Anda di halaman 1dari 102

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Hasil Penelitian adalah instrumen tes berbasis HOTS untuk mengukur
keterampilan pemecahan masalah berjumlah 10 soal dan hasil pengujian kelayakan
instrumen tes mencakup validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
respon siswa. Berikut uraian proses pengembangan instrumen dan temuan dari setiap
tahapan:

4.1.1. Proses Pengembangan


Hasil penelitian proses pengembangan diperoleh berdasarkan keberhasilan
setiap tahapan proses pengembangan ADDIE. Adapun hasil yang diperoleh pada
masing-masig proses tahap pengembangan, yaitu:
a. Tahap Analisis (Analysis)
Analisis merupakan tahapan awal penelitian untuk mendapatkan informasi
mengenai potensi dan masalah yang ada. Adapun hasil yang diperoleh selama
proses pengembangan pada tahapan ini, yaitu:
1. Analisis Kurikulum
K13 Revisi yang dirancang dengan berbagai penyempurnaan
terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Salah satu penyempurnaan yang dilakukan yaitu terhadap standar
penilaian dimana penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu
peserta didik untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi
dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan
mendalam tentang materi pembelajaran (Fanani, 2018).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti,
diketahui bahwa SMAN 2 Percut Sei Tuan telah menerapkan
kurikulum 2013 revisi. Akan tetapi, penerapan kurikulum K13 revisi

45
46

pada materi fisika belum merata untuk semua materi karena


keterbatasan waktu dan alat praktikum. Soal-soal yang digunakan
dalam pembelajaran fisika pada sekolah tersebut belum terperinci atau
berbasis keterampilan pemecahan masalah yang benar. Penyelesaian
soal-soal fisika masih belum detail dan beruntun (rinci). Tidak semua
siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk soal
pemecahan masalah,hanya sekitar 5-10 siswa/kelas saja yang mampu
menjawabnya. Peneliti berpendapat bahwa minimnya referensi soal-
soal berbasis keterampilan pemecahan masalah yang tersedia, sehingga
soal-soal pemecahan masalah masih perlu dikembangkan pada
beberapa materi sehingga siswa dapat sering dilatih untuk mengerjakan
soal-soal pemecahan masalah dan dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam belajar fisika. Adapun beberapa contoh soal yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran fisika pada materi suhu dan
kalor seperti di bawah ini:
1) Sebuah tong besi (koefisien muai panjang besi adalah 12 x 10-6
/oC bervolume 70 liter diisi minyak sampai penuh (koefisien
muai volume 950 x 10-6 /oC) dan diletakkan di halaman rumah
pada saat pagi hari dengan suhu 20 oC. Pada siang hari, suhu naik
menjadi 40 oC. Akibatnya, terjadi pemuaian minyak yang
sebagiannya tumpah sebanyak….
2) Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 250C
dipanaskan dengan energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis
air 1 kal/goC, tentukanlah temperatur air setelah pemanasan
tersebut.....
2. Analisis Kurikulum
Analisis materi dalam penelitian ini dilakukan dengan
menganalisis materi pada silabus yang berdasarkan kurikulum K13
revisi untuk mengetahui kompetensi dasar pada materi Suhu dan kalor.
47

Materi suhu dan kalor merupakan salah satu materi pokok pada kelas
XI. Sehingga silabus yang digunakan merupakan silabus Fisika untuk
materi kelas XI. Kompetensi dasar materi suhu dan kalor di kelas XI
SMA, yaitu:
3.5.Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang
meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
4.5.Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik
termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya
Kompetensi dasar tersebut menjadi dasar pembuatan soal yang
disesuaikan dengan indikator pemecahan masalah menurut Polya.
Indikator pemecahan masalah terdiri dari 5 hal, yaitu Mengidentifikasi
masalah, Membuat rencana penyelesaian masalah, Melaksanakan
rencana, dan Memeriksa kembali.

b. Tahap Perancangan Produk (Design)


Pada tahap perancangan produk (design) merupakan lanjutan dari tahapan
analisis yang telah dilakukan. Hasil yang diperoleh pada tahapan ini merupakan
rancangan dari instrumen tes yang akan dikembangkan, pedoman penskoran,
angket validitas, dan angket respon siswa. Rancangan instrumen tes berbentuk
kisi-kisi instrumen. Dalam penelitian ini, peneliti merancang instrumen tes
berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah siswa pada
materi Suhu dan Kalor sebanyak 10 butir soal. Instrumen tes yang dibuat oleh
peneliti berbentuk soal essay dengan mengacu pada indikator pemecahan
masalah menurut Polya yang meliputi (1) Mengidentifikasi masalah, (2)
Membuat rencana penyelesaian masalah, (3) Melaksanakan rencana, dan (4)
Memeriksa kembali. Masing-masing indikator terdiri dari 2 dan 3 butir soal
pengembangan. Kisi-kisi instrumen yang dikembangkan terletak di lampiran 2.
48

Namun pada saat soal ditunjukkan ke salah satu validator ahli, soal masih
belum dikatakan dapat mengukur keterampilan pemecahan masalah. Karena
salah satu kriteria soal dapat dikatakan HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah adalah soal harus memiliki stimulus, kemudian
pertanyaannya mengarahkan siswa untuk memikirkan jawaban secara rinci.
Setelah membaca dan mencari tahu dari beberapa sumber tentang soal untuk
megukur keterampilan pemecahan masalah, maka peneliti merombak semua
intrumen yang sebelumnya dibuat menjadi instrumen baru sesuai dengan kriteri
pemecahan masalah.
Selain kisi-kisi instrumen tes, hasil yang diperoleh dalam tahapan
perancangan produk dalam proses pengembangan yang dilakukan terdapat juga
pedoman penskoran yang digunakan sebagai petunjuk dalam memeriksa hasil
jawaban siswa yang terletak di lampiran 3, angket validitas yang digunakan
untuk memvalidasi instrumen tes oleh tim ahli yang terletak dilampiran 4, dan
angket respon siswa yang digunakan untuk melihat pendapat siswa terhadap
instrumen tes yang terletak di lampiran 15.

c. Tahap Pembuatan dan Pengujian Produk (Development)


Selanjutnya dilakukan tahapan pembuatan dan pengujian produk, adapun
hasil yang diperoleh tahapan ini berupa perincian intrumen tes yang
dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Perincian instrumen
tes yang dikembangkan terlampir pada lampiran 7. Validasi isi instrumen tes ini
divalidasi oleh lima orang ahli atau validator yang kemudian hasil dari validasi
tersebut diolah dengan mencari nilai content validity ratio (CVR) Lawshe
(1975) untuk mengetahui kevalidan masing-masing butir soal. Selanjutnya ,
instrumen tes yang telah direvisi sesuai dengan saran dan komentar oleh tim
ahli akan langsung diuji cobakan ke siswa.
Data yang diperoleh dari validator kemudian dihitung menggunakan
validitas isi untuk menentukan soal mana yang layak untuk di uji cobakan ke
49

siswa dan mana yang tidak. Berdasarkan hasil CVR Lawshe yang diperoleh,
semua soal dinyatakan valid. Adapun hasil perhitungan Lawshe terdapat pada
Tabel 4.2. dibawah ini dan rekapitulasi hasil perhitungan maupun perhitungan
validitas Lawshe terdapat dilampiran 6.
Tabel 4.1 Hasil CVR Instrumen Tes
Nomor Soal ne CVR Keterangan
1 5 1 Valid
2 5 1 Valid
3 5 1 Valid
4 5 1 Valid
5 5 1 Valid
6 5 1 Valid
7 5 1 Valid
8 5 1 Valid
9 5 1 Valid
10 5 1 Valid
Rata-rata CVR 1

Kemudian soal yang telah divalidkan oleh tim ahli atau validator
memiliki revisi kecil yaitu, revisi kasus, seperti revisi konstruk maupun revisi
materi. Adapun saran dan komentar dari validator ditunjukkan pada tabel 4.2
dibawah ini:
Tabel 4.2 Validitas Instrumen Tes
No Jenis Persyaratan Sebelum Revisi Komentar Setelah Revisi

A. Ranah Materi

1. Batasan Pertanyaan Berapa banyak Pertanyaan Sebuah batang


dan jawaban yang kalor yang yang baja luas
diharapkan jelas diperlukan dituntut permukaannya
untuk mengubah 400 cm2 dan
50

3 gram es pada belum jelas tebalnya 20


suhu 0℃ cm. Perbedaan
menjadi uap air suhu antara
pada suhu kedua
100℃ ? permukaan
(Diketahui cair baja adalah 4
= 4.200 J/kg℃, K. Jika
Kalor Lebur (L) koefesien
= 336 kJ/kg, dan konduksi
Kalor Uap (U) = termal baja
2.260 kJ/kg) adalah 50
W/mK.
Berapakah
banyak kalor
yang dapat
dihantarkan
oleh baja tiap
detik ?

B Ranah Konstruksi

2. Rumusan kalimat Di dalam Kasus tidak Di dalam


dalam bentuk bejana, terdapat jelas dan bejana,
kalimat Tanya atau air teh sebanyak tidak tau terdapat air teh
perintah yang 60 mL dengan apa yang sebanyak 60
menuntut jawaban suhu 80oC. ditanya mL dengan
terurai Kemudian, ke sehingga suhu 80oC.
dalam gelas perlu Kemudian, ke
tersebut, diberikan dalam gelas
berapakah suhu pertanyaan. tersebut
campuran air ditambahkan
tersebut air sebanyak
30 mL bersuhu
5oC. Jika
diketahui kalor
jenis air teh
sama dengan
kalor jenis air
51

dingin, suhu
campuran air
tersebut
adalah…

C Ranah Bahasa

3 Kalimat Air sebanyak Gunakan Air sebanyak


menggunakan 100 gram yang EYD dalam 100 gram yang
bahasa yang baik memiliki pengetikan memiliki
dan benar temperatur 25 kalimat temperatur
0C dipanaskan 250C
dengan energi dipanaskan
sebesar 1.000 dengan energi
kalori. Jika kalor sebesar 1.000
jenis air 1 kalori. Jika
kal/g0C, kalor jenis air
tentukanlah 1 kal/goC,
temperatur air tentukanlah
setelah temperatur air
pemanasan setelah
tersebut..... pemanasan
tersebut.....

4 Kalimat Sebuah batang Masih Sebuah batang


menggunakan baja luas terdapat baja luas
bahasa yang baik permukaannya penulisan permukaannya
dan benar 400 cm2 dan soal yang 400 cm2 dan
tebalnya 20 cm. tidak tebalnya 20
Perbedaan suhu mematuhi cm. Perbedaan
antara kedua sttruktur suhu antara
permukaan baja penulisan kedua
adalah 4 K. Jika yang benar permukaan
koefesien baja adalah 4
konduksi termal K. Jika
baja adalah 50 koefesien
W/mK. konduksi
Berapakah termal baja
52

banyak kalor adalah 50


yang dapat W/mK.
dihantarkan oleh Berapakah
baja tiap detik ? banyak kalor
yang dapat
dihantarkan
oleh baja tiap
detik ?

d. Tahap Implementasi Produk (Implementation)


Setelah instrument tes yang dikembangkan direvisi sesuai dengan hasil
validasi, instrumen tes selanjutnya diimplementasikan dengan
mengujicobakannya ke lapangan untuk mengetahui kelayakan instrumen tes
tersebut. Instrumen tes diujicobakan kepada siswa-siswi kelas XI IPA 2 di
SMAN 2 Percut Sei Tuan sebanyak 30 orang yang telah mempelajari materi
suhu dan kalor. Uji coba instrumen tes dilakukan dengan membagikan soal-soal
kepada siswa-siswi yang menjadi subjek penelitian dimana subjek peneliti
mengerjakan dan menjawab soal-soal tersebut. Adapun hasil jawaban siswa
kemudian diolah untuk mengetahui skor reliabilitas instrumen, tingkat
kesukaran, dan daya beda instrumen tes tersebut. Ditinjau dari hasil validasi
instrumen tes oleh ahli berjumlah 10 soal, maka instrumen tes yang
diujicobakan ke lapangan juga berjumlah 10 soal.

e. Tahap Evaluasi Produk (Evaluation)


Tahap evaluasi digunakan pada setiap akhir masing-masing tahapan untuk
melakakukan perbaikan atau revisi terhadap produk. Sehingga dapat
mengurangi terjadi kesalahan dalam melakukan penelitian. Evaluasi tersebut
berupa masukan seperti saran, revisi, dan komentar dalam setiap tahapan.
Berikut evaluasi formatif yang dilakukan peneliti:
a. Tahap analisis
Pada tahap ini peneliti hanya melakakukan observasi wawancara terhadap
53

guru yang ada disekolah SMAN 2 Percut Sei Tuan. Sehingga diperoleh bahwa
guru sudah menggunakan instrumen soal berbasis HOTS tetapi penggunaan
instrumen tersebut masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Sehingga dosen
pembimbing memberikan saran untuk menganalisis kurikulum dan mencari
tahu tuntutan dari kurikulum yang digunakan pada saat ini.
b. Tahap desain
Pada tahap ini peneliti sudah merancang instrumen tes berbasis hots untuk
mengukur keterampilan pemecahan masalah. Tetapi pada saat berdiskusi
dengan salah satu validator, instrumen yang dirancang belum memenuhi
kriteria pemecahan masalah. Karena soal pemecahan masalah sebaiknya
diberikan stimulus yang cukup panjang, kemudian pertanyaan diarahkan agar
siswa memikirkan informasi yang diberikan secara terperinci. Maka sesuai
dengan saran yang telah diberikan, instrumen yang sebelumnya telah dirancang
harus diubah sesuai dengan kriteria yang diminta.
c. Tahap pengembangan
Pada tahap pengembangan ini, peneliti melakukan perbaikan instrumen tes
melalui proses validasi sesuai dengan arahan validator.
d. Tahap implementasi
Pada tahap evaluasi ini, peneliti melakukan evaluasi sumatif yaitu
pengambilan keputusan tentang keberlanjutan instrumen tes. Pada evaluasi
sumatif dilakukan validitas isi dan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda instrumen tes yang dikembangkan, dan respon siswa.

4.1.2. Analisis Data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data-data syarat
instrumen tes yang baik untuk menguji kelayakan instrumen tes yang
dikembangkan. Adapun hasil data yang diperoleh, yaitu:
a. Validitas
54

Berdasarkan hasil CVR Lawshe, diperoleh hasil bahwa sebanyak dua


dari sepuluh soal dinyatakan tidak valid dan delapan soal lainnya dinyatakan
valid namun, soal tersebut langsung dilakukan revisi sesuai dengan arahan dari
validator sehingga soal yang diuji coba dilapangan menjadi sepuluh soal.
Adapun hasil perhitungan CVR Lawshe terdapat pada Tabel 4.4 dibawah ini
dan rekapitulasi hasil perhitungan validitas instrumen tes terlampir pada
Lampiran 5.
Tabel 4.3 Hasil Validitas Instrumen Tes

Nomor Soal ne CVR Keterangan

1 5 1 Valid

2 5 1 Valid

3 5 1 Valid

4 5 1 Valid

5 4 0.6 Tidak Valid

6 5 1 Valid

7 5 1 Valid

8 4 0.6 Tidak Valid

9 5 1 Valid

10 5 1 Valid

Rata-rata CVR 0,92

Adapun interpretasi hasil validitas instrumen tes dalam diagram lingkaran


seperti gambar 4.1. di bawah ini:
55

Validitas Butir Soal

20%
Valid
80%
Tidak Valid

Gambar 4.1 Validitas Instrumen Tes

b. Reliabilitas
Reliabilitas tes dalam penelitian ini dihitung menggunakan formula Alpha.
Dengan menggunakan formula tersebut diketahui reliabilitas instrumen tes
dalam penelitian ini adalah 0,805714551dan berada pada kategori reliabilitas
tinggi. Adapun rekapitulasi reliabilitas instrumen tes terlampir pada Lampiran
8.

c. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil penelitian pada instrumen tes
yang dikembangkan, diperoleh data bahwa tiga soal pada kategori mudah, enam
soal pada kategori sedang dan satu soal pada kategori sukar. Seperti pada tabel
4.4, untuk lebih lanjut data terlampir pada Lampiran 9.
Tabel 4.4 Tingkat Kesukaran Tes
Nomor Tingkat Kategori Tingkat Kesukaran
Soal Kesukaran TK < 0,3 < TK < 0,7 TK >
0,3 0,7
1. 0,716667 Mudah

2. 0,644444 Sedang

3. 0,833333 Mudah

4. 0,7 Sedang

5. 0,666667 Sedang

6. 0,622222 Sedang
56

7. 0,297222 Sukar Sedang

8. 0,722222 Mudah

9. 0,691667 Sedang

10. 0,597222 Sedang

Adapun interpretasi hasil tingkat kesukaran instrumen tes dalam diagram


lingkaran seperti Gambar 4.2. di bawah ini:

Tingkat Kesukaran

10%
30% Sedang
60%
Mudah
Sukar

Gambar 4.2 Tingkat Kesukaran Tes

d. Daya Beda
Daya pembeda pada penelitian ini ada tiga kriteria yaitu jelek, cukup, dan
baik. Hasil dari daya beda pada penelitian ini tertera pada Tabel 4.5 dan
rekapitulasi daya pembeda beserta perhitungan terdapat dilampiran 10.
Tabel 4.5. Hasil daya beda

Nomor Soal Daya Beda Kategori Daya Beda


0,00-0,20 0,20-0,40 0,40-0,70
1. 0,4 Baik
2. 0,1667 Jelek
3. 0,7778 Jelek
4. 0,4 Baik
57

5. 0,2111 Cukup
6. 0,1333 Jelek
7. 0,10556 Jelek
8. 0,2 Cukup
9. 0,05 Jelek
10. 0,20556 Cukup

Adapun interpretasi hasil daya beda instrumen tes dalam diagram seperti
gambar 4.3. dibawah ini:

Daya Beda

20%
50% Jelek
30% Cukup
Baik

Gambar 4.3. Daya Beda Instrumen Tes

e. Respon Siswa
Respon siswa yang diperoleh berdasarkan angket respon yang telah
diberikan kepada siswa dihitung dengan mencari % rata-rata nilai yang
didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan respon siswa terhadap
instrumen tes yaitu sebesar 78,1% dengan kategori baik. Adapun rekapitulasi
respon siswa terhadap instrumen tes terlampir pada lampiran 11. Adapun
respon siswa berdasarkan masing-masing indikator dapat dilihat dalam tabel
4.6. di bawah ini:
58

Tabel 4.6. Respon Siswa Masing-Masing Indikator


No. Pernyataan Skor Respon
1 Soal menggunakan bahasa yang mudah 91 76%
dipahami
2 Soal menggunakan kalimat yang tidak 86 71%
menimbulkan makna ganda
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi 100 83%
yang telah dipelajari
4 Pernyataan yang diberikan di dalam soal 97 81%
menggunakan kalimat yang saling
berhubungan dan berkaitan, sehingga
informasi yang diberikan pada kalimat
mudah ditangkap dan dipahami
5 Petunjuk pengerjaan soal jelas, sehingga 97 81%
mempermudah saya dalam menjawab soal.
6 Penyajian gambar, grafik, dan tabel dalam 94 78%
soal jelas dan mudah dipahami.
7 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 86 71%
menantang saya untuk menjawabnya
8 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 90 75%
sesuai dengan tingkat pengetahuan saya
9 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 99 82%
dapat mendorong saya untuk memecahkan
masalah.
10 Pertanyaan yang diajukan menggiring saya 100 83%
untuk dapat memberikan pemecahan
masalah secara rinci dengan konsep suhu
dan kalor
Rata-rata 94 78,1%
59

4.1.3. Pembahasan
Peneltian ini dilakukan di SMAN 2 Percut Sei Tuan pada semester genap
T.P 2021/2022 dikelas XI IPA 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kelayakan dari pengembangan instrumen tes berbasis HOTS untuk mengukur
keterampilan pemecahan masalah siswa pada suhu dan kalor. Penelitian ini
menggunakan model penelitian Research and Development (R&D), dengan
metode ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation, evaluation.
Untuk menguji kelayakan dari intrumen tes HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah ini, dilakukan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya beda. Karena persyaratan tes yang baik menurut (Arikunto, 2009) meliputi
validitas, reliabilitas, objektifitas, praktibilitas, dan ekonomis.
Penelitian ini menggunakan uji kelayakan validitas isi dan validitas butir
soal. Untuk validitas isi menghitung hasil data yang diberikan oleh validator
menggunakan CVR Lawshe, dimana nilai dari CVR yang diperoleh adalah 1
dengan 10 soal dinyatakan valid. Kemudian untuk mengetahui validitas butir soal
diperoleh soal yang valid sebanyak 8 soal dan 2 soal tidak valid. Karena pada
validitas butir soal, soal yang dikatan layak atau valid sebanyak 8 soal, maka 8
soal tersebut yang dapat digunakan. Searah dengan penelitian terdahulu oleh NKL
Ariska, dkk (2020) dimana dikatakan bahwa hasil validitas Lawshe CVR yang
dilakukan didapatkan hasil 8 butir dari 10 butir soal dinyatakan valid, dengan CVI
sebesar 0,76 dengan kategori sangat sesuai. Untuk uji kelayakan reliabilitas
memperoleh hasil sebanyak 0,805714551 dengan kriteria korelasi sangat tinggi.
Maka instrumen tes untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah dapat
dikatakan reliable karena r hitung > r tabel yaitu 0,805714551 > 0,361. Hasil
penelitian untuk reliable ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Undang
Rosidin, Agus Suyatna, dan Abdurrrahman Abdurahman (2019) dimana pada
penelitian tersebut didapat skor reliabilitas tes pilihan ganda sebesar 0,65 yang
termasuk kategori tinggi dan skor pada essay adalah 0,71 yang juga termasuk
kategori tinggi dengan r-tabel 0,345. Hal ini diperoleh dengan membandiingkan r-
60

tabel dengan nilai r-hitung yang diperoleh sehingga didapatkan hasil r-hitung > r-
tabel.
Tingkat kesukaran pada penelitian ini memiliki 3 kriteria yaitu mudah,
sedang, sukar. Tetapi pada hasil penelitian ini soal nomor 1,3 dan 8 memperoleh
tingkat kesukaran mudah, dan soal nomor 7 memperoleh tingkat kesukaran sukar,
untuk soal yang lain memperoleh tingkat kesukaran sedang. Menurut penelitian
yang dilakukan Abdul Malik, Undang Rosidin, Chandra Ertikanto (2018) soal
dengan tingkat kesukarana yang proporsional adalah soal yang baik, hal ini
dikarenak hasil tingkat kesukaran yang diperoleh oleh penelitian tersebut adalah
pilihan berganda memperoleh tingkat kesukaran mudah (10%), sedang (73,33%),
sulit (16,67%) dan pada soal essay diperoleh mudah (10%), sedang (60%), dan
sulit (10%). Sehingga berdasarkan hasil uji coba yang diperoleh tingkat kesukaran
dengan jumlah proporsional antara soal mudah dan sulit relatif seimbang. Dan uji
kelayakan yang terakhir adalah daya pembeda.
Pada daya beda terdapat 4 kriteria yaitu jelek, cukup, baik, dan baik sekali.
Daya beda pada penelitian ini memiliki 5 soal memiliki kriteria jelek, 3 soal
memiliki kriteria cukup dan 2 soal memiliki kriteria baik. Daya beda penelitian ini
dibagi dua dengan 50% kelompok bagian atas dan 50% kelompok bagian bawah.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Eka Lestari, Andik Purwanto ,
Indra Sakti (2019) dimana uji daya pembeda soal dihitung setelah memperoleh
soal-soal setelah melakukan revisi dengan nilai 90% sangat baik, 10% baik.
Dengan hasil 1 soal memiliki daya pembeda sangat baik, 3 memiliki daya beda
cukup baik, dan 1 soal memiliki daya beda kurang baik.
Adapun hasil rekapitulasi instrumen berdasarkan analisis butir soal dapat
dilihat dalam Tabel 4.7. dibawah ini:
61

Tabel 4.7. Hasil analisis butir soal


No Soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Beda
1 valid Mudah Baik
2 Valid Sedang Jelek
3 Valid Mudah Jelek
4 Valid Sedang Baik
5 Tidak valid 0,805714551 Sedang Cukup
6 Valid Sedang Jelek
7 Valid Sukar Jelek
8 Tidak valid Mudah Cukup
9 valid Sedang Jelek
10 Valid Sedang Cukup

Berdasarkan penelitian relevan, produk hasil penelitian ini layak


digunakan sesuai dengan kriteria uji kelayakan. Beberapa penelitian relevan yang
menjadi acuan peneleitian ini adalah penelitian yang diilakukan oleh Bakhrul
Rizky Kurniawan dan Muhammad Reyza Arief Taqwa (2018) dengan materi
Listrik Dinamis untuk instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang
memperoleh hasil penelitian bahwa instrumen yang dikembangkan dapat
dikatakan layak apabila telah melakukan validitas ahli, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda, dan juga intrumen yang dikembangkan juga mendapat
respon yang sangat baik dengan persentase 75%. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh M R A Taqwa , E Purwaningsih, dan Sulur (2020) memiliki hasil
penelitian yaitu Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang telah
dikembangkan telah layak berdasarkan expert judgement, uji keterbacaan oleh
mahasiswa, dan uji empirik untuk analisis validitas dan reliabilitas. Instrumen tes
ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengukur kemampuan mahasiswa
dalam berpikir tingkat tinggi. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurris
Septa Pratama dan Edi Istiyono (2015) menunjukkan perancangan pembelajaran
62

fisika berbasis pada kategori terlaksana sedang (TS). Menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Edi Istiyono (2018) guru harus memberikan upaya ekstra
dalam mengaplikasikan asesmen pembelajaran berbasis HOTS. Dan pada
penelitian Merta Dhewa Kusuma, Undang Rosidin, Abdurrahman, Agus Suyatna
(2017) dimana penggunaan instrumen HOTS merupakan salah satu alternatif bagi
guru untuk melatih dan menentukan level HOTS siswa. Dengan mengerjakan soal-
soal HOTS, siswa dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kemampuan
berpikirnya.
Dalam melakukan penelitian ini, tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi
kendala yang dialami oleh peneliti apalagi penelitian ini dilakukan dengan
pembelajaran Luring yang waktunya masih terbatas. Beberapa kendala yang
dihadapi oleh peneliti pada saat melakukan penelitian ini, seperti siswa kesulitan
mengerjakan soal dikarenakan telah lupa materi tersebut. Sehingga peneliti harus
menjawab pertanyaan dari beberapa siswa mengenai materi tersebut. Selain itu,
kendala lainnya yang dihadapi oleh peneliti yaitu kesulitan untuk
mengkoordinasikan kepada siswa mengenai waktu pengerjaan soal dan cara
menyelesaikan soal tersebut sehingga hanya sedikit siswa yang mampu menjawab
dengan detail atau terperinci. Banyaknya jawaban siswa yang serupa merupakan
penyebab dari ketidakbiasaan siswa dalam menghadapi dan mengerjakan soal-soal
pemecahan masalah. Sehingga, siswa mengalami kesulitan dalam memahami
kalimat soal dan menjadi lambat dalam mengerjakan soal karena selalu bertanya
mengenai pertanyaan didalam soal. Oleh karena itu, peneliti harus membimbing
dan memberikan penjelasan kepada siswa dalam memahami kalimat soal dan
memaknai setiap butir pertanyaan di dalam soal agar dapat mengerjakannya
dengan benar dan tepat. Tidak dipungkiri dan tidak dapat dihindari bahwa terjadi
kerjasama antarsiswa dalam mengerjakan soal-soal pemecahan masalah yang
diberikan. Hal ini menyebabkan penilaian serta tingkat kesukaran dan daya beda
tes terpengaruh oleh kesamaan siswa dalam menjawab soal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh, maka kesimpulan
penelitian ini dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebagai
berikut:
1. Pengembangan instrumen tes Berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah pada materi suhu dan kalor melalui proses
pengembangan dengan model ADDIE. Dimana model ini terdiri dari lima
tahap yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation.
2. Intrumen tes Fisika berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah pada materi suhu dan kalor ini melalui beberapa uji
kelayakan seperti validitas isi, validitas butir soal, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda. Dengan validitas isi memperoleh 100% soal
dikatan valid, validitas butir soal memiliki 80% soal dikatakan valid dan
20% dikatakan tidak valid. Untuk reliable memiliki korelasi sangat tinggi.
Tingkat kesukaran memiliki 30% mudah, 10% sukar, dan 60% sedang. Dan
untuk daya beda 20% soal memiliki daya beda baik, 30% Cukup dan 50%
daya beda jelek.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Bagi peneliti atau calon guru selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
sejenis, sebaiknya subjek penelitian adalah siswa-siswa yang baru
mempelajari materi terkait dengan penelitian sehingga siswa-siswa tidak
mengalami kesulitandalam menjawab soal.
2. Instrumen tes berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan pemecahan
masalah ini telah diuji kelayakannya dengan satu soal empat indikator

63
64

pemecahan masalah sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat


membuat soal lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).


Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2013), Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Cipta.
Ariska, N. K. L., Sariyasa, S., & Putrayasa, I. B. (2020). PENGEMBANGAN
INSTRUMEN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS V SD. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan Indonesia, 10(1), 11-20.
Bunt, B., & Gouws, G. (2020). Using an artificial life simulation to enhance
reflective critical thinking among student teachers. In Smart
LearningEnvironments (Vol. 7, Issue 1). Springer.
https://doi.org/10.1186/s40561020-00119-6
Crowl, dkk. (1997). Assesment Higher Order Thinking Skill. Education
Quartely
Hanifah, N. (2019). Pengembangan instrument penilaian Higher Order
Thinking Skills (HOTS) di sekolah dasar. Conference Series Journal,
I(1), 1-8.
Kemendikbud. (2017). Modul Penyusunan Soal Hi1gher Order Thinking
Skill (HOTS. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Kurniawan, B. R., & Taqwa, M. R. A. (2018). Pengembangan instrumen tes
kemampuan pemecahan masalah fisika pada materi listrik dinamis. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(11), 1451-1457.
Kusuma, Merta Dhewa., Dkk. (2017). The Development of Higher Order
Thinking Skills (HOTS) Intrument Assesment in Physics Study. IOSR

65
66

Journal of Research & Method in Education. Vol (7). Issue(1). P-


ISSN: 2320-737X.
Lestari, P. E., Purwanto, A., & Sakti, I. (2019). Pengembangan instrumen tes
keterampilan pemecahan masalah pada konsep usaha dan energi di
sma. Jurnal Kumparan Fisika, 2(3 Desember), 161-168.
Najihan, A. R., Serevina, V., & Delina, M. (2018). The Development of
High Order Thinking Skills (HOTS) Assessment Instrument for
Temperature and Heat Learning. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Fisika, 4(1), 19- 26.
Nasoetion, N., & Suryanto, A. (2004). Tes, Pengukuran, dan Penilaian.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Ningsih, S. M., Bambang, S., & Sopyan, A. (2012). Implementasi Model
Pembelajaran Proces Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Physics
Education Journal, 1(2), 44-52.
Nugroho, R. A. (2018). HOTS Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi:
Konsep,Pembelajaran, Penilaian, dan Soal-soal. Jakarta: Gramedia
Malik, A., Rosidin, U., & Ertikanto, C. (2018). Pengembangan instrumen asesmen
HOTS fisika SMA menggunakan model Inkuiri Terbimbing. Jurnal Lentera
Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM Metro, 3(1), 11-25.
Pratama, N. S., & Istiyono, E. (2015). Studi Pelaksanaan Pembelajaran
Fisika Berbasis Higher Order Thinking (HOTS) Pada Kelas X di SMA
Negeri Kota Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan
Pendidikan Fisika (SNFPF), 6(1), 104-112.
Purwanto, J., & Winarti. (2016). Profil Pembelajaran Fisika dan
Kemampuan Berpikir Kritis siswa Madrasah Aliyah Ve-DIY. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika, 7, 8-18.
Purwanto, M. N. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
67

Polya, G. (1945). How To Solve It. New Jerney. Princeton: University Press
Rohmah, F. A. (2017). Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada
MAteri Getaran dan Gelombang. E-Jurnal Pensa, 5(3), 222–225.
Rosidin, U., Suyatna, A., & Abdurrahman, A. (2019). Cek Similarity: A Combined
HOTS-Based Assessment/STEM Learning Model to Improve Secondary
Students’ Thinking Skills: A Development and Evaluation Study.
Sani, R. A. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Tangerang: Tira Smart.
Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian & Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Taqwa, M. R. A., Purwaningsih, E., & Sulur, S. (2020). Pengembangan instrumen
tes kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada topik usaha dan
energi. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 11(2), 149-156.
Tegeh, I Made., dkk. (2014). Model Penelitian Dan Pengembangan. Singaraja:
Yogyakarta Graha Ilmu
Thoifah, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thoifah, I. (2016). Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.
Malang: Madani.
68

Yanuarta, L., Gofur, A., & Indriwati, E. (2016). Pemberdayaan Kemampuan


Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Model Pembelajaran Think Talk
Write dipadu Problem Based Learning Empowerment Of Students Critical
Thinking Skills Through Implementation Of Think Talk Write Combined
Problem Based Learning. Proceeding Biology Education Conference, 13(1),
268–271.
69

Lampiran 1
SILABUS FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas : XI (Sebelas)
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran


1.5 Menganalisis pengaruh Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor: Mengamati
kalor dan perpindahan  Suhu dan pemuaian
Hubungan kalor dengan suhu benda dan  peragaan tentang simulasi pemuaian rel kereta api, pemanasan es
kalor yang meliputi

karakteristik termal suatu menjadi air, konduktivitas logam (almunium, besi, tembaga, dan
wujudnya
bahan, kapasitas, dan timah), tayangan hasil studi pustaka tentang pengaruh kalor terhadap
konduktivitas kalor pada  Azas Black perubahan suhu benda, pengaruh perubahan suhu benda terhadap
kehidupan sehari-hari  Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, ukuran benda (pemuaian), dan perpindahan kalor secara konduksi,
4.5 Merencanakan dan dan radiasi konveksi dan radiasi
melakukan percobaan
tentang karakteristik Melakukan
termal suatu bahan,  percobaan tentang pengaruh kalor terhadap suhu, wujud, dan ukuran
terutama terkait dengan benda, menentukan kalor jenis atau kapasitas kalor logam dan
kapasitas dan mengeksplorasi tentang azas Black dan perpindahan kalor
konduktivitas kalor,
70

beserta presentasi hasil dan  Mengolah data dan menganalisis hasil percobaan tentang kalor jenis
makna fisisnya atau kapasitas kalor logam dengan menggunakan kalorimeter
 Membuat laporan hasil percobaan dan mempresentasikannya
71

Lampiran 2
TABEL SPESIFIKASI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Materi : Suhu dan Kalor
Kelas/Semester : XI/II
Waktu : 120 menit
Jumlah Soal : 10 soal
No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor
1  Mengidentifikasi Sebuah bola berongga terbuat dari Dik:
masalah perunggu (koefisien muai linear α = 18 α = 18 x 10-6 m
-6
 Membuat rencana x 10 m pada suhu 0oC dengan jari- To = 0oC
penyelesaian jari 1 m.jika bola tersebut dipanaskan Ro = 1 m
masalah sampai 80oC, maka pertambahan luas T1 = 80oC
 Melaksanakan permukaan bola adalah sebesar…..m2 80oC - 0oC = 80oC
rencana
 Memeriksa kembali Dit:
Perubahan luas permukaan bola?

Jawab:
 Menghitung luas permukaan
bola (A0)
72

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


 Menghitung pertambahan luas
permukaan bola

Maka, pertambahan luas permukaan


bola setelah dipanaskan sampai 80oC
adalah .

Sebuah tong besi (koefisien muai Diketahui:


2  Mengidentifikasi panjang besi adalah 12 x 10-6 /oC
masalah bervolume 70 liter diisi minyak sampai
 Membuat rencana penuh (koefisien muai volume 950 x 10-6
penyelesaian /oC) dan diletakkan di halaman rumah
masalah pada saat pagi hari dengan suhu 20 oC.
 Melaksanakan Pada siang hari, suhu naik menjadi 40
o
rencana C. Akibatnya, terjadi pemuaian minyak
 Memeriksa kembali yang sebagiannya tumpah sebanyak. =

Ditanya:
Volume minyak yang tumpah (V) = ?
Jawab:
73

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor

(70)(20) = ( (1400)
= 1279600 x
= 1,28 liter = 1,3 liter
Jadi, volume minyak yang tumpah
pada saat siang hari dengan suhu 40oC
adalah 1,3 liter.
3  Mengidentifikasi Sepotong besi yang memiliki massa 3 Diketahui:
masalah kg, dipanaskan dari suhu 20° C
 Membuat rencana hingga 120° C. Jika kalor yang diserap T2 =
penyelesaian besi sebesar 135 kJ. Tentukan kalor m
masalah jenis besi.....
 Melaksanakan Q = 135 kJ = 135.000 J
rencana Ditanya:
 Memeriksa kembali c ….?
Jawab:

Kalor Jenis Besi


74

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


4  Mengidentifikasi Di dalam bejana, terdapat air teh Diketahui:
masalah sebanyak 60 mL dengan suhu 80oC. Vteh = 60 mL
 Membuat rencana Kemudian, ke dalam gelas tersebut Tteh = 80oC
penyelesaian ditambahkan air sebanyak 30 mL Vair =30 mL
masalah bersuhu 5oC. Jika diketahui kalor jenis Tair = 5oC
 Melaksanakan air teh sama dengan kalor jenis air Ditanya:
rencana dingin, suhu campuran air tersebut Tcampuran….?
 Memeriksa kembali adalah… Jawab:

5  Mengidentifikasi Air sebanyak 100 gram yang memiliki Diketahui :


masalah temperatur 250C dipanaskan dengan m = 100 g
 Membuat rencana energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor
penyelesaian jenis air 1 kal/goC, tentukanlah
masalah temperatur air setelah pemanasan
 Melaksanakan tersebut..... Ditanya:
rencana setelah dipanaskan ?
 Memeriksa kembali Jawab:

Perubahan temperatur memiliki arti


75

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


selisih antara temperatur akhir air
setelahpemanasan terhadap temperatur
awal, atau secara matematis dituliskan
sebagai berikut.

Jadi, temperatur akhir air setelah


pemanasan adalah 35°C.
6  Mengidentifikasi Sepotong aluminium massanya 1 kg Diketahui:
masalah dan suhunya 50oC dimasukkan ke Maluminium = 1 kg
 Membuat rencana dalam air yang massanya 0,5 kg dan Taluminium = 50oC
penyelesaian suhu air 25oC. Setelah terjadi Tair = 25oC
masalah keseimbangan suhunya menjadi 36oC. Takhir = 36oC
 Melaksanakan Dari hasil percobaan ini, kalor jenis mair = 0,5 kg
rencana aluminium adalah…. Ditanya:
 Memeriksa kembali Kalor jenis aluminium (c)…..?

Jawab:
Qlepas = Qterima

(36oC – 25oC)
76

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


7  Mengidentifikasi Batang logam yang memiliki ukuran Diketahui:
masalah sama namun terbuat dari logam yang t0I = 30oC
 Membuat rencana berbeda digabung seperti pada gambar t0II = 0oC
penyelesaian berikut. A1 = A2
masalah t = 30oC t = 0oC L1 = L2
 Melaksanakan I II K1 = 2K2
rencana
 Memeriksa kembali t=? Ditanya:
Jika konduktivitas thermal logam I = 2 Suhu sambungan (t) ….?
kali konduktivitas logam II, maka suhu
sambungan tersebut adalah… Jawab:
Hantaran Kalor :
Kalor yang di lepas oleh logam I akan
diserap oleh logam II sehingga berlaku
persamaan:

Karena Luas dan panjang logam


tersebut sama, jadi A dan l dapat
dihilangkan.
Sehingga menjadi:
=

Konduktivitas termal KII pada ruas kiri


dan ruas kanan dapat di coret,
77

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


Sehingga menjadi:

Jadi suhu pada sambungan kedua


logam tersebut adalah 20oC.
8  Mengidentifikasi Sebuah batang baja luas permukaannya
Diketahui:
masalah 400 cm2 dan tebalnya 20 cm. Perbedaan
A = 400 cm2 = 0,04 m2
 Membuat rencana suhu antara kedua permukaan baja = 20 cm = 0,2 m
penyelesaian ∆T
adalah 4 K. Jika koefesien konduksi = 4 Kelvin
masalah termal baja adalah 50 W/mK. Berapakah
k = 50 W/mK
 Melaksanakan banyak kalor yang dapat dihantarkan
rencana oleh baja tiap detik ? Ditanya:
 Memeriksa kembali Q……………..?

Jawab:
Q = k.A
=
=
= 40 W
78

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


9  Mengidentifikasi Es bermassa M gram bersuhu 0oC Diketahui:
masalah dimasukkan ke dalam air bermassa 250 m1 = 250 g
 Membuat rencana g bersuhu 20oC yang ditempatkan dalam t01 = 20oC
penyelesaian bejana khusus. Anggap bejana tidak t02 = 0oC
masalah menyerap atau melepas kalor. Jika Les = t = 5oC
 Melaksanakan 80 , cair = 1 .C. Semua es cair = 1 .C
rencana mencair dan kesetimbangan termal Les = 80 kal/g
 Memeriksa kembali tercapai pada suhu 5oC, maka massa es
(M) adalah ? Ditanya:
Massa es (m2) …?

Jawab:
Persamaan Azas Black:
Qlepas = Qserap

Karena mengalami peleburan pada es


Maka persamaan menjadi:

Jadi, massa es (m2) adalah 44,11 g.


79

No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor


10  Mengidentifikasi Di dalam sebuah gelas terdapat 80 gram Diketahui:
masalah air yang suhunya 0℃, dicampurkan m1 = 80 gram
 Membuat rencana dengan 50 gram air yang suhunya m2 = 50 gram
penyelesaian 100℃. Berapakah suhu akhir air setelah T1 = 0oC
masalah dicampurkan ? T2 = 100oC
 Melaksanakan Ditanya:
rencana Suhu Campuran (Tx)….?
 Memeriksa kembali
Jawab:
Qlepas = Qterima

80 g (Tx – 0oC) = 50 g (100oC – Tx)


80 g. Tx = 5000 goC – 50 g Tx
80 g. Tx + 50 g Tx = 5000 goC
130 g. Tx = 5000 goC
Tx =
Tx = 38,46 oC
Jadi suhu campurannya adalah 38,46 oC
80

Lampiran 3
Pedoman Penskoran Tes Pemecahan Masalah

No Indikator Aspek Penilaian Skor Total


Soal Pemecahan Skor
Masalah
Menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui 3
Memahami dan apa yang ditanyakan dari soal dengan tepat
masalah Menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui 2
dan apa yang ditanyakan dari soal dengan kurang
3
tepat
1,2,3 Hanya menuliskan atau menyebutkan apa yang 1
,4,5, diketahui.
6, Tidak menuliskan atau tidak menyebutkan apa 0
7,8,9 yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal
, dan Menyajikan urutan langkah penyelesaian yang 3
10 Membuat benar dan mengarah pada jawaban yang benar 3
rencana Menyajikan urutan langkah penyelesaian dengan 2
penyelesaian benar, tetapi mengarah pada jawaban yang salah
masalah Menyajikan urutan langkah penyelesaian, tetapi 1
urutan penyelesaian yang disajikan kurang tepat
Tidak menyajikan urutan langkah penyelesaian 0
Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan 3
Melaksanakan hasil benar
rencana Menggunakan prosedur tertentu yang benar tetapi 2 3
jawaban salah
Ada penyelesaian, tetapi prosedur tidak jelas 1
Tidak ada penyelesaian sama sekali 0
Memeriksa Melakukan pengecekan terhadap proses dan 3
Kembali jawaban dengan tepat serta memberikan
kesimpulan yang benar
3
Melakukan pengecekan terhadap proses dan 2
jawaban dengan kurang tepat serta memberikan
kesimpulan yang benar
Tidak melakukan pengecekan terhadap proses dan 1
jawaban serta memberikan kesimpulan yang salah
Tidak melakukan pengecekan terhadap proses dan 0
jawaban serta tidak memberikan kesimpulan
Jumlah 12
81

Tabel diatas merupakan rubrik penilaian tes Pemecahan Masalah untuk memberikan
skor pada masing-masing soal dan skor keseluruhan soal. Skor maksimum dari 1 soal
adalah 12 dan skor maksimum untuk semua soal (10 soal) adalah 120. Skor
dikonversi kedalam nilai sesuai perhitungan berikut:

Nilai Keterampilan Berfikir Kreatif =

Berdasarkan nilai akhir keterampilan pemecahan masalah dibuat kesimpulan taraf


keterampilan berdasarkan Tabel berikut :
Nilai akhir Kriteria
81 – 100 Sangat Baik
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup
21 – 40 Kurang
0 – 20 Sangat Kurang

Cara memberikan skor terhadap keempat indikator pemecahan masalah dapat kita
cermati dari jawaban masing-masing siswa dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Apabila siswa Menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal dengan tepat skor ciri memahami masalah yang tinggi
demikian juga sebaliknya.
2) Apabila siswa Menyajikan urutan langkah penyelesaian yang benar dan
mengarah pada jawaban yang benar maka siswa dapat dikatakan Membuat
rencana penyelesaian masalah yang tinggi demikian juga sebaliknya.
3) Apabila siswa Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan hasil benar maka
siswa dapat dikatakan memiliki skor ciri Melaksanakan rencana yang tinggi
demikian juga sebaliknya.
4) Apabila siswa Melakukan pengecekan terhadap proses dan jawaban dengan tepat
serta memberikan kesimpulan yang benar maka siswa dapat dikatakan memiliki
skor ketelitian memeriksa kembali jawaban yang tinggi demikian juga
sebaliknya.
82

Lampiran 4
VALIDITAS INSTRUMEN TES OLEH TIM AHLI
1. Abdul Rais, S.Pd., ST., M.Si
83
84
85
86
87

2. Drs. Juniar Hutahean, M.Si


88
89
90
91
92

3. Nurhaida, S.Pd
93
94
95
96
97

4. Yesi Indriani S.Pd


98
99
100
101
102

5. Aditya Putra Sanjaya, S.Pd


103
104
105
106
107

Lampiran 5
REKAPITULASI VALIDITAS INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Nomor Soal
No Nama Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saran/Komentar
1 Abdul Rais, S.Pd., 100% 100% 100% 100% 98.43% 100% 100% 100% 98.43 % 98.43% Revisi pertanyaan dan
revisi kasus, soal
ST., M.Si
sudah baik setelah
direvisi.
2 Drs. Juniar 84.37% 89.06% 82.81% 87.5% 87.5% 89.06% 89.06% 84.43% 87.5% 87.5%
Hutahaean, M.Si. -

3 Nurhaida, S.Pd 87.5% 90.62% 89.06% 87.5% 85.93% 92.21% 84.43% 85.93% 84.37% 89.06% Soal sudah bisa
digunakan
4 Yesi Indriani S.Pd 90.62% 89.06% 92.18% 87.5% 85.93% 87.5% 90.62% 89.06% 89.06% 87.5% Soal sudah terstruktur
dengan baik tetapi
masih terdapat
bahasa yang perlu
diperbaiki.
5 Aditya Putra 75% 75% 68.78% 71.87% 71.87% 79.68% 71,87% 76.56% 76.56% 71.87% Perbaiki kalimat
sesuai dengan EYD
Sanjaya, S.Pd
ne 5 5 5 5 5 5 5 5
CVR 1 1 1 1 1 1 1 1
Kriteria Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
108

Lampiran 6
PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN TES

Rumus untuk menghitung nilai CVR ( Content Validity Ratio) Lawshe, yaitu:

Cara yang dapat dilakukan untuk mengukur validitas Lawshe adalah:


1. Melihat nilai CVR pada tabel untuk N = 5, yaitu 0,99.
2. Mencari validitas dari item no.1

Nilai CVR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 1 maka dengan melihat
CVR yang ada pada tabel CVR Lawshe yaitu 0,99. Maka soal nomor 1 dikatakan
valid dikarenakan CVRhitung > CVRtabel atau 1 > 0,99. Untuk item soal yang lain
berlaku sama.
Tabel Validitas Instrumen Tes
Nomor Soal ne CVR Keterangan
1 5 1 Valid
2 5 1 Valid
3 5 1 Valid
4 5 1 Valid
5 5 1 Valid
6 5 1 Valid
7 5 1 Valid
109

8 5 1 Valid
9 5 1 Valid
10 5 1 Valid
110

Lampiran 7
INSTRUMEN TES FISIKA BERBASIS HOTS KETERAMPILAN
PEMECAHAN MASALAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Materi : Suhu dan Kalor
Kelas/Semester : XI/II (Satu)
Soal Essay
1. Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (koefisien muai linear α = 18 x
10-6 m pada suhu 0oC dengan jari-jari 1 m.jika bola tersebut dipanaskan
sampai 80oC, maka pertambahan luas permukaan bola adalah sebesar…..m2
2. Sebuah tong besi (koefisien muai panjang besi adalah 12 x 10-6 /oC)
bervolume 70 liter diisi minyak sampai penuh (koefisien muai volume 950 x
10-6 /oC) dan diletakkan di halaman rumah pada saat pagi hari dengan suhu 20
o
C. Pada siang hari, suhu naik menjadi 40 oC. Akibatnya, terjadi pemuaian
minyak yang sebagiannya tumpah sebanyak.
3. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga
120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ. Tentukan kalor jenis
besi.....
4. Di dalam bejana, terdapat air teh sebanyak 60 mL dengan suhu 80 oC.
Kemudian, ke dalam gelas tersebut ditambahkan air sebanyak 30 mL bersuhu
5oC. Jika diketahui kalor jenis air teh sama dengan kalor jenis air dingin, suhu
campuran air tersebut adalah…
5. Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 0C dipanaskan dengan
energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g oC, tentukanlah
temperatur air setelah pemanasan tersebut.....
6. Sepotong aluminium massanya 1 kg dan suhunya 50oC dimasukkan ke dalam
air yang massanya 0,5 kg dan suhu air 25oC. Setelah terjadi keseimbangan
suhunya menjadi 36oC. Dari hasil percobaan ini, kalor jenis aluminium
adalah….
7. Batang logam yang memiliki ukuran sama namun terbuat dari logam yang
berbeda digabung seperti pada gambar berikut.

t = 30oC t = 0oC
I II

t=?
111

Jika konduktivitas thermal logam I = 2 kali konduktivitas logam II, maka suhu
sambungan tersebut adalah…
8. Sebuah batang baja luas permukaannya 400 cm2 dan tebalnya 20 cm.
Perbedaan suhu antara kedua permukaan baja adalah 4 K. Jika koefesien
konduksi termal baja adalah 50 W/mK. Berapakah banyak kalor yang dapat
dihantarkan oleh baja tiap detik ?
9. Es bermassa M gram bersuhu 0oC dimasukkan ke dalam air bermassa 250 g
bersuhu 20oC yang ditempatkan dalam bejana khusus. Anggap bejana tidak
menyerap atau melepas kalor. Jika Les = 80 , cair = 1 .C. Semua es
o
mencair dan kesetimbangan termal tercapai pada suhu 5 C, maka massa es
(M) adalah ?
10. Di dalam sebuah gelas terdapat 80 gram air yang suhunya 0℃, dicampurkan
dengan 50 gram air yang suhunya 100℃. Berapakah suhu akhir air setelah
dicampurkan ….
112

Lampiran 8
REKAPITULASI RELIABILITAS INSTRUMEN TES

Nomor Soal
No. Nama Siswa ΣXt ΣXt²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 10 12 10 12 6 6 11 9 9 97 9409
2 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74 5476
3 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66 4356
4 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69 4761
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
5 Tampubolon 85 7225
6 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87 7569
Reka Triya Ayu
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
7 Ginting 96 9216
8 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86 7396
9 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99 9801
10 Rosian Nauli Manalu 12 9 12 9 12 8 7 9 6 9 93 8649
11 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89 7921
12 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95 9025
13 Mana Youtita Silitonga 11 4 9 10 9 12 6 9 11 9 90 8100
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
14 Gwining 90 8100
15 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67 4489
16 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60 3600
17 Dinda Sri Dewi 6 9 9 4 4 5 4 8 8 6 63 3969
113

18 Anggi Sunico 7 4 5 4 2 9 6 8 6 7 58 3364


19 Rianti Suci 11 12 12 11 8 6 2 8 9 8 87 7569
20 Julianto Sinaga 12 6 12 10 12 8 4 12 10 6 92 8464
21 Wahyu Kedol 4 6 12 8 4 4 2 9 9 6 64 4096
22 Mhd. Aidil 11 9 12 12 8 8 2 11 9 9 91 8281
23 M. Iqbal Fadhilah 6 6 5 4 8 2 2 9 12 4 58 3364
Yoqtan Daka
2 6 10 8 8 8 4 8 8 7
24 Simajuntak 69 4761
25 Tomi Btulu Bakara 7 6 12 6 8 8 2 9 9 7 74 5476
Elisabeth Panilian
7 6 7 7 6 8 0 9 6 7
26 Pasaribu 63 3969
27 Kayla Sabila 7 6 9 5 6 1 2 4 8 4 52 2704
Grasia Crustia
8 6 8 12 7 8 0 12 8 9
28 Panjaitan 78 6084
29 Mita 7 6 12 7 8 9 2 8 8 6 73 5329
30 Putri Angelina 6 9 10 8 8 9 0 8 8 6 72 5184
Σxi 258 232 300 252 240 224 107 260 249 215 2337 187707
ΣXi² 2448 1960 3192 2354 2102 1846 537 2350 2117 1613
(Σxi)² 66564 53824 90000 63504 57600 50176 11449 67600 62001 46225
Varian Skor Tiap Item 7,90345 5,71954 6,62069 8,17931 6,27586 5,98161 5,35747 3,33333 1,73448 2,48851
Sigma Varian Skor Tisap Item 53,59425287
Varian Total 194,9896552
r11 0,805714551
Kriteria Sangat Tinggi
114

PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN TES


Rumus untuk mencari nilai reliabilitas menggunakan rumus alpha, yaitu:

( )( )

Adapun langkah-langkah untuk mencari nilai reliabilitas instrumen ini adalah:


1. Menjumlahkan skor yang dicapai oleh masing-masing siswa dan mencari skor
total yang dicapai oleh masing-masing siswa untuk ke-7 item (Xt) serta mencari
kuadrat dari skor total (Xt2) tersebut. Hasilnya seperti tabel diatas.
2. Mencari jumlah kuadrat item ΣXi2 pada item 1-7.
3. Mencari varian dari masing-masing item:
a. Mencari varian dari item no. 1

b. Mencari varian dari item no. 2



Dengan cara yang sama diperoleh nilai varians pada masing-masing item
seperti tabel diatas.
4. Menjumlahkan varian skor item secara keseluruhan
115

5. Mencari varian total dengan menggunakan dengan menggunakan rumus:



6. Mencari koefisien realibilitas tes, dengan menggunakan rumus alpha:



( )( )

( )( )

( )

0.80571
Berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai reliabilitas yang didapatkan pada penelitian ini
sebesar 0.80571termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.
116

Lampiran 9
REKAPITULASI TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES
Nomor Soal
No. Nama Siswa Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 12 10 1012 6 6 11 9 9 97
2 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74
3 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66
4 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
5 Tampubolon 85
6 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87
Reka Triya Ayu
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
7 Ginting 96
8 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86
9 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99
Rosian Nauli
12 9 12 9 12 8 7 9 6 9
10 Manalu 93
11 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89
12 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95
Mana Youtita
11 4 9 10 9 12 6 9 11 9
13 Silitonga 90
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
14 Gwining 90
15 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67
16 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60
117

17 Dinda Sri Dewi 6 9 9 4 4 5 4 8 8 6 63


18 Anggi Sunico 7 4 5 4 2 9 6 8 6 7 58
19 Rianti Suci 11 12 12 11 8 6 2 8 9 8 87
20 Julianto Sinaga 12 6 12 10 12 8 4 12 10 6 92
21 Wahyu Kedol 4 6 12 8 4 4 2 9 9 6 64
22 Mhd. Aidil 11 9 12 12 8 8 2 11 9 9 91
23 M. Iqbal Fadhilah 6 6 5 4 8 2 2 9 12 4 58
Yoqtan Daka
2 6 10 8 8 8 4 8 8 7
24 Simajuntak 69
25 Tomi Btulu Bakara 7 6 12 6 8 8 2 9 9 7 74
Elisabeth Panilian
7 6 7 7 6 8 0 9 6 7
26 Pasaribu 63
27 Kayla Sabila 7 6 9 5 6 1 2 4 8 4 52
Grasia Crustia
8 6 8 12 7 8 0 12 8 9
28 Panjaitan 78
29 Mita 7 6 12 7 8 9 2 8 8 6 73
30 Putri Angelina 6 9 10 8 8 9 0 8 8 6 72
Jumlah 258 232 300 252 240 224 107 260 249 215
Rata-rata 8,6 7,733333 10 8,4 8 7,466667 3,566667 16,77419 8,3 13,87097
Skor Maksimum 12
Tingkat Kesukaran 0,716667 0,644444 0,833333 0,7 0,666667 0,622222 0,297222 0,722222 0,691667 0,597222
Keterangan Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang
118

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN TES


Rumus untuk mecari tingkat kesukaran masing-masing soal, yaitu:

1. Menghitung jumlah nilai setiap siswa dalam menjawab masing-masing item


soal (ΣX).
2. Menghitung nilai tingkat kesukaran masing-masing item soal.
3. Menyesuaikan nilai tingkat kesukaran yang didapatkan dengan tabel kriteria
tingkat kesukaran.
a. Tingkat kesukaran dari item no. 1

Berdasarkan tabel kriteria tingkat kesukaran, nilai tingkat kesukaran


termasuk dalam kategori mudah.

b. Tingkat kesukaran item no. 2


Berdasarkan tabel kriteria tingkat kesukaran, nilai tingkat kesukaran


termasuk dalam kategori sedang.

c. Tingkat kesukaran dari item no. 3


119

Berdasarkan tabel kriteria tingkat kesukaran, nilai tingkat kesukaran


termasuk dalam kategori mudah.

Dengan cara yang sama diperoleh kriteria tingkat kesukaran pada masing-masing
item seperti pada tabel berikut:

Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

Nomor soal TK Keterangan


1 0,71667 Mudah
2 0,64444 Sedang
3 0,83333 Mudah
4 0,7 Sedang
5 0,66667 Sedang
6 0,62222 Sedang
7 0,29722 Sukar
8 0,72222 Mudah
9 0,69167 Sedang
10 0,59722 Sedang
120

Lampiran 10
REKAPITULASI DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
Nomor Soal
No. Nama Siswa Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 10 12 10 12 6 6 11 9 9 97
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
2 Tampubolon 85
3 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87
Reka Triya Ayu

kelompok atas
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
4 Ginting 96
5 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86
6 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99
7 Rosian Nauli Manalu 12 9 12 9 12 8 7 9 6 9 93
8 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89
9 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95
10 Mana Youtita Silitonga 11 4 9 10 9 12 6 9 11 9 90
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
11 Gwining 90
12 Rianti Suci 11 12 12 11 8 6 2 8 9 8 87
13 Julianto Sinaga 12 6 12 10 12 8 4 12 10 6 92
14 Mhd. Aidil 11 9 12 12 8 8 2 11 9 9 91
Grasia Crustia
8 6 8 12 7 8 4 12 8 9
15 Panjaitan 82
Jumlah 165,0 131 166,0 162,0 139,0 124,0 69,0 148,0 129,0 126,0 1359
Rata-rata atas 11 8,73333333 11,066667 10,8 9,2666667 8,2666667 4,6 9,8666667 8,6 8,4
121

16 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74
17 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66
18 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69
19 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67

kelompok bawah
20 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60
21 Dinda Sri Dewi 6 9 9 4 4 5 6 8 8 6 65
22 Anggi Sunico 7 4 5 4 2 9 7 8 6 7 59
23 Wahyu Kedol 4 6 12 8 4 4 2 9 9 6 64
24 M. Iqbal Fadhilah 6 6 5 4 8 2 2 9 12 4 58
Yoqtan Daka
2 6 10 8 8 8 4 8 8 7
25 Simajuntak 69
26 Tomi Btulu Bakara 7 6 12 6 8 8 4 9 9 7 76
Elisabeth Panilian
7 6 7 7 6 8 0 9 6 7
27 Pasaribu 63
28 Kayla Sabila 7 6 9 5 6 1 0 4 8 4 50
29 Mita 7 6 12 7 8 9 7 8 8 6 78
30 Putri Angelina 6 9 10 8 8 9 0 8 8 6 72
Jumlah 93 101 134 90 101 100 50 112 120 89 990
Rata-rata Bawah 6,2 6,73333333 8,9333333 6 6,7333333 6,6666667 3,3333333 7,4666667 8 5,9333333
DP 0,4 0,16666667 0,1777778 0,4 0,2111111 0,1333333 0,1055556 0,2 0,05 0,2055556
Kriteria Baik Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup
122

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA TES


Rumus untuk mencari daya pembeda masing-masing soal, yaitu:

Cara untuk mencari kriteria tingkat kesukaran masing-masing soal, yaitu:


1. Mengurutkan nilai kseluuruhan siswa dari nilai tertinggi ke nilai terendah.
2. Mengambil 50% dari jumlah siswa dengan nilai tertinggi untuk menjadi data
kelompok atas dan 50% dari jumlah siswa dengan nilai terendah untuk
menjadi data kelompok bawah.
3. Menghitung nilai rata-rata masing-masing soal pada kelompok atas (MA) dan
nilai rata-rata masing-masing soal pada kelompok bawah (MB).
4. Menghitung nilai daya pembeda pada masing-masing soal.
a. Daya pembeda pada item no. 1

0.4
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0.4 termasuk
kedalam kategori baik.

b. Daya pembeda pada item no. 2

0.16667
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0,16667
termasuk kedalam kategori jelek.
c. Daya pembeda pada item no. 3
123

0.17778
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0,17778
termasuk kedalam kategori cukup.
Dengan cara yang sama diperoleh kriteria daya pembeda pada masing-masing item
seperti pada tabel berikut:

Nomor Soal DP Keterangan


1 0.4 Baik
2 0.6667 Jelek
3 0.17778 Jelek
4 0.4 Baik
5 0.2111 Cukup
6 0.1333 Jelek
7 0.10556 Jelek
8 0.2 Cukup
9 0.05 Jelek
10 0.20556 Cukup
124

Lampiran 11
REKAPITULASI RESPON SISWA

Berdasarkan respon masing-masing siswa, yaitu:


Tabel 1. Respon Masing-Masing Siswa
No Nama Siswa Skor %Respon
1 Devu Fahdila 42 88%
2 Daniel Hutagalung 34 71%
3 Miranda Simbolon 41 85%
4 Delon Sihombing 38 79%
5 Jonathan Anggara T 38 79%
6 Imam T.S 40 83%
7 Reka Triya Ayu Ginting 32 67%
8 Qorry Tania 36 75%
9 Alya Harfila 44 92%
10 Chronika Margaretha 44 92%
11 Rosia Nauli Manalu 43 90%
12 Satro Gunawan 48 100%
13 Siti Dirani Khairin 39 81%
14 Mana Youtita Silitonga 41 85%
15 Gresya Septiyana Gwining 43 90%
16 Della Angelina 42 88%
17 Rizki Agustina 33 69%
18 Dinda Sri Dewi 34 71%
19 Anggi Sunico 39 81%
20 Rianti Suci 38 79%
21 Julianto Sinaga 39 81%
22 Wahyu Kedol 47 98%
23 Mhd. Aidil 48 100%
24 M. Iqbal Fadilah 36 75%
25 Yoqtan Daka Simanjuntak 35 73%
26 Tomi Btulu Bakara 37 77%
27 Kayla Sabila 42 88%
28 Garsia Crustia Panjaitan 37 77%
29 Mita 42 88%
30 Putri Angelina 42 88%
Rata-rata 39,8 83%
125

Berdasarkan masing-masing indikator, yaitu:


Tabel 2. Respon Siswa Masing-Masing Indikator
No. Pernyataan Skor Respon
1 Soal menggunakan bahasa yang mudah 91 76%
dipahami
2 Soal menggunakan kalimat yang tidak 86 71%
menimbulkan makna ganda
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi 100 83%
yang telah dipelajari
4 Pernyataan yang diberikan di dalam soal 97 81%
menggunakan kalimat yang saling
berhubungan dan berkaitan, sehingga
informasi yang diberikan pada kalimat
mudah ditangkap dan dipahami
5 Petunjuk pengerjaan soal jelas, sehingga 97 81%
mempermudah saya dalam menjawab soal.
6 Penyajian gambar, grafik, dan tabel dalam 94 78%
soal jelas dan mudah dipahami.
7 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 86 71%
menantang saya untuk menjawabnya
8 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 90 75%
sesuai dengan tingkat pengetahuan saya
9 Pertanyaan yang diajukan didalam soal 99 82%
dapat mendorong saya untuk memecahkan
masalah.
10 Pertanyaan yang diajukan menggiring saya 100 83%
untuk dapat memberikan pemecahan
masalah secara rinci dengan konsep suhu
dan kalor
Rata-rata 94 78,1%
126

Lampiran 12

PRODUK INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Materi : Suhu dan kalor
Kelas/Semester : XI/II (Satu)
No Indikator Soal Penyelesaian Soal
1  Mengidentifikasi Sebuah bola berongga terbuat dari Dik:
masalah perunggu (koefisien muai linear α = 18 x α = 18 x 10-6 m
 Membuat rencana 10-6 m pada suhu 0oC dengan jari- To = 0oC
penyelesaian jari 1 m.jika bola tersebut dipanaskan Ro = 1 m
masalah sampai 80oC, maka pertambahan luas T1 = 80oC
 Melaksanakan permukaan bola adalah sebesar…..m2 80oC - 0oC = 80oC
rencana
 Memeriksa kembali Dit:
Perubahan luas permukaan bola?

Jawab:
 Menghitung luas permukaan
bola (A0)
127

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


 Menghitung pertambahan luas
permukaan bola

Maka, pertambahan luas permukaan


bola setelah dipanaskan sampai 80oC
adalah .

Sebuah tong besi (koefisien muai panjang Diketahui:


2  Mengidentifikasi besi adalah 12 x 10-6 /oC bervolume 70
masalah liter diisi minyak sampai penuh
 Membuat rencana (koefisien muai volume 950 x 10-6 /oC)
penyelesaian dan diletakkan di halaman rumah pada
masalah saat pagi hari dengan suhu 20 oC. Pada
 Melaksanakan siang hari, suhu naik menjadi 40 oC.
rencana Akibatnya, terjadi pemuaian minyak yang
 Memeriksa kembali sebagiannya tumpah sebanyak. =

Ditanya:
Volume minyak yang tumpah (V) = ?
Jawab:
128

No Indikator Soal Penyelesaian Soal

(70)(20) = ( (1400)
= 1279600 x
= 1,28 liter = 1,3 liter
Jadi, volume minyak yang tumpah pada
saat siang hari dengan suhu 40oC
adalah 1,3 liter.
3  Mengidentifikasi Sepotong besi yang memiliki massa 3 Diketahui:
masalah kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga
 Membuat rencana 120° C. Jika kalor yang diserap besi T2 =
penyelesaian sebesar 135 kJ. Tentukan kalor jenis m
masalah besi.....
 Melaksanakan Q = 135 kJ = 135.000 J
rencana
 Memeriksa kembali Ditanya:
c ….?
Jawab:

Kalor Jenis Besi


129

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


4  Mengidentifikasi Di dalam bejana, terdapat air teh Diketahui:
masalah sebanyak 60 mL dengan suhu 80oC. Vteh = 60 mL
 Membuat rencana Kemudian, ke dalam gelas tersebut Tteh = 80oC
penyelesaian ditambahkan air sebanyak 30 mL Vair =30 mL
masalah bersuhu 5oC. Jika diketahui kalor jenis Tair = 5oC
 Melaksanakan air teh sama dengan kalor jenis air Ditanya:
rencana dingin, suhu campuran air tersebut Tcampuran….?
 Memeriksa kembali adalah… Jawab:

5  Mengidentifikasi Air sebanyak 100 gram yang memiliki Diketahui :


masalah temperatur 250C dipanaskan dengan m = 100 g
 Membuat rencana energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor
penyelesaian jenis air 1 kal/goC, tentukanlah
masalah temperatur air setelah pemanasan
 Melaksanakan tersebut..... Ditanya:
rencana setelah dipanaskan ?
 Memeriksa kembali Jawab:

Perubahan temperatur memiliki arti


130

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


selisih antara temperatur akhir air
setelahpemanasan terhadap temperatur
awal, atau secara matematis dituliskan
sebagai berikut.

Jadi, temperatur akhir air setelah


pemanasan adalah 35°C.
6  Mengidentifikasi Sepotong aluminium massanya 1 kg dan Diketahui:
masalah suhunya 50oC dimasukkan ke dalam air Maluminium = 1 kg
 Membuat rencana yang massanya 0,5 kg dan suhu air Taluminium = 50oC
penyelesaian 25oC. Setelah terjadi keseimbangan Tair = 25oC
masalah suhunya menjadi 36oC. Dari hasil Takhir = 36oC
 Melaksanakan percobaan ini, kalor jenis aluminium mair = 0,5 kg
rencana adalah….
 Memeriksa kembali Ditanya:
Kalor jenis aluminium (c)…..?
Jawab:
Qlepas = Qterima

(36oC – 25oC)
131

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


7  Mengidentifikasi Batang logam yang memiliki ukuran Diketahui:
masalah sama namun terbuat dari logam yang t0I = 30oC
 Membuat rencana berbeda digabung seperti pada gambar t0II = 0oC
penyelesaian berikut. A1 = A2
masalah t = 30oC t = 0oC L1 = L2
 Melaksanakan I II K1 = 2K2
rencana
 Memeriksa kembali t=? Ditanya:
Jika konduktivitas thermal logam I = 2 Suhu sambungan (t) ….?
kali konduktivitas logam II, maka suhu
sambungan tersebut adalah… Jawab:
Hantaran Kalor :
Kalor yang di lepas oleh logam I akan
diserap oleh logam II sehingga berlaku
persamaan:

Karena Luas dan panjang logam


tersebut sama, jadi A dan l dapat
dihilangkan.
Sehingga menjadi:
=

Konduktivitas termal KII pada ruas kiri


dan ruas kanan dapat di coret,
132

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


Sehingga menjadi:

Jadi suhu pada sambungan kedua


logam tersebut adalah 20oC.
8  Mengidentifikasi Sebuah batang baja luas permukaannya
Diketahui:
masalah 400 cm2 dan tebalnya 20 cm. Perbedaan
A = 400 cm2 = 0,04 m2
 Membuat rencana suhu antara kedua permukaan baja = 20 cm = 0,2 m
penyelesaian ∆T
adalah 4 K. Jika koefesien konduksi = 4 Kelvin
masalah termal baja adalah 50 W/mK. Berapakah
k = 50 W/mK
 Melaksanakan banyak kalor yang dapat dihantarkan
rencana oleh baja tiap detik ? Ditanya:
 Memeriksa kembali Q……………..?

Jawab:
Q = k.A
=
=
= 40 W
133

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


9  Mengidentifikasi Es bermassa M gram bersuhu 0oC Diketahui:
masalah dimasukkan ke dalam air bermassa 250 m1 = 250 g
 Membuat rencana g bersuhu 20oC yang ditempatkan dalam t01 = 20oC
penyelesaian bejana khusus. Anggap bejana tidak t02 = 0oC
masalah menyerap atau melepas kalor. Jika Les = t = 5oC
 Melaksanakan 80 , cair = 1 .C. Semua es cair = 1 .C
rencana mencair dan kesetimbangan termal Les = 80 kal/g
 Memeriksa kembali tercapai pada suhu 5oC, maka massa es
(M) adalah ? Ditanya:
Massa es (m2) …?

Jawab:
Persamaan Azas Black:
Qlepas = Qserap

Karena mengalami peleburan pada es


Maka persamaan menjadi:

Jadi, massa es (m2) adalah 44,11 g.


134

No Indikator Soal Penyelesaian Soal


10  Mengidentifikasi Di dalam sebuah gelas terdapat 80 gram Diketahui:
masalah air yang suhunya 0℃, dicampurkan m1 = 80 gram
 Membuat rencana dengan 50 gram air yang suhunya m2 = 50 gram
penyelesaian 100℃. Berapakah suhu akhir air setelah T1 = 0oC
masalah dicampurkan ? T2 = 100oC
 Melaksanakan Ditanya:
rencana Suhu Campuran (Tx)….?
 Memeriksa kembali
Jawab:
Qlepas = Qterima

80 g (Tx – 0oC) = 50 g (100oC – Tx)


80 g. Tx = 5000 goC – 50 g Tx
80 g. Tx + 50 g Tx = 5000 goC
130 g. Tx = 5000 goC
Tx =
Tx = 38,46 oC
Jadi suhu campurannya adalah 38,46 oC
135

Lampiran 13

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pembagian instrumen soal HOTS ke siswa/i : Pembagian angkat uji respon siswa :

Foto bersama siswa/i kelas XI-IPA 4


136

Foto bersama Validator :


( Nurhaida, S.Pd ) ( Yesi Indriani, S.Pd )

Foto bersama Guru Pamong ( Dra. Sri Rosharniaty )


137

Lampiran 14

LEMBAR JAWABAN SISWA


138
139
140
141
142
143

Lampiran 15

ANGKET RESPON SISWA


144
145

Lampiran 16

SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN


146

Lampiran 17

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai