Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PEMBUATAN PUPUK DARI CANGKANG TELUR

Oleh
nama : Rofiqoh Nur Azizah
kelas/fase : XI/F
kompetensi keahlian : Kimia Analisis

Sekolah Menengah Kejuruan


Caraka Nusantara
2024
A. Judul: Proposal Pembuatan Pupuk dari Cangkang Telur
B. Latar Belakang
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling murah dan paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat karena mudah dijumpai dimana saja. Telur memiliki banyak
manfaat bagi tubuh di antaranya seperti menguatkan sistem imunitas, membentuk jaringan
tubuh, dll. Namun demikian, semakin banyak telur yang dikonsumsi maka semakin banyak
pula limbah yang dihasilkan yaitu berupa cangkang telur.
Cangkang telur merupakan salah satu limbah rumah tangga yang jarang dipandang
potensinya. Cangkang telur biasanya hanya akan dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi karena
dianggap sebagai limbah yang tidak berguna. Sifat fisik cangkang telur yang keras dan
beraroma amis juga semakin membuat cangkang telur tidak diminati untuk diolah. Selain itu,
cangkang telur juga mengandung garam yang tinggi serta senyawa organik dalam telur
dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan akibat aktivitas mikroba di dalamnya. Namun,
kandungan kalsium pada cangkang telur cukup tinggi dan dapat bermanfaat sebagai sumber
nutrisi pada tanaman. Cangkang telur juga memiliki kandungan fosfor yang cukup yang dapat
bermanfaat pula untuk tanaman. Salah satu pemanfaatan cangkang telur yaitu dengan mengolah
cangkang telur menjadi pupuk organik cair.
(Sitohang dkk., 2016). Butcher & Miles (2012) menyatakan bahwa kandungan cangkang
telur terdiri atas 97% kalsium karbonat, sisanya fosfor, magnesium, natrium, kalium, seng,
mangan, besi, dan tembaga. Cangkang telur mengandung hampir 95,1% adalah garam-garam
organik, 3,3% bahan organik (terutama protein), dan 1,6% air. Kandungan kalsium pada
cangkang telur yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Kalsium merupakan suatu zat yang berperan penting dalam pembentukan struktur tubuh,
tulang, dan gigi pada manusia dan hewan serta dinding sel pada tanaman. Peran kalsium lain
khususnya pada tanaman antara lain, menebalkan dinding sel, meningkatkan pemanjangan sel
akar, kofaktor proses enzimatis dan hormonal, pelindung dari cekaman panas, hama, dan
penyakit.

C. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang didapat penulis dari latar belakang di atas adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kandungan yang terdapat pada cangkang telur?
2. Bagaimana cara memanfaatkan limbah cangkang telur?
3. Bagaimana pengaruh cangkang telur terhadap tanaman?
4. Bagaimana pengaruh cuka terhadap cangkang telur?
1
5. Bagaimana cara pembuatan pupuk dari cangkang telur?

D. Tujuan
Beberapa tujuan dari proposal ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada cangkang telur.
2. Untuk mengetahui metode pemanfaatan dari limbah cangkang telur.
3. Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang dihasilkan oleh cangkang telur terhadap
tanaman.
4. Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cuka terhadap cangkang telur.
5. Untuk mengetahui beberapa metode pembuatan pupuk dari cangkang telur.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah agar menambah wawasan mengenai cara
pembuatan pupuk dari cangkang telur. Dengan adanya penelitian ini juga dapat menciptakan
pengalaman baru dalam melakukan penelitian.
Manfaat penelitian ini bagi pembaca adalah agar para pembaca megetahui cara
pemanfaatan dari limbah cangkang telur. Jika pembaca mengetahui cara pemanfaatan limbah
dari cangkang telur, maka akan berkurangnya limbah cangkang telur yang ada di dunia ini.

F. Batasan Masalah
Proposal ini membahas penjelasan mengenai cangkang telur, kandungan nutrisi yang
terdapat pada cangkang telur, serta manfaat cangkang telur pada tanaman dan tanah.

G. Landasan Teori
Kulit telur atau cangkang telur ternyata mempunyai segudang manfaat terutama untuk
merawat tanaman. Tingginya kandungan kalsium pada kulit telur membuatnya dapat
dimanfaatkan, mulai dari pupuk hingga pestisida alami.
1. Penjelasan tentang cangkang telur
Umumnya setiap cangkang telur (shell) memiliki berat ±11 persen dari berat telur.
Meskipun shell ini terlihat begitu keras dan menutupi isi telur, tetapi fakta yang sebenarnya
cangkang telur memiliki pori-pori. Berfungsi sebagai pertukaran udara melalui celah pori-
pori tersebut.

2
Cangkang telur terbentuk dari bahan-bahan organik yang berupa kerangka berasal
dari susunan serabut halus dan granula-granula. Selain itu, ada juga substansi interstitial
yang tersusun dari campuran garam organik.
Pembentukan kulit telur terbagi menjadi 4 bagian utama yaitu kutikula, lapisan
bunga karang dan lapisan mamila serta lapisan membrana. Berikut penjelasan mengenai
bagian utama dalam pembentukan kulit telur.
a) Kutikula
Bagian lapisan paling luar yang menyelubungi seluruh permukaan kulit telur dan
berfungsi sebagai pelindung pori-pori telur dan mencegah mikroba masuk pada isi
telur. Kutikula memiliki lapisan sangat tipis yaitu berkisaran antara 3-10 µm.
Pembentukan kutikula terdiri dari zat protein keratin berupa mucin. Permukaan
kulit telur ini agak terlihat berbintik-bintik. Lapisan ini juga yang melapisi permukaan
telur tanpa ada pori-pori yang terbuka dan sifatnya mampu dilalui gas. Untuk keluar
uap air dan gas CO2 dari isi telur masih bisa terjadi, meskipun tanpa adanya pori-pori
yang terbuka.
b) Lapisan bunga karang atau calcareus
Bagian lapisan kulit telur yang terbesar, letaknya di bawah lapisan kutikula.
Lapisan calcareus terbentuk dari susunan anyaman protein serabut dan lapisan kapur
yang terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCO 3), kalsium fosfat (Ca3(PO4)2), serta
magnesium karbonat (MgCO3) dan magnesium fosfat (Mg3(PO4)2).
Asam kuat berfungsi untuk menghilangkan lapisan kapur, membuat bentuk
anyaman seperti bunga karang menjadi terlihat. Berawal dari situ lapisan tersebut
dinamakan bunga karang.
c) Lapisan Mamila
Terdapat pada lapisan ketiga dari kulit telur yang tersusun lapisan berbonggol
dan bentuknya kerucut dengan penampang bulat atau juga lonjong. Mamila tergolong
lapisan sangat tipis, tebalnya kurang lebih sepertiga dari keseluruhan lapisan kulit
yang terbentuk dari bagian protein anyaman serta mineral.
d) Lapisan Membran
Cangkang telur memiliki 2 membran antara lain membran bagian cangkang luar
dengan bentuknya tipis berada di belakang cangkang. Cirinya pada satu ujung telur
yaitu selaputnya tidak menempel dengan cangkang, berfungsi sebagai pembentukan
plasenta. Membran kedua berfungsi sebagai pelindung sel embrionik yang terdapat
dalam telur dan menjaga kesetabilan, pengatur suhu dalam telur.
2. Kandungan nutrisi pada kulit telur
3
Pada kulit atau cangkang telur baik itu ayam maupun bebek, terkandung kalsium
karbonat yang diketahui bermanfaat bagi tanaman. Master Pertanaman dari Hamilton
County, Tenn, Jeff Gillman, yang juga penulis "The Truth About Garden Remedies"
melakukan percobaan kecil untuk melihat apa saja nutrisi yang ada pada cangkang telur.
Ia merendam cangkang telur dalam air selama 24 jam, dan memeriksa kandungannya
ke laboratorium. Hasil laboratorium menemukan bahwa air infus cangkang telur
mengandung 4 mg kalsium dan kalium, serta sejumlah kecil fosfor, magnesium, dan
natrium, demikian dikutip dari laman homeguides.sfgate.
Selain unsur-unsur yang telah disebutkan, ada juga molibdenum, yodium, kobalt,
kromium, dan fluor. Namun, ditulis pada laman Garden for Indoor, jika mengalami
pemanasan maka unsur ini akan rusak.
Pada lapisan membran dalam telur, terdapat 3-4 % bahan organik yang mengandung
keratin dan musin. Memang unsur lain ini jumlahnya sedikit namun jika Anda
menggunakannya secara rutin maka akan menambah kesuburan tanah dan baik bagi
tanaman.
3. Manfaat cangkang telur pada tanaman dan tanah
Beberapa manfaat kulit telur atau cangkang telur pada tanaman dan tanah adalah
sebagai berikut:
a) Menurunkan tingkat keasaman tanah
Tingkat pH optimal tanah adalah 5,5-7. Semakin rendah nilai pH berarti semakin
asam tanahnya. Keasaman membantu mengakumulasi racun dan zat yang mencegah
nutrisi memasuki tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi organik pemrosesan
menjadi humus. Karena kandungan kalsium karbonat yang tinggi, kulit telur
meningkatkan pH ke nilai yang dapat diterima untuk tanaman hias.
b) Memperbaiki kelonggaran tanah
Di tanah yang berat, akar tanaman menderita kekurangan oksigen dan genangan
air. Kekurangan air menyebabkan tanah retak dan menyebabkan kerusakan pada
sistem akar. Kulit telur dapat membantu melonggarkan tanah, mencegah pembentukan
kerak keras di permukaan. Hasilnya, pupuk cangkang telur meningkatkan aerasi akar.
Tanah dapat menyerap air secara merata dan membuang kelebihan air tanpa tergenang.
c) Mineralisasi tanah
Anda bisa menggunakan kulit telur dengan pupuk lain sebagai suplemen organik
untuk mineral. Ini juga akan membantu menetralkan sifat asam dari pupuk mineral.
d) Melindungi dari hama

4
Kulit telur dapat melindungi tanaman hias dari hama. Jadi ini bisa digunakan
sebagai salah satu metode pengendalian hama khususnya dari hama siput. Tepi
cangkang telur yang tajam akan menjadi penghalang bagi siput dan hama lain,
sehingga tidak dapat dengan mudah mencapai tanaman dan merusaknya.
e) Membantu pertumbuhan kecambah
Kulit telur dapat meningkatkan persentase perkecambahan biji dan kekuatan
tunas muda. Menabur benih dengan cangkang telur yang telah dihancurkan akan
mendapatkan hasilnya.
f) Kulit telur sebagai media menumbuhkan tanaman
Cangkang telur juga bisa dimanfaatkan sebagai media penumbuh tanaman. Hal
ini karena kulit telur memiliki lapisan kutikula yang merupakan lapisan terluar dengan
ketebalan 10 µm dan dilengkapi dengan saluran pori. Sehingga kulit telur sebagai
media tanaman dapat melindungi tanaman dari kelembaban dan organisme. Serta
membantu pertukaran gas yang masuk ke dalam telur.

H. Kerangka Hipotesis
Dalam penelitian ini akan dihasilkan pupuk tanaman yang terbuat dari cangkang telur.
Pupuk ini memiliki segudang manfaat pada tanaman seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pupuk ini berupa cairan ekstraksi cangkang telur dengan campuran cuka yang dapat
disemprotkan kepada tanaman.
Pupuk tanaman dari cangkang telur ini bisa digunakan pada semua tanaman. Pupuk ini
juga alami tanpa bahan kimia yang berbahaya. Hal ini menyebabkan pupuk ini aman untuk
digunakan.

I. Metode Penelitian
1. Pembuatan pupuk
a) Bersihkan kulit telur
Tampaknya tergoda untuk langsung memasukkan kulit telur setelah digunakan.
Masalahnya, telur segar yang tersisa dan masih menempel pada cangkang telur akan
menarik serangga dan hama. Beberapa serangga ini mungkin membahayakan tanaman.
Siput juga dapat merusak daun dan batang tanaman yang masih lunak.
Untuk membersihkan cangkang telur, dapat dilakukan dengan mencucinya di
baskom berisi air. Beberapa hama seperti tikus juga dapat masuk ke dalam tanah
sehingga mengganggu akar tanaman. Jadi ada baiknya bilas kulit telur dengan air

5
bersih untuk menghilangkan sisa putih telur atau bisa menggunakan baskom berisi air
dan rendam kulit telur sambil dikerok isinya dengan jari.

b) Hancurkan kulit telur


Setelah kulit telur dibersihkan, masukkan ke dalam wadah yang dangkal dan
hancurkan menggunakan benda keras apa pun. Hal ini untuk mempercepat proses
ekstraksi nantinya. Dengan menghancurkannya menjadi potongan-potongan kecil,
kalsium dapat dengan mudah diekstraksi.
Dalam menghancurkan cangkang telur, dapat menggunakan botol plastik.
Tumbuk cangkang telur dengan mulut botol plastic hingga hancur, Ini juga
memudahkan untuk menempatkannya di dalam wadah yang rapat.
c) Panaskan kulit telur yang sudah dihancurkan
Memanaskan kulit telur yang dihancurkan akan memudahkan dan mempercepat
cuka mengekstrak kalsium dan fosfor. Masukkan kulit telur yang sudah dihancurkan
ke dalam penggorengan dan nyalakan kompor dengan api kecil. Aduk terus hingga
warnanya menjadi coklat muda.
Aduk terus hingga kulit telur berubah warna menjadi kecoklatan. Memanaskan
kulit telur bisa memakan waktu 15-20 menit. Tempatkan kulit telur yang sudah
dipanaskan ke dalam wadah setelah matang.
d) Rendam kulit telur dalam cuka
Untuk mengekstrak kalsium dari kulit telur, kita perlu merendamnya dalam
asam. Karena cuka (yang bersifat asam) cukup umum ditemukan di rumah, maka cuka
dapat digunakan untuk merendam kulit telur. Masukkan kulit telur yang sudah
dihancurkan ke dalam wadah yang dapat ditutup rapat, seperti botol soda, Tuangkan
cuka ke dalam wadah. Rasio yang tepat adalah 1:9. Untuk setiap 1 bagian kulit telur,
gunakan 9 bagian cuka.
Untuk menuangkan kulit telur ke dalam botol, dapat menggunakan selembar
kertas dan membentuknya seperti corong. Cangkang telur yang hancur cenderung naik
karena adanya gelembung-gelembung yang tercipta akibat proses ekstraksi kalsium.
Setelah kulit telur direndam, reaksinya akan menggelembung. Cangkang telur akan
mulai mengapung ke atas, artinya proses ekstraksi telah dimulai. Tutup wadahnya.
e) Diamkan campuran selama 4 minggu
Proses ekstraksi mungkin memakan waktu cukup lama. Sebenarnya, untuk
mengekstrak kalsium dan fosfor sebanyak-banyaknya, perlu mendiamkannya selama
kurang lebih 4 minggu. Reaksi menggelegak akan berlanjut selama berminggu-
6
minggu. Pastikan untuk menempatkan wadah di tempat yang sejuk dan kering,
misalnya di bawah wastafel dapur.
Reaksi tersebut akan menghasilkan gas dan hal ini akan meningkatkan tekanan
di dalam wadah. Penting untuk membiarkan gas keluar dari wadah untuk menghindari
penumpukan tekanan. Jika tekanannya terlalu besar, wadahnya bisa meledak. Maka,
tutupnya harus dibuka setiap hari agar gas bisa keluar atau bisa juga dengan tidak
menutup penutupnya dengan rapat, sehingga hanya ada sedikit ruang bagi gas untuk
keluar.
2. Pemberian pupuk
Setelah proses ekstraksi selesai, buang partikel yang tidak larut menggunakan
saringan. Sebelum menggunakan pupuk kaya kalsium ini, harus mengencerkan larutan
terlebih dahulu ke dalam air. Perbandingannya adalah 10 ml per 1 liter air. Atau sekitar 2
sendok makan per 1 liter. Semprotkan pupuk ini langsung ke daun. Proses penyemprotan
pupuk cair ini disebut pemberian pakan daun.
Pemberian pakan daun merupakan teknik pemberian pakan pada tanaman dengan
cara memberikan pupuk cair langsung pada daun. Tumbuhan mampu menyerap unsur-
unsur penting melalui daunnya. Penyerapan terjadi melalui stomata dan juga melalui
epidermisnya.
Kalsium baik untuk tanaman dalam tahap pembungaan. Tipsnya, siram pada pagi
atau sore hari. Daun menyerap nutrisi lebih baik karena pada saat ini stomata, yaitu bukaan
atau pori-pori kecil pada jaringan tanaman yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas,
terbuka. Dengan penyimpanan yang tepat, solusi ini bisa bertahan hingga enam bulan.
Simpan pupuk di tempat sejuk dan kering.
Pupuk cangkang telur juga baik untuk tanaman herba dan tanaman berdaun lainnya.
Ingat, proses ini bisa memakan waktu satu bulan. Kalsium baik untuk semua tanaman,
terutama pada tahap vegetatif. Ini adalah tahap antara tahap perkecambahan dan
pembungaan. Salah satu fungsi penting kalsium lainnya adalah mencegah bunga rontok
dari tanaman.

J. Fasilitas
Beberapa fasilitas yang telah disiapkan penulis antara lain:
No Nama Alat Jumlah No Nama Bahan Jumlah
1. Baskom 1 1. Cangkang telur 5 buah
2. Botol plastik 1 2. Air 5 liter

7
3. Wajan 1
4. Sendok makan 1
5. Saringan 1

K. Anggaran Dana
Anggaran dana yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
No Nama Alat/Bahan Jumlah Harga
1. Asam cuka 80 mL Rp5.000,00
2. Gas dan air Rp50.000,00
3. Biaya variabel Rp200.000,00
Total Rp255.000,00

L. Keuntungan dan Kerugian


Pupuk cangkang telur memiliki banyak manfaat pada tanaman, antara lain mencegah
pembusukan tanaman, mengubah pH tanah, menangkal siput dan keong, penutup lubang pot,
sebagai pupuk kompos dan pupuk alami, serta menyuburkan tanah.
Penggunaan pupuk cangkang telur dapat digunakan kepada semua jenis tanaman.
Menurut situs Treehugger efek samping negatifnya terhadap tanaman akibat cangkang telur ini
dipastikan tidak ada. Tentunya berbeda dengan memakai jenis pupuk sintetis yang
menggunakan bahan kimia membuat keracunan dan berbahaya bagi kesehatan. Hasil panen
buah dan sayur dengan menggunakan pupuk cangkang telur aman dikonsumsi dan tidak perlu
khawatir berbahaya bagi kesehatan.

8
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai