Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR LIQUIFIED PETROLIUM

GAS TERHAPAD KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG


PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH

Jevi Gismoro1,Hasan Maksum2,Toto Sugiarto3

ABSTRAK
Penggunaan bahan bakar bensin di indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat. Ini ditandai dengan pertumbuhan konsumsi bahan bakar yang di akibatkan
oleh pertumbuhan kendaraan. Akibat nya polusi udara yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar pun meningkat diperkirakan 60% CO, 60% HC dan 40%
Nox merupakan polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Penelitian ini
bermaksud untuk melakukan perbandingan penggunaan bahan bakar liquified
petrolium gas dengan bahan bakar bensin.

Kata Kunci
Konsumsi, Emisi, Liqufied Petrolium Gas

ABSTRACT
The use of gasoline in Indonesia experienced unprecedented growth. It is characterized by the
growth of fuel consumption by comparing the growth of the vehicle. result of air pollution
resulting from fuel combustion increasedan estimated 60 % CO , 60 % HC and 40 % NOx is
generated pollution from motor vehicles. This study intends to do a comparison of liquified
petroleum gas fuel with gasoline .

Keywords
Consumption, emission, Liqufied Petrolium Gas

1,2,3Jurusan Teknik Otomotif FT UNP


Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 INDONESIA
I. PENDAHULUAN Grafik di atas menyatakan bahwa
Permintaan akan bahan bakar kendaraan transportasi didominasi oleh
minyak (BBM) terus meningkat dari tahun sepeda motor yang menggunakan bahan
ke tahun, mengingat sampai saat ini bakar bensin dengan jumlah mencapai
minyak bumi merupakan sumber utama 1655994 dan selanjutnya di ikuti oleh mobil
energi nasional terlebih pada dunia penumpang, mobil barang, mobil bus dan
otomotif yang masih menggantungkan mobil khusus.
konsumsi energinya pada bahan bakar Dengan terjadinya peningkatan jumlah
minyak. Berdasarkan data yang kendaraan diikuti oleh peningkatan konsumsi
dikeluarkan oleh Outlook Energi bahan bakar mengakibatkan semakin banyak
Indonesiamenyatakan bahwa konsumsi bahan bakar yang terbakar mengahasilkan
energi masih didominasi oleh penggunaan polutan yang sangat berbahaya bagi
bahan bakar cair dimana bensin kehidupan. Polutan tersebut adalah emisi CO,
mendominasi konsumsi energi nasional CO2 dan HC. Adapun Sumber polusi yang
dengan pertumbuhan tertinggi sebesar utama bersal dari sektor transportasi, dimana
6,92%. hampir 60% dari polutan yang dihasilkan
M. Aftur terdiri dari (CO) karbon monoksida dan
Bakar 2% Solar sekitar 15% terdiri dari (HC) hidrokarbon [8].
10% 42%
Bensin Untuk itu perlu dilakukan kajian yang
23% M. mendalam untuk mengidentifikasi bahan
Tanah bakar yang layak digunakan sebagai bahan
23% bakar alternatif dengan kandungan emisi
yang lebih kecil, dalam hal ini peneliti
bermaksud melakukan kajian penggunaan
Persentase konsumsi BBM Tahun 2000
bahan bakar liquified petrolium gas sebagai
bahan bakar alternatif.
M. Aftur
Bakar 7%
II. Kajian Teori
2% Solar Bahan Bakar Bensin (C8H18)
37%
Bensin Bahan bakar bensin adalah hasil
50% M. dari penyulingan minyak mentah secara
Tanah umum kandungan bahan bakar terdiri
4% unsur utamanya yaitu karbon (C) dan
Persentase Konsumsi BBM Tahun 2012 hidrogen (H) dan juga terdiri dari
kandungan zat yang mengikutinya yaitu
sulfur, oksigen, nitrogen, logam berat
Grafik diatas dapat diketahui
dan banyak lagi yang lainya dalam
konsumsi energi bensin menjadi sangat
jumlah kecil.Bahan dasar minyak bumi
dominan pada tahun 2012 mencapai 50 %
yang diambil dari bumi secara umum
dari seluruh total konsumsi bahan bakar
mengandung kurang lebih 23%
cair. Hal ini dikarenakan terjadinya
gasoline,dan 46% sisa residu. Bahan
pertumbuhan kendaraan yang sangat
bakar yang bukan gasolin dapat di ubah
pesat. dari tahun ke tahun.
menjadi gasolin dengan teknik tertentu
1655994 sehingga produksi gasoline dari minyak
bumi dapat mencapai lebih dari 50%
[4].
Bahan bakar bensin adalah bahan
178428 102235
7343
bakar dengan persentase tertinggi yang
885
digunakan sebagai sumber energi
Sepeda
Motor
Mobil
Penumpang
Mobil
Barang
Mobil Bus Kendaraan
Khusus transportasi darat, dari total energi cair
sebanyak 50 % di dominasi oleh bahan
Tabulasi kendaaraan di Sumatera Barat bakar bensin. untuk itu bahan bakar
hingga Desember 2014 bensin harus memenuhi kriteria mudah
(sumber: Dirlantas polda sumbar)
bercampur dengan udara dan Tabel . Karakteristik bensin dan LPG
memberikan distribusi yang uniform di
Karakteristik Bensin 88 LPG
manifold artinya mudah menguap,
mempunyai ketahanan terhadap knock, Komposisi C8H18 C 3 H8
tidak mudah pre-ignition, tidak Densitas 752 Kg/m3 1,5 kg/m3
membuat kecenderungan menurunkan Barat Moelekul 114,8 Kg/kmol 44,09 kg/kmol
Nilai kalor 45950 kj/kmol 46360 kj/kmol
efisiensi volumetrik motor, mudah AFR Stoikiometri 14,57 15,6
dihandle, murah dan terdapat di mana- Tem. Penyalaan 360 0C 460 0C
mana, terbakar bersih, tidak Kecepatan Nyala 20-40 m/s 0,82 m/s
mengakibatkan korosi pada bagian- Angka Oktan 88 120
bagian motor, harus memiliki nilai kalor Sumber : Tinjauan Pengembangan BBG
tinggi, tidak membentuk sejenis karet Sebagai BB Alternatif (Sitorus:2002)
dan semacam pernis [3].
Bahan bakar yang digunakan Penggunaan bahan bakar liquified
dalam penelitian ini adalah bahan bakar petrolim gas menurut Ditjen Migas
bensin yang memiliki nilai oktan 88 atau memiliki keunggulan yaitu Efisiensi mesin
disebut dengan bensin 88 dengan dan unjuk kerja mesin meningkat,
spesifikasi Keputusan. Direktur Jenderal penggunaan gas lebih murah (40-50%)
Minyak dan gas Nomor dari harga premium, daya tahan
2674/K/24/DJM24/2006[]. penggunaan oil/pelumas meningkat karena
mesin tidak bekerja keras, ring piston awet
Bahan Bakar Liquified Petrolium dan busi tidak cepat kotor, dan Tidak
Gas(C3H8) menimbulkan mengelitik (knocking), mesin
Sebagaimana minyak bumi, gas lebih awet, perawatan mudah, dan ramah
pada dasarnya tidak langsung tersedia lingkungan.
tetapi harus melalui proses pembuatan, Spesifikasi secara rinci bahan bakar
secara harfiah gas liquified petrolium liquified petrolium gas yang digunakan
gas adalah gas minyak bumi yang di dalam penelitian ini adalah sesuai dengan
cairkan yang terdiri dari campuran keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan
berbagai unsur hidrokarbon yang Gas No. 26525 K/10/DJM/.T/2007 [2].
berasal dari alam, secara umum lebih
dari 80% komponen gas yang digunakan Konsumsi Bahan Bakar dan Emisi Gas
sebagai bahan bakar gas adalah Buang
methana, 10 sampai 15% gas enthana Konsumsi Bahan Bakar
[3]. Konsumsi bahan bakar adalah
Penggunaan bahan bakar gaslebih banyaknya pemakaian bahan bakar oleh
ramah lingkungan dibandingkan bahan kendaraan per jarak tempuh. Di dalam
bakar premium. Adapun tingkat penelitian ini konsumsi bahan bakar di
pengurangan emisi tertentu untuk ukur dengan satuan liter per jarak tempuh
kendaraan bahan bakar gas jika satu kilometer.
dibandingkan dengan bahan bakar bensin
adalah CO 60% - 80%, CO2 30% dan ( )
reaktifitas penghasil ozon 80% - 90% [5]. =
Adapun tabel mengenai sifat bahan bakar
premium 88 dan LPG dapat dilihat pada
tabel di bawah ini: Emisi Gas Buang Kendaraan
Emisi gas buang adalahsisa dari
pembakaran campuran bahan bakar
dengan udara di ruang bakar sehingga
menghasilkan gas-gas sisa pembakaran
yang dapat mencemari lingkuangan udara.
Emisi utama dari proses pembakaran
adalah CO, CO2 dan HC.
Emisi CO merupakan hasil dari Instrumen penelitian
pembakaran yang tidak lengkap karena Instrummen dalam penelitian ini
jumlah udara yang tidak cukup pada adalah satu unit honda city sport one,
campuran bahan bakar atau siklus konverter kit, four gas analizer,
pembakaran yang tidak sempurna, stopwatch, tachometer, gelas ukur,
kanaikan persentase untuk emisi CO timbangan digital.
mengindikasikan pembakaran semakin
tidak sempurna sementara itu emisi Spesifikasi kendaraanHonda City Sport
CO2dihasilkan dari pembakaran sempurna, One
sehingga semakin tinggi nilai CO2 maka
pembakaran bahan bakar di dalam ruang
bakar diindikasikan semakin baik,
sedangkan emisi HC ditimbulkan oleh
adanya bahan bakar yang tidak ikut
terbakar di dalam siklus pembakaran
sehingga unsur carbon (C) bahan bakar
bereaksi dengan unsur hidrogen (H).

III. Metode Penelitian


Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian
eksperimen, penelitiam dilakukan dengan Variabel Penelitian
menggunakan bahan bakar bensin 88 dan Variabel bebas dalam penelitian ini
liquified petrolium gas. Konsumsi bahan adalah bahan bakar liquified petrolium
bakar dilakukan dengan melakukan test gas. Variabel terikat adalah konsumsi
drive dengan menempuh jarak 1 km bahan bakar dan variabel kontrol adalah
dengan variasi kecepatan, kecepatan 20 suhu kerja mesin, putaran mesin, beban
Km/jam dengan gigi percepatan 2, 30 kendaran, dan karakteristik berkendara
km/jam dengan gigi percepatan 3 dan (test drive).
kecepatan 40 km/jam dengan gigi
percepatan 4. Adapun untuk konsumsi IV. Hasil Penelitian
baha bakar dilakukan dengan melakukan Konsumsi Bahan Bakar
pengujian pada 3 putaran yaitu 1400
Rpm, 2800 rpm, dan 4200 Rpm dimana
masing-masing putaran mesin dilakukan
pengujian sebanyak 3 kali pengujian.

Kerangka Konseptual

Bahan bakar LPG memiliki


konsumsi yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan penggunaan bahan
bakar standar, hal ini dikarenakan density
bahan bakar LPG lebih rendah jika
dibandingkan dengan bahan bakar
bensin, menurut Sitorus (2002:3)
menyatakan “density LPG 1,5 kg/s2 dan
bensin 752 kg/m3”, namun dengan
menggunakan uji statstik dinyatakan
perbedaan tersebut tidak signifikan hal
ini dikarenakan terjadinya campuran
gemuk sehingga konsumsi bahan bakar dikarenakan rantai carbon pada bahan
liquified petrolium gas terjadi penurunan bakar liquified petrolium lebih pendek
yang tidak optimal, sehingga perlu jika dibandingkan dengan bahan bakar
dilakukan modifikasi dan penyetelan bensin. berikut ini grafik yang
pada sisitem konverter kit agar bahan menjelaskan perbandingan pengguaan
bakar yang mengalir kesaluran intake bahan bakar liquified petrolium gas
nanifold dapat sesuai dengan AFR bahan dengan bahan bakar bensin.
bakar LPG. Menurut penelitian Tenaya
dan Hardiana (2011:7) untuk bahan
bakar LPG AFR stoichiometric yang ideal
adalah 20:1.

Emisi Gas Buang CO


Data emisi gas buang co pada bahan
bakar bensin mengalami penurunan
seiring dengan peningkatan putaran
mesin yang mengindikasikan semakin
tinggi putaran mesin maka proses Grafik. Pebandingan bahan bakar
pembakaran terjadi lebih sempurna liquified petrolim gas dengan bahan
berbeda dengan bahan bakar liquified bakar bensin.
petrolium gas yang justru terjadi
peningkatan emisi CO seiring dengan Emisi Gas Buang HC
meningkatnya putaran mesin hal ini Emisi HC yang dihasilkan dari bahan
dikarenakan terjadinya campuran kaya, bakar memiliki persentase yang jauh
namun perbadingan persentase emisi lebih rendah jika dibandingan dengan
yang dihasilkan bahan bakar liquified bahan bakar bensin.
petrolium gas lebih rendah dari pada
bahan bakar bensin pada setiap
putaranya.

V. Kesimpulan dan Saran


Simpulan
Penggunaan bahan bakar liquified
Pada putaran 1400 emisi CO terjadi petrolium gasdapat menurunkan emisi
penurunan sebesar 99,14 %, putaran gas buang pada sepeda motor empat
2800 terjadi penurunan sebesar 96,83 % langkah
dan putaran 4200 rpm terjadi penurunan
74,95 dengan rata-rata penurunan 90,33 Saran
%.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal
Emisi Gas Buang CO2
sebagai berikut:
Emisi CO2yang dihasilkan bahan
1. Penelitian selanjutnya diharapkan
bakar liquified petrolium gas mengalami
dilakukan analisis terhadap suhu dan
kenaikan di setiap putaranya namun
daya yang dihasilkan dari bahan bakar
persentase emisi gas buang, hal ini
liquified petrolium gas sehingga
peneliti dapat mengetahui suhu dan
daya yang dihasilkan.
2. Terkait dengan desain konverter kit
bahan bakar liquified petrolium gas
perlu dilakukan pengkajian secara
ulang agar memenuhi standar
keselamatan.
3. Pastikan tidak ada. kebocoran gas
sebelum dilakukan pengujian
kendaraan berbahan bahan bakar
liquified petrolium gas.

Daftar Rujukan
1. Dirjen Migas. (2009). Standar dan Mutu
(spesifikasi) Bahan Bakar Gas (LPG) Untuk
Keperluan Dalam Negeri, Keputusan
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi:
Jakarta.
2. Dirjen Migas. (2007). Standar dan Mutu
(spesifikasi) Bahan Bakar Gas untuk
Kendaraan Bermotor adalah Jenis LPG
(Liquified Petroleum Gas. Keputusan
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi:
Jakarta.
3. Kawano, Sungkono D. (2013). Motor Bakar
Torak (bensin). ITS Press: Surabaya.
4. Kawano, Sungkono D. (2012). Pencemaran
Udara. ITS Press: Surabaya
5. Lengkong, Alvando A.R. (2013). Pengaruh
Penggunaan Bahan Bakar LPG Terhadap
Efisiensi Thermal, Ekonomisasi, dan
Konsumsi Bahan Bakar. Univ. Surabaya:
Surabaya
6. Outlook energi indonesia. (2014). Pusat
Teknologi Pengembangan Sumber daya
Energi.Published by: Jakarta
7. Sitorus, Tulus B. (2002). Tinjauan
Pengembangan Bahan Bakar Gas Sebagai
Bahan Bakar Alternatif. Universitas Sumatera
Utara: USU Digital Library
8. Srikandi, Fardiaz. (1992). Polusi Air dan
Udara. Yogyakarta:Kanisius

Anda mungkin juga menyukai