Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan akhir Pekerjaan Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa
(Lanjutan) Tahun Anggaran 2023 ini dimaksudkan sebagai monitoring
pelaksanaan kegiatan perencanaan dan sebagai wadah koordinasi antara
pengguna dan penyedia jasa. Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini
diperoleh hasil perencanaan gedung pemerintahan yang sesuai dengan
harapan dan visi misi pembangunan. Dan selanjutnya dapat menjadi acuan
ataupun percontohan bagi perencanaan-perencanaan di dalam maupun di
luar daerah.
Sebagai bagian dari serangkaian kegiatan-kegiatan Asistensi yang
telah dilakukan dan penyampaian hasil desain awal serta studi terhadap
penerapan saran-saran serta masukan yang didapatkan pada kegiatan
asistensi.

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran


1. Maksud :
Asistensi dilakukan sebagai tolak ukur kesiapan tim konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan ini, selain itu sebagai langkah awal untuk
menghasilkan sebuah produk pra rancangan yang baik dimana telah
dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan input dan saran dari
owner.

2. Tujuan :
Asistensi & Presentasi
a. Kegiatan asitensi dan presentasi dilakukan untuk optimalisasi desain
dan fungsi bangunan.

1
2

b. Kegiatan Asistensi dan presentasi dilakukan setelah memasuki minggu


kedua dimulainya pekerjaan sesuai dengan capaian kerja pada
schedule rencana.
c. Kegiatan Asistensi dilaksanakan konsultan perencana bersama
dengan owner pekerjaan dalam hal ini Pengurus PMI Gowa
Kabupaten Gowa dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa.
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-
jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang diinginkan dan sesuai dengan standard
yang berlaku

3. Sasaran :
Setelah dilaksanakan asistensi dan diperolehnya berbagai
masukan dan saran yang ada, maka pelaksanaan pekerjaan perencanaan
merupakan paparan atas hasil capaian pradesain yang coba dituangkan
oleh konsultan perencana melalui Laporan Antara. Sebagaimana yang
telah ditentukan dalam Acuan Kerangka Kerja (KAK), pada saat
diserahkannya Laporan Pendahuluan maka diskusi harus dikembangkan
dengan kegiatan asistensi; konsultan akan terlebih dahulu melaksanakan
kegiatan asistensi bersama dengan PPK Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kab. Gowa.
Kegiatan asistensi ini dimaksukkan sebagai tolak ukur kesiapan tim
konsultan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan, selain itu sebagai
langkah awal untuk menghasilkan sebuah produk prarancangan yang baik
dimana telah dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan input dan
saran dari owner.

2
3

C. Lokasi Kegiatan
Terkait tempat pelaksanaan Kegiatan Asistensi ini dilaksanakan di
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa yang diikuti oleh konsultan
dan PPK Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa.

D. Nama Organisasi dan Satuan Kerja


Dalam pekerjaan Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa (Lanjutan)
Tahun Anggaran 2023 sebagai :
Nama PA/PPK Pengguna Anggaran Pada Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Gowa (Bertindak sebagai PPK) Pejabat Pembuat Komitmen
Proyek/ Satuan Kerja : Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa.

E. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan asistensi yaitu memasuki minggu ke dua
waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini.

F. Hasil Survey Pendahuluan


Setelah melaksakan asistensi dan survey awal bersama dengan PPK
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa untuk membahas mekanisme
pelaksanaan survey lapangan serta untuk memperoleh data-data penunjang
awal untuk pelaksanaan Perencanaan. Konsultan perencana mengajukan
rencana kerja serta target pencapaian hasil kerja. Dimana hasil pengukuran
dan survey selesai dilaksanakan serta telah terhimpun data untuk dipaparkan
pada saat pelaksanaan asistensi tersebut.
Adapun pelaksanaan asistensi untuk memenuhi target kerja
perencanaan yang telah disepakati bersama, dimana seluruh hasil yang akan
dicapai pada tahap asistensi ini akan dituangkan dalam Laporan Akhir.

3
4

BAB II
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

A. Tanggapan dan Saran


Perihal Kerangka Acuan Kerja (KAK) Tanggapan terhadap Kerangka
Acuan Kerja (Term of Reference) ini dimaksudkan untuk memberikan koreksi
dan untuk mengetahui tingkat kedalaman pemahaman terhadap Kerangka
Acuan Tugas oleh Konsultan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Dengan perencanaan dan koordinasi yang terpadu dan
berkesinambungan, diharapkan proyek berjalan sesuai dengan semua
ketentuan yang telah digariskan dan mencapai hasil akhir sebagaimana yang
telah ditargetkan, baik segi kualitas, waktu, biaya maupun aspek-aspek lain
yang berkenaan dengan proyek tersebut. Hal tersebut di atas sudah
diisyaratkan secara jelas dalam Kerangka Acuan Tugas, dengan
penguraiannya secara mendetail segala sesuatu yang harus dipenuhi
Konsultan.
Setelah kami mempelajari dan meneliti muatan-muatan yang
terkandung dalam kerangka acuan kerja (KAK) untuk pekerjaan ini, maka
kami mencoba untuk memberikan beberapa tanggapan yang berkenaan
dengan isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut.
1. Tanggapan Terhadap Judul Pekerjaan
Judul pekerjaan yang ditetapkan adalah Perencanaan (DED) Markas PMI
Gowa (Lanjutan) Tahun Anggaran 2023.

2. Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Uraian yang dipaparkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) cukup
memberi gambaran bagi konsultan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

3. Tanggapan Terhadap Lokasi Kegiatan

4
5

Lokasi kegiatan berada di Jl. Yusuf Bauty Kelurahan Tamarunang Kec.


Somba Opu Sungguminasa, Kab. Gowa.

4. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan ini diperkirakan 1 bulan kalender
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja. Sesuai jumlah tenaga
ahli dan dana yang dianggarkan, maka konsultan akan mengatur jadwal
personil seefektif dan semaksimal mungkin dalam arti Man-Month yang
disediakan mencukupi baik jumlah maupun kualifikasinya.

5. Tanggapan Terhadap Keluaran Hasil Pekerjaan


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan-
laporan, berupa :

a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir
d. Laporan Rencana Anggaran Biaya
e. Gambar Rencana
f. Spesifikasi Teknis
g. Dukungan dari Perusahaan
Perusahaan kami sepenuhnya akan mendukung pelaksanaan pekerjaan
ini dengan menyiapkan :

a. Tenaga ahli sesuai kebutuhan berdasarkan KAK


b. Kebutuhan finansial yang memadai untuk kelancaran pekerjaan.
c. Dukungan Administrasi
d. Akomodasi & Peralatan Pekerjaan
e. Sistem komunikasi dan lain-lain
6. Saran-saran
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan sebenarnya sudah cukup jelas
dan dapat dipahami untuk diikuti dan dipedomani dalam pelaksanaan

5
6

pekerjaan perencanaan, sehingga Konsultan dapat memberikan


pelayanan yang maksimal untuk pelaksanaan Pekerjaan ini. Materi yang
terkandung di dalam kerangka acuan kerja secara jelas telah mencakup
semua aspek kegiatan untuk mencapai sasaran proyek dan sepenuhnya
dapat dipahami. Sehingga konsultan dengan jelas memahami sepenuhnya
segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang dimaksud, sehingga
Konsultan berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini sesuai
dengan persyaratan yang dimaksud dalam kerangka Acuan Kerja.

7. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK


a. Tanggapan Terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli
Berdasarkan atas persyaratan yang diuraikan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), konsultan memandang jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan cukup memadai baik dari segi jumlah maupun
kualifikasinya dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Dari sisi kebutuhan dan ketersediaan personil/Tenaga Ahli


yang tercantum di dalam KAK, telah mencukupi, baik dari segi jumlah,
durasi dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
ini. Konsultan akan menghadirkan personil yang cakap dalam
bidangnya agar dapat mempengaruhi hasil dan mutu pekerjaan yang
dilaksanakan. Hal ini dikarenakan Konsultan dapat memahami dengan
jelas akan target pekerjaan yang harus dicapai dengan mutu dan
kualitas maksimal, sehingga penempatan personil yang sesuai akan
sangat berpengaruh terhadap hasil tersebut.

b. Tanggapan Terhadap Fasilitas Pendukung


Kami sangat menyadari bahwa anggaran untuk biaya
pekerjaan sangat tergantung dari persentase biaya fisik bangunan,
sehingga Pengguna Jasa sudah memaksimalkan segala biaya untuk
pengadaan fasilitas pendukung bagi konsultan dalam melaksanakan

6
7

pekerjaan. Fasilitas pendukung yang disediakan antara lain :

1) Biaya Survey
Kebutuhan biaya survey telah memenuhi target pelaksanaan
pekerjaan dengan terpenuhinya kebutuhan akomodasi dan biaya
lapangan bagi tim pekerjaan semasa pelaksanaan survey.
2) Biaya laporan Pekerjaan
Laporan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab konsultan
perencana telah sangat jelas dipaparkan pada Kerangka Acuan
Pekerjaan (KAK), namun kami dalam mata pembayaran pekerjaan
pelaporan tidak dicantumkan mengenai pembayaran atas laporan
Gambar Perencanaa, EE, RKS dan BoQ. Sedangkan keluaran
pekerjan (output) yang utama adalah adanya produk tersebut,
namun demikian konsultan memastikan dapat memenuhi semua
laporan tersebut apabila dipercayakan menjadi pelaksana
pekerjaan.
3) Fasilitas Pendukung Lainnya
Fasilitas lainnya yang dibutuhkan dari PPK antara lain berupa
dukungan administrasi, yaitu: Surat Tugas, data teknis dan
kebijakan yang diterapkan. Di samping itu, demi kelancaran
pelaksanaan tugas, diperlukan dukungan teknis berupa
kemudahan koordinasi dan proses persetujuan terhadap sesuatu
hal yang harus diputuskan.

B. Pendekatan Teknis Dan Metodelogi


Pekerjaan ini merupakan kegiatan untuk menghasilkan Dokumen
perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan (DED) Markas PMI
Gowa (Lanjutan) Tahun Anggaran 2023 Seperti yang telah kami pelajari dari
kegiatan-kegiatan yang diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), kami
dapat merumuskan tentang langkah-langkah pendekatan dan metodologi

7
8

yang paling efektif untuk diterapkan pada proyek ini. Hal-hal utama tersebut
dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Tidak hanya memberikan semua jasa Perencana sesuai RKS tetapi juga
mengusahakan dengan cara sedemikian rupa diperoleh hasil yang terbaik.
 Tidak hanya melakukan perencanaan biaya kegiatan, tetapi juga
mengusahakan kemungkinan bisa diperoleh penghematan biaya
kegiatan.
 Tidak hanya merencana pekerjaan, tetapi juga menciptakan metode-
metode dan tehnik penjadwalan untuk mendapatkan penghematan
waktu.
 Menitik beratkan pada pelaksanaan program perencanaan mutu secara
efektif.
 Menjalin kerjasama yang baik dengan Instansi Terkait dalam membantu
memecahkan masalah-masalah dan mendayagunakan struktur organisasi.
cara umum dalam rangka efisiensi dan efektifas waktu dan biaya pada
pekerjaan ini, maka pengalaman yang lebih tinggi dari yang disyaratkan
diatas akan lebih di utamakan.
Untuk itu konsultan perencana akan menyusun metode pelaksanaan
pekerjaan. Metode penanganan pekerjaan yang merupakan acuan kerja yang
berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara
sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat teknis,
administratif dan tepat waktu.
Untuk itu metode penanganan pekerjaan ini disusun sesuai
dengan ruang lingkup tugas dan sasaran pekerjaan yang tercantum dalam
kerangka acuan kerja dan pengalaman konsultan dalam mengerjakan
pekerjaan sejenis. Secara umum tahapan metodologi yang dilakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

1. PENGUMPULAN DAN INVENTARISASI DATA

8
9

Tahapan pengumpulan data yang meliputi beberapa tahapan


pekerjaan antara lain:
a. Inventarisasi data primer maupun sekunder pada lokasi yang akan
dilakukan kegiatan perencanaannya. Data-data yang dibutuhkan
dalam invetarisasi antara lain:
 Data area lokasi rencana Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa
(Lanjutan) Tahun Anggaran 2023.
 Kapasitas & luas rencana Bangunan Sarana Pelengkap
 Model dan spesifikasi Teknis serta ringkasan material yang akan
digunakan.
 Rencana Pembangunan menyeluruh yang tertuang dalam
kegiatan masterplan.
 Ketersediaan material dan suplay material dari daerah sekitar.
b. Membuat sketsa lokasi ,peletakan instalasi/jaringan serta fasilitas
penunjang lainnya-bila ada.
c. Pengamatan terhadap prasarana dan sarana bangunan yang telah
ada serta pengamatan terhadap kemampuan pelayanan dari sarana
dan prasarana tersebut.
d. Melakukan konsultasi pada dinas yang terkait khususnya mengenai
aspirasi yang ada yang akan dijadikan dasar bagi pemilihan rencana
tindakan.

Adapun data yang diperoleh dalam perkerjaan ini meliputi dua jenis
yakni:
a. Data Sekunder
Pengumpulan data tidak hanya dilakukan terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan bangunan rencana, namun menyinggung pula
kondisi lapangan di sekitar wilayah pembangunan dengan

9
10

memperhatikan kondisi existing wilayah yang akan dibangun. Data


sekunder yang dibutuhkan antara lain:
b. Data Topografi,
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi
yang sudah ada. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan
kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna
lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran
permukaan dan daya infiltrasi. Proses pemetaan topografi sendiri
adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di
permukaan bumi dengan peralatan survei teristris. Teknik pemetaan
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur tanah secara
elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan
tingkat ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS
maka langkah dan proses perhitungan menjadi semakin mudah dan
cepat serta penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis.

c. Data Primer
Pendataan dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
Perencanaan. Hal ini dilakukan melalui pengamatan di lokasi kegiatan
dengan metode : “Rapid Environmental Assesment (REA)”.Pendataan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi lapangan dimana akan
dilaksanakan Bangunan Sarana ini dengan melakukan pengukuran,
pengecekan kondisi tanah/rencana area.

2. PELAKSANAAN ANALISIS
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
sistem dari program telah terlaksana serta mengevalusi hasil pelaksanaan
dan manfaat dari program yang sedang berjalan. Hasil analisa tersebut

10
11

akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan peningkatan


pelaksanaan program yang lain pada tahun berikutnya, sehingga program
tersebut akan berjalan lebih efektif dan tetap sasaran.
Dengan adanya analisa dan evaluasi ini diharapkan kelemahan sistem
yang ada pada saat ini dapat diketahui, untuk kemudian diperbaiki dan
kelebihan sistem yang ada dapat pula ditingkatkan dan dikembangkan.
Secara khusus analisa dilakukan terhadap data sekunder dan data primer
yang meliputi:
a. Analisis kemampuan layanan dari prasarana dan sarana pada
bangunan yang telah ada dan yang akan direncanakan.
b. Analisis perkembangan (kompleksitas) layanan perencanaan dengan
mempertimbangkan daya dukung dan potensi bangunan yang akan
direncanakan.
c. Analisis kebutuhan Fasilitas penunjang yang spesifik pada lokasi
perencanaan.

3. METODE PENANGANAN PEKERJAAN


Metode penanganan pekerjaan merupakan acuan kerja yang berisi
tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara
sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai dengan syarat
teknis, administratif dan tepat waktu. Untuk itu metode penanganan
pekerjaan disusun sesuai dengan ruang lingkup tugas dan sasaran
pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan pengalaman
konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis. Secara umum tahapan -
metodologi yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

PENGUMPULAN ANALISIS PENYUSUNAN

DATA PROGRAM

11
12

a. Pekerjaan Persiapan
Merupakan kegiatan pada tahap pendahuluan sebelum masuk materi
perencanaan yang meliputi kegiatan:
1) Pemahaman KAK
2) Observasi awal penentuan lokasi perencanaan.
3) Pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari
berbagai instansi terkait dan literature
4) Survey pendahuluan sebagai persiapan untuk survey.
5) Menetapkan metodologi perencanaan beserta jadwal
pelaksanaannya.
6) Pekerjaan Survey
 Survey Topografi
Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui data
koordinat dan elevasi permukaan tanah di sepanjang lokasi
perencanaan dan dimana hasil yang diperoleh akan ditampilkan
dalam bentuk peta topografi dengan skala yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Kegiatan Survey Topografi menghasilkan
Peta area pekerjaan dimana tergambar kondisi eksisiting lokasi
penempatan bangunan utama dan akan dibuat. Peta situasi ini
juga menampilkan titik-titik tetap (benchmark) yang
ditempatkan di sekitar daerah pemetaan lengkap dengan
koordinat dan elevasinya.
b. Perencanaan Fasilitas Pendukung
Perencanaan Bangunan harus meliputi tentang panjang, lebar, jenis
konstruksi pondasidasar, bangunan atas dan fasilitas pendukung.
Secara garis besar, sistematika dari pokok-pokok kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Pengolahan data hasil survey melalui analisis secara mendalam
dengan mengacu pada standar yang berlaku.

12
13

2) Menyiapkan gambar kerja lengkap meliputi:


 gambar lay out kawasan perencanaan
 gambar alinyemen vertical horizontal dan vertical
3) Membuat Rancangan Anggaran Biaya yang memuat analisa satuan
upah, bahan dan peralatan serta Bill of Quantity (BQ) yang
berisikan volume pekerjaan konstruksi.
c. Metode Pengumpulan Data Lapangan
Survey lapangan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait
termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan/ upah
untuk disekitar lokasi proyek terutama pada proyek yang sedang
berjalan.
2) Membuat foto dokumentasi lapangan.
4. KELUARAN (OUTPUT) HASIL PERENCANAAN
Suatu perencanaan yang baik tentunya akan sangat bergantung
pada metodologi yang dilakukan untuk pencapaian hasil yang maksimal.
Dengan metodologi yang baik tersebut, maka hasil yang diperoleh juga
memiliki suatu standarisasi kerja yang ideal pula. Dalam hal ini Kerangka
Acuan Kerja yang telah di tetapkan oleh PPK menjadi pola dasar terhadap
hasil dan capaian suatu perencanaan.
Beranjak dari berbagai metodologi yang telah di utarakan dalam
pembahasan sebelumnya, serta adanya pola kerja yang telah ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja, maka konsultan berkeyakinan untuk
menghasilkan suatu produk perencanaan yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk itu dalam hal ini konsultan mencoba
untuk menguraikan tiap item yang telah ditetapkan oleh PPK sebagai
ketentuan hasil perencanaan, antara lain sebagai berikut:
a. Dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwa penyelesaian
pekerjaan ini, terdapat proses kerja yang harus dikuti yakni:

13
14

1) Persiapan perencanaan yang (pengumpulan data dan informasi


lapangan dan pendataan). Dalam hal ini konsultan melakukan
pekerjaan survey dan pendataan di lapangan dengan mengerahkan
tenaga ahli yang telah ditentukan joblistnya.
2) Penyusunan konsepsi terhadap kegiatan perencanaan termasuk
program bangunan dan lingkungan yang harus dilakukan oleh
konsultan perencana.
3) Tahap pra-rancangan yang detail dan terukur oleh konsultan
perencana. Hal ini dilakukan dengan mengkreasikan desain gambar
yang dapat menjelaskan situas, lay out dan potongan.
4) Laporan perkiraan biaya yang direncanakan oleh konsultan, dalam
hal ini pengamatan dan estimasi secara baik dilakukan oleh
konsultan untuk mendapatkan harga perencanaan yang baik dan
mencukupi.
5) Adanya pengembangan terhadap perencanaan. Dalam hal ini PPK
menjelaskan bahwa dalam gambar perencanaan harus memiliki
penjelasan sebagai berikut:
a) Site Plan,
b) Denah,
c) Tampak dan Potongan-potongan,
d) Detail-detail pembesian,
e) Data dan informasi lapangan, seperti sumber air, sumber
listrik dan lain-lain yang dianggap perlu.
6) Tahapan penyusunan rencana detail dengan hasil sebagai berikut:
a) Laporan Pendahuluan
b) Laporan Antara
c) Laporan Akhir
d) Laporan Rencana Anggaran Biaya
e) Gambar Rencana

14
15

f) Spesifikasi Teknis
7) Konsultan membantu panitia pengadaan jasa konstruksi dalam
proses penjelasan pekerjaan nantinya.
8) Adanya rapat-rapat yang dilakukan berkala terkait dengan
pekerjaan perencanaan dengan pihak terkait.
b. Hasil pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan sebagaimana
ketetapan schedule rencana. Yakni selama 45 (empat puluh lima) hari
kalender, yang memungkinkan konsultan untuk melakukan koordinasi
dengan berbagai pihak terkait dan proses produksi hasil perencanaan
secara lebih merata dengan melibatkan semua unsur tim yang terlibat.
Agar menjadi lebih sederhana, konsultan membuat skema metodologi
kerja perencanaan sebagai berikut:

15
16

BAB III
PROGRAM KERJA PERENCANAAN

A. Program Kerja
Pekerjaan Perencanaan memerlukan suatu wadah dengan organisasi
yang memadai untuk merencanakan segala aspek pekerjaan, sedemikian
rupa sehingga kegiatan ini akan diselesaikan tepat pada waktunya sesuai
dengan spesifikasi yang ada dan anggaran yang sudah ditetapkan. Untuk
memenuhi target tesebut, kami telah menyiapkan program kerja dan
menyusun suatu tim yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan dalam usulan teknis ini.
Dalam hal ini, kami ingin menerangkan bahwa kami yakin jasa-jasa
konstruksi yang dapat kami berikan akan menambah mutu dan hasil selama
pekerjaan. Pada prinsipnya, Konsultan akan mengutamakan hal-hal berikut
selama waktu konstruksi :
1. Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai
pembuatan segala yang berhubungan dengan pelelangan.
2. Membantu pemimpin kegiatan mempersiapkan metode pelaksanaan
untuk semua kegiatan pekerjaan dan membantu perbaikan-perbaikan
bila memang memerlukan peningkatan metode-metode tersebut.
3. Membantu untuk merencanakan dan menyusun jadwal pekerjaan.
4. Bekerjasama dengan pemimpin kegiatan dengan mengoptimalkan hasil
kerja dari tenaga kerjanya dan mendayagunakan peralatannya.
5. Melakukan survey terhadap material yang memadai untuk dipakai
pelaksanaan.
6. Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerja sama dengan tenaga
laboratorium tanah dan material dengan tujuan utama adalah menjamin
tercapainya pelaksanaan mutu yang baik dan sesuai daya spesifikasi yang
diisyaratkan.

16
17

7. Menyusun suatu metode yang menjamin agar gambar kerja tidak


terlambat prosesnya mulai dari pembuatan, koreksi hingga
persetujuannya.
8. Menyelesaikan setiap tugas dari perencanaan secara tuntas, termasuk
gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
Berpedoman pada kerangka acuan kerja, program kerja yang akan
dilakukan dalam pekerjaan ini antara lain:
1. Melakukan Pengumpulan Data dan Informasi serta invertarisasi awal
yang meliputi data eksisting lokasi pekerjaan.
2. Pekerjaan Survey yang meliputi survey lapangan dan obsevasi
menyeluruh sekitar lokasi perencanaan. Pelaksanaan survey ini akan
dilaksanakan untuk mendapatkan data-data seperti: hasil pengukuran
eksisting lokasi perencanaan, data tanah dan hasil dokumentasi
sementara.
3. Pelaksanaan studi pengembangan yang berkaitan dengan pemanfaatan
fasilitas-fasilitas yang akan direncanakan di masa yang akan datang.
Selain itu tidak menutup kemungkinan akan adanya kebutuhan fasilitas
tambahan yang sedini mungkin di inventarisir untuk memudahkan
pengkajian terhadap penggunaan fasilitas bangunan yang direncanakan.
4. Menjamin dan bertanggung jawab atas produk yang di hasilkan dalam
Perencanaan ini dengan mengacu pada spesifikasi dan rencana kerja
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian diatas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan
akan berjalan lancar hasil pekerjaan akan lebih baik dan kegiatan akan selesai
tepat pada waktunya.

B. Organisasi Pekerja
Perencanaan ini akan melibatkan tenaga, biaya dan waktu yang cukup
besar sehingga perlu pengorganisasian dari personil yang terlibat

17
18

didalamnya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan perlu melibatkan personil-personil yang
ahli dibidangnya masing-masing dimana tenaga ahli maupun tenaga
pendukung dengan ketentuan dan persyaratan adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli dan Pendukung
Tenaga ahli termasuk asisten dan staf tenaga ahli yang diperlukan
dalam rangka penyelesaian pekerjaan harus berkompeten dibidangnya
masing-masing dengan menyerahkan kualifikasi/ sertifikasi dan
curriculum vitae/ daftar riwayat hidup.
Tenaga pendukung sifatnya mendukung tenaga ahli dalam
penyelesaian pekerjaan baik dalam segi teknis, urusan administrasi serta
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Seluruh personil tenaga ahli dan tenaga pendukung yang akan
melaksanakan pekerjaan ini disesuaikan dengan muatan materi
pekerjaan, sehingga personil yang terpilih adalah merupakan tenaga kerja
yang menguasai dan berpengalaman dengan pekerjaan sejenis.
2. Tahap Pelaksanaan Proyek
Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan, pada tahap ini akan dilaksanakan pekerjaan :
1) Persiapan Administrasi
Meliputi pembuatan surat perintah kerja, pembuatan kontrak
pekerjaan dan surat-surat lain diperlukan dalam pelaksanaan
perencanaan.
2) PersiapanTeknis
Meliputi persiapan peralatan yang akan digunakan, formulir-
formulir dan data-data yang diperlukan.
b. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini personil akan melakukan perencanaan baik

18
19

dilapangan maupun di studio. Pada tahapan ini desain dan estimasi


biaya akan dilakukan dengan melibatkan peran serta tenaga ahli. Tim
Perencanaan akan melakukan perencanaan untuk semua lokasi,
sedangkan Tim Survey akan melakukan Pengukuran untuk masing-
masing lokasi.
c. Tahap Pembuatan Laporan
Pada tahap ini laporan akan disusun dan akan dilakukan
penggambaran yang sesuai dengan lapangan. Data-data laporan
tersebut diperoleh dari Tim Survey.

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan ini adalah :


3. Tenaga Ahli
a. Team Leader
Adalah lulusan Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman kerja 8
(delapan) tahun dibidangnya, dan mampu menangani bidang
pekerjaan perencanaan pembangunan gedung. Bertanggung jawab
atas semua layanan jasa konsultansi sesuai dengan kerangka Acuan
Kerja. Ketua Tim mempunyai tugas utama memimpin tim,
menyiapkan schedule kerja, koordinasi kepada pihak-pihak terkait
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim Tenaga Ahli didalam
penyusunan detail desain,. Penugasan Ketua Tim dalam pelaksanaan
pekerjaan ini sesuai jadwal sampai dengan pekerjaan selesai dengan
baik.
Tugas Team Leader antara lain :
1) Bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan akan
berkedudukan ditempat-tempat pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Tugas dan Tanggung jawab Team Leader akan mencakup, tapi
tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :

19
20

 Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini


akan dipenuhi dengan baik dan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan major.
 Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim dilapangan,
dalam mencari pemecahan-pemecahan permasalahan yang
timbul baik yang sehubungan dengan teknis maupun
permasalahan kontrak.
 Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
baik dilapangan maupun dilaboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
 Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
 Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan
dilapangan. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang
telah ditentukan.

b. Ahli Arsitektur
Adalah lulusan Teknik Arsitektur (S1) dengan pengalaman
kerja 8 (delapan) tahun dibidangnya, dalam pelaksanaan pekerjaan
sesuai jadwal secara penuh sampai dengan pekerjaan selesai.
Tugas dan Tanggung jawab Ahli Arsitektur akan mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1) Bertanggungjawab secara keseluruhan atas proses kegiatan dan
hasil pekerjaan agar sesuai dengan KAK; dan Menjamin bahwa
semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan
baik dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major.
2) Membantu Team Leader dalam Pembuatan Laporan.
3) Membantu Team Leader dalam mendesain bangunan sesuai
standar dan mutu yang telah ditetapkan.
4) Menghitung Biaya Keseluruhan Pekerjaan.

20
21

5) Membuat spesifikasi teknis untuk pelaksanaan kostruksi fasilitas


bangunan yang direncanakan.
6) Mempelajari dan menganalisa data hasil Survey.
7) Menganalisa pembebanan pada bangunan baik yang diakibatkan
oleh beban statis maupun dinamis.
8) Menganalisa stabilitas bangunan terhadap guling, geser, dan daya
dukung tanah.
9) Menganalisa struktur seluruh bangunan yang dibutuhkan dalam
perencanaan Pembangunan Gudang dan Fasilitas Pelengkap,
seperti analisa pembebanan pada konstruksi, analisa penulangan
pada kolom, plat, atau balok dan analisa kekuatan bahan (strengh
of material).
10) Mengkoordinasi Draftman / Cad Operator dalam pembuatan
gambar disain.

4. Tenaga Pendukung
a. Draftman (Cad Operator)
Sarjana Muda (D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun dan mampu menguasai program Autocad,
Corel Draw dengan baik.

21
22

DOKUMENTASI PRESENTASI DESAIN (EKSPOS) MARKAS PMI


KABUPATEN GOWA

22
23

23

Anda mungkin juga menyukai