Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan Limbah Kulit Telur Ayam sebagai

Alternatif Pengganti Obat Luka Luar


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasuknya makhluk hidup, zat
energi atau komponen lainnya yang masuk ke lingkungan menyebabkan turunnya kualitas
lingkungan sebagaimana mestinya (http://id.shvoong.com). Pencemaran diakibatkan oleh
limbah yang berasal dari kegiatan masyarakat. Salah satu kegiatan yang paling banyak
membuang limbah yaitu kegiatan rumah tangga yang berlebihan yaitu limbah dapur. Limbah
dapur biasanya dihasilkan dari sampah-sampah rumah tangga. Contoh limbah jenis ini adalah
sisa makanan.
Limbah ini dapat merugikan terhadap pencemaran tanah. Dampak dari pencemaran ini adalah
turunnya kesuburan tanah dan turunnya produktivitas pertanian karena sulit didegradasi oleh
mikroba tanah (http://arindharenipramesti.blog.com/). Limbah ini juga dapat mematikan
mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertanian. Salah satu sisa makanan yang banyak
dibuang adalah kulit atau cangkang telur.
Menurut data World Intellectual Property Organization (2009), di Amerika Serikat ada sekitar
190.000 ton kulit telur yang terbuang dari jumlah ini sekitar 120.000 ton dihasilkan dari industri
pengolahan makanan dan sekitar 70.000 ton dihasilkan dari penetasan telur. Sementara itu, di
Indonesia produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan
serta digunakan di restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan.
Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur Jawa Tengah dan Indonesia
tahun 2009 masing-masing sebesar 140.459 ton dan 1.013.543 ton
(http://z47d.wordpress.com/2011/06/09/pemanfaatan-kulit-telur/).
Banyaknya jumlah limbah kulit telur ini membuat satu ide untuk memanfaatkan menjadi sesuatu
yang berguna. Namun sejauh ini kulit telur hanya dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan.
Padahal kandungan enzim Ca dalam kulit telur dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
yaitu membantu kinerja trombosit, yaitu sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan
darah, sehingga mempercepat pengeringan darah ketika seseorang terluka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan sebuah gagasan untuk mengembangkan
pemanfaatan limbah kulit telur ayam sebagai alternatif pengganti obat luka luar guna
mempercepat mengobati luka luar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan kimia dalam kulit telur ayam ?
2. Bagaimana proses mekanisme kandungan kulit telur ayam dalam membantu kinerja trombosit
mempercepat proses pembekuan darah pada luka luar ?
3. Apakah kulit telur ayam dapat dijadikan alternatif pengganti obat luka
luar ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kandungan kimia dalam kulit telur ayam.
2. Mengetahui proses mekanisme kandungan kulit telur ayam dalam membantu kinerja
trombosit mempercepat proses pembekuan darah pada luka luar.
3. Mengetahui kulit telur ayam dapat dijadikan alternatif pengganti obat luka luar.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis dapat dijadikan sebagai pelatihan dalam menumbuh kembangkan jiwa dan
pemikiran yang ilmiah.
2. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan karya ilmiah yang
berkaitan dengan kulit telur ayam.
3. Bagi sekolah dapat dijadikan tambahan koleksi karya ilmiah.
4. Bagi pembaca dapat dijadikan sebagai sumber informasi pengobatan alternatif luka luar.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Telur
Telur merupakan hasil sekresi organ reproduksi ternak unggas yang berguna untuk meneruskan
kehidupan atau perkembangbiakan. Oleh karenanya telur merupakan mata rantai yang esensial
dalam siklus reproduksi kehidupan hewan. Oleh karena itu telur bangsa unggas lebih besar
daripada telur mamalia karena telur unggas harus mengandung makanan untuk perkembangan
embrio yang tidak berada di dalam tubuh induknya. Hal ini berbeda dengan kebanyakan
mamalia yang perkembangan embrionalnya terjadi di dalam tubuh induk dan mendapatkan
makanan langsung dari induknya setelah implantasi sampai siap lahir. Embrio unggas lebih
tergantung pada zat-zat makanan telur sampai beberapa saat setelah menetas daripada bayi
mamalia yang sudah bisa bergantung pada zat-zat makanan susu induknya disamping juga
mempunyai zat-zat makanan dalam hati dan jaringan tubuh yang lain.

Gambar 3.1 Telur.


Dengan demikian telur burung merupakan suatu sel reproduktif yang paling kompleks. Telur
yang telah dibuahi oleh sel kelamin jantan (mengalami fertilisasi) disebut telur fertil, yang secara
komersial sering disebut telur tetas.
Dalam perkembangannya telur yang pada awalnya merupakan sel reproduktif, oleh manusia
telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Pemanfaatan telur sebagai bahan pangan telah
dimulai sejak jaman purbakala. Orang-orang primitif mengambil telur-telur burung liar dari
sarangnya untuk dimakan.
Hewan unggas betina domestik dapat bertelur secara terus-menerus tanpa kawin ataupun tanpa
adanya rangsangan dari unggas jantan. Fenomena biologis ini telah dimanfaatkan manusia
secara menguntungkan dalam memproduksi telur infertil untuk konsumsi manusia.
Peranan telur dalam kehidupan sehari-hari tampak semakin penting. Hal ini disebabkan antara
lain harga telur yang relatif murah sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat, disamping
dengan semakin timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi terutama protein hewani
(http://lecturer.poliupg.ac.id.).
2.2 Kulit atau Cangkang Telur
Kulit atau cangkang telur merupakan bahan alami yang dapat melindungi telur dari masuknya
bakteri, tetapi karena kulit telur berpori maka hal ini tidak menjamin bahwa telur akan bebas dari
kontaminasi bakteri. Adanya membran pada telur (shell membran), empat lapis putih telur (the
four layers of the white) dan membran kuning telur (yolk membrane) atau disebut pula dengan
vitelline dapat mencegah bakteri menembus kuning telur, dimana kuning telur ini merupakan
media yang cocok untuk
pertumbuhan bakteri.

Gambar 3.2. Kulit Telur.


Kulit telur terdiri dari 94 97 % kalsium karbonat, sedangkan sisanya berupa bahan organik dan
pigmen. Di seluruh bagian kulit telur terdapat banyak pori-pori dengan ukuran yang berbeda-
beda. Umumnya pada setiap cm2 kulit telur terdapat 7500 buah pori-pori dengan penyebaran
yang berbeda-beda. Pori-pori telur ayam mempunyai ukuran lebar sekitar 9 - 38 mikron dan
panjang sekitar 14 - 54 mikron.
Kulit telur terdiri dari 4 bagian utama pembentuk kulit, yaitu:
1. Kutikula
Kutikula merupakan lapisan paling luar yang menyelubungi seluruh permukaan kulit telur.
Lapisan ini sangat tipis, berkisar antara 3 - 10 mikron. Bahan atau zat yang membentuk lapisan
ini adalah zat protein kreatin yaitu mucin. Permukaan kulit terlihat agak berbintik-bintik. Lapisan
kutikula yang melapisi permukaan telur ini, tanpa ada pori-pori yang terbuka tapi sifatnya bisa
dilalui gas, sehingga keluarnya uap air dan gas CO2 dari isi telur masih bisa terjadi.
2. Lapisan Bunga Karang atau calcareus
Lapisan Bunga Karang atau calcareus merupakan bagian terbesar dari lapisan kulit telur,
letaknya di bawah kutikula. Lapisan ini terdiri dari protein serabut yang berbentuk anyaman dan
lapisan kapur yang terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat
(Ca3(PO4)2), magnesium karbonat (MgCO3) dan magnesium fosfat (Mg3(PO4)2). Apabila
lapisan ini dihilangkan bagian kapurnya (caranya dengan menambahkan asam kuat), maka akan
terlihat suatu bentuk anyaman seperti bunga karang, sehingga lapisan ini disebut lapisan bunga
karang.
3. Lapisan Mamila
Lapisan Mamila merupakan lapisan ketiga dari kulit telur yang terdiri dari lapisan berbonggol-
bonggol berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Lapisan ini sangat tipis,
tebalnya kurang lebih sepertiga dari lapisan seluruh kulit dan terdiri dari bagian protein anyaman
dan mineral.
4. Lapisan membrana
Lapisan membrana merupakan bagian lapisan kulit telur yang terdalam, terdiri
dari dua lapisan selaput yang berbentuk seperti kertas perkamen. Lapisan ini menyelubungi
seluruh isi telur, tebalnya sekitar 65 mikron yang terbuat dari keratin. Semakin ke arah bagian
yang tumpul semakin menebal. Lapisan membrana yang melekat pada lapisan mamilla lebih
tebal dibanding lapisan membrana di bawahnya yang berhubungan dengan putih telur. Segera
setelah dikeluarkan oleh induknya, telur mengalami pendinginan dan kehilangan gas serta air
yang menyebabkan pengkerutan. Pada saat ini, terjadi pemisahan kedua lapisan membrana
sehingga terbentuk ruang udara. Sesaat setelah ditelurkan, besarnya ruang udara kira-kira 1/8
inci dan terus bertambah besar seiring dengan semakin lamanya waktu penyimpanan yang
menyebabkan kehilangan air dan CO2 Besarnya ruang udara tersebut dipakai sebagai atribut
mutu telur (http://www.separizack.blogspot.com).
2.3 Luka
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan
oleh benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
hewan. Menurut Koiner dan Taylan, luka adalah terganggunya integritas normal dari kulit dan
jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih
atau terkontaminasi, superficial atau dalam (http://files.wordpress.com).
Macam macam luka luar:
1. Luka sayat/luka potong/luka tusuk, adalah luka yang disebabkan oleh benda tajam.Luka ini
dapat menembus kulit dan menyebabkan perdarahan. Tingkat kedalaman luka dan banyaknya
perdarahan tergantung pada alat penyebab luka, besarnya trauma/benturan, dan bagian tubuh
yang terkena. Contohnya luka tusuk di perut/dada karena perampokan/pembunuhan bisa fatal,
tapi luka sayat di jari ketika memotong sayur biasanya ringan.
2. Luka gores, adalah luka yang disebabkan goresan suatu benda yang sedikit tajam seperti
kuku, tanduk, pensil, dan lain-lain.
3. Luka lecet/abrasi, adalah sebagian kulit terkelupas dan umumnya tidak banyak perdarahan
yang keluar. Luka lecet bisa disebabkan karena jatuh atau terpeleset.
4. Luka harus ditangani dengan baik untuk menghentikan dan mencegah perdarahan.
Pendarahan yang banyak dapat beresiko mengancam nyawa. Penanganan luka juga bertujuan
untuk mencegah infeksi selama proses penyembuhan luka.
Hampir setiap orang pernah mengalami luka dan berdarah. Pada anak-anak, luka
sering terjadi karena berbagai sebab seperti terpeleset, terjatuh, berkelahi, dan lain-lain. Luka
bisa ringan dan dapat ditangani sendiri di rumah, tetapi bisa juga serius sehingga memerlukan
pertolongan dokter (http://id.shvoong.com/medicine-and-health).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Di dalam penulisan karya ilmiah dengan judul Pemanfaatan Limbah Kulit Telur
Ayam sebagai Alternatif Pengganti Obat Luka Luar ini penulis memperoleh data
dengan metode eksperimen. Kuat dugaan bahwa kulit telur, khususnya kulit telur
ayam dapat dijadikan alternatif pengganti obat luka luar. Oleh karena itu penulis akan
membuktikan hipotesis tersebut dengan melakukan eksperimen yaitu:
1. Eksperimen tentang pengujian kandungan kimia kulit telur ayam.
2. Eksperimen pembuatan bubuk kulit telur ayam .
3. Uji proses pembekuan darah dengan menggunakan bubuk kulit telur ayam.
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu Penelitian : 14 Juli 25 September 2012
b. Tempat Penelitian : Kediaman Penulis dengan alamat Sukapura Cilincing
Jakarta Utara dan MAN Tambakberas Jombang
c. Jenis Penelitian : Deskriptif Kualitatif
Teknik analisa data secara kualitatif, yaitu analisa yang dilakukan atas dasar pikiran deduktif
logika dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan
mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan untuk
menemuan tema-tema dari hipotesis yang akhirnya diangkat menjadi teori-teori.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah :
1. Studi literature dengan mencari berbagai referensi dari media online, buku pelajaran biologi
dan hasil karya ilmiah.
2. Studi observasi mengenai kulit telur ayam.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kandungan Kulit Telur Ayam untuk Mempercepat Proses Pembekuan Darah pada Luka Luar
Keping darah atau trombosit merupakan bagian darah terkecil dan memiliki bentuk bulat atau
oval serta tidak berinti. Jumlah trombosit di dalam tubuh berkisar antara 200.000 sampai
500.000 sel per mm3 darah. Fungsi utamanya adalah sebgai sistem pertahanan, yaitu untuk
mengaktifkan mekanisme pembekuan darah. Pembekuan darah adalah suatu proses dimana
dinding pembuluh darah yang rusak ditutup oleh gumpalan fibrin agar pendarahan berhenti.
Pembekuan darah juga membantu memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak.
Kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah dapat menyebabkan pendarahan dan akan
berakibat fatal jika keping darah tidak bisa bekerja secara optimal. Pendarahan tersebut dapat
dicegah melalui mekanisme penggumpalan atau pembekuan darah tersebut. Fungsi kerja
demikian dilakukan oleh trombosit, yaitu dengan cara membentuk jaringan penutup kebocoran
dan melakukan perbaikan terhadap jaringan yang rusak pada pembuluh darah.
Keping darah mengandung protein-protein pembeku darah, yaitu protrombin dan fibrinogen.
Protrombin berupa senyawa globulin dan selalu dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
Fibrinogen adalah protein dalam keping yang umumnya dibentuk di hati.
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Jaringan yang luka terpapar ke darah. Trombosit akan menempel ke kolagen jaringan dan
mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit yang saling berdekatan saling menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumber yang memberikan perlindungan darurat sehingga tidak
terjadi kehilangan darah. Sumbat itu akan diperkuat oleh benang-benang fibrin.
3. Pembentukan benang-benang fibrin adalah sebagai berikut.
a. Faktor pengumpal darah dari penggumpal darah dari plasma darah (antara lain tromboplastin
trombokinase, ion Ca, dan vitamin K). Faktor-faktor penggumpalan darah itu bersama-sama
akan mengubah protrombin menjadi enzim trombin.
b. Trombin akan mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-
benang fibrin saling menjalin dan membentuk sumbat yang kuat untuk menutup luka.

Dalam proses tersebut dijelaskan bahwa vitamin K , ion Ca2+ dan protein globulin merupakan
faktor yang membantu proses pembekuan darah berlangsung.
Pengujian kandungan Ca2+ dan protein globulin merupakan langkah awal
dari penelitian ini. Terlihat bahwa pada gambar kulit telur ayam mengandung Ca2+
dan protein globulin yang berupa Albumin, yaitu senyawa protein yang dapat mengikat Ca2+.
Pengujian kandungan kulit telur terlampir dalam lampiran 1.

Gambar 4.1 Kandungan Kulit Telur Ayam


Dalam makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Reaksi kimia dapat berlangsung, meskipun
tanpa enzim. Akan tetapi, reaksi tersebut akan berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi karena
adanya suatu zat yang membantu proses tersebut. Zat tersebut adalah enzim.
Enzim adalah biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa
mengalami perubahan struktur kimia. Salah satu dari enzim itu adalah Ca2+ . Dalam hal ini
enzim tersebut dibutuhkan dalam proses pembekuan darah untuk mempercepat pengeringan
atau pembekuan darah pada luka. Apabila dalam reaksi itu tidak terdapat enzim Ca2+ maka
kinerja proses tersebut akan berlangsung lambat dan tidak optimal sebagaimana mestinya.
4.3 Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Ayam sebagai Alternatif Obat Luka Luar Ringan
Telah diketahui bahwa kulit telur mengandung ion Ca2+ dan senyawa Albumin yang merupakan
faktor dari proses pembekuan darah. Oleh karena itu, pemanfaatan cangkang telur ayam ini
dilakukan dengan membuat bubuk kulit telur ayam. mempermudah dalam memanfaatkan Ca2+
dan senyawa Albumin yang terkandung di dalamnya.

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kaji pustaka dan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Kulit telur ayam tersusun dari senyawa protein sederhana dan Ca.
2. Kulit telur ayam mengandung Ca dan senyawa albumin yang dapat membantu kinerja
trombosit dalam mempercepat proses pembekuan darah pada luka luar.
3. Bubuk kulit telur ayam dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti obat luka luar.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah:
1. Karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam penulisan karya ilmiah
yang berhubungan dengan kulit telur ayam.
2. Bagi pembaca diharapkan dapat mencoba apa yang telah diterangkan dalam karya ilmiah ini.
3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Fajriyati. Telur. (online), (lecturer.poliupg.ac.id,diakses 13 Agustus 2012).
Hikmah Azizah, dkk. 2011. Pemanfaatan ekstrak limbah cangkang telur sebagai bahan
tambahan pangan es krim susu kedelai (karya tulis ilmiah).Bogor:Institut Pertanian Bogor.
http://id.answers.yahoo.com/question/diakses 3 September 2012
http://indonesiaproud.wordpress.com/diakses 3 September 2012
http://arindharenipramesti.blog.com/diakses 13 Agustus 2012
Kulit Telur. (online), (www.separizack.blogspot.com/2009/03/kulit-telur.html/ diakses 3
Sepetember 2012).
Nasution R. 1997. Pemanfaatan pemberian tepung cangkang telur ayam pada ransum
terhadap performans burung puyuh umur 0-42 hari (skripsi). Medan:Departemen Peternakan
Universitas Sumatera Utara.
Pemanfaatan Kulit Telur. (online), (http://z47d.wordpress.com/diakses 13 Agustus 2012).
Polusi atau Pencemaran Lingkungan dan Macam-Macam Luka. (online),
(http://id.shvoong.com/diakses 13 Agustus 2012).
Pratiwi, D.A, dkk..2007.Biologi Jilid 2 untuk SMA XI.Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, D.A, dkk..2006.Biologi Jilid 3 untuk SMA XII.Jakarta : Erlangga.
R. Sjamsu Hidayat. 1997. Luka. ( online), (files.wordpress.com/diakses 13 Agustus 2012).
Sudjadi, Bagod,Siti Laila.2007.Biologi Jilid 2 SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Yudhistira.

Lampiran 1
Pengujian Kandungan Kulit Telur Ayam

Hari/Tgl : Kamis, 16 Agustus 2012


Waktu : 15.00 s.d 16.30 WIB
Tempat : Kediaman Penulis
Alat :
1. Satu buah gelas
2. Sendok
Bahan :
1. Larutan CH3COOH (cuka dapur)
2. Kulit telur ayam
Cara kerja :
1. Sterilkan gelas dan kulit telur ayam dengan cara mencucinya.
2. Masukan kulit telur ke dalam gelas.
3. Tuangkan larutan CH3COOH ke dalam gelas hingga kulit telur terendam.
4. Tahan kulit telur menggunakan sendok atau tangan.
5. Amati perubahan yang terjadi
6. Kulit telur ayam mengelupas membentuk endapan yang terdiri atas Ca.

Kesimpulan :
Kandungan (CaCO3) kulit telur bereaksi dengan cuka ( CH3COOH ) membentuk gelembung-
gelembung gas (CO2 dan H2O ). Gambar tersebut juga menunjukkan Ca2+ yang mengendap
bersama sisa asam ( CH3COO- ) membentuk ( CH3COO )2Ca.
Reaksi kimia :
CaCO3 + 2CH3COOH (CH3COO)2Ca + H2O + CO2

Lampiran 2
Pembuatan Bubuk Kulit Telur Ayam

Hari/Tgl : Kamis, 16 Agustus 2012


Waktu : 15.00 s.d 16.30 WIB
Tempat : Kediaman Penulis
Alat :
1. Sendok
2. Wadah
Bahan :
1. Kulit telur ayam
Cara Kerja :
1. Ambil satu atau beberapa butir telur.
2. Pisahkan isi telur dari kulitnya.
3. Cuci bersih kulit telur.
4. Tumbuk kulit telur hingga halus dengan menggunakan sendok.
5. Setelah halus masukan serbuk telur ke dalam wadah dengan sendok.
6. Serbuk kulit telur ayam siap diujikan.

dan alhamdulillah mendapatkan ini :)

Anda mungkin juga menyukai