OLEH
ARI SYOFWAN
090523023
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2012
The object of this research is to analysis the rule of Kredit Usaha Rakyat
(KUR) in supporting the quality of life of micro and small enterpreneur’s in
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. The method used is descriptive and
deductive method with used primer. The way of getting data used is interview
and questionare.
The method used in the analysis the rule of Kredit Usaha Rakyat (KUR) in
supporting the quality of life of micro and small enterpreneur’s in Kecamatan
Gebang Kabupaten Langkat is the method of least squares (OLS) using the
analysis tools to process data by using SPSS 15.0 for Windows.
Based on the findings of this research, it is indicated that cooperation
toward positive to UMK, like this referto some indicator’s increase production of
turnover UMK in Kecamatan Gebang.
Keyword : Micro and Small Industry (UMK), and Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif dan deduktif dengan menggunakan data primer. Cara pengumpulan
data dengan menggunakan wawancara dan kuisioner.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap peranan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah metode Ordinanary Least Square
(OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan
menggunakan SPSS 15.0 for Windows.
Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kredit Usaha
Rakyat (KUR) berpengaruh positif terhadap Usaha Mikro dan Kecil (UMK), ini
terlihat dari beberapa indikator seperti peningkatan omset produksi Usaha Mikro
dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang.
Kata Kunci : Usaha Mikro dan Kecil (UMK), Peranan Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan
ridho-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul skripsi
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
1. Teristimewa buat orang tua tercinta Siddik Hendra dan Hamidah atas kasih
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec sebagai Ketua Departemen Fakultas
5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc, Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi
7. Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberi bimbingan dan masukan dari awal
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam pencapaian kesempurnaan skripsi ini pada masa yang akan datang dan juga
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
Ari Syofwan
Halaman
ABSTRACT……………………………………………………………. i
ABSTRAK…………………………………………………………….... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………………………… ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Hipotesis……………………..………………………….. 4
2.4 Wirausahawan…………………………………………… 29
2.7 Pendapatan………………………………………………… 35
4.1.2 Iklim…………………………………………..……... 47
4.1.3 Demografis………………………………………….. 48
Wilayah………………….…………………………… 48
5.1 Kesimpulan………………………………………………….. 61
5.2 Saran………………………………………………………… 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
The object of this research is to analysis the rule of Kredit Usaha Rakyat
(KUR) in supporting the quality of life of micro and small enterpreneur’s in
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. The method used is descriptive and
deductive method with used primer. The way of getting data used is interview
and questionare.
The method used in the analysis the rule of Kredit Usaha Rakyat (KUR) in
supporting the quality of life of micro and small enterpreneur’s in Kecamatan
Gebang Kabupaten Langkat is the method of least squares (OLS) using the
analysis tools to process data by using SPSS 15.0 for Windows.
Based on the findings of this research, it is indicated that cooperation
toward positive to UMK, like this referto some indicator’s increase production of
turnover UMK in Kecamatan Gebang.
Keyword : Micro and Small Industry (UMK), and Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif dan deduktif dengan menggunakan data primer. Cara pengumpulan
data dengan menggunakan wawancara dan kuisioner.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap peranan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah metode Ordinanary Least Square
(OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan
menggunakan SPSS 15.0 for Windows.
Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kredit Usaha
Rakyat (KUR) berpengaruh positif terhadap Usaha Mikro dan Kecil (UMK), ini
terlihat dari beberapa indikator seperti peningkatan omset produksi Usaha Mikro
dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang.
Kata Kunci : Usaha Mikro dan Kecil (UMK), Peranan Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
PENDAHULUAN
dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang.
Masyarakat pada umumnya ingin mendapatkan kehidupan yang layak setiap hari
dan mencukupi kehidupan mereka. Lapangan kerja yang menjadi wadah bagi
seluruh angkatan kerja yang ada. Pendapatan yang layak sangat diharapkan oleh
seluruh masyarakat, sebab dengan pendapatan yang baik maka setiap kebutuhan
keluarga dapat dipenuhi. Banyak usaha mikro dan kecil yang dapat dilakukan
pekerjaan tersebut. Lembaga kredit jelas sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang
kredit yang menawarkan bantuan modal bagi masyarakat mulai dari bank,
Pada dasarnya fungsi pokok dari kredit adalah untuk pemenuhan jasa
pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat (to Service the Society) dalam rangka
dikarenakan bank tidak memberikan pinjaman tanpa jaminan serta neraca untung
rugi sementara usaha-usaha kecil maupun koperasi tidak memiliki itu semua.
Oleh karena itu Bank Rakyat Indonesia meluncurkan kredit bagi pelaku
usaha mikro dan kecil (UMK), dan koperasi berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR)
di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat. Peluncuran dihadiri Presiden Susilo Bambang
serta nasabah UMK dan koperasi. Program ini diluncurkan untuk mendukung
pengangguran. Kredit bagi usaha mikro dan kecil dan koperasi dengan pola
penjaminan ini disalurkan untuk sektor ekonomi produktif, dengan suku bunga
kredit masksimum 16 persen, dan jumlah plafon kredit maksimum Rp. 500 juta/
debitur. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program yang dicanangkan oleh
sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan
5 November 2007 ini, para pengelola Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dapat
meminjam modal hanya dengan jaminan kelayakan usaha dan diharapkan kepada
usahanya.
2. Faktor apa yang paling mendorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Rakyat (KUR) ?
2. Terdapat beberapa faktor yang mendorong para pelaku Usaha Kecil dan
mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR), seperti suku bunga, bahan baku,
objek penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Asal dari kata Bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti
tempat penukaran uang. Secara umum pengertian Bank adalah sebuah lembaga
bukanlah sembarang usaha melainkan yang secara hukum memiliki status yang
kuat dengan kekayaan sendiri yang mampu melayani kebutuhan masyarakat. Bank
merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan
kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari
orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa giral.
2. Menciptakan uang
tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan
kegiatan usahanya sehari-hari ban harus mempunyai dana agar dapat memberikan
kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank
maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal
pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu.
Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya
dalam beberapa jenis. Jika ditinjau dari segi fungsinya bank dikelompokkan
1. Bank Sentral
bank sirkulasi, bank to bank dan lender of the resort. Fungsi sebagai
suatu Negara. Kemudian fungsi sebagai lender of the last resort adalah
oleh Bank Indonesia lebih banyak kepada pihak pemerintah dan dunia
perbankan. Dengan kata lain nasabah Bank Indonesia dalam hal ini
mengawasi bank.
2. Bank Umum
jenis yaitu : bank umum devisa dan bank umum non devisa.
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank
a. Bank umum
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah
2. Fungsi giral
5. Jasa-jasa trust
6. Jasa-jasa lain
(BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
Mega, Bank Niaga, Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank Lippo dan
lain sebagainya.
c. Bank Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). Contoh bank-bank asing adalah :
(Bank Bukopin).
Saham Bank Campuran ini dimiliki oleh dua belah pihak,yaitu pihak
Bank umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam dilihat dari segi
kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan
ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari jumlah produk,
a. Bank Devisa
valuta asing. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa bank yang berkaitan
dengan mata uang asing tersebut seperti transfer keluar negeri, jual beli
valuta asing, transaksi eksport import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya.
perbankan kecuali kegiatan yang dilakukan oleh bank devisa. Bank umum
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik
harga jual maupun harga beli dapat dibagi ke dalam dua kelompok
sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh
usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. Meskipun
perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri
Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya
produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank
kegiatan atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan tertentu
sehingga Bank Umum dapat saja berspesialisasi pada bidang maupun jenis
kegiatan tertentu tanpa harus menjadi suatu kelompok tertentu. Dengan adanya
berikut :
dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending.
diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank
yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga
kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai
aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya
tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat
bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi
keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari
spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga sim-
panan lebih besar dari bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat
dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan
dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang
handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang
dimilikinya.
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) tidak saja berbeda dengan Usaha Besar
(UB), tetapi di dalam kelompok Usaha Mikro dan Kecil itu sendiri terdapat
perbedaan karakteristik antara Usaha Mikro dengan Usaha Kecil dan Usaha
profil dari pemilik usaha, sifat dari kesempatan kerja di dalam perusahaan, sistem
dalam proses produksi, sumber-sumber dari bahan-bahan baku dan modal, lokasi
sebagai pengusaha.
Selain itu ada beberapa perbedaan antara Usaha Mikro dengan Usaha
Kecil dalam latar belakang atau motivasi pengusaha melakukan suatu usaha.
paling penting untuk membedakan antara Usaha Mikro dan Kecil dengan Usaha
Besar, maupun antar subkategorik di dalam kelompok Usaha Mikro dan Kecil itu
sehari-hari. Di samping itu, latar belakang menjadi pengusaha mikro karena faktor
keturunan, yaitu meneruskan usaha keluarga. Terlihat banyak faktor keluarga masi
nelayan dan seterusnya. Sedangkan alasan ideal pengusaha mikro adalah merasa
telah dibekali dengan keahlian. Selain itu, alasan lain menjadi pengusaha mikro
adalah karena tidak adanya kesempatan untuk berkarier di bidang yang lain.
Latar belakang pengusaha kecil lebih beragam dari usaha mikro, walaupun
mempunyai latar belakang lebih realistis dengan melihat prospek usahake depan
dengan kendala modal yang terbatas. Sebagian besar pengusaha kecil di Indonesia
mempunyai alasan berusaha karena adanya peluang bisnis dan pangsa pasar yang
aman dan besar. Ada juga beberapa pengusaha kecil yang berusaha dengan alasan
utamanya karena faktor keturunan atau warisan, dibekali keahlian dan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Walaupun masi ada sejumlah
pengusaha yang beralasan karena tidak ada kesempatan di bidang lain dengan
berbagai alasan, misalnya pendidikan formal yang rendah atau kondisi fisik yang
tidak memungkinkan.
Keuangan pada tanggal 29 Januari 2003, adalah usaha produktif milik keluarga
atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling
banyak Rp.100 juta per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank
berikut :
berganti
tempat
yang memadai
termasuk NPWP.
pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi
yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :
yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap
Usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha nasional
ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha
Pasal 1 ayat (1) Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Yaitu: "kegiatan
ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih
yaitu usaha yang belum di daftar, belum dicatat, dan belum berbadan hukum,
adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp. 1 milyar per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp.
50 juta sampai dengan Rp. 500 juta. Karakteristik usaha kecil menurut UU No. 9
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
Usahan Kecil ialah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi criteria Usaha Kecil sebagai
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Mikro,
Usaha Kecil atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Menengah
UMKM seperti yang tercantum dalam pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih
atau nilai asset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
a. Usaha Mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai asset paling banyak
sebesar Rp. 50 juta atau dengan hasil penjualan paling besar sebesar Rp.
300 juta.
b. Usaha Kecil dengan asset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp. 500 juta atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
dari Rp. 500 juta hingga paling banyak Rp. 10 milyar atau memiliki hasil
milyar.
adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
b. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp. 5 juta.
Rp. 70 juta ke bawah dan usahanya dimiliki oleh warga Negara Indonesia.
industri manufaktur, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel
dan jasa, dan jasa-jasa lainnya. Sektor industri terbagi lagi menjadi beberapa
bagian, yakni makanan, minuman, tembakau, tekstil, pakaian jadi, kayu dan
pupuk. Adapula produk-produk dari karet, semen dan produk-produk mineral non
logam, produk-produk dari besi dan baja, alat-alat transportasi, mesin dan
Kelebihan dari Usaha Mikro dan Kecil adalah dapat menjadi dasar
kerja) yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor (struktur industri dan
perolehan devisa). Selain itu Usaha Mikro dan Kecil (UMK) aman bagi perbankan
dalam member kredit karena bergerak dibidang usaha yang cepat menghasilkan.
Usaha Mikro dan Kecil juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih
fleksibel dan ada abilitas dalam pengembangan usaha. Adapun kekurangan dari
Usaha Mikro dan Kecil adalah rendahnya kemampuan Sumber Daya manusia
kekurangan yang sering dialamai dalam Usaha Mikro dan Kecil. Usaha Mikro dan
kecil juga tidak didukung kebijakan dan regulasi yang memadai, serta pelakuan
dari pelaku usaha besar yang tidak terorganisasi dalam jaringan dan kerja sama,
sehingga sering tidak memenuhi standar dan tidak memenuhi kelengkapan aspek
legalitas.
perusahaan di sektor yang sama. Namum demikian, ada sejumlah persoalan yang
umum untuk semua Usaha Mikro dan kecil di Negara manapun juga. Rintangan-
keterbatasan pekerja dengan keahlian tinggi, kualitas sumber daya manusia yang
terjadi pada Usaha Mikro dan Kecil tersebut secara garis besar antara lain :
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang paling kritis
bagi perkembangan Usaha Kecil dan Mikro. Dari hasil studi yang dilakukan
Kenneth James dan Narongchai Akrasanee pada tahun 1988 di sejumlah Negara
ASEAN, dalam bukunya menyimpulkan bahwa Usaha Mikro dan Kecil tidak
melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek yang terkait dengan pemasaran
seperti penigkatan kualitas produk dan kegiatan promosi. Akibatnya, sulit sekali
bagi Usaha Kecil dan Mikro untuk dapat turut berpartisipasi dalam era
baik di pasar domestik dari produk yang serupa buatan sendiri dan impor, maupun
b. Keterbatasan Finansial
Ada dua masalah utama di dalam kegiatan Usaha Mikro dan Kecil di
Indonesia, yaitu dalam aspek finansial (mobilisasi modal awal dan akses ke
modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat dibutuhkan
demi pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada umunya modal awal
bersumber dari modal atau tabungan sendiri atau sumber-sumber informal, namun
informal masih tetap dominan dalam pembiayaan kegiatan Usaha Mikro dan
Kecil. Hal ini disebabkan karena lokasi bank terlalu jauh bagi pengusaha yang
tinggal di daerah, persyaratan yang terlalu berat, urusan administrasi yang rumit,
perbankan menyebabkan Usaha Mikro dan Kecil juga sulit memperoleh kredit.
c. Keterbatasan SDM
Salah satu kendala serius bagi banyak Usaha Mikro dan Kecil di
teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan
dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar
barang.
menjadi salah satu kendala yang serius bagi pertumbuhan output ataupun
kelangsungan produksi bagi banyak Usaha Mikro dan Kecil di Indonesia. Hal ini
dapat disebabkan karena harga yang relatif mahal. Banyak pengusaha yang
e. Keterbatasan Teknologi
teknologi yang tradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang
bersifat manual. Hal ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi
f. Kemampuan Manajemen
pengelolaan usaha menjadi terbatas. Dalam hal ini, manajemen merupakan seni
Mikro dan Kecil, baik dari unsur perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
g. Kemitraan
dengan tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan pengusaha besar.
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang setara sebagai mitra kerja.
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam
tambahan yang tidak dilakukan semua manajer. Manajer bekerja dalam hierarki
manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung jawab yang
jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru.
atas keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya
kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki
kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.
pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa
c. Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet
melakukan survey, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40
jam atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.
Peran Usaha Mikro dan Kecil selama ini diakui berbagai pihak cukup
besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis Usaha Mikro dan
Kecil menurut Bank Indonesia antara lain : jumlahnya yang besar dan terdapat
dalam setiap sektor ekonomi, menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi
memanfaatkan bahan baku lokal dan menghasilkan barang dan jasa yang
posisi strategis tersebut, pada sisi lain Usaha Mikro dan Kecil masih menghadapi
aktivitas usahanya. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat
klasik yang selama ini telah sering diungkapkan, antara lain : manajemen,
bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan
untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah
sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam
pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri
(BSM).
Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
dari Pemerintah
yang bersangkutan.
dengan ketentuan :
1. Untuk kredit sampai dengan Rp. 5 juta, tingkat bunga kredit atau
efektif pertahun
2. Untuk kredit di atas Rp. 5 juta rupiah sampai dengan Rp. 500 juta,
berlaku.
modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha
Sumber dana adalah bank yang ditunjuk dengan tingkat bunga maksimum 16
persen per tahun. Persentase kredit yang dijamin adalah 70 persen dari alokasi
total kredit yang disedikan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal
kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun untuk investasi. Untuk agribisnis, bidang
usaha yang layak adalah input produksi hingga penyediaan alat dan mesin
Pada saat ini suku bunga kredit untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah
sebesar 16%. Kredit Usaha Rakyat adalah kredit program yang disalurkan
mikro dan kecil yang tidak memiliki agunan tetapi memiliki usaha yang layak
dibiayai bank. Pemerintah mensubsidi Kredir Usaha Rakyat (KUR) dengan tujuan
2.7 Pendapatan
Dengan adanya pendapatan itu berarti sebuah usaha masih berjalan dan layak
untuk dipertahankan walaupun sebenarnya masih ada beberapa hal yang lain
pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan
assets tersebut berasal dari kontra prestasi yang diterima perusahaan atas jasa-jasa
berhubungan dengan aliran penghasilan pasa suatu periode tertentu yang berasal
dari penyediaan faktor-faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja dan
modal) masing-masing dalam bentuk sewa, upah dan bunga, secara berurutan.
Dalam analisis Ekonomi Makro menurut Mankiw (2007 : 17) pendapatan nasional
dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto
(PDB) dianggap sebagai ukuran terbaik dalam kinerja perekonomian. Ada dua
cara dalam melihat statistik Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu dengan melihat
Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai pendapatan total dari setiap orang di
dalam perekonomian dan sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa
pendapatan agregat suatu negara dari sewa, upah, bunga dan pembayaran, namun
lain sebagainya).
tabungannya di tahun-tahun yang lalu dan warisan (pemberian), dan harga per unit
semakin menurun.
Inilah sebabnya penghasilan untuk pengusaha yang sukses cukup besar di Negara
berkembang.
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan
sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel (Soeranto dan Lincolin
(hukum probabilitas) yaitu kesimpulan yang dapat ditarik dari populasi dapat
kesalahan sebagai dasar untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil.
Tingkat kesalahan yang diambil sebesar 1%, 5%, dan 10%. Rumus untuk
menghitung besarnya jumlah sampel yang akan diambil adalah (Pabundu Tika,
2006 : 34 ):
P = Q = 0,5
S = Jumlah sampel
d = 0,05
= = 31,89 = 32
1.000.000. Jadi dari jumlah populasi sebanyak 35 orang maka didapat sampel
menentukan kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Analisis korelasi akan diukur keeratan hubungan antara pengaruh Kredit Usaha
Rakyat terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil. Dengan demikian, maka
1. Bila r mendekati +1, maka hubungan antara X dan Y sempurna dan positif
hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel tidak bebas tunggal
dengan variabel bebas tunggal. Variabel tidak bebas adalah variabel yang
nilainya selalu bergantung dengan nilai variabel lain, dalam hal ini variabel tidak
bebas nilainya selalu dipengaruhi oleh variabel bebas, sehingga disebut variabel
terikat. Sedangkan variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak bergantung
pada variabel lain. Variabel tidak bebas biasanya dinotasikan dengan Y dan
antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan Y sebagai
Dimana:
tidak bebas.
Dimana:
pengaruh)
Fhitung = R2/k-1/1-R2/n-k
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel dependen
n = Jumlah sampel
1. Pendapatan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (Y) adalah jumlah uang
yang diterima pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dalam satu bulan
dari usahanya.
2. Modal sendiri (modal awal) (X1) adalah biaya pribadi yang digunakan
pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dalam rupiah untuk kebutuhan
usahanya.
(dalam rupiah).
barat berbatasan dengan kecamatan Sei Lapan dan Babalan serta si sebelah utara
4.1.2 Iklim
dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember – April dipengaruhi oleh
angin musim barat sedang musim kemarau antara bulan Mei – Oktober yang
dan jumlah hari hujan 167,64 hari dengan rata-rata curah hujan 220,09mm.
4.1.3 Demografis
penduduk 2011), dimana laki-laki sebanyak 21.490 jiwa, dan perempuan 21.097
pertanian yang cukup luas yang hasil pertaniannya cukup besar sehingga mata
hotel dan restoran sebesar 12,09 %, sektor jasa-jasa sebesar 6,07 %, sektor
konstruksi sebesar 4,11 %, sektor keuangan sebesar 3,29 %, sektor angkutan dan
komunikasi sebesar 2,79 %, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,53 %, serta
Kecil (UMK) yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank BRI di
memilih responden dari beberapa pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
secara acak sebanyak 32 orang dengan berbagai latar belakang kelompok umur
Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh bank BRI
Kecamatan Gebang yang diprioritaskan pada pengusaha Usaha Mikro dan Kecil
kesejahteraan para debiturnya yang berasal dari berbagai sektor Usaha Mikro dan
Kecil (UMK), tentunya dengan memanfaatkan kredit yang diterima dari bank BRI
meningkat setelah meminjam kredit usaha rakyat dari bank BRI Kecamatan
Gebang, 6,25% dari responden penghasilannya sama saja atau tidak mengalami
N0 Penghasilan
SD % SMP % SMA % D3 % S1 %
Perbulan
3 Menurun 1 3,1%
cendrung lebih mampu memanfaatkan kredit lebih baik dan efisien sehingga
tingkat pendapatan semakin meningkat dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat
pendidikan dari 32 responden, 3,1% tamatan SD, 15,6% tamatan SMP, 24,9%
tamatan SMA, 37,5% tamatan D3 dan 18,7% tamatan Sarjana, hal ini dapat dilihat
1 ≤ 30 2 6,2%
2 31 – 40 11 34,3%
3 41 – 50 18 56,2%
4 ≥ 50 1 3,1%
Jumlah 32 100%
Dari hasil survei yang dilakukan, ternyata responden lebih banyak yang
Untuk melihat kearah mana penggunaan kredit yang diberikan bank BRI
kepada pengusaha Usaha Mikro dan Kecil yang ada di Kecamatan Gebang apakah
untuk pengembangan usaha atau untuk keperluan yang bersifat konsumtif, hal ini
Kredit Usaha Rakyat dari bank BRI tentunya para pengusaha tersebut
disini adalah berupa uang yang dipakai oleh para pengusaha Usaha Mikro dan
pendapatan keseluruhannya sebelum menerima kredit dari bank BRI adalah Rp.
ditujukan terutama untuk penambahan modal usaha agar hasil produksi lebih
meningkat dari sebelumnya. Oleh sebab itu modal kredit yang diterima pengusaha
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebaiknya harus benar-benar digunakan untuk
pengembangan usaha secara efisien. Peran kredit ini sangat dibutuhkan untuk
jumlahnya bisa ditingkatkan dan tentunya kualitas yang lebih baik. Dengan
Kecamatan Gebang khususnya dari hasil kuesioner yang telah diedarkan yang
• Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang Usaha Mikro dan Kecil
meningkatkan hasil produksi. Modal tersebut terbagi atas dua yaitu modal sendiri
dan modal yang diberikan oleh Bank BRI berupa Kredit Usaha Rakyat.
digunakan adalah modal sendiri, tetapi karena kebutuhan yang semakin meningkat
maka diperlukan pendapatan yang lebih tinggi. Salah satu solusi yang paling baik
adalah dengan menambahkan modal usaha dari luar yang ditawarkan Bank BRI
yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan penggunaan secara efisien sehingga
Keterangan :
X1 = Modal sendiri
α = Konstanta
ε = Kesalahan penduga
Dari hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, dapat disusun dalam bentuk
R2 = 0,528
Adjusted R2 = 0,496
D-W = 1,840
F-stat = 16,226
independen (variabel bebas) yaitu modal sendiri dan modal Kredit Usaha Rakyat.
Pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UKM) jika ada pengaruh modal
sendiri.
pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UKM), pengaruh ini bernilai positif
atau dapat dikatakan semakin tinggi modal sendiri maka akan semakin
3. Koefisien regresi modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 0,320 adalah
semakin tinggi modal kredit maka akan semakin tinggi pula perubahan
Dari kedua variabel bebas (X1, X2) yang digunakan dalam penelitian ini,
variabel X2 (modal kredit usaha rakyat) adalah variabel bebas yang mempunyai
Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi variable bebas X2 (0,320)
Tabel 4.3
Koefisien Determinasi (R-square)
Model Summaryb
independen atau variable bebas yang disertakan dalam model estimasi secara
dependen atau terikat. Dari hasil regresi diperoleh R-Squre = 0,528 atau 52,8%
dan sisanya 47,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam
model estimasi.
untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan secara
tidak bebas.
α =5%
df = n – k – 1
= 32 – 2 -1
= 29
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung (0,479) < t-
95%.
Ho ditolak Ho ditolak
H0 diterima
Gambar 4.1
α = 5%
d = n -k – 1
= 32 – 2 – 1
= 29
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung (4,887) > t-
kepercayaan 95%.
Ho ditolak Ho ditolak
H0 diterima
Gambar 4.2
variable terikat dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji.
Dari tabel hasil regresi berganda diatas dapat dijelaskan juga bahwa
variabel Modal Kredit Usaha Rakyat (X2) mempunyai nilai thitung yang paling
besar jika dibandingkan nilai thitung variabel modal sendiri (X1), sehingga hipotesis
kedua menyatakan bahwa variabel Modal Kredit Usaha Rakyat (X2) adalah
variabel yang dominan terhadap tingkat pendapatan Pengusaha Usaha Mikro dan
Kecil (UMK).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 …………………Signifikan
b. V1 = k = 2
V2 = n-k-1 = 32 - 2 -1 = 29
• α = 1%
• F-tabel = 7,56
• F-hitung = 16,22
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa F-hitung (16,22) > F-tabel (7,56),
maka dapat disimpulkan variabel modal sendiri (X1) dan modal Kredit Usaha
Ho diterima
Ha diterima
7,56 16,22
Gambar 4.3
5.1 Kesimpulan
perbandingan modal sendiri dengan modal Kredit Usaha rakyat (KUR) yang
Mikro dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
bernilai positif atau dapat dikatakan semakin tinggi modal sendiri maka
pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK), dimana setiap kenaikan modal
Dari hasil perhitungan koefisien regresi modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)
terhadap perubahan tingkat pendapatan, pengaruh ini bernilai positif atau dapat
dikatakan semakin tinggi modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) maka akan semakin
tinggi pula perubahan tingkat pendapatan yang akan didapatkan pengusaha Usaha
Mikro dan Kecil (UMK), dimana setiap kenaikan modal Kredit Usaha Rakyat
akan meningkat.
5.2 Saran
1. Pendapatan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK) akan dapat lebih
pendapatan yang lebih baik. Jika pendapatan pengusaha Usaha Mikro dan
Kecil (UMK) meningkat, maka tidak diperlukan lagi modal kredit dari
mendapatkan atau meminjam Kredit Usaha Rakyat dari Bank BRI unit
dari usaha yang di jalankan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
benar-benar dapat terus meningkat tanpa bantuan modal kredit dari bank
modal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sehingga nantinya hasil usaha
KUESIONER
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
5. Pendidikan terakhir :
1. Jenis usaha :
Rp……………………….
Rp……………………….
a. Mudah
b. Biasa
c. Sulit
Kecil
Descriptive Statistics
Correlations
Y2 X1 X2
Pearson Correlation Y2 1.000 .374 .724
X1 .374 1.000 .440
X2 .724 .440 1.000
Sig. (1-tailed) Y2 . .018 .000
X1 .018 . .006
X2 .000 .006 .
N Y2 32 32 32
X1 32 32 32
X2 32 32 32
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 X2, X1(a) . Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Y2
Model Summary(b)
Change Statistics
Model
R Square Sig. F
F Change df1 df2
Change Change
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 466390677 23319533885
2 16.226 .000(a)
7117.160 58.582
Residual 416789009 14372034820
29
7882.837 2.856
Total 883179687
31
5000.000
a Predictors: (Constant), X2, X1
b Dependent Variable: Y2
Coefficients(a)
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 957014.911 373033.449
X1 .058 .121 .068
X2 .320 .066 .694
a Dependent Variable: Y2
Coefficient Correlations(a)
Model X2 X1
1 Correlations X2 1.000 -.440
X1 -.440 1.000
Covariances X2 .004 -.003
X1 -.003 .015
a Dependent Variable: Y2
Residuals Statistics(a)