Anda di halaman 1dari 5

Judul : Bioteknologi

Sub Judul : Bioteknologi Konvensional

Praktek : Blended Eggs

Tujuan : Memahami konsep bioteknologi dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari


membuat salah satu produk Bioteknologi Konvensional yang ada dilingkungan
sekitar

Dasar Teori :

A. Telur

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.
Hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat ada didalam telur, selain
kandungan proteinnya yang tinggi yaitu 12,8%-13,1%, telur juga mengandung air 70,8%-
74%; lemak 11,5%-14,3%; komponen lain yaitu karbohidrat, kalori, kalsium, dan fosfor.
Telur merupakan salah satu sumber gizi yang lengkap dan harganya yang relatif terjangkau
dibanding susu dan daging menjadi pilihan utama masyarakat untuk mengkonsumsinya.
Komponen telur terdiri dari cangkang telur, kuning telur, dan putih telur. Kegiatan untuk
memperpanjang masa simpan telur pada umumnya diolah menjadi telur asin. Telur asin pada
umumnya hanya memiliki variasi rasa asin saja. Agar minat konsumen terhadap produk
olahan telur lebih diminati maka harus adanya inovasi-inovasi baru yaitu diversifikasi produk
telur.

B. Struktur Telur

Beberapa telur unggas, pada umumnya terbagi atas tiga bagian utama. Didalam telur, bagian
kuning telur terdapat pada bagian paling dalam, bagian ini diikat dengan putih telur oleh
kalaza. Kantong udara (air cell) merupakan rongga yang terdapat pada bagian tumpul isi
telur.Kantung udara ini berfungsi sebagai tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.
Oleh karena itu, letak embrio pada telur tepat dibelakang kantong udara. Apabila kantong
udara terletak dibagian runcing, maka besar kemungkinan calon ayam atau bebek tersebut
akan mati didalam telur.

1. Kulit telur
Telur unggas biasanya mempunyai kulit yang halus, kuat dan berkapur. Faktor-faktor
yang pempengaruhi ketebalan kulit telur antara lain sifat turun-temurun dari
induknya, musim/cuaca pembuahan, makanan induk dan faktor fisiologi lain.
Contohnya ayam yang mendapat makanan dengan kandungan kalsium (Ca) yang
cukup banyak akan menghasilkan telur dengan kulit yang lebih tebal. Kekuatan dan
ketebalan kulit telur menjadi pelindung isi telur dari serangan-serangan dari luar.
Dalam kondisi lingkungan yang baik dan kulit tetap utuh maka isi telur akan aman
dari serangan mikroba, namun apabila ada sedikit saja keretakan atau lubang pada
kulit telur, maka isi telur akan sangat mudah terserang mikroba. Kulit telur terdiri dari
4 bagian utama pembentuk kulit yaitu kutikula, lapisan bunga karang, lapisan mamila,
lapisan membrana

Kutikula adalah lapisan luar yang menyelubungi seluruh permukaan kulit telur.
Lapisan ini sangat tipis, pada telur ayam dan telur bebek berkisar 3 sampai 10 mikron.
Lapisan ini dibentuk oleh protein yang berupa musin (mucin). Sifat kutikula ini tidak
mempunyai pori-pori terbuka, namun dapat dilalui oleh gas sehingga uap air dan gas
CO2 dapat keluar dari isi telur.

2. Putih telur
Putih telur menempati 60 persen dari seluruh telur. Bagian tesebut dinamakan
albumen yang artinya putih. Umumnya 40 persen dari putih telur merupakan cairan
kental, sisanya merupakan setengah padat. Putih telur terdri dari tiga bagian yaitu
lapisan luar, tengah dan lapisan dalam. Lapisan terluar dari putih telur terdiri dari
cairan kental yang mengandung beberapa serat musin. Lapisan tengah putih telur
dinamakan “albuminus sac”, biasanya lapisan tersebut merupakan anyaman musin
berbentuk setengah padat. Sedangkan lapisan didalamnya merupakan cairan kental
yang hampir mengandung musin.

3. Kuning telur
Kuning telur adalah embrio, khususnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembuahan
pada telur. Sehingga kuning telur merupakan bagian terpenting pada telur. Selain itu,
kuning telur penuh akan zat-zat bernilai gizi tinggi yang berfungsi menunjang
kehidupan embrio. Bentuk kuning telur hampir bulat, berwarna kuning atau jingga
dan terletak tepat ditengah-tengah telur.

Alat dan Bahan:

1. Bahan : Telur sebanyak 5 butir


2. Jarum suntik baru atau kaus kaki baru
3. Bumbu racik
4. Kompor, baskom berisi air dan es
Cara membuat

1. Cuci telu sampai bersih dan tiriskan


2. Ambil semua isi telur memakai jarum suntik bersih usahakan yang original

3. Letakkan dibaskom, campur dengan bumbunya

4. Masukkan kembali telur beserta bumbunya yang telah dikocok kedalam telur
5. Lakukan proses perebusan

6. Jika sudah matang angkat lalu masukkan kedalam baskom yang berisi air es
Hasil Pengamatan

Foto di atas merupakan hasil telur yang dicampur dengan bumbu racik. Setelah telur direbus
keadaan telur cenderung akan pecah karena telur yang di kocok bersama bumbu racik
menghasilkan gelembung-gelembung busa yang menyebabkan telur akan mengembang
ketika di rebus dan telur tidak dapat menahan tekanan yang diberikan oleh isi telur.

Foto di atas merupakan hasil telur yang di kocok dengan menggunakan bantuan kaos kaki.
Bentuk fisik dari telur yang telah direbus telur terlihat utuh. Hal ini karena telur yang di rebus
masih dalam keadaan utuh dan tidak ada udara luar yang masuk kedalam telur sehingga telur
yang dihasilkan utuh.

Anda mungkin juga menyukai