A. HASIL PENELITIAN
Pengembangan bahan ajar matematika pada penelitian ini menggunakan model
pengembangan 4-D Thiagarajan dengan tahapan pengembangan yaitu Define
(Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Dessiminate
(Penyebaran).
1. Tahapan Define (Pendefinisian)
Tahapan ini merupakan tahapan awal yang bertujuan mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan peneliti untuk dijadikan dasar dalam mengembangkan bahan ajar LKS.
a. Analisis awal-akhir dan analisis siswa
Pada tahapan ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi terhadap
siswa dimana mereka melakukan pelajaran saat ibu guru mengajar ataupun menjelaskan
materi siswa mengenai pembelajaran matematika di sekolah serta penggunaan bahan
ajar dalam KBM.
Berdasarkan hasil observasi siswa mereka pada saat jam pertama mata pelajaran
matematika mereka pada fokus dan mudah menangkap penjelasan dari guru akan tetapi
pada saat jam 7-8 atau pada jam terakhir mereka susah untuk atur dan kurang
memahami penjelasan yang dilakukan oleh guru .tapi dari sini mereka lebih suka
meminta latihan berupa penjumlahan ataupun perkalian
40
41
Selain itu, kebanyakan siswa belum aktif dalam pembelajaran karena kurangnya minat,
kepercayaan diri dan keberanian untuk bertanya atau berpendapat terkait materi
pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara kepada siswa yang
mengatakan bahwa mereka tidak terlalu aktif ketika mengikuti pembelajaran.
b. Analisis tugas
Pada tahapan ini, dilakukan identifikasi, perincian, serta menyusun materi- materi
yang akan dipelajari siswa secara sistematis. Materi pada bahan ajar LKS adalah pola
bilangan untuk siswa kelas VIII SMP/Mts. Pada bahan ajar LKS terdapat
4 aktivitas dengan menggunakan pembelajaran model RICOSRE, yaitu Aktivitas 1 Pola
Bilangan Ganjil dan Genap, Aktivitas 2 Pola Bilangan Persegi
42
dan Persegi Panjang, Aktivitas 3 Pola Bilangan Segitiga, dan Aktivitas 4 Pola Bilangan
Segitiga Pascal.
c. Analisis konsep
Setelah peneliti meneliti Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada
peraturan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, sesuai dengan KD 3.11 dan 4.11 pada
materi pola bilangan, maka analisis konsep adalah menentukan rumus ke-n dan
menyelesaikan masalah terkait dengan pola bilangan ganjil, pola bilangan genap, pola
bilangan persegi, pola bilangan persegi panjang, pola bilangan segitiga, dan pola
bilangan segitiga pascal.
d. Spesifikasi tujuan pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis tugas dan analisis konsep yang telah dijabarkan,
spesifikasi tujuan pembelajaran menjadi dasar untuk merancang bahan ajar
menggunakan pembelajaran dengan pendekatan problem solving.
Tabel 4.1
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11 Membuat generalisasi
Menentukan pola barisan bilangan
dari pola pada barisan
bilangan dan barisan
konfigurasu objek.
Gambar 4.3
Pengetikan Kata Pengantar, Daftar isi, dan lain-lain
d. Pembuatan Alat Penilaian Bahan Ajar LKS.
Pada tahapan ini bertujuan untuk memvalidasi produk bahan ajar yang telah dibuat
peneliti sehingga layak digunakan oleh banyak pihak. Untuk instrumen penilaian
validator ahli dan angket respon siswa terdapat pada lampiran
2) Tahap Reading dan Identifying the problem aktivitasnya sama, meskipun kolomnya
berbeda. Diperbaiki dengan menghilangkan kolom pada Reading. Berikut Gambar 4.6
Tampilan Reading sebelum diperbaiki dan Gambar 4.7 Tampilan Reading setelah
diperbaiki.
47
d. Tahap penyebaran
Modul pembelajaran yang sudah melalui berbagai tahap pengembnagan dan dinyatakan
layak digunakan sebagai modul pembelajaran, kemudian di sebarkan secara terbatas di
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta
c. ANALISIS DATA
Penilaian LKS dilakukan oleh dua orang dosen. penilaian ini dilakukan terhadap aspek
kesesuaian isi/materi, didaktik, kontruksi, dan teknis. Secara singkat, hasil penilaian lks
ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini.
Penilaian ahli terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan skor rata-rata 3,11.
Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian perangkat pemelajaran yang telah dikembangkan,
LKS yang dikembangkang memenuhi kriteria baik. Tabulasi penilaian LKS dapat dilihat pada
lampiran.
2. Analisis kepraktisan
Analisis kepraktisan dilakukan untuk menentukan kualitas perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan hasil respon siswa dan guru stelah menggunakan LKS. Berikut ini
merupakan hasil yang diperoleh.
a). Angket respon siswa
49
Angket respon siswa digunakan untuk menilai kepraktisan perangkat pembelajaran
ditinjau dari aspek kemudahan dan keterbantuan. Tabulasi hasil angket respon siswa
dapat dilihat pada lampiran. Secara singkat, hasil respon siswa ditunjukan pada tabel
berikut.
(1). Hasil uji coba skala kecil
50