45
46
Materi suhu dan kalor merupakan salah satu materi pokok pada kelas
XI. Sehingga silabus yang digunakan merupakan silabus Fisika untuk
materi kelas XI. Kompetensi dasar materi suhu dan kalor di kelas XI
SMA, yaitu:
3.5.Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang
meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
4.5.Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik
termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya
Kompetensi dasar tersebut menjadi dasar pembuatan soal yang
disesuaikan dengan indikator pemecahan masalah menurut Polya.
Indikator pemecahan masalah terdiri dari 5 hal, yaitu Mengidentifikasi
masalah, Membuat rencana penyelesaian masalah, Melaksanakan
rencana, dan Memeriksa kembali.
Namun pada saat soal ditunjukkan ke salah satu validator ahli, soal masih
belum dikatakan dapat mengukur keterampilan pemecahan masalah. Karena
salah satu kriteria soal dapat dikatakan HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah adalah soal harus memiliki stimulus, kemudian
pertanyaannya mengarahkan siswa untuk memikirkan jawaban secara rinci.
Setelah membaca dan mencari tahu dari beberapa sumber tentang soal untuk
megukur keterampilan pemecahan masalah, maka peneliti merombak semua
intrumen yang sebelumnya dibuat menjadi instrumen baru sesuai dengan kriteri
pemecahan masalah.
Selain kisi-kisi instrumen tes, hasil yang diperoleh dalam tahapan
perancangan produk dalam proses pengembangan yang dilakukan terdapat juga
pedoman penskoran yang digunakan sebagai petunjuk dalam memeriksa hasil
jawaban siswa yang terletak di lampiran 3, angket validitas yang digunakan
untuk memvalidasi instrumen tes oleh tim ahli yang terletak dilampiran 4, dan
angket respon siswa yang digunakan untuk melihat pendapat siswa terhadap
instrumen tes yang terletak di lampiran 15.
siswa dan mana yang tidak. Berdasarkan hasil CVR Lawshe yang diperoleh,
semua soal dinyatakan valid. Adapun hasil perhitungan Lawshe terdapat pada
Tabel 4.2. dibawah ini dan rekapitulasi hasil perhitungan maupun perhitungan
validitas Lawshe terdapat dilampiran 6.
Tabel 4.1 Hasil CVR Instrumen Tes
Nomor Soal ne CVR Keterangan
1 5 1 Valid
2 5 1 Valid
3 5 1 Valid
4 5 1 Valid
5 5 1 Valid
6 5 1 Valid
7 5 1 Valid
8 5 1 Valid
9 5 1 Valid
10 5 1 Valid
Rata-rata CVR 1
Kemudian soal yang telah divalidkan oleh tim ahli atau validator
memiliki revisi kecil yaitu, revisi kasus, seperti revisi konstruk maupun revisi
materi. Adapun saran dan komentar dari validator ditunjukkan pada tabel 4.2
dibawah ini:
Tabel 4.2 Validitas Instrumen Tes
No Jenis Persyaratan Sebelum Revisi Komentar Setelah Revisi
A. Ranah Materi
B Ranah Konstruksi
dingin, suhu
campuran air
tersebut
adalah…
C Ranah Bahasa
guru yang ada disekolah SMAN 2 Percut Sei Tuan. Sehingga diperoleh bahwa
guru sudah menggunakan instrumen soal berbasis HOTS tetapi penggunaan
instrumen tersebut masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Sehingga dosen
pembimbing memberikan saran untuk menganalisis kurikulum dan mencari
tahu tuntutan dari kurikulum yang digunakan pada saat ini.
b. Tahap desain
Pada tahap ini peneliti sudah merancang instrumen tes berbasis hots untuk
mengukur keterampilan pemecahan masalah. Tetapi pada saat berdiskusi
dengan salah satu validator, instrumen yang dirancang belum memenuhi
kriteria pemecahan masalah. Karena soal pemecahan masalah sebaiknya
diberikan stimulus yang cukup panjang, kemudian pertanyaan diarahkan agar
siswa memikirkan informasi yang diberikan secara terperinci. Maka sesuai
dengan saran yang telah diberikan, instrumen yang sebelumnya telah dirancang
harus diubah sesuai dengan kriteria yang diminta.
c. Tahap pengembangan
Pada tahap pengembangan ini, peneliti melakukan perbaikan instrumen tes
melalui proses validasi sesuai dengan arahan validator.
d. Tahap implementasi
Pada tahap evaluasi ini, peneliti melakukan evaluasi sumatif yaitu
pengambilan keputusan tentang keberlanjutan instrumen tes. Pada evaluasi
sumatif dilakukan validitas isi dan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda instrumen tes yang dikembangkan, dan respon siswa.
1 5 1 Valid
2 5 1 Valid
3 5 1 Valid
4 5 1 Valid
6 5 1 Valid
7 5 1 Valid
9 5 1 Valid
10 5 1 Valid
20%
Valid
80%
Tidak Valid
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes dalam penelitian ini dihitung menggunakan formula Alpha.
Dengan menggunakan formula tersebut diketahui reliabilitas instrumen tes
dalam penelitian ini adalah 0,805714551dan berada pada kategori reliabilitas
tinggi. Adapun rekapitulasi reliabilitas instrumen tes terlampir pada Lampiran
8.
c. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil penelitian pada instrumen tes
yang dikembangkan, diperoleh data bahwa tiga soal pada kategori mudah, enam
soal pada kategori sedang dan satu soal pada kategori sukar. Seperti pada tabel
4.4, untuk lebih lanjut data terlampir pada Lampiran 9.
Tabel 4.4 Tingkat Kesukaran Tes
Nomor Tingkat Kategori Tingkat Kesukaran
Soal Kesukaran TK < 0,3 < TK < 0,7 TK >
0,3 0,7
1. 0,716667 Mudah
2. 0,644444 Sedang
3. 0,833333 Mudah
4. 0,7 Sedang
5. 0,666667 Sedang
6. 0,622222 Sedang
56
8. 0,722222 Mudah
9. 0,691667 Sedang
Tingkat Kesukaran
10%
30% Sedang
60%
Mudah
Sukar
d. Daya Beda
Daya pembeda pada penelitian ini ada tiga kriteria yaitu jelek, cukup, dan
baik. Hasil dari daya beda pada penelitian ini tertera pada Tabel 4.5 dan
rekapitulasi daya pembeda beserta perhitungan terdapat dilampiran 10.
Tabel 4.5. Hasil daya beda
5. 0,2111 Cukup
6. 0,1333 Jelek
7. 0,10556 Jelek
8. 0,2 Cukup
9. 0,05 Jelek
10. 0,20556 Cukup
Adapun interpretasi hasil daya beda instrumen tes dalam diagram seperti
gambar 4.3. dibawah ini:
Daya Beda
20%
50% Jelek
30% Cukup
Baik
e. Respon Siswa
Respon siswa yang diperoleh berdasarkan angket respon yang telah
diberikan kepada siswa dihitung dengan mencari % rata-rata nilai yang
didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan respon siswa terhadap
instrumen tes yaitu sebesar 78,1% dengan kategori baik. Adapun rekapitulasi
respon siswa terhadap instrumen tes terlampir pada lampiran 11. Adapun
respon siswa berdasarkan masing-masing indikator dapat dilihat dalam tabel
4.6. di bawah ini:
58
4.1.3. Pembahasan
Peneltian ini dilakukan di SMAN 2 Percut Sei Tuan pada semester genap
T.P 2021/2022 dikelas XI IPA 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kelayakan dari pengembangan instrumen tes berbasis HOTS untuk mengukur
keterampilan pemecahan masalah siswa pada suhu dan kalor. Penelitian ini
menggunakan model penelitian Research and Development (R&D), dengan
metode ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation, evaluation.
Untuk menguji kelayakan dari intrumen tes HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah ini, dilakukan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya beda. Karena persyaratan tes yang baik menurut (Arikunto, 2009) meliputi
validitas, reliabilitas, objektifitas, praktibilitas, dan ekonomis.
Penelitian ini menggunakan uji kelayakan validitas isi dan validitas butir
soal. Untuk validitas isi menghitung hasil data yang diberikan oleh validator
menggunakan CVR Lawshe, dimana nilai dari CVR yang diperoleh adalah 1
dengan 10 soal dinyatakan valid. Kemudian untuk mengetahui validitas butir soal
diperoleh soal yang valid sebanyak 8 soal dan 2 soal tidak valid. Karena pada
validitas butir soal, soal yang dikatan layak atau valid sebanyak 8 soal, maka 8
soal tersebut yang dapat digunakan. Searah dengan penelitian terdahulu oleh NKL
Ariska, dkk (2020) dimana dikatakan bahwa hasil validitas Lawshe CVR yang
dilakukan didapatkan hasil 8 butir dari 10 butir soal dinyatakan valid, dengan CVI
sebesar 0,76 dengan kategori sangat sesuai. Untuk uji kelayakan reliabilitas
memperoleh hasil sebanyak 0,805714551 dengan kriteria korelasi sangat tinggi.
Maka instrumen tes untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah dapat
dikatakan reliable karena r hitung > r tabel yaitu 0,805714551 > 0,361. Hasil
penelitian untuk reliable ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Undang
Rosidin, Agus Suyatna, dan Abdurrrahman Abdurahman (2019) dimana pada
penelitian tersebut didapat skor reliabilitas tes pilihan ganda sebesar 0,65 yang
termasuk kategori tinggi dan skor pada essay adalah 0,71 yang juga termasuk
kategori tinggi dengan r-tabel 0,345. Hal ini diperoleh dengan membandiingkan r-
60
tabel dengan nilai r-hitung yang diperoleh sehingga didapatkan hasil r-hitung > r-
tabel.
Tingkat kesukaran pada penelitian ini memiliki 3 kriteria yaitu mudah,
sedang, sukar. Tetapi pada hasil penelitian ini soal nomor 1,3 dan 8 memperoleh
tingkat kesukaran mudah, dan soal nomor 7 memperoleh tingkat kesukaran sukar,
untuk soal yang lain memperoleh tingkat kesukaran sedang. Menurut penelitian
yang dilakukan Abdul Malik, Undang Rosidin, Chandra Ertikanto (2018) soal
dengan tingkat kesukarana yang proporsional adalah soal yang baik, hal ini
dikarenak hasil tingkat kesukaran yang diperoleh oleh penelitian tersebut adalah
pilihan berganda memperoleh tingkat kesukaran mudah (10%), sedang (73,33%),
sulit (16,67%) dan pada soal essay diperoleh mudah (10%), sedang (60%), dan
sulit (10%). Sehingga berdasarkan hasil uji coba yang diperoleh tingkat kesukaran
dengan jumlah proporsional antara soal mudah dan sulit relatif seimbang. Dan uji
kelayakan yang terakhir adalah daya pembeda.
Pada daya beda terdapat 4 kriteria yaitu jelek, cukup, baik, dan baik sekali.
Daya beda pada penelitian ini memiliki 5 soal memiliki kriteria jelek, 3 soal
memiliki kriteria cukup dan 2 soal memiliki kriteria baik. Daya beda penelitian ini
dibagi dua dengan 50% kelompok bagian atas dan 50% kelompok bagian bawah.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Eka Lestari, Andik Purwanto ,
Indra Sakti (2019) dimana uji daya pembeda soal dihitung setelah memperoleh
soal-soal setelah melakukan revisi dengan nilai 90% sangat baik, 10% baik.
Dengan hasil 1 soal memiliki daya pembeda sangat baik, 3 memiliki daya beda
cukup baik, dan 1 soal memiliki daya beda kurang baik.
Adapun hasil rekapitulasi instrumen berdasarkan analisis butir soal dapat
dilihat dalam Tabel 4.7. dibawah ini:
61
fisika berbasis pada kategori terlaksana sedang (TS). Menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Edi Istiyono (2018) guru harus memberikan upaya ekstra
dalam mengaplikasikan asesmen pembelajaran berbasis HOTS. Dan pada
penelitian Merta Dhewa Kusuma, Undang Rosidin, Abdurrahman, Agus Suyatna
(2017) dimana penggunaan instrumen HOTS merupakan salah satu alternatif bagi
guru untuk melatih dan menentukan level HOTS siswa. Dengan mengerjakan soal-
soal HOTS, siswa dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kemampuan
berpikirnya.
Dalam melakukan penelitian ini, tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi
kendala yang dialami oleh peneliti apalagi penelitian ini dilakukan dengan
pembelajaran Luring yang waktunya masih terbatas. Beberapa kendala yang
dihadapi oleh peneliti pada saat melakukan penelitian ini, seperti siswa kesulitan
mengerjakan soal dikarenakan telah lupa materi tersebut. Sehingga peneliti harus
menjawab pertanyaan dari beberapa siswa mengenai materi tersebut. Selain itu,
kendala lainnya yang dihadapi oleh peneliti yaitu kesulitan untuk
mengkoordinasikan kepada siswa mengenai waktu pengerjaan soal dan cara
menyelesaikan soal tersebut sehingga hanya sedikit siswa yang mampu menjawab
dengan detail atau terperinci. Banyaknya jawaban siswa yang serupa merupakan
penyebab dari ketidakbiasaan siswa dalam menghadapi dan mengerjakan soal-soal
pemecahan masalah. Sehingga, siswa mengalami kesulitan dalam memahami
kalimat soal dan menjadi lambat dalam mengerjakan soal karena selalu bertanya
mengenai pertanyaan didalam soal. Oleh karena itu, peneliti harus membimbing
dan memberikan penjelasan kepada siswa dalam memahami kalimat soal dan
memaknai setiap butir pertanyaan di dalam soal agar dapat mengerjakannya
dengan benar dan tepat. Tidak dipungkiri dan tidak dapat dihindari bahwa terjadi
kerjasama antarsiswa dalam mengerjakan soal-soal pemecahan masalah yang
diberikan. Hal ini menyebabkan penilaian serta tingkat kesukaran dan daya beda
tes terpengaruh oleh kesamaan siswa dalam menjawab soal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh, maka kesimpulan
penelitian ini dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebagai
berikut:
1. Pengembangan instrumen tes Berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah pada materi suhu dan kalor melalui proses
pengembangan dengan model ADDIE. Dimana model ini terdiri dari lima
tahap yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation.
2. Intrumen tes Fisika berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah pada materi suhu dan kalor ini melalui beberapa uji
kelayakan seperti validitas isi, validitas butir soal, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda. Dengan validitas isi memperoleh 100% soal
dikatan valid, validitas butir soal memiliki 80% soal dikatakan valid dan
20% dikatakan tidak valid. Untuk reliable memiliki korelasi sangat tinggi.
Tingkat kesukaran memiliki 30% mudah, 10% sukar, dan 60% sedang. Dan
untuk daya beda 20% soal memiliki daya beda baik, 30% Cukup dan 50%
daya beda jelek.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Bagi peneliti atau calon guru selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
sejenis, sebaiknya subjek penelitian adalah siswa-siswa yang baru
mempelajari materi terkait dengan penelitian sehingga siswa-siswa tidak
mengalami kesulitandalam menjawab soal.
2. Instrumen tes berbasis HOTS untuk mengukur keterampilan pemecahan
masalah ini telah diuji kelayakannya dengan satu soal empat indikator
63
64
65
66
Polya, G. (1945). How To Solve It. New Jerney. Princeton: University Press
Rohmah, F. A. (2017). Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada
MAteri Getaran dan Gelombang. E-Jurnal Pensa, 5(3), 222–225.
Rosidin, U., Suyatna, A., & Abdurrahman, A. (2019). Cek Similarity: A Combined
HOTS-Based Assessment/STEM Learning Model to Improve Secondary
Students’ Thinking Skills: A Development and Evaluation Study.
Sani, R. A. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Tangerang: Tira Smart.
Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian & Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Taqwa, M. R. A., Purwaningsih, E., & Sulur, S. (2020). Pengembangan instrumen
tes kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada topik usaha dan
energi. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 11(2), 149-156.
Tegeh, I Made., dkk. (2014). Model Penelitian Dan Pengembangan. Singaraja:
Yogyakarta Graha Ilmu
Thoifah, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thoifah, I. (2016). Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.
Malang: Madani.
68
Lampiran 1
SILABUS FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas : XI (Sebelas)
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
beserta presentasi hasil dan Mengolah data dan menganalisis hasil percobaan tentang kalor jenis
makna fisisnya atau kapasitas kalor logam dengan menggunakan kalorimeter
Membuat laporan hasil percobaan dan mempresentasikannya
71
Lampiran 2
TABEL SPESIFIKASI INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Materi : Suhu dan Kalor
Kelas/Semester : XI/II
Waktu : 120 menit
Jumlah Soal : 10 soal
No Indikator Soal Penyelesaian Soal Skor
1 Mengidentifikasi Sebuah bola berongga terbuat dari Dik:
masalah perunggu (koefisien muai linear α = 18 α = 18 x 10-6 m
-6
Membuat rencana x 10 m pada suhu 0oC dengan jari- To = 0oC
penyelesaian jari 1 m.jika bola tersebut dipanaskan Ro = 1 m
masalah sampai 80oC, maka pertambahan luas T1 = 80oC
Melaksanakan permukaan bola adalah sebesar…..m2 80oC - 0oC = 80oC
rencana
Memeriksa kembali Dit:
Perubahan luas permukaan bola?
Jawab:
Menghitung luas permukaan
bola (A0)
72
Ditanya:
Volume minyak yang tumpah (V) = ?
Jawab:
73
(70)(20) = ( (1400)
= 1279600 x
= 1,28 liter = 1,3 liter
Jadi, volume minyak yang tumpah
pada saat siang hari dengan suhu 40oC
adalah 1,3 liter.
3 Mengidentifikasi Sepotong besi yang memiliki massa 3 Diketahui:
masalah kg, dipanaskan dari suhu 20° C
Membuat rencana hingga 120° C. Jika kalor yang diserap T2 =
penyelesaian besi sebesar 135 kJ. Tentukan kalor m
masalah jenis besi.....
Melaksanakan Q = 135 kJ = 135.000 J
rencana Ditanya:
Memeriksa kembali c ….?
Jawab:
Jawab:
Qlepas = Qterima
(36oC – 25oC)
76
Jawab:
Q = k.A
=
=
= 40 W
78
Jawab:
Persamaan Azas Black:
Qlepas = Qserap
Lampiran 3
Pedoman Penskoran Tes Pemecahan Masalah
Tabel diatas merupakan rubrik penilaian tes Pemecahan Masalah untuk memberikan
skor pada masing-masing soal dan skor keseluruhan soal. Skor maksimum dari 1 soal
adalah 12 dan skor maksimum untuk semua soal (10 soal) adalah 120. Skor
dikonversi kedalam nilai sesuai perhitungan berikut:
Cara memberikan skor terhadap keempat indikator pemecahan masalah dapat kita
cermati dari jawaban masing-masing siswa dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Apabila siswa Menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal dengan tepat skor ciri memahami masalah yang tinggi
demikian juga sebaliknya.
2) Apabila siswa Menyajikan urutan langkah penyelesaian yang benar dan
mengarah pada jawaban yang benar maka siswa dapat dikatakan Membuat
rencana penyelesaian masalah yang tinggi demikian juga sebaliknya.
3) Apabila siswa Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan hasil benar maka
siswa dapat dikatakan memiliki skor ciri Melaksanakan rencana yang tinggi
demikian juga sebaliknya.
4) Apabila siswa Melakukan pengecekan terhadap proses dan jawaban dengan tepat
serta memberikan kesimpulan yang benar maka siswa dapat dikatakan memiliki
skor ketelitian memeriksa kembali jawaban yang tinggi demikian juga
sebaliknya.
82
Lampiran 4
VALIDITAS INSTRUMEN TES OLEH TIM AHLI
1. Abdul Rais, S.Pd., ST., M.Si
83
84
85
86
87
3. Nurhaida, S.Pd
93
94
95
96
97
Lampiran 5
REKAPITULASI VALIDITAS INSTRUMEN TES KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
Nomor Soal
No Nama Validator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saran/Komentar
1 Abdul Rais, S.Pd., 100% 100% 100% 100% 98.43% 100% 100% 100% 98.43 % 98.43% Revisi pertanyaan dan
revisi kasus, soal
ST., M.Si
sudah baik setelah
direvisi.
2 Drs. Juniar 84.37% 89.06% 82.81% 87.5% 87.5% 89.06% 89.06% 84.43% 87.5% 87.5%
Hutahaean, M.Si. -
3 Nurhaida, S.Pd 87.5% 90.62% 89.06% 87.5% 85.93% 92.21% 84.43% 85.93% 84.37% 89.06% Soal sudah bisa
digunakan
4 Yesi Indriani S.Pd 90.62% 89.06% 92.18% 87.5% 85.93% 87.5% 90.62% 89.06% 89.06% 87.5% Soal sudah terstruktur
dengan baik tetapi
masih terdapat
bahasa yang perlu
diperbaiki.
5 Aditya Putra 75% 75% 68.78% 71.87% 71.87% 79.68% 71,87% 76.56% 76.56% 71.87% Perbaiki kalimat
sesuai dengan EYD
Sanjaya, S.Pd
ne 5 5 5 5 5 5 5 5
CVR 1 1 1 1 1 1 1 1
Kriteria Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
108
Lampiran 6
PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN TES
Rumus untuk menghitung nilai CVR ( Content Validity Ratio) Lawshe, yaitu:
Nilai CVR yang diperoleh dari perhitungan sebesar 1 maka dengan melihat
CVR yang ada pada tabel CVR Lawshe yaitu 0,99. Maka soal nomor 1 dikatakan
valid dikarenakan CVRhitung > CVRtabel atau 1 > 0,99. Untuk item soal yang lain
berlaku sama.
Tabel Validitas Instrumen Tes
Nomor Soal ne CVR Keterangan
1 5 1 Valid
2 5 1 Valid
3 5 1 Valid
4 5 1 Valid
5 5 1 Valid
6 5 1 Valid
7 5 1 Valid
109
8 5 1 Valid
9 5 1 Valid
10 5 1 Valid
110
Lampiran 7
INSTRUMEN TES FISIKA BERBASIS HOTS KETERAMPILAN
PEMECAHAN MASALAH
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan
Materi : Suhu dan Kalor
Kelas/Semester : XI/II (Satu)
Soal Essay
1. Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (koefisien muai linear α = 18 x
10-6 m pada suhu 0oC dengan jari-jari 1 m.jika bola tersebut dipanaskan
sampai 80oC, maka pertambahan luas permukaan bola adalah sebesar…..m2
2. Sebuah tong besi (koefisien muai panjang besi adalah 12 x 10-6 /oC)
bervolume 70 liter diisi minyak sampai penuh (koefisien muai volume 950 x
10-6 /oC) dan diletakkan di halaman rumah pada saat pagi hari dengan suhu 20
o
C. Pada siang hari, suhu naik menjadi 40 oC. Akibatnya, terjadi pemuaian
minyak yang sebagiannya tumpah sebanyak.
3. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga
120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ. Tentukan kalor jenis
besi.....
4. Di dalam bejana, terdapat air teh sebanyak 60 mL dengan suhu 80 oC.
Kemudian, ke dalam gelas tersebut ditambahkan air sebanyak 30 mL bersuhu
5oC. Jika diketahui kalor jenis air teh sama dengan kalor jenis air dingin, suhu
campuran air tersebut adalah…
5. Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 0C dipanaskan dengan
energi sebesar 1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g oC, tentukanlah
temperatur air setelah pemanasan tersebut.....
6. Sepotong aluminium massanya 1 kg dan suhunya 50oC dimasukkan ke dalam
air yang massanya 0,5 kg dan suhu air 25oC. Setelah terjadi keseimbangan
suhunya menjadi 36oC. Dari hasil percobaan ini, kalor jenis aluminium
adalah….
7. Batang logam yang memiliki ukuran sama namun terbuat dari logam yang
berbeda digabung seperti pada gambar berikut.
t = 30oC t = 0oC
I II
t=?
111
Jika konduktivitas thermal logam I = 2 kali konduktivitas logam II, maka suhu
sambungan tersebut adalah…
8. Sebuah batang baja luas permukaannya 400 cm2 dan tebalnya 20 cm.
Perbedaan suhu antara kedua permukaan baja adalah 4 K. Jika koefesien
konduksi termal baja adalah 50 W/mK. Berapakah banyak kalor yang dapat
dihantarkan oleh baja tiap detik ?
9. Es bermassa M gram bersuhu 0oC dimasukkan ke dalam air bermassa 250 g
bersuhu 20oC yang ditempatkan dalam bejana khusus. Anggap bejana tidak
menyerap atau melepas kalor. Jika Les = 80 , cair = 1 .C. Semua es
o
mencair dan kesetimbangan termal tercapai pada suhu 5 C, maka massa es
(M) adalah ?
10. Di dalam sebuah gelas terdapat 80 gram air yang suhunya 0℃, dicampurkan
dengan 50 gram air yang suhunya 100℃. Berapakah suhu akhir air setelah
dicampurkan ….
112
Lampiran 8
REKAPITULASI RELIABILITAS INSTRUMEN TES
Nomor Soal
No. Nama Siswa ΣXt ΣXt²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 10 12 10 12 6 6 11 9 9 97 9409
2 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74 5476
3 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66 4356
4 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69 4761
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
5 Tampubolon 85 7225
6 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87 7569
Reka Triya Ayu
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
7 Ginting 96 9216
8 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86 7396
9 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99 9801
10 Rosian Nauli Manalu 12 9 12 9 12 8 7 9 6 9 93 8649
11 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89 7921
12 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95 9025
13 Mana Youtita Silitonga 11 4 9 10 9 12 6 9 11 9 90 8100
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
14 Gwining 90 8100
15 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67 4489
16 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60 3600
17 Dinda Sri Dewi 6 9 9 4 4 5 4 8 8 6 63 3969
113
Dengan cara yang sama diperoleh nilai varians pada masing-masing item
seperti tabel diatas.
4. Menjumlahkan varian skor item secara keseluruhan
115
( )( )
( )
0.80571
Berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai reliabilitas yang didapatkan pada penelitian ini
sebesar 0.80571termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.
116
Lampiran 9
REKAPITULASI TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES
Nomor Soal
No. Nama Siswa Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 12 10 1012 6 6 11 9 9 97
2 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74
3 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66
4 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
5 Tampubolon 85
6 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87
Reka Triya Ayu
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
7 Ginting 96
8 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86
9 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99
Rosian Nauli
12 9 12 9 12 8 7 9 6 9
10 Manalu 93
11 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89
12 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95
Mana Youtita
11 4 9 10 9 12 6 9 11 9
13 Silitonga 90
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
14 Gwining 90
15 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67
16 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60
117
Dengan cara yang sama diperoleh kriteria tingkat kesukaran pada masing-masing
item seperti pada tabel berikut:
Lampiran 10
REKAPITULASI DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
Nomor Soal
No. Nama Siswa Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Devi Fahdilla 12 10 12 10 12 6 6 11 9 9 97
Jonathan Anggara
10 6 12 9 8 7 6 9 9 9
2 Tampubolon 85
3 Iman T.S 11 7 12 11 9 8 6 8 7 8 87
Reka Triya Ayu
kelompok atas
11 12 12 11 9 8 6 10 9 8
4 Ginting 96
5 Qorry Tania 10 12 12 10 6 7 4 9 8 8 86
6 Alya Harfilla 12 8 10 11 10 12 8 10 9 9 99
7 Rosian Nauli Manalu 12 9 12 9 12 8 7 9 6 9 93
8 Satro Gunawan 12 9 12 12 8 6 4 10 8 8 89
9 Siti Dirani Khairin 12 12 7 12 9 12 4 10 9 8 95
10 Mana Youtita Silitonga 11 4 9 10 9 12 6 9 11 9 90
Gresya Septiyana
10 9 12 12 12 8 0 10 8 9
11 Gwining 90
12 Rianti Suci 11 12 12 11 8 6 2 8 9 8 87
13 Julianto Sinaga 12 6 12 10 12 8 4 12 10 6 92
14 Mhd. Aidil 11 9 12 12 8 8 2 11 9 9 91
Grasia Crustia
8 6 8 12 7 8 4 12 8 9
15 Panjaitan 82
Jumlah 165,0 131 166,0 162,0 139,0 124,0 69,0 148,0 129,0 126,0 1359
Rata-rata atas 11 8,73333333 11,066667 10,8 9,2666667 8,2666667 4,6 9,8666667 8,6 8,4
121
16 Daniel Hutagalung 8 9 9 8 9 8 4 6 7 6 74
17 Miranda Simbolon 7 5 12 3 6 7 6 6 8 6 66
18 Delon Sihombing 7 5 12 6 6 9 4 6 8 6 69
19 Della Angelina 8 9 4 8 12 6 0 6 7 7 67
kelompok bawah
20 Rizki Agustina 4 9 6 4 6 7 4 8 8 4 60
21 Dinda Sri Dewi 6 9 9 4 4 5 6 8 8 6 65
22 Anggi Sunico 7 4 5 4 2 9 7 8 6 7 59
23 Wahyu Kedol 4 6 12 8 4 4 2 9 9 6 64
24 M. Iqbal Fadhilah 6 6 5 4 8 2 2 9 12 4 58
Yoqtan Daka
2 6 10 8 8 8 4 8 8 7
25 Simajuntak 69
26 Tomi Btulu Bakara 7 6 12 6 8 8 4 9 9 7 76
Elisabeth Panilian
7 6 7 7 6 8 0 9 6 7
27 Pasaribu 63
28 Kayla Sabila 7 6 9 5 6 1 0 4 8 4 50
29 Mita 7 6 12 7 8 9 7 8 8 6 78
30 Putri Angelina 6 9 10 8 8 9 0 8 8 6 72
Jumlah 93 101 134 90 101 100 50 112 120 89 990
Rata-rata Bawah 6,2 6,73333333 8,9333333 6 6,7333333 6,6666667 3,3333333 7,4666667 8 5,9333333
DP 0,4 0,16666667 0,1777778 0,4 0,2111111 0,1333333 0,1055556 0,2 0,05 0,2055556
Kriteria Baik Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup
122
0.4
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0.4 termasuk
kedalam kategori baik.
0.16667
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0,16667
termasuk kedalam kategori jelek.
c. Daya pembeda pada item no. 3
123
0.17778
Berdasarkan tabel kriteria daya pembeda, nilai daya pembeda 0,17778
termasuk kedalam kategori cukup.
Dengan cara yang sama diperoleh kriteria daya pembeda pada masing-masing item
seperti pada tabel berikut:
Lampiran 11
REKAPITULASI RESPON SISWA
Lampiran 12
Jawab:
Menghitung luas permukaan
bola (A0)
127
Ditanya:
Volume minyak yang tumpah (V) = ?
Jawab:
128
(70)(20) = ( (1400)
= 1279600 x
= 1,28 liter = 1,3 liter
Jadi, volume minyak yang tumpah pada
saat siang hari dengan suhu 40oC
adalah 1,3 liter.
3 Mengidentifikasi Sepotong besi yang memiliki massa 3 Diketahui:
masalah kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga
Membuat rencana 120° C. Jika kalor yang diserap besi T2 =
penyelesaian sebesar 135 kJ. Tentukan kalor jenis m
masalah besi.....
Melaksanakan Q = 135 kJ = 135.000 J
rencana
Memeriksa kembali Ditanya:
c ….?
Jawab:
(36oC – 25oC)
131
Jawab:
Q = k.A
=
=
= 40 W
133
Jawab:
Persamaan Azas Black:
Qlepas = Qserap
Lampiran 13
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pembagian instrumen soal HOTS ke siswa/i : Pembagian angkat uji respon siswa :
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17