberadaannya sangat Tari Gandrung tercipta dari perbedaan daerah/daerah
disakralkan. Menurut sejarahnya, tarian ini hanya ditarikan yaitu banyuwangi, bali dan lombok (Sasak). Perbedaan
oleh seorang laki-laki yang berpakaian seperti perempuan. ini bisa menjadi harmonis; tentunya harus didasari oleh
Namun tarian ini ditarikan oleh perempuan pada kesadaran akan perbedaan. Kesadaran tersebut saat ini
perkembangan selanjutnya, seperti yang terjadi di Desa dikenal dengan sikap multikulturalisme, yaitu sikap atau
Cempaga, Buleleng, Bali. Tari Gandrung Bali pada cara pandang yang menerima perbedaan sebagai
umumnya mempunyai gerakan yang sederhana, anugerah dan harus diterima serta dijadikan pedoman
menggunakan aksesoris yang sederhana, dan hanya dalam pembangunan bangsa. Lebih lanjut, sikap anti ras,
dapat ditampilkan pada ritual tertentu saja. tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan SARA,
Lihatlah karakter ketiga jenis Gandrung. Memadukan penting untuk terus dipupuk agar bangsa ini semakin
gerak enerjik tari Gandrung banyuwangi , tari Gandrung kokoh.
Sasak Lombok, dan gerak sederhana Gandrung sakral
Bali.
Karena sebenarnya bangsa ini seperti semboyan Bhineka
menjadikan tari Gandrung begitu unik. Nilai lainnya adalah Tunggal Ika, berbeda namun tetap satu yaitu Indonesia.
adanya misi untuk menunjukkan kepada masyarakat Nilai-nilai inilah yang menjadi landasan kuat terciptanya
bahwa perbedaan-perbedaan tersebut dapat diselaraskan Gandrung
dan dikolaborasikan untuk menghasilkan sesuatu yang Tari Tridatu yang didasari oleh kesadaran akan perbedaan
bermanfaat dan saling menguntungkan. Semangat yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
kebersamaan inilah yang dimunculkan dalam diri Gandrung
menari. Pendidikan multikultural berarti suatu proses
pengembangan sikap dan perilaku seseorang atau
B. Nilai Karakter Dalam Tari Gandrung sekelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui
Sebagaimana disinggung dalam penjelasan latar pengajaran, pelatihan, proses, tindakan, dan cara-cara
belakang di atas, globalisasi merupakan sebuah yang mendidik. Perbedaan yang dimiliki kemudian
keniscayaan. Namun, kesempitan perasaan kedaerahan dijadikan jalan keluarnya dalam tari gandrung yang
yang semakin menguat seiring dengan otonomi daerah berupaya memberikan fasilitas agar setiap orang
yang berujung pada hiperotonomi, budaya konsumerisme, mempunyai pemahaman yang sama untuk saling
dan merebaknya ideologi totaliter yang berujung pada menjaga, menghargai perbedaan sebagai anugerah bersama.
kekerasan, membuat wajah budaya masyarakat Indonesia Selanjutnya pengenalan budaya daerah harus diperluas
semakin sulit dikenali. buram. Untuk mengatasi dengan pengenalan budaya daerah lainnya, baik di
permasalahan tersebut, muncul berbagai gagasan, kabupaten atau provinsi tertentu, agar menjadi budaya
termasuk pendidikan karakter bangsa. Dengan melekat nasional. Sikap seperti ini tentunya sangat berperan
pada labelnya, pendidikan karakter bangsa pada dalam menjaga NKRI dari berbagai ancaman radikalisme
hakikatnya adalah upaya sadar dan terencana untuk dan intoleransi yang berkembang saat ini.
memanusiakan manusia Indonesia sehingga menghasilkan
ciri-ciri psikologis, moral, watak atau kepribadian yang
khas, yang tercermin dalam pola perilakunya. 2) Toleransi
Setelah menyadari adanya perbedaan dengan sikap
Machine Translated by Google
18

multikulturalisme, perwujudannya adalah dengan sikap 5) Disiplin


toleransi. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang Penari dan pemusik dalam konteks seni merupakan
menghargai perbedaan agama, suku, pendapat, sikap, sosok yang sangat disiplin. Disiplin merupakan suatu
dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan menaati
berbagai peraturan dan ketentuan. Artinya penari dan
Sedangkan Toleransi merupakan salah satu inti ajaran pemusik harus mengikuti kaidah pertunjukan mengenai
Islam. Terlebih lagi, toleransi sejajar dengan ajaran gerak, ekspresi, pakaian, tata rias, dan lain-lain. Demikian
fundamental lainnya, seperti kasih sayang (rahmah), pula setiap pemusik mempunyai tugas dan fungsi
kebijaksanaan (hikmah), kemaslahatan universal, dan berdasarkan kaidah perkusi yang telah dibuat. Semua
keadilan. Bentuknya itulah Gandrung ini harus menaati aturan yang telah disepakati. Dengan
Tari menghormati perbedaan asal usul daerah, suku diterapkannya sikap disiplin maka kinerja dapat berjalan
pendukung, gerak tari, dan gaya berpakaian, namun dengan baik. Di sinilah kita sebagai warga negara
perbedaan tersebut diselaraskan dan diterima dengan Indonesia harus menata diri untuk selalu menaati aturan
sepenuh hati. Keseluruhan sikap tersebut merupakan yang telah dibuat.
toleransi nyata yang ditunjukkan oleh tari Gandrung ini .
Nilai toleransi ini diharapkan dapat ditularkan kepada 6) Kreativitas
setiap orang yang menyaksikan tarian ini berdampak Tanpa kedisiplinan kita tidak akan berkembang jika
ke positif bagi pembangunan bangsa kita dimasa yang hanya seperti itu, sehingga inovasi dan kreatifitas harus
akan datang. dikembangkan. Kreativitas adalah berpikir dan melakukan
3) Kerjasama sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
Kemudian setelah memiliki kesadaran multikultural sesuatu yang sudah dimiliki. Imajinasi dan kreativitas
dan toleransi untuk mewujudkan tujuan bersama, kita yang luar biasa terus dikembangkan hingga menghasilkan
harus bekerja sama. Nilai kerjasama ditunjukkan dengan sesuatu yang inovatif dan kompetitif. Hal inilah yang
saling menghormati perbedaan, keinginan bekerjasama menjadi titik awal munculnya tari Gandrung , pemikiran
dengan teman, pengertian terhadap perasaan orang lain, kreatif untuk mengembangkan tari baru berdasarkan
dan lain-lain. Sikap kerjasama ini terlihat jelas pada tiga keunikan masing-masing daerah yaitu banyuwangi, bali
jenis pertunjukan tari gandrung , yaitu kesatuan, dan lombok. Kreativitas yang tinggi ini harus terus
keindahan, dan keselarasan. Apabila ada kerjasama dikembangkan untuk menghadapi persaingan global yang
antara penari dengan pemusik, penari dengan penari, semakin ketat. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dan
pemusik dengan pemusik, niscaya pementasan akan kreasi yang lebih tinggi untuk menghadapi persaingan
terlaksana dengan baik. global.

Selain itu karakter kerjasama terlihat dari aspek persiapan, 7) Semangat Kewirausahaan
pelaksanaan hingga akhir pertunjukan, dan bagaimana Setelah semua nilai-nilai tersebut ada dan disatukan
seluruh komponen pendukung tari gandrung ini harus untuk mewujudkan tari Gandrung , maka perlu adanya
bekerja sama untuk mewujudkan pertunjukan yang sentuhan akhir agar mempunyai manfaat luas yaitu
direncanakan. adanya karakter wirausaha.
Kewirausahaan adalah sikap atau keberanian yang dimiliki
4) Kerja Keras masyarakat untuk mengerahkan seluruh sumber daya
Kerja sama saja tidak bisa menciptakan sebuah dan upaya, termasuk kemampuan mengenal produk baru,
setelan yang indah dan monumental. Oleh karena itu, menentukan cara produksi, dan mengatur operasional,
memerlukan kerja keras. Kerja keras merupakan perilaku pemasaran, mengelola modal untuk menghasilkan
yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam sesuatu yang bernilai tinggi. Karakter inilah yang
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menjadikan Gandrung bermanfaat bagi perkembangan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Karakter pariwisata di Indonesia dengan menjadi media promosi
kerja keras inilah yang tentunya menjadi modal utama dan daya tarik wisata yang dapat dikemas dalam berbagai
dalam mewujudkan pertunjukan tari Gandrung . Kerja bentuk seperti DVD, tayangan media online (YouTube),
keras para penari, pemusik, koreografer, penata tari, dan brosur, dan lain sebagainya. Jika hal tersebut dapat
komponen lainnya terlihat dari ide awal, mulai dari latihan terwujud maka keberadaan tari Gandrung dapat
hingga pertunjukan. memberikan manfaat yang luas bagi para penari dan
Sikap tersebut perlu diterapkan dalam kehidupan pemusik serta masyarakat luas, dan bangsa Indonesia
berbangsa dan bernegara agar kita diberikan kesadaran secara keseluruhan.
bahwa tidak mudah mencapai sesuatu tanpa usaha
apapun, karena hasil yang sebenarnya tidak akan V. PEMBAHASAN
mengkhianati usaha dan kerja keras yang telah dilakukan. Nilai-nilai karakter tersebut di atas sesuai dengan
pandangan Magnis-Suseno tentang komponen karakter
Indonesia yang dikembangkan
Machine Translated by Google
Trisnawati. Pendidikan Karakter Tari Gandrung dalam Semangat Nusantara, Vol. 57 Nomor 2 April 2022
19

memperkuat nasionalisme Indonesia. Dinyatakan bahwa mudah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berbeda;
mengatasi permasalahan buramnya gambaran bangsa disinilah peran seni khususnya tari sangat dibutuhkan. Seni
Indonesia dapat dilakukan melalui tiga nilai humanis etika biasanya lebih diterima secara luas dan dipandang netral
kebangsaan: pertama, gagasan pluralisme yang mengharuskan serta terlepas dari kepentingan.
sebagai orang Indonesia yang berkepribadian Pancasila Tari Gandrung membuktikan betapa perbedaan jika dikelola
harus menerima kemajemukan sebagai suatu anugerah. 17]. dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Hal ini tidak lepas dari pola masyarakat Indonesia yang Manfaat yang diberikan tidak hanya bagi para pekerja tari
multikultural. Penerimaan terhadap pluralitas tidak hanya namun juga meluas dalam rangka kesejahteraan masyarakat
bersifat kognitif tetapi juga memperlakukan orang lain yang dengan potensinya di bidang pariwisata.
berbeda agama, suku, budaya, daerah, dan aspek lainnya
secara setara dan adil atau tanpa diskriminasi. Kedua, Nilai-nilai karakter seperti multikulturalisme dapat menjadi
demokrasi merupakan sistem politik yang paling tepat bagi benteng kuat dalam meredam radikalisme dan etnosentrisme.
bangsa Indonesia yang multikultural karena “negara yang Pendidikan multikulturalisme yang sejatinya menurut (1997)
kacau balau, majemuk seperti Indonesia tidak dapat mempunyai tujuan yang sangat mulia, seperti terlihat di
dipersatukan dengan kekerasan. Indonesia hanya akan tetap bawah ini. “Tujuan pendidikan multikultural adalah pendidikan
bersatu jika seluruh komponen bangsa mau bersatu, dan kebebasan.
bersatu hanya jika mampu menjaganya. Itulah yang dijamin Pendidikan multikultural harus membantu siswa
oleh demokrasi” [17]. Ketiga, keadilan sosial tercermin dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
berbagai aspek kehidupan, khususnya terkait dengan untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis dan bebas.
penciptaan ruang sosial dimana masyarakat Indonesia dapat Pendidikan multikultural mempromosikan kebebasan,
hidup sebagai manusia seutuhnya yang dapat kemampuan, dan keterampilan untuk melintasi batas-batas
mengaktualisasikan dirinya sebagai bangsa Indonesia secara etnis dan budaya untuk berpartisipasi dalam budaya dan budaya lain
maksimal. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan solidaritas kelompok.
nasional. Namun menurut James A. Banks, substansi
multikulturalisme adalah kebebasan (sebagai pendidikan
untuk kebebasan); ia menyebarkan gerakan-gerakan inklusif
Tanpa keadilan sosial, keutuhan NKRI atau integrasi sosial untuk memperkuat hubungan antar pihak (sebagai gerakan
dalam masyarakat sulit terwujud, bahkan akan berubah yang inklusif dan mempererat). Dengan demikian, nilai
menjadi konflik, mulai dari konflik laten hingga konflik multikulturalisme melalui seni tari Gandrung juga merupakan
kekerasan. Melalui tari Gandrung ini diharapkan masyarakat media pendidikan multikultural, dimana pendidikan multikultural
kita sadar akan kemajemukannya dan kemudian saling anti rasis, mendasar, perlu (bermanfaat) bagi seluruh peserta
menghormati perbedaan yang ada agar bisa hidup demokratis. didik, meresap, demi keadilan sosial, dan merupakan proses
adalah

Kemudian pada akhirnya dapat mewujudkan keadilan sosial kritis dan pedagogi. . Jika diuraikan lebih rinci, pendidikan
untuk mencapai kesejahteraan dengan mengembangkan multikultural setidaknya memiliki lima tujuan. Pertama,
wirausaha pariwisata berbasis kesenian daerah. meningkatkan pemahaman diri dan konsep diri yang baik.
Kedua, meningkatkan kepekaan dalam memahami orang lain,
termasuk berbagai kelompok budaya di negara sendiri
Gagasan lain juga dapat diamati; disebutkan bahwa maupun negara lain. Ketiga, meningkatkan kemampuan
karakter harus bertumpu pada sembilan pilar. merasakan dan memahami kemajemukan, terkadang
Kesembilan pilar yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) bertentangan dengan penafsiran kebangsaan dan budaya,
Cinta kepada Allah, amanah, hormat, kesetiaan, (2) mengenai suatu peristiwa, nilai-nilai, dan perilaku. Keempat,
Tanggung jawab, keunggulan, kemandirian, kedisiplinan, membuka pikiran ketika menyikapi permasalahan. Kelima,
ketertiban, (3) Dapat dipercaya, dapat diandalkan, jujur, (4) membantu memahami latar belakang munculnya pandangan
Rasa hormat, sopan santun, ketaatan, (5) Cinta kasih, kasih klise atau kuno, menjauhi pandangan stereotip, dan
sayang, sikap peduli, empati, kemurahan hati, moderasi, kerja menghormati semua orang.
sama, (6 ) Percaya diri, ketegasan, kreativitas, akal,
keberanian, tekad, dan semangat, (7) Keadilan, keadilan,
belas kasihan, kepemimpinan, (8) Kebaikan, keramahan,
kerendahan hati, kesopanan, dan (9) Toleransi, fleksibilitas,
kedamaian, persatuan [ 18]. Berangkat dari hal tersebut, para seniman dan pemerintah
harus bergandengan tangan untuk terus memajukan seni
yang membutuhkan nilai. Masyarakat secara tidak sadar
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka melalui kegiatan berkesenian dan menikmati seni seperti
deradikalisasi dapat dilakukan melalui seni karena sejatinya menonton Gandrung
seni khususnya tari sarat dengan nilai-nilai positif dan pertunjukan tari membangun kesadaran akan keberagaman,
keindahan. Pembangunan nasionalisme sebagaimana kesadaran akan perbedaan. Dengan adanya kesadaran
dikemukakan di atas tentu tidak demikian tersebut secara tidak langsung akan memperkuat nasionalisme dan
Machine Translated by Google
20

menumbuhkan semangat keindonesiaan kita. Nilai-nilai REFERENSI


tersebut harus dipromosikan melalui berbagai kegiatan
seni, baik tradisional maupun modern, untuk mewujudkan
sikap nasionalis yang lebih kuat di era globalisasi.
[1] KAYAM, U. (1981) Seni, Tradisi,
Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.
VI. KESIMPULAN [2] SOEDARSONO, RM (2003) Seni
Pertunjukan tari Gandrung tidak sekedar sekedar
Pertunjukan Indonesia Dari Persfektif Politik,
pertunjukan seni; proses penciptaan seni, pertunjukan, Sosial, dan Ekonomi. Yogyakarta: Pers
dan produksi tari gandrung sarat dengan nilai-nilai Universitas Gadjah Mada
nasionalisme. Nilai-nilai karakter nasionalisme, tari [3] KODIRAN, K. (1998) Akulturasi sebagai
Gandrung berusaha menembus perbedaan latar Mekanisme Perubahan Budaya. Humaniora,
belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. 8, hlm.87-91.
Membuka mata dan pemahaman seluruh masyarakat [4] ANOEGGRAJEKTI, N. (2007) Penari
bahwa perbedaan dapat memberikan manfaat positif Gandrung Dan Gerak Sosial Banyuwangi,
bila kita kembangkan menjadi produk inovatif dengan
Edisi 012. Kajian Perempuan Desantara.
memperbanyak seni tari ke dalam kemasan baru yang
depok.
lebih sederhana, menarik, dan mempunyai nilai jual
[5]TRISNAWATI, IA (2016)
yang tinggi. Keseluruhan proses memerlukan nilai-nilai
karakter. Penelitian ini menemukan nilai-nilai pendidikan
Marginalisasi Seni Pertunjukan Gandrung di
yang tertanam dalam kesenian Gandrung yang baik Nusa Tenggara Barat. Disertasi. Denpasar:
dapat meningkatkan rasa persatuan dan saling Program Doktor Pascasarjana UNUD tidak
menghormati dari multikulturalisme, toleransi, kerjasama, diterbitkan.
kerja keras, disiplin, kreatif, dan jiwa wirausaha. Nilai- [6]TRISNAWATI, IA (2016)
nilai karakter tersebut berperan penting dalam Pengkemasan Model Kesenian Tradisional
menumbuhkan nasionalisme dan mencegah berbagai Nusa Tenggara Barat Sebagai Sarana
konflik horizontal dan vertikal yang muncul saat ini. Penunjang Daya Tarik Wisatawan Di Kota
Dengan ditampilkannya tari gandrung ini kita dapat
Mataram. Laporan Penelitian (tidak terbit).
kembali memupuk nilai-nilai nasionalisme Indonesia.
denpasar: ISI denpasar.
[7] MILES, MB, & HUBERMAN, AM
Penelitian ini hanya dibatasi pada nilai-nilai karakter (1994) Analisis data kualitatif: Buku sumber
multikulturalisme, toleransi, kerjasama, kerja keras, yang diperluas (Edisi ke-2nd). Sage
disiplin, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan. Diharapkan Publications, Inc.
bagi penelitian selanjutnya dapat membahas tentang [8] DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN
nilai-nilai yang terkandung dalam seni gandrung KEBUDAYAAN. (1990) Deskripsi Tari
banyuwangi, bali dan lombok baik dari segi gerak, Gandrung Lombok Daerah Nusa Tenggara
busana, maupun filosofi yang ada pada komunitas Barat. Kota Mataram : Depdikbud. Kantor
pecinta seni gandrung. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sehingga kesenian tradisional yang dianggap tidak
(Proyek Pembinaan Kesenian NTB).
penting oleh generasi penerus dapat bertahan dalam
[9] SUHARTI, M. (2012) Tari Gandrung
persaingan global dan mendukung pemerintah dalam
Sebagai Objek Andalan Banyuwangi.
mengembangkan wisata budaya dengan menanamkan
nilai-nilai karakter. Harmonia: Jurnal Penelitian dan Pendidikan
Seni, 12(1), hlm.24-31
UCAPAN TERIMA KASIH [10] WIDYARTO, dkk. (2009) Dokumentasi
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Institut Dan Inventarisasi Seni Pertunjukan Tari
Seni Indonesia Denpasar sebagai tempat penulis Nusantara Tenggara Barat. Laporan
mendedikasikan segala ilmu yang diperoleh untuk Penelitian. Didanai Oleh Program Hibah
disebarluaskan dan diterapkan di masyarakat. Kompetisi Unggulan Bidang Seni (PHK-B-
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Seni) Angkatan IV ISI Denpasar Tahun
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Anggaran 2009, Jurusan Seni Tari, Fakultas
Kabupaten Buleleng-Bali, khususnya Desa Sidetapa Seni Pertunjukan
(Desa Bali Aga) dan Pemerintah Lombok atas izinnya [11] SULHAN, N. (2010) Pendidikan Berbasis
untuk melakukan penelitian.
Karakter Sinergi antara Sekolah dan Rumah
dalam Membangun Karakter Anak. Surabaya:
Jaringpena.
Machine Translated by Google
Trisnawati. Pendidikan Karakter Tari Gandrung dalam Semangat Nusantara, Vol. 57 Nomor 2 April 2022
21

[12] QODRATILLAH, MT (2011) Kamus ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ


Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. ÿÿÿÿÿISI ÿÿÿÿ
[13] TILAAR, HAR (2004)
Multikulturalisme: Tantangan-tantangan [7] MILES, MB ÿ HUBERMAN, AM (1994) ÿ
Global Masa Depan dalam Transformasi ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo. 2 ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[14] WACIK, J. 2011. Duapuluh Empat [8] ÿÿÿÿÿÿÿ1990 ÿÿÿÿÿÿÿ
Karakter Modal Membangun Bangsa ÿÿÿÿÿ ÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Menurut Jero Wacik. Jakarta: Kementerian ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Kebudayaan dan Pariwisata. ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[15] SYARBINI, AD (2011) Al-Qur'an dan [9] SUHARTI, M. (2012) ÿÿÿÿ ÿÿÿ
kerukunan Hidup Umat Beragama. Bandung: ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
Quanta.
[16]ZUBAEDI. (2003) Telaah Konsep ,12(1),ÿ 24-31 ÿ.
Multikulturalisme Dan Implementasinya [10] WIDYARTO ÿÿ(2009) ÿÿÿÿÿ
dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: LkiS ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[17] MAGNIS-SUSENO, F. (2008) Etika ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ (PHK-ÿ-ÿÿ
Kebangsaan Etika Kemanusiaan 79 Tahun ) ÿ IV ÿ ISI ÿÿÿ 2009 ÿÿÿÿÿÿÿ
Sesudah Sumpah Pemuda. Yogyakarta: ÿÿÿÿÿÿÿ
Kanisius.
[11] SULHAN, N. (2010) ÿÿÿÿÿÿÿ
[18] ELMUBAROK, Z. (2009)
bisnis asuransi kesehatan
Menumbuhkan nilai pendidikan. Bandung:
cv.Alfabeta, ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[19] BANKS, JA (1997) Strategi pengajaran [12] QODRATILLAH, MT (2011) ÿÿÿ
untuk studi etnis (edisi ke-6). Boston: Allyn ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ.
& Bacon [13] TILAAR,HAR (2004) ÿÿÿÿÿ
[20] GOLLNICK D., & CHINN, PC ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
(1991) Pendidikan Multikultural untuk Anak ÿÿÿÿÿÿÿÿ
Luar Biasa. IC Clearinghouse tentang Anak- [14] WACIK, J. 2011ÿÿÿÿÿ·ÿÿÿ
anak Cacat dan Berbakat Reston VA.
bisnis asuransi kesehatan
ÿÿÿÿÿÿÿÿ
[15] SYARBINI, AD (2011) ÿÿÿÿÿ
arti: ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[1] KAYAM, U. (1981) ÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ [16]ZUBAEDI. (2003) ÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿLkiS
[2] SOEDARSONO, RM (2003) ÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ [17] MAGNIS-SUSENO, F. (2008) ÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿ 79 ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿ
[3] KODIRAN, K. (1998) ÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ,8,ÿ 87-91 ÿÿ [18] ELMUBAROK, Z. (2009) ÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿ
[4] ANOEGGRAJEKTI, N. (2007) ÿÿÿ
ÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿ,ÿ 012 ÿÿÿÿÿ [19] BANK, JA (1997) ÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿ (ÿ 6 ÿ)ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
[20] GOLLNICK D., ÿ CHINN, PC (1991) ÿÿ
[5] TRISNAWATI, IA (2016) ÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ
ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ asuransi kesehatan
ÿ
ÿÿÿÿ
[6] TRISNAWATI, IA (2016) ÿÿÿÿÿ

Anda mungkin juga menyukai