Anda di halaman 1dari 18

TIGA PILAR KEKUASAAN

Tiga pilar kekuasaan yang mengatu kehidupan manusia, yaitu state (negara), market(pasar) dan
civil society

1. NEGARA

a. Pengertian Negara

Menurut prespektif state cantero, defenisi negara menurut krasner dan skocpol, yaitu bahwa
otonomi negara atau kepentingan negara berbeda dengan kepentingan pribadi dari individu
dalam masyarakat, karena negaralah yang mempunyai dan membuat tujuan serta mencapai
tujuan itu sendiri.

Sedangkan menurut prespektif society centered bahwa negara adalah agenda kepentingan pribadi
, baik kepentingan individu maupun kepentingan kelas.

b. Asal Usul Negara

Menurut henslin bahwa nagera terbentuk di mulai dari dahulu kala saat masyarakat hanya
sekelompok kecil yang tinggal tersebar yang tidak memerlukan sistem politik, lama kelamaan,
kelompok tersebut membesar dan semakin bertambah lalu berubah seperti di kota-kota yunani
kuno yang di pimpin oleh raja adan ratu yang mereka menginginkan perluasan wilayahnya dan
akhirnya saling bertikai dan yang memenangkan peperangan itulah yang memiliki kekuasaan
negara tunggal.

Sedangkan menurut Morton Fried terdapat 2 tipe dari suatu negara yaitu :

1. Negara pristin yaitu negara yang terbentuk karena tidak ada negara sebelumnya

2. Negara sekunder yaitu negara yang terbentuk tapi ada negara atau beberapa negara
sebelumnya.

Teori yang membahas asal usul negara

Teori fungsionalis

Evolusi politik jangka panjang di mulai dari

1. Kumpulan (band) yaitu terbentuknya kepala kelompok yang walau belum dapat memaksa
orang lain untuk melakukan sesuatu yang terjadi pada masyarakat pemburu-peramu.

2. Suku (tribes) yaitu sudah ada kepala suku yang memiliki kekuasaandan bisa memerintah
orang, biasanya kepala suku memiliki kekuatan magis.
3. Chiefdom yaitu adanya kekuasaan dan wewenang dan kemampuan untuk menggunakan
kekerasan. Desa-desa mulai terintegrasi membentuk pemerintahan yang berstruktur yang di
temukan pada masyarakat hortikultural intensif dan perternak

4. Negara terbentuk saat stratifikasi, sistem administrasi mengkristal dalam masyarakat dan
pentingnya kekerabatan semakin berkurang terbentuklah sebuah negara yang muncul pada
masyarakat agraris.

Teori marxian

Menurut karl marx negara hanya di kuasai oleh penguasa , negara adalahsebagai alat
untuk menindas yang lemah. Sanderson menyimpulkan asal usul negara dari teori marxian yaitu
bahwa ada sebuah konflik antar kelas yang tidak dapat di damaikan yang mengancam tatanan
sosial, tatanan sosial hanya dapat memenuhui kepentingan kelas tertentu, maka dari itu negara
sebagai sarana untuk memepertahankan tatanan sosial hanya dapat membela kepentingan kelas
tertentu dam membiarkan ada kelas yang tertindas.

Teori ekoligis

Negara terbentuk karena melimpahnya sumber daya alam tetapi tidak semua tempat
terdapat sumber daya alam yang melimpah, jadi banyak orang yang menempati daerah yang
memiliki SDA yang banyak lalu terjadilah pertumbuhan penduduk dan stratifikasi sosial
berkembang pesat serta terjadilah perang dan penaklukan politik untuk dapat mempertahankan
hidup lalu lahirnya sebuah negara pristis.

c. Kegagalam Negara

Faktor kegagalan negara adalah individu-individu atau oknum pejabat negara yang tidak
bertanggung jawab yang mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya sehingga
melakukan tugas yang mengatas namakan negara padahal untuk kepentingan pribadi seperti
melakukan korupsi. Bukannya menjalankan tugas untuk mensahjeterakan negara tetapi malahan
memakan uang rakyat dan membuat rakyat menderita.

2. PASAR

a. Pengertian Pasar

Pasar berasal dari bahasa latin yaitu “marcatus” yang bermakna berdagang atau tempat
berdagang .

Sosiolog memandang pasar sebagai fenomenasosial yang kompleks dengan berbagai


macam perangkatnya. Pasar merupakan suatru struktur yang padat dengan jaringan sosial atau
yang penuh dengan konflik dan persaingan.
b. Asal usul pasar

Menurut ekonomi klasik bahwa perdagangan muncul karena kecenderungan pribadi


untuk melakukan barter. yang mengarah perlunya pasar lokal dan pembagian kerja. Dan
perdaganganpun semakin melebar ke luar negri.

Namun berbeda dengan pandangan polanyi bahwa perdagangan terjadi di mulai dari
eksternal, yaitu perdagangan muncul saat orang berusaha untuk mencari barang di luar
daerahnya.

c. Pasar Mengatur Dirinya Sendiri

Yaitu pasar tidak di atur atau tidak di kontrol oleh negara, peran negara dalam pasar
sangat kecil hanya untuk supaya individu dengan rasionalitasnya dapat mengejar kepentingan
pribadi tetap terjaga . pasar di biarkan bebas dan mengatur hidupnya karna pasar tau apa yang di
inginkannya dengan begitu kesejateraan masyarakat akan terjamin apabila individu di dorong
oleh keinginanan pribadi tanpa campur tangan negara.

Menurut polanyi (1957:68) ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi yang di kontrol,
diatur, dan di arahkan oleh pasar itu sendiri dan tempat penyediaan barang dan jasa.

Pasar mengatur dirinya sendiri dengan mekanisme produksi dan distribusi yang telah di
kontrol oleh harga. Pasar mengatur kehidupan sosial secara otomatis yaitu jika memenuhi
kebutuhan pribadi maka secara otomatis juga memenuhi kebutuhan publik.

Mekanisme yang di sebut Adam smith “tangan-tangan tersembunyi” adalah: dimana para
pedagang menjual barang atau jasa bertujuan untuk memenuhi kepentingan pribadi tetapi seolah-
olah ia melakukannya untuk memenuhi kepentiangan orang banyak (tanpa disadari)

Menurut Levacis harga di pandang sebagai penyeimbang antara penawaran dan


permintaan, jadi ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat maka harga juga akan naik,
dan terjadi peningkatan keuntungan dan membuat produksi barang atau jasa meningkat.

Kegagalan Pasar

Menurut J.B Say dan Davit Ricardo tidak mempercayai adanya kegagalan pasar karena
orang tidak akan memproduksi suatu barang secara terus menerus jika tidak di inginkan orang
banyak. Yang terjadi hanya kegagalan individu yang di perdagangkannya tidak laku. Dan pasar
akan terus berkembang karena adanya mekanisme pasar yang mengatur dirinya sendiri.

Kegalan pasar di sebabkan oleh faktor eksternal pasar , menurut penganut ekonomi neoklasik
yaitu :
1. Kegagalan di sebabkan adanya eksternalitas yaitu dampak dari suatu transaksi terhadap
pihak ketiga padahal pihak ketiga itu tidak ikut serta dalam transaksi. Misalnya polusi, banjir,
atau asap yang timbul oleh kegiatan berbagai perusahaan sehingga masyarakat menderita
karenanya.

2. Kegagalan yang berkenaan dengan barang publik. Barang publik adalah barang milik
bersama ada yang bersifat non-ekslusif yaitu barang dapat di nikmati publik baik bagi yang
membayar maupun yang tidak membayar. Dan bersifat non-rival mengkonsumsi barang tersebut
dapat dilakukan bersama-sama seperti: udara bersih, keamanan berlalu lintas, pertahanan negara
dsb. Yang tidak dapat di peroleh melalui pasar mencerminkan kegagalan pasar.

3. Kegagalan pasar yang bersumber dari monopoli dan oligopoli. Monopoli adalah adanya satu
perusahaan yang mengendalikan sebagian besar pasar atau aset pasar untuk sektor tertentu,
sedangkan oligopoli adalah hanya segelintir perusahaan yang mengaendalikan sebagian besar
pasar aset pasar untuk sektor tertentu. Sehingga pasar persaingan sempurna tidak terjadi.

3. CIVIL SOCIETY

a. Pengertian Civil Society

Civil society dalam bahasa indonesia di pahami dalam 3 arti yaitu masyarakat sipil,
masyarakat warga/kewargaan, dan masyarakat madani.

Di konsepsikan secara teoritis bahwa yang di sebut dengan civil society adalah
masyarakat yang bebas dari ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri,
swasembada, sukarela, dan taat nilai dan norma yang berlaku.

b. Asal Usul Civil Society

Menurut prespektif ekonomi klasik asal mula terbentuknya civil society di karenakan
adanya sistem pemenuhan kebutuhan pribadi, yang pertama di miliki manusia adalah sistem
subsistensi yaitu pemenuhan kebutahan diproduksi dan di gunakan oleh sebuah kelompok
kerabat. Didasarkan pada pola pembagian kerja keluarga.

Kegiatan ekonomi dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan non ekonomi. Anggota


keluarga melakukan kegiatan produksi sebagai kewajiban untuk upacara ritual keagamaan.

Ketika bidang ekonomi terlepas dari bidang non ekonomi dimana individu melakukan
produksi untuk meraih keuntungan pribadi. Di sinilah muncul masyarakat civil society di mana
sistem kebutuhan tidak di atur oleh institusi keluarga atau negara, namun di atur dan dipicu
kepentingan pribadi.

c. Gerakan Sosial : Kekuatan Civil Society


Gerakan sosial merupakan suatu usaha bersama (kolektif) untuk melakukan atau menentang
suatu perubahan dalam masyarakat

Tipologi gerakan sosial

Menurut Paul B. Horton dan Chester L.Hunt ada 6 gerakan sosial :

1. Gerakan perpindahan yaitu: arus perpindahan penduduk ke suatu tempat yang baru
2. Gerakan ekspresi yaitu: gerakan yang merubah ekspresi, sikap atau reaksi terhadap
kenyataan seperti musik, drama, lelucon dsb
3. Gerakan utopia yaitu: gerakan untuk menciptakan masyarakat sejahtera dalam skala
terbatas
4. Gerakan reformasi yaitu: gerakan yang berusaha memperbaiki beberapa kepincangan
dalam masyarakat
5. Gerakan repolusioner yaitu: gerakan yang di bangun untuk menggantikan sistem yang
ada dengan sistem yang baru.
6. Gerakan perlawanan yaitu: gerakan yang bertujuan untuk menghambat dan menghalani
suatu perubahan sosial tertentu.

Sedangkan menurut David F. Aberley menemukan 4 tipe dari gerakan sosial yaitu :

1. Gerkan sosial alternatif yaitu gerakan merubah perilaku tertentu dalam diri individu
2. Gerakan sosial redemtif yaitu gerakan sosial yang bertujuan mengubah keseluruhan
perilaku individu
3. Gerkan sosial reformatif yaitu gerakan perubahan pada segi atau bagian tertentu dari
masyarakat.
4. Gerakan sosial transformasi yaitu gerakan untuk mentransformasikan tatanan sosial
sendiri.

d. Cara Gerakan Sosial

Ada dua cara gerakan sosial yaitu kekerasan dan non-kekerasan. Kekerasan, meliputi
demonstrasi anarkis, pembajakan, penandraan, penculikan, pembunuhan, teror fisik, fsikis dan
budaya serta perang. Non-kekerasan meliputi mogok, demonstrasi damai, advokasi, dsb

e. Tahapan Gerakan Sosial

1. Tahap kerusuhan dan agitatif. Bermulah dari orang yang terganggu dan hendak
mengubahnya

2. Tahap mobilisasi sumber daya, mampu memobilisasi sumber daya sehingga mendapat
perhatian media masa

3. Tahap pengorganisasian, adanya pembagian kera.


4. Tahapan institusional, gerakan telah mengembangkan suatu birokrasi

5. Tahapan kemunduran dan kemungkinan kebangkitan kembali.

HUBUNGAN KE 3 PILAR

1. HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN PASAR

Negara mempengaruhi pasar :

Pasar di biarkan mengatur dirinya sendiri melalui mekanisme permintaan dan penawaran
tidak boleh ada campur tangan negara, walaupun ada hanya sedikit sebagai untuk menegakan
keadilan untuk kebebasan individu.

Kebebasan pasar yang di anut oleh negara barat tidak dapat selalu dapat mengubah
kehidupan masyarakat menjadi sejahterah dan lebih baik terutama di wilayah asia tenggara,
karna adanya pasar bebas tanpa sedikitpun ada campur tangan negara malah membuat
kesengsaraan rakyat di mana impor tidak terkendali semua barang dapat masuk dengan mudah
karena itulah produk dan hasil dari dalam negri tidak laku di pasaran dan memebuat parah
penjual dalam negeri bangkrut besar.

Karena itulah perlu adanya intervensi dari negara atau negara menyesuaikan peraturanya
dengan pasar.

Negara dapat melakukan intervensi secara efektif terhadap pasar melekat dalam pasar dan
struktur sosial, intervensi yang menyesuaikan dengan masyarakat, intervensi tidak semuanya
buruk seperti contohnya negara singapura dan jerman negara mereka tetap maju.

Pasar mempengaruhi negara :

Yaitu dengan cara, bagaimana pandangan pasar terhadap partai politik peserta pemilu,
jika pasar memiliki pandangan positif terhadap partai politik,berarti pasar menganggap bahwa
partai politik itu di anggap dapat menyalurkan kepentingan pribadi mereka , dan begitu juga
sebaliknya.

Pasar tidak netral dalam relasinya dengan kekuasaan politik, kegagalan pasar bisa
menyebabkan tumbangnya pemerintahan dari suatu negara.

Hubungan kolaborasi antara negara dan pasar yaitu antara pemerintah elite politik dengan
pemimpin perusahaan raksasa saling bekerja sama untuk menentukan kebijakannasional, mereka
saling memeperhatikan kepentingan masing-masing agar terpenuhi. Dan dari sinilah terjadinya
KKN.
2. HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN CIVIL SOCIETY

Adanya civil sociey di karnakan adanya pemerintahan yang demokrasi, civil society yang
ada di indonesia yaitu seperti pada saat civil society menjatukan kekuasaan sukarno dan suharto,
dan dengan adanya gerakan civil society masyarakat dapat memilihsecara langsung persiden dan
kepalah daerahnya,

Negara dapat melakukan hubungan kooptatif dan hegemonik terhadap civil society.
Intervensi negara seperti negara mampu membuat kebijakan semaunya tanpa ada tanggung
jawab publik dan pengontrolan pihak lain. Tetapi kemudan hak itu di hapus dengan adanya
institusi baru untuk menyelenggarakan negara yang bersih dan sehat.

3. HUBUNGAN ANTARA PASAR DAN CIVIL SOCIETY

Hubungan antara pasar dan civil societi bersifat saling menguatkan karna adnya ciri-ciri
sdan sifat yang sama yaitu otonomi bebas dan mandiri.

Ketika pasar di pandang terlalu serahkah dan menimbulkan efek negatif terhadap kesahjeteraan
umat manusia, civil society dapat bersipat menentang pasar.

Di lihat dari presfektif sosiologi ekonomi. Struktur sosial-budaya masyarakat memainkan peran
penting dalam pembentukan keberhasilan atau kegagalan suatu pembangunan. Tindakan eonomi
adalah suatu produk personal,harus mengutamakan etika dan pertimbangan sosial.

SINERGISITAS TIGA PILAR

Setiap pilar kekuasaan tidak boleh memiliki kekuasaan mutlak dan kebebasan tanpa
batas, yaitu ekonomi secara dominan di pengaruhi oleh pasar, namun negara juga harus bertindak
sebagai penengah yang adil ketika terjadi monopoli atau terjadi eksploitasi terhadap buruh oleh
pengusaha.

Sinergisitas antara negara, pasar dan civil society dalam meraih kesahjeteraan,
demokrasi, pembangunan ekonomi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup sehat dan
berkelanjuta secara optimal dengan melalui jalan ketiga dengan karateristik ketiga pilar
kekuasaan yang haruis di milik adalah:

a. Negara,

Negara harus memiliki ciri : demograti, devolusi, demogratis berlapis, devolusi


kekuasaan,pembaruhan ruang publik, dsb.
b. Pasar

Pasar harus memiliki ciri : suatu ekonomi harus berbasis kemitraan antara pemerintah, pelaku
bisnis dan civil society.

c. Civil society

Civil society harus memiliki : kemitraan dengan pemerintah, pembnaruhan komunitas,


keterlibatan sektor ke tiga, perlindungan ruang publik lokal, pencegahan kejahatan berbasis
lokal, dan keluarga demokratis.
SOSIOLOGI POLITIK
Pada  hakekatnya ilmu social berbicara tentang obyek yang sama yakni masyarakat.
Masyarakat adalah kumpulan individu yang tinggal pada suatu wilayah. Kumpulan individu ini
mempunyai karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dengan masyarakat lain. Ilmu social
mencoba memahami, menelaah, meneliti, mencari persamaan-persamaan dan perbedaaan antara
satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Perbedaan antara ilmu social yang satu dengan ilmu social yang lain terletak pada
demensi atau sadut pandang yang digunakan untuk memahami, menelaah, dan mencermati
masyarakat itu secara khusus. Ilmu ekonomi mencoba memahami kehidupan individu dan
masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhannya. Yaitu usaha manusia dalam
memproduksi, mendistribusikan dan mengonsumsi barang dan jasa dalam masyarakat. Ilmu
politik memahami tentang hak dan wewenang , kekuasaan, proses pembuatan keputusan dalam
masyarakat serta konflik yang terjadi akibat dari distribusi dan alokasi barang-barang yang
diangggap bernilai dalam masyarakat. Sedangkan sosiologi memahami tentang stuktur social,
lembaga social,lapisan social, perubahan social, interaksi social, mobilitas social dan
modernisasi.

Sosiologi politik merupakan perkawinan antara ilmu sosiologi dan ilmu politik. Dengan
demikinan pembahasan sosiologi politik tentunya tidak dapat lepas dari ruang persentuhan antara
disiplin ilmu sosiologi dan disiplin ilmu politik.

Definisi Sosiologi Politik

Sebelum kita tahu definisi sosiologi politik, kita harus tahu dulu pengertian sosiologi dan
pengertian politik. Berikut ini akan kita uraikan definisi masing-masing paradigma.

1. Definisi Sosiologi

2. Berdasarkan etimologis kata sosiologi berasal dari bahasa latin : socius (masyarakat) dan
logos (ilmu). Jadi sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.

3. Soerjono Soekanto  (1983) mengatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur
social, proses social, termasuk perubahan-perubahan social dan masalah social.

4. Pitrim Sorokin mengatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala social (misal : antara gejala
ekonomi dan agama, antara keluarga dan moral, antara hokum dan ekonomi, gerakan
masyarakat dan politik dan lainnya). Sosiologi juga mempelajari hubungan dan pengaruh
timbale balik antara gejala social dan gejala nonsosial. (misal : antara gejala geografis
dan biologi dan lainnya).

Definisi Politik
1. Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis (Negara kota)
2. Miriam Budiardjo mendifinisikan politik sebagai berbagai macam kegiatan yang terjadi
disuatu Negara, yang menyangkut proses menentukan tujuan dan bagaimana cara
mencapai tujuan itu.
3. David Easton mengartikan politik sebagai semua aktivitas yang mempengaruhi
kebijaksanaan dan cara bagaimana kebiijaksanaan itu dilaksanakan.
4. Roger F. Soltou mengatakan ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan-
tujuan Negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu,
hubungan antara Negara dengan warga Negara, hubungan antara Negara dengan Negara
lain.

Dengan demikian jelas bahwa sosiologi politik tidak dapat dilepaskan dari konsep
masyarakat sebagai pokok perhatian sosiologi dan Negara serta kekuasaan sebagai pokok
perhatian politik.

Definisi Sosiologi Politik

1. Maurce Duverger (1996), mendefinisikan sosiologi politik sebagai ilmu tentang


kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando dalam semua masyarakat, yang bukan saja
masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat local dan internasional.
2. Shermandan Kolker (1987) , mendifinisikan sosiologi politik sebagai studi yang
mempelajari partisipasi dalam pembuatan keputusan tentang kehidupan yang luas dan
yang sempit. Kehidupan disu\ini merupakan kehidupan masyarakat daerah, nasional dan
internasional.
3. Faulks (1999), mendifinisikan sosiologi politik sebagai studi yang mempelajari hubungan
kekuasaan yang saling bergantung antara Negara dan masyarakat sipil. Diantara Negara
dan masyarakat sipil terdapat batas kekuasaan yang saling berhubungan dalam proses
perubahan social.

Dari definisi diatas, dapat ditegaskan bahwa sosiologi politik adalah disiplin ilmu yang
mempelajari antara masyarakat dan politik; hubungan masyarakat dengan lembaga-lembaga
politik di satu sisi dan masyarakat dengan proses politik (sosialisasi, partisipasi, rekrutmen,
komunikasi dan konflik) di sisi lain.

Objek Kajian Sosiologi Politik

Objek Kajian Sosiologi Politik dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Objek material atau pokok persoalan (focus), yakni masyarakat, Negara dan
kekuasaan.
a. Masyarakat
Masyarakat merupakan sekolompok orang yang menempati suatu wilayah dan menjalani
kehidupannya secara bersama-sama. Jadi berbicara mengenai masyarakat ini merupakan hal
yang sangat kompleks dan sangat luas untuk di kaji, karena hal-hal yang terjadi dalam kehidupan
social berbangsa dan bernegara akan kita temukan dalam masyarakat itu sendiri. Dalam dunia
kemasyarakatan terdapat berbagai hal yang perlu untuk dikaji, jika kita mengambil studi dari
kajian sosiologi, termasuk perkembangan masyarakat, perubahan social, konflik-konflik dalam
masyarakat dan sebagainya. Ini merupakan bahan kajian yang butuh waktu yang sangat lama
untuk mengkajinya dan saya yakin tiada habisnya karena dalam masyarakat perkembangan dan
perubahan baik dalam hal sumberdaya manusia maupun struktur social kemasyarakatan akan
mengalami perubahan.

Selanjutnya hal yang mungkin jadi pertanyaan diantara kita sekalian bagaimana kemudian
Masyarakat di anggap sebagai objek materi kajian sosiologi politik? Menurut saya masyarakat
merupakan hal yang paling utama dalam kajian sosiologi kemudian jika kita hubungkan dengan
politik maka ini akan meluas kajiannya karena kemudian kita akan kaitkan dengan struktur
politik dan lembaga politik dalam suatu Negara. Juga sudah kita ketahui bersama bahwa pelaku-
pelaku politik itu sendiri adalah masyarakat itu sendiri, dimana masyarakat yang paling
memegang kendali dalam hal ini.

Di dalam masyarakat pula terdapat sekte-sekte ataupun tingkatan-tingkatan yang


memberikan identitas sendiri dalam pergaulan dan kehidupan sehari-harinya, misalnya gelar-
gelar Karaeng dalam budaya Makassar dan Andi dalam Budaya bugis. Dan yang demikian ini
memberikan warna tersendiri dan memiliki nilai tersendiri yang bisa orang bawa kepada dunia
politik secara struktur pemerintahan. Dan hal yang demikian itu memang tidak bisa di pungkiri
dalam beberapa masyarakat masih sangat mengental dan erat kaitannya dengan politik secara
struktur.

b. Negara

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang 
sah dan ditaati oleh rakyatnya.  Negara merupakan gabungan dari rakyat, wilayah dan kedaulatan
pemeritah atau pemerintahan yang berdaulat. Jadi suatu Negara bias dikatakan Negara apabla
memiliki ketiga hal tersebut , yaitu rakyat, sebagai penduduk suatu tempat yang menjalani
kehidupannya di tempat tersebut, Wilayah sebagai tempat yang ditempati oleh rakyat itu sendiri
dan pemerintahan yang berdaulat atau yang di taati atau dibenarkan kehaddirannya oleh rakyat
dan pemerintah yang lain yang berda dilur wilayah tersebut sebagai penegas atau sebagai fakta
de facto. Dan sebuah Negara mempunyai sejarahnya semdiri baik itu berdiri karena penggagas
dari rakyat sendiri tanpa ada penjajahan sebelumnya atupun berdiri karena rasa kesamaan nasib
sebagaimana bangsa Indonesia yang terbentuk Karen rasa kesamaan nasib sebagai bangsa yang
terjajah.
Selain sejarah sebagai hal yang dimiliki oleh Negara, Negara juga memiliki system
pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang yang berbeda-beda. Sistem pemerintahan suatu
Negara akan dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya bagi bangsa yang sebelumnya mempunyai
sejarah sebagai bangsa terjajah maka keterjajahn itu akan memengaruhi system pemerintahan
bangsa tersebut. Jika bangsa yang menjajah sebelumnya berpaham sosialis maka sedikit
bnayaknya bangsa tersebut jika merdeka menjadi sebuah Negara maka system pemerintahan dan
kebijakan-kebijakan publiknya akan sangat berkaitan dan berdasar atas apa yang di alaminya
sebelumnya. Bagitupun sebaliknya jika penjajahnya adalah kaum kapilalis maka akan
berpengaruh pula pada system pemerintahannya. Kemudian hal lain yang bisa mempengaruhi
sistem pemerintahn sebuah Negara adalah system pemerintahan sebelumnya misalnya Negara
pecahan dari Negara lain, dimana Negara tersebut pasti akan membuat kebijakan-kebijakan
terkait dengan Negara sebelumnya.

Dan hal lain yang tak kalah pentingnya dalam memengaruhi system politik dan pemerintahn
suatu Negara adalah agama . agama merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah Negara,
karena agama juga mempunyai keterikatan yang batiniah terhadap sesame pemeluk agama dan
kebijakan-kebijakan pemerintah tak akan pernah melepaskan dari kebijakan mengenai agama
tersebut. Kenapa karena agama mempunyai ikatannya tersendiri . diantara mislanya Negara yang
sangat dipengaruhi oleh agama adalah Republik Islam Iran. Negara tersebut dalam system dan
kebijakannya sangat di pengaruhi oleh agama islam. Hal lain yang juga mempengaruhi kebijakan
pemerintah adalah budaya masyarakat. Budaya masyarakat adalah hal penting dalam hal
membuat dan merumuskan kebijakan-kebijakan dalam sbuah system pemerintahan baik itu
dalam skala besar berupa Negara maupun dalam skala kecil berupa daerah(provinsi-kabupaten).

c. Kekuasaan

Kekuasaan merupakan identitas penting ketika orang berbicara mengenai politik, dia menjadi
barang yang di perebutkan dalam kanca pemerintahan sebuah negara . namun sebelum kita
melangkah jauh baiknya kita ketahui defenisi kekuasaan itu sendiri. Menurut prof. Dr. Miriam
budiardjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik bahwa  Kekuasaan adalah kemampuan
seseorang atau kelompok untukmemengaruhi perilaku seseorang  atau kelompok lain, sesuai
dengan keinginan para pelaku.  Dari defenisi tersebut dapat kita pahami bahwa kekuasaan erat
kaitannya dengan mempengaruhi seseorang atau kelompok dan mengerjakan apa yang kita
inginkan. kekuasaan jika ditinjau dari segi sosilogisnya maka kita akan mengetahui atas dasar
apa saja seseorang secara tinjauan social bisa dipengaruhi ataupun tidak bias terpengaruh.
Kekuasaan menjadi barang mahal bagi para pesaing kekuasaan, kenapa demikian karena
kekuasaan bagi orang-oraang tertentu merupakan alat pemuas dan pencari kekayaan. Kekuasaan
layaknya sebuah pedang jiak adsa di tangan yang salah maka itu akan sangat berbahaya.
Misalnya para pemegang kekuasaan yang mempergunakan kekuasaan untuk menumpas rakyat
sendiri, Indonesia pada masa orde baru, para penjajah misalnya yang menjadiakn kekuasaan
sebagai alat untuk memperalat. Dan kekuasaan yang sangat totaliter dan kejam seperti hitler.

2. Objek formal atau focus  perhatian, yakni : hubungan masyarakat dengan lembaga-
lembaga politik, seperti sosialisasi politik, partisipasi politik, rekrutmen politik,
komunikasi politik, konflik dan demokrasi; serta hubungan masyarakat dengan lembaga
politik dan proses politik secara bersamaan, seperti budaya politik dan civil society.

a. Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik sesuai kata ‘sosialisasi’ dan ‘politik’ kita dapat menangkap dari apa
yang dimaksud oleh keduanya yaitu kata sosialisai menunjukkan bahwa suatu cara untuk
mensosialkan atau meluncurkan kepada khalayak umum tentang apa yang di maksudkan
setelahnya yaitu ‘Politik’. Menurut Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya Pengantar
Sosiologi Politik; Sosialisasi politik, merupaka suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem
politik pada seseorang, dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi
reaksinya terhadap gejalah gejalah politik. Pengertian yang lain menyebutkan bahwa sosialaisasi
politik adalah segala upaya yang dilakukan secara terus-menerus, baik formal maupun
nonformal, agar setiap anggota masyarakat menyadari, memahami, mengkhayati akan hal dan
kewajiban politiknya .

Dari pengertian di atas kita ketahui bahwa sosialisasi politik adalah upaya untuk
memasyarakatkan fungsi dan tanggung jawab politik masyarat dalam sebuah negara. Upaya-
upaya yang dilakukan dalam rangka sosialisasi ini terdapat berbagai macam, mulai dari
sosialisasi dalam keluarga, sosialisasi dalam sekolah, sosialisasi dalam lingkungan pekerjaan,
media massa sebagai sosialisasi politik. Kita akan bahas mengenai hal-hal diatas:

 Sosialisasi dalam keluarga


Sosialisasi dalam keluarga merupakan hal yang akan sengat berpengaruh bagi pandangan
politik seseorang selanjutnya. Karena pendidikan seharusnya mulai dari keluarga ini di
karenakan dalam keluarga menggunakan sistim mufakat dan kekeluargaan dalam
uurusan-urusan yang menyangkut kepentingan bersama.
 Sisoalisasi politik dalam sekolah dan semua jenis dan tingkatannya
Sosialisasi politik dalam dunia sekolah merupakan hal yang sangat penting, sehingga
diharapkan kepada sekolah-sekolah supaya memberikan penerangan mengenai apa itu
politik dan bagaimana seharusnya mereka sebagai siswa dan mahasiswa bersikap dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Sosialisasi dalam lingkungan pekerjaan
Lingkungan pekerjaan pula merupakan wilayah yang harus tahu dan mengerti mengenai
kehidupan politik, karena ini akan membantu para karyawan maupun para bos untuk tahu
dan mengerti akan tugas dan fungsinya baik dalam dunia usahanya maupun dalam
kehidupan yang lebih besar yaitu kehidupan bernegara.
 Media massa sebagai medium untuk sosialisasi politik
Media massa dengan segala perangkat didalamnya merupakan hal yang berperan penting
dalam hal pendidikan politik dan informasi politik bagi khalayak  umum. Media massa
juga biasa disandingkan dengan kata demokrasi dengan fungsi sebgai pendukung
berlangsungnya demokrasi.

b. Rekruitmen Politik

Perekrutan politik ialah proses dengan mana individu individu menjamin atau
mendaftarkan diri untuk menduduki suatau jabatan. Kegiatan politik ini sering kita lihat dalam
partai-partai politik, perekrutan politik merupakan proses merekrut dan menyeleksi siapa yang
menjadi para tokoh selanjutnya.

Dalam hal perekrutan ini ini sangat berkaitan dengan kader-kader partai politik, yang
harusnya secara ideal kader sebuah partai tidak dengan mudah berpindah partai ketika dalam
partainya tidak mendapatkan kedudukan yang tinggi. Dalam sudut pandang kepartaian di
Indonesia hal ini sering terjadi hanya karena modal uang dan popularitas orang akan berpindah
partai.

Arah partai kedepan sangat tergantung dari siapa-siapa orang-orang rekriutannya saat ini,
jadi sebaiknya dalam hal perekrutan partai-partai politik melakukan dengan seleksi sebaik-
baiknya, namun perbedeaan ung bias merubah itu semua . saya kira inilah yang menjadi awal
dari ketidak seimbangan kehidupan perpolitikan di Indonesia ini sendiri.

c. Komunikasi Politik

Apa yang dimaksud dengan komunikasi politik ? Michael Rush dan Phillip althof
mendefenisikan komunikasi politik sebagai suatu proses dimana informasi politik yang relevan
diteruskan dari satu bagian system politik kepada bagian yang lainnya dan diantara system-
sistem social dengan system-sistem politik.  Dalam bukunya Pokok-Pokok pengantar Ilmu
Politik, Dr. H. Amin Ibrahim menyebutkankan beberapa defenisi tentang komunikasi politik :

 Meliputi komunikator politik, opini politik, melalui saluran tertentu(misalnya media


massa)mempunyai sasaran tertentu(kepada siapa ditujukan opini politik itu, serta
akibatapa yang diharapkan atau di hasilkannya(apakah dukungan atau penolakan).
 Penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada waktu keenam fungsi politik dijalankan,
yakni fungsi sosialisasitermasuk rekruitmen, fungsi perumusan artikulasi, fungsi
mendesakkan kepentingan, fungsi perumusan kebijakan, fungsi menjalankan kebijakan,
serta pengawasan keb8ijakan politik. Hal ini memperlihatkan bahwa komunikasi
politikterdapat secara menyatu(inherent) dalam setiap fungsi system politik itu sendiri.
 Dapat bersifat terbatas ( misalnya komuniukasi internal organisasi politik, maupu
komunikasi dalam negeriyang lebih luas dalam berbagai aspeknya), maupun komunikasi
yang bersifatinternasional seperti komunikasi antar negara, dalam lingkup PBB dan lain-
lainnya dengan berbagai tujuan.
 Komunikasi besar peranannya, karena merupakan proses yang menentukan keberhasilan
fungsi-fungsi politik itu sendiri. Sebagai contoh: fungsi artikulasi kepentingan hanya
akan jadi benda mati, tanpa komunikasi politik.

d. Partisipasi Politik

Keith fauls. Dalam bukunya, political sociology : a critical intriduction, keith fauls (1999:
133) memberikan batasan partisipasi politik sebagai “ keterlibatan secara aktif (the active
engagement) dari individu atau kelompokke dalam proses pemerintahan. Keterlibatan ini
mencakup keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan maupun berlaku oposisi terhadap
pemerintah”.

Dari defenisi yang lain, Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga
negarayang bertujuan yang mempengaruhi pengambilan keputusan atau mengubah
kebijakanyang akan dan telah di ambil oleh supra struktur politik(pemerintahan). Jadi partisipasi
politik adalah bagaimana peran masyarakat dalam ikut serta dalam penyelenggaraan perpolitikan
suatu negara. Misalnya pemilihan umum, dimana dalam pemilihan umum ini masyarakat turut
dalam kegitan vital dalam pelaksaan politik yang bersifat demokratis. Yang lain, misalnya
kegiatan organisasi, baik itu organisasi kemahasiswaan maupun organisasi masyarakat/organisasi
massa, kenapa? Karena organisasi keasyarakatan maupun kemahasiswaan memiliki peranan
penting dalam jalannya sebuah demokrasi dalam suau bangsa. Partisipasi politik yang lain
misalnya, partisipasi yang bersifat tantangan bagi pemerintah misalnya teroris,gerakan-gerakan
separatis.

e. Budaya Politik

Di Indonesia , kebudayaan secara etimoligi berasal dari bahasa sangsekerta yaitu


“buddhaya” bentuka jamak dari kata buddhi (akal) sehingga dikembangkan menjadi budi-daya,
yaitu kemampuan akal budi seseorang ataupun kelompok manusia.   beberapa pakar 
memberikan defenisi tentang kebudayaan ini diantaranya : Menurut Kontjaraningrat:
“kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya dalam rangka
kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar”.
Menurut Muhammad Hatta: “kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa”
Jadi kebudayaan adalah apa yang tercipta dalam masyarakat dan menjadi hasil karya dari
masyarakat itu sendiri.

Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa, dan bertindak terhadap sistem
politik serta bagian-bagian yang ada di dalamnya, termasuk sikap atas peranan mereka sendiri di
dalam sistem politik.  Menurut Dr. H. Amin Ibrahim, Drs., Ma. Dalam bukunya Pokok-Pokok
Pengantar Ilmu Politik bahwa Budaya Politik adalah cipta-rasa-karsa-karya dalam berpolitik
yang tentunya mewarnai keseharian dalam setiap stratifikasi politik tersebut. 

Dalam budaya politik Indonesia terdapat berbagai macam budaya politik, utamanya
dalam budaya politik praktis, misalnya budaya politik kesukuan, budaya politik cenderung
anarkis, budaya poitik menunggu petunjuk,budaya politik “mengatas namakan rakyat”, budaya
politik menjilat, budaya politik aji mumpung, budaya politik menghalalkan segala cara. Ini
adalah macam-macam budaya politik Indonesia.

Metode Kajian Sosiologi Politik

Ada beberapa pendekatan dalam metode kajian sosiologi politik :

1. Pendekatan histories, yakni pendekatan yang menyajikan bentuk peristiwa, baik dalam
pengertian kontekstual maupun temporal yang diperlukan bagi studi-studi yang sama.

2. Pendekatan komparatif, yakni pendekatan yang menggunakan penyajian data-data


perbandingan.

3. Pendekatan institusional, yakni pendekatan yang mengosentrasikan penyajian factor-


faktor kelembagaan, konstitusional dan legalistic.

4. Pendekatan behavioral, yakni pendekatan yang kontras dengan pendekatan institusional.


Pendekatan ini berkosentrasi pada tingkah laku atau perangai.

KONSEP-KONSEP SOSIOLOGI POLITIK

Konsep-konsep sosiologi politik ini setidaknya dapat diketahui dan di jelajahi dari definisi dan
objek kajian itu sendiri. Konseptual sosiologi politik tersebut adalah sebagai berikut :

 Masyarakat adalah sekelompok manusia atau kelompok social yang hidup bersama dalam
satu wilayah dan system hubungan-hubungan yang ditertibkan untuk mencapai
keinginan-keinginan bersama.
 Negara adalah organisasi tertinggi dari bangunan masyarakat yang memiliki terirorial dan
kekuasaan untuk mengatur dan memelihara rakyatnya (masyarakat) dibawah peraturan-
peraturan (hukum).
 Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelpmpok manusiauntuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu
sesuai dengan keinginan dan tujuan orang yang mempunyai kekuasaan ittu.
 Stratifikasi social adalah sttruktur social yang memiliki lapisan-lapisan dalam suatu
masyarakat.
 Perubahan social merupakan proses social yang dialami oleh anggota masyarakat, serta
unsure-unsur budaya dan system-sistem social, yaitu suatu tinngkat kehidupan
masyarakat dengan meninggalkan pola kehidupan lama dan berubah pada pola kehidupan
baru.
 Sosialisasi Politik adalah suatu proses pengenalan system politik pada seseorang,
kelompok atau masyarakat serta respon yang mereka berikan terhadap gejala-gejala
politik yang ada dan mereka hadapi.
 Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang, kelompok atau masyarakat untuk ikut serta
secara aktif dalam kehidupan politik yakni dengan cara memilih pimpinan Negara dan
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).
 Rekrutmen politik adalah suatu kegiatan penyeleksian, pemilihan dan pengangkatan
seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan (tugas) dalam
system politik, baik yang duduk di pemerintahan maupun lembaga-lembaga lainnya
terutama yang terkait dengan politik.
 Komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang didalamnya mengandung makna,
kepentingan serta konsekuensi yang bersifat politik yang berupaya mengatur perbuatan
manusia dalam kondisi perebutan kekuasaan dan konflik.
 Konflik politik adalah perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan antara sejumlah
individu, kelompok ataupun organisasi dalam upaya mendapatkan dan / atau
mempertahankan sumber-sumber dari keputusan yang dibuat dan dilaksanakan
penyelenggara Negara (eksekutif, legeslatif dan yudikatif).
 Civil society adalah wilayah-wilayah dalam kehidupan social yang terorganisasi, dengan
cirri-ciri : adanya kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating),
keswadayaan (self-supporting) dan keterikatan tinggi dengan norma atau nilai hukum
yang dianutnya.
 Demokrasi merupakan suatu perkembangan sekaligus pilihan system politik yang
digunakan dalam suatu Negara. Demokrasi merupakan fase dari system politik
sebelumnya yang ducapai melalui proses interaksi dan perubahan yang bukan muncul
secara taken for granted dalam suatu masyarakat.
 Budaya politik adalah seperangkat susunan kepercayaan, orientasi, atau pandangan, sikap
dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan siste politik dan bagian-bagian
lainnya.
 Partai pollitik adalah suatu kelompok politik yang terorganisir yang anggota-anggotanya
memiliki orientasi, nilai-nilai dan cita-cita politik yang sama. Tujuan kelompok ini adalah
memperoleh atau mempertahankan kekuasaan untuk melaksanakan program-program
mereka.
SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN
Pengertian Kependudukan

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu? Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,
kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. 

Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk


mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi
penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan
keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai