Anda di halaman 1dari 2

KRITIK TERHADAP FALSAFAH HAK (HUKUM) HEGEL OLEH KARL MARX

(b) Eksekutif

Bagi Hegel, Eksekutif merupakan kelompok birokrasi yang pejabatnya


diangkat berdasarkan keahlian dan digaji tetapi pekerjaannya menyangkut
masalah-masalah universal dan harus bebas dari pengaruh-pengaruh subyektif.
Hal mana bahwa negara dalam pandangan Hegel, merupakan satu kesatuan
mutlak. Oleh karena itu, Hegel menolak pembagian kekuasaan di dalam Negara.
Di dalam negara, tidak ada pembagian kekuasaan tetapi yang ada adalah
pembagian pekerjaan untuk masalah-masalah universal. Raja merupakan
kekuasaan pemersatu dan sekaligus yang tertinggi dari semuanya. Legislatif
bergerak di bidang pembuatan hukum dan konstitusi serta menangani masalah-
masalah dalam negeri yang dalam hal ini diduduki oleh Perwakilan (Estate) yang
terdiri dari kelas bawah yaitu kelas petani, kelas bisnis dan kelas tuan tanah.
Perwakilan (Estate) dalam legislatif bertugas agar Raja tidak bertindak sewenang-
wenang dan mencegah agar kepentingan-kepentingan partikular dari individu,
masyarakat dan korporasi jangan sampai melahirkan kelompok oposisi terhadap
negara. Dalam hubungannya dengan Raja, Perwakilan ini juga menjadi penasehat
Raja. Bagi Hegel, negara monarki konstitusional merupakan bentuk negara
modern yang rasional karena monarki konstitusional merupakan hasil pemikiran
yang bersifat evaluatif atas monarki lama.
Bagi Hegel, ia berupaya memperlihatkan bagaimana kekuatan negara
modern, dipahami secara rasional, merekonsiliasikan kontradiksi-kontradiksi dari
‘masyarakat sipil’, yang mana adalah, masyarakat borjuis. Di mana masyarakat
sipil adalah ‘medan perang daripada kepentingan pribadi’, dan filsafat
menunjukkan bagaimana negara mengekspresikan kesatuan daripada sebuah
kehidupan bangsa. Negara adalah ‘aktualitas dari kebebasan yang konkrit’. Kritik
Marx terhadap filsafat negara dari Hegel membuat ia melihat bahwa masyarakat
sipil dan negara adalah sesuatu yang asing atau jauh dari kehidupan manusia
yang sejati, yang mana pada waktu itu disebutkannya sebagai ‘demokrasi sejati’.
Marx mengritik pemisahan negara dan civil society dari Hegel menjadi
penyebab keterasingan manusia. Manusia dalam civil society mempunyai sifat
yang egois, sehingga manusia memanfaatkan satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. Dari sinilah civil society membutuhkan Negara sebagai
alat pemaksa melalui hukum. Hukum diperlukan karena anggota masyarakat sipil
memiliki kebebasan, rasio dan menjalin relasi satu sama lain dengan sesama
anggota masyarakat sipil itu sendiri dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka.
Hukum merupakan pengarah kebebasan dan rasionalitas manusia dalam
hubungan dengan sesama anggota masyarakat sipil.
Hegel menggambarkan bahwa masyarakat sipil adalah sebuah bentuk
masyarakat dimana orang-orang di dalamnya bisa memilih hidup apa saja yang
mereka suka dan memenuhi keinginan mereka sejauh mereka mampu. Negara
tidak memaksakan jenis kehidupan tertentu kepada anggota masyarakat sipil
seperti yang terjadi dalam masyarakat feodal karena negara dan masyarakat sipil
adalah hal yang terpisah. Masyarakat sipil adalah masyarakat yang terikat pada
hukum. Hukum diperlukan karena anggota masyarakat sipil memiliki kebebasan,
rasio dan menjalin relasi satu sama lain dengan sesama anggota masyarakat sipil
itu sendiri dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka.
Masyarakat sipil terdiri dari individu-individu yang masing-masing berdiri
sendiri atau dengan istilah Hegel bersifat atomis. Akibatnya, anggota dalam
masyarakat sipil (civil society) tidak mampu mengobyektifkan kehendak dan
kebebasan mereka. Kehendak dan kebebasan mereka bersifat subyektif-
partikular. Meskipun demikian, masing-masing anggota dalam mengejar
pemenuhan kebutuhannya saling berhubungan satu sama lain. Civil
society menjadi tempat pergulatan pemenuhan aneka kebutuhan dan kepentingan
manusia yang menjadi anggotanya. Dalam kerangka penggambaran ini,
masyarakat sipil adalah masyarakat yang bekerja. Karena kegiatan masyarakat
sipil tidak dibatasi oleh negara, maka dalam masyarakat sipil terjadilah usaha
penumpukan kekayaan yang intensif.

Anda mungkin juga menyukai